Oleh
Nim : 18101050108
Menyatakan bahwa saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan usulan proposal
saya yang berjudul “Pengaruh Latihan Berfikir Positif terhadap Harga Diri
Rendah Remaja di Panti Asuhan Puti Bungsu Kota Padang Tahun 2022 ”
Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, dalam
penulisan usulan proposal ini, maka saya akan menerima sanksi yang telah
ditetapkan.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
i
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Nim : 18101050108
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
(Ns. Edo Gusdiansyah, S.Kep, M.Kep) (Ns. Amelia Susanti, S.Kep, M.Kep, Sp.Kep J)
Mengetahui,
Ketua STIKes
ii
PERNYATAAN PENGUJI
DEWAN PENGUJI
Pembimbing I
(Ns. Edo Gusdiansyah, S.Kep, M.Kep) ( )
Pembimbing II
(Ns. Amelia Susanti, S.Kep, M.Kep, Sp.Kep J) ( )
Penguji I
(Ns. Diana Arianti, M.Kep) ( )
Penguji II
(Ns. Welly, M.Kep) ( )
iii
(Dr. Ns. Asmawati, S.Kep, M.Kep)
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayat-Nya , shalawat beriringan salam kepada jujungan kita Nabi
berjudul “Pengaruh Latihan Berfikir Positif terhadap Harga Diri Rendah Remaja
di Panti Asuhan Puti Bungsu Kota Padang Tahun 2022” Dalam proses pembuatan
skripsi ini, peneliti telah banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan serta
dukungan dari berbagai pihak, dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terima
kasih kepada :
2. Ibu Ns. Amelia Susanti, S.Kep, M.Kep, Sp.Kep J, selaku pembimbing II yang
3. Ibu Dr. Ns. Asmawati, S.Kep,M.Kep, selaku Ketua Stikes Alifah Padang
4. Ibu Ns. Ledia Restipa, S.Kep, M.Kep, selaku Ka. Prodi Keperawatan STIKes
Alifah Padang.
5. Seluruh staf dan dosen pengajar di STIKes Alifah Padang yang telah banyak
iv
6. Teristimewa untuk kedua orang tua, kakak-kakak, adik-adik serta keluarga
besar dan orang-orang yang saya sayangi yang telah memberikan semangat dan
persatu.
banyak terdapat kekurangan, hal ini bukanlah suatu kesenjangan melainkan karena
Peneliti
v
DAFTAR ISI
PERNYATAAN PERSETUJUAN.................................................................ii
PERNYATAAN PENGUJI...........................................................................iii
KATA PENGANTAR....................................................................................iv
DAFTAR ISI...................................................................................................vi
DAFTAR TABEL........................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................x
BAB 1................................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
C. Tujuan Penelitian...................................................................................7
D. Manfaat Penelitian...................................................................................7
E. Ruang Lingkup.........................................................................................8
A. Tinjauan Teoritis.................................................................................10
2. Berpikir Positif.................................................................................14
3. Remaja..............................................................................................20
B. Kerangka Teori......................................................................................22
C. Kerangka Konsep...................................................................................23
D. Defenisi Operasional.............................................................................24
BAB III...........................................................................................................25
A. Desain Penelitian.................................................................................25
vi
B. Lokasi dan Waktu Penelitian...............................................................25
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................24
vii
DAFTAR TABEL
Table 3.1 Rancangan Quasy Eksperiment dengan desain One- Group Pre-Test-
Post-Test ………………………………………………………………………....38
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Lampiran
2. Ganchart
3. Persetujuan Responden
4. Lembar Kuesioner
5. Lembar Konsul
x
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
22.229.160 juta jiwa dan jumlah penduduk usia remaja di Sumatera Barat
dewasa. Menurut (World Healty Organization, 2014) batas usia remaja yaitu
10-20 tahun dengan pembagian remaja awal 10-14 tahun, remaja akhir 15-20
tahun. Masa kritis remaja berada dalam periode fisik, sosial, psikologis,
1
2
(harga diri remaja) dan menilai kebermaknaan diri remaja dalam kehidupan
(Nurliana, Y, 2017).
Remaja panti asuhan merupakan remaja yang dititipkan oleh orang tua
membiayai mereka, kehilangan kedua orang tua, serta karena kesibukan orang
tua tunggal yang harus bekerja ke luar negeri, dan terdapat berbagai sebab
lainnya. Hal ini menyebabkan para remaja mengalami perubahan emosi yang
sangat drastis dan hal ini akan memberi dampak pada perkembangan perilaku
mereka.
Di panti asuhan, peran orang tua atau keluarga digantikan dengan para
perhatian dan kasih sayang kepada anak yang dititipkan di panti asuhan.
tersebut dengan sempurna. Hal ini disebabkan oleh jumlah anak asuh yang
perhatian. Sehingga para remaja sulit untuk mendapatkan perhatian dan kasih
Tidak ada tempat bagi para remaja untuk mencurahkan isi hatinya serta
merasa minder, menarik diri, dan merasa dirinya tidak mampu. Hal ini
bahwa remaja yang tinggal di panti asuhan menutup diri, merasa rendah diri,
yang diberikan oleh orangtua kandung dan ini berakibat pada kepercayaan diri
Harga diri yang tinggi digambarkan dari sifat individu yang memiliki
perasaan penerimaan diri tanpa syarat, meski salah, kalah dan gagal, sebagai
yang berharga dan sifat penting untuk dirinya sendiri. Individu yang memiliki
perasaan tidak berharga, tidak berarti, dan harga diri rendah yang
berkepanjangan karena evaluasi negatif terhadap diri mereka sendiri dan diri
dari 19 lembaga panti asuhan di India memiliki harga diri yang sangat rendah.
Harga diri rendah yang terjadi pada remaja usia 13-15 tahun dikarenakan
secara psikologis konsep diri remaja belum matang dalam berinteraksi dan
yang memiliki harga diri rendah terutama dari kalangan keluarga yang tidak
mampu, yatim piatu dan broken home. Badan Pusat Statistik (2018) mencatat
4
bahwa remaja dengan gradasi umur 13-15 tahun di Sumatera Barat berjumlah
299.003 jiwa.
dapat diketahui bahwa remaja panti asuhan di Kota Padang yang mengalami
Berdasarkan data ini dapat disimpulkan bahwa lebih dari separuh remaja panti
Statistik (2017) mencatat jumlah panti asuhan di Kota Padang adalah 30 unit.
Harga diri remaja di panti asuhan puti bungsu terdapat anak asuh yang
memiliki harga diri rendah yang salah satunya disebabkan oleh tidak
psikologis yang berujung pada harga diri rendah dan menjadi tidak percaya
diri dan merasa malu dengan keadaannya. Upaya yang dilakukan adalah
intervensi kognitif yang lebih menekankan pada sudut pandang dan emosi
yang positif, baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun situasi yang
pada remaja di panti asuhan. Metode yang diberikan berupa psikoedukasi, self
5
atau verbalisasi yang positif) serta latihan (Susetyo, 2006). Shokmgar (2016)
kesehatan mental dan harga diri pada siswa. Hasilnya menunjukkan bahwa
kontrol.
tentang Pengaruh Berfikit Positif terhadap Harga Diri Remaja adalah hasil
signifikan pada harga diri remaja koefisien determinasi sebesar 0,143. Remaja
30 unit panti asuhan, salah satunya yaitu Panti Asuhan Puti Bungsu Kota
Padang (Badan Pusat Statistik, 2017). Menurut hasil survei yang dilakukan
metode wawancara ke 5 anak asuh panti asuhana puti bungsu kota Padang
mengalami harga diri rendah tingkat sedang, 2 anak asuh mengalami harga diri
rendah tingkat ringan dan 1 anak asuh tidak mengalami harga diri rendah.
6
remaja yang mengalami harga diri rendah rendah dikarenakan remaja tersebut
harga diri rendah dan menjadi tidak percaya diri dan merasa malu dengan
hubungan yang baik dengan orang lain, merasa terkekang, tidak mampu
tidak diharapkan oleh orang lain sehingga mereka cenderung menarik diri.
2018) mengenai ciri-ciri individu yang memiliki harga diri rendah adalah
ditolak, merasa tidak pantas dicintai, tidak memiliki kekuatan, tidak mampu
Sedangkan individu yang memiliki harga diri tinggi adalah mereka mampu
menerima diri secara positif, dapat menjadi pribadi yang bertindak secara
efektif dan tenang, dan mampu mengatasi kecemasan dengan baik. Adapun
individu dengan harga diri sedang hampir sama dengan individu yang
memiliki harga diri tinggi, yaitu memiliki kecenderungan yang tinggi dalam
diri mereka.
7
A. Rumusan Masalah
masalah penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh Latihan Berpikir Positif
terhadap harga diri rendah remaja di panti asuhan puti bungsu kota Padang?”.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Latihan Berpikir Positif terhadap harga diri rendah remaja di panti asuhan
2. Tujuan Khusus
berpikir positif di panti asuhan puti bungsu kota padang tahun 2022.
rendah remaja di panti asuhan puti bungsu kota padang tahun 2022.
8
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
a. Bagi Peneliti
terhadap harga diri rendah remaja di panti asuhan puti bungsu kota
Padang.
2. Praktis
harga diri rendah remaja di panti asuhan puti bungsu kota Padang.
remaja.
E. Ruang Lingkup
Berfikir Positif terhadap Harga Diri Remaja di Panti Asuhan Puti Bungsu
Positif. Penelitian ini rencana akan dilakukan di Panti Asuhan Puti Bungsu
Kota Padang, pada bulan Februari s/d Agustus tahun 2022 dan
penelitian ini adalah anak asuh yang berjumlah 26 orang dan langsung di
A. Tinjauan Teoritis
10
11
yang positif. Penyebab harga diri rendah juga dapat terjadi pada
atau pergaulan.
1) Faktor Predisposisi
rendah diri.
diri.
2) Faktor Presipitasi
1) Data Subjektif
a) Mengintrospeksi diri sendiri.
b) Perasaan diri yang berlebihan.
c) Perasaan tidak mampu dalam semua hal.
d) Selalu merasa bersalah
e) Sikap selalu negatif pada diri sendiri.
f) Bersikap pesimis dalam kehidupan.
g) Mengeluh sakit fisik.
h) Pandangan hidup yang terpolarisasi.
i) Menentang kemampuan diri sendiri.
j) Menjelek-jelekkan diri sendiri.
k) Merasakan takut dan cemas dalam suatu keadaan.
l) Menolak atau menjauh dari umpan balik positif.
m) Tidak mampu menentukan tujuan.
2) Data Obyektif
a) Produktivitas menjadi menurun.
b) Perilaku distruktif yang terjadi pada diri sendiri.
c) Perilaku distruktif yang terjadi pada orang lain.
d) Penyalahgunaan suatu zat.
e) Tindakan menarik diri dari hubungan sosial.
f) Mengungkapkan perasaan bersalah dan malu.
g) Muncul tanda depresi seperti sukar tidur dan
makan.
h) Gampang tersinggung dan mudah marah.
14
2. Berpikir Positif
hal yang baik dan telah menjadi sebuah sistem berpikir yang
jiwanya
b. Rentang Respon
Rentang respon konsep diri antara respons adaptif dan mal adaptif.
terbaik bagi setiap orang dalam setiap situasi. Sukses dan bahagia
adalah hal yang positif maka jika ingin sukses dan bahagia kita
2) Memahami emosi
3) Action oriented
pengetahuannya pasti tahu bahwa hidup akan lebih mudah dijalani bila
menghadapi masalah.
menyadari bahwa dengan saran dan kritikan dari orang lain akan
10) Mempunyai sikap rendah hati, dan selalu sportif dalam bersaing.
kreativitas, dan jiwa yang kuat. Selain itu mereka juga pantang
yang tetap bertahan dalam setiap situasi sulit yang pernah ragu-
menjadi mudah.
1) Keberartian Individu
2) Keberhasilan Seseorang
3) Kekuatan Individu
yang Diharapkan
pilihan jawaban, yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai
20
g. Penatalaksanaan
1) Psikoterapi
lagi dengan orang lain. Tujuannya agar klien tidak menyendiri lagi
3. Remaja
a. Defenisi Remaja
21
1) Remaja awal
penurunan kendali atas ego. Hal ini membuat sulit bagi orang
2) Remaja Madya
atau acuh tak acuh, ramai atau sepi, optimis atau pesimis,
2021).
3) Fase akhir
berikut :
berubah lagi.
usia remaja terbagi menjadi tiga tahapan yaitu remaja awal dengan
rentan usia 10 -12 tahun, remaja madya dengan rentan usia 13-15
tahun, dan fase akhir dengan rentan usia 16-19 tahun. Remaja awal
hubungan sosial.
B. Kerangka Teori
KERANGKA TEORI
Latihan berfikir
positif
C. Kerangka Konsep
D. Defenisi Operasional
(Sugiyono, 2018).
A. Desain Penelitian
dependen. Dalam hal ini mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara
O1 X O2
Keterangan :
25
26
COVID-19
1. Dampak Covid-19
1. Populasi
proposal penelitian ini adalah anak asuh di panti asuhan puti bungsu yaitu
2. Sampel
pengertian dari sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi dijadikan sampel, hal ini dilakukan bila jumlah populasi
relative kecil, kurang dari 30, atau penelitian ingin membuat generalisasi
3. Kriteria Sampel
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eklusi
1. Data Primer
2. Data Sekunder
yang diperoleh dari pihak lain seperti buku, artikel dan hasil observasi
pengumpulan data.
dari huruf menjadi data berbentuk angka atau bilangan sehingga mudah
rendah berat diberi kode 0, harga diri rendah sedang diberi kode 1, harga
bivariat.
1. Analisa Univariat
gambaran distribusi dan presentase dari tiap variabel. Analisa data yang
standar deviasi untuk dua pengukuran (tingkat harga diri rendah remaja
2. Analisa Bivariat
Sunarto, 2013: 125). Uji ini untuk menguji perbedaan rata-rata antara
ada perbedaan harga diri rendah remaja sebelum adanya latihan berfikir
t D
hit=
SD
√n
Keterangan:
t = Nilai t hitung
DAFTAR PUSTAKA
Bibliography
Badan Pusat Statistik. (2018).
Kartika Sari, D. (2015). Buku Ajar Kesehatan Mental. Semarang: UPT UNDIP
Press Semarang.
Nurliana, Y. (2017). Konsep Diri Remaja. Psikologi & Kemansuiaan 4 (2), 978 -
979.
Organization, W. H. (2014).
Parasar & Dewangan. (2018). A Comparative Study of Self Esteem and Level of
Pardede, J.A & Laia, R. (2020). The Symptoms of Risk of Violence Behaviour
Erlangga.
WHO. (2014).
WHO. (2015).