Anda di halaman 1dari 5

Fase fase dalam penyembuhan luka

Pembekuan darah (hemostasis)


Saat mengalami luka terbuka akibat tersayat atau tergores benda tajam,
kulit yang terluka biasanya akan mengeluarkan darah.
Ketika ini terjadi, pembuluh darah segera akan menyempit untuk
menjalankan proses pembekuan darah (hemostasis).

Hal ini bertujuan untuk menghentikan perdarahan sehingga tubuh tidak


kehilangan terlalu banyak darah.

Pada proses pembekuan darah, darah yang tadinya cair akan mengental
dan menggumpal.

Komponen yang berperan penting dalam hemostasis adalah trombosit


(keping darah) dan protein yang disebut dengan fibrin.

Selama proses pembekuan darah berlangsung, trombosit bertugas


menyumbat pembuluh darah yang rusak.

Pada saat yang bersamaan, fibrin dalam bentuk benang-benang halus


akan memperkuat sumbatan sehingga darah bisa menggumpal.

Gumpalan darah kemudian berubah menjadi keropeng saat mengering.

2. Peradangan (inflamasi)

Setelah pembekuan darah berhasil menutup luka dan menghentikan


peradarahan, pembuluh darah akan terbuka sedikit untuk mengalirkan
darah kembali.
Hal ini bertujuan untuk menyalurkan oksigen dan nutrisi pada jaringan
yang rusak.
Selama proses penyembuhan, luka perlu mendapat asupan oksigen
dalam kadar yang seimbang alias tidak terlalu sedikit atau banyak.

Nah, aliran darah yang melewati luka akan menyebabkan luka terasa
bengkak, hangat, dan kemerahan sehingga fase penyembuhan luka ini
disebut juga sebagai inflamasi.

Sementara itu, salah satu jenis sel darah putih yaitu makrofag akan
memerangi bakteri dan mikroba lain yang terdapat pada luka.

Ini merupakan bentuk pertahanan alami tubuh untuk melindungi luka


dari infeksi.

Pada tahap ini, makrofag juga melepas zat kimia tertentu yang memicu
pertumbuhan sel baru guna membantu pemulihan luka.

3. Pembentukan jaringan baru (proliferasi)

Setelah area luka steril, selanjutnya sel darah merah mulai memproduksi
senyawa kimia yang mendorong pembentukan kolagen pada luka.
Kolagen adalah serat protein yang membentuk jaringan kulit yang baru
pada luka atau jaringan parut.

Berdasarkan penjelasan dalam studi rilisan Pharmaceutics, keberadaan


kolagen akan memulai proses penutupan area luka dan perbaikan
jaringan kulit yang rusak.
Fase penyembuhan luka ini biasanya ditunjukkan dengan bekas luka
yang tadinya terlihat memerah, lalu lama-kelamaan warnanya tampak
kusam.

4. Pematangan atau penguatan jaringan (maturasi)

2
Tahap penyembuhan luka yang terakhir adalah penguatan jaringan yang
baru terbentuk atau proses maturasi.

Dalam fase ini, bekas luka benar-benar sudah tertutup oleh lapisan kulit
baru.

Namun, lapisan kulit ini bisa tampak lebih keras, kencang, dan tidak
selentur kulit normal.

Anda juga bisa mengalami rasa gatal yang kuat pada bekas luka ini.
Seiring dengan berjalannya waktu, kulit akan terus memperbaiki
kerusakan pada bekas luka dan menyempurnakan pemulihan jaringan
sehingga kulit pada bekas luka semakin kuat dan lentur.

Kapan luka biasanya sembuh?

Berapa lama waktu yang dibutuhkan luka untuk sembuh bisa berbeda-
beda tergantung dari jenis luka, ukuran luka, dan kerusakan jaringan.

Luka terbuka memerlukan waktu lebih lama untuk sembuh dibandingkan


luka tertutup.
Proses penyembuhan luka yang mengakibatkan perdarahan luar yang
besar atau kerusakan dalam pada jaringan kulit juga memakan waktu
lebih panjang.
Selain itu, cara perawatan luka juga memengaruhi seberapa cepat atau
lambat luka untuk sembuh.

3
Luka tusuk yang menyebabkan kerusakan dalam akan lebih cepat pulih
bila dijahit karena kulit hanya perlu memperbaiki sedikit bagian.

Umumnya, luka jahitan, termasuk luka operasi, bisa sembuh secara total
setelah 6-8 minggu.

Sementara untuk jenis luka selain luka bakar derajat tinggi biasanya bisa
pulih sepenuhnya dalam waktu 2-3 bulan.
Menutup luka terbuka dengan plester juga mempercepat penyembuhan
luka karena luka membutuhkan kelembapan untuk pulih.

Di sisi lain, plester membantu menjaga luka tetap bersih sehingga


terbebas dari infeksi.

Oleh karena itu, langkah pertolongan pertama yang kurang tepat bisa
menghambat salah satu atau beberapa tahapan dalam penyembuhan
luka.
Faktor penghambat proses penyembuhan luka

Bukan hanya itu, kondisi medis tertentu ternyata dapat memperlambat


proses penyembuhan luka meskipun luka tidak terlalu parah atau
penanganan terhadap luka sudah tepat.

Hal yang paling sering terjadi adalah kurangnya suplai darah yang
mengalir ke luka.

Pasalnya, darah membawa oksigen dan nutrisi esensial yang dibutuhkan


untuk memperbaiki jaringan yang rusak.

Sirkulasi darah yang buruk bisa membuat luka membutuhkan waktu dua
kali lebih lama untuk sembuh.

Melansir studi European Surgical Research, beberapa kondisi medis


yang dapat menyebabkan luka tak kunjung sembuh adalah sebagai
berikut:
 diabetes,
 infeksi pada luka,
 gangguan pembekuan darah,

4
 anemia,
 cedera pada luka, dan
 konsumsi obat yang menghambat pemebukan darah dan sistem
imun.
Apabila luka Anda tidak menunjukkan tanda pemulihan selama lebih dari
4 minggu, segera periksakan ke dokter.

Luka yang lama sembuh biasanya akan menimbulkan bengkak, rasa sakit
yang kuat, atau munculnya nanah.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau


perawatan.

Sumber

ARTIKEL TERKAIT

Penyebab Luka Diabetes Sulit Sembuh dan Cara Perawatannya

Pertolongan Pertama Luka Lecet dan Cara Merawatnya

Pertolongan Pertama Korban Luka Tembak, Segera Hentikan Perdarahan!

Cara Menghilangkan Bekas Luka Gores dengan Cepat

Anda mungkin juga menyukai