Anda di halaman 1dari 19

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“MAS FIBES (MASYARAKAT PEDULI AIR BERSIH DENGAN


FILTRASI SEDERHANA)”
Untuk Memenuhi Tugas Praktek Profesi Ners Stase Keluarga dan Komunitas
di Desa Bancang, Tragah, Bangkalan

Disusun Oleh :
KELOMPOK 5 KELOMPOK 6 KELOMPOK 7
M. Holili Ulul Azmi Indra Lukmana
Risky Rinaldi Robby Ikbanol Hakim Ilham Irawan
Moh. Noer Fajariyanto Lulu Faradila Lilis Damayanti
Jannatul Ma’wa Lucky Yustika C.F Ummi Syafira
Kusuma Laila Watik Asrifaul Wadni Musayenah
Hani Faturrohmah Meryani Wardianingsih Nurur Rohmah
Zulfia Tri Utami Risa Risky Fatimah Humairatus Soffah
Linatus Tsaniyah Fitria Ayu Bestari Zahriyah

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) ini telah di konsultasikan serta


direvisi dan di sahkan pada:

Hari/ Tanggal : 08 Juni 2023


Tempat : Balai Desa Bancang, Tragah
Judul : MAS FIBES (Masyarakat Peduli Air Bersih Dengan
Filtrasi Sederhana)

Bangkalan, 08 Juni 2023

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

(Luluk Fauziyah J, S.Kep., Ns., M. Kep) (Ahmad Sugianto, S.Kep., Ns)

Mengetahui,

Kepala Puskesmas Tragah

(Vivin Sufianti, S.ST.Bd)


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya, Satuan
Acara Penyuluhan yang berjudul “MAS FIBES (Masyarakat Peduli Air Bersih
Dengan Filtrasi Sederhana)” selesai tepat pada waktunya. Satuan Acara
Penyuluhan ini dibuat untuk memberikan penyuluhan pada masyarakat serta
membagi apa yang telah kami dapatkan dari beberapa sumber yang telah tersedia.

Dalam penyusunan Satuan Acara Penyuluhan ini terdapat banyak


kesalahan serta kekurangan, kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan
untuk membuat makalah lebih baik lagi ke depannya.

Pada kesempatan ini juga, kami mengucapkan terimakasih kepada :

1. Vivin S, S. Tr. Keb. Selaku Kepala Puskesmas Tragah.


2. A. Sugianto, S. Kep., Ns. Selaku Koordinator Perawat UGD dan
Rawat Jalan Puskesmas Tragah sekaligus Pembimbing Lahan.
3. Luluk Fauziyah J, S. Kep., Ns., M. Kep. Selaku Dosen Pembimbing.
4. Mulia Mayangsari, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.KMB Selaku Dosen
Pembimbing.

Akhir kata kami ucapkan terimakasih, semoga hasil makalah kami ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan juga orang yang membutuhkan ilmu yang
terdapat pada makalah ini, kami mohon maaf sebesar-besarnya apabila terdapat
kesalahan dalam penulisan, kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan.

Bangkalan, 08 Juni 2023

Penulis
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Masyarakat Peduli Air Bersih Dengan Filtrasi Sederhana


Sasaran : Warga Desa Bancang
Tempat : Kediaman Kepala Desa Bancang Kec.Tragah
Hari/Tanggal : Sabtu/10 Juni 2023
Waktu : 15.00 WIB - selesai

Tujuan Instruksional Umum:


Setelah mendapatkan penyuluhan selama 45 menit, peserta penyuluhan dapat
mengerti dan mengetahui tentang pengertian air bersih, syarat-syarat kualitas air
bersih, sumber-sumber air bersih, cara pengolahan air minum, dan teknik
penyaringan air dengan cara sederhana.
Tujuan Instruksional Khusus:
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 45 menit peserta penyuluhan
diharapkan dapat:
1. Mengetahui tentang air bersih
2. Mengetahui syarat-syarat kualitas air bersih
3. Mengetahui sumber-sumber air bersih
4. Mengetahui cara pengolahan air minum
5. Mengetahui teknik penyaringan air dengan cara sederhana
Sasaran:
Warga Desa Bancang, Kecamatan Tragah, Kabupaten Bangkalan.
Materi
1. Pengertian air bersih
2. Syarat-syarat kualitas air bersih
3. Sumber-sumber air bersih
4. Cara pengolahan air minum
5. Teknik penyaringan air dengan cara sederhana
Metode
o Ceramah
o Tanya jawab

Media
o LCD
o Layar Proyektor
o Leaflet/Poster

Kegiatan Penyuluhan
N
WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA
O
1 2 Menit Pembukaan:
o Memperkenalkan diri o Menjawab salam dan
o Menjelaskan tujuan dari mendengarkan
penyuluhan. o Menjawab pertanyaan
o Melakukan kontrak waktu. yang diberi oleh
o Mengkaji pengetahuan audience moderator
o Menyebutkan materi penyuluhan
yang akan diberikan
2 20 Menit Pemaparan Materi:
1. Pengertian Air Bersih
2. Syarat-syarat Kualitas Air o Mendengarkan dan
Bersih memperhatikan.
3. Sumber-sumber Air Bersih
4. Cara Pengolahan Air Minum
5. Teknik Penyaringan Air
dengan Cara Sederhana
3 5 Menit Sesi Tanya-Jawab:
o Memberi kesempatan pada
audience untuk bertanya pada
o Bertanya dan menjawab
pemateri tentang materi yang
pertanyaan yang diajukan.
belum diri pahami.
o Pemateri menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh audience.
4 2 Menit Evaluasi :
o Menanyakan pada peserta
penyuluhan tentang materi yang
diberikan
o Menjawab dan
o Reinforcement kepada keluarga
menjelaskan.
pasien bila dapat menjawab dan
menjelaskan kembali
pertanyaan/materi
5 1 Menit Teriminasi :
o Mengucapkan terima kasih kepada
o Mendengarkan dan
peserta penyuluhan
membalas salam
o Mengucapkan salam

Kriteria Evaluasi
1) Penilaian proses / kegiatan yang berlangsung dengan menggunakan
Lembar Pengamatan.

2) Kriteria Struktur :
a. Menyiapakan SAP
b. Menyiapakan materi dan media
c. Kontrak waktu dengan sasaran
d. Menyiapkan tempat
e. Menyiapkan pertanyaan

3) Kriteria Proses :
a. Peserta penyuluhan antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Peserta penyuluhan berkonsentrasi mendengarkan penyuluhan.
c. Peserta penyuluhan mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
secara lengkap dan benar.

4) Evaluasi hasil
a. Pendidikan kesehatan dikatakan berhasil apabila sasaran mampu
menjawab lebih dari 80% pertanyaan yang diberikan.
b. Pendidikan dikatakan cukup berhasil apabila sasaran mampu menjawab
50-80% pertanyaan yang diberikan.
c. Pendidikan dikatakan kurang berhasil apabila sasaran hanya mampu
menjawab kurang dari 50% pertanyaan yang diberikan.
Job Description
1) Moderator/ Pembawa acara :
Uraian tugas :
 Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada
peserta.
 Mengatur proses dan lama penyuluhan.
 Menutup acara penyuluhan.
 Memotivasi peserta untuk bertanya
2) Penyuluh:
Uraian tugas :
 Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang
mudah dipahami oleh peserta.
 Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan.
 Menggali pengetahuan pasien dan keluarga pasien tentang mengenal
kelemahan anggota badan bagian bawah .
3) Fasilitator :.
Uraian tugas :
 Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.
 Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
 Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.
 Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang
jelas bagi peserta.
 Berpartisipasi membantu penyuluh menjawab pertanyaan dari peserta

4) Observer:
Uraian tugas:
 Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri
sehingga memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses
penyuluhan.
 Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
 Mengamati perilaku verbal dan non-verbal peserta selama proses
penyuluhan.
 Mengevaluasi hasil penyuluhan denga rencana penyuluhan.
 Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak
sesuai dengan rencana penyuluhan.

5) Dokumentasi:
Uraian tugas:
 Mendokumentasikan saat acara berlangsung
Setting Tempat

Layar Proyektor
Observer
Moderator
Pembicara

Audien Audien Audien

fasilitator fasilitator
Audien
Audien Audien

Dokumentasi
fasilitator
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Air Bersih


Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari hari
yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila
telah dimasak. Sedangkan, air minum adalah air  yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. (Kemenkes,
2018).
B. Syarat-syarat kualitas air bersih
Air yang sehat harus mempunyai persyaratan sebagai berikut
(Sumardilah, 2016) :
1) Syarat fisik
Persyaratan fisik untuk air minum yang sehat adalah bening, jernih
(tak berwarna), tidak berasa, suhu dibawah suhu udara diluarnya. Cara
mengenal air  yang memenuhi persyaratan fiisik ini tidak sukar.
2) Syarat bakteriologis
Air untuk keperluan minum yang sehat harus bebas dari segala
bakteri, terutama bakteri  patogen. Cara untuk mengetahui apakah air
minum terkontaminasi oleh bakteri patogen adalah dengan memeriksa
sampel. Dan bila dari pemeriksaan 100 cc air  terdapat kurang dari 4
bakteri E. Coli maka air tersebut sudah memenuhi syarat kesehatan.
3) Syarat kimia
Air minum yang sehat harus mengandung zat-zat tertentu didalam
jumlah yang tertentu pula. Kekurangan atau kelebihan salah satu zat
kimia didalam air akan menyebabkan gangguan fisiologis pada
manusia. Sesuai dengan prinsip teknologi tepat guna di pedesaan
maka air  minum yang berasal dari mata air dan sumur dalam adalah
dapat diterima sebagai air yang sehat dan memenuhi ketiga
persyaratan tersebut diatas asalkan tidak tercemar oleh kotoran-
kotoran terutama kotoran manusia dan binatang. Oleh karena itu mata
air atau sumur yang ada di pedesaan harus mendapatkan pengawasan
dan perlindungan agar tidak dicemari oleh penduduk yang
menggunakan air tersebut.
C. Sumber-Sumber Air Bersih
Menurut Kementerian Kesehatan (2018) sumber air bersih dibagi
menjadi 4 antara lain :
1) Air hujan
Air hujan dapat ditampung kemudian dijadikan air minum, tetapi
air hujan ini tidak mengandung kalsium. Oleh karena itu, agar dapat
dijadikan air minum yang sehat perlu ditambahkan kalsium
didalamnya.
2) Air sungai dan danau
Air sungai dan danau berdasarkan asalnya juga berasal dari air
hujan yang mengalir melalui saluran-saluran ke dalam sungai atau
danau. Kedua sumber air ini sering juga disebut air permukaan. Oleh
karena itu air sungai dan danau ini sudah terkontaminasi atau tercemar
oleh  berbagai macam kotoran, maka bila akan dijadikan air minum
harus diolah terlebih dahulu.
3) Mata air
Air yang keluar dari mata air ini berasal dari air tanah yang muncul
secara alamiah. Oleh karena itu, air dari mata air ini bila belum
tercemar oleh kotoran sudah dapat dijadikan air minum langsung.
Tetapi karena kita belum yakin apakah betul belum tercemar maka
alangkah baiknya air tersebut direbus dahulu sebelum diminum.
4) Air sumur
Air sumur dangkal adalah air yang keluar dari dalam tanah,
sehingga disebut sebagai air tanah. Air berasal dari lapisan air di
dalam tanah yang dangkal. Dalamnya lapisan air ini dari  permukaan
tanah dari tempat yang satu ke yang lain berbeda-beda. Biasanya
berkisar antara 5 sampai dengan 15 meter dari permukaan tanah. Air
sumur pompa dangkal ini belum begitu sehat karena kontaminasi
kotoran dari permukaan tanah masih ada. Oleh karena itu perlu
direbus dahulu sebelum diminum. Air sumur dalam yaitu air yang
berasal dari lapisan air kedua di dalam tanah. Dalamnya dari
permukaan tanah biasanya lebih dari 15 meter. Oleh karena itu
sebagian besar air sumur dalam ini sudah cukup sehat untuk dijadikan
air minum yang langsung (tanpa melalui proses pengolahan).
D. Cara Pengolahan Air Minum
Ada beberapa cara pengolahan air minum menurut Kusnaedi (2018) :
1) Pengolahan secara alamiah
Pengolahan ini dilakukan dalam bentuk penyimpanan dari air yang
diperoleh dari berbagai macam sumber, seperti air danau, air sungai,
air sumur dan sebagainya. Di dalam penyimpanan ini air dibiarkan
untuk beberapa jam di tempatnya. Kemudian akan terjadi koagulasi
dari zat-zat yang terdapat didalam air dan akhirnya terbentuk
endapan. Air akan menjadi jernih karena partikel-partikel yang ada
dalam air akan ikut mengendap.
2) Pengolahan air dengan menyaring
Penyaringan air secara sederhana dapat dilakukan dengan kerikil,
ijuk dan pasir. Penyaringan pasir dengan teknologi tinggi dilakukan
oleh PAM (Perusahaan Air Minum) yang hasilnya dapat dikonsumsi
umum.
3) Pengolahan air dengan menambahkan zat kimia
Zat kimia yang digunakan dapat berupa 2 macam yakni zat kimia
yang berfungsi untuk koagulasi dan akhirnya mempercepat
pengendapan (misalnya tawas). Zat kimia yang kedua adalah
berfungsi untuk membunuh bibit penyakit yang ada di dalam air,
misalnya klor (Cl).
4) Pengolahan air dengan mengalirkan udara
Tujuan utamanya adalah untuk menghilangkan rasa serta bau yang
tidak enak, menghilangkan gas-gas yang tak diperlukan, misalnya
CO2 dan juga menaikkan derajat keasaman air.
5) Pengolahan air dengan memanaskan sampai mendidih
Tujuannya untuk membunuh kuman-kuman yang terdapat pada air.
Pengolahan semacam ini lebih tepat hanya untuk konsumsi kecil
misalnya untuk kebutuhan rumah tangga.
6) Pengolahan mata air
Mata air yang secara alamiah timbul di desa-desa perlu dikelola
dengan melindungi sumber mata air tersebut agar tidak tercemar oleh
kotoran. Dari sini air tersebut dapat dialirkan ke rumah-
rumah penduduk melalui pipa-pipa bambu atau penduduk dapat
langsung mengambilnya sendiri ke sumber yang sudah terlindungi
tersebut.
7) Pengolahan air sungai
Air sungai dialirkan ke dalam suatu bak penampung I melalui
saringan kasar yang dapat memisahkan benda-benda padat dalam
partikel besar. Bak penampung I tadi diberi saringan yang terdiri dari
ijuk, pasir, kerikil dan sebagainya. Kemudian air dialirkan ke bak
penampung II. Disini dibubuhkan tawas dan chlor. Dari sini baru
dialirkan ke penduduk atau diambil penduduk sendiri langsung ke
tempat itu. Agar bebas dari bakteri bila air akan diminum masih
memerlukan direbus terlebih dahulu.
8) Pengolahan air untuk rumah tangga
Air sumur pompa terutama air sumur pompa dalam sudah cukup
memenuhi persyaratan kesehatan. Tetapi sumur pompa ini di daerah
pedesaan masih mahal, disamping itu teknologi masih dianggap
tinggi untuk masyarakat pedesaan. Yang lebih umum di daerah
pedesaan adalah sumur gali. Agar air sumur pompa gali ini tidak
tercemar oleh kotoran di sekitarnya, perlu adanya syarat-syarat
sebagai berikut :
a. Harus ada bibir sumur agar bila musim hujan tiba, air tanah tidak
akan masuk ke dalamnya.
b. Pada bagian atas kurang lebih 3 m dari permukaan tanah harus
ditembok, agar air dari atas tidak dapat mengotori air sumur.
c. Perlu diberi lapisan kerikil di bagian bawah sumur tersebut untuk
mengurangi kekeruhan.
d. Sebagai pengganti kerikil, ke dalam sumur ini dapat dimasukkan
suatu zat yang dapat membentuk endapan, misalnya aluminium
sulfat (tawas).
e. Membersihkan air sumur yang keruh ini dapat dilakukan dengan
menyaringnya dengan saringan yang dapat dibuat sendiri dari
kaleng bekas.
9) Air hujan
Kebutuhan rumah tangga akan air dapat pula dilakukan melalui
penampungan air hujan. Tiap-tiap keluarga dapat melakukan
penampungan air hujan dari atapnya masing-masing melalui aliran
talang. Pada musim hujan hal ini tidak menjadi masalah tetapi pada
musim kemarau mungkin menjadi masalah. Untuk mengatasi
keluarga memerlukan tempat penampungan air hujan yang lebih
besar agar mempunyai tandon untuk musim kemarau.
E. Teknik Penyaringan Air dengan Cara Sederhana
Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan
untuk mendapatkan air bersih, dan cara yang paling mudah adalah dengan
penyaringan dan pengendapan.
1) Teknik Penyaringan
Berikut beberapa alternatif cara sederhana untuk mendapatkan
air bersih dengan cara penyaringan air :
a. Saringan Kain Katun.
Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun
merupakan teknik penyaringan yang paling sederhana / mudah. Air
keruh disaring dengan menggunakan kain katun yang bersih. Saringan
ini dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada
dalam air keruh. Air hasil saringan tergantung pada ketebalan dan
kerapatan kain yang digunakan.
b. Saringan Kapas
Teknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik
dari teknik sebelumnya. Seperti halnya penyaringan dengan kain katun,
penyaringan dengan kapas juga dapat membersihkan air dari kotoran
dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Hasil saringan juga
tergantung pada ketebalan dan kerapatan kapas yang digunakan.

c. Saringan Pasir Lambat (SPL)


Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat
dengan menggunakan lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada
bagian bawah. Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku
melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan
kerikil.
d. Saringan air sederhana
Saringan air sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari
saringan pasir arang dan saringan pasir lambat. Pada saringan
tradisional ini selain menggunakan pasir, kerikil, batu dan arang juga
ditambah satu buah lapisan injuk / ijuk yang berasal dari sabut kelapa.
Untuk bahasan lebih jauh dapat dilihat pada artikel saringan air
sederhana.
2) Teknik Pengendapan
Berikut beberapa alternatif cara sederhana untuk mendapatkan
air bersih dengan cara pengendapann air :
a. Tawas
Berfungsi untuk memisahkan dan mengendapkan kotoran
dalam air. Lama pengendapan berkisar selama 12 jam. Fungsi
tawas hanya untuk pengendapan, tidak berfungsi untuk membunuh
kuman dan menaikkan pH dalam air.
b. Kaporit
Berfungsi untuk membunuh bakteri, kuman dan virus
dalam air. Dan juga menaikkan pH dalam air. Membutuhkan
proses yang lama untuk mengendap.
c. Kapur Gamping
Berfungsi untuk pengendapan namun membutuhkan waktu
hingga 24 jam. Juga berfungsi untuk menaikkan pH air tetapi tidak
berfungsi untuk membunuh kuman, virus dan bakteri.
d. Arang batok kelapa
Berfungsi untuk menghilangkan bau, rasa tidak enak dalam
air dan juga menjernihkan air.

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Petunjuk Teknis cara


menjernihkan air . Jakarta: Kementerian Kesehatan RI

Kusnaedi, U. 2018. Penyaringan air sederhana. Jakarta : PT. Pustaka


Pembangunan Swadaya Nusantara.

Sumardilah, D. S., dan Hastuti, R. P. 2016. Uji Model Fisik Water Treatment
Sederhana Untuk Mengubah Air Sumur. Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.
LEMBAR OBSERVASI
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Hari/ Tanggal : 10 Juni 2023


Pukul : 15.00 - selesai WIB
Tempat : Kediaman Kepala Desa Bancang Kec. Tragah
Materi : MAS FIBES (Masyarakat Peduli Air Bersih Dengan Filtrasi
Sederhana)”
No. ASPEK YANG DI NILAI YA TIDAK
1. Persiapan:
 SAP
 Leaflet
 Flipchart
 Tempat
 Peserta
2. Alat:
 Leaflet
 Laptop
 Power Point

3. Materi
 SAP
 Leaflet
 Power Point

4. Moderator:
 Pembukaan
 Diskusi
 Penutup

5. Penyaji:
 Suara
 Penguasaan materi
 Penutup
 Bahasa
6. Fasilitator:
 Penguasaan materi
 Bahasa
7. Proses:
 Keaktifan sasaran
 Ketetapan jawaban
 Ketetapan waktu
DOKUMENTASI KEGIATAN
LEMBAR KONSUL

Kelompok : 5,6,7
Desa : Bancang, Tragah
Stase : Keperawatan Komunitas & Keluarga

HARI/ NAMA TANDA


NO. MATERI
TANGGAL MAHASISWA TANGAN

Anda mungkin juga menyukai