anak:
Hirschprung
Atresia Ani
BBLR; Hiperbilirubin
1
*Colok anus jari akan merasakan jepitan dan pada waktu
ditarik akan diikuti dengan keluarnya udara dan
*Gejala Obstruktif akut berupa konstipasi mekonium/feses menyemprot
*Trias yg sering ditemukan adalah mekonium yg *Biopsi rektumuntuk melihat ganglion pleksus submukosa
terlambat keluar (24-48 jam), perut kembung dan meisner, apakah terdapat ganglion atau tidak
muntah berwarna hijau
*Pemeriksaan penunjang:
*Kadang2 ditemukan keluhan diare atau
enterokolitis kronik yg lebih menonjol dari tanda * foto polos abdomen terlihat usus2 melebar atau tdp
gambaran obstruksi usus rendah
obstipasi
* Pemeriksaan barium enema: gambaran enterokolitis pada usus
*Diare pd bayi muda yg melebar dan adanya retensi kontras lebih dari 24 jam
*Pd anak yg lebih tua gagal dlm penyerapan setelah barium enema dilakukan
nutrisi penurunan berat badan, diare atau
keduanya
*Infeksi kolonpd bayi muda
* *
* *
2
*Secara umum prognosisnya baik, 90% pasien * Pre operatif
dengan penyakit hirschprung yang mendapat * Konstipasi b.d penyakit hirsprung
tindakan pembedahan mengalami * Pola nafas tidak efektif b.d
penyembuhan dan hanya sekitar 10% pasien * Diare b.d inflamasi gastrointestinal
yang masih mempunyai masalah dengan saluran * Risiko ketidakseimbangan elektrolit b.d diare
cernanya sehingga harus dilakukan kolostomi Post operatif
permanen. Kerusakan integritas jaringan b.d faktor mekanik
Ansietas b.d hospitalisasi
Resiko infeksi b.d ketidak adekuatan pertahanan
sekunder, prosedur invasif
* *
3
*Atresia ani atau anus imperporata adalah
Sakral
malformasi congenital dimana rectum tidak 2
mempunyai lubang ke luar M. Levator Ani
M. Spincter
Eksterna Cutaneus Kontrol
Syaraf
Defekasi
M. Puborectalis
Sakral Sakral
4 3
4
* Secara embriologi, saluran pencernaan berasal dari *Kegagalan perkembangan yang lengkap dari
foregut, midgut dan hindgut. septum urorektalis menghasilkan 2 anomali
* Foregut akan membentuk faring, sistem pernafasan bagian letak tinggi atau supra levator
bawah,esofagus, lambung sebagian duodenum, hati dan
sistem bilier serta pankreas. *Sedangkan anomali letak rendah atau infra
* Midgut membentuk usus halus, sebagian duodenum, levator berasal dari defek perkembangan
sekum, appendik, kolon asenden sampai pertengahan proktoderm dan lipatan genital
kolon transversum.
*Pada anomali letak tinggi, otot levator ani
* Hindgut meluas dari midgut hingga ke membrana kloaka, perkembangannya tidak normal. Sedangkan
membrana ini tersusun dari endoderm kloaka, dan
ektoderm dari protoderm atau analpit otot sfingter eksternus dan internus dapat tidak
ada atau rudimenter
* Usus terbentuk mulai minggu ke 4 disebut sebagai primitif
gut
5
Pada pemeriksaan fisik :
* *Eksisi membran anal
*Anus akan tampak merah, usus melebar, kadang- *Bila didapatkan fistula, maka dilakukan
kadang tampak ileus obstruksi. kolostomi sementara dan setelah 3 bulan
*Abdomen distensi dilakukan koreksi atau evaluasi
*Termometer yang dimasukkan melalui anus tertahan
oleh suatu jaringan.
*Pada auskultasi akan terdengar hiperperistaltik
6
*Dinding abdomen dibentuk oleh pelipatan ke dalam dari
kranial, kaudal dan dua lipatan embrionik lateral.
Sejalan dg pembentukan dinding abdomen,pertumbuhan
trakt intestinalis menyebabkan migrasi keluar kavum
abdomen melalui cincin umbilikus dan ke arah korda
umbilikus selama minggu ke-6 gestasi. Pada minggu ke-
10 dan ke-12, dinding abdomen dibentuk dan usus
kembali ke kavum abdomen pada pola stereotipikal yang
menghasilkan rotasi normal dan fiksasi lateral
*isi abdomen tidak kembali ke dalam rongga abdomen
tetapitetap berada di luar abdomen namun berada di
dalam korda umbilikus
7
*USG screening rutin *USG fetus sering dapat mengindikasikan adanya
*evaluasi peningkatan serum alfafetoprotein (AFP) omfalokel pada trimester kedua atau awal
maternalanalog dg fetal albumin dan serum AFP trimester ketiga
maternal merefleksikannilai AFP cairan *USG memiliki spesifitas yang tinggi, lebih dari
amnionuntuk mengevaluasi abnormalitas 95% namun sensitivitasnya hanya 60─75% untuk
kromosomal fetus dan defek tabung neural, tetapi mengidentifikasi omfalokel
AFP juga biasanya meningkat pada defek dinding
abdomen
*AFP biasanya meningkat rata-rata 4X dari nilai
normal
*Kesalahan diagnosis dapat terjadi karena: *defek di daerah umbilikus dengan bagian yang
tertutup selaput tipis transparan.
(a) Kekeliruan dengan adanya defek dinding
abdomen lain yang jarang. *Di bagian dalam dapat terlihat usus-usus, sebagian
hepar, mungkin lambung dan lien bergantung pada
(b) Ruptur kantong omfalokel sehingga
luas defek.
mengakibatkan adanya diagnosis gastroskisis
*pada bayi baru lahir, tampak kantong yang berisi
usus dengan atau tanpa hati di garis tengah
*resiko retardasi pertumbuhan
intrauterin/Intrauterine growth retardation (IUGR),
kematian janin dan kelahiran prematur
8
*resusitasi ABC dan setelah dinilai dan distabilisasi *Prematuritas berhubungan dengan hipoplasia paru
*Masalah yang penting yaitu kehilangan panas, atau defek jantung signifikan yang terlihat pada
sehingga perawatan harus dilakukan seperti omfalokel mungkin memerlukan intubasi awal dan
menjaga suhu lingkungan hangat selagi melakukan ventilasi mekanik
proteksi terhadap visera yang terpapar *Dekompresi lambung penting untuk mencegah
*menjaga nilai glukosa serum khususnya penting distensi traktus gastrointestinal dan kemungkinan
pada bayi dengan defek dinding abdomen karena aspirasi
hubungannya dengan prematuritas, IUGR dan pada *Defek diinspeksi agar menjamin membrane yang
omfalokel serta kemungkinan terjadinya sindrom menutupi nya tetap intak dan kain basah yang tidak
Beckwith-Wiedeman menempel diletakkan dan distabilisasi untuk
9
*Bilirubin berasal dari katabolisme protein
heme, dimana 75% berasal dari penghancuran
eritrosit dan 25% berasal dari penghancuran
eritrosit yang imatur dan protein heme lainnya
seperti mioglobin, sitokrom, katalase dan
peroksidase
*Bilirubin bersifat lipofilik dan terikat dengan
* hidrogen serta pada pH normal bersifat tidak
larut
*Bilirubin merupakan zat warna yang dihasilkan * Heme + enzim heme oksigenase Biliverdin larut
oleh proses pemecahan heme (yang sebagian dlm air reduksi dg bantuan e. Biliverdin reduktase
besar dari hemoglobin) dalam sel parenkim hati di sistem retikulo endotelialbilirubin masuk ke
yang akan ditampung dalam kantong empedu sirkulasi berikatan dg albumin serum bilirubun
tidak terkonjugasi/ bil. direkhepar albumin
untuk selanjutnya diekskresikan (dikeluarkan)
terikat ke reseptor permukaan sel bil. Ditransfer
yg memberi warna pada feses dan urin. utk berikatan dg protein Y (ligandin)
*Ikterus neronatorum adalah keadaan ikterus * Berkurangnya kapasitas pengambilan hepatik
yang terjadi pada bayi baru lahir hingga usia 2 bilirubin yang tak terkonjugasi akan berpengaruh
bulan setelah lahir. terhadap pembentukan ikterus fisiologis
10
*Bil tak terkonjugasi dikonversikan ke bentuk bilirubin
konjugasi/ bil. indirek yang larut dalam air di retikulum
endoplasma dengan bantuan enzim uridine diphosphate
glucoronosyl transferase (UDPG-T)diekskresikan ke dalam
kanalikulus empedumemasuki saluran cerna dan
diekskresikan melalui fecesdikonversikan kembali menjadi
bentuk tidak terkonjugasi oleh e. beta-glukoronidase yang
terdapat dalam usus Reabsorbsi kembali bilirubin dari
saluran cerna dan kembali ke hati untuk dikonjugasi disebut
sirkulasi enterohepatik
*Bilirubin indirek = larut dalam air, Semua bilirubin indirek
dalam keadaan normal tidak ada dalam plasma darah.
Adanya bilirubin indirek dalam plasma darah menunjukkan
adanya keadaan tidak normal.Karena bilirubin indirek larut
dalam air maka bilirubin bisa didapati di dalam urin.
11
*Produksi bilirubin yang berlebihan ini diakibatkan *Kelainan sel darah merah (sferosit herditer,
karena adanya abnormalitas pada hemolisis sel darah inkompabilitas Rh, HbS pada anemia sel sabit)
merah (sehingga disebut juga ikterus hemolitik). *Infeksi malaria, sepsis, dll
*Bila produksi bilirubin meningkat >0,5 mg/dl setiap jam *Toksin dari luar tubuh (obat-obatan) dan dari
stlh 24 jam hiperbilirubinemia patologis dalam tubuh (transfuse, eritroblastosis fetalis)
*bertahan setelah 8 hari pada bayi cukup bulan atau 14
hari pada bayi kurang bulan
*Terjadi akumulasi pembentukan bilirubin indirek, juga
akan meningkatkan jumlah bilirubin direk secara
progresifurobilinogen yang dihasilkan melebihi normal
yang mengakibatkan peningkatan kandungan *
urobilinogen dalam feses tinggi
12
Gangguan herediter Penurunan Ekskresi Bilirubin Terkonjugasi
(Ikterus Pasca Hepatik)
*Sindrom GilbertSuatu penyakit familial ringan yg
dicirikan dengan ikterus dan hiperbilirubinemia Penurunan ekskresi disebabkan krn kelainan
indirek ringan (2-5mg/dl) yang kronis fungsional spt pd kelainan konjugasi bilirubin
dan kelainan obstruktif (bendungan pada saluran
*Sindrom Crigler-Najjar ITerdapat gen resesif, tidak empedu) peningkatan akumulasi bilirubin
adanya glukoronil transferase sejak lahir sehingga direkregurgitasi ke sel hati kemudian ke
tidak terjadi konjugasi bilirubin. Bilirubin inderek peredaran darah) pada saluran ekskresi bilirubin
mencapai 20mg/dl Keadaan iniurobilinogen berkurang sehingga
*Sindrom Crigler-Najjar IITerjadinya lebih ringan feses berwarna pucat
daripada Tipe I. Diwariskan sebagai gen dominan
defisiensi sebagian glukoronil transferase
*
13
*Sinar fototerapi akan mengubah bilirubin yang ada di
dalam kapiler2 superfisial dan ruang-ruang usus menjadi
isomer yg larut dalam air yang dapat diekstraksikan tanpa
metabolisme lebih lanjut oleh hati
*Isomer bilirubin ini mempunyai bentuk yang berbeda dari
isomer asli, lebih polar dan bisa diekskresikan dari hati ke
dalam empedu tanpa mengalami konjugasi atau
membutuhkan pengangkutan khusus untuk ekskresinya
* *
14