Anda di halaman 1dari 14

ABTRAKSI

PENGERTIAN

Dosen Pembimbing: PEMAHAMAN

LISA AMINATUL M., M.S.I.


TINDAKAN

KESIMPULAN

Kelompok 5 : PENUTUP

1. Arif Kusman (201955020400791)


2. Alfinatul Jannah (201955020400808)

Jl. Jendral A. Yani No. 10 Sukorejo Bojonegoro - Telp : 0353-883358


ABTRAKSI
Pengertian

1. Penjiplakan (plagiarisme) merupakan kegiatan mengambil


atau menjadikan ide-ide atau kata-kata orang lain menjadi
milik sendiri tanpa menyebutkan sumbernya (Hindun dan
Fitriyah, 2012)
2. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
plagiarisme diartikan sebagai tindakan atau perbuatan yang
mengambil, menyalin, menduplikasi, dan sebagainya, karya
orang lain dan menjadikannya karya sendiri tanpa
sepengetahuan atau izin pemiliknya
3. Plagiat merupakan pengambikan karangan (pendapat dan
sebagainya) orang lain dan menjadikannya seolah-olah
karangan (pendapat) sendiri, misalnya menerbitkan karya
tulis orang lain atas nama dirinya sendiri (Soelistyo,
2011:19).
Lanjutan ….
4. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan RI Nomor 17
Tahun 2010 dikatakan: “Plagiat adalah perbuatan
sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau
mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu
karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh
karya dan atau karya ilmiah pihak lain yang diakui
sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber
secara tepat dan memadai”.
5. Beberapa tindakan lain yang dapat disamakan dengan
plagiarisme karena kesamaan pengertian, kemiripan
tindakan, dan sebagainya, antara lain: meminjam
(borrowing), pencurian (theft), pelanggaran
(infringement), pembajakan (piracy), pemalsuan
(counterfeiting), pengambilan untuk diri sendiri
(appropriation), mencuri (stealing).
Jenis Plagiarisme

1. Jenis Plagiarisme Berdasarkan Aspek yang Dicuri


a. Plagiarisme ide
Dalam karya tulis ilmiah, plagiarisme ide sering dihubungkan dengan
laporan hasil penelitian replikatif. Penelitian replikatif adalah penelitian
yang secara garis besar mengulang penelitian orang lain, dengan
maksud untuk menambah data, menguji hasil hipotesis, apakah hasil
yang sudah ditemukan dalam suatu populasi berlaku pula untuk populasi
lain, misalnya obat anti kejang X di populasi dewasa perlu dikonfirmasi
lagi di populasi anak. Pernyataan bahwa penelitian yang dilaporkan
merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya harus dibuat secara
ekplisit dengan rujukan yang akurat dalam bab pendahuluan. Bila ini
tidak dilakukan maka peneliti dianggap melakukan plagiarisme ide,
karena seolah-olah ide tersebut berasal dari dirinya sendiri.
b. Plagiarisme isi (data penelitian)
Plagiarisme isi penelitian sekaligus juga merupakan fabrikasi dan atau
falsifikasi data, karena peneliti tidak mempunyai data, atau datanya tidak
seperti yang dikehendaki. Tindakan yang lebih banyak dilakukan adalah
falsifikasi data; peneliti memiliki data sendiri, namun data tersebut tidak
sesuai dengan yang diharapkan, lalu peneliti mengubahnya, dengan
maksud agar hasil penelitian sesuai dengan yang direncanakan
Lanjutan …
c. Plagiarisme kata, kalimat, paragraf
Plagiarisme kata demi kata, merupakan plagiarisme yang paling mudah
ditentukan. Jenis ini dapat merupakan sebagian kata, (kalimat), dapat
satu paragraf, atau bahkan seluruh makalah (meskipun ditulis dalam
bahasa lain) yang dijiplak tanpa menyebutkan sumber aslinya
d. Plagiarisme total
Plagiarisme yang dilakukan secara keseluruhan dan membuatnya
seakan karya tersebut sebagai hasil buatan sendiri. Mengganti judul
nama atau menulis dalam bahasa lain tanpa menyebutkan sumber-
sumbernya termasuk plagiarisme total
2. Klasifikasi Berdasarkan Sengaja atau Tidaknya Plagiarisme
a. Plagiarisme yang disengaja, melakukan penjiplakan secara sengaja
dengan menyalin langsung suatu karya dari sumber kata demi kata tanpa
menunjukkan bahwa itu merupakan hasil kutipan dan sama sekali tidak
menyebutkan siapa penulis atau pemilik karya cipta intelektualnya
b. Plagiarisme yang tidak disengaja, dapat berupa ketidakjelasan atau
kesalahan kutip sumber. Seharusnya, parafrasa dan ringkasan
dinyatakan dengan tegas dan sejelasjelasnya pada awal dengan nama
penulis, pada akhir dengan referensi kurung. Penulis selalu harus dengan
jelas menunjukkan bila parafrasa, ringkasan, atau kutipan dimulai,
berakhir, atau terpotong
Lanjutan …

3. Klasifikasi Berdasarkan Proporsi atau Persentasi Kata,


Kalimat, Paragraf yang Dibajak
a. Plagiarisme ringan: <30%
b. Plagiarisme sedang: 30-70%
c. Plagiarisme berat atau total: >70%
4. Berdasarkan pada pola plagiarisme:
a. Plagiarisme kata demi kata (word for word plagiarizing)
Plagiarisme ini sama dengan plagiarisme total, yaitu menjiplak
serangkaian kata demi kata, kalimat demi kalimat hingga secara
keseluruhan merupakan plagiarisme
a. Plagiarisme mosaik
Plagiarisme yang dilakukan dengan menyambung, menggabungkan
atau menyisipkan kata, frase, atau kalimat yang diambil dari orang
lain dengan penulis lainnya tanpa memberi rujukan sehingga memberi
kesan hal tersebut adalah kalimat asli penulis.
Plagiarisme Secara Hukum
 Tindak plagiat dapat didakwa melanggar undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang
Hak Cipta. Terutama Bagian Keempat tentang Ciptaan yang dilindungi Pasal 12 dan
Pasal 13 sebagai berikut:
 (1) Dalam Undang-undang ini Ciptaan yang dilindungi adalah Ciptaan dalam bidang ilmu
pengetahuan, seni, dan sastra, yang mencakup: a) buku, Program Komputer, pamflet,
perwajahan (lay out) karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain; b)
ceramah, kuliah, pidato, dan Ciptaan lain yang sejenis dengan itu; c) alat peraga yang
dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan; d) lagu atau musik dengan
atau tanpa teks; e) drama atau drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan
pantomim; f) seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni
kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase, dan seni terapan; g) arsitektur; h) peta; i) seni
batik; j) fotografi; k) sinematografi; l) terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai,
database, dan karya lain dari hasil pengalih wujudan. (2) Ciptaan sebagaimana dimaksud
dalam huruf l dilindungi sebagai Ciptaan tersendiri dengan tidak mengurangi Hak Cipta
atas Ciptaan asli. (3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2),
termasuk juga semua Ciptaan yang tidak atau belum diumumkan, tetapi sudah
merupakan suatu bentuk kesatuan yang nyata, yang memungkinkan perbanyakan hasil
karya itu.
 Pasal 13 = Tidak ada Hak Cipta atas: (1) hasil rapat terbuka lembaga-lembaga Negara;
(2) peraturan perundang-undangan; (3) pidato kenegaraan atau pidato pejabat
Pemerintah; (4) putusan pengadilan atau penetapan hakim; atau (5) keputusan badan
arbitrase atau keputusan badan-badan sejenis lainnya.
Tindakan yang Termasuk Plagiarisme
1. Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri;
2. Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri;
3. Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri;
4. Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri;
5. Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa
menyebutkan asal-usulnya;
6. Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa
menyebutkan sumbernya
7. Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi
rangkaian kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan
sumbernya
8. Menggunakan tulisan orang lain secara mentah, tanpa memberikan
tanda jelas (misalnya dengan menggunakan tanda kutip atau blok
alinea yang berbeda) bahwa teks tersebut diambil persis dari tulisan
lain dan
9. Mengambil gagasan orang lain tanpa memberikan anotasi yang cukup
tentang sumbernya.
Tindakan yang Tidak Termasuk Plagiarisme
1. Menggunakan informasi yang berupa fakta umum;
2. Menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau parafrase)
opini orang lain dengan memberikan sumber jelas;
3. Mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan memberikan
tanda batas jelas bagian kutipan dan menuliskan sumbernya;
4. Pengetahuan umum, yaitu pengetahuan yang sudah diketahui
secara luas oleh masyarakat dan dapat ditemukan dalam banyak
sumber, tanpa harus didahului dengan suatu penelitian;
5. Tanggal bersejarah, yaitu informasi yang diketahui sebagai
informasi umum oleh masyarakat luas sebagai hari bersejarah;
6. Teori dan argumen yang dikenal secara umum, yang menjadi
perbincangan masyarakat luas, sehingga tidak dapat diklaim
sebagai milik pihak tertentu, dan;\
7. Peribahasa yang umum, dimana peribahasa ini telah dikenal
sejak lama sehingga tidak diketahui siapa yang menciptakan.
Cara Menghindari Plagiarisme
 Dalam menulis, sebaiknya menggunakan informasi yang berupa fakta
umum.
 Menuliskan sumber referensi untuk pernyataan-pernyataan yang
diacu penulis.
 Memberi batasan yang jelas bagian mana saja dalam uraian yang
merupakan kutipan dan bagian mana yang merupakan pernyataan
penulis.
 Jika penulis ingin memperkuat argumennya dengan mengacu pada
pernyataan seorang penulis yang telah diterbitkan, maka ia harus
menyatakan dengan tegas dari sumber mana kutipan tersebut diambil
(Keraf, 2011)
 Lebih baik menulis sendiri karya tulis ilmiah kita.
 Sebaiknya biasakan menulis setiap hari.
 Tak perlu malu untuk belajar.
 Kita harus sering berlatih menulis dan berupaya keras untuk menulis
seotentik mungkin.
1. Plagiarisme diartikan sebagai tindakan atau perbuatan yang
mengambil, menyalin, menduplikasi, dan sebagainya, karya orang
lain dan menjadikannya karya sendiri tanpa sepengetahuan atau izin
pemiliknya
2. Jenis Plagiarisme
a. Jenis Plagiarisme Berdasarkan Aspek yang Dicuri
1. Plagiarisme ide
2. Plagiarisme isi (data penelitian)
3. Plagiarisme kata, kalimat, paragraf
4. Plagiarisme total
b. Klasifikasi Berdasarkan Sengaja atau Tidaknya Plagiarisme
c. Klasifikasi Berdasarkan Proporsi atau Persentasi Kata, Kalimat,
Paragraf yang Dibajak
1.Plagiarisme ringan
2.Plagiarisme sedang
3.Plagiarisme berat atau total
d. Berdasarkan pada pola plagiarisme: Plagiarisme kata demi kata ,
Plagiarisme mosaik

Anda mungkin juga menyukai