Anda di halaman 1dari 38

BAB VI

STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN


DAN PROGRAM PEMBANGUNAN

6.1. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN


Visi pembangunan daerah “Kabupaten Nunukan yang Aman, Maju, Adil, dan
Sejahtera” dapat terwujud secara efektif tepat guna dan efisien selama lima tahun
ke depan apabila strategi dan arah kebijakan terumuskan secara komprehensif.
Rumusan strategi berupa pernyataan yang menjelaskan cara tujuan dan sasaran
akan dicapai yang selanjutnya diperjelas dengan arah kebijakan.
Strategi merupakan langkah-langkah taktis yang berisi program-program
indikatif untuk mewujudkan visi dan misi dalam rangka pemanfaatan sumber daya
yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata. Sedangkan
arah kebijakan merupakan pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang
dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu ke waktu
selama lima tahun. Rumusan arah kebijakan tersebut akan menjadikan pilihan
strategi menjadi rasional dan konkret sehingga pada akhirnya menjadi dasar
penyusunan program dan kegiatan. Pada dasarnya, semua program RPJMD
Kabupaten Kepulauan Nunukan tahun 2021-2026 merupakan program yang
mendukung terwujudnya visi dan misi kepala daerah terpilih serta mendukung
terwujudnya sasaran pokok pada tahapan pembangunan jangka menengah keempat
dalam RPJPD Kabupaten Nunukan 2005-2025.

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


6-1
TAHUN 2021-2026
Tabel 6. 1
Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Nunukan Tahun 2021 – 2026
VISI: MEWUJUDKAN KABUPATEN NUNUKAN YANG AMAN, MAJU, ADIL, DAN SEJAHTERA
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Misi 1: Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang berdaya saing
Meningkatkan Meningkatnya taraf Penyelenggaraan pendidikan yang Meningkatkan ketersediaan pendidik yang memenuhi
pembangunan sumber pendidikan masyarakat berkualitas standar kualifikasi dan kompetensi
daya manusia yang Meningkatkan mutu pembelajaran berbasis muatan
berdaya saing lokal
Meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan
pendidikan penyetaraan
Meningkatkan pelayanan pendidikan bagi penduduk
usia pra sekolah
Meningkatkan koordinasi dengan provinsi untuk
layanan pendidikan vokasi/ kejuruan
Peningkatan pemerataan akses Meningkatkan sarana dan prasarana serta aksesbilitas
layanan pendidikan pendidikan
Memeratakan pendidikan dengan layanan terintegrasi
khususnya di daerah wilayah daratan Nunukan
Mengelompokkan peserta didik pada daerah yang
jumlah penduduknya sedikit dan tersebar (asrama
sekolah)
Menyediakan bantuan pendidikan
Peningkatan budaya literasi Meningkatkan akses dan pelayanan perpustakaan
masyarakat
Meningkatnya derajat Peningkatan layanan kesehatan ibu Meningkatkan aksesibilitas layanan fasilitas kesehatan
kesehatan masyarakat dan anak ibu dan anak
Penguatan sistem kesehatan Meningkatkan pelayanan ketersediaan SDM secara
merata, fasilitas kessehatan
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar
Peningkatan pembudayaan Meningkatkan upaya kesehatan promotif dan preventif
perilaku hidup bersih dan sehat Meningkatkan pencegahan dan pengendalian penyakit
Meningkatnya perekonomian Peningkatan kemampuan daya beli Meningkatkan pemerataan distribusi pendapatan
masyarakat dan kapasitas masyarakat masyarakat antar sektor
SDM Meningkatkan penyerapan pasar kerja
Mengembangkan kewirausahaan
Meningkatkan pelatihan usaha serta pemberian akses
usaha produktif bagi keluarga miskin dan rentan

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


6-2
TAHUN 2021-2026
VISI: MEWUJUDKAN KABUPATEN NUNUKAN YANG AMAN, MAJU, ADIL, DAN SEJAHTERA
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Optimalnya perlindungan sosial Memperkuat pelaksanaan jaminan sosial
Memperkuat implementasi
standar pelayanan minimal bidang sosial untuk
memenuhi kebutuhan dasar penduduk
Memperkuat pelayanan sosial bagi kelompok rentan
diantaranya kelompok masyarakat adat, orang dengan
HIV/AIDS serta korban penyalahgunaan napza
Optimalnya pemberdayaan Meningkatkan peran perempuan dalam semua sektor
perempuan dan perlindungan anak pembangunan
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
perempuan
Misi 2: Meningkatkan Infrastruktur untuk Pemenuhan Pelayanan Dasar dan Mendukung Pertumbuhan Ekonomi
Meningkatkan Meningkatnya pemerataan Peningkatan kualitas dan kuantitas Meningkatkan kualitas dan kuantitas jalan dalam
pembangunan, pembangunan infrastruktur jaringan jalan kondisi baik – mantap termasuk yang mendukung
pemeliharaan kualitas wilayah pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan pariwisata
dan kuantitas layanan Peningkataan pembangunan Meningkatkan penyediaan jaringan irigasi
infrastruktur infrastruktur Sumber Daya Air Meningkatkan ketersediaan infrastruktur pengendali
banjir di kawasan permukiman rawan banjir
Meningkatkan pengelolaan perlindungan pantai
Pengembangan moda transportasi Tersedianya akses menuju fasilitas pelayanan umum
secara terpadu secara merata
Meningkatkan integrasi antar moda transportasi
Peningkatan layanan dan Meningkatkan pemanfaatan terminal
pemanfaatan prasarana pendukung Meningkatkan pemenuhan sarana dan prasarana
transportasi perhubungan
Meningkatkan pengelolaan dan pengawasan sarana
dan prasarana angkutan air
Meningkatnya pemenuhan Peningkatan pelayanan air minum Meningkatkan cakupan layanan air minum
infrastruktur permukiman Peningkatan pemenuhan Meningkatkan sistem pengelolaan limbah
secara optimal kebutuhan sanitasi layak Meningkatkan penanganan limpasan air hujan
Peningkatan penanganan kawasan Meningkatkan penanganan rumah tidak layak huni
kumuh
Misi 3: Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah yang Berbasis Pengembangan Sumber Daya Lokal
Meningkatkan laju Meningkatnya kinerja sektor Peningkatan produktivitas dan Meningkatkan produktivitas dan produksi tanaman
pertumbuhan sektor pertanian produksi komoditas unggulan pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan
primer, sekunder dan pertanian Meningkatkan ketersediaan, akses, distribusi,
pariwisata keamanan dan penguatan cadangan serta konsumsi
pangan yang beragam

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


6-3
TAHUN 2021-2026
VISI: MEWUJUDKAN KABUPATEN NUNUKAN YANG AMAN, MAJU, ADIL, DAN SEJAHTERA
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatkan produksi dan produktivitas perikanan
tangkap dan perikanan budidaya
Meningkatkan nilai tambah dan pemasaran produk
perikanan dan pertanian
Peningkatan sarana prasarana Meningkatkan jaringan irigasi dan jalan usaha tani
pertanian Revitalisasi dan optimalisasi lahan
Meningkatkan ketersediaan sarana produksi pertanian
Mengembangkan teknologi pertanian
Pengembangan SDM pertanian Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelaku dan
pelaksana kegiatan produksi pertanian
Meningkatnya kinerja sektor Pengembangan industri pengolahan Meningkatkan produksi dan kualitas industri
industri berbahan baku lokal unggulan
Meningkatkan pemberdayaan UMKM
Meningkatkan kelembagaan ekonomi desa
Meningkatnya kinerja sektor Penguatan layanan jasa dan Meningkatkan jaringan dan pelayanan distribusi
perdagangan perdagangan perdagangan dan jasa
Mengendalikan harga dan pasokan barang kebutuhan
pokok
Meningkatnya kinerja Pengembangan iklim investasi yang Mengembangkan sistem perizinan dan non perizinan
investasi di daerah kondusif yang terintegrasi berbasis teknologi informasi
Meningkatkan iklim penanaman modal, kualitas
kerjasama dan efektivitas
Meningkatkan efektivitas promosi penanaman modal
Meningkatnya kinerja sektor Pengembangan layanan destinasi Mengembangkan destinasi wisata potensial dan
pariwisata wisata dan ekonomi kreatif produk ekonomi kreatif yang memiliki nilai tambah
dan berdaya saing
Mewujudkan SDM dan kelembagaan pariwisata serta
ekonomi kreatif yang unggul dan berdaya saing
Meningkatkan pemasaran pariwisata dan ekonomi
kreatif berbasis kemitraan dan teknologi digital
Misi 4: Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik melalui Pelaksanaan Agenda Reformasi Birokrasi
Mewujudkan Meningkatnya akuntabilitas Peningkatan fungsi dan kinerja Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah
pemerintahan yang kinerja instansi pemerintah pemerintahan daerah yang Meningkatkan pelaporan penyelenggaraan
bersih, efisien dan efektif akuntabel pemerintahan daerah berbasis elektronik
Meningkatkan pembinaan dan pengawasan
penyelenggaraan pemerintahan daerah
Peningkatan kualitas pelayanan Meningkatkan tata kelola pengadaan barang dan jasa
publik yang prima kepada Meningkatkan pelayanan perijinan yang tepat waktu
masyarakat dan sesuai SOP

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


6-4
TAHUN 2021-2026
VISI: MEWUJUDKAN KABUPATEN NUNUKAN YANG AMAN, MAJU, ADIL, DAN SEJAHTERA
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatkan tertib administrasi kependudukan
Meningkatkan pelayanan publik tingkat kecamatan
Peningkatan penguasaan teknologi Meningkatkan penggunaan teknologi informasi
informasi untuk pelayanan publik pelayanan publik masyarakat
Meningkatkan pengelolaan kearsipan
Meningkatkan cakupan layanan komunikasi dan
informatika secara merata (provinsi)
Meningkatnya kualitas dan Peningkatan kualitas dan kapasitas Meningkatkan kualitas pelayanan ASN
kapasitas ASN aparatur pemerintah daerah Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur
Meningkatnya kualitas Peningkatan sinergitas Meningkatkan kualitas perencanaan, pengendalian
perencanaan dan perencanaan pembangunan daerah dan evaluasi pembangunan
pengelolaan keuangan Meningkatkan tata kelola keuangan daerah yang
daerah efektif, efisien, transparan dan akuntabel
Misi 5: Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan
Menjaga kualitas sumber Meningkatnya kualitas Peningkatan kualitas perlindungan Mengendalikan pencemaran udara, pencemaran air,
daya alam dan lingkungan lingkungan hidup dan dan pengelolaan lingkungan hidup pencemaran dan kerusakan pesisir dan laut,
hidup pengendalian perubahan pencemaran, serta pengendalian tutupan lahan
iklim Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
masyarakat hukum adat tentang pengelolaan
lingkungan hidup
Peningkatan kualitas lingkungan Meningkatkan penanganan persampahan
permukiman
Misi 6: Mewujudkan Tatanan Kehidupan Bermasyarakat yang Aman, Tertib dan Tentram
Tercapainya kondisi Meningkatnya kualitas Peningkatan kualitas sistem Meningkatkan kapasitas perlindungan masyarakat
aman, tertib, tenteram pelayanan keamanan dan keamanan dan perlindungan Meningkatkan peran masyarakat
ketertiban masyarakat Meningkatkan koordinasi penegakan peraturan
Meningkatnya kualitas Peningkatan pengelolaan Meningkatkan pencegahan, penanggulangan dan
penanganan bencana kebencanaan penyelamatan kebakaran
Meningkatkan kualitas mitigasi, penanganan dan
pasca bencana alam
Menguatnya karakter Penguatan nilai-nilai kebangsaan Meningkatkan pendidikan kewargaan
kebangsaan Meningkatkan ketahanan ekonomi, sosial dan budaya

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


6-5
TAHUN 2021-2026
Sebagai gambaran berhasilnya pembangunan lima tahunan, visi RPJMD
kemudian dijabarkan menjadi berbagai upaya pembangunan yang bersifat lebih
operasional. Dimulai dari upaya garis besar utama berupa rumusan misi, kemudian
dijabarkan menjadi tujuan dan sasaran. Dilanjutkan perumusan strategi untuk
mewujudkan sasaran, arah kebijakan pelaksanaan strategi, serta program-program
pelaksanaan strategi.
Penyusunan arah kebijakan implementasi harus memperhitungkan semua
potensi, peluang, kendala, serta ancaman yang mungkin timbul selama masa
periode lima tahun pembangunan. Arah kebijakan harus mempertimbangkan
berbagai proyeksi kondisi yang akan datang maupun analisis dan kajian dari
evaluasi hasil pembangunan periode sebelumnya. Arah kebijakan juga merupakan
pedoman untuk mengarahkan tahapan selama kurun waktu lima tahun. Rumusan
arah kebijakan menjelaskan pilihan strategi sehingga perlu memiliki fokus dalam
pengaturan pelaksanaannya. Penekanan fokus atau tema setiap tahun selama lima
tahun perioda RPJMD memiliki kesinambungan dalam rangka mencapai visi, misi,
tujuan, dan sasaran yang telah ditetapkan.
Tema setiap tahun rencana pembangunan jangka menengah Kabupaten
Nunukan 2021-2026 mempunyai rumusan sebagai berikut:
(1) Tahun 2021
Tahap Konsolidasi, bertema “Penguatan kebijakan pembangunan daerah
dengan mengoptimalkan potensi daerah dalam rangka pemulihan sosial ekonomi.”
Pandemi yang terjadi telah mengakibatkan menurunnya kualitas keadaan
masyarakat, maka fokus dalam tema perioda ini mengarahkan untuk
mengutamakan program-program pembangunan yang memanfaatkan segenap
potensi Kabupaten Nunukan untuk memulihkan keadaan masyarakat. Selain
berfokus pada kesehatan masyarakat serta perekonomian daerah, hal lain yang juga
terdampak perlu diperhatikan, antara lain pendidikan, pelambatan pembangunan
prasarana, dan beberapa urusan pemerintahan dan pembangunan daerah lainnya.

(2) Tahun 2022


Tahap Percepatan, bertema “Percepatan penguatan pemulihan sosial
ekonomi untuk mendukung pertumbuhan yang mantap.” Asumsi yang
diketengahkan adalah pandemik sudah mulai melandai. Oleh karena itu tema ini
mengarahkan kegiatan pembangunan untuk mengutamakan program-program yang
mempercepat dan memantapkan kembali pemulihan keadaan masyarakat. Hal ini
diharapkan akan memperkuat penciptaan keadaan yang mendukung peningkatan

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


6-6
TAHUN 2021-2026
pertumbuhan perekonomian daerah. Diharapkan keberhasilan tahap ini akan
menjadi landasan yang kuat untuk tahap selanjutnya yang bersifat pengembangan.

(3) Tema tahun 2023


Tahap Pengembangan, bertema “Peningkatan daya saing melalui penguatan
kualitas SDM, kinerja pelayanan publik, infrastruktur ekonomi dan pengembangan
industri pengolahan berbasis sumber daya lokal.” Inti dari tahap pengembangan ini
adalah upaya untuk menumbuhkan penciptaan nilai tambah di internal wilayah
Kabupaten Nunukan. Proses tindak lanjut dari sumber daya lokal yang terjadi
banyak dilakukan di luar wilayah, sehingga nilai tambah yang timbul bukan
dinikmati oleh masyarakat Nunukan. Kondisi inilah yang akan diubah, dan salah
satu yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan industri berbasis
sumberdaya lokal. Sangat disadari upaya ini perlu usaha yang keras, oleh karena
itu program-program pembangunan difokuskan pada unsur yang dinilai menjadi
prasyarat pengembangan seperti ini, yakni: penguatan kualitas SDM, peningkatan
kinerja pelayanan publik, serta ketersediaan infrastruktur ekonomi. Tiga upaya ini
menjadi tema kegiatan pembangunan di tahap pengembangan.

(4) Tahun 2024


Tahap Penguatan, bertema “Peningkatan kinerja pelayanan publik dan
penguatan keanekaragaman industri dan perdagangan berbasis produk unggulan
daerah.” Seperti disebut sebagai nama tahap ini, yaitu penguatan, maka tema
pembangunan intinya merupakan kelanjutan dari tema tahun sebelumnya. Dengan
kata lain fokus program-program pembangunannya yang direncanakan kurang lebih
sama dengan sebelumnya namun diharapkan hasilnya akan lebih memperkuat
capaian tahapan tahun 2024. Diharapkan penciptaan nilai tambah pengolahan
sumberdaya lokal dapat lebih besar dicapai dan bermanfaat bagi masyarakat
Nunukan.

(5) Tahun 2025


Tahap Penguatan, bertema “Peningkatan produktivitas dan daya saing
daerah berbasis industri pengolahan dan perdagangan komoditas unggulan daerah.”
Tahap ini mempunyai nama tahapan yang sama dengan sebelumnya. Walaupun
demikian fokus tema perioda ini berbeda. Dengan pencapaian penguatan
pengolahan sumberdaya lokal secara umum, pada tahun ini tema yang
dikumukakan diupayakan menukik pada komoditas unggulan daerah. Jika semua

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


6-7
TAHUN 2021-2026
pemangku kepentingan dapat berkonsentrasi pada unggulan daerah yang sama,
maka diharapkan akan dicapai sinergi yang lebih berkelanjutan proses dan
manfaatnya. Arah yang harus diikuti dalam tahap ini adalah menempatkan
program-program pembangunan yang bersangkut paut dengan produk unggulan
daerah sebagai program yang diutamakan.

(6) Tahun 2026


Tahap Pemantapan, bertema “Penguatan kesejahteraan masyarakat yang
didukung SDM yang berdaya saing dan produk unggulan daerah.” Ini merupakan
ujung akhir dari perioda pembangunan jangka menengah yang dilakukan, oleh
karena itu rasa menikmati hasil pembangunan oleh masyarakat Nunukan menjadi
sesuatu yang wajib. Tahap sebelumnya telah mengusung tema yang mempersiapkan
landasan, menguatkan proses-proses pembangunan yang berbasis sumberdaya
local, dan dilanjutkan pengembangan hasil. Semua ini haruslah dapat dirasakan
oleh masyarakat Nunukan. Untuk lebih mendukung keberhasilan upaya ini maka
penguatan sumberdaya manusia dan produk unggulan daerah haruslah terus
berlanjut. Dimaksudkan masyarakat yang diperkuat kapasitasnya sehingga berdaya
dapat berperan. Demikian pula komoditas unggulan daerah harus tetap didorong
dalam rangka lebih berbasis pada kekuatan sendiri. Artinya, pada tahap ini program-
program pembangunan yang bertema pemerataan pembangunan, penguatan
sumberdaya manusia, dan produk unggulan lokal haruslah terus diutamakan.
Secara diagramatik tema setiap tahun ini dapat digambarkan seperti berikut:

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


6-8
TAHUN 2021-2026
Tahap Pemantapan
Penguatan kesejahteraan masyarakat yang didukung
2026 SDM yang berdaya saing dan produk unggulan daerah

Tahap Penguatan
2025 Peningkatan produktivitas dan daya saing daerah berbasis
industri pengolahan dan perdagangan komoditas unggulan
daerah
Tahap Penguatan
Peningkatan kinerja pelayanan publik dan penguatan keanekaragaman
2024
industri dan perdagangan berbasis produk unggulan daerah

Tahap Pengembangan
2023 Peningkatan daya saing melalui penguatan kualitas SDM, kinerja pelayanan
publik, infrastruktur ekonomi dan pengembangan industri pengolahan
berbasis sumber daya lokal

2022 Tahap Percepatan


Percepatan penguatan pemulihan sosial ekonomi untuk mendukung
pertumbuhan yang mantap

Tahap Konsolidasi
2021 Penguatan kebijakan pembangunan daerah dengan mengoptimalkan potensi
daerah dalam rangka pemulihan sosial ekonomi

Gambar 6.1
Tema/Fokus Pembangunan Daerah Kabupaten Nunukan Tahun 2021-2026
Sumber: Analisis 2021

6.2. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEWILAYAHAN


Arah kebijakan pembangunan kewilayahan di Kabupaten Nunukan
dirumuskan dengan mempertimbangkan berbagai arahan kebijakan dalam
dokumen perencanaan yang tingkatnya lebih tinggi, seperti: Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional, Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Utara, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Provinsi Kalimantan Utara, serta RPJPD Kabupaten Nunukan
tahun 2005-2025
Untuk memudahkan pemahaman arah kebijakan ini maka dimulai dengan
membagi Kabupaten Nunukan menjadi empat tipologi wilayah pembangunan.
Pembagian ini didasarkan pada karakteristik geografis, demografis, konektivitas
wilayah dan kemantapan infrastruktur, serta potensi wilayah serta beberapa
pertimbangan khas wilayah lainnya. Empat wilayah pembangunan dalam
pengelompokasn ini adalah: (1) Wilayah Kepulauan: Pulau Nunukan dan Pulau
Sebatik, yang relatif lebih lengkap kemajuan pembangunannya (2) Wilayah Dataran
Tinggi Krayan, yang secara geografis berada di bagian tengah pulau Kalimantan
sehingga masih rendah perkembangan infrastruktur dan konektivitasnya (3) Wilayah

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


6-9
TAHUN 2021-2026
Daratan II Binter-Labang-Tau Lumbis. Wilayah Daratan II Binter-Labang-Tau
Lumbis ini meliputi Lumbis Ogong, Lumbis Pansiangan dan Lumbis Hulu, yang lebih
tinggi konektivitasnya walaupun masih dominan keterhubungan melalui
transportasi air/sungai, serta (4) Wilayah Daratan I Sei Menggaris-Mensalong yang
meliputi Sembakung, Sembakung Atulai, Tulin Onsoi, Sebuku dan Sei Menggaris,
yang lebih dekat ke ibukota kabupaten dan pantai sehingga lebih baik
konektivitasnya serta didukung infrastruktur transportasi darat.
Untuk masing-masing wilayah tersebut kebijakan pembangunan kewilayahan
diarahkan seperti berikut:
1. Wilayah Kepulauan: Nunukan dan Sebatik
Wilayah Kepulauan yang meliputi Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik memiliki
karakteristik yang spesifik yakni Pulau Nunukan sebagai lokasi ibu kota kabupaten
serta Pulau Sebatik sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan negara
tetangga Malaysia. Arah kebijakan pembangunan kewilayahan Wilayah Pulau
Nunukan dan Pulau Sebatik mengacu pada arahan RTRWN yang menetapkan
Nunukan sebagai Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) dan Pusat Kegiatan
Wilayah (PKW). Dalam RPJMN 2020-2024 Sebatik menjadi salah satu program
prioritas nasional yakni sebagai Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT).
Memperhtikan kebijakan nasional tersebut maka arah kebijakan pembangunan
kewilayahan untuk dua pulau itu adalah seperti berikut:
A. Pulau Nunukan
Sebagai PKSN diharapkan Nunukan dapat mendorong pengembangan
kawasan perbatasan negara. Arah kebijakan pembangunan kewilayahan Pulau
Nunukan juga didasarkan pada potensi dan karakteristik wilayah, sehingga arah
kebijakan pembangunan kewilayahan Pulau Nunukan diprioritaskan sebagai
berikut:
(1) Memantapkan peran dan fungsi sebagai PKSN dan PKW. Sebagai PKSN,
Nunukan diarahkan berfungsi menjadi pusat perkotaan yang berpotensi
sebagai sentra pelayanan urusan administrasi pemerintahan yang terkait
dengan kegiatan lintas batas neegara dan berfungsi sebagai pintu gerbang
internasional yang menghubungkan dengan negara tetangga, simpul
transportasi yang menghubungkan wilayah sekitarnya, dan merupakan pusat
pertumbuhan ekonomi yang dapat mendorong perkembangan kawasan di
perbatasan negara dan sekitarnya. Sebagai PKW pulau Nunukan diarahkan
untuk berfungsi menjadi pusat pelayanan kegiatan ekonomi berupa industri
(secara terbatas) dan jasa, simpul transportasi dan mendukung ekonomi

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


6-10
TAHUN 2021-2026
kelautan nasional, serta kegiatan ekspor-impor yang didukung oleh pelayanan
dasar yang memadai, serta sumber daya manusia yang berkualitas dan
berdaya saing.
(2) Memantapkan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik, baik sebagai
PKSN, PKW dan terutama ibu kota kabupaten. Arah kebijakannya adalah
dengan mengembangkan dan penguatan Kota Nunukan sebagai pusat data
dan informasi, pendidikan dan pengetahuan, pusat pelayanan dasar, pusat
pemberdayaan masyarakat, pusat pengembangan inovasi dan
kewirausahaan, pusat pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan serta
pusat pertumbuhan ekonomi. Kebijakan ini juga diperkuat sampai tingkat
kecamatan baik dalam rangka penciptaan kepemerintahan yang baik maupun
sebagai model pembangunan kecamatan bagi wilayah di luar pulau Nunukan
(3) Memantapkan pemenuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar,
konektivitas dan aksesibilitas wilayah.
(4) Memantapkan upaya pemeliharaan dan pelestarian lingkungan. Hal ini
penting karena berbagai peran dan fungsi kawasan tentu akan meningkatkan
laju pembangunan di atas pulau ini dan tak terhindarkan berdampak pada
lingkungan. Oleh karena itu sangat perlu sejak dini mempertimbangkan daya
dukung dan daya lindung kawasan untuk menjaga keseimbangan ekosistem
wilayah. Satu pertimbangan yang tidak dapat ditinggalkan adalah bahwa
sebagai sebuah pulau yang tidak sangat luas maka dipastikan memiliki
keterbatasan ketersediaan sumberdaya terkait lingkungan (misalnya
ketersediaan air bersih) di masa datang.
(5) Berkaitan dengan produk unggulan daerah, yang secara konsep mencoba
menghubungkan pengembangan dari hulu ke hilir, maka arah
pengembangannya adalah seperti berikut:
a. Produk unggulan: rumput laut, kelapa sawit, ubi dan olahannya, jagung
b. Produk andalan: ikan dan olahannya, padi, semangka/melon, dan durian
c. Produk potensial: jeruk, ayam potong, sarang walet
Di Pulau Nunukan dimungkinkan untuk pengembangan marine technopark
khususnya rumput laut dalam rangka pengembangan produk unggulan
daerah yang berlokasi di Mansapa.

B. Pulau Sebatik
Wilayah Pulau Sebatik diarahkan sebagai gerbang beranda perbatasan negara
yang berhadapan langsung dengan negara tetangga Malaysia. Arah kebijakan

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


6-11
TAHUN 2021-2026
pembangunan kewilayahan yang dikembangkan juga meliputi pelayanan dasar
yakni kesehatan, pendidikan, perdagangan, infrastruktur, serta keamanan. Arah
kebijakan pembangunan kewilayahan Pulau Sebatik diprioritaskan sebagai berikut:
(1) Mengembangkan kawasan perkotaan yang memacu pertumbuhan ekonomi di
perbatasan negara. Pengembangan kawasan perkotaan ini sebagai salah satu
upaya dalam rangka mempersiapkan Kota Sebatik sebagai kota otonom baru,
mengingat saat ini masih diberlakukan moratorium untuk pembentukan
daerah otonom baru.
(2) Mengembangkan kawasan perdagangan perbatasan Sebatik yang berhadapan
dengan Kota Tawau, Malaysia, dengan upaya meningkatkan keterkaitan desa-
desa di sekitar Kecamatan Sebatik. Pengembangan dikaitkan dengan potensi
lokal seperti basis pengembangan usaha perikanan laut, industri pengolahan
perikanan, perdagangan dan usaha pertanian terbatas. Sebatik sebagai
Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) dalam RPJMN 2020-2024
diarahkan agar dapat menumbuhkan sistem bisnis perikanan, pertumbuhan
ekonomi lokal dan peningkatan pendapatan masyarakat, pemenuhan
konsumsi ikan untuk ketahanan pangan daerah dan peningkatan ekspor
hasil perikanan.
(3) Mengembangkan industri terkait dengan potensi lokal terutama pengolahan
hasil sumberdaya bahari dan pertanian/perkebunan. Kebijakan ini dianggap
penting agar pengembangan industri tidak membebani wilayah Pulau
Nunukan yang sarat dengan fungsinya sebagai pusat pemerintahan
kabupaten. Disamping itu jaraknya yang relatif dekat dan terjangkau
memudahkan berbagai proses terkait kegiatan industri dengan pusat
pemerintahan kabupaten di Pulau Nunukan. Pertimbangan lain adalah
mengurangi kegiatan ekspor bahan mentah langsung dari wilayah ini dan
sekitarnya, dengan cara mengolahnya (industri) yang dapat menciptakan nilai
tambah bagi perekonomian (PDRB) Kabupaten Nunukan.
(4) Mempercepat pemenuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar,
konektivitas dan aksesibilitas wilayah.
(5) Pada tingkat kecamatan, sebagai wilayah pulau tepat di garis perbatasan
negara, perlu dimantapkan pemenuhan pelayanan dasar dan peningkatan
tata kelola menyangkut berbagai aspek seperti: pelayanan dasar pendidikan
dan kesehatan, penyediaan sarana dan prasarana perumahan, air bersih dan
sanitasi, listrik, pengembangan jaringan telekomunikasi dan informasi
sebagai basis ekonomi digital.

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


6-12
TAHUN 2021-2026
(6) Dalam memantapkan peran dan fungsi kawasan dengan berbagai arahan
pembangunan yang disandangnya, pembangunan di Pulau Sebatik haruslah
juga memperhatikan daya dukung dan daya lindung kawasan mengingat
karakteristik pulau yang tidak terlalu luas memiliki berbagai keterbatasan
dari aspek lingkungan hidup.
(7) Berkaitan dengan produk unggulan daerah, maka arah kebijakan
pengembangannya adalah seperti berikut:
a. Produk unggulan: rumput laut, kelapa sawit, jagung
b. Produk andalan: ikan dan olahannya, kakao dan olahannya. Pisang dan
olahannya, padi
c. Produk potensial: wisata patok batas negara, jeruk, lada, dan kelapa

2. Wilayah Dataran Tinggi Krayan


Wilayah Dataran Tinggi Krayan sebagai wilayah yang terjauh dari ibu kota
kabupaten dan berada di sepanjang perbatasan negara merupakan wilayah yang
saat ini terisolasi dan tertinggal dibandingkan dengan tiga wilayah lainnya. Kondisi
geomorfologis yang berada di pegunungan dan hanya dapat dicapai dengan
transportasi udara karena keterbatasan aksesibilitas mengakibatkan Wilayah
Dataran Tinggi Krayan terisolasi dan tertinggal.
Arah kebijakan pembangunan kewilayahan di Wilayah Dataran Tinggi Krayan
diprioritaskan untuk empat hal utama: pelayanan internal, peningkatan
aksesibilitas, dan mendayagunakan potensi spesifik lokal wilayah, serta berbagai
kebijakan pendukung. Secara lebih terurai kebijakan tersebut adalah sebagai
berikut:
(1) Kebijakan peningkatan aksesibilitas wilayah
Secara terpadu, kebijakan ini adalah mendorong semua pihak untuk
meningkatkan aksesibilitas Wilayah Dataran Tinggi Krayan. Sebagai wilayah
terisolir di perbatasan negara maka Wilayah Dataran Tinggi Krayan ini dapat
dipandang sebagai sasaran pembangunan dari beberapa tingkat
pemerintahan dan kelembagaan. Sebagai daerah perbatasan negara
seharusnyalah menjadi perhatian tingkat nasional untuk memajukannya.
Upaya terkait adalah upaya pembangunan Pos Lintas Batas Negara PLBN
Terpadu Long Midang di Kecamatan Krayan dalam waktu dekat. Dengan
adanya PLBN ini Pemerintah Kabupaten Nunukan dan semua pemangku
kepentingan yang terkait selayaknyalah meningkatkan upaya tindak
lanjutnya dengan mendorong terbangunnya jaringan konektivitas wilayah.

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


6-13
TAHUN 2021-2026
Semua pihak yang berkepentingan pada kemajuan Kabupaten Nunukan
diharapkan mengambil peran aktif dalam mendorong lembaga pada tingkat
nasional (Badan Pengelola Perbatasan, Kementerian PUPR, Bappenas,
Kementerian Perdesaan. Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi,
DPR dan berbagai lembaga terkait), maupun lembaga pada tingkat Provinsi
Kalimantan Utara, serta pihak swasta agar memberikan prioritas pada
pembangunan jaringan konektivitas ini.
Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) Wilayah Perbatasan Negara, salah
satunya PLBN Long Midang, diharapkan menjadi pemicu perkembangan
wilayah. Sebagai pos pemeriksaan lintas batas dan berfungsi sebagai pintu
gerbang internasional diharapkan juga akan menjadi simpul transportasi
yang menghubungkan wilayah sekitarnya. Keberadaan PLBN diharapkan
menjadi salah satu upaya meningkatkan pemerataan hasil pembangunan,
serta mengurangi disparitas, khususnya di wilayah 3T (terdepan, terluar dan
tertinggal). Hal ini juga diharapkan dapat mendorong percepatan pemenuhan
infrastruktur pelayanan dasar dan percepatan konektivitas sebagai pusat
pertumbuhan ekonomi yang akan mampu mendorong pertumbuhan kawasan
sekitarnya.
(2) Kebijakan peningkatan dan pemantapan pelayanan internal
Kebijakan menghubungkan Krayan secara lebih terbuka pada daerah lain
haruslah didukung dengan penguatan internal wilayah, terutama dari aspek
sumberdaya manusianya. Untuk itu arah kebijakan pembangunan
kewilayahan antara lain:
a. Peningkatan sumber daya manusia melalui peningkatan pelayanan dasar
kesehatan dan pendidikan. Wilayah Dataran Tinggi Krayan yang
diharapkan sebagai pusat pelayanan ekonomi di perbatasan negara harus
didukung oleh peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berdaya
saing, kompetitif dalam penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan
ketrampilan. SDM yang berkualitas harus didukung penyiapan SDM yang
sehat dan kuat melalui penguatan sistem kesehatan, perbaikan gizi
masyarakat, penurunan stunting, pemberian gizi bagi ibu hamil dan
menyusui pada periode awal (1.000 hari pertama kehidupan) sehingga
anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi premium.
b. Penyediaan sarana dan prasarana perumahan, air bersih dan sanitasi,
listrik, pengembangan jaringan telekomunikasi dan informasi sebagai
basis ekonomi digital, jalan produksi di kawasan sentra produksi, serta

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


6-14
TAHUN 2021-2026
jaringan irigasi. Percepatan pemenuhan pelayanan kebutuhan
infrastruktur wilayah menjadi prioritas utama setelah peningkatan
kualitas sumber daya manusia agar Wilayah Dataran Tinggi Krayan dapat
berkembang lebih cepat untuk dapat memasarkan hasil produksi
pertanian yang selama ini terkendala oleh aksesibilitas wilayah.
(3) Kebijakan pendayagunaan potensi spesifik lokal wilayah
Kebijakan pembangunan Wilayah Dataran Tinggi Krayan diarahkan pada
perannya sebagai pusat pelayanan ekonomi di wilayah perbatasan yang
bertumpu pada potensi unggulan daerah yakni pertanian organik. Secara
lebih rinci arahan kebijakan pembangunan ini antara lain:
a. Pengembangan sentra pertanian organik dan jika memungkinkan
menjadikannya sebagai teknopark pertanian organik
b. Peningkatan produksi melalui penerapan teknologi budidaya pertanian
secara organik tanpa menghilangkan kearifan lokal
c. Peningkatan kawasan pariwisata nasional melalui dukungan terhadap
pengembangan KSPN Kayan Mentarang
d. Pengembangan diversifikasi pertanian melalui pemanfaatan pangan
lokal.
e. Pengutaan kelembagaan pertanian organik
f. Pengembangan nilai tambah produksi pertanian sebagai komoditi
unggulan daerah
g. Pengembangan komoditi perkebunan rakyat melalui pengembangan
kopi Krayan
h. Pengembangan ekonomi kreatif dan IKM berbasis sumber daya lokal
spesifik.
Berbagai kebijakan ini selaras dengan harapan bahwa konektivitas Krayan
akan lebih baik dengan terbangunnya berbagai jaringan infrastruktur
pendukung aksisibilitas sebagai keberlanjutan PLBN. Hal ini didasari maksud
dibangunnya PLBN tidak hanya sebagai gerbang keluar dan masuk namun
menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi wilayah.
Pengembangan komoditas pertanian diarahkan pada tanaman
unggulan setempat yang menjadi komoditas utama yakni padi lokal Adan.
Kemurnian nilai organik harus tetap dijaga dalam sistem produksi padi Adan
sebagai upaya pengembangan untuk menghasilkan padi Adan dalam skala
yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan pasar. Nilai budaya turun
temurun yang sudah dikenal masyarakat tetap dijaga dengan membuka

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


6-15
TAHUN 2021-2026
kemungkinan untuk melakukan modifikasi yang disesuaikan dengan
kebutuhan seiring perkembangan. Hal ini mensyaratkan pentingnya aspek
pasar sebagai pendukung pengembangan kawasan yang berbasis potensi
unggulan daerah. Pengembangan pasar dilakukan secara terintegrasi dari
hulu sampai hilir untuk mendapatkan nilai tambah dengan karakteristik dan
potensi pasar.
(4) Peningkatan kebijakan pendukung pembangunan Wilayah Dataran Tinggi
Krayan. Kebijakan ini antara lain:
1. Menguatkan kewirausahaan dan usaha mikro, kecil, menengah (UKM)
dan koperasi untuk menyongsong rencana keterbukaan wilayah.
2. Memantapkan tata kelola pemerintahan, pelayanan publik serta
percepatan pembangunan desa terpadu pendukung berkembangnya
sektor perdagangan dan jasa tingkat desa.
3. Meningkatkan pengelolaan sumberdaya hutan serta sumberdaya alam
potensial lainnya dengan memperhatikan daya dukung lingkungan.
Wilayah Daratan Tinggi Krayan juga dapat diarahkan untuk
pengembangan kawasan ekoturisme yang mengkaitkan desa-desa di
sekitar Kecamatan Krayan dan Krayan Selatan sebagai pusat wisata
ekoturisme, industri kerajinan rakyat penunjang wisata dan usaha
pertanian rakyat sebagai satu kesatuan pengembangan wilayah dengan
tetap memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan.
4. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup, memantapkan peran dan
fungsi kawasan lindung sebagai kawasan penyangga dan penyeimbang
ekosistem wilayah. Hal ini terkait dengan keberadaan Taman Nasional
Kayan Mentarang yang menjadi bagian dari Heart of Borneo.
5. Berkaitan dengan produk unggulan daerah, maka arah kebijakan
pengembangannya adalah seperti berikut:
a. Produk unggulan: beras organik Adan Krayan, kopi organik Krayan,
jagung
b. Produk andalan: anyaman bamboo dan rotan, garam Krayan
c. Produk potensial: ternak kerbau, nanas
6. Mempersiapkan Wilayah Dataran Tinggi Krayan umtuk menjadi daerah
otonomi baru.
Arah kebijakan kewilayahan untuk lima tahun ke depan di Wilayah Dataran
Tinggi Krayan merupakan upaya yang dilakukan untuk mempersiapkan Wilayah
Dataran Tinggi Krayan yang terdiri dari Kecamatan Krayan, Krayan Selatan,

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


6-16
TAHUN 2021-2026
Krayan Tengah, Krayan Barat dan Krayan Timur sebagai calon daerah otonom
baru. Melalui arah kebijakan tersebut diharapkan Wilayah Dataran Tinggi
Krayan dapat meningkatkan potensi sumber daya lokal, didukung dengan
aksesibilitas yang jauh lebih baik serta kesiapan sumber daya manusia
masyarakat maupun aparatur yang mendukung pelayanan publik yang
memadai. Hal ini mengingat pembentukan daerah otonom baru masih belum
memungkinkan karena pemerintah pusat masih memberlakukan kebijakan
moratorium untuk pemekaran daerah.

3. Wilayah Daratan I Sei Menggaris-Mansalong


Wilayah Wilayah Daratan I Sei Menggaris-Mansalong meliputi Lumbis,
Sembakung, Sembakung Atulai, Tulin Onsoi, Sebuku dan Sei Menggaris. Wilayah
Daratan I Sei Menggaris-Mansalong merupakan wilayah yang berada di daratan
Pulau Kalimantan. Dalam RTRW Kabupaten Nunukan, wilayah ini diarahkan
sebagai kawasan sentra produksi (KSP) yakni kawasan budidaya yang potensial dan
prospektif untuk dikembangkan menjadi pusat pertumbuhan dan pengembangan
kegiatan produksi pertanian sesuai dengan kondisi dan potensi wilayahnya. Arah
kebijakan kewilayahan adalah sebagai berikut:
(1) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan pelayanan
dasar kesehatan dan pendidikan. Sebagai wilayah yang diharapkan
memberikan ketahanan ekonomi di perbatasan negara harus didukung oleh
peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing
(2) Meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas antar wilayah melalui
penyediaan infrastruktur wilayah. Percepatan pemenuhan pelayanan
kebutuhan infrastruktur diarahkan agar Wilayah Daratan I Sei Menggaris-
Mansalong dapat berkembang lebih cepat untuk dapat memasarkan hasil
produksi pertanian yang selama ini terkendala oleh aksesibilitas wilayah.
(3) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi berbasis potensi SDA daerah dengan
komoditas unggulan dan kearifan lokal. Arah kebijakan pembangunan
berbasis komoditas unggulan diarahkan pada: peningkatan produksi
pertanian, pengembangan potensi unggulan daerah, peningkatan nilai
tambah produk pertanian dan komoditi unggulan, perkebunan, serta
peternakan. Jika memungkinkan diharapkan dapat menjadi kawasan
penyangga kebutuhan penduduk di Ibu Kota Negara yang baru

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


6-17
TAHUN 2021-2026
(4) Menguatkan kewirausahaan dan UMKM, memantapkan, pelayanan publik
serta percepatan pembangunan juga diperlukan sebagai kebijakan wilayah
ini.
(5) Meningkatkan pengelolaan sumberdaya hutan serta sumberdaya alam
potensial lainnya, kualitas lingkungan hidup, memantapkan peran dan fungsi
kawasan lindung sebagai kawasan penyangga dan penyeimbang ekosistem
wilayah.
(6) Pertumbuhan ekonomi yang akan berkembang di Wilayah Daratan I Sei
Menggaris-Mansalong diharapkan menjadi koridor pemerataan yang
mendorong tumbuhnya wilayah penyangga (hinterland) di sekitar pusat
pertumbuhan.
(7) Berkaitan dengan produk unggulan daerah, maka arah kebijakan
pengembangannya adalah seperti berikut:
a. Produk unggulan: jagung kelapa sawit
b. Produk andalan: anyaman rotan
c. Produk potensial: sarang walet
Arah kebijakan kewilayahan pada tipologi wilayah Daratan I Sei-Menggaris-
Mansalong diharapkan dapat mengarahkan kecamatan-kecamatan di wilayah ini
untuk mempersiapkan wacana pembentukan daerah otonom baru secara internal
dengan lebih baik, seiring dengan masih diberlakukannya moratorium oleh
pemerintah pusat.

4. Wilayah Daratan II Binter-Labang-Tau Lumbis


Wilayah Daratan II Binter-Labang-Tau Lumbis ini meliputi wilayah Lumbis
Ogong, Lumbis Pansiangan dan Lumbis Hulu. Kecamatan-kecamatan tersebut
merupakan wilayah di daratan Kalimantan yang berada di pegunungan dengan
permukiman berada di sekitar sungai mulai dari hulu sampai hilir. Kondisi tersebut
mengakibatkan keterisolasian wilayah dan mengalami kesenjangan dibandingkan
wilayah Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik akibat keterbatasan ketersediaan
infrastruktur. Namun demikian Wilayah Daratan II Binter-Labang-Tau Lumbis
memiliki potensi di sektor pertanian dalam arti luas. Arah kebijakan pembangunan
kewilayahan Wilayah Daratan II Binter-Labang-Tau Lumbis diarahkan pada
pengembangan sektor pertanian tanaman pangan, tanaman komoditas perdagangan
dan wisata.
Arah kebijakan pembangunan kewilayahan Wilayah Daratan II Bimter-
Labang-Tau Lumbis diproritaskan dengan urutan sebagai berikut:

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


6-18
TAHUN 2021-2026
(1) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan
pelayanan dasar kesehatan dan pendidikan.
(2) Meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas antar wilayah melalui
penyediaan infrastruktur wilayah. Penyediaan sarana dan prasarana
perumahan, air bersih dan sanitasi, listrik, pengembangan jaringan
telekomunikasi dan informasi sebagai basis ekonomi digital, jalan produksi
di kawasan sentra produksi, serta jaringan irigasi juga sangat diperlukan
(3) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi berbasis potensi SDA daerah dengan
komoditas unggulan dan kearifan lokal. Arah kebijakan pembangunan
berbasis komoditas unggulan diarahkan pada: peningkataan ketahanan
pangan pengembangan potensi unggulan daerah, peningkatan nilai tambah
produk lokal. Wilayah Daratan II Binter-Labang-Tau Lumbis diharapkan
dapat menjadi daerah penyangga khususnya pertanian tanaman pangan.
Dengan demikian pertanian tanaman pangan yang menjadi salah satu
potensi daerah menjadi prioritas dalam peningkatan produktivitas pertanian
pangan di wilayah ini. Sebagai kawasan sentra produksi Wilayah Daratan II
Bimter-Labang-Tau Lumbis dapat dirangkai sebagai kawasan terpadu
dengan Wilayah Wilayah Daratan I Sei Menggaris-Mansalong dalam proses
produksi dan pemasaran.
(4) Menguatkan UKM dan koperasi melalui dukungan teknologi inovatif dan
kreatif melalui perluasan kerjasama dan kemitraan dalam investasi,
promosi, dan pemasaran.
(5) Sebagai daerah di pedalaman diperlukan pemantapan tata kelola
pemerintahan, pelayanan publik serta percepatan pembangunan desa
terpadu untuk mendorong transformasi sosial, budaya dan ekonomi desa
yang mendukung berkembangnya sektor perdagangan dan jasa.
(6) Meningkatkan pengelolaan sumberdaya hutan serta sumberdaya alam
potensial lainnya dengan memperhatikan daya dukung lingkungan.
(7) Meningkatkan kualitas lingkungan hidup, memantapkan peran dan fungsi
kawasan lindung sebagai kawasan penyangga dan penyeimbang ekosistem
wilayah.
(8) Memanfaatkan keberadaan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN)
Wilayah Perbatasan Negara Tau Lumbis. Sebagai PKSN, Tau Lumbis
diharapkan berkembang menjadi kawasan yang berpotensi sebagai
pendorong pertumbuhan ekonomi kawasan di sekitarnya. Selanjutnya,
PLBN Terpadu Labang di Kecamatan Lumbis Ogong juga diharapkan akan

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


6-19
TAHUN 2021-2026
memacu perkembangan daerah sekitarnya dalam berbagai aspek
pembangunan wilayah.
(9) Berkaitan dengan produk unggulan daerah, maka arah kebijakan
pengembangannya adalah seperti berikut:
a. Produk unggulan: jagung, ubi dan olahannya
b. Produk potensial: wisata arung jeram

Arah kebijakan kewilayahan untuk masing-masing tipologi wilayah tersebut


merupakan upaya untuk mendukung dan mendorong terwujudnya wacana
pemekaran wilayah dengan pembentukan calon daerah otonom baru, yakni Kota
Sebatik, Kabupaten Krayan dan Kabupaten Bumi Dayak Perbatasan (Kabudaya).
Beberapa kecamatan yang terdapat di Wilayah Daratan I Sei Menggaris-Mansalong
dan Wilayah Daratan II Binter-Labang-Tau Lumbis mewacanakan pembentukan
Kabupaten Kabudaya yang terdiri dari Kecamatan Lumbis Hulu, Lumbis
Pansiangan, Lumbis Ogong, Lumbis, Sembakung Atulai dan Sembakung. Upaya
untuk mempersiapkan terwujudnya pembentukan calon daerah otonom baru
melalui penguatan internal, peningkatan aksesibilitas wilayah, peningkatan
infrastrtuktr pelayanan dasar, penguatan SDM masyarakat dan aparatur serta
pengembangan ekonomi yang didasarkan pada potensi lokal di masing-masing
tipologi wilayah. Selama lima tahun ke depan pembentukan calon daerah otonom
baru masih dalam upaya persiapan, seiring dengan masih diberlakukannya
moratorium pemekaran daerah oleh pemerintah pusat.

6.3. PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH


Program pembangunan daerah dirumuskan dari masing-masing strategi
untuk mendapatkan program prioritas. Program pembangunan daerah
menggambarkan keterpaduan program prioritas terhadap sasaran pembangunan
melalui strategi yang dipilih. Program-program pembangunan daerah merupakan
penentu bagi pencapaian target indikator kerja tujuan dan sasaran Pembangunan
Jangka Menengah Kabupaten Nunukan 2021-2026. Program-program
pembangunan harus mengarah pada tercapainya misi pembangunan daerah untuk
mewujudkan Kabupaten Nunukan yang aman, maju, adil dan sejahtera. Prioritas
pembangunan guna mewujudkan visi dan misi pembangunan daerah Kabupaten
Nunukan tahun 2021-2026 diarahkan sebagai berikut.

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


6-20
TAHUN 2021-2026
Tabel 6.2
Keterkaitan Prioritas Pembangunan, Misi dan Program Prioritas
Kabupaten Nunukan 2021-2026
Prioritas
No Misi Program Prioritas
Pembangunan
1 Peningkatan Misi 2 Program Penyelenggaraan Jalan
infrastruktur Meningkatkan infrastruktur Program Pengelolaan Pelayaran
pendukung untuk pemenuhan pelayanan Program Penyelenggaraan Lalu
konektivitas dasar dan mendukung Lintas dan Angkutan Jalan
antarwilayah pertumbuhan ekonomi (LLAJ)
2 Peningkatan Misi 1 Program Pengelolaan
kualitas SDM Meningkatkan kualitas SDM Pendidikan
sebagai subyek yang berdaya saing Program Pendidik dan Tenaga
dan obyek Kependidikan
pembangunan Program Pemenuhan Upaya
Kesehatan Perorangan dan
Upaya Kesehatan Masyarakat
Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Manusia
Kesehatan
Program Perlindungan dan
Jaminan Sosial
Program Pelatihan Kerja dan
Produktivitas Tenaga Kerja
Program Penempatan Tenaga
Kerja
Misi 4 Program Pengembangan
Mewujudkan tata kelola Sumber Daya Manusia
pemerintahan yang baik
melalui pelaksanaan agenda
reformasi birokrasi
3 Optimasi Misi 3 Program Pengelolaan Sumber
pemanfaatan Meningkatkan pertumbuhan Daya Ekonomi untuk
potensi daerah ekonomi daerah yang berbasis Kedaulatan dan Kemandirian
(pertanian, pengembangan sumber daya Pangan
industri lokal Program Peningkatan
pengolahan, Diversifikasi dan Ketahanan
usaha ekonomi) Pangan Masyarakat
untuk Program Penanganan
mendukung Kerawanan Pangan
perekonomian Program Penyediaan dan
daerah Pengembangan Sarana
Pertanian
Program Penyediaan dan
Pengembangan Prasarana
Pertanian
Program Penyuluhan Pertanian
Program Pengelolaan Perikanan
Tangkap
Program Pengelolaan Perikanan
Budidaya
Program Perencanaan dan
Pembangunan Industri
Program Pengembangan Iklim
Penanaman Modal
Program Penggunaan dan
Pemasaran Produk Dalam
Negeri

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


6-21
TAHUN 2021-2026
Prioritas
No Misi Program Prioritas
Pembangunan
Program Pemberdayaan Usaha
Menengah, Usaha Kecil dan
Usaha Mikro (UMKM)
Program Pengembangan UMKM

Berikut penjelasan masing-masing prioritas pembangunan Kabupaten


Nunukan tahun 2021-2026:
1. Peningkatan infrastruktur pendukung konektivitas antarwilayah
Peningkatan infrastruktur pendukung konektivitas antarwilayah merupakan
prioritas pembangunan yang mendukung misi 2 Meningkatkan infrastruktur
untuk pemenuhan pelayanan dasar dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Infrastruktur yang mendukung konektivitas antarwilayah perlu ditingkatkan
untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah khususnya willayah yang
berada di pedalaman yang terisolasi. Program pembangunan prioritas untuk
mewujudkan misi kedua tersebut yakni Program Penyelenggaraan Jalan,
Program Pengelolaan Pelayaran, Program Penyelenggaraan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan (LLAJ).
Ketiga program tersebut diharapkan dapat meningkatkan jangkauan layanan
pemerintahan dan kualitas infrastruktur wilayah untuk memperkuat
konektivitas dan aksesibilitas antarwilayah, baik wilayah kecamatan, desa,
dan sentra-sentra pertumbuhan ekonomi. Pengembangan dan penguatan
konektivitas antarmoda transportasi lautan, sungai, darat, dan udara dapat
mendukung pertumbuhan dan perkembangan pusat pelayanan yang
terintegrasi untuk mendukung pergerakan orang dan distribusi barang jasa.
Melalui program-program tersebut diharapkan ketersediaan infrastruktur
yang saat ini mengalami keterbatasan dapat memenuhi kebutuhan pelayanan
dasar khususnya pendidikan dan kesehatan dengan meningkatkan
jangkauan layanan yang merata dan terpadu.

2. Peningkatan kualitas SDM sebagai subyek dan obyek pembangunan


Prioritas pembangunan ini mendukung misi 1 Meningkatkan kualitas SDM
yang berdaya saing dan misi 4 Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang
baik melalui pelaksanaan agenda reformasi birokrasi. Peningkatan kualitas
SDM sebagai subyek dan obyek pembangunan meliputi: pertama, SDM
keseluruhan masyarakat yang secara mendasar harus memiliki kesehatan

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


6-22
TAHUN 2021-2026
dan pendidikan yang baik serta siap untuk berperan mengisi pembangunan
ekonomi wilayah; kedua, SDM pelaku pelayanan publik; ketiga, SDM dalam
masyarakat yang sangat membutuhkan pemberdayaan sosial ekonomi.
Prioritas pembangunan tersebut diwujudkan dalam program-program
berikut: Program Pengelolaan Pendidikan, Program Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya
Kesehatan Masyarakat, Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Manusia Kesehatan, Program Perlindungan dan Jaminan Sosial, Program
Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja dan Program Penempatan
Tenaga Kerja. Program-program yang terkait dengan pendidikan diharapkan
akan meningkatkan kualitas kualitas pengajar dan mutu pembelajaran, serta
penempatan tenaga pendidikan yang merata.
Melalui program yang terkait kesehatan diharapkan sistem kesehatan
semakin menguat yang didukung ketersediaan dan peningkatan kapasitas
tenaga kesehatan, sarana dan prasarana kesehatan dan pembudayaan
paradigma sehat untuk mendorong kemandirian masyarakat hidup sehat.
Akses layanan kesehatan semakin meluas melalui penguatan fungsi
puskesmas sebagai ujung tombak penyelenggaraan pelayanan. Selain itu
melalui program-program kesehatan tersebut diharapkan adanya
peningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana dan
kesehatan reproduksi, percepatan perbaikan gizi masyarakat dan penurunan
stunting melalui pemberian gizi pada ibu hamil dan menyusui pada periode
emas (1.000 hari pertama kehidupan) bagi keluarga yang tidak mampu.
Semakin menguatnya sistem kesehatan diharapkan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dan kualitas sumber daya manusia sudah cukup
memadai untuk dapat berdaya untuk bersaing.
Program-program yang terkait dengan ketenagakerjaan diharapkan dapat
meningkatkan kualitas angkatan kerja agar mampu bersaing dengan
angkatan kerja dari luar daerah antara lain melalui pelatihan ketrampilan dan
kewirausahaan yang sesuai dengan potensi daerah.
Program Perlindungan dan Jaminan sosial diharapkan dapat meningkatkan
penyelenggaraan perlindungan sosial yang terintegrasi dan tepat sasaran agar
lebih efektif dan efisien dalam rangka pemberdayaan sosial masyarakat dalam
rangka menurunkan angka kemiskinan.
Sementara program prioritas untuk mendukung misi keempat diantaranya
adalah Program Pengembangan Sumber Daya Manusia (pelaku pelayanan

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


6-23
TAHUN 2021-2026
publik). Dengan program tersebut diharapkan SDM aparatur pemerintah
dapat melayani publik dengan kinerja yang lebih baik dan profesional.

3. Optimasi pemanfaatan potensi daerah (pertanian, industri pengolahan, usaha


ekonomi) untuk mendukung perekonomian daerah
Optimasi pemanfaatan potensi daerah (pertanian, industri pengolahan, usaha
ekonomi) untuk mendukung perekonomian daerah merupakan upaya untuk
mendukung misi 3 Meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah yang
berbasis pengembangan sumber daya lokal.
Program-program yang mendukung tercapainya prioritas pembangunan
tersebut adalah Program Pengelolaan Sumber Daya Ekonomi untuk
Kedaulatan dan Kemandirian Pangan, Program Peningkatan Diversifikasi dan
Ketahanan Pangan Masyarakat, Program Penanganan Kerawanan Pangan,
Program Penyediaan dan Pengembangan Sarana Pertanian, Program
Penyediaan dan Pengembangan Prasarana Pertanian, Program Penyuluhan
Pertanian, Program Pengelolaan Perikanan Tangkap, Program Pengelolaan
Perikanan Budidaya, Program Perencanaan dan Pembangunan Industri,
Program Pengembangan Iklim Penanaman Modal, Program Penggunaan dan
Pemasaran Produk Dalam Negeri, Program Pemberdayaan Usaha Menengah,
Usaha Kecil dan Usaha Mikro (UMKM), dan Program Pengembangan UMKM.
Program-program yang terkait dengan pertanian dalam arti luas diharapkan
dapat meningkatkan ketahanan pangan melalui peningkatan produksi dan
produktivitas sektor pertanian tanaman pangan, peningkatan ketersediaan
keterjangkauan dan pemanfaatan pangan, yang didukung dengan
optimalisasi produksi sumber daya pertanian tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, perternakan dan perikanan yang berkelanjutan; mendorong
kepastian pasar guna menyerap hasil produktivitas pertanian tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan, perternakan dan perikanan dengan
menjalin kerjasama antardaerah (regional dan nasional) dan dunia usaha
dalam pemanfaatan dan pemasaran produk unggulan daerah.
Program-program yang terkait dengan industri bertujuan untuk mendorong
tumbuhnya industri pengolahan dan investasi berbasis pengolahan turunan
komoditas pertanian tarnan pangan, hortikultura, perkebunan, perternakan
dan yang terintegrasi hulu-hilir
Sementara program-progran yang terkait dengan usaha mikro kecil
diharapkan dapat menguatkan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


6-24
TAHUN 2021-2026
serta ekonomi kreatif melalui peningkatan kapasitas dan nilai tambah berupa
kemudahan berusaha, perluasan akses pasar, penguatan modal, peningkatan
kapasitas sumber daya manusia dan penguatan koordinasi lintas sektor serta
meningkatkan kemitraan usaha antara usaha mikro, kecil, menegah dan
koperasi dengan usaha besar.

6.4. UPAYA PEMBANGUNAN BERNILAI STRATEGIS LAINNYA


Dalam upaya mendukung terwujudnya visi misi yang termuat dalam RPJMD
Kabupaten Nunukan tahun 2021-2026 terdapat beberapa urusan yang menjadi
kewenangan provinsi tetapi sangat dibutuhkan bagi masyarakat di Kabupaten
Nunukan. Beberapa urusan tersebut adalah pendidikan menengah, energi dan
sumber daya mineral, komunikasi dan informatika, dan kehutanan.
Pendidikan menengah. Pendidikan menengah merupakan aspek penting
yang mendukung misi pertama “Mewujudkan Kualitas SDM yang Berdaya Saing.”
Semakin tinggi jenjang pendidikan yang dimiliki masyarakat diharapkan semakin
berkualitas dan memiliki daya saing yang lebih baik. Beberapa indikator yang
cenderung menurun di tahun terakhir antara lain APK SMA/SMK/MA tahun 2020
sebesar 83,31 persen, tahun 2026 ditargetkan menjadi 89,50 persen. Angka
partisipasi murni SMA/SMK/MA tahun 2019 mencapai 63,81 persen, ditargetkan
mencapai 66,20 persen tahun 2026. Angka partisipasi sekolah SMA/SMK/MA tahun
2019 tercatat sebesar 72,72 persen, dan pada tahun 2026 ditargetkan menjadi 74,55
persen. Rasio guru terhadap murid per kelas rata-rata sekolah menengah tahun
2020 sebesar 729,34 guru per 10.000 murid per kelas, tahun 2026 ditargetkan
menjadi 730,75 guru per 10.000 murid per kelas.
Indikator lain menunjukkan kecenderungan meningkat antara lain angka
putus sekolah SMA/SMK/MA tahun 2019 sebanyak 38 orang, tahun 2026
ditargetkan hanya 16 siswa. Angka kelulusan SMA/SMK/MA tahun 2019 sebesar
99,34 persen, tahun 2026 diharapkan mencapai 100 persen. Rasio guru terhadap
murid pendidikan menengah tahun 2019 sebesar 15,46 murid per guru, tahun 2026
ditargetkan sebesar 14,20 murid per guru. Rasio ketersediaan sekolah terhadap
penduduk usia sekolah pendidikan menengah tahun 2019 sebesar 24,53 unit per
10.000 penduduk usia 16-18 tahun, tahun 2026 ditargetkan sebesar 26,00 unit
sekolah per 10.000 penduduk usia 16-18 tahun. Sementara itu angka pendidikan
yang ditamatkan SMA/SMK/MA/Sederajat yang mencerminkan seberapa tinggi
kualitas pendidikan serta taraf intelektualitas penduduk di suatu daerah pada tahun

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


6-25
TAHUN 2021-2026
terakhir mengalami penurunan dari 22,74 persen (tahun 2018) menjadi 22,54
persen (tahun 2019).
Energi dan Sumber Daya Mineral. Energi listrik merupakan salah satu
kebutuhan dasar manusia untuk kepentingan rumah tangga, pemerintahan
maupun industri dalam menunjang pembangunan untuk aktivitas pendidikan,
kesehatan, informasi, komunikasi, ekonomi dan berbagai kepentingan lain. Saat ini
dalam melaksanakan pembangunan daerah Kabupaten Nunukan masih mengalami
keterbatasan ketersediaan dalam pemenuhan kebutuhan energi listrik tersebut.
Ketersediaan yang terbatas tersebut akan menghambat dalam mewujudkan misi
kedua “Meningkatkan Infrastruktur untuk Pemenuhan Pelayanan Dasar dan
Mendukung Pertumbuhan Ekonomi.” Kondisi tahun 2020 menunjukkan
persentase desa yang telah teraliri jaringan listrik baru setengahnya yakni sebesar
51,72 persen. Kondisi masih jauh dari memadai untuk dapat memenuhi kebutuhan
listrik rumah tangga, industri maupun pemerintahan. Target capaian desa yang
teraliri listrik pada tahun 2026 diharapkan mencapai 81,15 persen. Dalam upaya
mempercepat pemenuhan kebutuhan energi listrik dan target elektrifikasi (jumlah
rumah tangga yang berlangganan listrik dan jumlah desa yang teraliri listrik)
diperlukan kerjasama antara stakeholder yakni Dinas ESDM Provinsi Kalimantan
Utara, PLN, pemerintah Kabupaten Nunukan dan perusahaan listrik swasta terkait
pendanaan, di bawah koordinasi Dinas ESDM Provinsi. Bagi desa terpencil yang
belum teraliri listrik diperlukan kolaborasi pendanaan untuk pembangkit listrik dan
jaringan listrik sesuai dengan potensi energi listrik yang tersedia di masing masing
desa. Dengan kolaborasi ini pemerintah daerah dapat memanfaatkan secara optimal
sumberdaya energi yang ada di daerahnya untuk memenuhi kebutuhan energi
listriknya dalam jangka waktu yang relatif lebih cepat.
Komunikasi dan Informatika. Komunikasi dan informatika mendukung
upaya terwujudnya misi kedua “Meningkatkan Infrastruktur untuk Pemenuhan
Pelayanan Dasar dan Mendukung Pertumbuhan Ekonomi.” Ketersediaan
komunikasi dan informatika yang memadai semakin meningkat kebutuhannya di
masa depan. Pandemi Covid-19 memaksa untuk mepercepat prses transformasi
digital dalam segala aspek kehidupan. Dalam menghadapi Era Informasi dan juga
ketahanan terhadap pandemi yang memerlukan komunikasi daring di seluruh
Kabupaten Nunukan, diperlukan infrastruktur jaringan/koneksi internet yang
merata di seluruh wilayah Kabupaten Nunukan selama lima tahun ke depan.
Dukungan tersebut terdiri dari: infrastruktur jaringan komunikasi data (kabel dan
atau nirkabel), dan pita lebar akses internet (internet bandwith). Selain itu

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


6-26
TAHUN 2021-2026
transformasi digital perlu diterapkan di banyak urusan pemerintahan, sementara
saat ini kondisi komunikasi dan informatika masih belum memadai. Persentase desa
yang telah terakses jaringan telekomunikasi tahun 2020 sebesar 81,03 persen,
diharapkan target capaian desa dengan akses jaringan telekomunikasi pada tahun
2026 sebesar 93,05 persen.
Kehutanan. Kehutanan mendukung upaya terwujudnya misi kelima
“Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
yang Berkelanjutan.” Meningkatnya deforestasi dan degradasi mengindikasikan
penurunan ekosistem hutan yang terjaga dan lestari. Kondisi tersebut akan
berpengaruh terhadap ekosistem Taman Nasional Kayan Mentarang baik flora, fauna
maupun masyarakat yang tinggal di dalamnya. Rasio luas kawasan lindung untuk
menjaga kelestarian keanekaragaman hayati terhadap total luas kawasan hutan
sebesar 0,52 persen tahun 2020, tahun 2026 diharapkan tetap sama sebesar 0,52
persen dengan asumsi kawasan lindung tidak berkurang dan tetap terjaga
kelestariannya.

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


6-27
TAHUN 2021-2026
Tabel 6.3
Program Pembangunan Daerah dan Pagu Indikatif Kabupaten Nunukan Tahun 2021-2026

Misi/Tujuan/ Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 2026 Akhir Periode RPJMD Daerah
Kode Program (tujuan/impact/ Periode Satuan Penyelengga-
Pembangunan outcome) RPJMD raan Urusan
Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp
Daerah (2020) Pemerintahan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Misi 1 - Meningkatkan Kualitas SDM yang Berdaya Saing
M1-T1 Indeks 65,79 Indeks 66,88 67,98 69,10 70,24 71,40 72,58 72,58 Bidang
Meningkatkan Pembangunan Pendidikan
pembangunan Manusia (IPM)
sumber daya
manusia yang
berdaya saing
M1-T1-S1 Rata-Rata Lama 8,00 Tahun 8,10 8,20 8,30 8,40 8,50 9,25 9,25 Bidang
Meningkatnya Sekolah (ARLS) Pendidikan
taraf
pendidikan Harapan Lama 12,64 Tahun 12,74 12,84 12,94 13,04 13,14 13,24 13,24 Bidang
masyarakat Sekolah (HLS) Pendidikan
1 01 02 Program Tingkat partisipasi 98,68 Persen 98,68 57.243,36 98,77 82.963,48 98,86 70.283,66 98,95 63.053,47 99,04 70.531,61 99,12 75.233,55 99,12 419.309,12 Bidang
Pengelolaan warga negara usia Pendidikan
Pendidikan 7-12 tahun yang
berpastisipasi dalam
pendidikan dasar
Tingkat partisipasi 95,39 Persen 95,87 96,35 96,83 97,31 97,80 98,29 98,29 Bidang
warga negara usia Pendidikan
13-15 tahun yang
berpastisipasi dalam
pendidikan
menengah pertama
Tingkat partisipasi 42,32 Persen 41,40 45,45 49,89 54,76 60,11 65,99 65,99 Bidang
warga negara usia Pendidikan
5-6 tahun yang
berpatispasi dalam
PAUD
Tingkat patisipasi 51,75 Persen 43,65 47,75 52,24 57,14 62,51 68,38 68,38 Bidang
warga negara usia Pendidikan
7-18 tahun yang
belum
menyelesaikan
pendidkan dasar
dan menengah yang
berpastisipasi dalam
pendidikan
kesetaraan
1 01 04 Program Rasio guru terhadap 11,53 Murid/ 11,59 4.594,14 11,75 1.600,00 11,87 1.600,00 12,01 1.600,00 12,15 2.160,55 12,29 2.160,55 12,29 13.715,24 Bidang
Pendidik dan murid sekolah Guru Pendidikan
Tenaga pendidikan dasar
Kependidikan Rasio guru terhadap 1,06 Persen 1,06 1,06 1,07 1,07 1,07 1,07 1,07
rombongan belajar
sekolah pendidikan
dasar
2 23 02 Program Nilai tingkat 0,00 Persen 10,00 400,13 15,00 209,40 20,00 390,50 25,00 270,00 30,00 417,73 35,00 592,50 35,00 2.280,27 Bidang
Pembinaan kegemaran Perpustakaan
Perpustakaan membaca
masyarakat
Indeks 0,00 Persen 0,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 35,00 Bidang
Pembangunan Perpustakaan
Literasi Masyarakat

M1-T1-S2 Angka Harapan 71,34 Tahun 71,37 71,4 71,42 71,45 71,48 71,51 71,51 Bidang
Meningkatnya Hidup Kesehatan
derajat
kesehatan
masyarakat
1 02 02 Program Angka Kematian Ibu 265 100.000 265,00 136.103,01 238,00 26.340,59 211,00 25.533,92 185,00 25.533,92 158,00 25.533,92 132,00 26.091,45 132,00 265.136,80 Bidang
Pemenuhan KH Kesehatan
Upaya Angka Kematian 11,9 1.000 KH 11,9 11,7 11,4 11,1 10,9 10,6 10,6 Bidang
Kesehatan Bayi Kesehatan

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


6-28
TAHUN 2021-2026
Misi/Tujuan/ Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 2026 Akhir Periode RPJMD Daerah
Kode Program (tujuan/impact/ Periode Satuan Penyelengga-
Pembangunan outcome) RPJMD raan Urusan
Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp
Daerah (2020) Pemerintahan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Perorangan dan Persentase 84,00 Persen 84,00 95,00 95,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Bidang
Upaya Puskesmas dan RS Kesehatan
Kesehatan milik pemerintah
Masyarakat daerah yang
terakreditasi
nasional
1 02 03 Program Persentase SDM 90,00 Persen 90,00 14.798,29 100,00 196,88 100,00 415,99 100,00 200,00 100,00 498,79 100,00 589,00 100,00 16.698,96 Bidang
Peningkatan kesehatan yang Kesehatan
Kapasitas memenuhi standart
Sumber Daya kualifikasi
Manusia
Kesehatan
1 02 05 Program Persentase desa 73,00 Persen 73,00 173,58 75,00 49,49 79,00 65,00 85,00 65,00 94,00 65,00 100,00 65,00 100,00 483,06 Bidang
Pemberdayaan yang melaksanakan Kesehatan
Masyarakat STBM
Bidang
Kesehatan

M1-T1-S3 Pengeluaran per 1.263.537 Rupiah 1.327.122 1.382.748 1.438.374 1.494.001 1.549.627 1.605.253 1.605.253 Bidang
Meningkatnya kapita Ekonomi
perekonomian
masyarakat dan
kapasitas SDM Tingkat 6,36 Persen 6,06 5,89 5,72 5,55 5,38 5,21 5,21 Bidang Sosial
kemiskinan (Leading
Sector)
Tingkat 4,14 Persen 4,20 4,05 3,79 3,49 3,21 2,95 2,95 Bidang
pengangguran Tenaga Kerja
terbuka
Indeks 77,16 Persen 77.20 77,24 77.28 77,32 77.36 77,40 77,40 Bidang
Pemberdayaan Pemberda-
Gender (IDG) yaan
Perempuan
dan
Perlindungan
Anak
2 07 03 Program Persentase tenaga 29,63 Persen 30,52 - 32,96 - 36,26 188,07 39,88 197,03 44,67 205,98 50,03 214,94 50,03 806,02 Bidang
Pelatihan Kerja kerja yang (2019) Tenaga Kerja
dan mendapatkan
Produktivitas pelatihan
Tenaga Kerja kewirausahaan
Persentase tenaga 100,00 Persen 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Bidang
kerja bersertifikat Tenaga Kerja
kompetensi
2 07 04 Program Persentase pencari 8,75 Persen - - 11,55 35,27 15,02 64,88 21,02 81,88 31,53 81,88 47,30 100,55 47,30 364,45 Bidang
Penempatan kerja yang Tenaga Kerja
Tenaga Kerja ditempatkan
1 06 04 Program Persentase 20,88 Persen 33,27 575,47 43,55 845,51 58,19 908,54 72,12 977,88 86,06 1.054,14 100,00 1.138,03 100,00 5.499,58 Bidang Sosial
Rehabilitasi penyandang
Sosial disabilitas terlantar,
anak terlantar,
lanjut usia terlantar
serta gelandangan
dan pengemis yang
terpenuhi
kebutuhan
dasarnya di luar
panti
Persentase anak 14,84 Persen 27,74 43,87 58,06 70,97 83,87 100,00 100,00 Bidang Sosial
telantar yang
terpenuhi
kebutuhan
dasarnya di luar
panti
Persentase 46,88 Persen 65,63 75,00 81,25 87,50 93,75 100,00 100,00 Bidang Sosial
penyandang
disabilitas telantar
yang terpenuhi
kebutuhan
dasarnya di luar
panti

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


6-29
TAHUN 2021-2026
Misi/Tujuan/ Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 2026 Akhir Periode RPJMD Daerah
Kode Program (tujuan/impact/ Periode Satuan Penyelengga-
Pembangunan outcome) RPJMD raan Urusan
Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp
Daerah (2020) Pemerintahan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Persentase lanjut 8,00 Persen 16,00 22,00 42,00 62,00 82,00 100,00 100,00 Bidang Sosial
usia telantar yang
terpenuhi
kebutuhan
dasarnya di luar
panti
Persentase 0,00 Persen 33,33 77,78 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Bidang Sosial
gelandangan dan
pengemis yang
terpenuhi
kebutuhan
dasarnya di luar
panti
1 06 05 Program Persentase PMKS 26,63 Persen 30,00 290,02 40,00 485,11 45,00 533,62 50,00 353,40 55,00 388,74 60,00 427,62 60,00 2.478,51 Bidang Sosial
Perlindungan yang memperoleh
dan Jaminan bantuan sosial
Sosial Cakupan pelayanan 0,65 Persen 25,00 47,00 52,00 59,00 63,00 70,00 70,00
perlindungan dan
jaminan sosial*
2 08 02 Program Persentase ARG 0,26 Persen 0,30 50,55 0,35 41,90 0,40 42,88 0,50 44,22 1,05 45,58 1,10 46,98 1,10 272,10 Bidang
Pengarusutamaa terhadap APBD Pemberda-
n Gender dan yaan
Pemberdayaan Perempuan
Perempuan dan
Perlindungan
Anak

Misi 2 - Meningkatkan Infrastruktur untuk Pemenuhan Pelayanan Dasar dan Mendukung Pertumbuhan Ekonomi
M2-T1 Indeks 30,18 Persen 30,56 31,74 32,30 32,88 33,34 33,67 33,67 Bidang
Meningkatkan infrastruktur Pekerjaan
pembangunan, Umum dan
pemeliharaan Penataan
kualitas dan Ruang,
kuantitas Bidang
Perhubungan
layanan
infrastruktur
M2-T1-S1 Rasio konektivitas 42,93 Persen 42,93 51,43 53,54 55,64 57,75 59,60 59,60 Bidang
Meningkatnya kabupaten Pekerjaan
pemerataan Umum dan
pembangunan Penataan
infrastruktur Ruang,
wilayah Bidang
Perhubungan
Indeks 0,96 Indeks 1,11 1,27 1,43 1,59 1,75 1,91 1,91 Bidang
aksesibilitas Perhubungan
Rasio luas daerah 20,00 Persen 20,00 26,67 40,00 53,33 66,67 86,67 86,67 Bidang
irigasi kewenangan Pekerjaan
kabupaten yang Umum dan
dilayani oleh Penataan
jaringan irigasi Ruang
1 03 02 Program Persentase luas 54,31 Persen 54,63 10.333,39 54,95 4.930,30 55,27 4.552,96 55,59 3.822,96 55,91 4.352,96 56,23 4.352,96 56,23 32.345,55 Bidang
Pengelolaan kawasan Pekerjaan
Sumber Daya permukiman rawan Umum dan
Air (SDA) banjir yang Penataan
terlindungi oleh Ruang
infrastruktur
pengendalian banjir
di WS kewenangan
kabupaten
1 03 10 Program Tingkat kemantapan 54,41 Persen 55,22 74.083,37 56,10 46.972,95 57,13 15.310,61 58,23 9.110,61 58,23 15.310,61 58,26 15.310,61 58,26 176.098,76 Bidang
Penyelenggaraan jalan kabupaten Pekerjaan
Jalan Umum dan
Penataan
Ruang
2 15 02 Program Rasio konektivitas 20,57 Rasio 20,57 3.797,22 21,43 2.738,20 22,29 3.549,42 23,14 2.619,91 24,00 2.809,41 24,00 3.065,18 24,00 18.579,35 Bidang
Penyelenggaraan lalu lintas dan Perhubungan
Lalu Lintas dan angkutan jalan
Angkutan Jalan
(LLAJ)

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


6-30
TAHUN 2021-2026
Misi/Tujuan/ Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 2026 Akhir Periode RPJMD Daerah
Kode Program (tujuan/impact/ Periode Satuan Penyelengga-
Pembangunan outcome) RPJMD raan Urusan
Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp
Daerah (2020) Pemerintahan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
2 15 03 Program Rasio konekvitas 22,36 Persen 22,36 10.494,71 30,00 2.556,37 31,25 2.802,09 32,50 2.777,81 33,75 3.378,54 35,00 3.244,28 35,00 25.253,80 Bidang
Pengelolaan lalu lintas angkutan Perhubungan
Pelayaran sungai, danau dan
penyeberangan

M2-T1-S2 Persentase luas 1,11 Persen 1,09 1,07 1,04 1,00 0,96 0,92 0,92 Bidang
Meningkatnya kawasan Perumahan
pemenuhan pemukiman kumuh Rakyat dan
infrastruktur Kawasan
permukiman Permukiman
secara optimal
1 03 03 Program Persentase 45,45 Persen 49,86 11.645,16 53,66 6.983,53 57,46 3.983,53 61,26 3.738,53 65,06 3.738,53 68,86 3.738,53 68,86 33.827,81 Bidang
Pengelolaan dan penduduk berakses Pekerjaan
Pengembangan air minum Umum dan
Sistem Penataan
Penyediaan Air Ruang
Minum
1 03 05 Program Persentase rumah 72,20 Persen 72,47 8.331,26 72,73 500,00 73,00 500,00 73,26 200,00 73,52 500,00 73,77 500,00 73,77 10.531,26 Bidang
Pengelolaan dan tangga bersanitasi Pekerjaan
Pengembangan Umum dan
Sistem Air Penataan
Limbah Ruang
1 03 06 Program Persentase drainase 23,00 Persen 25,50 74,31 - - - - - - - - - - 25,50 74,31 Bidang
Pengelolaan dan dalam kondisi Pekerjaan
Pengembangan baik/pembuangan Umum dan
Sistem Drainase aliran air tidak Penataan
tersumbat Ruang
1 04 03 Program Persentase 9,64 Persen 9,35 1.308,90 8,88 400,00 8,17 1.132,45 7,52 732,45 6,77 932,45 6,09 932,45 6,09 5.438,68 Bidang
Kawasan berkurangnya Perumahan
Permukiman jumlah rumah tidak Rakyat dan
layak huni Kawasan
Permukiman

Misi 3. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah yang Berbasis Pengembangan Sumber Daya Lokal
M3-T1 Laju pertumbuhan -0,96 Persen 4,12 4,65 5,47 5,93 6,48 6,99 6,99 Bidang
Meningkatkan ekonomi Pertanian,
laju Bidang
pertumbuhan Perikanan,
sektor primer, Bidang
sekunder dan Pariwisata,
Bidang
pariwisata
Perindustri-
an, Bidang
Perdagangan
M3-T1-S1 Laju pertumbuhan 4,82 Persen 5,97 6,50 7,32 7,78 8,33 8,84 8,84 Bidang
Meningkatnya PDRB sektor Pertanian,
kinerja sektor pertanian Bidang
pertanian Perikanan
2 09 02 Program Persentase skor PPH 53,68 Persen - - 54,76 60,00 55,31 150,75 55,86 159,42 56,42 168,41 56,98 177,83 56,98 716,41 Bidang
Pengelolaan ketersediaan Pangan
Sumber Daya pangan
Ekonomi untuk
Kedaulatan dan
Kemandirian
Pangan
2 09 03 Program Persentase 85,77 Persen 86,63 501,02 87,49 262,50 88,37 302,50 92,79 302,50 93,72 357,50 94,65 330,00 94,65 2.056,02 Bidang
Peningkatan ketersediaan Pangan
Diversifikasi dan pangan (tersedianya
Ketahanan cadangan
Pangan beras/jagung sesuai
Masyarakat kebutuhan)
Persentase 20,00 Persen 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 Bidang
masyarakat yang Pangan
mendapat
pembinaan
penganekaragaman
pangan
2 09 04 Program Persentase daerah 42,86 Persen 43,29 176,35 43,72 57,50 44,16 57,50 44,60 57,50 45,04 57,50 45,49 57,50 45,49 463,85 Bidang
Penanganan rawan pangan yang Pangan
ditangani

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


6-31
TAHUN 2021-2026
Misi/Tujuan/ Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 2026 Akhir Periode RPJMD Daerah
Kode Program (tujuan/impact/ Periode Satuan Penyelengga-
Pembangunan outcome) RPJMD raan Urusan
Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp
Daerah (2020) Pemerintahan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Kerawanan
Pangan

2 09 05 Program Persentase 20,00 Persen 20,00 26,00 20,00 130,00 20,00 52,38 20,00 52,38 20,00 52,38 20,00 52,38 20,00 365,51 Bidang
Pengawasan pengawasan Pangan
Keamanan keamanan pangan
Pangan segar
3 27 02 Program Laju pertumbuhan Persen 1.080,83 1.385,00 2.540,79 1.972,68 2.000,00 2.874,02 11.853,33 Bidang
Penyediaan dan produktivitas Pertanian
Pengembangan pertanian tanaman
Sarana pangan (padi adab - Padi = 5,90 0,12 0,015 0,005 0,10 0,14 0,17 0,17
Pertanian organik, padi lokal, 0,12 0,015 0,005 0,10 0,14 0,17 0,17
jagung, ubi kayu): - Jagung = 0 0,00 0,00 0,65 1,28 2,11 2,48 2,48
- Padi Adan organik - Ubi Kayu = 0,00 0,00 0,65 1,28 2,11 2,48 2,48
- Padi lokal 0
- Jagung
- Ubi kayu
Laju pertumbuhan Persen Bidang
produktivitas Pertanian
pertanian tanaman
hortikultura
(durian, pisang, - Durian = 0 2,00 2,20 2,40 2,60 2,80 3,00 3,00
nanas Krayan, 2,00 2,20 2,40 2,60 2,80 3,00 3,00
cabai, 2,00 2,20 2,40 2,60 2,80 3,00 3,00
semangka/melon, - Cabai = 0 2,00 2,20 2,40 2,60 2,80 3,00 3,00
sayuran daun): - Semangka 2,00 2,20 2,40 2,60 2,80 3,00 3,00
- Durian =0 0,00 2,20 2,40 2,60 2,80 3,00 3,00
- Pisang
- Nanas Krayan
- Cabai
- Semangka/Melon
- Sayuran daun
Laju pertumbuhan Persen Bidang
produktivitas Pertanian
pertanian tanaman
perkebunan (kelapa - Kelapa 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00
dalam, kopi dan Dalam= 15,00 15,00 15,00 15,00 15,00 15,00 15,00
kakao): 53,82 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00
- Kelapa dalam - Kopi
- Kopi Krayan =11,95
- Kakao - Kakao = -
8,32
3 27 03 Program Laju pertumbuhan -0,13 Persen 1,00 3.773,20 2,00 6.824,62 2,00 1.825,00 2,00 1.845,00 2,00 2.825,00 2,00 1.825,00 2,00 18.917,81 Bidang
Penyediaan dan ketersediaan Pertanian
Pengembangan prasarana pertanian
Prasarana
Pertanian
3 27 05 Program Persentase luas 59,80 Persen 90,00 98,09 90,00 100,00 90,00 337,07 90,00 356,48 90,00 376,58 90,00 397,63 90,00 1.665,84 Bidang
Pengendalian wilayah yang Pertanian
dan terkendali bencana
Penanggulangan pertaniannya
Bencana
Pertanian
3 27 07 Program Rasio peningkatan 14,63 Persen 15,01 214,81 17,05 301,00 18,00 617,78 19,00 649,26 19,50 681,87 20,00 716,01 20,00 3.180,73 Bidang
Penyuluhan kapasitas Poktan Pertanian
Pertanian
Rasio peningkatan 40,00 Persen 40,00 50,00 50,00 50,00 60,00 70,00 70,00
kapasitas BPP
3 25 03 Program Persentase - Persen 2,00 1.753,25 4,00 2.131,59 6,00 2.636,78 8,00 2.636,78 10,00 2.636,78 12,00 2.636,78 12,00 14.431,94 Bidang
Pengelolaan pertumbuhan Perikanan
Perikanan produksi perikanan
Tangkap tangkap
Cakupan binaan 41,70 Persen 6,00 6,00 6,00 6,00 6,00 6,00 77,70 Bidang
kelompok nelayan Perikanan
3 25 04 Program Persentase - Persen 4,00 504,79 6,00 2.572,00 8,00 2.861,48 10,00 2.361,98 12,00 2.861,98 14,00 2.861,98 14,00 14.024,20 Bidang
Pengelolaan pertumbuhan Perikanan
Perikanan produksi perikanan
Budidaya budidaya

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


6-32
TAHUN 2021-2026
Misi/Tujuan/ Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 2026 Akhir Periode RPJMD Daerah
Kode Program (tujuan/impact/ Periode Satuan Penyelengga-
Pembangunan outcome) RPJMD raan Urusan
Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp
Daerah (2020) Pemerintahan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Cakupan binaan 26,42 Persen 9,55 9,55 9,55 9,55 9,55 9,55 83,74 Bidang
kelompok Perikanan
pembudidaya

M3-T1-S2 Laju pertumbuhan -1,30 Persen 0,98 4,83 5,50 4,97 4,85 4,09 4,09 Bidang
Meningkatnya PDRB sektor Perindustri-
kinerja sektor industri an
industri pengolahan
3 31 02 Program Persentase 15,97 Persen 14,00 2.703,66 20,00 380,00 25,00 105,63 30,00 108,27 35,00 108,97 23,85 111,70 23,85 3.518,22 Bidang
Perencanaan pertumbuhan Perindustrian
dan industri (IKM)
Pembangunan
Industri
3 31 03 Program Persentase bina 36,36 Persen - - 42,00 35,00 47,00 35,63 52,00 39,27 57,00 40,00 62,00 41,22 62,00 191,11 Bidang
Pengendalian kelompok pengrajin Perindustrian
Izin Usaha
Industri
2 17 07 Program Persentase Usaha 98,66 Persen 99,67 17,33 100,00 188,75 100,00 170,55 100,00 174,07 100,00 174,67 100,00 175,28 100,00 900,65 Bidang
Pemberdayaan Mikro dan Kecil Koperasi,
Usaha Usaha Kecil,
Menengah, dan
Usaha Kecil dan Menengah
Usaha Mikro
(UMKM)
2 17 08 Program Rasio UM yang 0,90 Persen 1,64 549,83 2,38 100,00 3,12 116,61 3,85 130,35 4,59 133,61 5,33 137,95 5,33 1.168,37 Bidang
Pengembangan diberikan dukungan Koperasi,
UMKM fasilitas pelatihan Usaha Kecil,
dan
Menengah

M3-T1-S3 Laju pertumbuhan 0,65 Persen -1,58 5,95 7,44 7,05 7,13 5,91 5,91 Bidang
Meningkatnya PDRB sektor Perdagangan
kinerja sektor perdagangan
perdagangan
3 30 04 Program Standar deviasi 4,31 Persen 4,25 1.363,48 4,20 1.338,79 4,00 1.352,90 3,84 1.356,90 3,45 1.362,90 3,15 1.368,90 3,15 8.143,85 Bidang
Stabilisasi Harga harga Perdagangan
Barang
Kebutuhan
Pokok dan
Barang Penting
3 30 05 Program Ekspor bersih 428,58 Miliar - - 432,87 20,00 435,04 64,35 437,21 64,50 439,40 71,00 441,60 78,00 441,60 297,85 Bidang
Pengembangan perdagangan Rupiah Perdagangan
Ekspor
3 30 06 Program Persentase UTTP 30,19 Persen 47,73 396,71 50,00 134,01 55,00 134,01 60,00 154,00 65,00 158,00 70,00 162,00 70,00 1.138,73 Bidang
Standarisasi dan bertanda tera sah Perdagangan
Perlindungan yang berlaku
Konsumen
3 30 07 Program Persentase produk 37,50 Persen - - 37,50 60,00 50,00 72,00 50,00 74,00 62,50 78,00 62,50 80,00 62,50 364,00 Bidang
Penggunaan dan unggulan daerah Perdagangan
Pemasaran yang meningkat
Produk Dalam penjualannya
Negeri

M3-T1-S4 Persentase 48,04 Persen 96,62 45,7 85,29 30,69 35,22 17.36 17,36 Bidang
Meningkatnya peningkatan Penanaman
kinerja investasi Modal
investasi di
daerah
2 18 02 Program Jumlah nilai 1.035 Miliar - - 7.035 25,11 13.035 53,43 17.035 58,61 23.035 76,32 27.035 105,11 27.035 318,58 Bidang
Pengembangan investasi berskala Rupiah Penanaman
Iklim nasional Modal
Penanaman
Modal
2 18 03 Program Promosi Jumlah investor 30 Investor - - 40 50,22 45 70,22 50 70,22 55 70,22 60 75,22 60 336,11 Bidang
Penanaman berskala nasional Penanaman
Modal Modal

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


6-33
TAHUN 2021-2026
Misi/Tujuan/ Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 2026 Akhir Periode RPJMD Daerah
Kode Program (tujuan/impact/ Periode Satuan Penyelengga-
Pembangunan outcome) RPJMD raan Urusan
Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp
Daerah (2020) Pemerintahan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
M3-T1-S5 Jumlah kunjungan 49214 Orang 12.988 14.641 15.436 16.277 17.167 18.110 94.619 Bidang
Meningkatnya wisatawan Pariwisata
kinerja sektor mancanegara dan
pariwisata nusantara
3 26 02 Program Persentase PAD t.a.d. Persen t.a.d. 59,95 0,020979 57,68 0,000229 500,00 0,0002244 850,00 0,000220 1.000,00 0,0002158 1.084,10 0,000215 3.551,73 Bidang
Peningkatan sektor pariwisata 46 088 14 814 Pariwisata
Daya Tarik
Destinasi
Pariwisata
3 26 03 Program Persentase -83,39 Persen 0,00 144,11 3,00 25,00 5,00 229,23 5,00 476,80 5,00 495,87 5,00 515,71 5,00 1.886,71 Bidang
Pemasaran pertumbuhan Pariwisata
Pariwisata jumlah wisatawan
mancanegara per
kebangsaan
Persentase -30,53 Persen 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 30,00 30,00 Bidang
peningkatan Pariwisata
perjalanan
wisatawan
nusantara yang
datang
3 26 05 Program Persentase pelaku 27,67 Persen 15,72 28,35 15,72 25,00 15,72 71,94 15,72 71,94 15,72 73,95 15,72 74,95 94,34 346,14 Bidang
Pengembangan usaha jasa Pariwisata
Sumber Daya pariwisata ekonomi
Pariwisata dan kreatif yang dibina
Ekonomi Kreatif

Misi 4 - Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Melalui Pelaksanaan Agenda Reformasi Birokrasi
M4-T1 Indeks Reformasi CC Indeks CC CC B B B B B
Mewujudkan Birokrasi
pemerintahan
yang bersih,
efisien dan
efektif
M4-T1-S1 Nilai SAKIP B Kategori B B B B BB BB BB Bagian
Meningkatnya Organisasi
akuntabiltas Sekretariat
kinerja instansi Daerah
pemerintah Maturitas SPIP 3 Level 3 (50% 3 (60% 3 (70% 3 (80% 3 (90% 3 (90% 3 (90% Bidang
OPD OPD OPD OPD OPD OPD OPD Pengawasan
dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan
status status status status status status status
terde- terde- terde- terdefinisi) terde- terdefinisi) terde-
finisi) finisi) finisi) finisi) finisi)
Indeks kepuasan 85,00 Persen 85,00 85,00 87,00 88,00 89,00 90,00 90,00 Bagian
masyarakat Organisasi
Sekretariat
Daerah
Nilai mandiri SPBE t.a.d Kategori t.a.d Cukup Cukup Baik Baik Baik Baik Bidang
(1,80) (2,00) (2,30) (2,60) (3,00) (3,00) Komunikasi
dan
Informatika
6 01 02 Program Persentase tindak 77,00 Persen 80,00 2.000,95 82,00 1.940,90 84,00 1.990,66 87,00 2.057,43 90,00 2.125,33 90,00 2.180,94 90,00 12.296,21 Bidang
Penyelenggaraan lanjut temuan Pengawasan
Pengawasan rekomendasi hasil
pemeriksaan yang
selesai
ditindaklanjuti
Persentase t.a.d. Persen 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Bidang
penyelenggaraan Pengawasan
pengawasan
berdasarkan
PKPT/Non PKPT
6 01 03 Program Persentase PD yang t.a.d. Persen 50,00 661,91 60,00 762,19 70,00 782,62 80,00 821,79 90,00 851,20 90,00 802,19 90,00 4.681,91 Bidang
Perumusan menerapkan SPIP Pengawasan
Kebijakan,
Pendampingan
dan Asistensi
4 01 1 Program Cakupan unit 85,00 Persen 85,00 38.199,67 85,00 37.337,29 87,00 40.069,47 88,00 40.006,04 89,00 39.826,88 90,00 38.644,67 90,00 234.084,01 Bidang
Penunjang pelayanan publik Sekretariat
Urusan Daerah

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


6-34
TAHUN 2021-2026
Misi/Tujuan/ Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 2026 Akhir Periode RPJMD Daerah
Kode Program (tujuan/impact/ Periode Satuan Penyelengga-
Pembangunan outcome) RPJMD raan Urusan
Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp
Daerah (2020) Pemerintahan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Pemerintah yang bernilai baik
Daerah (%)
Kabupaten/Kota
4 01 03 Program Indeks tata kelola t.a.d. Indeks 20,00 6.853,29 40,00 8.308,96 63,00 9.195,88 73,00 9.210,88 86,00 9.645,00 86,00 9.510,00 86,00 52.724,01 Bidang
Perekonomian pengadaan barang Sekretariat
dan dan jasa (Sistem Daerah
Pembangunan informasi, SDM,
kematangan UKPBJ)
2 18 04 Program Persentase 100,00 Persen 100,00 295,24 100,00 300,00 100,00 300,00 100,00 300,00 100,00 317,10 100,00 330,00 100,00 1.842,35 Bidang
Pelayanan pelayanan perizinan Penanaman
Penanaman dan non perizinan Modal
Modal yang tepat waktu
berdasarkan SOP
2 12 03 Program Persentase anak 88,57 Persen - - 92,00 485,00 95,00 499,55 97,00 497,18 98,00 520,76 100,00 526,34 100,00 2.528,83 Bidang
Pencatatan Sipil yang memiliki Akta Administrasi
Kelahiran Kependuduk-
an dan
Pencatatan
Sipil
2 12 02 Program Persentase 99,00 Persen 99,00 12,65 100,00 417,65 100,00 494,40 100,00 462,31 100,00 513,35 100,00 520,65 100,00 2.421,00 Bidang
Pendaftaran kepemilikan KTP Administrasi
Penduduk elektronik di Kependuduk-
Kabupaten an dan
Nunukan Pencatatan
Sipil
Persentase anak 20,00 Persen 35,00 45,00 55,00 65,00 75,00 85,00 85,00 Bidang
usia 0-17 tahun Administrasi
kurang 1 hari yg Kependuduk-
memiliki KIA an dan
Pencatatan
Sipil
2 16 03 Program Persentase PD yang 15,00 Persen 35,00 724,67 50,00 250,00 60,00 250,00 70,00 250,00 80,00 250,00 90,00 250,00 90,00 1.974,67 Bidang
Pengelolaan terhubung dengan Komunikasi
Aplikasi akses internet yang dan
Informatika disediakan oleh Informatika
Diskominfo
Persentase layanan 30,00 Persen 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 90,00 Bidang
publik dan layanan Komunikasi
administrasi yang dan
terintegrasi dengan Informatika
sistem penghubung
layanan pemerintah
2 24 02 Program Tingkat 0,00 Persen 5,00 59,05 10,00 50,00 15,00 50,00 20,00 50,00 25,00 96,31 28,00 98,62 28,00 403,98 Bidang
Pengelolaan ketersediaan arsip Kearsipan
Arsip sebagai bahan
akuntabilitas
kinerja, alat bukti
yang sah dan
pertanggungjawab-
an nasional Pasal
40 dan Pasal 59
Undang-Undang
Nomor 43 Tahun
2009 tentang
Kearsipan
7 01 02 Program Persentase 100,00 Persen 100 1.908,32 100,00 1.943,25 100,00 1.999,65 100,00 2.008,80 100,00 2.007,04 100,00 1.998,37 100,00 11.865,44 Kecamatan
Penyelenggaraan pelaksanaan
Pemerintahan pelayanan publik di
dan Pelayanan tingkat kecamatan
Publik

M4-T1-S2 Indeks t.a.d. Persen t.a.d. 60,00 62,00 65,00 68,00 70,00 70,00 Bidang
Meningkatnya profesionalitas ASN Kepegawaian
kualitas dan
kapasitas ASN
5 03 02 Program Rasio pegawai 52,00 Persen 53,00 923,33 54,00 1.235,68 56,00 1.677,69 58,00 1.757,14 60,00 1.749,39 62,00 1.202,60 62,00 8.545,82 Bidang
Kepegawaian dengan kualitas Kepegawaian
Daerah pendidikan tinggi
dan menengah/
dasar (%) (PNS

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


6-35
TAHUN 2021-2026
Misi/Tujuan/ Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 2026 Akhir Periode RPJMD Daerah
Kode Program (tujuan/impact/ Periode Satuan Penyelengga-
Pembangunan outcome) RPJMD raan Urusan
Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp
Daerah (2020) Pemerintahan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
termasuk guru dan
tenaga kesehatan)

5 04 02 Program Persentase ASN t.a.d Persen 2,96 917,38 3,26 1.229,77 3,59 1.260,53 3,95 1.292,04 4,35 1.354,25 4,79 1.408,42 4,79 7.462,39 Bidang
Pengembangan yang mengikuti Kepegawaian
Sumber Daya pendidikan dan
Manusia pelatihan formal

M4-T1-S3 Indeks pengelolaan t.a.d. Indeks t.a.d. B B B B B B Bidang


Meningkatnya keuangan daerah Perencanaan,
kualitas (IPKD) Bidang
perencanaan Keuangan
dan Daerah
pengelolaan
keuangan
daerah
5 01 02 Program Persentase 100,00 Persen 100,00 2.514,70 100,00 1.341,92 100,00 1.470,00 100,00 1.710,00 100,00 2.422,00 100,00 2.420,00 100,00 11.878,61 Bidang
Perencanaan, dokumen rencana Perencanaan
Pengendalian pembangunan
dan Evaluasi daerah yang
Pembangunan ditetapkan tepat
Daerah waktu dengan
Perda/Perkada
5 01 03 Program Persentase 88,57 Persen 100,00 1.043,72 100,00 946,71 100,00 1.762,71 100,00 1.296,32 100,00 1.185,21 100,00 1.186,31 100,00 7.420,97 Bidang
Koordinasi dan kesesuaian Perencanaan
Sinkronisasi nomenklatur
Perencanaan program RPJMD
Pembangunan dan RKPD
Daerah
5 02 02 Program Persentase realisasi 3,20 Persen 2,00 276.449,69 3,00 261.013,75 2,00 263.114,15 2,00 261.055,62 3,00 263.541,72 2,00 263.765,18 2,00 1.588.940,12 Bidang
Pengelolaan SILPA dari total Keuangan
Keuangan anggaran belanja
Daerah Persentase t.a.d. Persen 100,00 164,48 100,00 164,48 100,00 238,08 100,00 200,00 100,00 238,08 100,00 238,08 100,00 Bidang
penerimaan dana Keuangan
transfer ke daerah
5 02 03 Program Persentase 100,00 Persen 100,00 999,79 100,00 733,16 100,00 1.188,28 100,00 1.142,87 100,00 1.250,13 100,00 1.713,57 100,00 7.027,81 Bidang
Pengelolaan manajemen aset Keuangan
Barang Milik daerah
Daerah
5 02 04 Program Persentase 9,57 Persen 7,14 1.323,63 11,73 1.084,03 10,57 1.317,42 10,40 1.217,42 10,23 1.317,42 10,06 1.317,42 10,06 7.577,33 Bidang
Pengelolaan kontribusi PAD Keuangan
Pendapatan terhadap
Daerah pendapatan

Misi 5 - Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan
M5-T1 Menjaga Indeks Kualitas 78,15 Indeks 78,01 78,22 78,42 78,63 78,84 79,05 79,05 Bidang
kualitas sumber Lingkungan Hidup Lingkungan
daya alam dan Hidup
lingkungan
hidup
M5-T1-S1 Indeks kualitas air 51,05 Indeks 54,82 54,92 55,02 55,12 55,22 55,32 55,32 Bidang
Meningkatnya (IKA) Lingkungan
kualitas Hidup
lingkungan Indeks kualitas 95,91 Indeks 92,10 92,21 92,32 92,43 92,54 92,65 92,65 Bidang
hidup dan udara (IKU) Lingkungan
pengendalian Hidup
perubahan Indeks kualitas 91,84 Indeks 91,77 92,34 92,91 93,48 94,05 94,62 94,62 Bidang
iklim lahan (IKL) Lingkungan
Hidup
Penurunan emisi Bidang
GRK: (dalam ribu) Lingkungan
Hidup
Ton
Total Emisi (Ton 5.180,07 5.118,52 5.058,78 5.000,75 4.944,37 4.889,58 4.836,30 4.836,30
CO2eq)
Emisi Bersih 1.924,44 1.901,58 1.879,39 1.857,83 1.836,88 1.816,52 1.796,73 1.796,73
Total Sekuestrasi 3,255,62 3.216,95 3.179,40 3.142,93 3.107,49 3.073,05 3.039,57 3.039,57

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


6-36
TAHUN 2021-2026
Misi/Tujuan/ Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 2026 Akhir Periode RPJMD Daerah
Kode Program (tujuan/impact/ Periode Satuan Penyelengga-
Pembangunan outcome) RPJMD raan Urusan
Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp
Daerah (2020) Pemerintahan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
2 11 03 Program Persentase 65,45 Persen 66,00 550,66 66,50 610,09 67,00 615,09 67,50 634,32 68,00 693,83 68,50 634,02 68,50 3.738,01 Bidang
Pengendalian pemenuhan Lingkungan
Pencemaran terhadap baku Hidup
dan/atau mutu lingkungan
Kerusakan (air dan udara)
Lingkungan
Hidup
2 11 04 Program Persentase 75,00 Persen 75,00 7.391,39 75,00 6.509,01 100,00 6.509,01 100,00 6.712,55 100,00 7.024,95 100,00 7.082,60 100,00 41.229,51 Bidang
Pengelolaan penanganan RTH Lingkungan
Keanekaragama Hidup
n Hayati
2 11 06 Program Ketaatan 18,18 Persen 18,18 16,60 20,00 121,40 22,22 171,40 25,00 176,76 28,57 182,19 33,33 187,82 33,33 856,17 Bidang
Pembinaan dan penangung jawab Lingkungan
Pengawasan usaha dan/atau Hidup
terhadap Izin kegiatan terhadap
Lingkungan dan izin lingkungan, izin
Izin PLH dan PUU LH
Perlindungan yang diterbitkan
dan Pengelolaan oleh pemerintah
Lingkungan daerah
Hidup (PPLH)
2 11 07 Program Persentase 0,00 Persen - - 20,00 50,00 20,00 50,00 20,00 51,56 20,00 53,15 20,00 54,79 20,00 259,50 Bidang
Pengakuan penetapan Hak Lingkungan
Keberadaan MHA terkait PPLH Hidup
Masyarakat
Hukum Adat
(MHA), Kearifan
Lokal dan Hak
MHA yang
Terkait dengan
PPLH
2 11 11 Program Persentase sampah 71,17 Persen 73,00 6.916,60 75,00 6.914,55 77,00 7.261,02 79,00 7.230,39 81,00 7.837,87 82,00 8.080,48 82,00 44.240,91 Bidang
Pengelolaan terkelola Ketenteraman
Persampahan dan
Ketertiban
Umum serta
Perlindungan
Masyarakat

Misi 6 - Mewujudkan Tatanan Kehidupan Bermasyarakat yang Aman, Tertib dan Tentram
M6-T1 Indeks rasa aman 100,00 Persen 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Bidang
Tercapainya Ketenteraman
kondisi aman, dan
Ketertiban
tertib, Umum serta
tenteram Perlindungan
Masyarakat
M6-T1-S1 Persentase 100,00 Persen 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Bidang
Meningkatnya pelanggaran K3 Ketenteraman
kualitas yang tertangani dan
Ketertiban
pelayanan Umum serta
keamanan dan Perlindungan
ketertiban Masyarakat
1 05 02 Program Persentase 100,00 Persen 100,00 1.455,74 100,00 1.961,42 100,00 2.452,64 100,00 8.509,02 100,00 2.479,07 100,00 2.509,69 100,00 19.367,58 Bidang
Peningkatan gangguan trantibum Ketenteraman
Ketenteraman yang dapat dan
dan Ketertiban diselesaikan Ketertiban
Umum Umum serta
Perlindungan
Masyarakat

M6-T1-S2 Indeks ketahanan t.a.d. Indeks 0,46 0,47 0,48 0,50 0,55 0,60 0,60 Bidang
Meningkatnya daerah Penang-
kualitas gulangan
penanganan Bencana
bencana
1 05 03 Program Indeks ketahanan t.a.d. Indeks 30 1.226,60 40 1.105,25 50 1.388,72 55 1.103,29 60 1.550,53 60 2.010,72 60 8.385,11 Bidang
Penanggulangan daerah Penan-
Bencana ggulangan
Bencana

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


6-37
TAHUN 2021-2026
Misi/Tujuan/ Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 2026 Akhir Periode RPJMD Daerah
Kode Program (tujuan/impact/ Periode Satuan Penyelengga-
Pembangunan outcome) RPJMD raan Urusan
Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp Target Juta Rp
Daerah (2020) Pemerintahan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
1 05 04 Program Persentase 73,17 Persen 88,92 428,39 88,80 389,97 88,69 1.373,05 88,58 934,40 88,46 1.393,44 88,35 1.265,73 88,35 5.784,98 Bidang
Pencegahan pelayanan Ketenteraman
Penanggulangan pemadaman, dan
, Penyelamatan pencegahan, Ketertiban
Kebakaran dan penyelamatan Umum serta
Penyelamatan kebakaran dan non Perlindungan
Masyarakat
Non Kebakaran kebakaran

M6-T1-S3 Persentase 100,00 Persen 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Bidang
Menguatnya peningkatan Kesatuan
karakter wawasan Bangsa dan
kebangsaan kebangsaan dan Politik
politik masyarakat
8 01 02 Program Persentase peserta 0,00 Persen 0,00063 744,71 0,00073 210,57 0,00048 215,48 0,00069 222,22 0,00045 229,05 0,00065 236,12 0,00065 1.858,15 Bidang
Penguatan sosialisasi Kesatuan
Ideologi pembauran Bangsa dan
Pancasila dan kebangsaan, Politik
Karakter pendidikan
Kebangsaan wawasan
kebangsaan dan
bela negara
8 01 05 Program Persentase peran 100,00 Persen 100 190,49 100,00 268,33 100,00 279,72 100,00 293,75 100,00 307,86 100,00 321,19 100,00 1.661,34 Bidang
Pembinaan dan masyarakat dalam Kesatuan
Pengembangan terciptanya Bangsa dan
Ketahanan ketahanan ekonomi, Politik
Ekonomi, Sosial sosial, budaya
dan Budaya
8 01 06 Program Persentase wawasan 100,00 Persen - - 100,00 872,12 100,00 896,51 100,00 928,14 100,00 960,14 100,00 993,09 100,00 4.650,00 Bidang
Peningkatan nusantara untuk Kesatuan
Kewaspadaan NKRI Bangsa dan
Nasional dan Politik
Peningkatan
Kualitas dan
Fasilitasi
Penanganan
Konflik Sosial

JUMLAH 701.662,29 532.670,20 495.090,37 481.534,18 499.791,18 505.233,06 3.215.981,29

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


6-38
TAHUN 2021-2026

Anda mungkin juga menyukai