Anda di halaman 1dari 41

Mendengar seputar …

1. Pilar 1 Transformasi Sistem Kesehatan : Transformasi Layanan


Primer
2. Stunting
3. AKI-AKB
4. Bebas pasung
5. Lansia & Kelompok Rentan
Pilar 1 Transformasi Sistem Kesehatan :
Pelayanan Kesehatan Primer

1. Layanan Primer yang sesuai standard dan terintegrasi


2. Penguatan Laboratorium Kesehatan Masyarakat
3. Penguatan Promosi Kesehatan
4. Digitalisasi Layanan Primer
http://wb-
alkes.my.id/?propinsi_rifaskes=JAWA%20TIMUR&kabupaten_rifaskes=K
AB.%20BLITAR&ruangan_rifaskes=POLI%20UMUM&propinsi_aspak=AC
EH&kabupaten_aspak=KAB.%20ACEH%20BARAT&grub_ruangan_aspak
=PERALATAN%20UNTUK%20PELAYANAN%20LUAR%20GEDUNG%20PUS
KESMAS&ruangan_aspak=SET%20KEPERAWATAN%20KESEHATAN%20M
ASYARAKAT#
Ilustrasi Pola Kerja Sistem Pelayanan Kesehatan Primer Terintegrasi
Untuk meningkatkan cakupan dan jangkauan intervensi
X Contoh pola pemantauan wilayah setempat untuk meningkatkan cakupan pelayanan untuk Klaster Ibu Hamil-Remaja

Puskesmas
(Kecamatan) Pemantauan Wilayah
Setempat (PWS)
Klaster Manajemen Dashboard hingga
tingkat desa
Klaster Ibu Klaster Usia Klaster Penanggulangan
Hamil-Remaja Produktif-Lansia Penularan Penyakit

Laboratorium
Puskesmas dan Unit di Desa
7 melakukan evaluasi bulanan
ANC cakupan dan outcome
1 Bumil Anemia?, Bumil Hipertensi?, Tindak
Bumil KEK?; Cakupan imunisasi lanjut Unit di Desa dan Dusun Kunjungan terjadwal untuk kader
rendah 6 melakukan evaluasi mingguan 5 melakukan pengecekan catatan
Puskesmas melakukan evaluasi home based record (buku KIA)
cakupan berdasar wilayah Desa: Tindak lanjut saat kunjungan rumah dan
Posyandu Prima mengidentifikasi missing services

Puskesmas meneruksan data


2 evaluasi capaian ke unit di Desa
Dusun/RT/RW

Kader menindaklanjuti
4 permasalahan evaluasi capaian
dan masalah yang ditemukan dari
3
Posyandu meneruskan data Dusun kegiatan Posyandu dengan
evaluasi capaian ke Kader di
Dusun melakukan kunjungan rumah
Kegiatan Posyandu: KIA,
Remaja, UPL

4
Tingkat Jenis Lab

Tingkat 5 Laboratorium Kesehatan Nasional


(National Public Health Laboratory)

Tingkatan Public Tingkat 4 Labkesmas Regional


Health (Regional Public Health Laboratory)

Laboratory Labkesmas Provinsi


Tingkat 3
(Provincial Public Health Laboratory

Labkesmas Kab/ Kota


Tingkat 2
(District Public Heath Laboratory)

Tingkat 1 Primary Laboratory

5
10 beban kesehatan terbesar per kelompok usia
KATEGORI USIA (LIFECYCLE)
PERINGKAT Bayi & Balita Anak-anak Remaja 1 Remaja 2 Usia Produktif 1 Usia Produktif 2 Lansia
Maternal & Neonatal
1 Enteric Infections Enteric Infections Transport injuries Cardiovascular diseases Cardiovascular diseases Cardiovascular diseases
Disorder
Skin & Subcuta-neous Musculoskeletal Musculoskeletal Musculoskeletal
2 Nutritional Deficiency Mental Disorders Mental Disorders
Diseases disorders disorders disorders
Skin & Subcuta-neous Skin & Subcuta-neous Skin & Subcuta-neous
3 Unintentional injuries Mental disorders Neoplasms Sense organ diseases
Diseases Diseases Diseases
Diabetes & kidney
4 Other NCDs Transport injuries Transport injuries Neurological disorders Neoplasms Neoplasms
diseases
Musculoskeletal Respiratory infections Diabetes & kidney
5 Enteric Infection Neoplasms Neurological disorders Mental disorders
disorders & TB diseases
Respiratory infections Chronic respiratory
6 Nutritional Deficiency Neoplasms Enteric Infections Transport injuries Digestive diseases
diseases
& TB
Other infectious
7 Mental Disorder Unintentional injuries Unintentional Injuries Neurological disorders Sense organ diseases Digestive diseases
diseases
Other infectious Respiratory infections Respiratory infections
8 HIV/AIDS & STI Digestive diseases
& TB
Digestive diseases Other NCDs
& TB
diseases

9 Unintentional injuries Other NCDs Other NCDs Neoplasms Other NCDs Neurological disorders Neurological disorders

Respiratory infections Diabetes & kidney Respiratory infections


10 NTDS & malaria Nutritional deficiencies Cardiovascular diseases Enteric Infections
& TB diseases & TB

% total Cause of
94% 78% 66% 67% 73% 85% 94%
Deaths
% total YLDs 93% 65% 67% 68% 71% 80% 90%

% total DALYs 78% 62% 68% 69% 69% 79% 75%

Sumber: Global Burden of Diseases – IHME 6


https://vizhub.healthdata.org/gbd-compare/

Kesehatan masyarakat sebagai gerakan


Pertumbuhan linier pada anak usia dini merupakan penanda kuat
pertumbuhan yang sehat
STUNTING

Gangguan Tumbuh
Kembang

• Asupan gizi tidak


adekuat
• Infeksi berulang
• Kurang stimulasi
psikososial

Stunting : tinggi badan


menurut usia lebih dari
2SD di bawah kurva Stunting pada awal kehidupan – terutama pada 1000 hari pertama sejak pembuahan
pertumbuhan normal sampai usia dua tahun – memiliki konsekuensi fungsional yang merugikan pada anak
yakni kurangnya kapasitas kognitif, bahasa, sensorik motorik yang akan memengaruhi
produktivitas di masa depan.
16
Stunting tinggi sejak kelahiran dan meningkat pada usia 6 – 23 bulan

1 Sebelum lahir 2 Setelah lahir


Sekitar 23% anak lahir dengan Stunting meningkat signifkan pada usia 6-23 bulan, akibat kurang protein
kondisi sudah stunted, akibat hewani pada makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang mulai diberikan
ibu hamil sejak masa remaja sejak usia 6 bulan.
kurang gizi dan anemia.
37%
35%
32%
1,8 x
26%
23% 23%
21%

Stunting pada balita

Lahir 0-5 bln 6-11 bln 12-23 bln 24-35 bln 36-47 bln 48-60 bln
Sumber: Riskesdas 2018 9
1 #AksiBergizi
Sasaran: Remaja (Siswa-siswi SMP/sederajat dan SMA/sederajat)
Tujuan: Membentuk kebiasaan olahraga, minum TTD untuk rematri •4 Langkah
dan mengurangi anemia pada rematri
1. Tentukan target sekolah dan
Kegiatan: Screening anemia, olahraga pagi, sarapan sehat, dan durasi: koordinasi dengan
konsumsi Tablet Tambah Darah Bersama di sekolah Puskesmas setempat
2. Siapkan logistik: Hb meter, Stik
Hb meter, alcohol swab, jarum
lancet, sarapan (protein
Tempat pelaksanaan: hewani) merchandise
tambahan
Sekolah (ruang kelas/ lapangan) 3. Laksanakan: olahraga, sarapan,
minum TTD, dan screening
Sumber Daya Manusia anemia
Tenaga Kesehatan, Guru, Relawan, 4. Catat dan sosialisasikan
Anggota Palang Merah Remaja keberhasilan program Anda

Logistik
Sarapan (protein hewani), Tablet Tambah Darah (TTD),
Merchandise tambahan
Screening anemia: Hb meter, Stik Hb meter, alcohol swab, jarum
lancet

24
12
2 #BumilSehat
Sasaran: Ibu Hamil
Tujuan: meningkatkan pemeriksaan dan pengetahuan ibu hamil 4 Langkah
Kegiatan: Pemeriksaan kehamilan, konsumsi tablet tambah darah,
konsumsi makanan tambahan, dan pemberian selimut cerdas 1. Tentukan target lokasi:
koordinasi dengan Puskesmas
setempat
2. Siapkan logistik: tablet tambah
darah (TTD), USG, timbangan
berat badan, pengukur tinggi
Tempat pelaksanaan: Puskesmas badan, Hb Meter, dll
3. Laksanakan: pemeriksaan
kehamilan
Sumber Daya Manusia 4. Catat dan sosialisasikan
Dokter, bidan, relawan keberhasilan program Anda

Logistik
Tablet tambah darah (TTD), USG, timbangan berat badan,
pengukur tinggi badan, Hb Meter, dll

13
Ada dan sudah bersistem Belum ada sama sekali
Ada tetapi masih manual Sedang diperiksa

7 ASI eksklusif Sasaran




Jumlah ibu hamil (12 prov): 2,087,246
Jumlah ibu nifas (12 prov): 3.070.401
• PIC: Dewi Astuti ▪

Jumlah ibu hamil (nasional): 4,881,085
Jumlah ibu nifas (nasional): 4,675,360
▪ Jumlah bayi < 6 bulan : 2,186,715
xxx pencapaian jauh di bawah sasaran

INPUT OUTPUT OUTCOME


Kader terorientasi ASI Nakes terlatih konseling Rumah Sakit sayang Kab/kota dengan Puskesmas entri Ibu menyusui Bayi recall dapat ASI
DAERAH eksklusif menyusui bayi regulasi ASI ePPBGM terkonseling ASI eksklusif
T/D bayi < 6 bulan

W4 Juli Sasaran W4 Juli Sasaran W4 Juli Sasaran W4 Juli Sasaran W4 Juli Sasaran W4 Juli Sasaran W4 Juli Sasaran T W4 Juli D W4 Juli

Aceh xxx xxx xxx xxx xxx xxx 4 23 153 360 30,818 224,903 1,822 39,241 1,037 37,825

Sumut xxx xxx xxx xxx xxx xxx 0 33 460 615 104,441 598,453 7,982 42,903 1,073 42,903

Jabar xxx xxx xxx xxx xxx xxx 7 27 1.092 1,086 384,501 1,764,828 87,441 253,145 8,160 253,145

Jateng xxx xxx xxx xxx xxx xxx 25 35 304 880 203,802 1,067,145 11,057 60,968 6,453 60,968

Jatim xxx xxx xxx xxx xxx xxx 7 38 817 971 167,491 1,153,583 35,854 222,547 8,213 222,547

Banten xxx xxx xxx xxx xxx xxx 2 8 229 245 117,217 481,708 12,408 90,182 1,476 90,182

NTB xxx xxx xxx xxx xxx xxx 1 10 170 175 39,595 211,157 7,772 24,950 2,332 24,950
Data belum tersedia Data belum tersedia Data belum tersedia Data belum tersedia
NTT xxx xxx xxx xxx xxx xxx 0 22 347 421 34,014 254,560 11,088 10,366 3,104 10,366

Kalbar xxx xxx xxx xxx xxx xxx 1 14 239 247 35,056 195,824 6,272 51,933 1,256 51,933

Kalsel xxx xxx xxx xxx xxx xxx 3 13 236 237 30,193 156,995 10,293 28,240 1,631 28,240

Sulteng xxx xxx xxx xxx xxx xxx 0 17 202 293 18,074 116,182 2,130 11,302 632 11,302

Sulbar xxx xxx xxx xxx xxx xxx 1 6 98 98 9,306 58,970 1,606 13,635 735 13,635

12 PROV. xxx xxx xxx xxx xxx xxx 51 246 4,347 5,628 1,174, 6,284,308 195,725 849,412 36,102 847,996
508
NASIONAL xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx 8,134 xxx
10,292 xxx xxx xxx xxx xxx xxx

Hipotesis: pemberian ASI sangat


dipengaruhi edukasi yang dilakukan oleh
nakes dan kader

Sumber Data e-PPGBM ditarik pada 27 Juli 2022


14
Stunting tidak terjadi
tiba-tiba Grafik Pertumbuhan (BBU)

Grafik Pertumbuhan (TBU)


Grafik Pertumbuhan (BBU)

Grafik Pertumbuhan (TBU)

17
Ada dan sudah bersistem Belum ada sama sekali
Ada tetapi masih manual Sedang diperiksa

6 Pemantauan tumbuh kembang


• PIC: Eko Prihastono Sasaran


Jumlah balita (12 prov): 14.393.571
Jumlah balita (nasional): 21.856.192

xxx pencapaian jauh di bawah sasaran

INPUT OUTPUT OUTCOME


Puskesmas mempunyai Posyandu mempunyai
alat antroprometri alat antroprometri Nakes terlatih Posyandu aktif1 Puskesmas entri Balita dipantau Balita Balita stunted
DAERAH memantau balita di Provinsi ePPBGM pertumbuhan T/D

W4 Juli Sasaran W4 Juli Sasaran W4 Juli Sasaran W4 Juli Sasaran W4 Juli Sasaran W4 Juli Sasaran W4 Juli Sasaran W4 Juli Sasaran

Aceh 360 360 1.656 7.392 xxx xxx 496 7.392 153 360 301.640 508.002 30.862 301.640 33.276 299.610

Sumut 615 615 4.157 15.595 xxx xxx 839 15.595 460 615 623.394 1.346.655 41.031 623.394 31.495 620.513

Jabar 1,086 1,086 7.669 52.382 xxx xxx 3.020 52.382 1.092 1,086 3.040.354 3.966.499 482.016 3.040.354 205.658 3.026.096

Jateng 880 880 5.693 49.899 xxx xxx 2.825 49.899 304 880 1.583.838 2.433.580 106.910 1.583.838 181.575 1.570.639

Jatim 971 971 6.600 46.634 xxx xxx 15.137 46.634 817 971 1.654.693 2.773.227 445.658 1.654.693 149.386 1.637.365

Banten 245 245 1.639 10.810 xxx xxx 304 10.810 229 245 657.482 1.094.523 85.468 657.482 37.566 653.340

NTB 175 175 1.370 7.579 xxx xxx 1.465 7.579 170 175 443.406 487.898 98.177 443.406 80.706 430.691
Data belum tersedia
NTT 421 421 3.616 10.773 xxx xxx 72 10.773 347 421 413.562 578.255 71.460 413.562 90.510 412.980

Kalbar 247 247 1.185 5.772 xxx xxx 66 5.772 239 247 155.491 439.692 42.926 155.491 25.904 153.108

Kalsel 237 237 1.309 3.964 xxx xxx 1.166 3.964 236 237 241.331 366.862 43.316 241.331 23.424 239.880

Sulteng 293 293 825 3.420 xxx xxx 509 3.420 202 293 108.090 266.074 18.391 108.090 14.303 106.476

Sulbar 98 98 932 2.172 xxx xxx 47 2.172 98 98 78.041 132.304 28.330 78.041 20.302 76.957

12 PROV. 5,628 5,628 36.651 216.392 xxx xxx 25.946 216.392 4,347 5,628 9.301.322 14.393.571 1494.545 9.301.322 894.104 9.227.655

NASIONAL 10.292
xxx 10.292
xxx 60.343 303.540 xxx xxx 39.988 303.540 8,134 10,292
xxx 13.396.372 21.856.192 2.041.518 13.396.372 1.181.374 13.293.292

1. Kriteria posyandu aktif: (1) melakukan kegiatan rutin posyandu min. 8 kali/tahun; (2) memiliki min. 5 kader; (3) 3 dari 4 layanan memenuhi cakupan min. 50% sasaran sebanyak 8 bulan per tahun; (4) punya alat pemantauan pertumbuhan,
perkembangan; (5) mengembangkan kegiatan tambahan kesehatan

Sumber: Data e-PPGBM ditarik pada 27 Juli 2022 18


3 #Posyanduaktif
Sasaran: Kader, Balita, Ibu dan Keluarga Balita
Objektif: Balita dipantau pertumbuhan dan perkembangannya untuk
cegah dan deteksi dini mencegah stunting
4 Langkah
Aktivitas: Pembelian alat antropometri untuk Posyandu, pelatihan kader, 1. Tentukan target Posyandu dan
pemberian makanan tambahan protein hewani (makan bersama) durasi: koordinasi dengan
Puskesmas setempat
2. Siapkan logistik: Beli alat
antropometri, fasilitator
pelatihan, makanan tambahan
Tempat pelaksanaan: Posyandu (telur, daging, ikan, ayam, susu,
dll)
3. Laksanakan: pelatihan kader,
Sumber Daya Manusia pemantauan tumbuh kembang
Bidan/perawat/nutrisionis, kader, fasilitator, aparatur desa, balita, pemberian Makanan
Tambahan
relawan
4. Catat dan sosialisasikan
keberhasilan program Anda
Logistik
• Set alat antropometri: baby - toddler scale, infantometer,
stadiometer, pita LiLa
• Pelatihan kader: akomodasi, transportasi, dan media
edukasi fasilitator
• Makanan tambahan: protein hewani (telur, daging, ikan,
ayam, susu, dll)

19
4 #JamboreKader
Sasaran: Kader Kesehatan
Tujuan : Kader terampil dalam memberikan pelayanan di
4 Langkah
Posyandu dan kunjungan rumah 1. Tentukan target lokasi:
koordinasi dengan Puskesmas
Kegiatan: Jambore kader setempat
2. Siapkan logistik: Seragam,
makanan, lokasi pelatihan,
Tempat pelaksanaan: Posyandu dan lapangan sound system, media edukasi,
sertifikat
3. Laksanakan: Jambore Kader
Sumber Daya Manusia 4. Catat dan sosialisasikan
Pelatih (Tenaga Kesehatan), relawan keberhasilan program Anda

Logistik
Ruangan/lokasi pelatihan, materi pelatihan,
paket materi edukasi , konsumsi, transportasi,
dan akomodasi, sertifikat dan seragam

20
Ada dan sudah bersistem Belum ada sama sekali
Ada tetapi masih manual Sedang diperiksa

8 MPASI Sasaran


Jumlah anak 6-23 bln (12 prov): 9,687,290
Jumlah anak 6-23 bulan (nasional): 13,065,274
PIC: Nida Rohmawati
xxx pencapaian jauh di bawah sasaran

INPUT OUTPUT OUTCOME


Daerah meng- Puskesmas Puskesmas Puskesmas entri Anak 6-23 bulan T/D
DAERAH anggarkan PMT mendapat orientasi memberikan PMT ePPBGM mendapat MPASI anak 6-23 bulan

W4 Juli Sasaran W4 Juli Sasaran W4 Juli Sasaran W4 Juli Sasaran W4 Juli Sasaran W4 Juli Sasaran

Aceh 466 xxx xxx xxx xxx xxx 153 360 xxx xxx 26,892 383,565

Sumut 280 xxx xxx xxx xxx xxx 460 615 xxx xxx 37,040 560,045

Jabar 1,317 xxx xxx xxx xxx xxx 1.092 1,086 xxx xxx 459,210 2,826,108

Jateng 45 xxx xxx xxx xxx xxx 304 880 xxx xxx 118,036 1,071,481

Jatim 3,526 xxx xxx xxx xxx xxx 817 971 xxx xxx 401,138 2,230,161

Banten 224 xxx xxx xxx xxx xxx 229 245 xxx xxx 81,875 1,039,215

NTB 665 xxx


Data xxx xxx xxx xxx 170 175 xxx xxx 94,752 287,481
Data belum Data belum Data belum
belum
tersedia tersedia tersedia
NTT 880 xxx
tersedia xxx xxx xxx xxx 347 421 xxx xxx 63,259 142,756

Kalbar 821 xxx xxx xxx xxx xxx 239 247 xxx xxx 38,649 448,557

Kalsel 149 xxx xxx xxx xxx xxx 236 237 xxx xxx 43,894 307,851

Sulteng 64 xxx xxx xxx xxx xxx 202 293 xxx xxx 15,845 257,175

Sulbar 156 xxx xxx xxx xxx xxx 98 98 xxx xxx 26,982 132,895

12 PROV. 8,493 xxx xxx xxx xxx xxx 4,347 5,628 xxx xxx 1,407,572 9,687,290

NASIONAL xxx xxx xxx xxx xxx xxx 8,134 xxx


10,292 xxx xxx 1,926,103 13,065,274

Sumber: Pusdatin (data sasaran program), Data e-PPGBM ditarik pada 27 Juli 2022 21
22
Intervensi spesifik untuk mengatasi penyebab langsung stunting
Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2021
Intervensi Sensitif
Intervensi Spesifik Target (Penyebab tidak langsung)

Target (Penyebab Langsung) 70% pelayanan KB pascapersalinan


15,5% kehamilan yang tidak diinginkan
58% remaja putri mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)
Sebelum Lahir

90% cakupan calon Pasangan Usia Subur (PUS)


memperoleh pemeriksaan kesehatan sebagai bagian
80% ibu hamil mengonsumsi 90 tablet TTD selama kehamilan pelayanan nikah
100% rumah tangga mendapat akses air minum layak di
kab/kota prioritas
90% ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) mendapat tambahan asupan gizi
90% rumah tangga mendapat akses sanitasi (air limbah
domestik) layak di kab/kota prioritas
80% bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif
112,9 juta penduduk menjadi Penerima Bantuan Iuran
(PBI) Jaminan Kesehatan Nasional
80% anak usia 6-23 bulan mendapat Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) 90% keluarga berisiko stunting memperoleh
pendampingan
Setelah Lahir

90% balita dipantau pertumbuhan dan perkembangannya 10 juta keluarga miskin dan rentan memperoleh
bantuan tunai bersyarat

90% balita gizi kurang mendapat tambahan asupan gizi 70% target sasaran memiliki pemahaman yang baik
tentang stunting di lokasi prioritas
15,6 juta keluarga miskin dan rentan yang menerima
90% balita gizi buruk mendapat pelayanan tata laksana gizi buruk
bantuan sosial pangan
90% desa/ kelurahan stop Buang Air Besar
90% balita memperoleh imunisasi dasar lengkap Sembarangan (BABS)

23
13 program intervensi spesifik dan sensitif untuk menurunkan stunting
Sasaran Program
Screening anemia
1

Sebelum
Pemeriksaan kesehatan termasuk kadar hemoglobin siswi kelas 7 & 10

hamil
Remaja Putri
Konsumsi tablet tambah darah (TTD)
2
Sebelum lahir

Pemberian TTD setiap minggu di sekolah


Pemeriksaan kehamilan
3
Pelaksanaan antenatal care (ANC) 6x (2x dengan dokter), termasuk penggunaan USG
hamil

Konsumsi tablet tambah darah (TTD)


Saat

Ibu Hamil 4
Pemberian tablet tambah darah ibu hamil (minimal 90 selama kehamilan)
Pemberian makanan tambahan bagi Ibu KEK
5
Pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil KEK berupa protein hewani
Spesifik

Pemantauan tumbuh kembang


6
Penimbangan, pengukuran panjang badan, dan pemantauan perkembangan balita di Posyandu setiap bulan
ASI eksklusif
7
Pemberian ASI eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan
Setelah lahir

Pemberian makanan tambahan protein hewani bagi baduta


8
Pemberian protein hewani bagi anak 12-23 bulan, berupa telur dan sumber protein lainnya.
Balita
Tatalaksana balita dengan masalah gizi
Merujuk balita dengan weight faltering & masalah gizi dari Posyandu ke Puskesmas, serta memberikan makanan tambahan untuk weight
9
faltering & gizi kurang, formula 75 dan formula 100 untuk gizi buruk. Merujuk balita stunting & masalah gizi yang tidak tertangani di
Puskesmas ke RS dan memberikan PKMK.
Peningkatan cakupan dan perluasan jenis imunisasi
10 Pelayanan rutin, kampanye bulan imunisasi dasar dan 3 imunisasi tambahan (PCV, Rotavirus, HPV). Imunisasi tambahan PCV mencegah
pneumonia dan Rotavirus mencegah diare, sehingga mencegah terganggunya pertumbuhan.
11 Edukasi remaja putri, ibu hamil, dan keluarga balita
Sebelum dan
Setelah lahir
Sensitif

Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional


12
Sinkronisasi data PBI secara berkala, monev kontribusi pemda untuk iuran bagi peserta PBI dan PBPU Kelas III dan pembayaran iuran PBI.
Remaja Putri, Ibu Hamil, Balita
& Masyarakat Umum Desa / kelurahan Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS)
13 24
Advokasi, koordinasi dan kemitraan dalam percepatan Stop BABS, peningkatan kapasitas petugas dan mitra, pemberdayaan masyarakat
dan pemantauan kualitas.
Status data monev stunting Ada dan sudah bersistem
Ada tetapi masih manual
Belum ada sama sekali
Sedang diperiksa
Metrik yang akan dipantau mulai W3 Augustus

INTERVENSI INPUT OUTPUT OUTCOME IMPACT

Remaja putri yang diskrining Hb


1 Skrining anemia Puskesmas memiliki Hb meter Sekolah skrining Hb Puskesmas lapor kegiatan skrining
meningkat

Remaja putri yang anemia turun

Konsumsi Tablet Tambah Kab/kota dengan Puskesmas dengan stok Puskesmas entri Remaja putri meng konsumsi TTD
2 Darah remaja putri stok TTD TTD
Sekolah dengan program TTD
ePPGBM meningkat

Puskesmas
Puskesmas mempunyai USG dilakukan di Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
3 Pemeriksaan kehamilan USG
dengan dokter terlatih Puskesmas melapor K6 Faskes swasta melapor
Puskesmas
Ibu hamil kunjungan ke-6 meningkat
turun
USG

Konsumsi Tablet Tambah Kab/kota Puskesmas dengan stok Ibu hamil Bumil patuh mengisi Puskesmas
4 Darah ibu hamil dengan stok TTD TTD mendapat TTD Buku KIA entri ePPGBM
Ibu hamil yang mengonsumsi TTD naik Bumil yang anemia turun

Pemberian Makanan
Daerah mengang- Puskesmas entri Ibu hamil KEK dapat dan mengonsumsi Bumil yang Kekurangan Energi Kronis
5 Tambahan bagi ibu Kurang garkan PMT1 lokal
Puskesmas mendapat orientasi Puskesmas memberikan PMT
ePPGBM PMT (KEK) turun
Energi Kronis/KEK
Result statement…
Puskesmas Posyandu Posyandu Balita
Pemantauan tumbuh Nakes terlatih Puskesmas
6 kembang balita punya alat punya alat
pantau balita
Aktif di dipantau
entri ePPGBM
Balita weight faltering turun Balita gizi kurang dan buruk turun Prevalensi stunting dapat turun
antropometri antropometri Provinsi pertumbuhan

Kab/kota
Kader terori-entasi ASI Nakes terlatih konseling Ibu hamil terkonseling & bayi recall dapat Bayi <6 bulan dengan weight faltering
7 ASI eksklusif eksklusif menyusui
Rumah Sakit sayang bayi beregulasi ASI Puskesmas entri ePPGBM
ASI turun
(Per Bup/Wal)

Pemberian Makanan
Daerah mengang- Puskesmas entri Anak 6-23 bulan dengan weight faltering
8 Tambahan protein hewani garkan PMT1
Puskesmas mendapat orientasi Puskesmas memberikan PMT
ePPGBM
Anak 6-23 bulan mendapat MPASI
turun
bagi baduta

Posyandu mempunyai
RS mempunyai antroprometri Puskesmas mempunyai antroprometri
antroprometri
Tata laksana rujukan balita
9 stunting Balita weight faltering turun Balita stunted turun

Rujukan stunting ke Puskesmas Rujukan stunting dari Puskesmas ke RS Puskesmas entri ePPGBM

1. Provinsi atau kab/kota, tergantung pada kebijakan akhir 25


AKI AKB
1. Menggunakan review AMPSR sebagai langkah perbaikan
2. Prioritisasi program penurunan AKI AKB berdasar penyebab
kematian
3. Percepatan pemenuhan PONED
Sesuai rencana
1 Tindak lanjut Rekomendasi Nasional Hasil Kajian Kasus Kematian Potensi terhambat
Sudah terhambat

PJ Rekomendasi Juni 2022 Timeline Tindaklanjut Rekomendasi AMP Progres Keterangan


Hasil AMP Prov Jabar, Jateng, Agustus
Jatim, Banten, DKI Jakarta 2022

Direktorat Peningkatan kualitas dan < 6 bulan Pelatihan Tenaga Kesehatan (Blended Learning KIA bagi Sedang proses,
Gizi dan KIA kompetensi tenaga kesehatan dokter, bidan dan Pelatihan kegawatdaruratan maternal • Pelatihan 2 dari 3 angkatan
dalam pelayanan dan neonatal) • Pelatihan anggota IBI terjadwal September
kegawatdaruratan, ANC dan • Pelatihan Gadar terjadwal Oktober, menunggu
Nifas disertai monitoring pasca kesiapan wahana praktik
pelatihan
Roadmap pemenuhan USG 2020-2024 Sedang proses
• Pengadaan USG DAKF Tahun 2022 sebanyak 3431
Puskesmas
• Usulan USG DAKF 2023 sebanyak 1943
• Monitoring Penyediaan dan Pelatihan USG 2023-
2024
Penyusunan modul ANC yang berisi protap kapan Sedang proses,
petugas kesehatan harus merujuk ibu Draft Algoritma ANC telah didiskusikan dengan POGI
tgl 13 Juli dan 16 Agustus 2022
Pemantauan terhadap hasil < 6 bulan Penguatan Dinkes Kab/Kota untuk memimpin jejaring Sedang proses,
pelayanan ANC ANC di wilayahnya (organisasi profesi, fasyankes) • Pertemuan Identifikasi Jejaring ANC Tk Pusat dan
Provinsi
• Surat Dir GiKIA kepada Dinkes Provinsi tentang
feedback capaian layanan ANC Semester 1
• Usulan kegiatan Jejaring ANC dalam DAK NF 2023
• Penyiapan model Jejaring ANC dengan USAID
Direktorat
Tata Kelola Jejaring fasyankes swasta Perbaikan flow logistik dan flow layanan
Kesmas 27
Sesuai rencana

Rekomendasi Nasional 1 Potensi terhambat


Sudah terhambat

PJ Rekomendasi Juni 2022 Timeline Tindaklanjut Rekomendasi AMP Progres Keterangan


Hasil AMP Prov Jabar, Jateng, Agustus
Jatim, Banten, DKI Jakarta 2022

Direktorat Memastikan ketersediaan 6 bulan- 1 Mempercepat review penyusunan Pedoman PONED Sedang proses,
Gizi dan KIA Puskesmas mampu PONED tahun Draft revisi pedoman PONED telah didiskusikan 5
melalui: kali pertemuan
• Bimbingan teknis tim Drill emergency telah diusulkan DAK NF 2023
poned
Pemetaan ulang assessment PONED, Roadmap melengkapi Sedang proses,
• Drill kasus emergency
PONED • Penyusunan instrumen assesment PONED,
• Persiapan asesmen
• Koordinasi draft Roadmap 2023-2024
Kajian terhadap pelayanan 6 bulan- 1 Studi/ kajian untuk mendapatkan strategi pelaksanaan Dalam persiapan,
maternal neonatal COVID-19 tahun program KIA dalam era pandemi untuk mencegah Penyusunan proposal dan pemilihan konsultan oleh
kematian ibu dan BBL WHO
Review kematian tingkat pusat Agustus • Melakukan review kematian tingkat pusat dan Sedang proses,
feedback hasil untuk daerah Analisis hasil AMP semester 1 tahun 2022
Pusdatin, Memastikan interoperabilitas 6 bulan - 1 • Interoperabilitas e-kohort, MPDN, SIMATNEO dengan Sedang proses
DTO, aplikasi di tingkat kementerian tahun SatuSehat • Design sprint konsep besar pencatatan KIA oleh
Direktorat kesehatan (e-kohort ibu hamil, • Dashboard kematian, kesakitan ibu, bayi, cakupan DTO dan Tim Program
Gizi KIA hasil audit kematian di MPDN) Pelayanan KIA, kesiapan faskes SpOG, SpA, alkes, obat • Mapping kebutuhan pencatatan variabel sistem
dengan HIS Satu Sehat

28
Sesuai rencana

Rekomendasi Nasional 1 Potensi terhambat


Sudah terhambat

PJ Rekomendasi Juni 2022 Timeline Tindaklanjut Rekomendasi AMP Progres Keterangan


Hasil AMP Prov Jabar, Agustus 2022
Jateng, Jatim, Banten, DKI
Jakarta
Direktorat Meningkatkan promosi Jul-Des • Penyusunan juknis Skrining Layak Hamil Sedang proses
Usia Keluarga Berencana • Koordinasi LP/LS dalam rangka pelaksanaan • Penyusunan Juknis sudah 2 kali
Produktif Pelayanan Kespro catin dan PUS, skrining meeting
dan Usia Implementasi skrining layak hamil • Sudah dilaksanakan koordinasi
Lanjut layak hamil dan kehamilan • Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan LS dengan kemenag
resiko tinggi dalam pelayanan kespro catin dan PUS (perkumpulan agama hindu,
• Evaluasi pelaksanaan pelayanan kesehatan budha dan Kristen)
masa sebelum hamil • Koordinasi penguatan
• Pembinaan peningkatan kulitas pelayanan KB dukungan LP dalam pelayanan
• pencatatan pelaporan di ASIK kespro catin
• Kampanye dirancang dan dilaksanakan oleh • Sedang dilaksanakan TOT
Dit Promkes PM pelatihan pelayanan
kontrasepsi bagi bidan dan
dokter (10 provinsi) dan 5
provinsi Kerjasama dengan
BKKBN.
• Koordinasi penguatan e kohort
kespro untuk pemantauan
implementasi skrining layak
hamil

29
Sesuai rencana

Rekomendasi Nasional 2 Potensi terhambat


Sudah terhambat

PJ Rekomendasi Juni Timeline Tindaklanjut Rekomendasi AMP Progres Keterangan


2022 Agustus
Hasil AMP Prov 2022
Jabar, Jateng, Jatim,
Banten, DKI Jakarta
Direktorat Leadership dan 6 bulan Kampanye penurunan kematian ibu bayi Sedang proses
Promosi governance strategi • Formatif studi strategi komunikasi
Kesehatan dan komunikasi nasional Kesehatan Ibu dan Anak (bekerja
Pemberdayaan dalam sama dengan UNICEF)
Masyarakat pemberdayaan • Koordinasi Tim AKI AKB dengan
masyarakat terkait Tim Dit Promkes
upaya percepatan
penurunan AKI/AKB
Direktorat PKP Puskesmas/ FKTP 6 bulan • Koordinasi Biro Hukor, Pusjak Pembiayaan Sedang proses
bisa mendapatkan • Surat Edaran Dirjen Yankes tentang Pelayanan Akan dikaji dan dibahas dengan pusat
kewenangan maternal covid dengan tanpa gejala dan gejala pembiayaan dan OP
pelayanan dan ringan di puskesmas/ FKTP
pembiayaan untuk
persalinan maternal
covid dengan tanpa
gejala atau gejala
ringan

30
Sesuai rencana

Rekomendasi Nasional 5 Potensi terhambat


Sudah terhambat
PJ Rekomendasi 9-10 Juni 2022 Timeline Tindaklanjut Rekomendasi AMP Progres Keterangan
Hasil AMP Prov Jabar, Jateng, Agustus 2022
Jatim, Banten, DKI Jakarta

Dit. Pengelolaan Pemenuhan obat 1-2 tahun • Roadmap redistribusi obat MgSO4 ke Sedang proses
dan Pelayanan seluruh Puskesmas • Monitoring Puskesmas dengan ketersediaan
Kefarmasian obat indikator dilakukan setiap triwulan.
Sebesar 82,11% Puskesmas memiliki MgSO4
injeksi pada TW II tahun 2022.
• Telah dilaksanakan Rapat Koordinasi dengan
Dinkes Provinsi terkait penyediaan obat
program KIA melalui DAK tahun 2022.
Direktorat Peningkatan cakupan imunisasi 6 bulan • Dashboard Ibu Hamil Imunisasi COVID, Sedang proses
Imunisasi COVID-19 pada ibu hamil dan Pemantauan cakupan imunisasi • Rapat dengan DTO, Telkom untuk peningkatan
edukasi massive ke masyarakat • Koordinasi pusat daerah pencatatan laporan ibu hamil
terkait pandemic COVID19 • Surat Plt. Direktur Pengelolaan Imunisasi ke
BPJS Kesehatan untuk penyesuaian fitur
pencatatan vaksinasi COVID-19 pada Ibu Hamil
dengan menambahkan "check box" yang akan
dichecklist oleh petugas ketika sasaran yg
divaksinasi adalah Ibu Hamil, sebagaimana
hasil pembahasan pd rapat sebelumnya.
• Target BPJS seharusnya penyesuaian tsb selesai
pada pertengahan Agustus, tp sampai saat ini
belum selesai karena informasi dari BPJS
mereka sedang mengejar target penyesuaian
PCare untuk Jampersal.

31
Sesuai rencana

Rekomendasi Nasional 5 Potensi terhambat


Sudah terhambat

PJ Rekomendasi 9-10 Juni Timelin Tindaklanjut Rekomendasi AMP Progres Keterangan


2022 e Agustus 2022
Hasil AMP Prov Jabar, Jateng,
Jatim, Banten, DKI Jakarta
Direktorat Pemenuhan Dokter FKTP, 1-5 • Koordinasi Pemda, Organisasi • Penempatan dokter spesialis obgyn
Pendayaguna SpOG, SpA RS, pengawasan tahun Profesi terkait redistribusi Dokter, dan anak melalui program
an Tenaga disiplin dan reward SKP SpOG, SpA Pendayagunaan Dokter Spesialis
Kesehatan • Regulasi penempatan dan mutasi dengan lokasi penempatan
Dokter, SpOG, SpA memperhatikan lokus AKI/AKB

Direktorat Peningkatan kualitas dan <6 Kecukupan dokter di seluruh Puskesmas • Monitoring pemenuhan Dokter di
Penyediaan kompetensi tenaga bulan Non Ranap dan Ranap Puskesmas, bulan Juni mencapai
Tenaga kesehatan dalam pelayanan 95% dari 10.374 Puskesmas atau
Kesehatan kegawatdaruratan, ANC dan 564 Puskesmas belum ada dokter,
Nifas disertai monitoring • Rekrutmen Nasional PPPK dan
ketat pasca pelatihan penugasan khusus utk daerah
terpencil dan sangat terpencil
• Mendorong pemerintah daerah
dalam pemenuhan 9 jenis nakes
standar di Puskesmas

32
Sesuai rencana

Rekomendasi Nasional 6 Potensi terhambat


Sudah terhambat

PJ Rekomendasi 9-10 Juni Timeline Tindaklanjut Rekomendasi AMP Progres Keterangan


2022 Agustus
Hasil AMP Prov Jabar, 2022
Jateng, Jatim, Banten,
DKI Jakarta
Biro hukum, Adanya regulasi yang 6 bulan • Mempercepat terbitnya Perpres Penurunan • Draft Perpres dalam pembahasan
Setditjen mendorong lintas sektor AKI dan AKB lampiran (5X rapat untuk indicator
Kesmas, dan stakeholder terkait • Pembentukan Pokja AKI AKB di level provinsi dampak, output, strategi 1-7)
Dit. Gizi dan untuk berkontribusi dan kab/ kota • Koordinasi Dinkes Provinsi telah
KIA terhadap penurunan AKI • Penggiatan POKJA AKI AKB Tk. Pusat, revisi SK dilaksanakan, hanya 2 provinsi
AKB Tk Pusat memiliki POKJA AKIAKB
• Pertemuan Pokja Tk Pusat telah
dilaksanakan
Direktorat • Pemenuhan UTD 2022-2024 • Advokasi kepada Pemda bagi Sedang proses
Fasyankes • Pemenuhan sarpras, Kabupaten/Kota yang belum memiliki • Roadmap pengadaan UTD bagi 89
alkes maternal UTD/UTDRS untuk mengusulkan kab/kota 2023-2024
neonatal di fasyankes pembangunan UTD/UTDRS melalui anggaran • Surat bapak Wamen kepada Pemda
penolong persalinan bersumber DAK kab/kota terkait usulan UTD bagi
pemerintah dan • Rencana kerja pengelolaan stok dan kualitas Kab/Kota
swasta darah
• Pemenuhan sarana • Pemenuhan alkes dan sarpras maternal
prasarana termasuk neonatal terintegrasi lintas program,
NICU, alkes matneo fasyankes, organisasi fasyankes
dan kalibrasinya • Jejaring Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan
(BPFK) Tk Kab/kota untuk mengurangi antrian
kalibrasi alat 33
Sesuai rencana

Rekomendasi Nasional 4 Potensi terhambat


Sudah terhambat

PJ Rekomendasi 9-10 Juni 2022 Timeline Tindaklanjut Rekomendasi AMP Progres Keterangan
Hasil AMP Prov Jabar, Jateng, Jatim, Agustus 2022
Banten, DKI Jakarta

Direktorat Pemenuhan RS PONEK 2022-2024 Fokus pemenuhan RS PONEK di 309 Kab/Kota Pemetaan RS PONEK sesuai kriteria di
PKR setiap kab/kota di 34 provinsi

Memastikan kualitas RS PONEK 6 bulan– 1 • Mempercepat Review Pedoman PONED-PONEK • Bimtek dalam bentuk pendampingan
melalui: tahun dan penerbitan Permenkes terkait PONED- untuk penguatan RS PONEK)
• Mandatory implementasi audit PONEK • (Audit klinis/medik dengan topik sc
kematian maternal neonatal di • Pemetaan ketersediaan PONEK emergensi dan asfiksia pada rs
RS, menggunaan tabel • Akreditasi FKTP, FKTL untuk memprioritaskan pengampu (vertikal) dan RS di ampu
pemantauan AMPSR respon adequat pelayanan maternal neonatal (RS Rujukan Regional dan provinsi)
• Bimbingan teknis tim ponek, drill
tim emergency
• Self analysis indikator mutu
pelayanan
Peningkatan mutu layanan RS di kab 1 tahun • Pendampingan RSUD dan RS swasta termasuk • Penyusunan pedoman PONEK
kota termasuk RS swasta evaluasi hasil pendampingan • Monev implementasi PONEK di RS
• Pengembangan audit medik/klinis kematian
maternal dan perinatal di RS
• Pengaktifan Kembali RS Sayang Ibu dan Bayi
Pemenuhan sarana prasarana 6 bulan- 1 • Roadmap sarana NICU dan PICU bagi RS rujukan • Penysunan pedoman
termasuk NICU, alkes matneo tahun kab/kota penyelenggaraan pelayanan rawat
inap termasuk NICU dan PICU
• Monev inplementasi pelayanan
NICU dan PICU sesuai standar

34
Sesuai rencana

Rekomendasi Nasional 4 Potensi terhambat


Sudah terhambat

PJ Rekomendasi 9-10 Juni 2022 Timeline Tindaklanjut Rekomendasi AMP Progres Keterangan
Hasil AMP Prov Jabar, Jateng, Jatim,
Banten, DKI Jakarta

Direktorat Tata Pemenuhan SISRUTE maternal 6 bulan- • Perlu percepatan bridging Sisrute • Dit tata Kelola Yankes Sudah
Kelola neonatal 1 tahun dan P-Care agar tidak lagi double berkoordinasi dengan BPJS untuk
Pelayanan pencatatan. percepatan bridging antara Sisrute
Kesehatan • Perlu kewajiban bagi seluruh RS dan P_Care.
dan PKM utk memanfaatkan • Bimbingan teknis untuk
Sisrute percepatan dan penguatan
• Bimbingan teknis registrasi SISRUTE sudah dilakukan di
SISRUTE beberapa provinsi.
• Peran Dinkes Provinsi, Kab/Kota
masih perlu ditingkatkan untuk
percepatan pemanfaatan.

Pusjak Memastikan sistim rujukan maternal 6 bulan- • Pemutakhiran sistem P-Care BPJS Sistem P-Care ada di BPJS tidak di
Pembiayaan dan neonatal tidak berjenjang, 1 tahun terkait kebutuhan sistem rujukan Pusjak PJK
dan Jamkes berdasarkan kompetensi, dan efektif KIA tidak berjenjang
efisien system rujukan KIA melalui
SPGDT dan SISRUTE pada tahun
2022 yang sudah berdasarkan
kompetensi faskes
35
Rekomendasi Provinsi, Kab/Kota
PJ Rekomendasi 9-10 Juni 2022 Timeline Tindaklanjut Rekomendasi Keterangan
Hasil AMP Prov Jabar, Jateng, AMP
Jatim, Banten, DKI Jakarta

Dinas Peningkatan koordinasi, kolaborasi 6 bulan Pembentukan Pokja AKI AKB di • Jabar: Pertemuan Persiapan Pembentukan Pokja AKI AKB direncanakan
Kesehatan lintas program, lintas sektor melalui level provinsi dan kab kota tanggal 29 – 30 Agustus 2022
Provinsi, Pokja AKI AKB di level provinsi dan • Banten Proses Pembuatan SK POKJA Tingkat Provinsi
Kab/Kota kab kota • Jawa timur tgl 31 Juli 2022 bersurat ke Kepala Dinas Kesehatan se Jawa
Timur terkait penyampaian feedback hasil rekomendasi pelaksanaan
review AMPSR. Bulan Agustus 2022 melakukan re-organisasi forum
PENAKIB (Penurunan Kematian ibu dan bayi)
• DKI: Prov DKI sedang proses verbal penyusunan Pergub KIA yang sudah
mengamanatkan untuk pembentukan tim percepatan penurunan AKI
dan AKI. Untuk Sudinkes penyusunan Pokja AKI AKB menunggu pergub
KIA
• Jateng: Informasi Dari 15 kab Kota di dapatkan informasi bahwa 40%
Sudah melakukan pembentukan pokja AKI AKB di Level Kab Kota dan
60% belum / sedang dalam proses pembentukan melakukan
pembentukan pokja AKI AKB di Level Kab Kota
Peningkatan kualitas ANC 6 bulan Jejaring ANC Tk Kab/Kota • Jabar: Koordinasi dengan Bidang Yankes dan Koordinasi awal melalui
dengan Kolaborasi Pengurus surat pemberitahuan ke Kab/Kota
Cabang IDI, POGI, IBI, Asklin, • Banten: Pertemuan Penguatan Jejaring ANC dengan Kolaborasi dengan
PKFI, ARSADA, ARSSI, PERSI, OP Prov direncanakan tanggal 28 September 2022
APKESMI,PDPKMI • Jawa Timur: Bulan Agustus 2022 dalam re-organisasi forum PENAKIB
(Penurunan Kematian ibu dan bayi) satgas dasar
• DKI: Sedang proses penyusunan MOU dengan IBI Provinsi DKI Jakarta
• Jateng: Informasi Dari 15 kab Kota di dapatkan informasi bahwa 80%
Kabupaten Kota sudah memiliki jejaring ANC Tk. Kab Kota dengan
Kolaborasi Pengurus Organisasi Profesi dan 20% Kab Kota Belum
memiliki jejaring ANC Tingkat Kab/Kota.
36
Rekomendasi Provinsi, Kab/Kota (2)
PJ Rekomendasi 9-10 Juni 2022 Timeline Tindaklanjut Rekomendasi Keterangan
Hasil AMP Prov Jabar, Jateng, AMP
Jatim, Banten, DKI Jakarta

Dinas Penyediaan sistim informasi dan 1 tahun Pemetaan level kapasitas • Jabar: Koordinasi dengan bidang Yankes, Pemetaan level kapasitas Pelayanan
Kesehatan komunikasi rujukan antar FKTP, Pelayanan maternal neonatal maternal neonatal FKTL, FKTP melalui Gform ke Kab/Kota se Jawa Barat
Provinsi, FKTL wilayah kab/kota dan FKTL, FKTP • Banten: Pertemuan Evaluasi dan Penguatan SIMATNEO dan SISRUTE untuk RS akan
Kab/Kota lintas wilayah dilaksanakan tanggal 26 Agustus 2022
• Jatim: Tanggal 18 – 20 Juli 2022 dilaksanakan kegiatan AMP SR dan MPDN di
Surabaya dengan peserta 38 Dinkes Kab/kota dan RS UPT pemprov Jawa Timur.
Tanggal 11 agustus 2022 dilaksanakan pembinaan dan pendampingan Pengkajian
AMP SR di Kab Jombang ( Kajian kasus kematian perinatal) oleh Dinkes Prov Jawa
Timur dan Tim AMP Forum Penakib Jawa Timur
• DKI: Bulan Agustus s.d. September Rencana Validasi SIMATNEO dan APKK/APKR
kepada 32 RSUD dan 121 Rumah Sakit Swasta untuk pemetaan leveling pelayanan
maternal neonatal FKTL
• Jateng: Informasi Dari 15 kab Kota di dapatkan informasi bahwa 53,3% Kab Kota
sudah melakukan pemetaan level kapasitas Pelayanan Maternal Neonatal FKTL,
FKTP dan 46,7% belum melakukan pemetaan.
Penerapan Program 6 bulan Diseminasi hasil AMP • Jabar: Pengumpulan Data AMP semester 1 serta Penerapan Program Perencanaan
Perencanaan Persalinan khususnya delay 1 kepada Persalinan Pencegahan Komplikasi (P4K) melalui Gform ke Kab/Kota
Pencegahan Komplikasi (P4K) lintas sector, kepala daerah, • Banten: Penguatan P4K di Tingkat Kecamatan, Kelurahan/ Desa dilaksanakan
desa/ lurah bersamaan dengan kegiatan Lokakarya Mini Triwulanan.
• Jatim: Tanggal 21 Juli 2022 dilaksanakan kegiatan pengembangan desa/kelurahan
siaga aktif di Jatim sebagai upaya penurunan AKI AKB dengan penguatan materi
P4K , peserta tim Desa/kelurahan siaga , kecamatan, puskesmas, dinkes kab/kota
• DKI: prov menunggu pergub KIA, sudinkes jaktim memaparkan hasil rekomendasi
AMP ke LS setiap triwulan.
• Jateng: Informasi Dari 15 kab Kota di dapatkan informasi bahwa 20% kab kota
sudah melakukan Diseminasi hasil AMP Kepada LS dan Kepala daerah, Desa/Lurah
dan 80% belum melakukannya.
37
Perdarahan, hipertensi dan infeksi penyebab kematian
ibu tertinggi
2019 Jumlah: 4.197 2020 Jumlah: 4.627 2021 Jumlah: 7.389
% Penyebab % Penyebab % Penyebab
30.20 % Perdarahan 28.59 % Perdarahan 40.36 % COVID-19

25.39% Hipertensi 23.86 % Hipertensi 17.86 % Perdarahan

4.97 % Infeksi 4.94 % Gangguan Darah 14.58 % Hipertensi

4.55 % Gangguan Darah 4.64 % Infeksi 4.53% Jantung

3.81 % Gangguan Metabolik 3.10 % Gangguan Metabolik 2.80 % Infeksi

31.08 % Lain-lain 0.71 % Jantung 1.08 % Gangguan Metabolik


Share from
total death 0.11 % COVID-19 0.88 % Gangguan Darah

0% Abortus 0.19 % Abortus

34.05 % Lain-lain 17.72 % Lain-lain

Sumber: Laporan rutin Komdat Kesmas


BBLR/ prematur, asfiksia dan kelainan kongenital menjadi penyebab
kematian bayi tertinggi tiap tahun

2019 Jumlah: 26.089 2020 Jumlah: 25.652 2021 Jumlah: 25.037


% Penyebab % Penyebab % Penyebab
27.76 % 27.60 % BBLR/Prematur
27.33 % BBLR/Prematur BBLR/Prematur
22.19% Asfiksia
20.42% Asfiksia 21.63% Asfiksia
12.36 % Kelainan kongenital
Kelainan Kongenital
8.97 % Kelainan Kongenital
9.95 % 3.18 % Infeksi
3.37 % Pneumonia
3.63 % Pneumonia 2.91 % Pneumonia
2.66 % Infeksi
Diare 2.82 % Diare
2.91 %
2.12 % Diare
COVID-19
2.67 % Sepsis 0.71 %
0.64 % Saluran Cerna
Kondisi Perinatal
0.19 %
0.71 % Saluran Cerna
0.21 % Tetanus Neonatrum
0.18 % Tetanus Neonatorum
0.30 % Kelainan Saraf
Kelainan Saraf
0.13 % 0.15 % Penyakit saraf

0.25 % Tetanus Malaria Meningitis


0.02 % 0.12 %

0.05 % Malaria 32.49 % Lain-lain 0.12 % Demam Berdarah

0.04 % Tenggelam, Cedera,


31.78 % Lain-lain Kecelakaan
0.01 % PD3I

27.41 % Lain-lain

Sumber: Laporan rutin Komdat Kesmas 39


Bebas Pasung
Lansia dan Kelompok Rentan

Anda mungkin juga menyukai