A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Surat Kementerian Kesehatan RI dengan Nomor : PR.01.06/A/31469/2022 tanggal 20
Juli 2023,penyampaian Rincian Kegiatan DAK Non Fisik Bidang Kesehatan tahun
Anggaran 2024.
2. Gambaran Umum
Pembangunan kesehatan merupakan integral dari pembangunan nasional dalam
rangka mewujudkan visi misi presiden yaitu pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Pembangunan SDM menjadi kunci Indonesia kedepan, titik dimulainya pembangunan SDM
adalah dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, kesehatan balita, kesehatan
anak usia sekolah, ini merupakan umur emas untuk mencetak manusia Indonesia unggul
kedepan. Untuk mewujudkan derajat kesehatan setinggi-tingginya, diselenggarakan upaya
kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, dengan pendekatan promotif,
preventif, tanpa meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan
berkesinambungan.
Kota Denpasar dengan jumlah penduduk 962.900 jiwa tersebar di 4 (empat)
kecamatan, 43 desa/lurah. Fasilitas kesehatan di Kota Denpasar terdiri dari 11 puskesmas,
25 pustu dan rumah sakit. Angka kematian ibu tahun 2020 adalah 48/100.000 kelahiran
hidup meningkat dari tahun 2019 sebanyak 12/100.000 kelahiran hidup. Sedangkan angka
kematian bayi 2020 sebanyak 0.6/1000 kelahiran hidup dengan penyebab kematian asfiksia,
kelainan kongenital dan bblr.
Cakupan pelayanan lansia tahun 2020 mencapai 61,9% meningkat dibanding tahun
2019 yang hanya sebesar 38,6%. Dari hasil eppgbm februari 2021 angka stunting di Kota
Denpasar sebanyak 1.38% terjadi kenaikan dibanding hasil monev tahun 2020 yaitu 1.21%.
Penerapan Germas di Kota Denpasar sudah menyasar institusi pemerintah dan swasta,
sekolah dan juga masyarakat. Terkait SPM tahun 2020 dari 12 indikator, yang belum
mencapai target ada yaitu 9 SPM.
Di Kota Denpasar salah satu masalah kesehatan masyarakat dihadapi saat ini adalah
semakin meningkatnya kasus penyakit tidak menular (PTM). PTM adalah penyakit yang
bukan disebabkan oleh infeksi kuman termasuk penyakit kronis degeneratif, antara lain
penyakit jantung, diabetes melitus (DM), kanker, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan
gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan. Angka kematian PTM meningkat dari
41,7 % pada tahun 1995 menjadi 59,5 % pada tahun 2007 (kemenkes,2012).
Saat ini pandemi Covid-19 sedang menjadi permasalahan di semua kabupaten/kota di
Indonesia, begitu pula Denpasar. Jumlah kasus sepanjang tahun 2020 menyentuh angka
4739 dengan jumlah kematian 106 jiwa. Sedangkan tahun 2021 sampai dengan bulan
Oktober jumlah kasus Covid-19 sebanyak 32815 dengan jumlah kematian 863 jiwa.
Dalam mengatasi permasalahan Kesehatan di atas, kami mengajukan rancangan kegiatan
sebagai berikut :
No Rincian Menu/Komponen Uraian
1 Penurunan AKI-AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
1.1 Pendampingan puskesmas dan FKTP dalam pelayanan KIA, kegawatdaruratan, dan
sistem rujukan maternal dan neonatal
a Pendampingan Tim Ahli (SpA & SPOG) ke melakukan pendampingan ke puskesmas
puskesmas dan FKTP lainnya dalam dan FKTP lainnya dalam pelayanan KIA,
pelayanan KIA, kegawatdaruratan, dan kegawatdaruratan dan sistem rujukan
sistem rujukan maternal dan neonatal maternal dan neonatal oleh SpOG dan
Sp.A
1.2 Surveilans dan Tata laksana Kesehatan Ibu dan Anak
a Audit kasus kematian ibu dan anak Merupakan pertemuan untuk membahas
kematian ibu dan anak bersama TIM
AMPSR tingkat kota yang diharapkan akan
melakukan audit terkait AKI dan AKB di
Kota Denpasar sepanjang tahun 2022
b Pertemuan evaluasi intervensi Rapat terkait evaluasi intervensi
spesifik stunting spesifik stunting
c Supervisi layanan dan program KIA dan Merupakan pertemuan untuk melakukan
Gizi dan dalam pengelolaan Posyandu supervisi layanan dan program KIA dan
Gizi
d Rapat Pembentukan dan Evaluasi Jejaring Merupakan pertemuan koordinasi lintas
skrining layak hamil, ANC dan stunting sektor yang terkait,dalam rangka
menyusun rencana kegiatan tahunan dan
mengupayakan adanya sumber sumber
pendanaan untuk mendukung kegiatan
pembinaan dan operasional posyandu.
Melakukan bimbingan, pembinaan,
fasilitasi, advokasi, pemantauan, dan
evaluasi pengelolaan program / kegiatan
posyandu secara rutin dan terjadwal.
Harapannya, dengan adanya kerjasama
dengan lintas sektor terkait kegiatan
posyandu dapat berjalan optimal dengan
meningkatnya peran serta lintas sektor
dalam penyelenggaraan posyandu
terutama berkaitan dengan penurunan AKI
dan AKB dan penurunan stunting.
1.3 Penguatan Posyandu dan UKBM lainnya
a Penyediaan media KIE untuk posyandu/alat Menyediakan media KIE untuk kader di
bantu Kader posynadu
b Advokasi, koordinasi dan Bintek kelompok Advokasi, koordinasi dan Bintek kelompok
kerja operasional posyandu, Puskesmas, kerja operasional posyandu, Puskesmas,
Camat, PKK, dan mitra dalam pengelolaan Camat, PKK, dan mitra dalam pengelolaan
Posyandu Prima dan Posyandu dalam Posyandu Prima dan Posyandu dalam
transformasi layanan primer transformasi layanan primer
B. PENERIMA MANFAAT
No Nama Kegiatan Jumlah Penerima Manfaat
1 Pendampingan tim ahli (Sp.OG dan Sp.A) 11 pkm Masyarakat, puskesmas dan
ke puskesmas dan FKTP lainnya dalam dinas kesehatan
pelayanan KIA, kegawatdaruratan dan
sistem rujukan maternal dan neonatal
2 Audit kasus kematian ibu dan anak 25 orang Masyarakat, puskesmas dan
dinas kesehatan
5
Rapat Pembentukan dan Evaluasi skrining 45 orang Masyarakat, puskesmas dan
layak hamil, ANC dan stunting dinas kesehatan
TOTAL 325.640.000