Jl. Jendral A. Yani No. 10 Sukorejo Bojonegoro - Telp : 0353-883358
ABTRAKSI Pengertian
1. Penjiplakan (plagiarisme) merupakan kegiatan mengambil
atau menjadikan ide-ide atau kata-kata orang lain menjadi milik sendiri tanpa menyebutkan sumbernya (Hindun dan Fitriyah, 2012) 2. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, plagiarisme diartikan sebagai tindakan atau perbuatan yang mengambil, menyalin, menduplikasi, dan sebagainya, karya orang lain dan menjadikannya karya sendiri tanpa sepengetahuan atau izin pemiliknya 3. Plagiat merupakan pengambikan karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat) sendiri, misalnya menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri (Soelistyo, 2011:19). Lanjutan …. 4. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan RI Nomor 17 Tahun 2010 dikatakan: “Plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai”. 5. Beberapa tindakan lain yang dapat disamakan dengan plagiarisme karena kesamaan pengertian, kemiripan tindakan, dan sebagainya, antara lain: meminjam (borrowing), pencurian (theft), pelanggaran (infringement), pembajakan (piracy), pemalsuan (counterfeiting), pengambilan untuk diri sendiri (appropriation), mencuri (stealing). Jenis Plagiarisme
1. Jenis Plagiarisme Berdasarkan Aspek yang Dicuri
a. Plagiarisme ide Dalam karya tulis ilmiah, plagiarisme ide sering dihubungkan dengan laporan hasil penelitian replikatif. Penelitian replikatif adalah penelitian yang secara garis besar mengulang penelitian orang lain, dengan maksud untuk menambah data, menguji hasil hipotesis, apakah hasil yang sudah ditemukan dalam suatu populasi berlaku pula untuk populasi lain, misalnya obat anti kejang X di populasi dewasa perlu dikonfirmasi lagi di populasi anak. Pernyataan bahwa penelitian yang dilaporkan merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya harus dibuat secara ekplisit dengan rujukan yang akurat dalam bab pendahuluan. Bila ini tidak dilakukan maka peneliti dianggap melakukan plagiarisme ide, karena seolah-olah ide tersebut berasal dari dirinya sendiri. b. Plagiarisme isi (data penelitian) Plagiarisme isi penelitian sekaligus juga merupakan fabrikasi dan atau falsifikasi data, karena peneliti tidak mempunyai data, atau datanya tidak seperti yang dikehendaki. Tindakan yang lebih banyak dilakukan adalah falsifikasi data; peneliti memiliki data sendiri, namun data tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan, lalu peneliti mengubahnya, dengan maksud agar hasil penelitian sesuai dengan yang direncanakan Lanjutan … c. Plagiarisme kata, kalimat, paragraf Plagiarisme kata demi kata, merupakan plagiarisme yang paling mudah ditentukan. Jenis ini dapat merupakan sebagian kata, (kalimat), dapat satu paragraf, atau bahkan seluruh makalah (meskipun ditulis dalam bahasa lain) yang dijiplak tanpa menyebutkan sumber aslinya d. Plagiarisme total Plagiarisme yang dilakukan secara keseluruhan dan membuatnya seakan karya tersebut sebagai hasil buatan sendiri. Mengganti judul nama atau menulis dalam bahasa lain tanpa menyebutkan sumber- sumbernya termasuk plagiarisme total 2. Klasifikasi Berdasarkan Sengaja atau Tidaknya Plagiarisme a. Plagiarisme yang disengaja, melakukan penjiplakan secara sengaja dengan menyalin langsung suatu karya dari sumber kata demi kata tanpa menunjukkan bahwa itu merupakan hasil kutipan dan sama sekali tidak menyebutkan siapa penulis atau pemilik karya cipta intelektualnya b. Plagiarisme yang tidak disengaja, dapat berupa ketidakjelasan atau kesalahan kutip sumber. Seharusnya, parafrasa dan ringkasan dinyatakan dengan tegas dan sejelasjelasnya pada awal dengan nama penulis, pada akhir dengan referensi kurung. Penulis selalu harus dengan jelas menunjukkan bila parafrasa, ringkasan, atau kutipan dimulai, berakhir, atau terpotong Lanjutan …
3. Klasifikasi Berdasarkan Proporsi atau Persentasi Kata,
Kalimat, Paragraf yang Dibajak a. Plagiarisme ringan: <30% b. Plagiarisme sedang: 30-70% c. Plagiarisme berat atau total: >70% 4. Berdasarkan pada pola plagiarisme: a. Plagiarisme kata demi kata (word for word plagiarizing) Plagiarisme ini sama dengan plagiarisme total, yaitu menjiplak serangkaian kata demi kata, kalimat demi kalimat hingga secara keseluruhan merupakan plagiarisme a. Plagiarisme mosaik Plagiarisme yang dilakukan dengan menyambung, menggabungkan atau menyisipkan kata, frase, atau kalimat yang diambil dari orang lain dengan penulis lainnya tanpa memberi rujukan sehingga memberi kesan hal tersebut adalah kalimat asli penulis. Plagiarisme Secara Hukum Tindak plagiat dapat didakwa melanggar undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Terutama Bagian Keempat tentang Ciptaan yang dilindungi Pasal 12 dan Pasal 13 sebagai berikut: (1) Dalam Undang-undang ini Ciptaan yang dilindungi adalah Ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra, yang mencakup: a) buku, Program Komputer, pamflet, perwajahan (lay out) karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain; b) ceramah, kuliah, pidato, dan Ciptaan lain yang sejenis dengan itu; c) alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan; d) lagu atau musik dengan atau tanpa teks; e) drama atau drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim; f) seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase, dan seni terapan; g) arsitektur; h) peta; i) seni batik; j) fotografi; k) sinematografi; l) terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, database, dan karya lain dari hasil pengalih wujudan. (2) Ciptaan sebagaimana dimaksud dalam huruf l dilindungi sebagai Ciptaan tersendiri dengan tidak mengurangi Hak Cipta atas Ciptaan asli. (3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), termasuk juga semua Ciptaan yang tidak atau belum diumumkan, tetapi sudah merupakan suatu bentuk kesatuan yang nyata, yang memungkinkan perbanyakan hasil karya itu. Pasal 13 = Tidak ada Hak Cipta atas: (1) hasil rapat terbuka lembaga-lembaga Negara; (2) peraturan perundang-undangan; (3) pidato kenegaraan atau pidato pejabat Pemerintah; (4) putusan pengadilan atau penetapan hakim; atau (5) keputusan badan arbitrase atau keputusan badan-badan sejenis lainnya. Tindakan yang Termasuk Plagiarisme 1. Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri; 2. Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri; 3. Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri; 4. Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri; 5. Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan asal-usulnya; 6. Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan sumbernya 7. Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan sumbernya 8. Menggunakan tulisan orang lain secara mentah, tanpa memberikan tanda jelas (misalnya dengan menggunakan tanda kutip atau blok alinea yang berbeda) bahwa teks tersebut diambil persis dari tulisan lain dan 9. Mengambil gagasan orang lain tanpa memberikan anotasi yang cukup tentang sumbernya. Tindakan yang Tidak Termasuk Plagiarisme 1. Menggunakan informasi yang berupa fakta umum; 2. Menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau parafrase) opini orang lain dengan memberikan sumber jelas; 3. Mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan memberikan tanda batas jelas bagian kutipan dan menuliskan sumbernya; 4. Pengetahuan umum, yaitu pengetahuan yang sudah diketahui secara luas oleh masyarakat dan dapat ditemukan dalam banyak sumber, tanpa harus didahului dengan suatu penelitian; 5. Tanggal bersejarah, yaitu informasi yang diketahui sebagai informasi umum oleh masyarakat luas sebagai hari bersejarah; 6. Teori dan argumen yang dikenal secara umum, yang menjadi perbincangan masyarakat luas, sehingga tidak dapat diklaim sebagai milik pihak tertentu, dan;\ 7. Peribahasa yang umum, dimana peribahasa ini telah dikenal sejak lama sehingga tidak diketahui siapa yang menciptakan. Cara Menghindari Plagiarisme Dalam menulis, sebaiknya menggunakan informasi yang berupa fakta umum. Menuliskan sumber referensi untuk pernyataan-pernyataan yang diacu penulis. Memberi batasan yang jelas bagian mana saja dalam uraian yang merupakan kutipan dan bagian mana yang merupakan pernyataan penulis. Jika penulis ingin memperkuat argumennya dengan mengacu pada pernyataan seorang penulis yang telah diterbitkan, maka ia harus menyatakan dengan tegas dari sumber mana kutipan tersebut diambil (Keraf, 2011) Lebih baik menulis sendiri karya tulis ilmiah kita. Sebaiknya biasakan menulis setiap hari. Tak perlu malu untuk belajar. Kita harus sering berlatih menulis dan berupaya keras untuk menulis seotentik mungkin. 1. Plagiarisme diartikan sebagai tindakan atau perbuatan yang mengambil, menyalin, menduplikasi, dan sebagainya, karya orang lain dan menjadikannya karya sendiri tanpa sepengetahuan atau izin pemiliknya 2. Jenis Plagiarisme a. Jenis Plagiarisme Berdasarkan Aspek yang Dicuri 1. Plagiarisme ide 2. Plagiarisme isi (data penelitian) 3. Plagiarisme kata, kalimat, paragraf 4. Plagiarisme total b. Klasifikasi Berdasarkan Sengaja atau Tidaknya Plagiarisme c. Klasifikasi Berdasarkan Proporsi atau Persentasi Kata, Kalimat, Paragraf yang Dibajak 1.Plagiarisme ringan 2.Plagiarisme sedang 3.Plagiarisme berat atau total d. Berdasarkan pada pola plagiarisme: Plagiarisme kata demi kata , Plagiarisme mosaik