Anda di halaman 1dari 17

KERANGKA PERCEPATAN

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN
VOKASI MELALUI KURSUS DAN
PELATIHAN SERTA SINKRONISASI
DENGAN PEMDA

Amich Alhumami, Ph.D.


Direktur Agama, Pendidikan, dan Kebudayaan

Jakarta, 10 Maret 2022


ARAH KEBIJAKAN
PENDIDIKAN VOKASI

2
TEMA, PRIORITAS, PENGARUSUTAMAAN, DAN KAIDAH
RPJMN 2020-2024

Tema RPJMN IV 2020-2024


Prioritas RPJMN IV 2020-2024
“Indonesia Berpenghasilan Menengah-
Tinggi yang Sejahtera, Adil, dan
Berkesinambungan”
1. Memperkuat Ketahanan 2. Mengembangkan Wilayah
Pengarusutamaan RPJMN IV 2020-2024 Ekonomi untuk untuk Mengurangi Kesenjangan
3. Membangun SDM
Berkualitas dan Berdaya
Pertumbuhan yang dan Menjamin Pemerataan
Saing
Gender Transformasi Digital Berkualitas dan Berkeadilan

Tujuan
Pembangunan Modal Sosial Budaya
Berkelanjutan
4. Revolusi Mental dan 5. Memperkuat Infrastruktur 6. Membangun Lingkungan
Pembangunan Mendukung Pengambangan Hidup, Meningkatkan
Kaidah Pembangunan RPJMN IV 2020-2024 Kebudayaan Ekonomi dan Pelayanan Dasar Ketahanan Bencana dan
Perubahan Iklim

Membangun Menjamin Menjaga


Kemandirian Keadilan 7. Memperkuat Stabilitas
Keberlanjutan
Polhukhankam dan
Transformasi Pelayanan
Publik
Kementerian PPN/Bappenas
Kerangka Pikir Pembangunan Manusia

TUJUAN : Mewujudkan Manusia Indonesia yang


“Pembangunan Manusia dilakukan berlandaskan pada Tiga Pilar
Berkualitas dan Berdaya Saing
pembangunan” : Layanan Dasar dan Perlindungan Sosial,
Produktivitas, dan Pembangunan Karakter
ARAH KEBIJAKAN :
1. Mengendalikan pertumbuhan penduduk dan memperkuat
tata kelola kependudukan
2. Memperkuat pelaksanaan perlindungan sosial
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan
kesehatan semesta
4. Meningkatkan pemerataan layanan pendidikan berkualitas
5. Meningkatkan kualitas anak, perempuan, dan pemuda
6. Mengentaskan kemiskinan
7. Meningkatkan produktivitas dan daya saing
8. Revolusi Mental dan Pembinaan Ideologi Pancasila
9. Meningkatkan Pemajuan dan Pelestarian Kebudayaan
10. Memperkuat Moderasi Beragama
11. Meningkatkan Literasi, Inovasi dan Kreativitas

Kementerian PPN/Bappenas
PN 3. Meningkatkan SDM yang Berkualitas dan Berdaya Saing

Pengendalian Penduduk Peningkatan Akses dan Peningkatan Peningkatan


PP Penguatan Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Anak, Pengentasan
& Tata Kelola Mutu Pelayanan Pemerataan Layanan Produktivitas dan Daya
Perlindungan Sosial Perempuan dan Pemuda Kemiskinan
Kependudukan Kesehatan Pendidikan Berkualitas Saing

Peningkatan Kualitas Pendidikan dan


Penguatan Pengajaran dan Perwujudan Akselerasi
Percepatan Pelaksanaan Pelatihan Vokasi
Peningkatan KIA, pembelajaran Indonesia Layak Penguatan Ekonomi
cakupan Jaminan Sosial berbasis Kerjasama
KB dan Kespro Anak melalui Keluarga
administrasi Industri
Penguatan Sistem
kependudukan Peningkatan
Pemerataan Akses
Perlidnungan Anak
Penguatan
Layanan Pendidikan
Pelaksanaan Percepatan dan Percepatan Wajib Keperantaraan Penguatan
Penyaluran Perbaikan Gizi Belajar 12 Tahun Usaha dan Dampak Pendidikan Tinggi
Bantuan Sosial dan Peningkatan
Masyarakat Pemberdayaan dan Sosial Berkualitas
Integrasi sistem Subsidi epat
Sasaran Perlindungan
administrasi Peningkatan
KP Peningkatan Perempuan
kependudukan Pengendalian Profesionalisme, Kualitas,
Peningkatan
Pengelolaan dan termasuk Pekerja
Penyakit Penempatan Pendidik dan Migran Kapabilitas Iptek
Perlindungan sosial Reforma Agraria
Tenaga Kependidikan dan Penciptaan
adaptif Inovasi
Penguatan Germas
Pemaduan dan Penguatan Penjaminan
Sinkronisasi Mutu pendidikan Pengembangan
Peningkatan Budaya dan
Kebijakan Peningkatan
Peningkatan Tata
Kualitas pemuda Perhutanan Sosial Peningkatan
Pengendalian Kesejahteraan Penguatan Sistem
Pendudukn Sosial Kelola Pembangunan Prestasi Olahraga
Kesehatan dan POM
Pendidikan

Kementerian PPN/Bappenas
Program Prioritas 7: Produktivitas dan Daya Saing
KP : Prestasi Olahraga KP : Pendidikan dan
Proyek Prioritas :
1. Penguatan dan penataan regulasi
Pelatihan Vokasi Berbasis

2.
3.
keolahragaan
Pengembangan budaya olahraga
Penataan sistem pembinaan olahraga
04 01 Kerjasama Industri
Proyek Prioritas :
1. Peningkatan Peran dan Kerjasama
berbasis cabang olahraga Olimpiade Industri dalam Pendidikan dan Pelatihan
4. Penataan kelembagaan olahraga Vokasi
5. Peningkatan ketersediaan tenaga 2. Reformasi Penyelenggaraan Pendidikan
keolahragaan berstandar internasional dan Pelatihan Vokasi
6. Peningkatan sarana dan prasarana 3. Peningkatan Kualitas Pendidik Vokasi
olahraga berstandar internasional 4. Penguatan Sistem Sertifikasi Kompetensi
7. Pengembangan peran swasta dalam 5. Penguatan Tata Kelola Pendidikan dan
pendampingan dan pembiayaan Pelatihan Vokasi
keolahragaan
KP : Peningkatan Kapabilitas KP : Penguatan Pendidikan
Iptek dan Penciptaan Inovasi Tinggi Berkualitas
Proyek Prioritas :

03 02
Proyek Prioritas :
1. Penciptaan Ekosistem Inovasi 1. Perguruan Tinggi sebagai Produsen
2. Pengembangan Research Power-House Iptek Inovasi dan Pusat Keunggulan
3. Peningkatan Jumlah dan Kualitas Belanja 2. Kerja Sama Perguruan Tinggi dengan
Litbang Industri dan Pemerintah
4. Iptek dan Inovasi untuk Pembangunan 3. Peningkatan Kualitas dan Pemanfaatan
Berkelanjutan Penelitian
4. Peningkatan Kualitas Lulusan
6 PT
Kementerian PPN/Bappenas 6
PP.7 Kegiatan Prioritas 1:
Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Berbasis Kerja Sama Industri

Proyek Prioritas: Penguatan Tata


Kelola Pendidikan dan Pelatihan Proyek Prioritas: Peningkatan
Vokasi
1. Pengendalian ijin pendirian satuan
05 01 Peningkatan Peran dan Kerjasama
Industri dalam Pendidikan dan
pendidikan/program studi yang tidak Pelatihan Vokasi:
sesuai standar dan kebutuhan
2. Peningkatan akreditasi program studi dan 1. Penerapan regulasi/insentif untuk mendorong
satuan pendidikan vokasi peran industri/swasta dalam pendidikan dan
3. Peningkatan fleksibilitas pengelolaan pelatihan vokasi
keuangan pada unit produksi/teaching 2. Peningkatan peran daerah dalam koordinasi
factory/teaching industry kerjasama industri/swasta dalam pendidikan
4. Pengembangan skema pendanaan dan pelatihan vokasi
peningkatan keahlian 3. Penguatan pemetaan kebutuhan keahlian
5.
6.
Pembentuykan Komite Vokasi
Peningkatan akses ke pelatihan vokasi
melalui Kartu Pra-Kerja
04 02 termasuk informasi pasar kerja

Proyek Prioritas: Reformasi


Penyelenggaraan Pendidikan dan
Proyek Prioritas: Penguatan Pelatihan Vokasi
1. Penyelarasan kurikulum dan pola
Sistem Sertifikasi Kompetensi pembelajaran sesuai kebutuhan industri
1. Penguatan standar kompetensi sesuai
kebutuhan industri
03 2. Penguatan vokasi sistem ganda (dual TVET
system), pembelajaran bahasa asing, dan
karakter kerja
2. Penguatan kelembagaan dan kapasitas Proyek Prioritas: Peningkatan Kualitas 3. Penerapan sistem pembelajaran standar
pelaksanaan sertifikasi profesi industri;
3. Peningkatan sinkronisasi sistem
Pendidik Vokasi: 4. Penguatan pelatihan kecakapan kerja dan
1. Peningkatan pelatihan pendidik/instruktur sesuai kompetensi kewirausahaan di sekolah, madrasah, dan
sertifikasi yang ada di berbagai sektor 2. Peningkatan keterlibatan instruktur/praktisi berpengalaman pesantren
dari industri 5. Perluasan kesempatan pemagangan dan
3. Peningkatan pemagangan guru/instruktur di industri strategi penempatan lulusan
Kementerian PPN/Bappenas
Arahan Presiden: Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi
untuk SDM Unggul

Sistem Vokasi yang Ingin


Arahan Presiden Diwujudkan
❑Menyusun kebijakan Sistem pendidikan dan
pengembangan pendidikan pelatihan kejuruan dan vokasi
dan pelatihan vokasi secara (TVET) yang efektif dan efisien
Nasional. secara internal maupun
❑Mendorong keterlibatan eksternal untuk menyiapkan
industri. generasi muda memasuki
dunia kerja. Sekolah,
❑Mendorong pengembangan perguruan tinggi, dan lembaga
pendidikan dan pelatihan kursus/pelatihan keterampilan
vokasi secara masif dan kerja membekali para lulusan
scalable. dengan keterampilan yang
❑Menyiapkan lembaga vokasi tepat, sesuai dengan
secara nasional yang kebutuhan pasar dan industri,
didahului dengan dan diserap sepenuhnya oleh
membentuk komite vokasi pasar kerja.
yang terdiri dari K/L terkait,
dan KADIN.
Kementerian PPN/Bappenas 8
Masa Depan Pekerjaan Pascapandemi Covid-19
McKinsey Global Institute - The future of work after COVID-19

Tren yang meningkat Pekerjaan clerical yang membutuhkan interaksi fisik dan mudah
karena pandemi tergantikan oleh teknologi akan semakin menurun permintaannya
Kerja Jarak Jauh
•20–25% pekerja di negara maju
dapat bekerja remote 3+
hari/seminggu dalam jangka
panjang.

Digitalisasi
•Pertumbuhan e-commerce,
seiring lonjakan platform digital.

100 Juta
Perubahan tatanan pekerjaan yang dipicu
oleh COVID-19 akan memberikan dampak
Otomatisasi
•Peningkatan penggunaan
yang sangat besar, terutama untuk pekerja Pekerja di 8 negara
robotika, otomatisasi proses dengan bayaran terendah, berpendidikan diprediksi butuh beralih
robotik, dan AI. pekerjaan di tahun 2030
rendah, dan paling rentan.
Kementerian PPN/Bappenas
PENGEMBANGAN KURSUS DAN
PELATIHAN SERTA SINKRONISASI
DENGAN PEMDA

10
Skema Peningkatan Kualitas Pendidikan Vokasi
Berorientasi Demand Driven (Industri, Pasar Kerja)
Untuk menyiapkan tenaga kerja berkualitas, strategi pengembangan pendidikan dan Dalam rangka peningkatan kualitas
pelatihan vokasi perlu diubah dari semula berorientasi supply driven menjadi demand pendidikan dan pelatihan vokasi, tahun 2020-
driven. 2024 arah kebijakan dan strategi mencakup
antara lain:

Peningkatan peran dan kerja


pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis kebutuhan sama industri.

Analisis kebutuhan tenaga kerja


dan informasi pasar kerja.

Penguatan sistem sertifikasi


kompetensi. (siswa & guru)

Penguatan tata kelola


pendidikan dan pelatihan
vokasi.

Program Unggulan terkait Kursus dan


Pelatihan melalui:
• Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK)
• Pendidikan Kecakapan Wirausaha
(PKW).
Kementerian PPN/Bappenas
KERANGKA PROGRAM KETERAMPILAN
INVESTASI SDM INVESTASI SDM
Peningkatan Daya Saing

Tenaga Kerja Indonesia


Kompeten & Berkarakter

PENDIDIKAN FORMAL PELATIHAN KERJA


STANDAR PENDIDIKAN STANDAR PELATIHAN KERJA
1. Kompetensi Lulusan 1. Kompetensi Kerja
2. Kurikulum 2. Kurikukum
3. Pendidik dan Tenaga 3. Instruktur dan Tenaga
Kependidikan Kepelatihan
4. Proses 4. Proses/Kendali Mutu
5. Sarana dan Prasarana 5. Sarana dan Prasarana
6. Pembiayaan 6. Pembiaayaan
7. Pengelolaan 7. Manajemen dan Tata Kelola
8. Penilaian
Unit Sarana Belajar
Sertifikasi Guru /Dosen/Tenaga Pendidikan Unit Sarana Pelatihan (Workshop)
Bantuan Operasional Sekolah Sertifikasi Instruktur/Tenaga Pelatihan
Beasiswa Pendidikan Formal Peningkatan Akses & Mutu Bantuan Operasional Lembaga Pelatihan
Beasiswa Pelatihan Kerja

Kementerian PPN/Bappenas
DUKUNGAN DUKUNGAN
KEBUTUHAN TENAGA KERJA PADA SETIAP TAHAP PERTUMBUHAN EKONOMI
(LESSON LEARNED : SIKLUS 20 TAHUNAN KOREA)

0 TAHAP 4 :
1 Industrial Revolution 4.0 SCIENTIST

Berdasarkan Analisa Supply & Demand Tk:


0 ENGINEER
Kondisi Kebutuhan Tk. Indonesia Saat Ini adalah
Transisi dari Tahap 2 ke Tahap 3 untuk Keluar dari
(Smart Technology) Middle Income Trap
2
0 TAHAP 3 : TECHNICIAN*
KEBUTUHAN TK.
UTAMA

3 Technology Based Industry Practical Engineer


Brain & Hand Competency
0TAHAP 2 : (50% teori & 50% praktik → kurikulum :
MIDDLE INCOME TRAP

SKILLED WORKFORCE* produksi produk smart-multi disciplinary skills)


(Manufaktur, Ship Building, Semi
4Heavy & Chemical Industry Constructor, Construction, dll)

SIMPLE LABOR
04 TAHAP 1 :
Labor Intensive industry (Garmen, Textil, dll)

TAHAP 0 :
Agriculture & Tourism *Saat ini blue collar (TVET graduate) menjadi satu pilar middle class di masyarakat Korea
Kementerian PPN/Bappenas
PERAN PROGRAM KURSUS DAN PELATIHAN UNTUK
PENINGKATAN PEMBANGUNAN

Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing

Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW)


Output Kegiatan Output Kegiatan
• Meningkatnya lulusan kursus dan pelatihan sesuai dengan • Meningkatnya lulusan kursus dan pelatihan sesuai dengan
kebutuhan dunia kerja kebutuhan dunia kerja
Strategi Pelaksanaan
Strategi Pelaksanaan • Penyusunan Juknis dan Juklak
• Penyusunan Juknis dan Pedoman • Sosialisasi dan Koordinasi
• Sosialisasi dan Koordinasi • Verifikasi/Penilaian
• Penetapan Penyelenggara Program PKK • Bimtek Lembaga Calon Penyelenggaran
• Bimtek Lembaga Penyelenggara Program PKK • Pemberian Bantuan Program PKW
• Pemberian Bantuan Program PKK • Supervisi dan Pendampingan
• Monev Program PKK • Verifikasi Laporan
• Manajemen Dukungan Pengelolaan Program PKK • Membentuk Pokja
• Pengimbasan Penyelenggaraan Program PKK • Melakukan Pengimbasan Best Practice

Perencanaan
Perencanaan • Target 7.164 Orang
• Target 10.000 Orang • Alokasi 44,8 M
• Alokasi 43,8 M • Penerima Manfaat: Warga
• Penerima Manfaat: ATS, Anak Lulus masyarakat yang menganggur,
Sekolah yang tidak Melanjutkan, miskin, dan tidak/putus sekolah
Warga Menganggur/Miskin yang berusia 15 – 25 tahun.
Kementerian PPN/Bappenas
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PRIORITAS
KURSUS DAN PELATIHAN TA.2021
Sasaran Anggaran
No. Program Prioritas
Satuan Target Realisasi % Target Realisasi %
Guru Kejuruan dan instruktur kursus yang mengikuti
1 Orang 3.160 5.822 184,24 127.272.704 127.230.105 99,97
Upskilling dan Reskilling Berstandar Industri
Kepala SMK, PT Vokasi, dan Pengelola Kursus dan Pelatihan
2 yang mengikuti Peningkatan Kapabilitas Manajerial Berbasis Orang 694 1.196 172,33 25.516.723 25.496.401 99,92
Industri
3 Lembaga Kursus dan Pelatihan Berstandar Industri Lembaga 100 259 259,00 26.307.604 25.818.029 98,14
Anak Usia Sekolah tidak Sekolah memperoleh Pendidikan
4 Orang 50.000 63.689 127,38 200.286.056 200.263.387 99,99
Kecakapan Kerja
Anak Usia Sekolah tidak Sekolah memperoleh Pendidikan
5 Orang 21.296 22.437 105,36 118.057.858 117.984.781 99,94
Kecakapan Wirausaha
Peserta didik/Penguji/Pengelola Uji Kompetensi
6 Orang 9.000 12.018 133,53 14.228.400 13.968.405 98,17
memperoleh peningkatan kompetensi
Instruktur/Pengelola Kursus dan pelatihan mendapatkan
7 penguatan kapasitas teknologi & inovasi terbaru dari Orang 200 200 100,00 12.327.930 12.253.794 99,40
organisasi mitra
TOTAL 125,06 523.997.275 523.014.902 99,81
• Pada Tahun 2021 Program Priroitas Kursus dan Pelatihan memiliki Capaian yang baik dengan Realisasi Anggaran 99,81% dan Realisasi
Fisik 125,06%
• Hal ini menunjukan bahwa, dengan anggaran yang tersedia, K/L dapat mencapai Target dengan optimal, bahkan di atas target.
• Namun demikian, K/L agar dapat memastikan kualitas output program dan manfaat yang diterima oleh masyarakat atas setiap
program/kegiatan yang dilaksanakan.
Kementerian PPN/Bappenas 15
SINKRONISASI DENGAN PEMERINTAH DAERAH
DALAM PENGEMBANGAN KURSUS DAN PELATIHAN

Kehadiran Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) sangat penting untuk menyelaraskan dengan
kebutuhan tenaga kerja dan industri terutama pada kondisi Covid-19 dan pasca Covid-19.

LKP melengkapi pendidikan formal dalam bentuk pendidikan singkat yang berfokus pada
peningkatan kompetensi keterampilan bidang tertentu. Peserta didik dapat mengasah
keterampilannya dengan cepat, sehingga bisa langsung bekerja atau membuka rintisan usaha
berdasarkan keterampilan yang mereka dapatkan.

Untuk mendukung pengembangan kursus dan pelatihan, perlu adanya sinkronisasi yang baik
dengan Pemerintah Daerah, diantaranya mencakup:

• Pemetaan sektor/bidang prioritas daerah yang akan dikembangkan dan didukung melalui LKP
• Kolaborasi dan fasilitasi dengan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) yang bekerjasama dengan
LKP
• Afirmasi terhadap peserta didik dari keluarga tidak mampu dan korban PHK
• Penyelarasan pasokan (supply) dan kebutuhan (demand) tenaga kerja terampil.

Kementerian PPN/Bappenas 16
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai