Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

LEMBAGA KEMASYARAKATAN

DOSEN PENGAMPU
Moh,Adib, SKM, M.Kes

Kebutuhan Dasar Manusia II

Disusun oleh:
1. Muhammad Rahul Fikri
2. Retna Cahyaingtyas
3. Nunung Nabila Husnul Khatima
4. Anggelina Triani
5. Yasi Pahira
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN PONTIANAK
SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN+NERS
Tingkat 1
2020/2021
Lembar Pengesahan
1. Judul makalah :Lembaga Kemasyarakatan
2. Kelompok
a. Ketua kelompok :
b. Anggota :
3. Dosen pengampu : Moh.Adib,SKM, M.Kes

Pontianak, 15 maret 2020


Menyetujui,
Dosen pengampu Ketua Kelompok

Moh.Adib,SKM, M.Kes
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul LEMBAGA KEMAYARAKATAN
ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Sosiologi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
lembaga kemasyarakatan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Moh.Adib, SKM, M.Kes, selaku pengampu mata
kuliah Sosiologi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Pontianak, 15 maret 2020


 

Penulis
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri, namun dalam kehidupannya harus
berkelompok atau bermasyarakat.Manusia tidak dapat berdiri sendiri tapi juga tergantung
pada orang lain. Manusia tanpa manusia lainnya pasti akan mati.Dalam hubungannya
dengan manusia lain manusia berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya dengan orang
lain, karena manusia mempunyai naluri untuk selalu hidup dengan orang lain
(gregariausness).

Manusia menurut kodratnya dilahirkan untuk menjadi bagian dari suatu kebulatan
masyarakat. Dengan demikian manusia itu merupakan bagian dari suatu lembaga
sosial.Perhatikanlah kehidupan sehari-hari. Hampir semua kegiatan manusia dilakukan ada
kaitannya dengan orang lain dan dalam kehidupan bersama dengan manusia lainnya.

Landasan dari adanya hasrat untuk selalu berada dalam kesatuan dengan orang lain
adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan yang mendasar
atau kebutuhan pokok dan kebutuhan sosial maupun kebutuhan intergratif. Oleh karena
manusia memiliki kebutuhan yang beraneka ragam, dan cara-cara yang dipergunakan
untuk memenuhi kebutuhan itupun bermacam-macam pula, maka manusia menentukan
bentuk kehidupan sosial tertentu ditempat ia hidup dengan sebaik-baiknya.

Manusia sejak dilahirkan sudah mempunyai dua hasrat atau keinginan pokok yaitu
Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya yaitu masyarakat dan
Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.

Untuk dapat menghadapi dan menyesuaikan diri dengan kedua lingkungan tersebut di
atas, manusia menggunakan pikiran, perasaan dan kehendaknya. Lembaga
kemasyarakatan atau lembaga  sosial didalam kehidupan manusia, merupakan himpunan
atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan tersebut antara lain
menyangkut kaitan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu pertanyaan,
apakah setiap himpunan manusia dapat dinamakan lembaga sosial? Untuk itu, diperlukan
beberapa persyaratan tertentu, antara lain; 1) adanya kesadaran pada setiap anggota
kelompok bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan, 2) adanya
hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lain, 3) adanya
faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan antara mereka bertambah erat, yang
dapat merupakan nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi
yang sama, 4) berstruktur,berkaidah dan mempunyai pola perilaku, 5) bersistem dan
berproses.

Lembaga sosial adalah dimana terdapat suatu struktur organisasi dan suatu faktor,
yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok-kelompok itu, sehingga hubungan
antara mereka bertambah erat. Faktor-faktor itu yang terdiri dari dimana merupakan nasib
yang sama, kepentingan yang sama, ideologi yang sama, politik yang sama dan lain
sebagainya. Hal ini merupakan ikatan yang bersifat pokok untuk jangka waktu tertentu.
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan lembaga kemasyarakatan (lembaga sosial)?


2. Bagaimana proses pertumbuhan lembaga sosial kemasyarakatan?
3. Apa ciri-ciri umum lembaga kemasyarakatan?
4. Bagaimana tipe-tipe lembaga kemasyarakatan?
5. Bagaimana cara mempelajari lembaga kemasyarakatan?
6. Bagaimana dengan conformity dan deviation dalam lembaga kemasyarakatan?

C. TUJUAN PENULISAN

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan daripada penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana pengertian tentang lembaga kemasyarakatan


2. Untuk mengetahui proses pertumbuhan lembaga sosial kemasyarakatan
3. Untuk mengetahui ciri-ciri umum lembaga kemasyarakatan
4. Untuk mengetahui Bagaimana tipe-tipe lembaga kemasyarakatan
5. Untuk mengetahui Bagaimana cara mempelajari lembaga kemasyarakatan
6. Untuk mengetahui conformity dan deviation dalam lembaga kemasyarakatan
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Lembaga Kemasyarakatan
Lembaga kemasyarakatan adalah himpunan norma-norma dari segala tingkatan yang berkisar
pada suatu kebutuhan pokok didalam kehidupan masyarakat.Wujud yang kongkritlembaga
kemasyarakatan tersebut adalah asosiasi (Asosiation).2
Pengertian lembaga kemasyarakatan menurut Peter L. Berger : Lembaga kemasyarakatan
adalah suatu prosedur yang menyebabkan perbuatan manusia ditekan oleh pola tertentu dan
dipaksa bergerak melalui jalan yang dianggap sesuai dengan keinginan masyarakat.
Pengertian lembaga kemasyarakatan menurut Mayor polak: Lembaga kemasyarakatan adalah
suatu kompleks atau sistem peraturan-peraturan dan adat istiadat yang mempertahankan nilai-
nilai yang penting.
Pengertian lembaga kemasyarakatan menurut W. Hamilton: Lembaga kemasyarakatan adalah
tata cara kehidupan kelompok, yang apabila dilanggar akan dijatuhi pelbagai derajat sanksi.
Pengertian lembaga kemasyarakatan menurut Robert Maclver dan C. H. Page, lembaga
kemasyarakatan adalah prosedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur
hubungan antarmanusia yang tergabung dalam suatu kelompok masyarakat.
2. Proses Pertumbuhan Lembaga Sosial Kemasyarakatan
Timbulnya institusi social dapat terjadi melalui 2 cara yaitu :   
Secara Terencana Secara tidak terencana maksudnya adalah institusi itu lahir secara bertahap
dalam kehidupan masyarakat, biasanya hal ini terjadi ketika masyarakat dihadapkan pada
masalah atau hal-hal yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidup yang sangat
penting. Contohnya adalah dalam kehidupan ekonomi , dimasa lalu , untuk memperoleh suatu
barang orang menggunakan system barter , namun karena dianggap sudah tidak efisien dan
menyulitkan , maka dibuatlah uang sebagai alat pembayaran yang diakui masyarakat, hingga
muncul lembaga ekonomi seperti bank dan sebagainya 

Secara terencana maksudnya adalah institusi muncul melalui suatu proses perncanaan yang
matang yang diatur oleh seseorang atau kelompok orang yang memiliki kekuasaan dan
wewenang. Contohnya lembaga transmigrasi yang dibuat oleh pemerintah sebagai cara untuk
mengatasi permasalahan kepadatan penduduk. Singkat kata bahwa proses terbentuknya
lembaga social berawal dari individu yang saling membutuhkan . Saling membutuhkan ini
berjalan dengan baik kemudian timbul aturan yang disebut norma kemasyarakatan.
3. Ciri-Ciri Umum Lembaga Kemasyarakatan
Menurut Gillin dan Gillin, beberapa ciri umum lembaga kemasyarakatan antara lain :
1. Suatu lembaga kemasyarakatan adalah organisasi pola-pola pemikiran danpola-pola
perilaku yang terwujud melalui aktivitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya. Lembaga
kemasyarakatan terdiri dari adat-istiadat, tata-kelakuan, kebiasaan serta unsur-unsur
kebudayaan lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung tergabung dalam satu unit
yang fungsional.
2. Suatu tingkat kekekalan tertentu merupakan ciri dari semua lembaga kemasyarakatan.
Sistem-sistem kepercayaan dan aneka macam tindakan, baru akan menjadi bagian lembaga
kemasyarakatan setelah melewati waktu yang relatif lama.
3. Lembaga kemasyarakatan mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu.
4. Lembaga kemasyarakatan mempunyai alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk
mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan, seperti bangunan, peralatan, mesin dan lain
sebagainya. Bentuk serta penggunaan alat-alat tersebut biasanya berlainan antara satu
masyarakat dengan masyarakatlain.
5. Lambang-lambang biasanya merupakan ciri khas dari lembaga kemasyarakatan. Lambang-
lambang tersebut secara simbolis menggambarkan tujuan dan.fungsi lembaga yang
bersangkutan.
6. Suatu Lembaga kemasyarakatan mempunyai tradisi tertulis atau yang tidak tertulis, yang
merumuskan tujuannya, tata tertib yang berlaku dan lain-lain.

4. Tipe-Tipe Lembaga Kemasyarakatan


Tipe-tipe lembaga kemasyarakatan dapat diklasifikasikan dari pelbagai sudut. Menurut Gillin
dan Gillin :
Dari sudut perkembangannya :
 Crescive Institutions Lembaga-lembaga yang secara tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat
masyarakat. Contoh : hak milik, perkawinan, agama, dsb.
 Enacted Institution Dengan sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya
lembaga utang-piutang, lembaga perdagangan, dan lembaga-lembaga pendidikan, yang
kesemuanya berakar pada kebiasaan-kebiasaan masyarakat.
Dari sudut sistem nilai-nilai yang diterima masyarakat:
 Basic Institutions Lembaga kemasyarakatan yang sangat penting untuk memelihara dan
mempertahankan tata tertib dalam masyarakat. Dalam masyarakat Indonesia, misalnya
keluarga,sekolahsekolah, segara, dsb.
 Subsidiary Institutions Dianggap kurang penting. Misalnya kegiatan-kegiatan untuk
rekreasi. Dari sudut penerimaan masyarakat:
 Approved-Socially Sanctioned Institutions Lembaga-lembaga yang diterima masyarakat,
seperti sekolah, lembaga perdagangan, dsb.
 Unsanctioned Institutions Lembaga-lembaga yang ditolak masyarakat, walau masyarakat
kadangkadang tidak berhasil memberantasnya. Misalnya kelompok penjahat, pemeras,
pencoleng, dsb.
Dari sudut penyebarannya :
 General Institutions Contoh : Agama merupakan suatu General Institutions, karena dikenal
oleh hampir semua masyarakat dunia.
 Restricted Institutions Agama Islam, Katolik, Protestan, Budha, dan Hindu, Restricted
Institutions, karena dianut oleh masyarakat tertentu di dunia ini.

Dari sudut fungsinya :


 Operative Institutions Berfungsi sebagai lembaga yang menghimpun pola-pola atau tata
cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan.
 Restricted Regulative Bertujuan untuk mengawasi adatistiadat atau tata kelakukan yang
tidak menjadi bagian mutlak lembaga itu sendiri.
5. CARA MEMPELAJARI LEMBAGA KEMASYARAKATAN

Telah lama para ahli berusaha untuk meneliti dengan cara atau metode-metode yang
menurut anggapanya paling efisien. Apabila cara atau metode-metode tersebut dihimpun,
maka akan dapat dijumpai tiga golongan pendekatan (approach) terhadap masalah tersebut,
yaitu sebagai berikut:
1.      Analisis secara historis
Analisis secara historis bertujuan untuk meneliti sejarah timbul dan perkembangan suatu
lembaga kemasyarakatan tertentu.
2.      Analisis komparatif
Analisis komparatif bertujuan untuk menelaah suatu lembaga kemasyarakatan tertentu dalam
pelbagai masyarakat berlainan ataupun pelbagai lapisan sosial masyarakat tersebut.
3.      Analisis fungsional
Lembaga-lembaga kemasyarakatan dapat pula diselidiki dengan jalan menganalisis hubungan
antara lembaga-lembaga tersebut didalam suatu masyarakat tertentu.

Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ketiga pendekatan tersebut saling
melengkapi satu sama lain. Artinya, didalam meneliti lembaga-lembaga kemasyarakatan,
salah satu pendekatan akan dipakai sebagai alat pokok, sedangkan yang lain bersifat ebagai
tambahan untuk melengkapi kesempurnaan cara-cara penelitian tersebut.

6.   CONFORMITY DAN DEVIATION

Masalah Conformity dan Deviation berhubungan erat dengan social control.


Conformity berarti proses penyesuaian diri dengan masyarakat dengan cara mengindahkan
kaidah dan nilai-nilai masyarakat. Sebaliknya, deviation adalah penyimpangan terhadap
kaidah-kaidah dan nilai-nilai dalam masyarakat. Untuk mengkaji deviation telah banyak teori
yang dikembangkan oleh para sarjana ilmu-ilmu sosial dan sosiologi pada khususnya. Dari
sekian banyak teori, hanya akan dikemukakan suatu teori yang dikembangkan oleh Robert K.
Merton. Sosiologi ini meninjau penyimpangan (deviasi) dari  sudut struktur sosial dan
budaya.
Masalah yang erat hubungannya dengan pengendalian sosial adalah conformity yaitu
penyesuaian diri pada norma-norma dan nilai-nilai dalam suatu masyarakat. Deviation yaitu
penyimpangan terhadap norma-norma dan nilai-nilai tersebut.
BAB 3 PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
https://morinforent.wordpress.com/2014/04/06/lembaga-kemasyarakatan/
(diakses pada jam 19.45, 13/03/2021)
Mardikanto, Totok dan Poerwoko Soebiato. 2012. Pemberdayaan Masyarakat Dalam
Prespektif Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta.
Nasikun. 2016. Sistem Sosial Indonesia, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Enny Agustina. (2019). The Role of Community Empowerment Carried out by Village Government in

the Regional Autonomy Era. UNIFIKASI : Jurnal Ilmu Hukum, 6(1), 34-

Anda mungkin juga menyukai