Perilaku Struktural
SDM
Pembiayaan
UHH HDI
Pelayanan
SIK Derajat
Kesehatan
Dasar/ Cakupan
Kesehatan AKI
Rujukan
Obat/ Alat PKP/PKM
GCI
AKB
Fasilitas
Morbidi
tas
Mortalit
Tata kelola as
Status
Gizi
6 Pilar Transformasi Kesehatan
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2022 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI
KESEHATAN NOMOR 21 TAHUN 2020 TENTANG RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2020-2024
Penyebab kematian ibu di Indonesia, sebagian besar dapat dicegah (seperti hipertensi dalam kehamilan,
perdarahan, komplikasi, dan infeksi)
Angka Kematian Bayi di Indonesia relatif masih tinggi (24 kematian per 1.000 KH, SDKI 2017). RPJMN
2020-2024 telah membuat target untuk indikator ini sebesar 16 kematian per 1.000 KH.
Penyebab kematian sebagian besar merupakan penyakit infeksi yang dapat dicegah, antara lain melalui
Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) pada bayi
Pada tahun 2019, terdapat 73,7% kabupaten/kota yang telah mencapai 80% imunisasi dasar lengkap,
tetapi angka ini masih belum memenuhi target yang ditetapkan yaitu 95%.
Keluarga Berencana (KB) aktif di antara Pasangan Usia Subur (PUS) tahun 2019 sebesar 62,5%,
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 63,3%. Sementara RPJMN menargetkan
sebesar 66% pada tahun 2019.
TANTANGAN KESEHATAN
Terjadi penurunan balita stunting dari 37,2% tahun 2013 (Riskesdas 2013) menjadi 30,8% tahun 2018
(Riskesdas, 2018), dan pada tahun 2021 telah turun lagi menjadi 24,4% (SSGBI, 2021). Target 2024
14%.
Indonesia berada di urutan ke-115 dari 151 negara di dunia dengan kasus stunting.
Sementara dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, persentase bayi berusia 0-6 bulan yang mendapat
ASI eksklusif turun dari 68,7% pada 2018 menjadi 65,8% pada 2019, dan semakin rendah pada tahun
2020 hingga mencapai 53,9%
Defisiensi zat gizi mikro. Anemia pada wanita dan anak-anak masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat dengan kategori berat menurut klasifikasi WHO (WHO, 2010)
Meskipun mengalami penurunan, diare masih menjadi penyebab kematian utama kedua setelah
pneumonia, baik pada bayi maupun balita. Angka prevalensi secara nasional di tahun 2018 mencapai
12,3%, dan turun menjadi 9,8% pada tahun 2021 (SSGI, 2021). Tingginya prevalensi diare berkaitan
erat dengan tingginya angka stunting.
Pada tahun 1984 dikeluarkanlah Instruksi Bersama
antara Menteri Kesehatan, Kepala BKKBN dan Menteri
Dalam Negeri, yang mengintegrasikan berbagai kegiatan
yang ada di masyarakat ke dalam satu wadah yang
disebut dengan nama Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu).
Akademi Kader
Edu Asesor
3
Pelatihan dan
Pendampingan
2
Kader Posyandu
Posyandu
1
Mengimbas
Konsep Pembinaan
Posyandu
AKADEMI AVICENNA ASTRA
GOALS Meningkatkan
kompetensi kader
Avicenna Astra
Terbentuknya kelompok
peer educator kader
Avicenna Astra
(Kader Edu-Asesor)
Memberdayakan kader
dalam penilaian, edukasi
dan pengembangan
kemandirian Posyandu
dan kesehatan ibu dan
anak
AKADEMI AVICENNA ASTRA 2020 AKADEMI AVICENNA ASTRA 2021
PENETAPAN 50 KANDIDAT
MELAKUKAN
KADER AVICENNA ASTRA
PELATIHAN ADVANCE
BATCH 3 TAHUN 2022
MELAKUKAN EDUKASI
& ASESMEN
MELAKUKAN EXPOSE
LAPANGAN UNTUK
POSYANDU PRIORITAS
*Pelatihan dan seleksi yang dilakukan untuk Akademi Avicenna Astra Batch 3 akan dilakukan oleh Kader Edu Asesor Batch 1 dan 2 yang didampingi oleh
fasilitator kesehatan Astra
THANK
YOU