SKRIPSI
Disusun Oleh:
MIFTHA HIDAYAT AKSAD
A.18.10.040
SKRIPSI
Disusun Oleh:
MIFTHA HIDAYAT AKSAD
A.18.10.040
SKRIPSI
Disusun Oleh :
MIFTHA HIDAYAT AKSAD
NIM A.18.10.040
i
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh :
MENYETUJUI
Mengetahui Menyetujui
Ketua Stikes Panrita Husada Ketua Program Studi
Bulukumba, Keperawatan,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadiran ALLAH SWT karena telah
kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW. Sehingga dalam hal ini penulis dapat
skripsi ini sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Bersama dengan ini, izinkan saya memberikan ucapan terima kasih yang
1. H. Muh. Idris Aman, S.Sos selaku Ketua Yayasan Stikes Panrita Husada
Bulukumba.
3. Dr. A. Suswani makmur, SKM, S.kep, Ns, M.Kes selaku wakil Ketua I
skripsi ini.
skripsi ini
iii
7. Asri, S.Kep, Ns, M.kep selaku penguji I yang telah bersedia meluangkan
9. Bapak/Ibu Dosen dan seluruh Staf Stikes Panrita Husada Bulukumba atas
Husnawati Sadri, serta Saudara/i atas seluruh bantuan dan dorongan yang
selalu diberikan baik secara moral, materi maupun spiritual kepada penulis
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
iv
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, dan
masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu kritikan dan saran sangat
dirperlukan oleh penulis demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis juga berharap
semoga skripsi ini bisa bermanfaat kepada pembaca, serta kepada semua pihak
Penulis
v
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Nim : A.18.10.040
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas Akhir ini saya tulis ini benar-
benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan alihan tulisan atau
pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
vi
ABSTRAK
Stusi Fenomenologi Perilaku Agresif Remaja di Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten
Bulukumba tahun 2022.
Miftha Hidayat Aksad1, Hermadin2, Nurlina3
Latar Belakang : Agresifitas adalah salah satu masalah remaja yang disebabkan oleh amarah
yang tidak terkontrol yang perlu mendapat prioritas utama untuk penanganannya. Melihat
fenomena yang ada dan berdasarkan data yang didapatkan di resor bulukumba didapatkan bahwa
salah satu kecamatan dengan pravalensi perilaku agresif remaja adalah di Kecamatan Ujung bulu.
Tujuan : Untuk menganalisis informasi terkait perilaku agresif remaja terkait faktor teman
sebaya, pola asuh orang tua dan faktor game online di Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten
bulukumba tahun 2022.
Hasil : Penelitian didapatkan bahwa prilaku agresif disebabkan oleh faktor sebaya menunjukkan
bahwa faktor teman sebaya menunjukkan hasil remaja berperilaku agresif karena mengikuti
kelakuan temannya bisa berdampak positif ataupun negatif, pola asuh orang tua menentukan
kepribadian dan sikap remaja dan faktor game menunjukkan hasil bahwa perilaku agresif verbal
banyak terjadi karena kecanduan bermain.
Kesimpulan dan saran : Dalam penelitian ini faktor teman sebaya, pola asuh orang tua, dan
faktor game online merupakan faktor utama pencetus terjadinya perilaku agresif remaja.
Disarankan kepada seluruh remaja agar lebih berhati-hati dalam bergaul dengan sesama dan agar
kiranya orang tua lebih mengembangkan support system kepada anak-anaknya.
Kata kunci : Agresivitas, faktor teman sebaya, pola asuh orang tua dan faktor game online.
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................xi
DAFTAR TABEL..................................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................6
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................6
D. Manfaat Penelitian........................................................................................7
viii
E. Tinjauan Teori Game Online......................................................................23
F. Kerangka pemikiran....................................................................................30
G. Kerangka Teori...........................................................................................31
H. Variabel Penelitian......................................................................................32
I. Definisi Konseptual.....................................................................................32
A. Desain Penelitian.........................................................................................38
E. Instrumen Penelitian....................................................................................41
I. Tahap-tahap Penelitian................................................................................45
J. Etika Penelitian............................................................................................46
A. Karakteristik Informan................................................................................48
B. Hasil Penelitian............................................................................................52
C. Pembahasan.................................................................................................89
ix
D. Keterbatasan Penelitian...............................................................................99
BAB V PENUTUP...............................................................................................100
A. Kesimpulan...............................................................................................100
B. Saran..........................................................................................................100
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................102
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merupakan faktor penyebab dari perilaku agresif dan amarah itu paralel
dan mental hingga masa remaja akhir dan dewasa (Sekar, 2021).
dan berprilaku agresif yang dapat merusak diri sendri dan orang lain baik
oleh 2 faktor baik dari segi positif atau negatif, di mana remaja lebih lebih
1
2
tawuran, kebut-kebutan, bahkan ini terjadi pada semua kalangan remaja baik
remaja putri maupun remaja putra. Hal ini dapat terjadi karena remaja tersebut
dari jumlah penduduk dunia atau sebanyak 1,2 milyar penduduk (Kemenkes
seluruh kecamatan yakni laki-laki 2.358 jiwa dan perempuan sebanyak 2.241
Bulukumba tentang tindak pidana remaja tahun 2019 sebanyak 961 orang,
2020 sebanyak 824 orang, dan tahun 2021 sebanyak 872 orang (Polres
Ujung Bulu terkait pidana remaja sekitar 424 orang pada tahun 2019,
sebanyak 422 orang pada tahun 2020 dan tahun 2021 sebanyak 143 orang hal
(Ballo), mengeluarkan kata-kata kasar pada teman maupun orang tuanya, hal
menjalin dan menjaga hubungan pertemanan dengan anak lain atau bermain
perbuatannya (Arif et al., 2019). Prilaku ini juga berdampak pada pelaku yaitu
Peran Kelompok Teman Sebaya dengan Sikap Agresif pada Remaja Kelas XI
kelompok teman sebaya terdiri dari 3 kategori yaitu rendah, sedang, dan
tinggi. Dari 124 responden paling banyak pada kategori sedang yaitu 58,1% .
peran kelompok teman sebaya bisa berefek positif dan negatif (Puspitasari,
2017).
Selain teman sebaya ternyata Orang tua juga memiliki peran penting
bagaimana cara orang tuanya mengasuh. Pola asuh orang tua yang diterapkan
asuh yang kurang baik akan mengakibatkan remaja terlibat dalam berbagai
perilaku negatif seperti perilaku agresif. (Suprihatin & Prasetyo Budi, 2021).
kemukakan oleh (Suprihatin & Prasetyo Budi, 2021) tentang Pola Asuh Orang
Tua Dari Remaja dengan Perilaku Agresif Di Desa Geger Kabupaten Madiun
berbeda dari pola asuh yang berbeda yakni pola asuh demokratis 2 orang,
pola asuh permisif 2 orang dan pola asuh permisif-demokratis 1 orang. Hal
pengasuhan orang tuanya baik yang diasuh oleh orang tua lengkap, single
Selain faktor teman sebaya dan pola asuh orang tua ternyata
game online yang berfungsi sebagai pengisi waktu luang mereka tetapi bisa
dan berperilaku agresif. Hal ini terlihat oleh beberapa kejadian di media sosial
atau media massa sebagai contoh di daerah Jawa Barat terjadi kasus
pembunuhan anak usia 9 tahun yang dilakukan oleh remaja usia 18 tahun
karena kecanduan Game online. Dan daerah Banjarnegara terdapat kasus yaitu
seorang remaja terekam CCTV mencuri kotak amal mesjid untuk membeli
handphone agar dapat bermain game online (Sergap, 2022). Hal ini Hal ini
Agresif Pada Siswa SMP Yang Bermain Game Online, Dimana siswa SMP
terlihat bermain game online ketika jam istirahat dan sering mengeluarkan
kata-kata kasar seperti “bangsat”, “Asu”, dan kata-kata yang tidak layak
lainnya yang terucap. Selain itu, beberapa kali siswa yang kalah bermain game
online terlihat memukul meja yang berada di depan bahkan mengejek atau
kejadian lebih lanjut maka calon peneliti ingin lebih mengeksplorasi kejadian
terkait perilaku agresif verbal maupun non verbal seperti berkata kasar/kotor,
bullying, perkelahian (labrak) yang berfokus pada faktor teman sebaya, pola
asuh, dan faktor game online pada remaja di Kecamatan Ujung bulu.
Kabupaten Bulukumba”.
B. Rumusan Masalah
yakni :
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
remaja tentang faktor teman sebaya, pola asuh orang tua dan faktor game
2. Tujuan Khusus
kabupaten Bulukumba
Bulukumba
7
Bulukumba
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
penelitian empiris. Selain itu, secara umum hasil penelitian ini dapat
2. Manfaat praktis
a. Bagi Institusi
b. Bagi Informan
Kabupaten Bulukumba
Bulukumba.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Remaja
tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22
tahun bagi pria. Rentan usia remaja ini dapat dibagi 2 bagian, yaitu usia
12/13 tahun sampai dengan 17/18 tahun adalah remaja awal, dan usia
17/18 tahun sampai dengan 21/22 tahun adalah remaja akhir. Menurut
kelompok, yaitu :
9
10
(Pieter & Lubis, 2017) Masa remaja adalah peralihan dari masa
pubertas menuju masa dewasa. Selama priode ini, anak remaja banyak
yaitu :
a. Remaja Awal
11) Priode yang sulit dan kritis (Pieter & Lubis, 2017).
11
b. Remaja Tengah
Lubis, 2017).
c. Remaja Akhir
2017).
12
Pada masa remaja terjadi perubahan yang cepat, baik secara fisik
stress)
terjadi pada masa remaja. Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan
lagi bertingkah laku seperti anak kecil dan mereka harus lebih mandiri
remaja pada tahap yang lebih matang. Begitu juga dengan hubungan
d. Perubahan Nilai
mereka takut terhadap tanggung jawab yang mereka harus pikul karena
1. Pengertian Agresif
untuk melukai orang lain baik secara fisik maupun psikis. Definisi yang
hampir sama juga disampaikan oleh Brehm dan Kassin (1997) dan taylor,
Peplau, dan Sear (1998). Dengan redaksi yang tidak jauh berbeda, Baron
dengan tujuan untuk membahayakan orang lain. Selesai agresif ada istilah
lain yang sering kali di pakai, yaitu kekerasan atau violence. (Rahman,
2015).
jenis perilaku baik secara fisik maupun mental, yang dilakukan dengan
(Ma’ruf, 2015).
2. Macam-macam Agresif
1997), yaitu :
telpon.
target.
(Rahman, 2015).
beberapa faktor:
a. Faktor biologis
yaitu:
penghancuran (agresif).
16
b. Faktor Lingkungan
1) Kemiskinan
2) Anoniomitas
sering kali terjadi pada siang hari diterik panas matahari, tapi bila
c. Amarah
agresif.
17
peran model kekerasan dan hal ini menjadi sangat efektif untuk
e. Frustasi
Teman sebaya yaitu anak atau remaja yang memiliki tingkat usia
interaksi memiliki tujuan yang sama dan menganut aturan yang sama
minat, pengalaman, tujuan dan aturan yang sama (Yunalia & Etika, 2020).
ikatan persahabatan sangat kuat. Ciri dari kelompok sahabat karib ini
adalah terdiri dari 2 sampai 3 remaja yang memilki jenis kelamin yang
b. Kelompok Cliques
Cliques memiliki ciri yaitu adanya 4-5 remaja yang menjadi anggota.
kegiatan bersama.
c. Kelompok Crowds
Ciri dari kelompok ini adalah adanya jumlah anggota yang lebih besar
e. Kelompok Gangs
yaitu :
a. Sumber afeksi.
Pola asuh terdiri dari dua kata yaitu pola dan asuh. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (2008), pola berarti model, sistem atau cara kerja
jelasnya, kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan
berkepribadian baik, sikap mental yang sehat serta akhlak yang terpuji.
anak, dan harus menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya. (Subagia,
2021).
Pola asuh otoriter adalah pola asuh orang tua yang lebih
Pola asuh permisif adalah pola asuh orang tua pada anak dalam
Pola asuh demokratis adalah pola asuh orang tua yang menerapkan
sekehendaknya sendiri.
kontrol internal.
2) Anak diakui sebagai pribadi oleh orang tua dan turut dilibatkan
mengendalikan mereka.
3) Takut salah.
1) Suka memberontak.
2) Prestasinya rendah.
3) Suka mendominasi.
2) Bersikap bersahabat.
4) Bersikap sopan.
Game online menurut Kim dkk (dalam Azis, 2011:13) adalah game
atau permainan dimana banyak orang yang dapat bermain pada waktu
bagian yang besar, menggunakan bentuk yang sama dan metode yang
sama serta melibatkan konsep umum yang sama seperti semua game lain
banyak orang dalam waktu yang sama (Trisnani & Wardani, 2018).
a. Dalam buku (Trisnani & Wardani, 2018) Kelebihan game online, ada
tingkat minat baca pada siswa. Dalam hal ini justru game online
Wardani, 2018).
3) Berbicara kasar dan kotor, entah ini terjadi di seluruh dunia atau
kata-kata kotor dan kasar saat bermain di warnet atau game center.
seseorang bermain game online dapat dilihat dari dalam (internal) dan luar
a. Faktor Internal
1) Keinginan yang kuat dari diri remaja untuk memperoleh nilai yang
b. Faktor Eksternal
pemainnya. Hal ini terutama karena sebagian besar game yang adiktif dan
psikolog, pakar anak, dan para ilmuan percaya bahwa permainan ini dan
mendalam.
online. Dampak negatif ini timbul karena sebanyak 89% dari game
lainnya yang akan menyebabkan luka berat atau kematian, konten yang
29
negatif. Antaranya :
F. Kerangka pemikiran
Problem prilaku agresif remaja saat ini semakin tidak terkontrol dan
mengalami pasang surut kenaikan setiap tahunnya hal ini terjadi karena
tindakan yang bisa merugikan diri sendiri dan orang lain (Febriana & Zukida,
2019).
31
G. Kerangka Teori
Stress Verbal
Remaja Prilaku Agresif
Labil Non Verbal
Tidak Langsung
Faktor Teman
Pola Asuh Game Online
Sebaya
Prilaku Agresif
Remaja
1. Berkata kasar/kotor
2. Bullying
3. Perkelahian
4. Labrak
Gambar 2.1
Kerangka Teori Tentang Perilaku Agresif Remaja
32
H. Variabel Penelitian
independen. Oleh karena itu penelitian ini jarang sekali mengendalikan atau
2017).
I. Definisi Konseptual
berikut :
1. Remaja adalah suatu masa dimana usia anak bertambah dan memasuki
agresif.
lakukan oleh anak remaja baik secara individu atau kelompok baik secara
remaja yang berusia hampir sama dan membentuk sebuah kelompok dan
4. Pola asuh dalam penelitian ini adalah didikan yang di lakukan oleh orang
seorang anak khususnya remaja dilihat dari bagaimana cara orang tua
prilaku agresif yang didorong dari pengaruh dunia media massa yaitu
Nama
No Peneliti/ Judul Penelitian Desain Penelitian Hasil Penelitian Sumber
Tahun
1. Putri Mengapa remaja Metode yang Hasil penelitian Jurnal
Febriana agresi? digunakan adalah mengungkapkan berbagai Psikologi
, Nina metode kualitatiffaktor-faktor yang Terapan
Zulida dengan pendekatanmenyebabkan munculnya dan
Situmor deskriptif perilaku agresi pada Pendidika
ang, remaja, antara lain: (1) n
2019 faktor teman sebaya dan
lingkungan, (2) harga
diri , dan (3) mencari
kesenangan.
2. Lailatul Pola Asuh Orang Metode Penelitian Hasil penelitian Islamic
Restu Tua Dari Remaja ini termasuk menunjukkan dari lima Guidance
Suprihat Dengan Perilaku kualitatif dengan subjek didapatkan and
in, Agresif Di Desa pendekatan beberapa jenis perilaku Counselin
Mayrina Geger Kabupaten kualitatif agresif. Jenis perilaku g, Vol 2,
Eka Madiun deskriptif. agresif tersebut di No.1
Prasetyo antaranya adalah perilaku
Budi, agresif langsung-aktif-
2021 verbal, langsung-aktif-non
verbal, dan langsung-
pasif-non verbal.
Ditemukan juga adanya
perilaku agresif yang
34
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian kualitatif, sehingga tempat
1. Lokasi Penelitian
Bulukumba.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian direncanakan mulai bulan April hingga Juni Tahun 2022.
penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi
38
39
a. Kriteria inklusi
b. Kriteria eksklusi
partisipan.
3. Teknik Sampling
dilakukan karena dari jumlah sumber data yang sedikit itu tersebut belum
mampu memberikan data yang memuaskan, maka mencari orang lain lagi
dengan bagaimana memilih informan atau situasi sosial tertentu yang dapat
1. Informan Biasa
Yaitu mereka yang secara langsung terlibat dalam interaksi sosial yang
diteliti. Adapun sasaran informan dalam penelitian ini adalah remaja yang
2. Informan Kunci
Kabupaten Bulukumba.
3. Informan Pendukung
Yaitu mereka yang mengetahui banyak tentang informan biasa, serta dapat
Bulukumba.
E. Instrumen Penelitian
2017).
penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karna itu peneliti sebagai instrument
Sehingga instrument pada penelitian ini yaitu peneliti itu sendiri, serta
dibantu dengan alat perekam suara, kamera, dan buku catatan (Siyoto &
Sodik, 2015).
1. Pengamatan (Observasi)
dalam ruang lingkup teman sebaya, pola asuh orang tua dan Game online
guide), tape recorder, dan alat tulis menulis. Wawancara berstruktur adalah
3. Dokumentasi
penelitian pernah melakukan perilaku agresif baik itu dalam bentuk fisik
hasil studi pendahuluan, atau data sekunder yang akan digunakan untuk
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian
data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas, dan
penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif atau penyajian
masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-
(Sugiyono, 2017).
44
penelitian kualitatif ini dapat terjaga. Untuk mengecek validitas data ini, maka
a. Informan biasa,
b. Informan kunci,
c. Informan pendukung.
2. Triangulasi Teknik
mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
3. Triangulasi Waktu
dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data
I. Tahap-tahap Penelitian
Analisis Data
Gambar 3.1
Alur Penelitian Tentang Perilaku Agresif Remaja
46
J. Etika Penelitian
Menurut moleong (2007) agar studi alamiah benar-benar dapat terjadi dan
peneliti tidak mendapat persoalan masalah etik maka ada beberapa yang harus
penelitian.
berikan.
laporan penelitian.
consent, yaitu memberitahu secara jujur maksud dan tujuan terkait dengan
izin partisipan.
BAB IV
A. Karakteristik Informan
dibawah ini:
1. AA 17 Laki-laki SMP IB
2. AR 16 Laki-laki SMP
3. MR 18 Laki-laki SMP
4. MS 19 Laki-laki SMA
5. D 18 Perempuan SMA
6. RA 17 Perempuan SMA
7. MF 16 Laki-laki SMP IP
8. H. MJ 68 Laki-laki SD IK
IP : Informan Pendukung
pendukung adalah teman dekat remaja dan Informan kunci adalah tokoh
orang informan biasa (utama) yaitu remaja, 1 orang informan kunci yaitu
suku bugis, AA diberhentikan dari sekolah pada saat kelas 2 SMP karena
di polres saja, tapi AA juga sudah beberapa kali masuk di polsek dengan
suku bugis, AR putus sekolah sejak kelas 1 SMP karena orang tuanya
malam hari. Bukan hanya pada remaja lain, tapi AR pernah juga berkelahi
atau baku hantam dengan bapaknya sendiri sehingga di usir dari rumah.
mei 2022).
penikaman dan berkata kasar, dia juga suka minum-minuman keras hampir
setiap hari. Saat itu MR telah menjalani hukuman di polres, dia sudah 4
ini adalah penyerangan busur pada remaja lain. Pada saat di wawancara,
MS merespon dengan baik, sopan dan bersikap ramah (19 tahun, 19 mei
2022).
melabrak dan berkata kasar gara-gara cemburu karena adek kelasnya dekat
dengan pacarnya, pada saat emosinya naik karena ada hasutan dari teman-
temannya untuk ikutan membuli dan melabrak adek kelas yang dekat sama
pacarnya dengan menendang pintu kelas dan mejanya. Untuk kasus lain, D
melabrak dan berkata kasar. Tapi D hanya ikut-ikutan sama temannya dan
B. Hasil Penelitian
1. Teman Sebaya
agresif yaitu tentang jumlah dalam satu geng teman sebaya, bagaimana
agresif, apa saja yang anda lakukan saat bersama teman, dan tujuan
sebagai berikut :
“Biasa cari nama to ye’ kan begituji memang kalau di kota kalau
naikmi nama iya endami, iye di segani, iye cari pengalaman baru”
(AA, 17 tahun, 15 mei 2022)
sebagai berikut :
“Iye ada, iye baah banyakji iya 10 orang,,, iye laki-laki semua,,,
tidak ada, iye gengji” (MR, 18 tahun, 19 mei 2022)
sebagai berikut :
54
sebagai berikut :
sebagai berikut :
55
sebagai berikut :
“Kaya senang senang ji, kan pasti itu kalau kumpul ki temanta
sering-sering kah atau apakah,, iye cari pengalaman” (D, 18
tahun, 13 mei 2022)
berikut:
“Biasa kayak kasihan tong jeki lihatki to’, tapi salahna memang
to’, jadi di kasih pelajaran lah, pelajaranji toh bukanji cari-cari
nama supaya tidak begitumi lagi lain kalian” (AR, 16 tahun, 17
mei 2022)
mengatakan bahwa :
teman anda di pukul oleh orang lain?, jawaban informan sebagai berikut :
teman anda di pukul oleh orang lain?, jawaban informan sebagai berikut :
teman anda di pukul oleh orang lain?, jawaban informan sebagai berikut :
mengatakan bahwa :
teman anda di pukul oleh orang lain?, jawaban informan sebagai berikut :
teman anda di pukul oleh orang lain?, jawaban informan sebagai berikut :
teman anda di pukul oleh orang lain?, jawaban informan sebagai berikut :
Kalau di pukul, marahki pasti toh, iye,,, yang namanya juga teman
dekat sekali baru di sakiti orang lain pasti marahki”. (D, 18 tahun,
13 mei 2022)
mengatakan bahwa :
mengatakan bahwa :
“Oh bisa, apa lagi kalau di tempat umum ki toh emosi , harus ki
kontrol i apa lagi kalau na lihat-lihat maki orang” (D, 18 tahun,
13 mei 2022)
ketika di tanyakan mengenai apa saja yang anda lakukan ketika berkumpul
“Laoki dolo anu, eee… melli kaluru melli manengki dolo anreang
to` tappa laoni nongkrong, , biasa ko madeppungeng ni to’ kalau
misalnya tidak admi di kerja main game meki mabar, lao minung
silong manengka’ silongkku, aromi biasa to’ ko engka masalah
sijaguru aga maccoe tokka”. (AR, 16 tahun, 17 mei 2022)
“Nda, kan kalau mabokki biasa masalah terusji di cari, nda anu
tongji apa namanya ehh cari nama enda tongji, tapi pasti kalau
mabokki pasti itu trusji di cari toh, paling kalau mabokki toh,
kalau keliling meki pasti masalah terusji, nabiar anu orang lewatji
di bilangi lagi, ehh tempo sekali itu sanah ehh pukulli deh,
begituji”. (MR, 18 tahun, 29 mei 2022)
kayaka masih anu di kalau misal nda sudahki minum tidak terlalu
anuki pukul orang, kayak kasihanki begitu, baru masih panjang
pikiran to’, kalau masih mabokki iye memang masih berfikirki tapi
langsungji tidak bisai berfikir terlalu lama“.(MR, 18 tahun, 29 mei
2022)
mengatakan bahwa :
66
“Kan ada tong teman biasa, kyak mau tongki na pengaruhi bilang,
ahh,,,pukulli-pukulli toh, jadi itu teman satua na ikuti tongmi
jalurna, bilang yaa,,,di kompori begitu, apalagi kalau sudah
minum… Kan pasti kalau sudah minum pendek pikiran iya.
begitumi, kan kalau orang mabok iya edd,,, ta’gappo-gappomi
hehehe,,,tidak ada fikiran panjangna, jadi sembarangji na anu
orang na biar tidak na kenal, apa lagi yang na kenalji biasa na
anu tongji,, Kemauanna sendiri, ada tong begitu ada tong biasa
yang kompa-kompai. Gara-gara minum ballo…biasa ada tong
orang kalau sudah minum ballo na sadariji, tapi mau di bilang
nakal, mau di kata begitu”. (MF,16 tahun, 4 juni 2022)
dibawah ini :
67
Pola asuh orang tua terkait perilaku agresif remaja yaitu bagaimana
didikan orang tua, Kontrol orang tua, respon orang tua, tanggapan, serta
agresif remaja :
mengatakan bahwa :
mengatakan bahwa :
ketika di tanyakan mengenai respon dan tanggapan orang tua saat remaja
“Iye anuji na nasehati tapi na anu jeki juga apana namanya, kyak
na anuji, end na ambil jelekji juga toh paling bilang kalau ada
anuko melawanko, kayak na suruhki rewa begitu do… anu
biasaji”. (MR, 18 tahun, 19 mei 2022)
mengatakan bahwa :
mengatakan bahwa :
“Tidak pernah,, Tidak pernah ja, karena kalau ada ku maui biasa
sayaji beli” (MS, 19 tahun, 19 mei 2022)
“Nda pernah kak, Karena takut tonja, kalau marah marah iya
pernah toh, banting pintu Apakah. Marah pernah” (D, 18 tahun,
13 mei 2022)
mengatakan bahwa :
“Iye biasa tongji, kayak anu to’, kayak apa namana eh, yang
jelasna anu tongjimharuski kasihka begitu toh, tapi kadang tongja
mengerti” (MR, 18 tahun, 19 mei 2022)
mengatakan bahwa :
mengatakan bahwa :
mengatakan bahwa :
73
ketika di tanya kembali mengenai apakah anda berani atau percaya diri
“Iye percaya diri, kan kalau di bacot orang to ye’, pasti bilah ohh
sebentar di tangkap ka harus tong tanggung jawab orang, kan
kalau beraniki melakukan harus tongki berani bertanggung jawab,
iye sadarja” (AA, 17 tahun, 15 mei 2022).
mengatakan bahwa :
“Kalau didikan orang tuana bagusji, cuman dia yang nda mau
mendengar sama orang tuana begitumi, biasaji di pukuli tapi tidak
anuji toh bilang jangan ko begitu,,, ada tongji di bebaskan keluar
tapi nda di suru bilang janganko main begini di luar, janganko
ma’pukul orang di nasehatiji… kadang-kadang ada tong biasa
begitu orang tua to’ kalau temanku, bilang kalau ada masalahnu
janganko kau duluan bikin masalah pukul orang, diapa pukulko
baru melawanko begitu biasa,,, kadang tong memberontak kalau
75
mengatakan hal yang terkait dengan gambaran umum remaja terhadap pola
asuh orang tua sehingga terjadi perilaku agresif di kalangan remaja seperti
dibawah ini :
3. Game online
kebiasaan dan sikap yang di lakukan saat bermain game online, pola
makan dan istirahat, serta respon orang tua saat bermain game online.
agresif :
“Biasa 5 jam kak, biasa juga lebih dari itu, malam paling sering
kak, biasaka begadang sampai subuh...ML, baru kayakna 1 tahun
kak”. (RA, 17 tahun, 14 mei 2022)
mengatakan bahwa :
77
mengatakan bahwa :
“Nda terlalu anu tongja kalau main game 1 jam paling lama
kadang lebih juga, iye malam… ML sama domino, dari 2018
kayakna”. (MR, 18 tahun, 19 mei 2022)
“Emm,,, kalau dalam sehari, mungkin kurang lebih 1 jam ji, tapi
waktu sebelumku ganti hp baru biasa lebih 2 jam sehari, tidak
terlalu sukaja main game saya… ML, 1 tahun lebihmi kapang
mainku game”. (D, 18 tahun, 15 mei 2022)
“Kalau dikalah meki yah,,, biasa naik emosi sendiri hehehe,, biasa
ku banting hp ye’ biasa marah-marah sendiri, sering tong ku
bilang-bilangi temanku, kau tidak pintarko main deh asu, coba ku
taukau jangan meko main”. (AA, 17 tahun, 15 mei 2022)
“Karna kalau biasa kalahka main game sama temanku atau orang
mengatakan bahwa :
mengatakan bahwa :
atau teman anda mengganggu atau bikin rusuh saat bermain game online ,
“Biasa marah, kalau marahki itu ye’ biasa di bilangi juga, kayak
bicara kasar to ye’, biasa spontanji kalau na gangguki barumi di
bilang-bilangi, kalau tidak, tidak tongmi”. (AA, 17 tahun, 15 mei
2022)
“Na itumi juga biasa kasih emosika kak kalau sementara mainka
na langsung ada temanku gangguka, biasa tong langsung ku
calla”. (RA, 17 tahun, 14 mei 2022)
mengatakan bahwa :
mengatakan bahwa :
“Kalau tudur yah… kadang teratur kadang juga tidak ye’, biasa
juga begadang” (AA, 17 tahun, 15 mei 2022)
mengatakan bahwa :
“Kalau makan tidak teratur juga, elo’toppi tewwe manre do, biasa
dua, biasa tellu” (AR, 16 tahun, 17 mei 2022)
mengatakan bahwa :
“Teratur ji kak, kalau makan ku kak biasa dua atau tiga kali sehari
makan” (D, 18 tahun, 13 mei 2022)
mengatakan bahwa :
“Bilang anuji, bilang jangan dulu main game ka”. (MS, 19 tahun,
19 mei 2022)
mengatakan bahwa :
mengatakan bahwa :
“Iye biasa, tapi jarangja kalau top-up, cipji banyak kasih habis
uangku” (AA, 17 tahun, 15 mei 2022)
pada saat kuota habis waktu bermain game online?, jawaban informan
sebagai berikut :
pada saat kuota habis waktu bermain game online?, jawaban informan
sebagai berikut :
pada saat kuota habis waktu bermain game online?, jawaban informan
sebagai berikut :
mengatakan bahwa :
“Banyakmi habis uangku kalau di domino, biasa beli cip to’, cip
yang ta’ 70” (MR, 18 tahun, 19 mei 2022)
pada saat kuota habis waktu bermain game online?, jawaban informan
sebagai berikut :
“Ndaji, kalau sering saya tongji beli biasa , iye kerjaka” (MR, 18
tahun, 19 mei 2022)
mengatakan bahwa :
pada saat kuota habis waktu bermain game online?, jawaban informan
sebagai berikut :
86
pada saat kuota habis waktu bermain game online?, jawaban informan
sebagai berikut :
ketika di tanya kembali mengenai Apa tujuan dan apa yang anda rasakan
mengatakan bahwa :
“Seru sekali kak, kayak terhiburka begitue, dan bagus juga kak
sebagai media pembelajaran apa lagi kayak bahasa inggris” (RA,
17 tahun, 14 mei 2022)
dibawah ini :
“Iya sering main game, kadang main cip, Tidak ada bagus saya
kalau ku lihat semua main game… kadang merokok, kadang kalau
di kalah sibilang-bilangimi sama temanna… Biasa ku bilangi,
kalau tidak mauko di kalah janganko main… Iya bahaya, pasti
bahaya karna kalau main game na habis cip atau kuotanya ehh,,,
biasa marah-marah, pukul temanna” (H. MJ, 68 tahun, 27 april
2022).
89
C. Pembahasan
Pada bab ini akan dibahas hasil-hasil penelitian yang di peroleh dari
hasil penelitian. Bab ini merupakan sebuah rangkaian penelitian ilmiah untuk
Bulukumba Tahun 2022. Uraian berikut ini akan membahas fakta-fakta atau
Bulukumba
konteks pertemanan ini bisa terdiri dari 2 atau lebih dan membentuk
berkata kasar dia ikut melakukan atas dasar ikut kebiasaan temannya.
juga memiliki kebiasaan yang kurang baik antara lain seperti mabuk
minuman keras, berjudi, balap liar, dan berperilaku agresif. pada masa
undang yang berlaku agar bisa intropeksi diri dan menjadi individu
yang bermoral.
Pola asuh orang tua adalah pola perilaku yang diterapkan pada
anak sejak dini dan bersifat konsisten. Pola asuh yang benar dapat
menjadi orang yang berkepribadian baik, sikap mental yang sehat serta
akhlak yang terpuji. Orang tua juga adalah madrasah pertama dalam
karena merasa tidak dipedulikan oleh orang tuanya. Pola asuh dengan
penuh tekanan membuat mental anak menjadi kacau dan tingkat stress
melakukan perilaku agresif tidak lepas dari apa yang mereka lihat
berkata kasar kepada orang lain bahkan pada anaknya, bertindak keras
jika marah, bahkan ada orang tua yang meminum minuman keras
benar dari orang tuanya. Walaupun ada larangan dari orang tua tapi
yang baik atau buruknya mereka lakukan, pola asuh seperti ini
pada anak dan bebas melakukan apapun sesuka hatinya, pola asuh ini
remaja dengan pola asuh otoriter artinya orang tua menekan anaknya
dalam melakukan sesuatu dan harus di turuti, pola asuh seperti ini
orang tua juga dinilai kurang baik karena menganggap tindakan yang
timbulnya perilaku agresif yaitu dilihat dari pola asuh orang tuanya.
Pola asuh orang tua merupakan salah satu faktor dalam pembentukan
kepribadian anak.
(Dewi et al., 2019) tentang hubungan antara pola asuh orang tua
menunjukkan bahwa dari 109 remaja didapatkan pola asuh orang tua
remaja bersifat otoriter dan permisif . sehingga kedua pola asuh ini
sesuatu berdasarkan apa yang ia liat dan dia dengar. Selain itu
remaja merasa hal yang dilakukan adalah benar sedangkan pola asuh
permisif yakni pola asuh orang tua dengan cara keras dan menekan
Namun jika orang tua tidak mampu mendidik anaknya dengan baik
maka anaknya akan tumbuh menjadi sosok yang brutal dan tidak
bertanggung jawab.
media massa, game online ada yang bersifat positif jika dilakukan
dengan cara yang baik dan benar yaitu mengasah kemampuan agar
menghabiskan waktu 5-7 jam sehari hanya untuk bermain game saja,
terpenuhi. bukan hanya itu, remaja juga lebih paham berbahasa inggris
menjadi lebih agresif dalam berkata hal ini dipicu oleh kebiasaan pada
saat kalah dan merasa terganggu pada saat bermain game, pola
mencoba hal – hal baru, hal baru yang dicoba diantaranya adalah game
terbentuk.
(Setiawati & Gunado, 2019) tentang perilaku agresif pada siswa yang
tidak layak lainnya yang terucap. Selain itu, beberapa kali Siswa yang
Hal ini juga sejalan juga dengan penelitian (Isnaini et al., 2021)
kasar saat bermain game. Intensitas bermain game online yang tinggi
D. Keterbatasan Penelitian
berikut:
remaja ada yang tidak bersedia untuk menjadi informan dengan alasan
dalam bentuk naskah transkip karena ada beberapa hasil rekaman dan
volume cukup kecil yang memiliki beberapa gangguan dari cuaca dan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Pola asuh orang tua merupakan faktor utama dalam kepribadian dan
moral maka remaja dapat tumbuh menjadi pribadi yang memiliki tanggung
3. Faktor game online bisa berdampat positif dan negatif remaja dalam
B. Saran
teman agar tidak menjerumuskan ke hal yang negatif dan merugikan diri
sendiri
2. Diharapkan kontrol sistem dari orang tua agar anaknya bisa memilih
lingkungan yang baik dan menanamkan dalam diri sikap moral dan
3. Diharapkan agar ada edukasi dari keluarga/wali agar lebih bijak dalam
bermanfaat.
102
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran. 1
Kepada Yth,
Di,
Tempat
Dengan Hormat,
Nim : A.18.10.040
Peneliti,
Lampiran. 2
(Concent)
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Alamat :
Bulukumba,
Yang menyetujui,
( )
107
Lampiran. 10
PEDOMAN WAWANCARA
Nama/Inisial :
Umur :
Pekerjaan :
Pendidikan Terakhir :
Jenis Kelamin :
INFORMAN BIASA
Teman Sebaya
1. Apakah anda sekolah? Sekolah di mana?
2. Pada saat bersekolah atau berada di lingkungan sekitar apa saja yang anda
lakukan? apakah anda pernah berperilaku agresif pada teman atau sahabat
anda? coba anda jelaskan bagaimana bisa terjadi? Dan penyebabnya apa?
3. Bagaimana perasaan anda telah melakukan perilaku agresif pada orang lain?
4. Pernahka anda di remehkan atau meremehkan teman anda? (sarkas misalnya,
mukamu jelek, dasar bodoh, kamu gemuk, kamu kurus) apa yang anda
lakukan saat itu?(marah, ingin membalas, memukul atau mendiami saja) dan
apa respon teman anda saat anda meremehkannya?
5. Apakah anda mempunyai sahabat, anggota gang atau organisasi di sekolah
atau di luar sekolah? Berapa jumlahnya, Lebih banyak perempuan atau laki-
laki? Apakah ada salah satu dari mereka yang sering melakukan tindakan
agresif? Apakah anda mengikutinya dalam melakukan tindakan agresif?
6. Pada saat anda berkumpul dengan teman anda atau sahabat anda apa saja yang
anda lakukan?
7. Apa tujuan yang ingin anda dapatkan bersama dengan sahabat atau gang anda
anda? (untuk mendapatkan pengalaman baru, mendapatkan uang, Dll)
8. Bagaimana reaksi anda kalau ada orang yang menyakiti teman anda?
9. Apa tanggapan anda saat melihat teman anda berperilaku agresif pada orang
lain? (mendiaminya, mendukung atau ikut melakukan perilaku itu juga)
117
10. Seringkah anda meniru hal yang di lakukan oleh teman anda? (berkata kasar
atau kotor), kenapa bisa anda terpengaruh untuk melakukan hal tersebut?
11. Apakah anda sering minum minuman keras, dan apa tujuan anda?
12. Pada saat marah atau emosi bisakah anda mengontrolnya? Bagaimana cara
anda mengontrolnya?
13. apakah anda pernah berperilaku agresif bersama dengan teman anda?
14. Semua perilaku agresif yang anda lakukan menurut anda sangat di pengaruhi
oleh siapa?
Pola asuh
1. Seperti apa pola asuh yang di terapkan oleh orang tua anda?
2. Jika melakukan kesalahan, apa yang orang tua lakukan pada anda?
(menghukum, menasehati, atau tidak peduli) dan bagaimana reaksi anda?
(Apakah gugup, takut atau biasa saja)
3. Apakah anda merasa tertekan? Mengapa demikian? Apakah anda biasanya
melampiaskannya ke orang lain?
4. Apakah anda orang yang percaya diri, dan mampu mengambil keputusan
sendiri? Apakah anda tidak takut?
5. Apakah anda suka memberontak kepada orang tua? (tidak dituruti kemauan)
Coba di ceritakan kenapa anda bisa seperti itu?
6. Apa saja yang tidak diperbolehkan oleh orang tua?
7. Apakah orang tua mengetahui anda pernah berperilaku agresif?
8. Bagaimana kebiasaan orang tua anda dirumah? (Apakah sering marah,
memukul, membanting, atau berkata kasar)
9. Pernahka anda di beda-bedakan oleh orang tua anda? (Contoh anak tetangga
penyabar kamu pemarah)
10. Pujian apa saja pernah yang anda dapatkan pada orang tua, coba diceritakan?
Seperti memenangkan lomba, juara kelas, atau melakukan sesuatu yang keren?
Bagaimana tanggapan anda saat diberikan pujian?
118
Game online
1. Sejak kapan anda bermain game online? Berapa lama dan bermain bersama
teman atau sendiri?
2. Apakah teman anda semuanya bermain game online? Apa saja yang mereka
mainkan? Apakah anda sering main bareng?
3. Pada saat bermain game online apakah anda sering berkata kasar atau kotor?
pada saat kapan anda berkata kasar? (kalah bermain, jaringan kurang baik)
4. Saat anda kalah bermain game perilaku apa saja yang anda lakukan? (berkata
kasar, melempar barang, memukul sodara atau teman)
5. Bagaimana respon anda ketika ada anggota keluarga anda yang menggaggu
saat anda bermain game online?
6. Bagaimana pola istirahat dan pola makan anda? (sering begadang atau malas
makan)
7. Apakah anda sering boros uang untuk game? Top up atau beli cip
8. Saat orang tua tidak memberikan uang untuk membeli kuota apa biasanya
tindakan yang anda lakukan?
9. Apa tujuan dan apa yang anda rasakan selama bermain game online?
10. Bagaimana respon anda saat orang tua memanggil anda? (menurut, tidak
peduli atau pura-pura tidak dengar)
11. Seringkah anda merasa bosan saat di rumah? Apa saja yang anda lakukan
untuk menghilangkan rasa bosan itu?
12. Bagaimana tindakan anda pada saat orang tua melarang anda bermain game
online?
119
PEDOMAN WAWANCARA
Nama/Inisial :
Umur :
Pekerjaan :
Pendidikan Terakhir :
Jenis Kelamin :
INFORMAN KUNCI
Teman Sebaya
1. Bagaimana keseharian anak remaja di ujung bulu?
2. Kasus apa saja yang pernah dilakukan oleh remaja di kecamatan ujung bulu?
3. Bagaimana tanggapanta setelah melihat remaja berperilaku agresif sampai-
sampai melakukan tindakan criminal?
4. Adakah memang bertindak criminal di sini? Membegal
5. Apa saja pemicu terjadinya perilaku agresif diwilayah ujung bulu (apakah
pergaulan atau di kompor-kompori oleh temannya)
6. Bagaimana respon remaja pada saat ada temannya dipukuli?
7. Adakah perkumpulan atau geng-geng remaja di ujung bulu?
8. Yang melakukan perilaku tersebut anak sekolahan atau remaja yang sudah
tidak sekolah?
9. Rata-rata remaja melakukan tindakan agresif umur berapa?
Pola asuh
1. Bagaimana didikan orang tua pada remaja di kecamatan ujung bulu?
2. Apakah orang tua remaja sering berperilaku agresif? (apakah dibiarkan,
dibebaskan, atau anaknya memang tidak mau di atur)
3. Apakah remaja sering atau pernah berkata kasar atau kotop pada orang
tuanya ?
4. Bagaimana tanggapan orang tuanya saat mengetahui anaknya berperilaku
agresif? Apakah orangtua remaja mengawasi anaknya? (pengawasan
bagaimana)
5. Apakah orangtua remaja mengawasi anaknya? (pengawasan bagaimana)
120
Game Online
1. Apakah remaja di wilayah ujung bulu bermain game online?
2. Bagaimana tanggapanta terhadap remaja yang sering bermain game online?
3. Apa saja perilaku dan tindakan remaja pada saat bermain game online?
4. Bagaimana menurut anda bahaya dari game online?
5. Bagaimana tanggapan/reaksi pada saat melihat remaja berkata kasar atau
memukul temannya pada saat bermain game online?
6. Berapa jam sehari anak anda bermain game?
7. Bagaimana cara anda mengontrol anak saat sedang bermain game?
121
PEDOMAN WAWANCARA
Nama/Inisial :
Umur :
Pekerjaan :
Pendidikan Terakhir :
Jenis Kelamin :
INFORMAN PENDUKUNG
Teman sebaya
1. Sudah berapa lama anda berteman dengan informan?
2. Apa saja yang anda lakukan saat bersama informan?
3. Apakah informan punya anggota geng atau kelompok sahabat? Biasanya apa
saja yang mereka lakukan? Berapa jumlahnya? Temannya kebanyakan
perempuan atau laki-laki
4. Apakah tujuan anda salama ini bersama dengan informan? (untuk sama-sama
mendapatkan uang, untuk mendapatkan pengalaman, mencoba melakukan hal-
hal yang baru)
5. Bagaimana sikap dan sifat informan saat bersama anda, apakah sering
berperilaku agresif?
6. Bagaimana sifat dan sikap informan kepada orang lain? Apakah pernah
berperilaku agresif?
7. Bagaimana tanggapan orang lain terhadap sifat dan sikap informan? (Biasa
saja, jengkel)
8. Apakah ada penyesalan informan setelah melakukan perilaku agresif?
Pola Asuh
1. Bagaimana didikan orang tua informan?
2. Apakah informan pernah di hukum oleh orang tuannya saat melakukan
kesalahan? Hukuman seperti apa yang diberikan?
3. Bagaimana respon orang tua saat informan berperilaku agresif? (marah,
menasehati atau tidak begitu peduli)
122
Bulan
Uraian Kegiatan Ju
Des Jan Feb Mar Apr Mei Jul Agt Sep
n
Penetapan
Pembimbing
Pengajuan Judul
Screening Judul dan
ACC Judul dari
Pembimbing
Penyusunan dan
Bimbingan Proposal
ACC Proposal
Pendaftaran Ujian
Proposal
Ujian Proposal
Perbaikan
Penelitian
Penyusunan Skripsi
Pembimbingan Skripsi
ACC Skripsi
Pengajuan Jadwal
Ujian
Ujian Skripsi
Perbaikan Skripsi
Keterangan :
: Pelaksanaan proposal
: Proses Penelitian
: Pelaksanaan Skripsi
Struktur organisasi:
Pembimbing Utama : Hermadin, S.Kep, Ns, M.Kes
Pembimbing Pendamping : Nurlina, S.Kep, Ns, M.Kep
Peneliti : Miftha Hidayat Aksad
124
Lampiran. 12
DOKUMENTASI
Informan Biasa
125
126
127
Nim : A.18.10.040
129
Pengalaman Organisasi :