OPTIMALISASI PUSKESMAS
SEBAGAI LAYANAN YANG
RAMAH ANAK
Disampaikan pada:
Standarisasi Pelayanan Anak di Puskesmas (PRAP)
Rabu, 30 Agustus 2023
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
ISU PRIORITAS DALAM MEWUJUDKAN SDM Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat
1 2 3 4 5 6 7
Upaya Peningkatan
Regulasi,
Kesehatan kompetensi Penjaminan
Penelitian Manajemen
yang Pembiayaan tenaga ketersediaan Pember-
dan pengem- termasuk
berkualitas kesehatan kesehatan obat-obatan dayaan
bangan Sistim
dengan melalui JKN serta distribusi dan alat Masyarakat
kesehatan Informasi
pendekatan SDM kesehatan
Kesehatan
siklus kesehatan
kehidupan yang merata
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI RPJMN 2020-2024
Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak
STRATEGI
TARGET DAN INDIKATOR
Pewujudan Indonesia Layak Anak melalui penguatan Sistem Perlindungan Anak yang responsif
TARGET
terhadap keragaman dan karakteristik wilayah anak untuk memastikan anak menikmati haknya,
INDIKATOR BASELINE 2024 mencakup:
62,72 1 Penguatan regulasi dan penegakkan hukum yang proporsional terhadap kepentingan terbaik anak.
Indeks Perlindungan (2018) 73,49
Anak (IPA) Penguatan efektivitas kelembagaan melalui peningkatan kapasitas SDM, penyedia layanan, koordinasi,
2
sistem data dan informasi, serta fungsi pembinaan dan pengawasan.
Proporsi perempuan
11,21
umur 20-24 tahun 8,74 Peningkatan pemahaman tentang perlindungan anak bagi para pemangku kepentingan, masyarakat,
yang menikah
(Susenas, 3
2018) keluarga, dan anak.
sebelum 18 tahun
Penguatan jejaring antara pemerintah dengan komunitas, media massa, dunia usaha, dan lembaga
Laki - Laki: 4
Prevalensi anak usia 61,7 masyarakat.
13-17 tahun yang Perempuan:
62 Peningkatan partisipasi anak dalam pembangunan sesuai dengan tingkat kematangan usianya.
pernah mengalami
(SNPHAR,
Menurun 5
kekerasan sepanjang
2018) Penguatan upaya pencegahan dan penanganan berbagai tindak kekerasan, eksploitasi termasuk isu pekerja
hidupnya (%)
6 anak, dan penelantaran pada anak.
Penguatan koordinasi dan sinergi upaya pencegahan perkawinan anak dengan melibatkan berbagai
7 pemangku kepentingan.
ARAH KEBIJAKAN
8 Penguatan pengasuhan di lingkungan keluarga dan pengasuhan sementara di institusi lainnya.
Meningkatkan kualitas anak, Peningkatan akses layanan dasar yang terpadu, ramah dan inklusif bagi seluruh anak terutama bagi anak
9 yang berada pada situasi dan kondisi khusus.
perempuan dan pemuda.
5
5
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) Pemerintah Daerah
4
JUMLAH KEMATIAN IBU DI JAWA BARAT Pemerintah Daerah
140
KEMATIAN IBU • Jumlah kematian ibu tahun 2022
117
120 112
100
sebanyak 678 kasus, dengan kasus
87
N
A
G
I
K
R
G
AN
AT
TA
R
IS
G
R
I
N
T
SI
U
A
NG
KA
AN
AH
S
UM
RU
AY
O
O
BO
JU
AY
O
A
N
AN
UN
KA
M
BU
AR
R
LA
AR
G
G
NJ
G
EP
EB
U
A
BA
EK
IM
IA
B
KA
AL
AM
A
EN
W
ED
D
IN
E
ND
BE
• Tahun 2022 mengalami penurunan
BO
BO
KA
KA
A
IA
BA
B
C
G
D
D
IR
SU
IR
AN
B
M
RA
M
A
AN
R
AL
G
C
BA
C
U
SU
C
B.
TA
KU
IK
TA
K
TA
D
B
SU
KA
SI
AJ
B.
TA
KA
NG
R
IN
S
U
KO
B.
KO
TA
B.
KO
TA
TA
PU
A
KA
ND
KO
KA
PA
KA
KO
KO
B.
TA
BA
KA
KO
2022 2021 2022 kasus kematian ibu sebanyak 528
kasus. Kematian terbanyak tahun
PENYEBAB KEMATIAN IBU
600 2022 karena hipertensi sebanyak 201
COVID-19; 1,62 487
500
Lain2; 23,75
(29,65%) dan perdarahan sebanyak
Perdarahan; 400
28,17
Komplikasi Pasca
Keguguran Kelainan 300 191 (28,17%).
(Abortus); 0,29 233
Jantung 210 201
dan 191
200 158 161
Pembuluh
Darah ; Hipertensi; 29,65 87
10,77 100 73
Infeksi; 29 39
5,75 2 2 11
0
Perdarahan Hipertensi Infeksi Kelainan Jantung Komplikasi Pasca COVID-19 Lain2
dan Pembuluh Keguguran
Darah (Abortus)
KEMATIAN BAYI
• Jumlah kematian Bayi tahun 2022 sebanyak 2959 kasus, mengalami peningkatan 186 kasus
KEMATIAN BAYI
dibandingkan tahun 2021 yaitu sebanyak 2773 kasus (pada periode yang sama).
KAB. BEKASI 23
10 14,97
KOTA SUKABUMI 35
25
35
• Jumlah kematian neonatal tahun 2022 sebanyak 2516 kasus mengalami peningkatan 141
PANGANDARAN 48
KOTA CIREBON 21
38 kasus dibandingkan tahun 2021 sebanyak 2375 kasus, dengan penyebab terbanyak akibat BBLR.
KOTA BEKASI 42
40
46
KOTA BANJAR 33 • Kasus kematian post neonatal tahun 2022 sebanyak 443 kasus mengalami peningkatan
CIMA HI 56 85,03
72
BANDUNG BARAT 63 sebanyak 45 kasus dibandingkan tahun 2021 sebanyak 398 kasus. Dengan penyebab terbanyak akibat kondisi
112
KOTA BOGOR 66
61 perinatal.
PURWAKARTA 70
67
72
NEONATAL POST NEONATAL
KAB. CIREBON 104
MA JALENGKA 84
53
85
KOTA TASIKMALAYA 99 PENYEBAB KEMATIAN NEONATAL PENYEBAB KEMATIAN POSTNEONATAL
BOGOR 93
92 1200 250
KOTA BANDUNG 110 2022 2021
91
DEPOK 115 1000 200
58
CIAMIS 115
114
800
KUNINGAN 116 150
102
SUBANG 118
95 600
CIANJUR 129 100
175
KAB. SUKABUMI 143 400
197
165 50
INDRAMAYU 182
200
KARAWANG 178
160
0
KAB. TASIKMALAYA 199 Tenggela
179 0
Tetanus Kondisi Pneumoni Kelainan Penyakit Demam m, Cedera,
212 Kelainan Diare Me ningitis PD3I Lain2
SUMEDANG 161 BBLR Asfiksia Neonatoru Infeksi COVID-19 Lain2 Perinatal a Kongenital saraf Berdarah Kecelakaa
kongenital n
m
KAB. BANDUNG 251
197 2021 914 714 2 107 305 12 321 2021 2 54 62 54 8 0 5 0 0 213
GARUT 300 2022 1021 822 2 111 232 4 324 2022 5 110 44 73 3 8 6 0 0 194
225
0 100 200 300 400 2021 2022 2021 2022
Pemulihan dan
Pertumbuhan Ekonomi 2 8 Gerakan membangun desa
Kerakyatan Berbasis Inovasi
Penguatan sistem
3 Pendidikan agama dan
ketahanan pangan 9 tempat ibadah juara
berkelanjutan
Reformasi sistem
kesiapsiagaan 6
penganggulangan risiko
bencana
Pemerintah Daerah
UUD 1945: Pasal 28 B Ayat 2: Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi
Pasal 4 Undang-Undang No 23
Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 35
Tahun 2014 dan Undang- Undang
No. 17 tahun 2016: setiap anak
mempunyai hak untuk hidup,
tumbuh, berkembang dan
berpartisipasi secara wajar sesuai
dengan harkat dan martabat
kemanusiaan, serta mendapatkan
perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.
Hak anak merupakan bagian dari
hak asasi manusia yang harus
dipenuhi, dihargai dan
dilindungi.
Pemerintah Daerah
DASAR HUKUM Provinsi Jawa Barat
(PRAP)
140,00%
120,00%
103,13%
101,58%
100,35%
100,14%
100,09%
100,07%
99,90%
99,55%
99,49%
98,96%
98,61%
97,65%
97,36%
97,02%
95,59%
95,58%
95,28%
95,14%
94,38%
94,29%
92,63%
90,01%
89,76%
89,42%
88,47%
87,90%
100,00%
86,06%
80,00%
60,00%
40,00%
20,00%
0,00%
I
R
A
N
N
U
R
K
R
T
A
A
N
G
G
R
SI
KA
AT
SI
G
IS
H
M
M
O
O
U
A
JA
Y
Y
T
N
PO
A
AY
BO
JU
BO
A
N
N
N
AN
M
A
A
A
U
U
R
LA
LA
AR
AR
G
R
G
AR
G
G
A
BA
U
EK
EK
IM
IA
B
B
N
AN
A
IN
A
E
N
E
E
W
ED
O
D
KA
KA
A
A
B
IA
K
B
D
G
C
LE
D
U
IR
IR
.B
B
AN
AN
B
B
N
A
M
M
A
N
M
G
R
A
S
C
.C
C
U
AR
TA
W
IK
JA
TA
IK
A
AB
D
W
TA
.B
N
B
.S
K
TA
R
G
IN
S
S
O
JA
AB
U
K
A
TA
O
TA
AB
U
A
TA
AN
AB
M
D
K
K
O
K
.T
P
K
O
AN
O
K
P
K
TA
AB
B
K
K
Persentase cakupan kunjungan antenatal (K4) di Jawa Barat sebesar 100,14% dengan target 90%. Terdapat 5
Kabupaten/Kota yang belum mencapai target nasional yaitu Kab. Cirebon, Kab. Pangandaran, Kota Depok, Kab.
Purwakarta dan Kab. Kuningan
• Persentase ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal minimal 6kali sesuai dengan standar (10T) dengan
ketentuan : minimal 1 kali pada trimester 1 dengan dokter Minimal 2kali pada trimester 2 Minimal 3 kali pada trimester 3
, dengan minimal 1 kali pemeriksaan dengan dokter
Target 2022 : 60%
122,09%
140,00%
120,00%
99,55%
94,61%
93,91%
93,56%
93,12%
92,76%
92,74%
90,12%
88,20%
87,55%
86,69%
85,91%
100,00%
83,04%
82,23%
81,97%
80,74%
78,69%
77,04%
76,34%
71,78%
69,89%
65,93%
65,22%
80,00%
62,27%
61,43%
60,43%
59,33%
60,00%
40,00%
20,00%
0,00%
I
G
I
K
G
I
N
R
R
R
I
N
T
AN
SI
AT
TA
AT
U
A
IS
G
NG
KA
AN
M
AH
S
UM
RU
AY
O
O
BO
AY
N
JU
A
N
O
AN
UN
KA
M
A
BU
AR
AR
G
LA
G
AR
G
NJ
G
EP
U
EB
BA
EK
IM
IA
N
AL
KA
AM
A
EN
W
IN
E
ED
ND
BE
BO
BO
KA
KA
A
BA
IA
B
G
C
D
D
C
IR
SU
IR
AN
B
RA
N
M
M
A
AN
R
AL
A
G
BA
U
C
SU
C
B.
TA
KU
W
IK
TA
K
TA
D
B
N
SU
KA
S
AJ
SI
B.
KA
TA
NG
R
IN
S
U
KO
JA
B.
KO
TA
B.
KO
TA
TA
PU
A
KA
M
ND
KO
KA
T
PA
KA
KO
KO
B.
TA
BA
KA
KO
Persentase Ibu Hamil yang mendapatkan pemeriksaan kehamilan 6 kali (ANC 6x) di Jawa Barat sebesar 78,69% dengan
target 60%. Jawa Barat telah mencapai target nasional, namun terdapat 1 Kabupaten/Kota yang belum mencapai target
yaitu Kab. Bogor.
• Ibu bersalin yang mendapatkan pertolongan persalinan oleh tim penolong persalinan minimal 2 (dua)
orang terdiri dari : a) Dokter dan bidan atau b) 2 orang bidan, atau c) Bidan dan perawat
140,00% Target 2022 : 91%
122,59%
105,01%
104,25%
104,04%
120,00%
100,42%
100,12%
100,07%
100,02%
100,00%
99,41%
98,97%
97,75%
96,71%
96,30%
95,77%
94,81%
94,76%
94,67%
94,54%
94,14%
93,79%
93,69%
91,59%
91,01%
89,23%
88,11%
86,78%
100,00%
84,23%
80,00%
60,00%
40,00%
20,00%
0,00%
G
I
I
I
R
N
A
A
N
N
U
G
R
K
T
N
G
IS
SI
G
KA
AT
SI
G
H
M
M
O
O
U
A
N
JA
Y
T
PO
A
AY
BO
BO
JU
A
N
AN
M
A
A
U
U
LA
LA
AR
AR
G
R
G
AR
G
G
BA
U
U
A
EK
EK
IM
IA
B
B
N
AN
A
M
IN
E
A
N
E
E
W
ED
O
O
D
D
A
KA
KA
B
K
IA
C
B
D
G
U
LE
C
D
IR
IR
A
.B
AN
AN
B
B
N
M
M
A
N
S
M
G
R
C
U
U
.C
C
U
AR
TA
W
IK
JA
TA
IK
A
AB
TA
.B
B
N
U
.S
S
TA
R
G
S
IN
O
JA
AB
U
K
A
TA
O
K
TA
AB
U
A
AN
TA
AB
M
K
K
O
K
.T
P
K
O
AN
O
K
P
K
TA
K
AB
K
B
O
K
K
Persentase Persalinan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Jawa Barat sebesar 94.76% melebihi dari target 91%. Namun
terdapat Kab/Kota yang belum mencapai target nasional diantaranya Kab. Garut, Kab. Bogor. Kota Bekasi dan Kab.
Bandung.
2022
KOTA BANJAR 86,27
KAB CIANJUR 82,23 100
KAB SUMEDANG 80,97
KAB PANGANDARAN
90
80,88
KOTA CIMAHI 80,51 80
KAB MAJALENGKA 80,16 68,8
70 65,35
KAB CIAMIS 79,84 61,3
60 56,08 57,19
KAB KUNINGAN 78,42
KAB BOGOR 76,41 50 43,5
KOTA BOGOR 76,31
KAB GARUT 40
75,04
KAB SUKABUMI 74,46 30
KOTA DEPOK 74,00
20
KAB BANDUNG BARAT 72,11
KOTA SUKABUMI 71,35 10
KAB CIREBON 71,11 0
JAWA BARAT 70,58 2016 2017 2018 2019 2020 2021
KAB BEKASI 70,23
KOTA BANDUNG 69,85
KOTA CIREBON 68,86
KOTA TASIKMALAYA
Dari tahun 2016-2021, presentase cakupan bayi <6 bulan mendapat ASI
67,62
KAB PURWAKARTA 65,15 eksklusif di Jawa Barat mengalami fluktuasi. Pada tahun 2022, presentase
KAB INDRAMAYU 65,15 cakupan di Jawa Barat mencapai 67,62%.
KAB TASIKMALAYA 60,69
KAB SUBANG 57,07 Sumber data:
2016-2020 Laporan Kabupaten Kota
KAB BANDUNG 54,91 2021 Laporan Kabupaten Kota Melalui SIGIZI TERPADU data Triwulan IV diunduh 23 Maret 2022
KOTA BEKASI 54,45 2022 Laporan Kabupaten Kota Melalui SIGIZI TERPADU data Triwulan IV diunduh 2 Februari 2023
• Persentase bayi baru lahir usia 0 - 28 hari yang mendapatkan pelayanan sesuai standar paling sedikit tiga kali dengan
ketentuan : Minimal 1 kali pada 6-48 jam, Minimal 1 kali pada hari ke 3 – hari ke 7, Minimal 1 kali pada hari ke 8 – hari
ke 28 setelah lahir / suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun yang sama
140,00%
113,01%
107,52%
106,59%
106,47%
106,29%
105,55%
104,80%
104,68%
103,98%
103,14%
103,00%
102,83%
102,45%
101,69%
101,29%
120,00%
100,34%
100,13%
100,02%
99,89%
99,85%
98,46%
96,37%
95,42%
92,78%
90,81%
89,53%
88,89%
100,00%
80,00%
60,00%
40,00%
20,00%
0,00%
K
A
G
N
KA
N
I
A
I
A
AN
HI
UT
AN
R
SI
T
IS
NG
SI
R
G
R
NG
NG
O
AY
RA
RA
AY
O
O
T
AY
JU
O
O
AN
JA
AN
KA
M
KA
A
BU
BU
AR
AR
AR
NG
EP
EB
EB
BA
DU
G
DU
IM
IA
N
N
AL
BA
BA
AL
M
AW
N
ED
BO
BE
BE
BO
KA
KA
BA
AK
IA
G
C
D
D
IR
LE
IR
SU
NI
RA
N
N
KM
M
AN
M
C
NG
BA
BA
R
C
TA
SU
SU
KU
B.
TA
RW
JA
IK
TA
W
D
SU
KA
SI
TA
G
B.
KA
IN
AS
DU
JA
KO
TA
B.
A
KO
TA
B.
KO
TA
N
PU
KA
KO
KA
T
PA
KA
N
KO
KO
TA
B.
BA
KA
KO
Persentase Bayi yang mendapatkan pelayanan kesehatan di Jawa Barat melebihi 100% dikarenakan
adanya perbedaan sasaran Bayi pada Pusdatin dan Riil di Kabupaten/Kota.
• Persentase Balita usia 0-59 bulan yang mendapat pelayanan : Penimbangan sedikitnya 8 kali dalam satu tahun,
Pengukuran panjang badan atau tinggi badannya sedikitnya 2 kali dalam satu tahun Pemantauan perkembangan
sedikitnya 2 kali dalam satu tahun (dengan cek list buku KIA atau KPSP atau instrument lainnya)
112,37%
120,00%
Target 2022 : 75%
103,81%
101,00%
99,02%
98,90%
95,73%
94,30%
93,66%
93,19%
88,78%
88,05%
86,75%
100,00%
85,45%
84,94%
83,08%
82,57%
81,28%
79,71%
79,13%
74,10%
73,39%
71,83%
71,07%
80,00%
59,00%
58,72%
53,33%
46,21%
60,00%
40,00%
19,27%
20,00%
0,00%
N
N
KA
I
A
I
R
K
A
R
SI
T
IS
NG
T
SI
G
NG
AN
NG
UT
HI
AN
M
RA
RA
AY
O
AY
O
O
AY
O
O
AN
JA
JU
AN
KA
M
KA
BU
BU
A
AR
AR
AR
NG
EP
EB
EB
BA
DU
G
DU
IM
IA
BA
BA
N
AL
AL
AW
N
ED
BO
BE
BE
BO
KA
KA
BA
AK
IA
C
C
D
IR
IR
LE
SU
RA
NI
N
KM
KM
AN
M
NG
C
BA
BA
C
C
TA
SU
SU
B.
KU
TA
RW
JA
TA
W
D
SU
KA
SI
SI
TA
B.
KA
G
IN
DU
JA
KO
TA
B.
KO
TA
B.
KO
TA
TA
PU
N
KA
M
KO
KA
PA
KA
N
KO
KO
TA
B.
BA
KA
KO
Persentase Balita yang dipantau pertumbuhan dan perkembangannya di Jawa Barat sebesar 79,13%.
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
92,56%
91,43%
100,00%
80,00%
48,94%
60,00%
43,24%
43,10%
40,00%
20,00%
0,00%
G
K
G
I
I
N
A
I
R
R
R
I
N
T
G
SI
TA
AN
AT
AT
R
IS
G
NG
KA
AN
AH
M
UM
S
RU
AY
O
BO
AY
O
O
JU
N
AN
UN
KA
M
A
BU
AR
AR
G
R
LA
AR
EP
G
NJ
U
EB
A
BA
EK
IM
IA
B
N
AL
KA
AM
A
EN
W
IN
ED
D
ND
BO
BE
BO
KA
KA
A
IA
BA
B
B
G
C
D
C
IR
SU
IR
AN
B
RA
N
M
M
A
AN
R
AL
M
A
G
C
BA
U
C
C
B.
SU
KU
TA
W
IK
TA
K
TA
W
B
SU
KA
S
AJ
SI
B.
KA
TA
NG
R
IN
S
U
JA
KO
B.
KO
TA
B.
KO
TA
TA
PU
A
KA
ND
KO
KA
PA
KA
KO
KO
B.
TA
BA
KA
KO
Persentase Puskesmas yang melaksanakan pembinaan ke Sekolah 4 kali setahun di Jawa Barat sebesar 92,56%. Terdapat
3 Kabupaten/Kota yang belum mencapai target yaitu Kab. Cianjur, Kab. Ciamis, dan Kab. Sukabumi.
KETERANGAN:
1. Kolom yang berwarna merah artinya adalah persyaratannya
wajib untuk dipenuhi.
2. Apabila persyaratannya wajib tidak dipenuhi, walaupun
hanya 1 persyaratan, maka PRAP tersebut tidak layak untuk
mendapatkan, tetapi tetap mendapatkan skor peringkat.
(Pedoman PRAP KemenPPPA RI, 2022)
Pemerintah Daerah
PERSYARATAN SEBAGAI INDIKATOR PELAYANAN Provinsi Jawa Barat
PERSYARATAN PRAP
RAMAH ANAK
60
53
50 50
45
43
40
Berdasarkan laporan program 31
29
K
KA
A
TA
I
R
N
A
NG
IS
T
SI
R
G
NG
R
NG
AN
UT
SI
AN
R
AH
M
RA
AY
AY
O
AY
O
AN
JA
JU
O
AN
M
KA
KA
BU
BU
AR
G
AR
AR
EP
NG
EB
BA
EB
DU
G
DU
G
IM
IA
N
pelayanan ramah anak dan 67%
BA
AL
AL
M
N
AW
ED
BE
BO
BE
BO
KA
KA
BA
AK
IA
C
G
C
D
D
IR
LE
SU
IR
RA
NI
N
N
KM
KM
AN
M
NG
C
BA
BA
TA
TA
R
SU
TA
SU
C
KU
TA
RW
JA
TA
D
SU
KA
SI
SI
TA
G
IN
KO
KO
DU
KO
TA
KO
TA
KO
TA
TA
PU
N
M
telah memiliki SK, dimana
KO
PA
N
KO
KO
TA
BA
KO
pemenuhan indikator pada 857 90
Jumlah
80
puskesmas masih mengacu 80
51 50 49
Bandung dan Kota Sukabumi 50
44
40 40 40
sudah menerapkan indikator 40 37
30 29 29
yang baru. Adapun 19 30 25
22
19
Puskesmas di Kota Bogor sudah 20
14 13 12
10 10 10 10
8
mulai melaksanakan self 10 7
K
KA
N
A
U
A
I
R
N
A
IS
T
SI
I
R
G
NG
R
NG
AN
UT
SI
AN
R
NG
AH
M
M
O
RA
AY
AY
O
AY
RT
O
AN
JA
JU
O
AN
KA
KA
BU
BU
G
PRAP terbaru.
AR
AR
EP
NG
EB
BA
EB
G
DU
G
DU
IM
IA
N
BA
AL
KA
N
AL
M
N
AW
ED
BE
BO
BE
BO
KA
KA
BA
IA
D
LE
IR
SU
IR
RA
NI
N
KM
KM
A
AN
G
C
BA
BA
TA
TA
R
SU
TA
SU
C
KU
TA
RW
JA
TA
D
N
SU
KA
SI
SI
TA
G
IN
KO
KO
DU
KO
TA
KO
TA
KO
TA
TA
PU
N
M
KO
PA
N
KO
KO
TA
(Laporan Program Dinkes Kab/Kota, Agustus 2023)
BA
KO
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat
TANTANGAN DAN UPAYA
HARAPAN
TERIMA KASIH
Dinkes Provinsi Jawa Barat “Kerja Ikhlas dan Bahagia”
diskes.jabarprov.go.id