Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP KEPERAWATAN KELURGA

NAMA KELOMPOK

FLORENTINA YULIANA VICI FRANSISKA JA

GAUDENSIA SINDI VILATRI CAECILIA N.L.I. LUKAS

MARIA SERLINA NGENE NATALIA ADINDA

ELISABETH BARA LODOVIKA MELKI DELVILATA

SUSANA SUSANTI MBARI RISANTI ROJA

AGUSTINUS BENIFANTO YASINTA DELVIVI

PHILIPUS LIPI ELISABETH M.P.APRILIANA

MATHEUS LEOPOLDUS LARO MARIA NOVIANTI NONA VINDI

AGNES YULIANA ASRI DEWI KATAHRIA RATI NGGATO

YAYASAN ST.LUKAS KEUSKUPAN MAUMERE

AKADEMI KEPERAWATAN ST.ELISABETH LELA.

TAHUN AKADEMIK 2022/2023

11
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Keluaga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempuyai nilai strategi dalam penyelengaraan
pembangunan kesehatan, karena setiap masalah individu merupakan masalah keluarga begitu juga
sebalikya. Kesehatan masyarakat salah satuya di arahkan pada “ pendekatan keluarga “ dan
berorietasi pada pemberdayaan keluarga. Oleh karena itu sangatlah penting pelayanan kesehatan
yang berorientasi pada pelayanan kesehatan yang sayang keluarga “( family friendly health centre )”.

Salah satu sasaran target asuhan yang penting dalam keperawatan adalah keluarga. Keluarga
sebagai unit terkecil dalm masyarakat merupakan klien keperawatan atau si penerima asuha
keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan yang di perlukan anggota keluarga
yang sakit itu keberhasilan keperawatan di rumah sakit dapat menjadi sia sia jika tidak di lajutkan
oleh keluarga di rumah. Keluarga menempati posisi di antara individu dan masyarakat, sehingga
dengan memberikan pelayanan kesehatan pada keluarga, perawat mendapat dua keuntungan
sekaligus. Keuntungan pertama adalah untuk mmeuhi kebutuhan individu, dan keutungan kedua
adalah memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam pemberian pelayana kesehatan, perawat harus
memperhatikan nilai nilai, dan budaya keluarga, sehigga keluarga dapat menerima.

Dalam teori sistem, keluarga di pandang sebagai suatu sistem terbuka dengan batas batasnya.
Sebuah sistem di definisikan sebagai suatu unit kesatuan yang di arahkan pada tujuan, dibentuk dari
bagian bagian yang berinteraksi an bergantungan satu dengan yang lain dan yang dapat bertahan
dalam jangka waktu tertentu. Teori sistem merupakan suatu cara utuk mejelaskan sebuah unit
keluraga sebagai sebuah unit yang berlaitan yang berinteraksi dengan sistem yang lain.

Pendekatan perkembangan keluarga di dasarkan pada observasi bahwa keluarga adalah


kelompok berusia panjang dengan suatu sejarah alamia, arau siklus kehidupan, yang perlu dikaji jika
diamika kelompok di interpretasika secara peuh dan akurat.

11
B. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Mahasiswa/I mampu memamahi dan mengetahui konsep dasar keluarga

2. Tujuan Khusus
a. Mampu memahami dan mengetahui definisi keluarga
b. Mampu memamahi dan mengetahui tujuan dasar keluarga
c. Mampu memahami dan mengetahui struktur keluarga
d. Mampu memahami dan mengetahui fungsi keluarga
e. Mampu memahami dan mengetahui tugas keluarga
f. Mampu memahami dan mengetahui ciri-ciri keluarga

11
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. KONSEP DASAR KELUARGA

1. DEFINISI KELUARGA

Keluarga adalah persekutuan dua orang atau lebih indvidu yang terikat oleh darah,
perkawina atau adopsi yang membuat satu rumah tangga, saling berhubunga dalam lingkup
peraturan keluarga serta saling menciptakan dan memelihara budaya ( Thinkhan & Voorhies,
1977 ). Keluarga adalah sekelompok mausia yag terikat dengan emosi, yang biasanya hidup
bersama dalam rumah tangga ( Leavitt, 1982 ).

Definisi yang lain keluarga adalah kumpulan dua orag manusia atau lebih yang satu sama
lain saling terikat secara emosional, serta bertempat tinggal yang sama dalam satu daerah
( Friedman, 2002 ).

Keluarga adalah unit retkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami istri
dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu da anaknya ( UU N0. 10 tahun 1992 ). Maka
dapat di simpulka bahwa keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yag terikat oleh darah,
perkawinan, atau adopsi yang tinggal dalam satu rumah atau jika terpisah tetap memperhatikan
satu sama lain.

2. TUJUAN DASAR KELUARGA


Karena keluarga merupakan unit dasar dari masyarakat.unit dasar ini memiliki pengaruh
yang begitu kuat terhadap perkembangan individu-individu yang dapat menentukan
keberhasilan kehidupan individu tersebut.keluarga juga berfungsi sebagai buffer atau sebagai
perantara masyarkat dan individu,yakni mewujudkan semua harapan dan kewajiban masyarakat
dengan memenuhi kebutuhan setiap anggota keluarga serta menyiapkan peran anggotanya
menerima peran dan masyarakat.oleh karena itu betapa pentingnya peran dan fungsi keluarga
membentuk manusia sebagai anggota masyarakat yang sehat biopsikososial spiritual.

11
3. STRUKTUR KELUARGA
Struktur keluarga menggambarkan bagaimana keluarga melaksanakan fungsi keluarga
dimasyarakat. Ada bebrapa strukur keluarga yang ada di indonesia yang terdiri dari bermacam-
macam,diantaranya adalah:
a. Patrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara dalam bebrapa generasi,dimana
hubungan itu disusun melalui jalur ayah.
b. Matrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam bebrapa
generasi,dimana hubungan itu disusun melalui jalur ibu.
c. Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu.
d. Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sadarah ayah
e. Keluarga kawin
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga,dan bebrapa sanak
saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubugan dengan suami atau istri.
4. CIRI – CIRI STRUKTUR KELUARGA
a. Terorganisasi :saling berhubungan,saling ketergantungan antara anggota keluarga.
b. Ada keterbatasan :setiap anggota memiliki kebebasa,tetapi mereka juga mempunyai
keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
c. Ada perbedaan dan kekhususan :setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan
fungsinya masing-masing.
5. PERAN KELUARGA
a) Ayah
Peran: kepala rumah tangga. Ayah memiliki hak untuk dihormati dan dipatuhi. Ayah
berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan hidup serta memberi perlindungan kepada seluruh
anggota keluarga.
Tanggung jawab: seorang ayah bertanggung jawab terhadap seluruh anggota keluarganya.
Mulai dari kesejahteraan hingga kebutuhan yang diperlukan
b) Ibu
Peran: ibu rumah tangga. Ibu memiliki hak untuk dihormati serta dipatuhi. Ibu berkewajiban
untuk mengurus rumah tangga serta menyediakan kebutuhan yang diperlukan anggota
keluarga.

11
Tanggung jawab: seorang ibu bertanggung jawab terhadap segala aktivitas di rumah. Mulai dari
kebersihan hingga kebutuhan makanan. Namun, ibu juga bisa bertanggung jawab untuk mencari
nafkah.
c) Anak

Peran: anggota keluarga. Anak mempunyai hak untuk mendapat kasih sayang serta
perhatian dari orang tua. Anak berkewajiban untuk patuh, hormat, serta membantu orang tua
dalam menjalankan aktivitas di rumah.

Tanggung jawab: seorang anak bertanggung jawab untuk rajin


belajar dan senantiasa mau membantu orang tua tanpa mengeluh

6. TAHAP PERKEMBANGAN
a. Tahap Pasangan Menikah Dan Belum Punya Memiliki Anak
Pada tahap ini, pria dan wanita akan saling melakukan penyesuaian atas sifat dari
masing-masing individu yang baru menjalin pernikahan.
1) Membina hubungan intim dan memuaskan
2) Mendiskusikan visi dan misi keluarga, termasuk rencana memiliki anak atau
menundanya.
3) Menjalin hubungan baik dengan masing-masing keluarga dari suami maupun
istri.
b. Tahap Kelahiran Anak Pertama
Tahap ini terjadi ketika pasangan suami-istri tengan menantikan kelahiran anak
pertamanya.
1) Mempersiapkan diri untuk menjadi orang tua.
2) Melakukan adaptadi menyusul peran sebagai orang tua.
3) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.
c. Keluarga Dengan Anak Sekolah
Tahap perkembangan keluarga ini dimulai saat anak berusia 2,5 tahun hingga 5
tahun.
1) Memastikan rasa aman setiap anggota keluarga.
2) Membuat anak untuk bersosialisasi
3) Beradaptasi dengan bayi baru lahir sambil memenuhi kebutuhan anak lain.
4) Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam keluarga maupun dengan
masyarakat.

11
5) Pembagian waktu individu, pasangan, dan anak.
d. Keluarga Dengan Anak Sekolah
Tahap keluarga ini bisa dibilang sebagai tahap perkembangan dengan aktivitas
paling sibuk. Anak tertua akan berusia 6-12.
Tugas orang tua pada fase ini mirip dengan tahap keempat, misalnya membantu anak
beradaptasi dengan lingkungan dan menjaga keintiman dengan pasangan.
Sedangkan tugas tambahan lainya adalah menyiapkan kebutuhan dan biaya kehidupan
yang semakin meningkat
e. Keluarga Dengan Anak Remaja
Remaja disini adalah anak yang berusia mulai dari 13 tahun hingga 19-20 tahun.
Tahap perkembangan keluarga nin bisa lebih singkat jika anak pertama yang
beranjak remaja memutuskan hidup terpisa dengan orang tua.
Selain menjaga keharmonisan keluarga, tahap perkembangan keluarga ini juga
menantang orang tua untuk membangun komunikasi yang baik dengan anak.
Selain itu, orang tua dapat menata kembali peran mereka di dalam rumah tangga dengan
anggota keluarga yang masih ada.
f. Keluarga Dengan Anak Dewasa
Tahap perkembangan keluarga ini dimulai saat anak pertama memutuskan keluar
dari rumah orang tau.
Selain itu orang tua, dapat menata kembali peran mereka di rumah tangga dengan
anggota keluarga yang masih ada.
g. Keluarga Usia Pertengahan
Tahap keluarga ini memasuki masa-masa akhir ketika anak terakhir telah
meninggalkan rumah atau orang tua menjelang waktu pensiun.
Pada fase ini, tugas utama anda adalah menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat, diet
seimbang, olahraga rutin, menikmati hidup, sambil tetap menjaga keharmonisan dengan
pasangan atau kerabat.
h. Keluarga Usia Lnjut
Terakhit, tahap perkembangan anak masuk kategori usia lanjut saat suami-istri
telah pensiun, menjadi kakek-nenek, atau bhakan salah satunya meninggal dunia.
Dalam tahap keluarga ini, anda atau pasangan mungkin mengalami perubahan kesehatan
sehingga bertugas untuk saling merawat dan mempertahankan hubungan baik dengan
anak maupun sosial masyarakat.

11
7. PERAN PERAWAT KELUARGA
a. Pendidik
Perawat perlu memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga degan tujuan sebagai
berikut : keluarga dapat melakuka program asuhan kesehatan keluarga secara mandiri,
bertanggug jawab terhadap masalah kesehatan keluarga. Dengan diberikan pendidikan
kesehatan / penyuluhan diharapkan keluarga mampu mengatasi dan bertanggung jawab
terhadap masalah kesehatannya.
b. Koordinator
Koordinator diperlukan pada perawatan berkelanjutan agar pelayanan yang komprehensif
dapat tercapai. Koordinasi juga sangat diperlukan untuk mengatur program kegiatan atau
terapi dari berbagai disiplin ilmu agar tidak terjadi tumpang tindih.
c. Pelaksana
Perawat yang bekerja dengan klien dan keluarga baik dirumah, klinik maupun dirumah sakit
bertanggung jawab dalam memberikan perawatan langsung. Kontak pertama perawatan
kepada keluarga melalui anggota keluarga yang sakit. Perawat dapat mendemontrasikan
kepada keluarga asuhan keperawatan yang diberikan dengan harapan keluarga nanti dapat
melakukan asuhan langsung kepada anggota keluarga yang sakit.
d. Pengawas kesehatan
Sebagai pengawas kesehatan perawat harus melakukan home visit atau kunjungan rumah
yang teratur untuk mengidentifikasi atau melakukan pengkajian tentang kesehatan keluarga.
Perawat tidak hanya melakukan kunjungan tetapi diharapkan ada tindak lanjut dari
kunjungan ini.
e. Konsultan
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan. Agar
keluarga mau meminta nasehat pada perawat maka hubugan perawat dan keluarga harus
dibina dengan baik. Perawat harus bersikap terbuka dengan dan dapat dipercaya. Maka
dengan demikian, harus ada bina hubungan saling percaya antara perawat dan keluarga.

f. Kolaborasi
Sebagai perawat dikomunitas juga harus bekerja sama dengan pelayanan rumah sakit,
puskesmas dan anggota tim kesehatan yang lain untuk mencapai tahap kesehatan keluarga
yang optimal. Kolaborasi tidak hanya dilakukan sebagai perawat dirumah sakit tetapi juga
dikeluarga dan komunitas pun dapat dilaksanakan.

11
g. Fasilitator
Peran perawat komunitas disini adalah membantu keluarga dalam menghadapi kendala
untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal. Kendala yang sering dialami keluarga
adalah keraguan di dalam menggunakan pelayanan kesehata, masalah ekonomi dan sosial
budaya. Agar dapat melaksanaakan pera fasilitator dengan baik maka peran komunitas harus
mengetahui sistem pelayanan kesehata, misanya sistem rujukan dan dana sehat.
h. Penemu kasus
Peran perawat komunitas yang juga sangat penting adalah mengidentifikasi kesehatan secara
dini sehingga tidak terjadi ledakan atau kejadian luar biasa.
i. Modifikasi lingkungan
Perawat komunitas juga harus dapat memodifikasi lingkungan, baik lingkungan rumah,
lingkungan masyarakat dan lingkungan sekitarnya agar dapat tercipta lingkungan yang
sehat.

8. FUNGSI KELUARGA
Berkaitan dengan peran keluarga yang bersifat ganda,yakni satu sisi keluarga berperan sebagai
matriks bagi anggotanya,disisi lain keluarga harus memenuhi tuntutan dan harapan
masyarakat,maka selanjutnya akan dibahas tentang fungsi keluarga sebagai berikut:
Friedman (1998) mengidentifikasikan lima fungsi dasar keluarga,yakni:
a) fungsi afektif
fungsi afektif berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang merupkan
basis kekuatan dari keluarga.fungsi efektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan
psikososial.keberhasilan fungsi afektif tampak melalui keluarga yang bahagia.anggota
keluarga yang mengembangkan konsep diri yang positif,rasa dimiliki yang
memiliki,rasa berarti serta merupakan sumber kasih sayang.reinforcement dan support
dipelajari dan dikembangkan melalui interaksi dalam keluarga.

b) fungsi sosialisasi
sosialisasi adalah perkembangan dan perubahan yang dialami individu yang
menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosial.

c) fungsi reproduksi

11
keluarga berfungsi utuk meneruskan kelangsungan keturunan dan meningkatkan
sumber daya manusia.

d) Fungsi ekonomi
Untuk memenuhi kebutuha anggota keluarga seperti makanan, pakaian dan rumah,
maka keluarga memerlukan sumber keuangan.
9. TUGAS KELUARGA
Pada dasarnya tugas keluarga ada 8 tugas keluarga sebagai berikut :
a) Pemelihara fisik keluarga dan para anggotanya
b) Pemelihara sumber – sumber daya yang ada dalam keluarga.
c) Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-
masing.
d) Sosialisasi antara anggota keluarganya
e) Pengaturan jumlah anggota keluarga
f) Pemelihara ketertiban anggota keluarga
g) Membangkitkan dorongan semangat para anggotanya.
10. CIRI – CIRI KELUARGA
a) Menurut Roberth Mac Iver dan Charless Horton
1) Keluarga merupakan hubungan perkawinan
2) Keluarga berbentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan hubungan
perkawinan yang sengaja dibentuk atau dipelihara
3) Keluarga mempunyai suatu sistem tata nama termasuk perhitungan garis
keturunan
4) Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggota-anggotanya
berkaitan dengan kemampua untuk mempunyai keturunan dan membesarkan
anak.
5) Kelurga merupakan tempat tinggal bersama rumah atau rumah tangga
b) Ciri keluarga indonesia
1) Mempunyai ikatan yag sangat erat denga dilandasi semangat gotong royong
2) Dijiwai oleh nilai kebudayaan ketimuran
3) Umumnya dipmpin oleh suami meskipun proses pemutusan dilakukan secara
musyawarah
4) Berbentuk monogram
5) Bertanggung jawab

11
6) Mempunyai semangat gotong royong

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Keluarga adalah persekutuan dua orang atau lebih indvidu yang terikat oleh darah,
perkawina atau adopsi yang membuat satu rumah tangga, saling berhubunga dalam lingkup
peraturan keluarga serta saling menciptakan dan memelihara budaya ( Thinkhan & Voorhies,
1977 ).
Keluarga adalah sekelompok mausia yag terikat dengan emosi, yang biasanya hidup
bersama dalam rumah tangga ( Leavitt, 1982 ). Definisi yang lain keluarga adalah kumpulan
dua orag manusia atau lebih yang satu sama lain saling terikat secara emosional, serta bertempat
tinggal yang sama dalam satu daerah ( Friedman, 2002 ). Keluarga adalah unit retkecil dalam
masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya,
atau ibu da anaknya ( UU N0. 10 tahun 1992 ).
Maka dapat di simpulka bahwa keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yag
terikat oleh darah, perkawinan, atau adopsi yang tinggal dalam satu rumah atau jika terpisah
tetap memperhatikan satu sama lain.

B. SARAN
Perubaha – perubahan perlu segera dilakukan khususnya dalam manajemen
keperawatan sebagai upaya penigkatan asuhan keperawatan kepada individu, keluarga dan
masyarakat. Degan adanya makalah ini diharapkan agar para pembaca mampu mengetahui
konsep – konsep keluarga sejahtera dan mampu mengaplikasikan dengan baik.

11
11

Anda mungkin juga menyukai