Anda di halaman 1dari 25

01

Intervensi Perawatan
Luka Sederhana

Assalamualaikum
Wr.Wb
Kelompok 1 Rini

Nadya Salma Bela Siti Gisna Nur


Nanda Sintia Anantias Indri Rambu Dini Alfa Aulia
Hamidah Pratama Azizatilah

Lulu Awalia Siti Syariah Maya Aprilia Khodijah Nurhikmah Radhina Shinta
Maulidah Hemalia Pratiwi
Pengertia Luka
Luka adalah kerusakan pada fungsi
perlindungan kulit disertai hilangnya kontinuitas
jaringan epitel dengan atau tanpa adanya
kerusakan pada jaringan lainnya seperti otot,
tulang dan nervus yang disebabkan oleh
beberapa faktor, yaitu: tekanan, sayatan dan
luka karena operasi.
Menurut Ahli
Potter & Perry, 2006 Compton; 1990; Stricklin dkk,1994

Luka adalah terputusnya kontinuitas suatu


jaringan oleh karena adanya cedera atau Penyembuhan luka adalah respon organisme
pembedahan. Luka ini bisa diklasifikasikan terhadap kerusakan jaringan atau organ serta
berdasarkan struktur anatomis, sifat, proses usaha mengembalikan dalam kondisi
penyembuhan dan lama penyembuhan. Adapun homeostasis sehingga dicapai kestabilan
berdasarkan sifat yaitu : abrasi, kontusio, insisi fisiologis jaringan atau organ yang pada kulit
(iris), laserasi, terbuka, penetrasi, puncture, terjadi penyusunan kembali jaringan kulit
sepsis. Sedangkan perawatan luka adalah suatu ditandai dengan terbentuknya epitel fungsional
tindakan untuk membunuh mikroorganisme. yang menutupi luka
Proses Penyembuhan Luka
01
Tahap Hemostasis (Pembekuan Darah)

Tahap pertama dalam proses penyembuhan luka adalah tahap


pembekuan darah. Darah biasanya akan keluar saat kulit tersayat,
tergores, atau tertusuk.

Beberapa detik atau menit setelah mengalami luka, darah akan


menggumpal untuk menutup luka dan mencegah tubuh kehilangan
darah terlalu banyak. Gumpalan darah ini, kemudian akan berubah
menjadi keropeng saat mengering.
Proses Penyembuhan Luka
02
Tahap Inflamasi (Peradangan)

Setelah perdarahan berhenti, pembuluh darah akan melebar untuk mengalirkan


darah segar ke area tubuh yang terluka. Darah segar dibutuhkan untuk membantu
proses penyembuhan luka. Inilah alasan mengapa luka bisa terasa hangat,
membengkak, dan menjadi kemerahan selama beberapa waktu.Pada tahap
inflamasi, sel darah putih akan menghancurkan kuman di area luka. Hal ini
merupakan mekanisme alami tubuh untuk mencegah infeksi. Sel darah putih juga
memproduksi senyawa kimia yang dapat memperbaiki jaringan tubuh yang
rusak. Selanjutnya,
sel-sel kulit baru akan tumbuh dan menutup luka.
Proses Penyembuhan Luka
03
Tahap Proliferatif (Pembentukan jaringan baru)

Tahap ini ditandai dengan terbentuknya jaringan parut pada luka.


Selama prosesnya, produksi kolagen di area luka akan
meningkat. Kolagen merupakan serat protein yang memberikan
kekuatan dan tekstur elastis pada kulit.Keberadaan kolagen
mendorong tepi luka untuk menyusut dan menutup. Selanjutnya,
pembuluh darah kecil atau kapiler terbentuk pada luka untuk
memberi asupan darah pada kulit yang baru terbentuk.
04
Tahap Pematangan / Penguatan Jaringan
Meski begitu, penampilan bekas luka mungkin akan
Tahap terakhir merupakan tahap penguatan. Pada berbeda dengan kulit normal. Hal ini karena kulit
tahap ini, luka sudah tertutup tapi proses tersusun dari dua protein, yaitu kolagen yang
penyembuhan masih berlanjut. Di dalamnya terjadi memberi kekuatan kulit dan elastin yang memberi
penguatan jaringan sehingga sering kali luka terasa kelenturan kulit.
gatal, meregang, atau mengkerut. Pada bekas luka, kulit tidak dapat memproduksi
elastin baru sehingga bekas luka seluruhnya terbuat
dari kolagen. Kulit baru yang terbentuk pada bekas
luka ini umumnya kuat, tetapi kurang lentur
dibandingkan kulit di sekitarnya.
Proses pematangan jaringan bisa memakan waktu
berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Inilah
alasan mengapa semakin lama usia bekas luka,
semakin memudar pula tampilannya.Setelah jaringan
yang rusak benar-benar pulih, kulit akan menjadi
sama kuatnya seperti sebelum mengalami luka.
Faktor yang mempengaruhi Infeksi
01
Infeksi
Infeksi dapat menyebabkan luka semakin lebar atau membesar,
sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh. Infeksi
dapat terjadi bila luka tidak dirawat dengan baik.

02
Aliran darah tidak lancar
Darah mengandung oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk
proses penyembuhan luka. Oleh karena itu, aliran darah yang
tidak lancar dapat menghambat proses penyembuhan luka.
Gangguan pada aliran darah dapat disebabkan oleh
penyumbatan atau varises.
Faktor yang mempengaruhi Infeksi
03
Usia
Proses penyembuhan luka pada lansia umumnya berlangsung lebih lama.
Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya aliran darah
kurang lancar, jumlah kolagen yang menurun akibat proses penuaan, atau
penyakit kronis seperti diabetes.

04
Stres
Stres dapat menyebabkan nafsu makan hilang dan kurang tidur.
Bahkan, sebagian orang mengonsumsi minuman beralkohol secara
berlebih sebagai cara untuk melepas stres. Berbagai kondisi tersebut
bisa menghambat proses penyembuhan luka.
Faktor yang mempengaruhi Infeksi
05
Efek samping obat obatan
Proses penyembuhan luka bisa terganggu akibat konsumsi obat-obatan tertentu,
misalnya kortikosteroid, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), dan obat
kemoterapi. Namun, untuk mengurangi rasa nyeri akibat luka, penggunaan obat
paracetamol dalam jangka pendek masih aman bagi proses penyembuhan luka.

06
Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi, seperti vitamin A dan vitamin C, protein, zinc, serta
zat besi, dapat menghambat proses penyembuhan luka. Oleh karena itu,
Anda disarankan untuk mencukupi asupan nutrisi dengan mengonsumsi
makanan bergizi seimbang guna mendukung pemulihan luka.
Faktor yang mempengaruhi Infeksi
07
Kebiasaan merokok
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa proses penyembuhan luka pada perokok
aktif berlangsung lebih lama dan tidak sempurna dibandingkan orang yang tidak
merokok.Hal ini diduga berkaitan dengan efek merokok yang dapat mengganggu
aliran darah dan kinerja sel darah putih serta tingginya kadar racun dalam darah

08
Penyakit tertentu
Penyakit tertentu, misalnya diabetes, obesitas, tekanan darah
tinggi, dan gangguan pembuluh darah, juga dapat memperlambat
proses penyembuhan luka. Ini dikarenakan penyakit tersebut dapat
mengganggu kelancaran aliran darah yang berperan penting dalam
proses penyembuhan luka.
Pada dasarnya, tubuh memiliki
Jika mengalami luka serius atau
mekanisme tersendiri untuk
perdarahan yang tak kunjung
mengatasi luka. Namun,
berhenti akibat terganggunya proses
langkah perawatan luka yang
penyembuhan luka, Anda sebaiknya
tepat juga bisa mendukung dan
segera berobat ke dokter agar dapat
mempercepat
dilakukan penanganan yang tepat.
pemulihannya.Agar proses
penyembuhan luka tidak
terhambat dan terhindar dari
komplikasi, Anda dianjurkan
untuk tidak mengoleskan krim
atau bahan apa pun ke luka
yang terbuka tanpa anjuran
dokter.
Masalah yang Terjadi Pada Luka
01
Selulitis
Infeksi bekas luka operasi bisa menyebabkan terjadinya selulitis.
Kondisi ini terjadi ketika infeksi menyebar ke jaringan di bawah
kulit dan menimbulkan bekas yang khas.

02
Sepsis
Salah satu komplikasi infeksi yang harus diwaspadai adalah sepsis.
Kondisi ini sangat berbahaya dan mengancam jiwa. Kondisi ini terjadi
karena bakteri menyebar melalui aliran darah ke seluruh tubuh, kemudian
menyebabkan perubahan tanda vital, seperti suhu tubuh, tekanan darah,
serta frekuensi denyut jantung dan pernapasan
03
Jaringan Parut
Infeksi yang terjadi karena bekas luka operasi juga bisa
menyebabkan munculnya jaringan parut. Tak hanya itu,
bekas luka yang mengalami komplikasi juga bisa memicu
munculnya kumpulan nanah dan abses pada kulit.

04
Infeksi Lanjutan
Infeksi pada bekas luka operasi juga bisa memicu terjadinya infeksi kulit
lainnya, seperti impetigo. Selain itu, infeksi juga bisa menyebabnya
perkembangan infeksi lebih lanjut yang disertai dengan tetanus.
05
Necrotising Fasciitis
Infeksi luka bekas operasi juga bisa menyebabkan komplikasi
berupa necrotising fasciitis. Kondisi ini sebenarnya sangat jarang
terjadi. Pada necrotising fasciitis, infeksi kulit mengalami
kerusakan dan menyebar dengan cepat ke daerah sekitarnya.

Salah satu cara terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan mencegah
terjadinya infeksi pada bekas luka operasi. Setelah menjalani operasi,
cobalah untuk bertanya kepada dokter terkait hal-hal yang harus
dilakukan untuk merawat luka dan mengurangi risiko infeksi luka operasi.
Perawatan Luka Operasi
01
Ganti Balutan
Perawatan dan pengobatan luka juga berbeda dan disesuaikan
dengan kondisi luka. Luka yang tergolong ringan tentunya dapat
diatasi dengan perawatan mandiri di rumah, sedangkan luka yang
tergolong besar dan dalam membutuhkan perawatan lebih di rumah
sakit. Tidak jarang, untuk mendukung luka cepat pulih biasanya tim
medis akan menggunakan perban guna menjaga luka
Beberapa hal yang Perlu diperhatikan
Sebelum Ganti Balutan
Oleskan obat yang dianjurkan oleh dokter untuk
Selalu mencuci tangan sebelum menyentuh mempercepat penyembuhan luka. Biasanya, luka
perban yang akan diganti dan luka. Pastikan yang akan sembuh terasa gatal, tetapi hindari
tangan dalam keadaan bersih setiap akan untuk menggaruk luka.
melakukan tindakan pada luka atau perban.
Gunakan perban yang baru untuk menutup luka.
Lepaskan perban secara perlahan dari kulit yang Pastikan perban langsung menutup luka agar
mengalami luka. Setelah perban terlepas, perban tidak terpapar bakteri.
perhatikan kondisi luka dengan baik dan pastikan
tidak ada tanda infeksi yang muncul pada luka Buang perban yang sudah dipakai pada tempat
sampah. Usahakan sebelum membuang perban
bekas pakai, bungkus perban dengan menggunakan
Jika luka dalam kondisi membaik, bersihkan
kantong plastik untuk menurunkan risiko
luka dengan larutan pembersih. Setelah
penyebaran dan penularan bakteri.
bersih, keringkan luka dengan kassa.
Segera cuci tangan setelah mengganti perban
dengan sabun antibakteri.
Perawatan Luka Operasi
 Sarung tangan steril sekali pakai
Perban sendiri perlu diganti
minimal satu hari sekali.  Alat ganti perban, seperti gunting, pinset, dan klem.
Perban yang kotor dan jarang  Pastikan semua alat yang digunakan dalam kondisi bersih
diganti akan menyebabkan luka
menjadi lebih lembap sehingga dan steril 
bakteri lebih mudah masuk dan  Kassa.
mengakibatkan luka
mengalami infeksi  Obat luka, seperti salep antiseptik, larutan antiseptik,
larutan pembersih untuk membantu penyembuhan luka
semakin cepat.
 Plester.
 Perban yang baru.
 Kantong plastik untuk bekas perban.
Langkah langkah membuka Jahitan
Adapun langkah buka jahitan di rumah tergantung jenis jahitan. Umumnya
langkahnya mencakup:
 

 Pegang simpul di ujung jahitan dengan pinset, lalu


tarik sedikit demi sedikit pelan-pelan
 Ambil gunting, kemudian potong simpul
  
 Tarik satu jahitan dengan perlahan setelah simpul
sudah putus
 Ulangi proses di atas hingga semua jahitan lepas
satu per satu
 Hitung jahitan yang sudah lepas, pastikan sudah
lengkap semuanya
Video
Video
Video
Video
Terima 01

Kasih
Subjudul tulis di sini

Anda mungkin juga menyukai