Kep
Mata Kuliah : KMB II
LAPORAN PENDAHULUAN
KOLIK ABDOMEN
OLEH :
MENTARI P202101049
ANDRIANI P202101067
WA ODE MENY ERIKA P202101050
WA ODE LINDRA KHUMMAMI P202101061
SARI WAHYUNI P202101078
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmatNya sehingga makalah
kami yang berjudul “Laporan Pendahuluan Kolik abdomen” dapat selesai tepat pada
waktunya.
Berkat bimbingan, dorongan, dan saran dari berbagai pihak, hambatan itu dapat diatasi.
Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak
yang telah membantu penyusunan makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna karena keterbatasan yang dimiliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi terciptanya hasil yang optimal. Semoga karya tulis ini
bermanfaat bagi semua pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A.Latar Belakang...................................................................................................................4
B.Rumusan Masalah..............................................................................................................5
C.Tujuan................................................................................................................................5
BAB II KONSEP MEDIS.........................................................................................................6
A.Definisi Kolik Abdomen....................................................................................................6
B.Etologi...............................................................................................................................6
C.Manifestasi Klinis..............................................................................................................7
D.Patofiologi.........................................................................................................................7
E.Klasifikasi..........................................................................................................................8
F.Komplikasi.........................................................................................................................8
G.Penanganan........................................................................................................................8
H.Pencegahan........................................................................................................................9
I.Pemeriksaan Penunjang......................................................................................................9
J.Penatalaksanaan..................................................................................................................9
BAB III KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN...................................................................11
A.Pengkajian.......................................................................................................................11
B.Diagnosa Keperawatan....................................................................................................12
C.Rencana Keperawatan......................................................................................................13
BAB IV PENUTUP.................................................................................................................16
A.Kesimpulan......................................................................................................................16
B.Saran................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................17
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kolik Abdomen adalah rasa nyeri pada perut yang bersifatnya hilang timbul dan
bersumber dari organ yang terdapat dalam Abdomen atau perut, yang disebabkan oleh
infeksi didalam organ perut. Banyak juga para ahli yang mendefinisikan Kolik
Abdomen sebagai sebuah kondisi yang ditandai dengan kram atau nyeri Kolik hebat
yang mungkin disertai dengan mual muntah (Barbara,2011).
Pravalensi penyakit Kolik Abdomen berdasarkan kelompok umur 55-64tahun
(1,3%), menurun sedikit kelompok umur 65-74 tahun (1,2%) dan umur ≥75
tahun(1,1%) berusia 18 tahun atau lebih menderita nyeri minimal sekali sebulan
(42%). Studi yang dilakukan Colin Crooks dari University of Nottingham
menemukan bahwa orang dewasa yang mengidap penyakit Kolik lebih rentan
terserang infeksi pneumonia. Resiko lebih besar bahkan dimiliki oleh orang dewasa
yang sudah berusia lebih dari 65 tahun. Penilitian dilakukan dengan melihat data
pasien rumah sakit di inggris sejak tahun 1997 hingga 2011. Ditemukan bahwa
prevelensi organ dengan penyakit Kolik Abdomen akhirnya pneumonia ada di angka
3,42 kasus per 1.000 penduduk (Crooks,2016).
Berdasarkan jenis kelamin pada laki-laki (68,4%) lebih tinggi dibandingkan
perempuan (31,6%). Kelompok usia banyak adalah 10-19 tahun (24,5%). Sebagian
besar pasien Kolik Abdomen mendapatkan tatalaksana bedah berupa lapartomi
eksplorasi appendektomi (63,5%). Lama rawatan terbanyak pada 4-7 hari (45,9%).
Frekuensi pasien Kolik Abdomen menurut kondisi keluar sebagian dipengaruhi oleh
faktor usia,jenis kelamin (Chang et al,2013).
Kolik Abdomen di Indonesia tercatat 40,85% dari 800.000 orang penduduk
Berdasarkan hasil pengamatan penilitian yang dilakukan departemen kesehatan
republik Indonesia (Depkes RI, 2012) diperoleh angka penderita Kolik Abdomen di
Indonesia cukup tinggi sekitar 91.6%. penyebab dominan dari kasus Kolik Abdomen
tersebut adalah makanan yang mengandung pedas dan biji-bijian seperti:Lombok, biji
jambu, dan biji tomat (Depkes RI, 2015).
Menurut data dari WHO (World Health Organitation) pada tahun 2012 ±7 miliar
jiwa, Amerika Serikat berada diposisi pertama dengan penderita Kolik Abdomen
terbanyak 47% dari 810.000 orang penduduk. Prevelensi Kolik Abdomen di Indonesia
tercatat 40,85% dari 800.000 orang penduduk. Berdasarkan hasil pengamatan dan
penelitian yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes
RI) tahun 2012 diperoleh angka penderita Kolik Abdomen di Indonesia cukup tinggi
sekitar 91,6%. Penyebab dari kasus Kolik Abdomen tersebut adalah makanan yang
mengandung pedas dan biji - bijihan seperti: cabai, biji jambu dan biji tomat (Depkes
RI, 2012).Menurut data dari WHO pada tahun 2012±7 miliar jiwa. Amerika Serikat
berada diposisi pertama dengan penderita Kolik Abdomen terbanyak 47% dari
810.000 orang penduduk. Pencegahan Kolik Abdomen yang dilakukan pada pasien
adalah mengurangi dan menghindari makanan yang pedas, bersifat asam, makanan
instan, dan jenis sayuran tertentu misal kol dan sawi, serta menghindari melakukan
aktivitas yang berat (Suyetno, 2011)
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep medis dari Kolik Abdomen ?
2. Bagaimana konsep Asuhan Keperawatan dari Kolik Abdomen ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep medis dari kolik Abdomen
2. Untuk mengetahui konsep Asuhan Keperawatan dari kolik Abdomen
BAB II
KONSEP MEDIS
Kolik Abdomen adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang traktus
intestinal ( Nettina , 2001 ) Obstruksi terjadi ketika ada gangguan yang menyebabkan
terhambatnya aliran isi usus ke depan tetapi peristaltiknya normal (Reeves, 2001).
B. Etologi
Mekanis
1. Adhesi / perlengketan pascabedah ( 90 % dari obstruksi mekanik )
2. Karsinoma
3. Volvulus (penyumbatan isi usus karena terbelitnya sebagian usus didalam
usus).
4. Intususepsi
5. Obstipasi (konstipasi yang tidak terobati)
6. Polip (perubahan pada mukosa hidung)
7. Striktur (penyumbatan yang abnormal pada duktus/saluran)
D. Patofiologi
PatofisiologiAkut abdomen terjadi karena nyeri abdomen yang timbul tiba -tiba
atau sudah berlangsung lama. Nyeri yang dirasakan dapat ditentukan atautidak oleh
pasien tergantung pada nyeri itu sendiri. Nyeri abdomen dapatberasal dari organ
dalam abdomen termasuk nyeri viseral, dari otot,lapisan dari dinding perut
(nyeri somatic). Nyeri viseral biasanya nyeriyang ditimbulkan terlokalisasi dan
berbentuk khas, sehingga nyeri yang berasal dari viseral dan berlangsung akut
biasanya menyebabkan tekanan darah dan denyut jantung berubah, pucat dan
berkeringat dan disertaifenomena viseral yaitu muntah dan diare. Lokasi dari nyeri
abdomen bisamengarah pada lokasi organ yang menjadi penyebab nyeri
tersebut. Walaupun sebagian nyeri yang dirasakan merupakan penjalaran dari tempat
lain. Oleh karena itu nyeri yang dirasakan bisa merupakan lokasi dan nyeri tersebut
atau sekunder dari tempat lain.
E. Klasifikasi
1. Kolik abdomen visceral adalah berasal dari organ dalam, visceral di mana
intervasi berasal dari saraf memiliki respon terutama terhadap distensi dan
kontraksi otot, bukan karena iritasi lokal, robekan atau luka karakteristik nyeri
visceral diantaranya sulit terlokalisir, tumpul, samar, dan cenderung beralih ke
area dengan struktur embrional yang sama.
2. .Kolik abdomen alih adalah nyeri yang dirasakan jauh dari sumber nyeri akibat
penjalaran serabut saraf(Reeves, 2011).
F. Komplikasi
G. Penanganan
I. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan fisik : Tanda-tanda vital.
2. . Pemeriksaan abdomen : Lokasi nyeri.
3. Pemeriksaan rectal.
4. Laboratorium : leukosit, HB.
5. . Sinar X abdomen menunjukkan gas atau cairan di dalam usus.
6. Barium enema menunjukkan kolon yang terdiistensi, berisi udara atau lipatan
sigmoid yang tertutup.
7. Penurunan kadar serium natrium, kalium dan klorida akibat muntah,
peningkatan hitung SDP dengan nekrosis, strangulasi atau peritonitis dan
peningkatan kadar serum amilase karena iritasi pankreas oleh lipatan khusus.
8. Arteri gas darah dapat mengindikasikan asidosis atau alkalosis metabolik
(Reeves, 2011).
J. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan kolik abdomen secara Non farmakologi
1. Koreksi ketidak seimbangan cairan dan elektrolit.
2. Implementasikan pengobatannya untuk syok dan peritonitis.
3. Hiperalimentasi untuk mengoreksi defisiensi protein karena obstruksi kronik,
ileus paralitik atau infeksi.
4. Reseksi dengan anastomosis dari ujung ke ujung
5. Osmosi barrel ganda jika anastomisis dari ujung ke ujung terlalu beresiko.
6. Kolostomi lingkaran untuk mengalihkan aliran fases dan mendekompresi usus
yang dilakukan sebagai prosedur kedua.
Penatalaksanaan secara farmokologi
1. Terapi Na + K + komponen darah.
2. Ringer laktat untuk mengoreksi kekurangan cairan.
3. Dekstrose dan air untuk memperbaiki kekurangan cairan instraseluler.
4. Dekompresi selang nasoenternal yang panjang dari proksimal usus ke area
penyumbatan selang dapat dimasukkan sengan lenih efektif dengan pasien
berbaring miring ke kanan.
5. Antasid ( obat yang melawan keasaman ).
6. Antihistamine (adalah obat yang berlawanan kerja terhadap efek histamine)
(Reeves,2011).
BAB III
A. Pengkajian
Pengkajian Menurut Amin Huda ( 2015 ) dalam buku Aplikasi Nanda dan NIC -
NOC adalah sebagai berikut :
a. Identitas Meliputi identitas klien , yang terdiri dari nama , umur , alamat ,
status perkawinan, Terdapat juga identitas penanggung jawab misal
suami.atau orang tua.
b. Status kesehatan saat ini Meliputi keluhan saat MRS dan keluhan utama saat
ini.
c. Kebutuhan Dasar Khusus
1) Pola nutrisi
Nafsu makan meningkat , kehilangan rata - rata berat badan 5,5 kg.
2) Pola eliminasi / sistem urogenital
a) Konstipasi , tidak mampu berkemih , retensi urine
b) Edema pada kandung kemih , uretra dan meatus urinarius terjadi
karena trauma
c) Pada fungsi ginjal : proteinuria , diuresis mulai 12 jam
3) Pola personal Hygiene
Bagaimana frekuensi personal hygien klien , seperti mandi , pral
hygiene , maupun cuci rambut.
4) Pola istirahat dan tidur Kurang tidur , mengantuk .
5) Pola Aktivitas dan latihan Terganggu karena nyeri .
6) Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan Apakah klien merokok ,
minum - minuman keras , ataupun ketergantungan obat .
7) Seksualitas / reproduksi Ketakutan melakukan hubungan seksual karena
nyeri
8) Peran Perubahan peran sebagai ibu
9) Persepsi diri / konsep diri Penilaian citra tubuh terganggu
d. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum
a) GCS
b) Tingkat Kesadaran
c) Tanda - tanda Vital Jam I tiap 15 menit . Jam II : tiap 30 menit .
Jam III : tiap 4 jam , Setelah 24 jam : 8 jam
d) Berat badan
e) Tinggi badan
2) Head to toe
a) Kepala
Memeriksakan apakah terjadi edema pada wajah
b) Wajah
Memeriksakan apakah kongjungtiva pucat , apakah skelera ikterus
c) Leher
Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui apakah ada
kelenjar tiroid membear , pembuluh limfe pelebaran vena
jungularis .
d) Thoraks
1. Payudara
Terdapat perubahan payudara , payudara membesar . Putting
mulai erektil.
2. Jantung
Volume darah Menurun karena kehilangan darah dan
kembali normal 3-4 minggu.
e) Abdomen
Memeriksakan bising usus pada empat kuadran
B. Diagnosa Keperawatan
Menurut Amin Huda , 2015 diagnosa keperawatan yang lazim muncul pada kasus
Kolik Abdomen adalah :
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis ( peningkatan kontraksi
organ).
2. Resiko defisit volume cairan b / d intake yang kurang dan diaphoresis
3. Resiko cidera berhubungan dengan orientasi efektif penurunan hemoglobin ,
trombositopeni , hipoksia jaringan.
C. Rencana Keperawatan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kolik abdomen adalah kondisi nyeri perut yang dapat disebabkan oleh berbagai
faktor seperti konstipasi, gas, infeksi, atau kondisi medis yang lebih serius seperti batu
empedu atau usus buntu. Kolik abdomen dapat diobati dengan menghilangkan
penyebabnya, mengonsumsi obat pereda nyeri, atau dalam kasus yang lebih serius,
memerlukan tindakan medis seperti operasi.
Kesimpulannya, kolik abdomen dapat menyebabkan masalah yang serius pada
kesehatan, namun dapat dicegah dan diobati dengan langkah-langkah yang tepat. Oleh
karena itu, perlu diketahui penyebabnya dan segera konsultasikan diri ke dokter atau
ahli kesehatan jika terjadi gejala yang tidak normal.
B. Saran
Saran bagi mereka yang mengalami kolik abdomen adalah untuk menghindari
makanan berlemak dan berat, mengonsumsi banyak air, dan menghindari konsumsi
alkohol dan merokok. Selain itu, jika kolik abdomen disebabkan oleh kondisi medis
yang lebih serius, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang
lebih dini dan pengobatan yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA