Anda di halaman 1dari 6

Resume Perspektif Keperawatan Anak dalam Konteks Keluarga

Nama kelompok/Kelas 4C :
1. Dyna Nurlyta K.H.Z (22142111)
2. Juliatin Kurniawati (22142119)
3. Siti Nur Wijayanti (22142135)

A. Definisi Keluarga
Menurut Bussart and Ball (1996) Keluarga merupakan lingkungan sosial yang
sangat dekat hubungannya dengan seseorang. Dikeluarga itu seseorang dibesarkan,
bertempat tinggal, berinteraksi satu dengan yang lain, dibentuknya nilai-nilai, pola
pemikiran dan kebiasaannya dan berfungsi sebagai saksi segenap budaya luar dan
mediasi hubungan anak dengan lingkungannya.
Menurut WHO (1969)Keluarga adalah anggota yang saling berhubungan melalui
pertalian darah, adopsi atau perkawinan.
Menurut Depkes RI (1988) Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan bertempat tinggal
disuatu tempat disatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Maglaya (1989) Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung
karena hubungan darah, perkawinan dan adopsi, dalam suatu rumah tangga berinteraksi
satu dengan yang lainnya dalam peran dan menciptakan serta mempertahankan suatu
budaya.
Menurut Helvie (1988) Keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam
satu rumah tangga dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat.
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa definisi keluarga adalah
suatu ikatan dalam sebuah perkawinan yang berhubungan darah atau adopsi yang
bertempat tinggal dalam satu atap dan memiliki perannya masing-masing.
B. Struktur Keluarga
Ada beberapa struktur keluarga yang ada di Indonesia diantaranya adalah:
1. Patrilineal keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah.
2. Matrilineal keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
3. Matrilokal sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu.
4. Patrilokal sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
5. Keluarga kawinan hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga,
dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan
dengan suami atau istri.

C. Macam – Macam Bentuk Keluarga


1. Berdasarkan Garis Keturunan
a. Patrilinear adalah keturunan sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
b. Matrilinear adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa ganerasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
2. Berdasarkan Jenis Perkawinan
a. Monogami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dengan seorang istri.
b. Poligami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dengan lebih dari satu
istri.
3. Berdasarkan Pemukiman
a. Patrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan
keluarga sedarah suami.
b. Matrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan
keluarga satu istri
c. Neolokal adalah pasangan suami istri, tinggal jauh dari keluarga
suami maupun istri.
4. Berdasarkan Jenis Anggota Keluarga
a. Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak- anak.
b. Keluarga besar (Extended Family) adalah keluarga inti ditambahkan dengan
sanak saudara. Misalnya: kakak, nenek, keponakan, dan lain-lain.
c. Keluarga Berantai (Serial Family) adalah keluarga yang terdiiri dari wanita dan
pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
d. Keluarga Duda/janda (Single Family) dalah keluarga yang terjadi karena
perceraian atau kematian.
e. Keluarga berkomposisi (Composite) adalah keluarga yang perkawinannya
berpoligami dan hidup secara bersama.
f. Keluarga Kabitas (Cahabitation) adalah dua orang yang terjadi tanpa pernikahan
tetapi membentuk suatu keluarga.
5. Berdasarkan Kekuasaan
a. Patriakal adalah keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam
keluarga adalah dipihak ayah.
b. Matrikal adalah keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam
keluarga adalah pihak ibu.
c. Equalitarium adalah keluarga yang memegang kekuasaan adalah ayah dan ibu.

D. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Agama
Agama adalah kebutuhan dasar bagi setiap masia yang ada sejak dalam
kandungan. Keluarga tempat pertama seorang anak mengenal agunma. Keluarga
dalam hal ini pasangan suami istri wajib menanamkan, mengembangkan dan
mengamalkan nilai-nilai luhur agama, sehingga anggota keluarga menjadi baik dan
bertaqwa. Masing-masing individu perlu mengetahui dan sadar dengan
tanggungjawab yang dipikulkan, termasuk dengan pengetahuan akan eksistensinya
sebagai manusia yang diciptakan oleh Yang Maha Pencipta.
2. Fungsi Cinta dan Kasih Sayang
Pasangan yang akan menikah perlu untuk menumbuhkan serta menjaga rasa
kasih saying dalam mengarungi kehidupan rumah tangganya. Setelah menjadi
orangtua pasangan wajib mencurahkan cinta dan kasih saying kepada anaknya.
Empati, pemaaf, setia dan lain lain dapat ditumbuhkan dari cinta dan kasih sayang
yang diberikan orangtua kepada anak anaknya.
3. Fungsi Keluarga
Keluarga mempunyai fungsi sebagai tempat perlindungan bagi anggota
keluarga. Keluarga harus memberikan rasa aman, tenang, dan tentram bagi seluruh
anggota keluarga.
4. Fungsi Sosial dan Budaya
Manusia adalah makhluk sosial yang bukan hanya membutuhkan orang lain
namun juga membutuhkan interaksi dengan orang lain yang berbeda dengannya.
Sopan santun, peduli, toleransi adalah beberapa nilai yang bisa ditanamkan pada
anak melalui fungsi sosial budaya.
5. Fungsi Reproduksi
Salah satu tujuan perkawinan adalah memperoleh keturunan yang berkualitas
sebagai pengembangan dari tuntunan fitrah manusia. Dalam hal ini diperoleh
dengan bereproduksi oleh pasangan istri yang sah. Kesepakatan jumlah anak, jarak
kelahiran dan kesehatan reproduksi perlu di perhatikan dalam keluarga sehingga
tercipta keluarga yang harmonis dan sejahtera.
6. Fungsi Sosial Dan Pendidikan
Orangtua adalah pendidik pertama dan utama bagi anak anaknya, sekaligus
sebagai pembimbing dan pendamping dalam tumbuh kembang anak, baik secara
fisik, mental dan spiritual. Keluarga merupakan salah satu tempat pembelajaran
seumur hidup untuk anak dan orangtua itu sendiri.
7. Fungsi Ekonomi
Sebuah keluarga harus mampu memenuhi kebutuhan materiil setiap anggota
keluarganya. Untuk memenuhi kebutuhan materiil banyak nilai nilai yang perlu
dikembangkan diantaranya adalah hemat, disiplin, ulet, dll. Tanpa adanya
kemampuan memanajemen keuangan dan keuletan dalam bekerja suatu keluarga
akan kekurangan dalam pemenuhan kebutuhan.
8. Fungsi Lingkungan
Yang dimaksud dengan lingkungan disini adalah terkait kebersihan dan
kesehatan lingkungan disekitar keluarga. Kemampuan keluarga dalam menjaga
kebersihan, kesehatan dan kelestarian lingkungan merupakan Langkah positif untuk
menjaga keseimbangan lingkungan.
E. Peran Keluarga dalam Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
1. Memberikan Stimulus
Anak perlu mendapat lingkungan yang merangsang pertumbuhan otak dan
mendapatkan stimulasi psikososial. Misalnya melakukan stimulasi sosial dengan
mengajak anak untuk berkomunikasi, mengajak bermain dan memberikan
pengalaman langasung dengan panca inderanya seperti mengajak bicara,
menyentuh mainan, dll. Hal ini akan meningkatkan perkembangan sosial anak.
2. Memberikan pembelajaran
Keluarga wajib memberikan pembelajaran pada anak sejak dini karena anak
sangat mudah untuk belajar. Anak belajar dari memperhatikan sekitarnya, jadi
keluarga harus memperhatikan ucapan dan tingkah laku ketika sedang berada di
dekat anak agar anak tidak meniru hal-hal yang segarusnya tidak dilakukan.
Pembelajaran yang bisa diberikan adalah memberikan kebebasan anak untuk
mencoba hal baru.
3. Memantau perkembangan anak
Keluarga harus selalu melakukan pemeriksaan rutin pada anak ke dokter untuk
memantau perkembangan anak. Selain itu, anak bisa diikutkkan pada program
pendidikan yang membantu perkembangan anak seperti daycare. Memantau
perkembangan anak tidak hanya dilakukan dengan dokter maupun program
pendidikan, keluarga juga bisa memantau perkembangan anak secara mandiri.
DAFTAR PUSTAKA

Wahidin, U. (2017). Peran strategis keluarga dalam pendidikan anak. Edukasi Islami:Jurnal
Pendidikan Islam, 1(02).
Ulfa, M. (2020). Peran Keluarga dalam konsep psikologi perkembangan anak usia dini. Aulad:
Journal on Early Childhood, 3(1), 20-28.
Kep, N. A. E. M., & Kom, T. R. J. M. (2020). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Askep Stroke.
Pustaka Galeri Mandiri.
Tenri Awaru, A. O. (2021). Sosiologi Keluarga.
Lestari, S. (2016). Psikologi keluarga: Penanaman nilai dan penanaman konflik dalam
keluarga. Prenada Media.
Herawati, T., Krisnatuti, D., Pujihasvuty, R., & Latifah, E. W. (2020). Faktor-faktor yang
memengaruhi pelaksanaan fungsi keluarga di Indonesia. Jurnal Ilmu Keluarga &
Konsumen, 13(3), 213-227.

Anda mungkin juga menyukai