Anda di halaman 1dari 12

NAMA KELOMPOK:

1. Ilma Amanatur Rofiah


2. Sulistyoningrum
3. Abdus Shomad
PROSES PERKEMBANGAN POLA PIKIR
MANUSIA
CIRI-CIRI MANUSIA
Manusia sebagai mahluk, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Memiliki organ tubuh yang kompleks dan sangat khusus terutama otaknya.
2. Mengadakan pertukaran zat, yakni adanya zat yang masuk dan keluar.
3. Memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan dari luar.
4. Memiliki potensi berkembang biak.
5. Tumbuh dan bergerak.
6. Berinteraksi dengan lingkungannya.
7. Mati
PERBEDAAN MANUSIA DENGAN MAHKLUK LAIN

Manusia memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh mahkluk lainnya yakni
rasa ingin tahunya (kutriositas) mengalami perkembangan yang signifikan yaitu
apa yang disebut dengan daya fikir (budi daya). Tetapi karena manusia
dilengkapi radar berpikir maka manusia dengan kekuatan pikirnya mampu
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan ilmu dan teknologi
itulah manusia dapat menaklukan berbagai kekuatan yang dimilki oleh mahkluk
lain (hewan). Dengan demikian ciri keunikan dan keunggulan manusia dibanding
dengan mahluk lainnya adalah terletak pada Pola pikirnya.
PERKEMBANGAN POLA PIKIR MANUSIA
Sejak lahir dimuka bumi ini, manusia bersentuhan dengan alam.
Persentuhan dengan alam yang menimbulkan pengalaman. Alam memberikan
rangsangan kepada manusia melalui pancaindera. Pancaindera inilah alat
komunikasi antara alam dengan manusia yang membuahkan sebuah pengalaman.
Pengalaman itu waktu demi waktu bertambah, karena manusia ingin
mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang hakiki; apa, bagaimana, dan
mengapa, baik atas kehadirannya di dunia ini, maupun atas segala benda yang
telah mengadakan kontak dengan dirinya. Perkembangan pola pikir manusia
dari zaman ke zaman terus berubah bahkan bertambah, hal ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor sebagai berikut:
1. RASA INGIN TAHU

Ilmu pengetahuan alam bermula dari rasa ingin tahu, yang merupakan
suatu ciri khas manusia. Manusia mempunyai rasa ingin tahu tentang benda-
benda di alam sekitarnya, bulan bintang dan matahari bahkan ingin tahu
tentang diriya sendiri (antroposentris). Rasa ingin tahu tidak dimiliki mahluk lain,
seperti batu, tanah, sungai dan angin. Air dan udara memang bergerak dari
tempat satu ketempat lain, namun gerakanya itu bukanlah atas kehedaknya
sendiri, tetapi akibat dari pengaruh ilmiah yang bersifat kekal.
2. MITOS

Perkembangan selanjutnya adalah manusia berusaha memenuhi kebutuhan


nonfisik atau kebutuhan alam pikirannya. Rasa ingin tahu manusia ternyata tidak
dapat terpuaskan hanya atas dasar pengamatan maupun pengalamannnya. Untuk
itulah, manusia mereka-reka sendiri jawaban atas keingintahuannya itu. Sebagai
contoh: “Apakah pelangi itu?”. Karena dapat dijawab, manusia mereka-reka jawaban
bahwa pelangi adalah selendang “Bidadari”.
Mitos Dapat di Terima Oleh Masyarakat Saat Itu Karena :
1. Keterbatasan pengetahuan yang disebabkan oleh keterbatasan penginderaan.
Baik langsung maupun dengan alat.
2. Keterbatasan penalaran manusia pada masa itu.
3. Terpenuhnya hasrat ingin tahunya.
Mitos Timbul Karena Keterbatasan Pancaindera
1. Alat penglihatan
2. Alat pendengaran
3. Alat pencium dan pengecap
4. Alat perasa
Alat-alat indera tersebut berbeda-beda diantara manusia. Ada yang sangat
tajam penglihatannya. Ada pula yang tidak. Ada yang tajam penciumannya. Ada
yang lemah. Akibat keterbatasan alat indera, Maka mungkin saja timbul salah
informasi, Salah tafsir atau salah pemikiran. Untuk meningkatkan ketepatan alat
indera manusia dapat juga orang dilatih untuk itu. Namun tetap sangat terbatas.
Usaha-usaha lain adalah penciptaan alat meskipun alat yang diciptakan ini masih
mengalami kesalahan.
3. MITOS ANTARA PRO DAN KONTRA
Masyarakat dahulu dapat menerima mitos karena keterbatasan
pengetahuan, pengalaman, dan pemikirannya. Sedangkan hasrat ingin tahunya
berkembang terus. Itulah sebabnya mitos merupakan jawaban yang paling
memuaskan pada masa itu.
Puncak hasil pemikiran seperti diatas terjadi pada zaman Babylonia,
yaitu kira-kira 700-600 SM. Pendapat orang tentang Babylonia tentang alam
semesta antara lain adalah bahwa alam semesta merupakan suatu ruangan
atau selungkup. Lantainya adalah bumi yang datar, sedangkan langit dengan
bintangnya merupakan atapnya. Di langit ada semacam jendela yang
memungkinkan air hujan dapat sampai ke bumi. Adapun perhitungan bidang
edar matahari sama dengan 365,25 hari.
PENALARAN
Karena kemampuan berpikir manusia semakin maju dan disertai oleh perlengkapan pengamatan, misalnya teropong
bintang, mitos dengan berbagai legendanya makin ditinggalkan, dan mereka cenderung menggunakan akal sehat
dan rasionya. Berikut Orang-orang Yunani sebagai pelopor perubah pola pikir pada masa itu:
1. Anaximander (610-546 SM)
2. Anaximenes (560-520 SM)
3. Pythagoras (+500 SM)
4. Empedokles (480-430 SM)
5. Plato (427-347 SM)
6. Aristoteles (348-322 SM)
7. Ptolomeus (127-151 SM)
8. Nicolous Copernicus (1473-1543)
9. Pengikut Copernicus adalah Bruno (1548-1600)
10. Johannes kelper (1571-1630)
11. Galileo (1564-1642)
Sebelumnya dari pemikir Yunani yang se-zaman dengan Thales sampai Ptolomeus
mempunyai kesamaan pendapat bahwa bumi adalah pusat jagad raya. Pandangan ini
disebut Geosentris. Kemudian pada Masa Copernicus sampai Galileo dapat kita
anggap sebagai permulaan abad ilmu pengetahuan modern, yang menetapkan suatu
kebenaran berdasarkan induksi atau eksperimentasi. Copernicus, Keples, dan Galileo
merupakan pelopor ilmu pengetahuan modern dengan metode induksinya. Dengan
kesempurnaan alat teropong, mereka menolak ajaran Aristoteles tentang geosentrisme
dan sebagainya. Mereka beranggapan matahari sebagai pusat sistem tata surya
(heliosentrisme).
Penemuan-penemuan Copernicus, Keples, dan Galileo :
1. Bumi beserta planet-planet lain beredar mengelilingi matahari
2. Bumi beserta planet-planet lain beredar mengelilingi matahari melalui garis edar
berbentuk elips
3. Matahari merupakan salah satu bintang dari Milky Way (Bima Sakti) yang
anggotanya bermilyar bintang
4. Jagad raya ini tak terbatas.
KESIMPULAN
Manusia mempunyai ciri khas yang berbeda dengan mahkluk lainnya. Yaitu manusia mempunyai
akal untuk berpikir. Dan pola pikir manusia ini selalu berkembang setiap zaman. Ada beberapa
tahapan yang mempengaruhi pola pikir manusia yang dari waktu ke waktu
Petama rasa ingin tahu dimana manusia sebagai mahkluk berfikir memiliki rasa ingin tahu yang
merupakan salah satu ciri khas manusia. dan rasa ingin tahu itu selalu berkembang baik itu
tentang dirinya sendiri maupun benda-benda yang ada disekelilingnya.
Kedua Mitos dimana manusia juga ingin berusaha memenuhi kebutuhan non fisik atau kebutuhan
alam pikiranya. Rasa ingin tahu manusia ternyata tidak dapat terpuaskan hanya atas dasar
pengamatan maupun pengalamannya.untuk itulah manusia mereka-reka sendiri jawaban atas
keingintahuanya itu.
Ketiga Penalaran, setelah kemampuan berpikir manusia yang semakin maju dan perlengkapan
pengamatan semakin sempurna misalnya teropong bintang yang semakin sempurna, maka mitos
yang berbagai legenda makin ditinggalkan orang dan mereka cenderung berpikir secara logis
dengan menggunakan akal sehat (rasio).
Karena manusia satu-satunya mahkluk yang diberikan akal pikiran oleh Allah SWT. Dengan kata
lain pola pikir manusia ini akan terus berkembang dan dan terus berkembang baik setiap
zaman.

Anda mungkin juga menyukai