Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TOPIK : Pentingnya Posyandu Lansia


SASARAN : Lansia di Desa Banjar Timur
HARI/TANGGAL :
WAKTU : 15 menit
TEMPAT : Balai Desa Banjar Timur
PENYULUH : Aldo Dwi Prawira

A. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 15 menit diharapkan
lansia di Desa Banjar Timur mampu memahami pentingnya posyandu
lansia
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 15 menit diharapkan
lansia di Desa Banjar Timur mampu:
a. Menjelaskan pengertian posyandu lansia
b. Menyebutkan tujuan dari posyandu lansia
c. Menyebutkan manfaat dari posyandu lansia
d. Menyebutkan sasaran kegiatan posyandu lansia
e. Menyebutkan kegiatan di posyandu lansia
B. POKOK BAHASAN
Pentingnya posyandu lansia
C. SUB POKOK BAHASAN
1. Pengertian dari posyandu lansia
2. Tujuan dari posyandu lansia
3. Manfaat dari posyandu lansia
4. Sasaran dari posyandu lansia
5. Kegiatan di posyandu lansia
D. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan peserta Metode Media/
Kegiatan Penyuluh Alat
Pendahuluan 3 Menit 1. Salam pembuka 1. Menjawab salam Ceramah
dan
2. Perkenalan 2. Mendengarkan
Tanya
3. Penjelasan topik 3. Mendengarkan jawab
penyuluhan
4. Penjelasan 4. Mendengarkan
TIU/TIK
5. Relevansi materi 5. Mendengarkan
(manfaat dan
alasan)
6. Apersepsi peserta 6. Mengemukakan
jawaban

7. Kontrak waktu 7. Mendengarkan


Penyajian 10 1. Penjelasan materi 1. Mendengarkan Ceramah Flip Chart
dan
Menit 2. Menanyakan pada 2. Menjawab
Tanya
peserta tentang
jawab
pokok materi yang
diberikan
3. Menuliskan 3. Memperhatikan
jawaban peserta
4. Memberi 4. Bertanya
kesempatan peserta
untuk bertanya
5. Memberi 5. Menanggapi
kesempatan peserta jawaban
lain menanggapi
pertanyaan
6. Memberi penilaian 6. Mendengarkan
dan kesimpulan
jawaban
7. Memberi
7. Menerima hadiah
reinforcemen
E. PENGATURAN TEMPAT
F. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Stuktur
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP
c. Kesiapan media : leaflet
d. Warga lansia siap di ruangan
e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan
sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
d. Suasana penyuluhan tertib
e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
f. Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 5 orang
3. Evaluasi Hasil
a. Menanyakan kembali materi yang telah disampaikan kepada peserta
penyuluhan (lansia di Desa Banjar Timur):
1) Apa pengertian dari posyandu lansia?
2) Apa tujuan dari posyandu lansia?
3) Apa manfaat dari posyandu lansia?
4) Siapa sasaran dari kegiatan posyandu lansia?
5) Apa saja kegiatan di posyandu lansia?
b. Warga lansia dapat menjawab minimal 75% dari pertanyaan yang
diajukan
G. MATERI PENYULUHAN
Terlampir
H. REFERENSI
Drs. Sunaryo dkk, (2015). Asuhan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: CV. Andi
Offset.
Pipit Festi W. (2018). Lanjut Usia Perspektif dan Masalah. Surabaya: UM
Surabaya.
Wiwik dkk, (2020). Keperawatan Gerontik. Literasi Nusantara, 2020.
Lampiran

PENTINGNYA POSYANDU LANSIA

A. Pengertian
Posyandu merupakan wadah kegiatan berbasis masyarakat untuk
bersama-sama menghimpun seluruh kekuatan dan kemampuan masyarakat
untuk melaksanakan, memberikan serta memperoleh informasi dan
pelayanan sesuai kebutuhan dalam upaya peningkatan status gizi
masyarakat secara umum.
Posyandu Lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia
lanjut disuatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh
masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan.
Posyandu lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah
melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui
program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga,
tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya (Drs.
Sunaryo dkk, 2015).
Posyandu lansia merupakan suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang
berada di desa-desa yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat khususnya bagi warga yang sudah berusia lanjut.
Menurut Departemen Kesehatan RI (2005), posyandu lansia adalah
suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan terhadap lansia ditingkat
desa/ kelurahan dalam masing- masing wilayah kerja puskesmas.
Keterpaduan dalam posyandu lansia berupa keterpaduan pada pelayanan
yang dilatar belakangi oleh kriteria lansia yang memiliki berbagai macam
penyakit. Dasar pembentukan posyandu lansia adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, terutama lansia.
B. Tujuan Posyandu Lansia
Menurut Drs. Sunaryo dkk (2015), Tujuan Posyandu Lansia secara garis
besar adalah:
1. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia dimasyarakat,
sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan
lansia.
2. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan
swasta dalam pelayanan kesehatan, disamping meningkatkan
komunikasi antara masyarakat usia lanjut.

C. Manfaat Posyandu Lansia


Posyandu merupakan upaya pelayanan berbasis masyarakat,
sedangkan pendirian posyandu menurut Erpandi (2014) dalam Pipit (2018)
memiliki manfaat antara lain:
1. Meningkatkan status kesehatan lansia
2. Meningkatkan kemandirian pada lansia
3. Memperlambat aging proses
4. Deteksi dini gangguan kesehatan pada lansia
5. Meningkatkan harapan hidup

D. Sasaran Posyandu Lansia


Sasaran posyandu lansia menurut Drs. Sunaryo dkk (2015) adalah:
1. Sasaran langsung, yaitu kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun),
kelompok usia lanjut (60 tahun ke atas), dan kelompok usia lanjut
dengan resiko tinggi (70 tahun ke atas).
2. Sasaran tidak langsung, yaitu keluarga dimana lansia berada, organisasi
sosial yang bergerak dalam pembinaan usia lanjut, masyarakat luas.

E. Kegiatan Posyandu Lansia


Bentuk pelayanan pada posyandu lansia menurut Wiwik dkk, (2020),
meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan mental emosional, yang dicatat
dan dipantau dengan Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk mengetahui lebih
awal penyakit yang diderita atau ancaman masalah kesehatan yang dialami.
Beberapa kegiatan pada posyandu lansia adalah:
1. Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari melipti kegiatan dasar dalam
kehidupan, seperti makam/minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik
turun tempat tidur, buang air besar/kecil dan sebagainya.
2. Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan menal
emosional dengan menggunakan pedoman metode 2 menit.
3. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan dan dicatat pada grafik indeks masa tubuh
(IMT).
4. Pengukuran tekanan darah serta penghitungan denyut nadi selama satu
menit.
5. Pemeriksaan hemoglobin menggunakan talquist, sahli atau cuprisulfat.
6. Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya
penyakit gula (diabetes mellitus).
7. Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalam air seni sebagai
deteksi awal adanya penyakit ginjal.
8. Pelaksanaan rujukan ke puskesmas bilamana ada keluhan dan atau
ditemukan kelainan pada pemeriksaan butir 1 sampai 7 diatas.
9. Penyuluhan Kesehatan, biasa dilakukan didalam atau diluar kelompok
dalam rangka kunjungan rumah dan konseling kesehatan dan gizi sesuai
dengan masalah kesehatan yang dihadapi oleh individu dan kelompok
usia lanjut.
10. Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas bagi kelompok usia
lanjut yang tidak datang, dalam rangka kegiatan perawatan kesehatan
masyarakat.
Selain itu banyak juga posyandu lansia yang mengadakan kegiatan
tambahan seperti senam lansia, pengajian, membuat kerajinan ataupun
kegiatan silaturahmi antar lansia. Kegiatan seperti ini tergantung dari kreasi
kader posyandu yang bertujuan untuk membuat lansia beraktivitas kembali
dan berdisiplin diri.
F. Mekanisme Pelayanan Posyandu Lansia
Mekanisme pelayanan Posyandu Lansia tentu saja berbeda dengan
posyandu balita pada umumnya. Mekanisme pelayanan ini tergantung pada
mekanisme dan kebijakan pelayanan kesehatan di suatu wilayah
penyelenggara. Ada yang menyelenggarakan posyandu lansia ini dengan
sistem 5 meja seperti posyandu balita, ada pula yang hanya 3 meja.
Posyandu lansia sistem 5 meja, meliputi:
1. Meja I : Pendaftaran
Mendaftarkan lansia, kemudian kader mencatat lansia tersebut. Lansia
yang sudah terdaftar di buku register langsung menuju meja selanjutnya.
2. Meja II
Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan dan tekanan
darah.
3. Meja III : Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat)
Kader melakukan pencatatan di KMS lansia meliputi : Indeks Massa
Tubuh, tekanan darah, berat badan, tinggi badan.
4. Meja IV : Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS dan pemberian
makanan tambahan
5. Meja V: Pelayanan medis
Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari
Puskesmas/kesehatan meliputi kegiatan pemeriksaan dan pengobatan
ringan.
Posyandu lansia sistem 3 meja, meliputi:
1. Meja I : Pendaftaran lansia, pengukuran dan penimbangan berat
badan dan atau tinggi badan.
2. Meja II : Melakukan pencatatan berat badan, tinggi badan dan index
massa tubuh (IMT) juga pelayanan kesehatan seperti pengobatan
sederhana dan rujukan kasus.
3. Meja III : Melakukan kegiatan konseling atau penyuluhan, dapat juga
dilakukan pelayanan pojok gizi (Drs. Sunaryo dkk, 2015).

Anda mungkin juga menyukai