DR. H. E N A S.,MM
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS GALUH
PENDAHULUAN
Inovasi termmasuk bagian dari perubahan sosial dan inovasi
pendidikan merupakan bagian dari inovasi. Penyelenggaraan
pendidikan formal adalah suatu organisasi, maka pola inovasi dalam
organisasi yang lebih sesuai diterapkan dalam bidang pendidikan yang
mempunyai karakteristik atau keunikan tersendiri dibandingan dengan
organisasi lain diluar pendidikan. Untuk memperjelas wawasan tentang
Inovasi Pendidikan yang sesuai dengan kondisi dan situasi setempat.
Maka dimulai dengan karakteristik Inovasi Pendidikan dan Strategi
Inovasi pendidikan yang dapat dilakukan berdasarkan keragaman yang
ada dalam bidang pendidikan untuk mengembangkan wawasan dan
pemahaman tentang Inovasi Pendidikan.
Dr. H. Enas.,MM
Era disrupsi teknologi yang semakin maju sekarang ini memengaruhi berbagai bidang
kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Semua pihak yang terlibat, termasuk guru dan
murid, diharapkan mampu mengikuti perkembangan zaman
Ada tiga tantangan yang harus dihadapi oleh para pelaku pendidikan saat ini
1. Kurikulum Ini merupakan pegangan sebagai bekal kegiatan belajar anak-anak di
sekolah
2. Pembelajaran yakni mengenai pengajaran atau penyampaian. Materi pelajaran
yang bisa diajarkan oleh guru dengan mudah biasanya akan mudah pula digantikan
dengan teknologi.
3. Asesmen yakni mengenai tes atau asesmen
Apresiasi atas terbosan program digitalisasi sekolah, program ini merupakan kebijakan
pemerintah untuk mendukung kegiatan belajar mengajar secara digital yakni dengan
memasukkan bahan ajar ke dalam jaringan untuk dapat digunakan bersama-sama aktor
pendidikan, baik guru, siswa, sekolah dan orang tua. Pelaksanaan program ini merupakan
bentuk inovasi pembelajaran berbasis digital yang dimulai dengan mempersiapkan
konten berupa portal atau platform digital.
Program ini diharapkan mampu menjawab keberadaan dan perubahan zaman, saat
ini adalah lompatan sejarah manusia era Society ‘4.0’ sebagai era teknologi
informasi. Tidak lama lagi kita pun akan menyambut era ‘Society 5.0’ yakni era
seluruh penginderaan, robotika, komunikasi, big data dan komputasi awan
(gabungan pemanfaatan teknologi komputer dan pengembangan berbasis
Internet). Saat ini pandemi19 yang melanda belahan dunia justru telah
membuktikan jika perkembangan teknologi memberikan pengaruh yang sangat
besar di bidang pendidikan, khususnya terkait dengan ‘the way we learn’ (Bates,
2016).
Trilling dan Fadel dalam bukunya 21st- Century Skill:Learning for life in our times
(2009) menegaskan bahwa pembelajaran era industri 4.0 akan berorientasi pada
gaya hidup digital, alat berpikir, penelitian pembelajaran dan cara kerja
pengetahuan. Dan digitalisasi sekolah merupakan implementasi dari new learning
yang disiapkan untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0. Karakteristik new learning
tersebut adalah student centered, multimedia, collaborative work, information
exchange, dan critical thinking and informed decision making
MARI KITA BERSAMA BERINOVASI
Dr. H. Enas.,MM
VISI KEMENRISTEK & DIKTI 2015-2019
Program Program
Penguatan Penguatan Inovasi
Kelembagaan
LEMBAGA YANG
INOVASI
BERKUALITAS
PENELITIAN
DAN DAYA
PENGEMBANGA SAING
N
SUMBERDAYA TENAGA
Program
BERKUALITAS Penguatan TERAMPIL DIKTI
Risbang
Program Program
Penguatan Pembelajaran &
Sumberdaya Kemahasiswaan
Dr. H. Enas.,MM
Tujuan Strategis Kemenristekdikti 2015-2019
Meningkatnya kualitas
kelembagaan Iptek & Dikti
Dr. H. Enas.,MM
Tujuan dan Sasaran Strategis Kemenristekdikti 2015-2019
1
5 Menguatnya
kapasitas inovasi Meningkatnya
Kualitas
Pembelajaran
dan
Kemahasiswaan
4
Meningkatnya relevansi, Pendidikan
kuantitas dan kualitas Tinggi
sumber daya manusia
Meningkatnya
berpendidikan
relevansi
dan tinggi, serta 2
produktivitas kemampuan Iptek dan Meningkatnya
Riset dan inovasi untuk kualitas
pengembangan kelembagaan
keunggulan daya saing Iptek dan
bangsa Dikti
3 Meningkatnya relevansi,
kualitas, dan kuantitas
sumber daya Iptek dan
Dikti
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana
Profile Pelajar Pancasila Strategis KEMENDIKBUD 2020-2024
VISI DAN MISI KEMENDIKBUD 2020 - 2024
Visi:
"Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung Visi dan Misi Presiden untuk mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri,
dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global“
Misi:
Mewujudkan pendidikan yang relevan dan berkualitas tinggi, merata dan berkelanjutan, didukung oleh infrastruktur dan teknologi.
Mewujudkan pelestarian dan pemajuan kebudayaan serta pengembangan bahasa dan sastra.
Mengoptimalkan peran serta seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung transformasi dan reformasi pengelolaan pendidikan dan
kebudayaan.
Dr. H. Enas.,MM
KONSEP DASAR INOVASI PENDIDIKAN
Pengertian Inovasi
Kata “innovation” (bahasa Inggris) sering diterjemahkan segala hal
yang baru atau pembaharuan (S. Wojowasito, 1972; Santoso S.
Hamijoyo, 1996), tetapi ada yang menjadikan kata innovation menjadi
kata dalam bahasa Indonesia yaitu “inovasi”. Inovasi adalah suatu ide,
barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu
hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat),
baik itu berupa hasil invention, maupun discovery, yang digunakan
untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan masalah.
Dr. H. Enas.,MM
Inovasi berasal dari kata latin, innovation yang berarti pembaruan dan
perubahan. Kata kerjanya inovo yang artinya memperbaharui dan mengubah.
Inovasi adalah suatu perubahan yang baru yang menuju kearah perbaikan;
yang lain atau berbeda dari yang ada sebelumnya, yang dilakukan dengan
sengaja dan berencana (tidak secara kebetulan).
Istilah perubahan dan pembaharuan ada perbedaan dan persamaannya.
Perbedaannya, kalau pada pembaruan ada unsur kesengajaan.
Persamaannya, yakni sama-sama memiliki unsur yang baru atau lain dari
sebelumnya. Pembaruan pendidikan itu sendiri adalah perubahan yang baru
dan kualitatif berbeda dari hal (yang sebelumnya) serta sengaja diusahakan
untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam
pendidikan.
Nichols menekankan perbedaan antara perubahan (change) dan inovasi
(innovation) sebagaimana dikatakannya di atas, bahwa perubahan mengacu
kepada kelangsungan penilaian, penafsiran dan pengharapan kembali
dalam perbaikan pelaksanaan pendidikan yang ada yang diangap sebagai
bagian aktivitas yang biasa. Sedangkan inovasi menurutnya adalah mengacu
kepada ide, obyek atau praktek sesuatu yang baru oleh seseorang atau
sekelompok orang yang bermaksud untuk memperbaiki tujuan yang
diharapkan.
Dr. H. Enas.,MM
Dalam kamus besar bahasa Indonesia , inovasi ialah pemasukan atau
pengenalan hal-hal baru; pembaharuan, penemuan baru yang berbeda dari
yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode atau
alat).
Dr. H. Enas.,MM
Pengertian Inovasi Pendidikan
Inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang baru, dan kualitatif berbeda
dari hal (yang ada sebelumnya), serta sengaja diciptakan untuk meningkatkan
kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan.
1. “Baru” dalam inovasi dapat diartikan apa saja yang belum dipahami,
diterima atau dilaksanakan oleh penerina inovasi, meskipun mungkin bukan
hal baru lagi bagi oranag lain. Akan tetapi, yang lebih penting dari sifatnya
yang baru ialah sifat kualitatif berbeda dari sebelummya.
Dr. H. Enas.,MM
Ruang Lingkup Inovasi Pendidikan
1) Bidang peserta didik, pengelompokan dalam proses pembelajaran dengan segala
gambaran karakteristiknya
3) Isi pelajaran, menurut jenisnya, efek/dampak, kapasitas anak didik, bidang dan
struktur ilmu pengetahuan, manfaat, kemampuan mental, dan derjat spesialisasi
4) Media pembelajaran,
7) Hasil pendidikan
Dr. H. Enas.,MM
Tujuan inovasi pendidikan
Menurut santoso (1974) tujuan utama inovasi, yakni meningkatkan sumber-sumber tenaga, uang dan sarana termasuk
struktur dan prosedur organisasi.
Tujuan inovasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi, relevansi, kualitas dan efektivitas sarana serta jumlah peserta
didik sebanyak-banyaknya dengan hasil pendidikan sebesar-besarnya (menurut kriteria kebutuhan peserta didik, masyarakat
dan pembangunan) dengan menggunakan sumber, tenaga, uang, alat dan waktu dalam jumlah yang sekecil-kecilnya.
Adapun tujuan inovasi pendidikan di Indonesia pada umumnya adalah :
9. Tersebarnya paket pendidikan yang memikat, mudah dicerna dan mudah diperoleh
Dr. H. Enas.,MM
Tujuan inovasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi, relevansi,
kualitas dan efektivitas: sarana serta jumlah pendidikan sebesar-besarnya
(menurut criteria kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan pembangunan),
dengan menggunakan sumber, tenaga, uang, alat, dan waktu dalam jumlah
yang sekecil-kecilnya.
Dr. H. Enas.,MM
Ada beberapa pendapat mengenai inovasi pendidikan :
Dr. H. Enas.,MM
Faktor-Faktor yang Mesti Diperhatikan dalam Inovasi Pendidikan
1. Guru
Guru adalah orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Oleh
karena itu, guru harus betul-betul membawa siswanya kepada tujuan yang ingin dicapai.
Guru harus mampu mempengaruhi siswanya. Guru harus berpandangan luas dan kriteria
bagi seorang guru ialah harus memiliki kewibawaan karena dapat memberikan suatu
kekuatan yang dapat memberikan kesan dan pengaruh.
2. Siswa
Siswa merupakan objek utama dalam proses belajar mengajar. Siswa didik (Peserta
Didik) oleh pengalaman belajar mereka, dan kualitas pendidikannya bergantung pada
pengalamannya, kualitas pengalaman-pengalaman, sikap-sikap, temasuk sikap-sikapnya
pada pendidikan. Dan belajar dipengaruhi oleh orang yang dikaguminya. Oleh karena
itu, dalam mengadakan pembaharuan pendidikan, kita harus memperhatikannya dari
segi murid karena murid merupakan objek yang akan diarahkan.
Dr. H. Enas.,MM
Inovasi pendidikan menjadi topik yang salalu hangat dibicarakan dari masa ke
masa. Isu ini selalu juga muncul tatkala orang membicarakan tentang hal-hal
yang berkaitan dengan pendidikan. Dalam inovasi pendidikan, secara umum
dapat diberikan dua buah model inovasi yang baru yaitu :Pertama “ top-down
model ” yaitu inovasi pendidikan yang diciptakan oleh pihak tertentu sebagai
pimpinan/atasan yang diterapkan kepada bawahan; seperti halnya inovasi
pendidikan yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan Nasional selama
ini.Kedua “ bottom-up model “ yaitu model inovasi yang bersumber dan hasil
ciptaan dari bawah dan dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan
penyelenggaraan dan mutu pendidikan.
Disamping kedua model yang umum tersebut diatas, ada hal lain yang muncul
tatkala membicarakan inovasi pendidikan yaitu: a). Kendala-kendala,
termasuk resistensi dari pihak pelaksana inovasi seperti guru, siswa,
masyarakat dan sebagainya b). Faktor-faktor seperti guru, siswa, kurikulum,
fasilitas, dan dana, c). Lingkup sosial masyarakat.
Dr. H. Enas.,MM
Berbicara mengenai inovasi ( pembaharuan) mengingatkan kita pada
istilah invention dan discovery.
Invention adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru artinya hasil
karya manusia.
Discovery adalah penemuan sesuatu (benda yang sebenarnya telah ada
sebelumnya.
inovasi dapat diartikan usaha menemukan benda yang baru dengan jalan
melakukan kegiatan (usaha) invention dan discovery.
Dalam sesuatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang
(masyarakat). Inovasi dapat berupa hasil dari invention atau discovery.
Inovasi dilakukan dengan tujuan tertentu atau untuk memecahkan
masalah (Subandiyah 1992 : 80).
Dr. H. Enas.,MM
INOVASI DAN MODERNISASI
Inovasi telah dibahas sebelumnya, maka sekarang dibicarakan tentang modernisasi.
Pada umumnya kata modern digunakan untuk menunjukkan terjadinya perubahan ke
arah yang lebih baik, lebih maju dalam arti menyenangkan, lebih meningkatkan
kesejahteraan hidup.
Dengan cara baru (modern) sesuatu akan lebih efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan.
Modernisasi adalah proses perubahan sistem sosial, ekonomi, dan politik, yang telah
berkembang di eropa barat dan amerika utara dari abad 17 s/d abad ke 19.
Modernisasi adalah proses perubahan sosial dari masyarakat tradisional (yang belum
modern) ke masyarakat yang lebih maju (masyarakat industri yang sudah modern).
Tanda-tanda masyarakat yang sudah maju (modern) adalah bidang ekonomi telah
makmur, bidang politik sudah stabil, dan terpenuhi pelayanan kebutuhan pendidikan
dan kesehatan
Dr. H. Enas.,MM
Ada 11 Aspek Karakteristik Manusia Modern :
1. Bersikap Terbuka terhadap pengalaman baru
2. Selalu siap menghadapi perubahan sosial
3. Berpandangan yang luas
4. Mempunyai dorongan ingin tahu yang kuat
5. Manusia modern lebih berorientasi pada masa sekarang dan masa yang akan datang dari
pada masa lampau.
6. Manusai modern berorientasi dan juga percaya pada perencanaan baik jangka panjang
maupun jangka pendek.
7. Manusia modern lebih percaya pada hasil perhitungan manusia dan pemikiran manusia
daripada takdir atau pembawaan
8. Manusia modern menghargai keterampilan teknik dan juga menggunakannya sebagai dasar
pemberian imbalan.
9. Wawasan pendidikan dan pekerjaan
10. Manusia modern menyadari dan menghargai kemuliaan orang lain terutama orang yang
lemah.
11. Memahami perlunya produksi
Dr. H. Enas.,MM
KARAKTERISTIK INOVASI PENDIDIKAN
(Everett M. Rogers 1993 : 14-16)
Cepat lambatnya penerimaan inovasi oleh masyarakat luas dipengaruhi oleh karakteristik inovasi
itu sendiri
Dr. H. Enas.,MM
Cepat lambatnya penerimaan inovasi dipengaruhi
oleh atribut sendiri (Zaltman, Duncan and Holbek :
1973 : 32 -52) sbb :
1. Pembiayaan (cost) artinya cepat lambatnya penerimaan inovasi dipengaruhi
oleh pembiayaan, baik pembiayaan pada awal (penggunaan) maupun
pembiayaan untuk pembinaan selanjutnya.
2. Balik modal (returns to investment) atribut ini hanya ada dalam inovasi
dibidang perusahaan atau industri artinya suatu inovasi akan dapat
dilaksanakan kalau hasilnya dapat dilihat sesuai dengan modal yang telah
dikeluarkan (perusahaan tidak merugi).
3. Efisiensi, artinya inovasi akan cepat diterima jika ternyata pelaksanaan dapat
menghemat waktu dan juga terhindar dari berbagai masalah/hambatan.
4. Resiko dari ketidakpastian, artinya inovasi akan cepat diterima jika
mengandung resiko yang sekecil-kecilnya bagi penerima inovasi.
5. Mudah dikomunikasikan, artinya inivasi akan cepat diterima bila isinya
mudah dikomunikasikan dengan mudah diterima klien,
Dr. H. Enas.,MM
6. Kompatibilitaas, artinya cepat lambatnya penerimaan inivasi tergantung dari
kesesuaiannya dengan nilai-nilai (value) warga masyarkat.
7. Kompleksitas, artinya inovasi yang dapat mudah digunakan oleh peneria akan
cepat tersebar dengan cepat.
8. Status ilmiah, artinya suatu inovasi yang mudah dimengerti dan mudah
digunakan oleh penerima akan cepat tersebar, sedangkan inovasi yang sukar
dimengerti atau sukar digunakan oleh penerima akan lambat proses
penyebarannya.
9. Kadar keaslian, artinya warga masyarakat dapat cepat menerima inovasi
apabila dirasakan itu hal yang baru bagi mereka.
10. Dapat dilihat kemanfaatannya, artinya suatu inovasi yang hasilnya mudah
diamati akan makin cepat diterima oleh masyarakat, dan sebaliknya inovasi
yang sukar diamati hasilnya, akan lama diterima oleh masyarakat.
11. Dapat dilihat batas sebelumnya, artinya suatu inovasi akan makin cepat
diterima oleh masyarakat apabila dapat dilihat batas sebelumnya.
12. Keterlibatan sasaran perubahan, artinya inovasi dapat mudah diterima apabila warga
masyarakat diikutsertakan dalam setiap proses yang dijalani.
13. Hubungan interpesonal, artinya jika hubungan interpersonal baik, dapat mempengaruhi
temanya untuk menerima inovasi. Dengan hubungan yang baik maka orang yang
menentang akan menjadi bersikap lunak, orang simpati akan menjadi tertarik dan orang
yang tertarik akan menerima inovasi.
14. Kepentingan umum atau pribadi (publicness versus privateness), artinya inovasi yang
bermanfaat untuk kepentingan umum akan lebih cepat diterima daripada inovasi yang
ditujukan pada kepentingan sekelompok orang saja.
Dr. H. Enas.,MM
Proses dan tahapan perubahan itu ada kaitannya dengan masalah pengembangan
(development), penyebaran(diffusion), diseminasi, perencanaan (plenning),
adopsi (adoption), penerapan dan evaluasi (Subandiyah 1992:77).
Pelaksanaan inovasi pendidikan seperti inovasi kurikulum tidak dapat dipisahkan
dari inovator dan pelaksana inovasi itu sendiri. Inovasi pendidikan seperti yang
dilakukan di Depdiknas yang disponsori oleh lembaga-lembaga asing cendrung
merupakan “ Top-Down Inovation”. Inovasi ini sengaja diciptakan oleh atasan
sebagai usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan atau pemerataan
kesempatan untuk memperoleh pendidikan, ataupun sebagai usaha untuk
meningkatkan efesiensi dan sebagainya. Inovasi seperti ini dilakukan dan
diterapkan kepada bawahan dengan cara mengajak, menganjurkan dan bahkan
memaksakan apa yang menurut pencipta itu baik untuk kepentingan
bawahannya. Dan bawahan tidak punya otoritas untuk menolak pelaksanaannya.
Dr. H. Enas.,MM
PROSES INOVASI PENDIDIKAN
Defusi adalah proses komunikasi inovasi antara warga masyarakat (anggota sistem
sosial), dengan menggunakan saluran tertentu dan dalam waktu tertentu.
Komunikasi dalam arti terjadinya saling tukar informasi (hubungan timbal balik),
antar beberapa individu baik secara memusat (konvergen) maupun memencar
( divergen) yang berlangsung secara spontan.
Diseminasi adalah proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan
dikelola.
Jadi kalau defusi trerjadi secara spontan, maka diseminasi dengan perencanaan.
Menurut Rogers ada 4 elemen pokok difusi inovasi yaitu :
1. Inovasi
2. Komunikasi dengan saluran tertentu
3. Waktu
4. Warga masyarakat (anggota sistem sosial)
Dr. H. Enas.,MM
PROSES KEPUTUSAN INOVASI
Proses keputusan inovasi adalah proses yang dilalui (dialami) individu (unit
pengambil keputusan yang lain), mulai dari pertama tahu adanya inovasi,
kemudian dilanjutkan dengan keputusan setuju terhadap inovasi, penetapan
keputusan menerima atau menolak inovasi, implementasi inovasi, dan konfirmasi
terhadap keputusan inovasi yang telah diambilnya.
Menurut Rogers, Proses keputusan inovasi ada 5 tahap yaitu :
1. Tahap Pengetahuan (Knowledge)
2. Tahap Bujukan (Persuation)
3. Tahap Keputusan (Decision)
4. Tahap Implementasi (Implementation)
5. Tahap Konfirmasi (Confirmation)
Dr. H. Enas.,MM
Tipe Keputusan Inovasi
1. Keputusan inovasi opsional (Pilihan/Kehendak)
2. Keputusan inovasi kolektif (Gabungan/Bersama-
sama)
4. Keputusaninovasi kontingensi
(contingent) = keadaan yang masih diliputi ketidakpastian dan
berada di luar jangkauan.
Dr. H. Enas.,MM
PROSES INOVASI PENDIDIKAN
Proses inovasi pendidikan adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh
individu atau organisasi, mulai sadar tahu adanya invasi sampai menerapkan
(implementasi) inovasi pendidikan.
Beberapa Model Proses Inovasi yang berorientasi pada Individu, antara lain :
1. Menurut Lavidge & Steiner (1961) :
Menyadari
Mengetahui
Menyukai
Memilih
Mempercayai
Membeli
Dr. H. Enas.,MM
2. Menurut Colly (1961) 3. Rogers (1962) 4. Robertson (1971)
Belum menyadari - menyadari - Persepsi ttg mas
alah
Menyadari - menaruh perhatian - Menyadari
Memahami - menilai - Memahami
Mempercayai - mencoba - Menyikapi
Mengambil tindakan - menerima (adoption) - Mengesahkan
- Mencoba
- Menerima
- Disonansi
Dr. H. Enas.,MM
Rogers & Shoemakerd (1971)
Pengetahuan
Persuasi
(sikap)
Keputusan
Menerima Menolak
Konfirmaasi
Dr. H. Enas.,MM
Klonglan & Coward (1970)
Menyadari
Informasi
Menolak
Evaluasi
Simbolik
Menerima
Simbolik
Percobaan
Mencoba
ditolak
Percobaan
Diterima
menggunakan
Dr. H. Enas.,MM
Skematik Inovasi di Sekolah
Bidang Garapan:
Guru/Inovasi Proses
Kurikulum Transformasi
Biaya Strategi,
Fasilitas Metode, Media,
Sekolah
dll
Tenaga
Siswa Kepentingan
Siswa Tumbuh dan
Humas Berkembang
melalui
proses belajar
Dr. H. Enas.,MM
STRATEGI INOVASI PENDIDIKAN
Salah satu faktor yang ikut menentukan efektivitas pelaksanaan program
perubahan sosial adalah ketepatan penggunaan strategi.
Menurut Zaltman, 1977)
Tekanan dari luar Tekanan dari luar
Paling lemah Paling kuat
Fasilitative
Dr. H. Enas.,MM
Empat Macam Strategi Inovasi Perubahan Sosial
1. Strategi Fasilitatif, artinya untuk mencapai tujuan perubahan sosial yang
telah ditentukan, diutamakan penyediaan fasilitas dengan maksud agar
program perubahan sosial akan berjalan dengan mudah dan lancar.
2. Strategi Pendidikan, perubahan sosial sebagai pendidikan atau pengajaran
kembali (re-education), artinya dengan menggunakan strategi pendidikan
berarti untuk mengadakan perubahan sosial dengan cara menyampaikan fakta
dengan maksud orang akan menggunakan fakta atau informasi itu untuk
menentukan tindakan yang akan dilakukan
3. Strategi Bujukan, artinya untuk mencapai tujuan perubahan sosial dengan
cara membujuk (merayu) agar sasaran perubahan (klien), mau mengikuti
perubahan sosial yang direncanakan
4. Strategi Paksaan, artinya dengan cara memaksa klien (sasaran perubahan)
untuk mencapai tujuan perubahan.
Dr. H. Enas.,MM
PETUNJUK PENERAPAN STRATEGI
INOVASI PENDIDIKAN
Contoh :
1. Buatlah rumusan yang jelas tentang Inovasi yang akan diterapkan.
apa yang diperlukan sehingga perlu ada perubahan ? Untuk mempermudah
perumusan tentang kebutuhan dan inovasi yang akan diterapkan, disarankan
menggunakan pertanyaan-pertanyaan sbb : apakah anda akan :
a.Mengatur sistem kepenasehatan siswa ?
b.Mengubah cara kerja supervisor ?
c. Mengumpulkan data untuk digunakan sebagai bahan mendiagnosis dirinya
(sefl-diagnosis) oleh siswa, guru dan supervisor yang memperhatikan
bagaimana kelompok menggunakan waktu, dalam kegiatan apa saja, dimana
kegiatan dilakukan, dengan siapa dilakukan, dan apa hasilnya, dengan tujuan
agar dapat mengadakan diagnosa untuk mencapai perubahan yang
konstruktif.
Dr. H. Enas.,MM
d. Mengembangkan pembagian tugas dewan guru dalam menunjang kelancaran
program sekolah (kejelasan tugas wakasek bidang pengajaran, kesiswaan,
sarana.
e. Mengembangkan sistem pengelolaan sekolah agar program sekolah dapat
berjalan secara efektif di bawah pimpinan kepala sekolah.
f. Membagi wewenang dan tanggungjawab kepala sekolah kepada guru,
sehingga semua merasa ikut bertanggungjawab atas baik dan buruknya
sekolah.
g. Mengusahakan lebih produktif lagi dalam hal mendayagunakan waktu, uang,
fasilitas, personal dan berbagai macam sumber lain ?
h. Mengembangkan cara menilai program sekolah yang lebih kredibel ?
i.Membantu orang tua murid dalam mengembangkan sikap positif terhadap
program sekolah dengan cara saling pengertian serta ikut berpartisipasi untuk
memperbaiki sekolah ?
Dr. H. Enas.,MM
2. Gunakan metode atau cara yang memberi kesempatan untuk berpartisipasi
secara aktif dalam usaha merubah pribadi maupun sekolah.
3. Gunakan berbagai macam alternatif pilihan (option) untuk mempermudah
penerapan inovasi.
4. Gunakan data atau informasi yang sudah ada untuk bahan pertimbangan dalam
menyusun perencanaan dan penerapan inovasi.
5.Gunakan tambahan data untuk mempermudah fasilitas terjadinya penerapan
inovasi.
6. Gunakan kemanfaatan dari pengalaman sekolah atau lembaga yang lain.
7. Dunia berbuatlah secara positif untuk mendapatkan kepercayaan
8. Menerima tanggungjawab pribadi
9. Usahakan adanya pengorganisasian kegiatan yang memungkinkan terjadinya
kepemimpinan yang efektif.
10. Mencari jawaban atas beberapa pertanyaan dasar tentang inovasi di sekolah.
Dr. H. Enas.,MM
INOVASI KURIKULUM
Inovasi Kurikulum tidak dapat dipisahkan dari keberhasilan dalam pendidikan,
maju mundurnya pendidikan bergantung sejauhmana pemahaman guru dalam
melaksanakan tugasnya disekolah termasuk pemahaman terhadap kurikulum.
Karena itu sifatnya mutlak bagi guru dalam membelajarkan siswa memahami
strategi inovasi kurikulum, tanpa guru melakukan inovsi kurikulum rasanya sulit
diketahui secara pasti bagaimana kemajuan pendidikan dapat diketahui secara
pasti.
DEFINISI KURIKULUM
q Semua yang diajarkan di institusi pendidikan
q Sekumpulan mata pelajaran atau mata kuliah yang diajarkan baik di
sekolah maupun di luar sekolah (yang diarahkan oleh sekolah)
q Sekumpulan mata kuliah yang disusun secara resmi dan sistematis yang
merupakan prasyarat untuk sertifikasi
Dr. H. Enas.,MM
HUBUNGAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
policy ?
pedoman ?
metoda ?
model belajar ?
PERUBAHAN
KURIKULUM
PERUBAHAN
PERUBAHAN
PARADIGMA
PARADIGMA
PENGETAHUAN,
PENGETAHUAN, PERUBAHAN
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
MENGAJAR
MENGAJAR
Dr. H. Enas.,MM
Inovasi Pendidikan
Inovasi pendidikan : perbaikan yang terencana dalam
sistem pendidikan yang ditujukan pada pelaksanaan
pendidikan/pengajaran, pemanfaatan sumber belajar &
pengorganisasian pengajaran yg tujuannya peningkatan
hasil belajar siswa.
Latar belakang inovasi pendidikan
Timbulnya kondisi yang selama ini belum pernah
dihadapi shg perlu cara baru mengatasinya;
Adanya tuntutan yang lebih tinggi, shg cara,
pendekatan lama yg dianggap memadai selama ini
tidak lagi memuaskan.
Dr. H. Enas.,MM
Permasalahan Pendidikan
Dr. H. Enas.,MM
Tri Pilar Pendidikan Nasional
Dr. H. Enas.,MM
Contoh-contoh Inovasi Pendidikan
Dr. H. Enas.,MM
Dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2005 dijelaskan
Memiliki kompetensi : (Pedagogi, Profesional, definisi dari masing-masing
Kepribadian, dan Sosial) kompetensi:
• Kompetensi pedagogik
adalah kemampuan mengelola
pembelajaran peserta didik.
Merencanakan • Kompetensi kepribadian
adalah kemampuan
Melaksanakan kepribadian yang mantap,
Memberikan balikan berakhlak mulia, arif, dan
berwibawa serta menjadi
teladan peserta didik.
• Kompetensi profesional
adalah kemampuan
penguasaan materi pelajaran
Pendekatan kelompok Pendekatan individu secara luas dan mendalam.
• Kompetensi sosial adalah
kemampuan guru untuk
berkomunikasi dan berinteraksi
secara efektif dan efisien
dengan peserta didik, sesama
guru, orangtua/wali peserta
didik, dan masyarakat sekitar.
Dr. H. Enas.,MM
Action Research
Classroom Research :
prosedur
Tindakan yg dilakukan
oleh guru untuk meningkatkan Pengembangan Fokus
mengajarnya sendiri Perumusan & Persiapan
atau koleganya, & untuk menguji Pelaksanaan &Metode Pengumpulan Data
Analisis Data & Refleksi
asumsi teori dalam praktik Perencanaan Kembali
prinsip
Dr. H. Enas.,MM
Prinsip proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik
1. Berpusat pada siswa
2. Membentuk students self concept
3. Terhindar dari verbalisme
4. Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi dan
mengakomodasi konsep, hukum dan prinsip
5. Mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa
6. Meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengjar guru
7. Memberikan kesempatan siswa melatih berkomunikasi
8. Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang
dikontruksi siswa dalam struktur kognitif
Sementara proses pembelajaran menyentuh 3 ranah yaitu, sikap(tahu apa),
pengetahuan (tahu mengapa), dan keterampilan (tahu bagaimana).
Dr. H. Enas.,MM
Untuk mencapai ke 3 ranah, maka langkah pembelajaran
harus terdiri atas 5 penglaman belajar pokok
Dr. H. Enas.,MM