PENDAHULUAN
Pemberian ASI eksklusif pada bayi baru lahir yaitu sejak hari
tunggal terbaik bagi bayi baru lahir dan sangat penting untuk kesehatan
yang mengandung immunology aktif yakni IgA dalam jumlah besar, IgM,
IgD, IgG, dan IgE yang berfungsi sebagai antibodi dalam melawan agen
mencegah serta menurunkan risiko kematian pada bayi baru lahir. Namun,
adalah reaksi alami tubuh ibu ketika bayi mengisap payudara yang
tanda produksi ASI mengalir dengan normal dan lancar diantaranya yaitu
ibu merasakan kram di sekitar rahim, bayi mengubah pola isapan dari
1
2
payudara. Saat ibu merasakan salah satu tanda tersebut, itu tandanya ASI
dalam mengetahui kelancaran produksi ASI yakni ASI yang banyak dapat
tegang, payudara ibu akan terasa lembut dan kosong ketika selesai
normal, pada saat ASI keluar saat hamil dan ASI keluar 2-3 hari setelah
melahirkan. Jika ASI keluar lebih lama, maka hal tersebut sudah termasuk
Pada ibu yang melahirkan tidak secara spontan atau operasi Sectio
dilakukan oleh Chertox dan Shoham Vardi (2017) dengan hasil yakni ibu-
dengan ibu-ibu yang melahirkan secara spontan karena ibu pasca bedah
sesar masih membutuhkan waktu observasi, begitu pula dengan bayi yang
alasan pasokan ASI yang tidak mencukupi atau tidak lancar. Berdasarkan
hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2018) 80% ibu yang mengalami
proses persalinan melalui bedah sesar memiliki peluang lebih tinggi dalam
post partum mengalami kendala ASI tidak keluar, 4 (40%) orang ibu
postpartum mengalami ASI tidak lancar pada awal menyusui, serta hanya
yaitu produksi ASI lancar. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa
masih ada ibu post Sectio Caesarea (SC) yang mengalami produksi ASI
samping diantaranya yaitu rasa mual, pusing, serta menggigil masih bisa
produksi ASI yaitu faktor makanan ibu dimana jika gizi ibu kurang dari
dibanding bayi yang lebih besar, perawatan payudara jika dilakukan akan
pada persalinan SC ibu kesulitan karena masih ada efek samping anastesi,
lemah dan tidak mampu menghisap secara efektif, konsumsi rokok akan
untuk lebih sering disusui dan frekuensinya lebih sering, dan pil
2015).
ASI (Astuti dkk, 2017). Jika ASI tidak diproduksi, maka akan berdampak
5
karena bilirubin dalam darah bayi masih tinggi (Nurjannah dkk, 2013).
produksi ASI. Salah satunya yaitu Endorphin massage, pijat yang bisa
Selain itu, ada cara lain untuk menstimulasi hormon oksitosin yaitu
pijat punggung. pijat punggung dapat memberikan sensasi rileks pada ibu,
sehingga melancarkan aliran saraf saluran ASI pada kedua payudara. Pijat
merangsang terjadinya let down reflex sehingga terjadi proses ejeksi ASI
dari alveoli dan duktus lactiferous yang secara otomatis ASI pun keluar
e. Faktor psikologis
k. Konsumsi rokok
l. Konsumsi alcohol
n. Rawat gabung
(Marmi, 2015).
7
menurunnya jumlah ASI yang akhirnya produksi ASI berhenti. Hal ini
dalam tubuhnya, yang nanti akan digunakan sebagai salah satu komponen
susu (alveoli) untuk memproduksi ASI. Isapan bayi tidak sempurna atau
puting susu ibu yang sangat kecil akan membuat produksi hormon
oksitosin dan hormon prolaktin akan terus menurun dan ASI akan
terhenti.
c. Frekuensi penyusuan
Pada studi 32 ibu dengan bayi prematur disimpulkan bahwa produksi ASI
setelah melahirkan. Studi lain yang dilakukan pada ibu dengan bayi
d. Riwayat penyakit
Penyakit infeksi baik yang kronik maupun akut yang mengganggu proses
e. Faktor psikologis
Ada hubungan berat lahir bayi dengan volume ASI. Hal ini berkaitan
bayi yang lebih besar. Berat bayi pada hari kedua dan usia 1 bulan sangat
h. Perawatan payudara
dengan perawatan payudara yang baik, maka puting tidak akan lecet
pada duktus laktiferus dapat dihindari sehingga pada waktunya ASI akan
i. Jenis persalinan
dilakukan setelah bayi lahir. Biasanya ASI sudah keluar pada hari
menyusui bayinya pada jam pertama setelah bayi lahir karena efek
samping anastesi seperti rasa mual, pusing, serta menggigil masih bisa
dirasakan ibu pada masa pemulihan, serta kondisi luka operasi dibagian
Umur kehamilan dan berat lahir mempengaruhi produksi ASI. Hal ini
Sehingga produksi ASI lebih rendah daripada bayi yang lahir tidak
organ.
k. Konsumsi rokok
pelepasan oksitosin.
l. Konsumsi alkohol
Meskipun minuman alkohol dosis rendah disatu sisi dapat membuat ibu
0,5-0,8 gr/kg berat badan ibu mengakibatkan kontraksi rahim hanya 62%
n. Rawat Gabung
Bila ibu dekat dengan bayinya, maka bayi akan segera disusui dan
alami, dimana bayi mendapatkan nutrisi alami yang paling sesuai dan
baik. Untuk ibu, dengan menyusui, maka akan timbul reflex oksitosin
hormonal 3 bulanan
kelancaran produksi ASI pada ibu post partum sectio caesarea (SC).
berikutnya.
Puskesmas
Somba Opu
Kabupaten Gowa