MAKALAH ASITES
Disusun Oleh:
SITI HAJAR (P202101076)
NINDA ALIPKA (P202101066)
A. DEFINISI
Asites adalah penimbunan cairan secara abnormal di rongga peritoneum.
Pada dasarnya penimbunan cairan di peritoneum apat terjadi melalui 2
mekanisme dasar yakni transudasi (contoh: sirosis hati dan hipertensi) dan
eksudasi. (Sudoyo Aru, dkk. 2009: 29).
Virus alcohol
Obliterasi sudut hepatik terlihat pada 80% orang sehat. Pada pelvic
penumpukan cairan pada kantung rektovesika dan dapat meluap ke fossa
paravesika. Adanya cairan memberikan gambaran kepadatan yang simetris
pada kedua sisi kantung vesika urinaria yang di sebut ”dog’s ear” atau
”mickey mouse” appearance.
Pergeseran sekum dan kolon ascenden kearah tengah dan pergeseran, dan
pergeseran garis lemak properitoneal kelateral terlihat pada 90% dengan
asites yang signifikan.
USG
CT-Scan
PEMERIKSAAN LAIN
2) Parasentesis abdomen
Secara Semikuantitatif
F. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Perubahan volume cairan (kelebihan) berhubungan dengan natrium
dan intake cairan yang tidak adekuat
a. tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 3x8
jam dinas masalah volume cairan (kelebihan) dapat teratasi
b. criteria : asites di perut berkurang
lingkar perut menjadi normal
intake dan output berimbang
c. intervensi :
1) kaji intake dan output cairan tiap hari
R : mengevaluasi intake dan output sudah berimbang
2) observasi lingkar perut tiap hari
R : mengevaluasi ukuran asites perut klien
3) berikan diet yang rendah garam
R : natrium dapat berubah menjadi cairan
4) jelaskan alasannya harus diberi diet rendah garam
R : biar klien tau alasan dari diberikannya diet rendah garam
5) kolaborasi dalam pemberian obat diuretic
R : mengurangi edema dan asites
2. Resiko tinggi pola napas tidak efektif berhubungan dengan asites
a. tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 3x8
jam dinas masalah resiko tinggi pola napas tidak efektif dapat
teratasi
b. kriteria : respirasi : 18-20 x/menit
tanda-tanda sesak napas tidak ada
TTV normal
c. intervensi :
1) kaji pola napas klien
R : mengevaluasi pola napas yang tidak efektif
2) observasi TTV
R : mengevaluasi respirasi klien cepat/lambat
3) auskultasi suara napas dan jantung
R : mengetahui suara napas dan jantung
4) latih teknik napas dalam
R : mengurangi rasa sesak
5) kolaborasi dengan tim kesehatan lain dalam pemberian O2
R : apabila klien makin sesak kita dapat mengetahui tindakan
keperawatan selanjutnya
3. Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
tugor kulit yang kurang baik dan asites
a. tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 3x8
jam dinas masalah resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit
belum terjadi
b. kriteria : tugor kulit baik
lingkar perut normal
tidak ada tanda-tanda kerusakan integritas kulit
c. intervensi :
1) kaji keadaan kulit klien
R : mengevaluasi ada tanda-tanda kerusakan integritas kulit
2) observasi keadaan asites klien
R : asites diperut semakin besar akan merusak integritas kulit
3) tinggikan ekstrimitas bagian bawah
R : mengurangi edema pada bagian ekstrimitas bawah
4) beri tahu klien untuk mika miki
R : biar tidak terjadi kerusakan integritas kulit
5) kolaborasi dengan tim kesehatan lain
R : memudahkan tindakan keperwatan selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA