Anda di halaman 1dari 58

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

STRUKTUR ORGANISASI
DAN TUPOKSI OPD
KEBIJAKAN
KEBIJAKAN POKOK PENDIDIKAN DI JAWA TENGAH

Pemerataan Dan Peningkatan Kualitas, Penguatan Tata Kelola,


PerluasanAkses Relevansi Dan Daya Akuntabilitas Dan Citra
Memperoleh Pendidikan Saing Pendidikan Publik

Peningkatan Kualitas
PenyediaanAkses Layanan
Pembelajaran Berorientasi Abad Pengembangan Sistim Layanan
SMA PendidikanBagi Keluarga 21 PendidikanAkuntabel
MiskinDan Pola Zonasi (HOTS DAN 4C)

Kemudahan Sertifikasi Kompetensi Keahlian,


SMK Pengembangan Tata Kelola Smk
Memperoleh Pendidikan Smk Berbasis Industri Dan
Berbasis Industri
Kejuruan Dan Smk Penguasaan BahasaAsing
Berasrama

SLB KemudahanAkses Pendidikan Peningkatan Keterampilan Dan Pengembangan Pendidikan


Khusus Dan Inklusif Kemandirian Khusus Holistik
Isu pendidikan

Masih ada anak-anak kita yang Tata kelola dan layanan


Kualitas pendidikan kita belum
belummemperoleh kesempatan pendidikaan kita yang
cukup kompetitif dibandingkan
pendidikan atau kesulitan belum transparan,
negara maju
mengakses pendidikan akuntabel dan profesional
AKSES MUTU TATAKELOLA

Standar pendidikan yang tinggi Tatakelola pendidikan yang baik (Good


Keadilan Memperoleh Pendidikan Governance)

Demokratisasi Pendidikan Daya saing lulusan yang kompetitif Layanan pendidikan profesional

Melayani Hasilkan: Relevansi Kepuasa Relevansi


Lebih banyak Melayani karakter dan Dan daya n Dan daya
orang Lebihmurah kompeten saingSDM Masyara saingSDM
Kat thd
penddkan
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

Tantangan Pemajuan Pendidikan


Memerdekakan ekosistem pendidikan - 08
01 - Memerdekakan pembelajaran sebagai
yang dikendalikan pemerintah menjadi ----- beban menjadi pembelajaran sebagai
ekosistem yang diwarnai oleh otonomi pengalaman menyenangkan.
dan partiosipasi aktif (agency) semua
pemangku kepentingan
02 - Memerdekakan sistem pendidikan yang
tertutup (pemangku kepentingan
Memerdekakan pendidikan - 07 bertindak sendiri-sendiri) menjadi
yang dibebani oleh perangkat
sistempendidikan yang terbuka
administrasi menjadi bebas
untuk berinovasi.
RENSTRA KEMDIKBUD (pemangku kepentingan bekerjsama)

2020 - 2024
Memerdekakan program- - 06 03 - Memerdekakan guru sebagai
program pendidikan yang penerus pengetahuan menjadi
dikendalikan oleh pemerintah guru sebagai fasilitator
menjadi programyang relevan pembelajaran.
bagi industri.
Memerdekakan pembelajaran - 05 04 - Memerdekakan pedagogi, kurikulum,
dan asesmen yang dikendalikan oleh
manual/tatap muka menjadi
konten menjadi berbasis kompetensi
pembelajaran yang difasilitasi
dan nilai-nilai.
teknologi.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah
Jawa Tengah

tahun 2019 IPMJawa Tengah mencapai 71,73 meningkat


sebanyak 0,12 poin dibandingkan tahun 2020 yang besarnya
71,87

Jatengmasukdalamkategori “tinggi” bersama19provinsi lain di


71,73% 71,87%
Indonesia, dan pada kasta tertinggi dengan tingkat capaian IPM sangat
2019 2020
tinggi diduduki sendirian oleh DKI (80,77%).

Padalingkup kabupaten/kota di Jawa Tengahkategori IPMini masing-masing terdistribusi pada kategori


sangat tinggi 3 Kota, kategori tinggi 17 kabupaten/ kota, kategori sedang 15 kab/kota, dan tidak terdapat
kabupaten/kota dalam kategori rendah.
Pembangunan Bidang Pendidikan
diarahkan untuk mengatasi permasalahan dasar yang meliputi perluasan akses
memperoleh pendidikan, peningkatan mutu pendidikan, dan tata kelola
pengelolaan pendidikan. Permasalahan pendidikan ini memiliki dampak yang luas
terhadap berbagai hal yang memiliki potensi menghambat pembangunan sumber
daya manusia yang merata dan berkualitas.

Merujuk pada kondisi yang demikian maka sejalan dengan visi dan misi Gubernur
J a wa Tengah, pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan dibangun dalam
rumah besar program yakni Sekolah Tanpa Sekat.
Program sekolah
TANPA SEKAT

Pendidikan di Jawa Tengah


diarahkan untuk memberikan kesempatan yang seluas-luasnya nbagi masyarakat
J a wa Tengah untuk memperoleh layanan pendidikan tanpa batasan apapun, dan
selaras dengan kesempatan yang terbuka luas dimaksud maka dilakukan upaya
peningkatan m u t u , m a u p u n tata kelola layanan pendidikan yag semakin transparan
dan akuntabel

upayapemenuhandanpeningkatanpadasektor pembiayaan, sarana prasarana,


peningkatan kapasitas sumber daya manusia, peningkatan kerjasama, peningkatan
danpenguatan pendidikan karakter (integritas), danpengembangantekonologi
informasi menuju terwujudnya digitalisasi penyelenggaraan layanan kegiatan belajar
KINERJA SEKOLAH
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

PENGERTIAN
adalah ukuran kuantitatif
dan kualitiatif yang
menggambarkan tingkat adalah sebuah gambaran
pencapaian suatu atau deskripsi yang
sasaran atau tujuan sistematis tentang kekuatan
yang telah ditetapkan dan kelemahan yang terkait
dengan dari seseorang atau suatu
memperhitungkan kelompok
indikator masukan,
proses, dan output.
KINERJA

Dalam kaitan dengan kelembagaan termasuk sekolah kinerja adalah hasil kerja yang
dapat dicapai oleh seluruh wargasekolah di lembagadenganwewenang dan
tanggung jawab untuk mencapai tujuan kelembagaan (sekolah).
Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi JawaTengah

KEGUNAAN : untuk penilaian atas keberhasilan


atau kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan

Aspek pengukuran : Penetapan Indikator Kinerja


dan Capaian Indikator Kinerja

Syarat Indikator Kinerja

dapat diukur
fleksibel
Spesifik dan secara obyektif efektif (efisien
dapat dicapai, terhadap
Kelas (kuantitatif dan dan ekonomis)
perubahan,
kualitatif),
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

PENILAIAN Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005,


KINERJA SEKOLAH tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 86, ayat
(1) yang menyatakan bahwa pemerintah melakukan
akreditasi pada setiap jenjang dan satuan pendidikan
untuk menentukan kelayakan program dan/atau
satuan pendidikan (Dicabut dengan PP 57/2020)

KomponenAkreditasi :
1. kurikulum dan proses belajar mengajar;
2. administrasi dan manajemen sekolah;
3. organisasi dan kelembagaan sekolah;
TUJUAN AKREDITASI 4. sarana dan prasarana;
SEKOLAH
5. ketenagaan;
6. pembiayaan;
menentukan tingkat 7. peserta didik;
kelayakan program dan/atau memperoleh gambaran
satuan pendidikan dalam 8. peranserta masyarakat; dan
tentang kinerja sekolah
menyelenggarakan layanan 9. lingkungan serta kultur sekolah
pendidikan
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

DIMENSI PENGUKURAN MUTU KINERJA SEKOLAH


Dimensi proses pembelajaran didefinisikan Dimensi pendidik dantenaga kependidikan
sebagai pelaksanaanpembelajaran di sekolah didefinisikan sebagai kualifikasi dan kualitas
untuk mencapai standar kompetensi lulusan, kinerja guru, tenaga administrasi, tenaga laboran,
meliputi perencanaanpembelajaran, proses dan tenaga kebersihan
pembelajaran,penilaianhasil pembelajaran,dan
pengawasanpelaksanaan pembelajaran

Dimensi kurikulum didefinisikan sebagai Dimensi sarana dan prasaranadidefinisikan


kelengkapan dokumen kurikulum yang ada di sebagaikualitas dan kuantitas fasilitas pendidikan
sekolah, meliputi dokumenkurikulum, dokumen untuk menunjang fasilitas pembelajaran. Dimensi
perangkat kurikulum, dokumenpendukung ini meliputi saranafisik, mediapembelajaran, alat
perangkat kurikulum peraga/praktek, dan perpustakaan

Dimensi pengelolaan didefinisikansebagai


Dimensi kompetensi lulusan, didefinisikan aktivitas: (1) merencanakan program sekolah; (2)
sebagai kualifikasi kemampuan lulusan berupa implementasi rencana kerja sekolah; serta (3)
pengawasan, untuk mencapai efisiensi dan
prestasi akademik dan prestasi non akademik efektivitas penyelenggaraan pendidikandi sekolah

Dimensi penilaian, didefinisikan sebagai Dimensi pembiayaan didefinisikansebagai


proses pengumpulandan pengolahan efektivitas dan efisiensi penggunaanbiaya
informasi untuk mengukur pencapaianhasil pendidikanuntuk membiayai kegiatanoperasi
belajar peserta didik satuan pendidikan agar dapat berlangsungnya
kegiatan pendidikansecara teratur dan
berkelanjutan
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

MANFAATPENILAIANKINERJASEKOLAH
Sekolah
hasil penilaian kinerja sekolah merupakan
acuan dalamupaya peningkatankualitas
pendidikandan rencana pengembangan Dinas Pendidikan;
sekolah, dan sekaligus menjadi bahan hasil penilaian kinerja sekolahdiharapkan dapat
masukan untuk usaha pembinaan dan menjadi acuandalamrangka pembinaan dan
pengembangankinerjawarga sekolahdalam pengembangan/ peningkatan kualitas pendidikan
rangka menerapkan visi, misi, dan peningkatan di daerah masing-masing.
status jenjang akreditasi sekolah, termasuk
dimanfaatkan sebagai tolok ukur untuk persai-
ngan kualitas sekolahpada tingkat
internasional, regional, nasional, propinsi,
maupun tingkat kabupaten/kota.

Masyarakat; hasil penilaian kinerja sekolah Pemerintah;


diharapkanmenjadi informasi yang akurat hasil penilaian kinerja sekolah diharapkan
untuk menyatakan kualitas pendidikanyang menjadi bahan masukan untuk pengembangan
ditawarkanoleh setiapsekolah; Sehingga sistempenilaiankinerja sekolah di masa
secara sadar dan bertanggung-jawab mendatangdan sekaligus menjadi alat
masyarakat dapat membuat keputusan dan pengendaliankualitas pelayanan pendidikan
pilihanyang tepat kaitannyadengan bagi masyarakat.
pendidikanbagi anak didik sesuai dengan
kebutuhan dankemampuannya masing-
masing.
INDIKATOR
KINERJA SEKOLAH 1
INPUT

01 SDMDANBIAYA

2 3
PROSES OUTPUT

Memperluas reformasi Memperkuat kapasitas ekonomi

02 birokrasi yg dinamis serta


memperluas sasaran ke 03
rakyat dan membuka lapangan kerja
untuk mengurangi kemiskinan dan
pengangguran
pemKab/Kota
PENGELOLAAN SATPEND
Sekolah Penggerak adalah bagian dari ekosistem pendidikan, di
jangka panjang semua sekolah akan menjadi Sekolah Penggerak

Tahun Ajaran
Tahun Ajaran 20XX-20XX
Tahun Ajaran 20XX-20XX
Tahun Ajaran 2024-2025
2023-2024
Tahun Ajaran
2022-2023
Tahun Ajaran
2021-2022

34 Provinsi 34 Provinsi 34 Provinsi 34 Provinsi 34 Provinsi 34 Provinsi


100 Kab/Kota 250 Kab/Kota 514 Kab/Kota 514 Kab/Kota 514 514 Kab/Kota
2.800 SP1 10.000 SP 20.000 SP 40.000 SP Kab/Kota 100%
1PAUD 282, SD 974, SMP 486, SMA 333, SMK 570, SLB 155 Penambahan Satuan
jumlah SP Pendidikan
ASESMEN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER (ANBK)
Asesmen Nasional 2021 adalah pemetaan mutu pendidikan pada seluruh
sekolah, madrasah, dan program kesetaraan jenjang dasar dan menengah.
Mutu diukur menggunakan 3 instrumen. Diikuti oleh murid, guru, dan kepala satuan.

Asesmen Kompetensi Minimum Mengukur literasi membaca dan


numerasi sebagai hasil belajar kognitif Murid/warga belajar
● Untukpersekolahan pesertaadalah sampel siswa Kelas 5,
8, dan 11 (dipilih secaraacak)
Survei Karakter ● Untukpendidikan kesetaraanpesertaadalah warga
Mengukur sikap, kebiasaan, nilai-nilai (values) sebagai hasil belajar non- belajar kelas 6, 9, 12 yangmemerlukan
kognitif ● Setiap pesertamengerjakanAKM,Survei Karakter,dan
Survei Lingkungan Belajar.
Survei LingkunganBelajar
Mengukurkualitas pembelajaran daniklim sekolah yang menunjang Guru
pembelajaran Semua guru mengerjakan Survei Lingkungan
Belajar secara mandiri.

Kepala Satuan Pendidikan


Semua kepala satuan pendidikan mengerjakan Survei
Lingkungan Belajar secara mandiri.

Materi diskusi rapat koordinasi Asesmen Nasional (06.10.2020)


HAL YANG HARUS
DIBANGUN Sikap saling asah, asih, asuh

Demokrasi
DALAM LINGKUNGAN
SEKOLAH Transparasi

Menguatkan
PELAJAR YANGkerjasama
BERJIWA PANCASILA

Integritas

Menghargai dan menghormati keberagaman

Menutup ruang radikalisme


QuantumTeaching adalah sebuahmetodebelajar yang dinamis
QUANTUM dengan melakukan interaksi bersama siswa. Guru dituntut untuk
selalu melibatkan mereka dalam pembelajaran sebagai subjek, bukan
Teaching objek. Tujuannya agar tercipta kegembiraandalambelajar. Selain itu
siswa menjadi lebih percaya diri dalammengutarakanpendapatnya di
dalam kelas.

Filosofi quantum teaching : Metodeini berpegangteguh pada


pedoman "Bawalah Dunia Siswa ke Dunia Guru danAntarkan Dunia
Guru ke Dunia Siswa". Berdasarkan asas tersebut, suasana yang
interaktif adalahgoal utamayangharusdicapai oleh guru. Membangun
kedekatan bersama mereka tentu menjadi hal yang mutlak. Lakukan
langkah tersebut secara perlahan namun terus berkesinambungan.

Prinsip quantumteaching : merupakandimensiutamadalam


merdeka belajar, yakni bahwa pembelajaran harus mampu
memerdekakanpeserta didik utuk tumbuh danberkembangsesuai
minat danbakatnya sehingga kehadiran orang dewasa dan guru
dalamproses pembelajaran lebih dalam peran pendamping peserta
didik dalam mengeksplorasi potensinya
PROFILPELAJARPANCASILA
Sumber: Renstra kemdikbud 2020 – 2024 • Kesadaran diri • Analisa dan evaluasi
(Permendikbud No. 22/2020) nalar
• Regulasi diri
• Refleksi pemikiran dan
keputusan
2 4 6
BERKEBINEKAAN MANDIRI KREATIF

1 3 5
BERIMAN GOTONGROYONG KRITIS

• Kolaborasi
• Kepedulian
• Berbagi
Pembelajaran abad 2 1 = Pembelajaran
mengemba ngk a n literasi
•Numerasi •Science
Ba ha sa
•Technology
Sains INTEGRASI
•Engineering
Digital LIT ERASI
& ST E A M
•Art,
Finansial
budaya dan •Mathematics
kewargaan
KECAKAPAN ABAD 21

kecakapan berpikir kritis dan pemecahan masalah


(critical thinking and problem solving skill) A

kecakapan berkomunikasi B
(communication skills),
kecakapan kreativitas dan inovasi C
(creativity and innovation),

kecakapan kolaborasi (collaboration). D

Yang harus d i l a ku ka n :
“up grade kapasitas” + dan l a k u k a n tour dari zona nyaman
Literasi dan Pembangunan S D M
SDM Berkualitas Merupakan QUICK WIN SECTOR
Kunci Menuju Negara Berpendapatan Tinggi SEKTORINDUSTRI
Pertumbuhan: 6,3%
Kontribusi terhadap
VIS Menuntut SDM Berkualitas, PDB: 26%
I Produktif, dan Menguasai SEKTORPERTANIAN
IPTEK dan Inovasi
▪ Memanfaatkan Revolusi Rata-rata pertumbuhan:
Industri 4.0 3,1%
▪ Peningkatan produktivitas Kontribusi terhadap PDB:
Ekonomi Modern dengan tenaga kerja dan 7%
Tingkat Kesejahteraan pemanfaatan teknologi
▪ Perubahan struktur tenaga SEKTORPARIWISATA
Berkualitas.
USD 23.199 PDB per kapita kerja Kunjungan wisman 73,6
juta Penyumbang devisa
terbesar
❑ Literasi berperan mencerdasakankehidupan bangsa, SEKTORKONSTRUKSI
menghadirkanSDMunggul dan berkualitas. Kontribusi terhadap PDB:
10,53%
❑ Kegiatan literasi tidak hanya dimaknai secarakonvensional
yaitu kemampuanmembacadan menulis, namunjuga dapat
diterjemahkan untuk mengatasi persoalan, meningkatkan
kualitashidupdan kesejahteraan.
PEMBIAYAAN
POKOK-POKOK KEBIJAKAN BOS 2021
sesuai Permendikbud No 6 Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana BOS Reguler

Nilai satuan biaya Penggunaan Dana Pelaporan


Bantuan Operasional Bantuan Operasional Penggunaan Dana Bantuan
Sekolah Bervariasi Sekolah Operasional Sekolah
sesuai karakteritik daerah Tetap fleksibel, termasuk dilakukan secara daring
untuk keperluan persiapan
pembelajaran tatap muka
Pe m e r i n t a h P r o v i n s i J a w a Te n ga h

PenggunaanDANABOS
TetapFleksibelsesuaikebutuhansekolah,termasukuntukmelengkapidaftarperiksapembelajarantatapmukadanmendukung
asesmenNasional
Kebijakan B OS tahun 2020 dalam penyaluran langsung ke rekening
1 Sekolah berhasil mengurangi keterlambatan dan mendapatkan
tanggapan positif

Responden Sekolah Responden Pemda

Penyaluran BOS secara langsung


35,4 %
mengurangi keterlambatan rata-rata 34,6 %
50,1 % 61,5 %

32% atau sekitar 3


memudahkan sangat memudahkan
minggu lebih cepat dibandingkan
tahun 2019 Dalam survei Kemendikbud, 85,5% responden sekolah dan
96,1% responden Pemerintah Daerah memandang penyaluran
langsung ke rekening sekolah memudahkan atau sangat
memudahkan
Kebijakan 2021, rekening sekolah negeri ditetapkan oleh Pemerintah
Daerah

MASA TRANSISI
SITUASI

202
1. Belumseluruh Pemda melakukan 1. Pemda mulai melakukan penetapan 1. Seluruh Pemda sudah
penetapan rekening sekolah,

2
rekeningsekolah, khususnyasekolah
2020

melakukanpenetapan rekening
khususnya sekolah negeri negeri sekolah,khususnya sekolah negeri

(2021)
2. Jenis rekening : rekening biasa dan 2. Jenis rekening : rekening giro 2. Jenis rekening : rekeninggiro
rekeninggiro
3. Sekolah dapatmelakukan perubahan 3. Sekolah dapat melakukan
3. Sekolah dapat melakukan perubahan perubahan rekening dengan
rekeningdengan terlebihdahulu
rekening kapanpundantanpavalidasi terlebih dahulu divalidasi oleh
divalidasi oleh Pemerintah Daerah
dari Pemerintah Daerah PemerintahDaerah

DASAR KEBIJAKAN
1. PPNo 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah
2. Permendagri No 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan
Daerah
3. Permendikbud No 6Tahun 2021 tentang Petujuk Teknis Pengelolaan Dana BOSReguler
Kewajiban pelaporan dan menjadikan persyaratan penyaluran berhasil
mempercepat dan meningkatkan partisipasi pelaporan sekolah
Satuan biaya sesuai karakteristik dan kebutuhan daerah untuk
mengurangi kesenjangan antar daerah
SITUASI 2020 SITUASI 2020
Satuan biaya tetap Satuan biaya majemuk, dihitung berdasarkan indeks kemahalan
(berlaku untuk seluruh wilayah) konstruksi (IKK) dan indeks peserta didik (IPD) tiap wilayah
kabupaten/kota
Nilai satuan biaya per peserta Rentang nilai satuan biaya per peserta didik per tahun:
didik per tahun:
Satuan Biaya (Rp) Kabupaten/Kota
▪ SD Rp 900.000,00 Rata-rata
Jenjang Satuan Biaya Satuan Biaya Kenaikan (%)
▪ SMP Rp 1.000,000,00 Rendah Tinggi
Tetap Naik
▪ SMA Rp 1.500,000,00 SD 900.000 s.d 1.960.000 137 377 12,19
▪ SMK Rp 1.600.000,00
SMP 1.100.000 s.d 2.480.000 133 381 13,23
▪ SLB Rp 2.000.000,00
SMA 1.500.000 s.d 3.470.000 128 386 13,68
• Kenaikan satuan biaya hanya pada
SMK 1.600.000 s.d 3.720.000 127 387 13,61
SD (13%), SMP (10%), dan SMA (7%)
SLB 3.500.000 s.d 7.940.000 124 390 13,18

▪ Kenaikan satuan biaya pada semua jenjang satuan pendidikan (SD, SMP, SMA, SMK,
dan SLB)
Khusus wilayah 3T, rata-rata mengalami kenaikan satuan biaya sebesar 47,19% (SD);
49,85%, (SMP); 50,78% (SMA); 50,70% (SMK); dan 49,61% (SLB)
12 Komponen Penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah Reguler
Catatan:* Khusus satuan pendidikan SMK dan SMALB

01
Penerimaan Peserta Didik Baru
12 Komponen 07
Pembiayaan langganan Daya dan Jasa
Penggunaan
02 08
Pengembangan Perpustakaan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Sekolah

03
Pelaksanaan Kegiatan R EGULER 09
Pembelajaran dan Ekstrakurikuler Penyediaan Alat Multimedia Pembelajaran
04 10
Pelaksanaan Kegiatan Penyelenggaraan Kegiatan Peningkatan
Asesmen/ Evaluasi Pembelajaran Kompetensi Keahlian *
05 11
Pelaksanaan Administrasi
Kegiatan Sekolah Penyelenggaraan Kegiatan dalam
Mendukung Keterserapan Lulusan*
06
Pengembangan Profesi 12
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pembayaran Honor

31
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

15LaranganPenggunaanDanaBOSReguler
melakukan transfer Dana BOS menyewa aplikasi pendataan atau aplikasi
Reguler ke rekening pribadi atau
1 5
PPDB dalam jaringan;
lainnya untuk kepentingan selain
penggunaan Dana BOS Reguler

membiayai kegiatan yang tidak menjadi


membungakan untuk kepentingan prioritas sekolah;
pribadi; 2 6

meminjamkan kepada pihak lain; 3 7 membiayai kegiatan dengan mekanisme


iuran;

membeli perangkat lunak untuk membeli pakaian, seragam, atau sepatu


pelaporan keuangan Dana BOS
4 8
bagi guru atau Peserta Didik untuk
Reguler atau perangkat lunak kepentingan pribadi yang bukan inventaris
lainnya yang sejenis; sekolah;
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

15LaranganPenggunaanDanaBOSReguler
memelihara prasarana sekolah dengan membiayai kegiatan yang telah dibiayai
kategori kerusakan sedang dan berat; 9 13 secara penuh dari sumber dana
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,
atau sumber lain yang sah;

melakukan penyelewengan
membangun gedung atau ruangan baru; 10 14 penggunaan Dana BOSReguler untuk
kepentingan pribadi atau kelompok
tertentu;

menjadi distributor atau pengecer


membeli instrumen investasi; 11 15 pembelian buku kepada Peserta Didik
di sekolah yang bersangkutan

membiayai kegiatan untuk mengikuti


pelatihan, sosialisasi, dan pendampingan
terkait program Dana BOS Reguler atau
program perpajakan BOS Reguler yang
diselenggarakan lembaga di luar Dinas
12
dan/atau Kementerian;
7 Komponen Penggunaan
dana Bantuan Operasional Sekolah Kinerja

01 02
Pengembangan Pelaksanaan Kegiatan
Perpustakaan Pembelajaran dan
Ekstrakurikuler

03 04 05
Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan Pengembangan Profesi
Asesmen/ Evaluasi Administrasi Kegiatan Pendidik
Pembelajaran Sekolah dan Tenaga
Kependidikan

06 07
Pembiayaan langganan Pemeliharaan Sarana
Daya dan Jasa dan Prasarana Sekolah

D I N A S P E N D I D I K A N D A N KE B U D A Y A A N
2 Komponen Penggunaan
dana Bantuan Operasional Sekolah Kinerja

01 01
Pemeliharaan Sarana
Pelaksanaan Kegiatan dan Prasarana Sekolah
Pembelajaran dan (Sanitasi, air bersih, toilet/jamban,
Ekstrakurikuler saluran air, pendidikan kesehatan)
(pembinaan talenta siswa,
lomba, festival)

02
Pemeliharaan Sarana
dan Prasarana Sekolah
(pembinaan talenta siswa)

D I N A S P E N D I D I K A N D A N KE B U D A Y A A N
PENGELOLAAN SATPEND
Pe m e r i n t a h P r o v i n s i J a w a Te n ga h

Efektifitas Proses belajar Mengajar Tinggi


sekolah memiliki efektifitas
proses balajar mengajar (PBM) yang tinggi.

Proses belajar guru hrs menjadikan guru hrs mampu


mengajar yang peserta didik memiliki menciptakan iklimbelajar
menjadikan peserta kecakapan untuk yang menyenangkan (joyful
didik sebagai faktor belajar dan learning) sehingga peserta
utama pendidikan. memperoleh didik tidak merasa tertekan
pengetahuan tentang atau terpaksa ketika
cara belajar yang efektif menghadapi pembelajaran
(learning how to di dalamkelas.
learn).

37
Pe m e r i n t a h P r o v i n s i J a w a Te n ga h

Kepemimpinan yangKUAT
Kepala sekolah (KS) m emiliki peran
yang kuat dalam mengkoordinasikan,
menggerakkan dan menyerasikan Kepemimpinan K S merupakan
sem ua su mber daya yang tersedia. faktor utama dalam
mewujudkan visi, misi, tujuan
d a n sasaran sekolah

KS dikatakan berkualitas apabila KS dapat memberi


pengaruh yang lebih baik dalam tindakan-tindakan
kinerjanya.

Sehingga warga sekolah dapat bekerja maksimal


sesuai dengan program yang telah ditentukan.
G u r u dan karyawan lainya, akan termotivasi
m elaku kan perbaikan -perbaikan dalam
kinerjanya, karena kinerja para anggota
organisasi sekolah lahir dari ketrampilan dan
kepemimpinan Kepala Sekolah.
Pe m e r i n t a h P r o v i n s i J a w a Te n ga h

SEKOLAH MEMILIKI KEWENANGAN (KEMANDIRIAN)

1
Sekolah memiliki kewenangan untuk
melakukan yang terbaik bagi dirinya, sehingga
dituntut untuk memiliki kemampuan
dan kesanggupan pada atasan.
Untuk menjadi mandiri sekolah harus memiliki
2 sumber daya yang cukup
untuk menjalankannya.
Iklim otonomi yang sedang digalakkan
3 harus dimanfaatkan secara
optimal oleh sekolah.
4 diberi gerak ituyang
Oleh karena inovasi,cukup, yang
kreasi dan pada
aksi harus
akhirnya akan menumbuhkan kemandirian.
Jawa Te n ga h
Pe m e r i n t a h P ro v i n s i

Partisipasi
Warga Sekolah dan Masyarakat

Sekolah memiliki karakteristik bahwa


partisipasi warga sekolah dan masyarakat
merupakan bagian dari kehidupannya. Hal
ini dilandasi keyakinan bahwa makin
tinggi tingkat partisipasi, makin besar pula
rasa memiliki. Makin besar rasa memiliki,
makin besar pula rasa tanggung jawab.
Makin besar rasa tanggung jawab, makin
besar pula tingkat dedikasinya.
Pe m e r i nt a h P ro v i n s i Jawa Te n ga h

Sekolah Memiliki Kemauan untuk Berubah


(Psikologis dan Fisik)
Sekolah harus merupakan kenikmatan bagi warga sekolah.
Sebaliknya, kemapanan merupakan musuh sekolah

Yang dimaksud perubahan di sini adalah


berubah kepada kondisi yang lebih baik
atau terjadi peningkatan

Artinya, setiap dilakukan perubahan,


hasilnya diharapkan lebih baik dari
sebelumnya terutama mutu peserta didik.
Pe m e r i nt a h P ro v i n s i Jawa Te n ga h

Akuntabilitas ini berbentuk


laporan presensi yang
dicapai baik kepada
pemerintah maupun
kepada orang tua pesrta
Akuntabilitas adalah didik dan masyarakat.
bentuk
pertanggungjawaban,
yang harus dilakukan
sekolah terhadap
keberhasilan program
yang telah dilaksanakan.
Pe m e r i nt a h P ro v i n s i Jawa Te n ga h

Sekolah
Memiliki Sustainbilitas

•akumulasi peningkatan sumber daya manusia,

•divertikasi sumber dana,

Sekolah harus memiliki •pemilikan aset sekolah yang mampu


sustainbiltas yang tinggi menggerakkan,
karena di sekolah terjadi
proses: •income generating activities,

•dan dukungan yang tinggi dari masyarakat


terhadap eksistensi sekolah.
P r o v i nPesmierinJtaahPwrovainsi TJaweanTegngaahh2021

LILIN INSPIRASI

“Pekerjaan-pekerjaan kecil yg “Kesenangan dalam sebuah


selesai dilakukan lebih baik pekerjaan membuat
daripada rencana-rencana kesempurnaan pada hasil yang
besar yg hanya didiskusikan.” dicapai.”
- Peter Marshall - - Aristoteles -

D I N A S P E N D I D I K A N D A N KE B U D A Y A A N

Anda mungkin juga menyukai