Advokasi Kebijakan Perlindungan Anak
Advokasi Kebijakan Perlindungan Anak
1
Perlindungan Anak secara khusus merupakan bagian dari PP 5 tentang Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan
dan Pemuda di PN 3 RPJMN 2020-2024
STRATEGI
Revolusi mental dalam sistem sosial
untuk memperkuat ketahanan, kualitas dan 1 Penyiapan kehidupan berkeluarga dan kecakapan hidup.
peran keluarga dan masyarakat dalam
pembentukan karakter anak melalui 2 Peningkatan kualitas keluarga berdasarkan siklus hidup dengan memperhatikan
pengasuhan berbasis hak anak berdasarkan kesinambungan antar generasi, sebagai upaya penguatan fungsi dan nilai keluarga.
karakteristik wilayah dan target sasaran, yang
mencakup: Pewujudan lingkungan yang kondusif melalui penguatan masyarakat,
3
kelembagaan, regulasi, penyediaan sarana dan prasarana, serta partisipasi media
dan dunia usaha. 3
• Terdapat 1 RO yang mendukung ProP ini. • Terdapat 16 RO yang mendukung ProP ini. • Terdapat 22 RO yang mendukung ProP ini.
Proyek Prioritas Proyek Prioritas Proyek Prioritas
Perlindungan Anak dari Tindak Kekerasan, Perlindungan Anak dari Tindak Kekerasan, Perlindungan Anak dari Tindak Kekerasan,
Eksploitasi, Penelantaran dan Perlakuan Salah Eksploitasi, Penelantaran dan Perlakuan Salah Eksploitasi, Penelantaran dan Perlakuan Salah
Lainnya Lainnya Lainnya
• Terdapat 10 RO yang mendukung ProP ini. • Terdapat 9 RO yang mendukung ProP ini. • Terdapat 26 RO yang mendukung ProP ini.
2023 CATATAN
Kegiatan Prioritas • Sejak tahun 2021 hingga saat ini, Kegiatan Prioritas terkait Pemenuhan Hak dan
Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak, Perempuan
Perlindungan Anak telah di state secara spesifik dan khusus.
dan Pemuda
• Dari tahun ke tahun, kegiatan/rincian output yang mendukung KP Pemenuhan Hak dan
Proyek Prioritas
Penjaminan Pemenuhan Hak Anak secara Universal Perlindungan Anak bertambah banyak dan beragam serta meliputi lintas sektor (salah
satunya adalah APH).
• Terdapat 32 RO yang mendukung ProP ini. • Diperlukan masukan dan kesepakatan dari K/L, Mitra Pembangunan dan CSO terkait
Proyek Prioritas penajaman kegiatan prioritas yang akan digunakan dan ditetapkan dalam perencanaan
Perlindungan Anak dari Tindak Kekerasan, Eksploitasi, selanjutnya.
Penelantaran dan Perlakuan Salah Lainnya
• Kegiatan diatas merupakan rincian kegiatan priroitas dari KemenPPPA, Kemendagri,
• Terdapat 31 RO yang mendukung ProP ini. Kemenkumham, Kemenaker dan Kejaksanaan Agung
4
BERSAMA KITA PROFESIONAL AKUNTABEL DINAMIS INFORMATIF
.
CAPAIAN DAN ISU STRATEGIS PERLINDUNGAN ANAK
5
RPJMN 2020-2024: TARGET & CAPAIAN
PEMBANGUNAN PERLINDUNGAN ANAK (1/2)
INDIKATOR UTAMA
TARGET CAPAIAN
INDIKATOR BASE LINE
2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021
Indeks Perlindungan Anak (IPA) 62,72 (2018) 66,34 68,1 69,87 71,66 73,49 66,86 61,38
6
BERSAMA KITA PROFESIONAL AKUNTABEL DINAMIS INFORMATIF
RPJMN 2020-2024: TARGET & CAPAIAN
PEMBANGUNAN PERLINDUNGAN ANAK (2/2)
INDIKATOR PENDUKUNG
Target RPJMN Realisasi
No Indikator Status
2021 2021
1. Indeks Perlindungan Khusus Anak (IPKA) 76,13 73,59 Tidak tercapai
2. Indeks Pemenuhan Hak Anak (IPHA) 65,79 58,34 Tidak Tercapai
3. Persentase balita yang mendapatkan 3,59
pengasuhan tidak layak 3,69 Tercapai
7
BERSAMA KITA PROFESIONAL AKUNTABEL DINAMIS INFORMATIF
Isu bidang Perlindungan Anak: Kekerasan terhadap Anak
gerak/mobilitas (disabilitas), berada di desa dan tingkat pendidikan kepala keluarga yang rendah.
Perkawinan Anak juga lebih tinggi di kelp keluarga miskin dengan kombinasi dua faktor terakhir: Sumber: SMERU, 2022
berada di desa dan tingkat pendidikan kepala keluarga rendah
3,75% anak 75
73,49
tidak tinggal 71,66 Capaian IPA tahun
70 66,89 69,87 2020 lebih tinggi
bersama kedua 68,10
dibandingkan
66,26 66,34
orangtua nya 65
target, namun
(Susenas, 2021). 62,72
61,38 tahun 2021 capaian
60
mengalami
Hak Sipil dan Kebebasan Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan Kegiatan Budaya 2020
Terdapat 11,58% anak usia 0-17 tahun 3,81% anak usia 5-17 tahun tidak 2021
yang tidak memiliki akta kelahiran bersekolah lagi (Profil Anak
(BPS, 2021). Indonesia, 2021).
Sumber: KemenPPPA & BPS,
Disparitas Cakupan Kepemilikan Akta Kelahiran Disparitas Partisipasi Sekolah 2022
ISU PADA LEVEL ANAK ISU PADA LEVEL KELUARGA, KOMUNITAS DAN MASYARAKAT
1. Terbatasnya akses layanan kebutuhan dasar anak dalam kondisi khusus 1. Kualitas Pengasuhan rendah: minim dukungan bagi pengasuh alternatif,
(anak jalanan, anak dalam situasi bencana, dan anak di daerah 3T). kemampuan pengasuhan orang tua, dukungan bagi orang tua bekerja.
2. Belum optimalnya pemenuhan hak dasar anak selama proses rehabilitasi 2. Hambatan dokumen kependudukan anak: perkawinan orang tua tidak
sosial. sah, anak di LKSA dan dalam pengasuhan alternatif.
3. Belum optimalnya peningkatan kapasitas anak dan rendahnya pemahaman 3. Perlunya Pengawasan dari masyarakat (termasuk anak) untuk mendeteksi
masyarakat yang membuat anak belum dapat berpartisipasi secara pengasuhan tidak layak/kekerasan terhadap anak.
bermakna terutama di sekolah dan dalam proses perencanaan serta 4. Perlunya Peningkatan kapasitas masyarakat dalam mendeteksi dini dan
pembangunan. pemberian layanan perlindungan anak, dengan memaksimalkan
4. Tingginya risiko dampak perubahan iklim terhadap kesejahteraan, kelompok yang sudah ada (co. PLKB, PATBM, shelter warga, KPAD).
kesehatan, pendidikan, dan perlindungan anak. 5. Pelibatan tokoh keagamaan dan adat dalam mengimplementasikan
5. Maraknya kasus kekerasan di satuan pendidikan. panduan DRPPA di desa berbasis masyarakat.
6. Masih tingginya angka perkawinan anak dan dispensasi kawin. 6. Kurangnya pemahaman guru dan orang dewasa lain mengenai hak-hak
7. Tingginya kerentanan anak mengalami kekerasan, trafficking, dan anak – perlu pementukan Satgas PA/sekolah
keterpisahan dengan keluarga khususnya bagi anak dalam situasi bencana. 7. Sulit untuk menjangkau anak tidak sekolah yang tidak tercatat di
8. Rendahnya aksesibilitas bagi anak dengan disabilitas baik untuk Pendidikan dapodik, karena mereka tidak tercatat baik di Kemendikbud maupun
maupun sarpras di ruang publik Kemenag.
10
BERSAMA KITA PROFESIONAL AKUNTABEL DINAMIS INFORMATIF
HIGHLIGHT ISU BIDANG PERLINDUNGAN ANAK
(Background Study RPJPN 2025-2045 dan RPJMN 2024-2029)