Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENILAIAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) PADA LANSIA

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

1. Angelia Jahnatul 213310715


2. Cinthia Rani Saputri 213310718
3. Fhathin Furaiza Brahmita 213310723
4. Hayatun Nufus 213310727
5. Isra Hayati Oktavia Lisni 213310728
6. Khaneisya Saudana 213310729
7. Prahardinasti Nabilah 213310733
8. Putra Hidayatullah 213310734
9. Tania Putri Cristia Dewi 213310744

DOSEN PENGAMPU :

Ns. Verra Widhi Astuti, M.Kep

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
KEMENKES POLTEKKES PADANG
TAHUN 2023/2024
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Pokok Bahasan : Penilaian KMS Pada Lansia


Sasaran : Kelompok lansia
Hari / Tanggal : Kamis / 7 Maret 2024
Jam : 08.00-08.30 WIB
Tempat : Posyandu Lansia di RT 4 Kelurahan Surau Gadang
Waktu : 30 Menit

A. LATAR BELAKANG
Keadaan masyarakat Indonesia yang beragam sangat dipengaruhi oleh
perkembangan masyarakat dari usia dini. Pemerintah telah memperhatikan
kelangsungan pekembangan usia dini ini dengan mengoptimalkan berbagai bentuk
pengembangan di usia muda, seperti peningkatan mutu pendidikan, pengembangan
pola-pola intelektual, pola pendidikan moral dan banyak aspek lainnya. Hal ini tentu
saja menggembirakan, meskipun tidak bisa menjadi jaminan bahwa upaya tersebut
dapat meningkatkan kualitas generasi selanjutnya.
Lansia sering dianggap sebagai golongan yang lemah, tetapi sesungguhnya
lansia memiliki peran yang berarti bagi masyarakat. Lansia memiliki penalaran moral
yang bagus untuk generasi dibawahnya. Lansia memiliki semacam gairah yang tinggi
karena secara alami, manusia akan cenderung memanfaatkan masa-masa akhirnya
secara optimal untuk melakukan. pewarisan nilai dan norma. Hal ini justru
mempermudah kita untuk membina moral anak-anak.
Masa lanjut usia adalah masa dimana individu dapat merasakan kesatuan,
integritas, dan refleksi dari kehidupannya. Jika tidak. ini akan menimbulkan
ketimpangan dan bahkan dapat mengakibatkan patologis, semacam penyakit kejiwaan
(Latifah, 2010), Jika ini terjadi maka keadaan masyarakat juga terganggu, dimana
lansia sebagai penguat transformator nilai dan norma berkurang, baik secara kualitas
dan kuantitas. Banyak contoh yang terjadi dimasyarakat kita, dimana lansia berlaku
yang kurang sopan atau bahkan kurang beradab sehingga secara tidak langsung akan
mengganggu ketentraman kehidupan bermasyarakat. Lansia di Indonesia, menurut
Depkomindo 2010, pada tahun 2008 berjumlah 23 juta orang, sedangkan lansia yang
terlantar mencapai 1,7 juta sampai 2 juta orang Wujud dari usaha pemerintah ini
adalah dicanangkannya pelayanan bagi lansia melalui beberapa jenjang yaitu
pelayanan kesehatan ditingkat masyarakat adalah Posyandu Lansia. Pelayanan
kesehatan lansia tingkat dasar adalah Puskesmas, dan pelayanan tingkat lanjutan
adalah Rumah Sakit.
Selain itu untuk memudahkan pemantauan kesehatan lansia, maka dikeluarkan
Kartu Menuju Sehat (KMS) Lansia sebagai wujud dari kepedulian pemerintah
terhadap lansia. Dengan adanya KMS Lansia diharapkan kesehatan lansia dapat lebih
diperhatikan dan segala keluhan yang dialami lansia dapat segera ditangani dengan
adanya deteksi berdasarkan catatan yang terdapat dalam KMS Lansia.

B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan, lansia dapat mengetahi dan
memahami tentang KMS Lansia.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan diharapkan lansia dapat :
a) Mengetahui tentang KMS Lansia
b) Mengetahui fungsi KMS Lansia
c) Mengetahui kegunaan KMS Lansia
d) Mengetahui dan memahami isi KMS Lansia
e) Mengetahui dan memahami pengisian KMS Lansia
3. Garis-Garis Besar Materi
a) Pengertian Kartu Menuju Sehat (KMS) Lansia
b) Fungsi Kartu Menuju Sehat (KMS) Lansia
c) Kegunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) Lansia
d) Isi Kartu Menuju Sehat (KMS) Lansia
e) Pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS) Lansia
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik
Kartu Menuju Sehat (KMS) Lansia
2. Sasaran
Lansia di RT 4 Kelurahan Surau Gadang
3. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah :
a. Ceramah dan pembagian leaflet
b. Diskusi
c. Tanya jawab
4. Media dan Alat
Media dan Alat yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan adalah :
a. Leaflet
b. Lembar balik
5. Waktu dan Tempat
Hari / Tanggal : Kamis, 7 Maret 2024
Jam : 08.00-08.30 WIB
Tempat : Posyandu Lansia di RT 4 Kelurahan Surau Gadang

6. Setting Tempat
Setting tempat pelaksanaan penyuluhan adalah sebagai berikut:
Presenter
Moderator

Fasilitator

Observer
Fasilitator Audien Audien Audien
Fasilitator

7. Pengelompokkan Pengorganisasian
Pasien / Klien :
Tugas :
1) Melaksanakan kontrak waktu yang telah disepakati bersama perawat
2) Mengikuti pendidikan kesehatan mengenai kegiatan penilaian KMS
pada lansia
3) Mengajukan pertanyaan kepada perawat mengenai penilaian KMS pada
lansia
4) Mengikuti prosedur kegiatan penilaian KMS pada lansia
Leader/ Moderator :
Tugas :
1) Memimpin jalannya kegiatan penilaian KMS pada lansia
2) Bertanggung jawab terhadap kelancaran kegiatan penilaian KMS pada
lansia
3) Memperkenalkan diri dan anggota, pembimbing
4) Menyampaikan tujuan dari kegiatan penilaian KMS pada lansia
5) Kontrak waktu
6) Menyerahkan kepada presentator
7) Memberikan dan menjawab pertanyaan
8) Menutup acara
Presenter :
Tugas :
1) Menggali pengetahuan lansia
2) Memberikan materi pendidikan kesehatan penilaian KMS pada lansia
3) Menyimpulkan hasil pendidikan kesehatan penilaian KMS pada lansia
Fasilitator :
Tugas :
1) Memotivasi peserta dalam kegiatan penilaian KMS pada lansia
2) Mengatur posisi kelompok untuk melaksanakan kegiatan penilaian
KMS pada lansia
3) Membimbing audiens selama kegiatan terapi penilaian KMS pada
lansia
4) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan penilaian KMS pada
lansia
5) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah.
Observer :
Tugas :
1) Mencatat dan mengamati respon klien jalannya aktivitas terapi peserta
yang aktif dan pasif.
2) Mengevaluasi jalannya kegiatan terapi koognitif senam otak pada
lansia
8. Proses Kegiatan
No Kegiatan Respon Waktu

1. Pembukaan
- Salam - Menjawab salam
- Perkenalan - Memperhatikan dan 5 Menit
- Menjelaskan tujuan
mendengarkan
- Kontrak waktu
- Apersepsi - Menyepakati
kontrak
2. Inti Kegiatan 15 Menit
1. Pengertian KMS Lansia - Mendengarkan
- Menggali pengetahuan peserta - Memberi pendapat
tentang KMS Lansia - Mendengarkan dan
- Memberi reinforcement positif
memperhatikan
- Menjelaskan tentang KMS
Lansia - Mendengarkan
- Memberi pendapat
2. Fungsi KMS Lansia atau bertanya
- Menggali pengetahuan peserta
tentang fungsi KMS lansia
- Memberi reinforcement positif
- Menjelaskan tentang fungsi
KMS Lansia

3. Kegunaan dari KMS Lansia


- Menggali pengetahuan peserta
tentang kegunaan KMS Lansia
- Memberi reinforcement positif
- Menjelaskan tentang kegunaan
KMS Lansia

4. Isi KMS Lansia


- Menggali pengetahuan peserta
tentang isi dari KMS Lansia
- Memberi reinforcement positif
- Menjelaskan tentang isi dari
KMS Lansia

5. Cara mengisi KMS Lansia


- Menggali pengetahuan peserta
tentang cara mengisi KMS
Lansia
- Memberi reinforcement positif
- Menjelaskan tentang cara
mengisi KMS Lansia
3. Penutup
- Evaluasi materi yang diberikan - Memberikan
- Tanya jawab pertanyaan
- Membagikan leaflet - Menjawab 10 Menit
- Memberikan saran pertanyaan
- Mengucapkan salam - Memperhatikan
- Menjawab salam

D. Kriteria Evaluasi
1) Evaluasi struktur
- Kontrak waktu 1 hari sebelum kegiatan dimulai.
- Klien dan keluarga menyetujui kontrak waktu dan tempat.
- Tersedianya alat, media untuk melakukan pendidikan kesehatan dan
demostrasi.
- Setting tempat sesuai dengan perencanaan
- Perencanaan pendidikan kesehatan dan demonstrasi dengan benar dan
tepat
2) Evaluasi Proses
- Klien hadir sesuai dengan kontrak waktu yang ditentukan
- Klien mendengarkan, memperhatikan, serta ikut melakukan cara penilaian
KMS lansia
- Klien bertanya terhadap hal-hal yang tidak diketahuinya
- Klien tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
3) Evaluasi Hasil
- Kegiatan pendidikan kesehatan berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan
- Pelaksanaan kegiatan sesuai SAP yang telah di buat
- Pengorganisasian anggota berjalan sesuai dengan perannya masing-
masing.
- Klien dan keluarga bisa melakukan cara penilaian KMS lansia
MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN
PENILAIAN KMS LANSIA
A. Pengertian KMS Lansia
KMS Lansia adalah alat untuk mencatat kesehatan pribadi lanjut usia baik
fisik maupun mental emosionalnya, yang di isi tiap bulan dan di simpan oleh lanjut
usia dan keluarga, dan selalu dibawa setiap kunjungan ke Puskesmas atau kelompok
Posbindu.
Kartu Menuju Sehat (KMS) lansia adalah kartu yang memuat hasil
pengukuran antropometri, tekanan darah dan beberapa pemeriksaan darah seperti gula
darah sewaktu, kolesterol total dan asam urat. Dengan KMS, masalah kesehatan pada
lansia dapat terdeteksi sehingga dapat dilakukan tindakan yang tepat. KMS lansia ini
merupakan modifikasi dari KMS Lansia Kementerian Kesehatan RI (Wijayanto. H. S.
dkk. 2019.
B. Fungsi KMS Lansia
Terdapat 3 (tiga) fungsi utama KMS Lansia, yaitu Menurut (Wijayanto. H. S.
dkk. 2019): „
a. Sebagai alat pemantauan kesehatan lansia. Pada KMS tercantum nilai batas normal
dari masing-masing indikator pemeriksaan, sehingga dapat menjadi acuan apakah
hasil pemeriksaan saat ini masih normal, kurang atau lebih. Dengan hasil
pemeriksaan berkala, akan terlihat perkembangan kesehatan lansia beserta
intervensi yang dirasa tepat untuk menanganinya. „
b. Sebagai catatan keluhan lansia dan konsultasi pada kader/dokter. „
c. Sebagai alat edukasi tentang piring makan untuk lansia.
C. Kegunaan KMS Lansia
a. Bagi lansia
Dengan pemeriksaan berkala, lansia dapat mengetahui perkembangan
kesehatannya. Apabila ada masalah kesehatan dapat terdeteksi dan ditangani
dengan tepat. „
b. Bagi kader
KMS dapat digunakan untuk mencatat hasil pemeriksaan lansia. Kader dapat
memberikan penyuluhan kepada lansia berdasarkan hasil pemeriksaan dan perilaku
bersih dan sehat serta bila perlu merujuk lansia ke petugas kesehatan agar dapat
pengobatan/penanganan yang tepat. „
c. Bagi petugas kesehatan
Petugas kesehatan dapat menggunakan KMS untuk mengetahui hasil pemeriksaan,
perilaku bersih dan sehat serta keluhan lansia. Dengan demikian petugas kesehatan
dapat memberikan penanganan atau pengobatan yang tepat berdasarkan hasil
tersebut.
D. Bagian-bagian KMS Usia Lanjut
a. Halaman luar, dibagi menjadi 3 bagian :
1) Bagian kanan
Bertuliskan judul, nama Puskesmas/ Puskesmas Pembantu, nomor register dan
identitas lengkap usia lanjut pemilik KMS
2) Bagian tengah
Beirsi ruang catatan untuk mencatat keluhan yang perlu diperhatikan sebagai
upaya deteksi dini terhadap kemungkinan penyakit yang diferita usia lanjut.
3) Bagian kiri
Berisi pesan dan isi untuk hidup sehat serta keluhan yang perlu diperhatikan
sebagai upaya deteksi dini terhadap kemungkinan penyakit yang
diderita uisa lanjut.
b. Halaman Dalam, memuat :
Catatan pemantauan yang meliputi: tanggal kunjungan, kegiatan sehari- hari,
status mental/ masalah emosional, indeks masa tubuh (IMT), tekanan darah, nadi,
hasil pengukuran Hb, hasil pemmeriksaan reduksi urine dan protein urine, disertai
nilai normal dari IMT, tekanan darah dan HB. Grafik IMT utnuk menunjukkan
keadaan IMT yang berlebih, normal, kurang.

E. Cara Pengisian KMS Lansia


a. Mengisi identitas lansia pada halaman muka KMS
Tuliskan identitas pasien lansia pada halaman 1 bagian 1:
Contoh: Catatan identitas Ibu Rosita sebagai berikut.
b. Mengisi riwayat penyakit tidak menular pada keluarga dan pribadi lansia
Beri tanda centang pada kolom “Y” bila mengalaminya; “T” bila tidak
mengalaminya; atau “TT” bila tidak mengetahui riwayat penyakit tersebut

c. Mengisi hasil pengukuran lansia


Setelah pasien diukur, hasil pengukuran dituliskan pada Tabel 2 yang terdapat pada
halaman 1 bagian 5.
 Tuliskan tanggal pengukuran
 Tuliskan hasil pengukuran tinggi badan dan berat badan
 Tuliskan hasil perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan rumus:

 Tuliskan hasil pemeriksaan lainnya yang diukur


 Mengisi tabel perilaku bersih dan sehat lansia sesuai indikator
Pada tabel perilaku bersih dan sehat, pengisian perilaku merokok dan cuci
tangan diisi sesuai yang dilakukan pasien satu hari sebelumnya. Misalkan
pengukuran pada tanggal 04 Mei 2018, maka kader menanyakan apakah
pasien melakukan perilaku/ indikator tersebut kemarin (03 Mei 2018).
Contoh: “Apakah Ibu Rosita merokok kemarin?; Apakah Ibu Rosita cuci
tangan sebelum makan kemarin?; dan seterusnya.” Pengisian tabel aktivitas
fisik, makan sayur dan buah diisi sesuai yang dilakukan pasien pada satu
minggu terakhir. Contoh: “Dalam seminggu terakhir, berapa kali Ibu Rosita
melakukan aktivitas fisik?”

 Mengisi keluhan dan saran yang diberikan


Selain hasil pengukuran, pasien juga dapat digali informasi seputar
kesehatannya, seperti keluhan yang dirasakan, rutinitas minum obat tanda-
tanda gangguan kesehatan dan psikologis, misalnya penglihatan mulai kabur,
sulit mengunyah, kaki dan tangan terasa baal, sering gelisah, merasa kesepian
dan sebagainya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
KMS Lansia adalah alat untuk mencatat kesehatan pribadi lanjut usia baik
fisik maupun mental emosionalnya, yang di isi tiap bulan dan di simpan oleh lanjut
usia dan keluarga, dan selalu dibawa setiap kunjungan ke Puskesmas atau kelompok
Posbindu. Adapun tujuan dari KMS lansia ini adalah untuk Memantau dan menilai
kemajuan kesehatan lanjut usia. Menentukan secara dini penyakit pada lansia, Bahan
informasi bagi lanjut usia dan keluarganya dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatan.
B. Saran
Dengan adanya KMS Lansia diharapkan kesehatan lansia dapat lebih
diperhatikan dan segala keluhan yang dialami lansia dapat segera ditangani dengan
adanya deteksi berdasarkan catatan yang terdapat dalam KMS Lansia.
DAFTAR PUSTAKA

Briawan, Dodik. 2012. http://www.posyandu/dan/posbindu/2012/fema/pdf.


Departemen Kesehatan RI. 2008. Profil kesehatan Indonesia 2007. Jakarta : Depkes RI
Jakarta .
Kementrian Kesehatan RI. (2011). Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. Jakarta :
Kementrian Kesehatan.
Latifah, Darti. (2010). Perbedaan Kualitas Hidup Lansia Yang Aktif Mengikuti Posyandu
Lansia Dengan Yang Tidak Aktif Mengikuti Posyandu Lansia Di Desa Sirnoboyo
Kecamatan Pacitan.skripsi. Surakarta: Universitas muhammadiyah surakarta.

Wijayanti. H. S. dkk. Modul Pelaksanaan Program Kelompok Lansia Sehat Btpn. 2019.
Yogyakarta. K-Media

Anda mungkin juga menyukai