Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PENYULUHAN TENTANG PERAWATAN JANGKA PANJANG PADA


LANSIA DI DESA LORU KAB SIGI

OLEH :
Wahyu.,S.Kep.,Ns.,M.Kes
Ns. Noviany Banne Rasiman, M.N.S
Mahasiswa Profesi Ners Angkatan IX

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA JAYA PALU
2023
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1. Judul kegiatan : Penyuluhan Tentang Perawatan Jangka Panjang Pada Lansia Di


Desa Loru Kab Sigi
2. Bidang : Keperawatan Gerontik
3. Ketua Tim pelaksana kegiatan
a. Nama Lengkap : Wahyu., S.Kep.,Ns.M.kes
b. NIDN : 0911118902
c. Pangkat/golongan : Asisten Ahli/IIIb
d. Perguruan Tinggi : STIK Indonesia Jaya Palu
e. Prodi : Program Studi Profesi Ners
4. Anggota Tim Pelaksana Kegiatan :
a. Nama anggota : Ns. Noviany Banne Rasiman, M.N.S
b. Nama anggota : Mahasiswa Profesi Ners Angkatan IX
5. Jangka waktu pelaksanaan : 1 Hari
6. Biaya total kegiatan
a. Mahasiswa Profesi Ners : Rp. 500.000-
b. STIK-IJ : Rp. 500.000-

Palu, 26 Januari 2023

Menyetujui,

Ketua Program Studi, Ketua Pelaksana,

Ns. Helmi Rumbo, M.N.S Wahyu,S.Kep.,Ns.,M.kes

NIDN. 0914098505 NIDN. 0911118902

Menyetujui,

Ketua LP2M STIK-IJ,

Robert V. Pelima, S.SI., M.Kes

NIDN. 0904016001
1
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
MATERI PENYULUHAN.............................................................................1
A. Latar belakang......................................................................................1
B. Perawatan Jangka Panjang Pada Lansia.........................................................1
PRE PERAWATAN JANGKA PANJANG PADA LANSIA.....................
A. Latar belakang......................................................................................6
B. Tujuan...................................................................................................6
C. Sasaran dan target.................................................................................6
D. Nama kegiatan......................................................................................6
E. Waktu dan tempat pelaksanaan............................................................6
F. Pelaksana..............................................................................................6
G. Strategi pelaksanaan.............................................................................6
H. Media....................................................................................................7
I. Uraian tugas..........................................................................................7
J. Susunan cara.........................................................................................8

LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN PJP DI DESA LORU.............


A. Persiapan ..............................................................................................9
B. Pelaksanaan ..........................................................................................9

LAMPIRAN
MATERI PENYULUHAN
A. Latar belakang
Penduduk sebagai titik sentral dalam pembangunan dan merupakan
modal dasar pembangunan sehingga peningkatan kualitas sumber daya
manusia Indonesia sebagai syarat untuk mencapai sasaran pembangunan
dalam mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang dan keluarga yang
berkualitas.
Peningkatan kualitas hidup manusia Indonesia diamanatkan di dalam
Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009, dan upaya peningkatan kualitas
hidup manusia Indonesia oleh BKKBN dilaksanakan melalui program
pembangunan Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan
Keluarga (KKBPK). Program Pembangunan Keluarga yang diaplikasikan
melalui ketahanan dan kesejahteraan Keluarga melalui pendekatan siklus
hidup dan penerapan 8 (delapan) fungsi keluarga serta 4 prinsip pembangunan
keluarga (4B), yaitu berkomunikais, berinteraksi, berbagi, dan berdaya..
B. Definisi
Pendampingan jangka panjang bagi lansia adalah proses pemberian
bantuan dan dukungan jangka panjang kepada lansia yang tidak mampu
merawat dirinya sendiri baik sebagian maupun total, karena mempunyai
keterbatasan dalam aspek fisik dan atau mental, yang di berikan oleh caregiver
informal maupun profesional.
WHO, 2012 mendefinisikan Perawatan Jangka Panjang (PJP) sebagai
kegiatan yang dilakukan oleh pengasuh informal atau profesional untuk
memastikan bahwa lanjut usia yang tidak sepenuhnya mampu merawat diri
sendiri, dapat menjaga kualitas tertinggi kehidupannya, sesuai dengan
keinginannya, dan dengan kemungkinan terbesar memiliki kebebasan,
otonomi, partisipasi, pemenuhan kebutuhan pribadi serta kemanusiaan.
Perawatan jangka panjang (PJP) menurut BKKBN, 2017 adalah
kegiatan yang dilakukan oleh pengasuh/pendamping informal atau
profesional, untuk memastikan bahwa lanjut usia yang tidak sepenuhnya
mampu merawat diri sendiri, dapat menjaga kualitas hidupnya sehingga
bermartabat sampai akhir hayatnya.
C. Tujuan Perawatan Jangka Panjang
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan kualitas hidup lansia dalam keluarga melalui perawatan
jangka panjang dalam kelompok BKL.
2. Tujuan Khusus :
Secara khusus , lansia yang memerlukan perawatan jangka panjang akan
memperoleh:
a. Kejelasan dan Kenyamanan melalui komunikasi efektif dengan lansia
b. Perawatan jangka panjang yang holistik dan komprehensif melalui
kerjasama tim dan jejaring.
c. Kesehatan optimal sesuai dengan indikasi lansia perawatan jangka
panjang (berdasarkan kondisi dan penyakitnya) melalui kegiatan
pencegahan
d. Keamanan dan kenyamanan dalam kehidupan sehari - hari
berdasarkan “Activity of Daily Living/ADL” dan “Instrumental
Activity of Daily Living/IADL”
e. Pertolongan cepat dan tepat dengan secara sederhana apabila lansia
mengalami kondisi kegawatdaruratan
f. Pengobatan yang rasional berdasarkan penatalaksanaan pemberian
obat sesuai petunjuk petugas kesehatan
g. Pemenuhan nutrisi dan gizi seimbang melalui pemberian makanan
berdasarkan kebutuhan sesuai dengan kondisi lansia
h. Perlindungan berdasarkan pengelolaan kekerasan pada lansia sesuai
dengan jenis kekerasan
i. Kenyamanan dan ketenangan bila mengalami stres
j. Kenyamanan bila mengalami demensia
k. Kesehatan gigi dan mulut yang optimal sesuai kondisinya
l. Kebugaran jasmani dan rohani melalui rekreasi , kegiatan rohani dan
olahraga yang aman
m. Kenyamanan dan ketenangan bila sudah dalam kondisi paliatif
(penyakit yang tidak bisa disembuhkan secara medis) sampai akhir
hayatnya
n. Kesehatan optimal dengan sanitasi dan lingkungan yang sehat
o. Keamanan dan kenyamanan dengan penggunaan sarana dan prasarana
yang memadai untuk perawatan jangka panjang

D. Manfaat Perawatan Jangka Panjang


Melalui perawatan jangka panjang ini diharapkan keluarga yang tinggal
bersama
lansia dapat memberikan pelayanan perawatan jangka panjang bagi lansia
secara optimal di rumah

E. Indikasi Perawatan Jangka Panjang


Lansia yang memerlukan perawatan jangka panjang adalah:
1. Mereka yang mengalami ketergantungan sedang dan berat, diukur
berdasarkan pengukuran Activity of Daily Living (ADL) dengan
menggunakan indeks bartel
2. Mereka yang mengalami keterbatasan dalam melakukan aktifitas
sehari-hari secara instrumental (Instrumental Activity of Daily
Living/IADL)
3. Mereka yang mengalami berbagai penyakit berat termasuk stroke,
demensia, depresi berat, penyakit jiwa, pasca jatuh, terutama yang
mengalami penyakit dua atau lebih (pasien geriatri).
4. Mereka yang mengalami gangguan yang sedang dan berat dalam lingkup
sindroma geriatri seperti : immobility, instabilitas, incontenensia urin,
incontenensia alvi, gangguan intelektual, gangguan penglihatan dan
pendengaran, infeksi, kecenderungan mengurung diri (isolasi), malnutrisi,
keterbatasan keuangan, dampak dari mengkomsumsi obat-obatan, sulit
tidur, penurunan daya tubuh, dan impotence/disfungsi ereksi.

F. Pencegahan dalam Perawatan Jangka Panjang


Untuk melakukan pencegahan bagi lansia yang berindikasi untuk
mendapatkan perawatan jangka panjang dengan cara:
1. Melakukan kontrol kesehatan secara rutin Keluarga sebaiknya melakukan
kontrol kesehatan bagi lansia minimal 1 bulan sekali, baik ke Posyandu
lansia maupun ke Puskesmas terdekat
2. Kehidupan rohani
3. Pemenuhan nutrisi pada lansia
4. Tidur yang cukup dan nyenyak
5. Melakukan senam otak
6. Menjaga kebersihan badan termasuk gigi dan mulut
7. Melakukan rehabilitasi bagi lansia yang membutuhkan rehabilitasi
8. Bersosialisasi dengan masyarakat termasuk lansia lainnya
9. Melakukan kegiatan sesuai minat dan hobi termasuk kesenian
10. Melakukan kegiatan yang sesuai dengan budaya di mana lansia tinggal

G. Sistem Rujukan dan Jejaring


perawatan jangka panjang (PJP)/Long Term Care (LTC) yaitu dari RS ke masyarakat
(bersifat lintas sektor) dan sebaliknya sebagai berikut :
1. Menyelesaikan tahap akut
2. Perencanaan pulang
3. Perawatan di rumah/Nursing Home
4. Kesehatan promotif, rehabilitatif kegiatan preventif
5. Perawatan informal terbatas
6. Perawatan pribadi oleh keluarga di rumah
7. Keterlibatan staf profesional
8. Bila memungkinkan dikembangkan tempat perawatan tradisional oleh perawat
bagi lansia yang mengalami masalah medis - keperawatan sementara

REFERENSI
Adioetomo, SM 2013. Analisis Penduduk Lanjut Usia dari Sensus Penduduk Tahun
2010. BPS (Biro Pusat Statistik), 2011.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,


2014. Analisis RISKESDAS, 2013. Litbangkes Kemenkes, Jakarta.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) 2005. Proyeksi Penduduk


Lanjut Usia di Indonesia. BAPPENAS RI.

Fatmah, 2017.Gizi Usia Lanjut. Pelatihan LTC untuk Petugas Kesehatan Oleh
CASUI , Depok 2016

Wanarani , 2017. Berbagai Penyakit dan Gangguan pada Lanjut Usia. Pelatihan
LTC untuk Petugas Kesehatan Oleh CASUI , Depok 2016

WHO SEARO ,2012.Yogyakarta Declaration on Ageing and Health. Thirtieth


Meeting of Health Ministers of Countries of the WHO South-East Asia Region
Yogyakarta, Indonesia, 4 September 2012.

World Health Organization. World Report on Ageing and Health. World Health
Organization; 2015.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Kesehatan Lanjut Usia. 2016

Direktorat Bina Ketahanan Keluarga Lansia dan Rentan Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional. Buku Pedoman Perawatan Jangka Panjang (PJP)/
Long Term Care (LTC) Bagi lansia Berbasis Keluarga. 2017
PRE PLANNING
PERAWATAN JANGKA PANJANG Pada Lansia (PJP)

A. LATAR BELAKANG
Pendampingan jangka panjang bagi lansia adalah proses pemberian
bantuan dan dukungan jangka panjang kepada lansia yang tidak mampu
merawat dirinya sendiri baik sebagian maupun total, karena mempunyai
keterbatasan dalam aspek fisik dan atau mental, yang di berikan oleh caregiver
informal maupun profesional.
B. TUJUAN
1. Umum : Setelah dilakukan penyuluhan Masyarakat akan mengerti
tentang perawatan jangka panjang pada lansia.
2. Khusus : setelah dilakukan penyuluhan, masyarakat mampu
1. Tingkat kesejahteraan Lansia membaik
2. Peran keluarga dalam menjalankan PJP dapat dilakukan
secara optimal
3. Peran Pelayan Kesehatan lebih di maksimalkan

C. Sasaran dan target : masyarakat Desa Loru


D. Nama Kegiatan : penyuluhan Perawatan Jangka Panjang Pada Lansia
(PJP).
E. Waktu dan Tempat pelaksanaan :
Tanggal : 29 Januari 2023
Jam : 08.00 wita sampai selesai
Tempat : Desa Loru Kab Sigi
F. Pelaksana : Mahasiswa Program Studi Profesi Ners Angkatan IX STIK-IJ &
Dosen Pembimbing
G. Strategi Pelaksanaan :
1. Metode : Ceramah, dan diskusi/tanya jawab
2. Kriteria evaluasi :
a. Evaluasi struktur
 75 % dari peserta menghadiri undangan penyuluhan
 Acara berlangsung sesuai dengan rencana
 Mahasiswa dapat menyiapkan materi, alat-alat dan media sesuai
dengan yang diperlukan
b. Evaluasi proses
 70 % dari peserta penyuluhan yang hadir berperan serta secara
aktif dalam diskusi.
 Selama acara penyuluhan berlangsung tidak ada penyimpangan
dari tujuan yang telah di tetapkan.
 Selama acara berlangsung tidak ada peserta yang meninggalkan
acara pertemuan.
c. Evaluasi hasil
 Terlaksananya penyuluhan dengan baik.
 Masyarakat mengerti dan memahami materi yang diberikan
 Masyarakat mampu mendiskusikan masalah kesehatan yang
dihadapi.
H. Media : Leaflet, mini poster
I. Uraian tugas
1. Pembawa Materi
Bertugas menyampaikan dan menjelaskan materi yang ada dengan cara
yang singkat dan jelas dan bermakna.
2. Fasilitator
Memfasilitasi setiap peserta penyuluhan, membangkitkan kemampuan
peserta untuk aktif dalam diskusi.
3. Observer
Bertugas mengobservasi jalannya diskusi, mencatat segala hal yang
penting yang terjadi selama acara penyuluhan berlangsung dan berhak
menegur moderator bila terjadi penyimpangan dalam penggunaan waktu.

4. Notulen
Mencatat semua hasil diskusi mulai dari jalannya diskusi sampai
berakhirnya diskusi kemudian melaporkan hasilnya pada peserta.
5. Moderator
Bertugas memandu, mengarahkan dan memimpin jalannya diskusi,
menggunakan waktu secara tepat dan menutup diskusi.

J. Susunan acara
1. Pembukaan
2. Pembacaan/penjelasan materi
3. Diskusi materi
4. Penutup
LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN PJP
DI DESA LORU KAB SIGI

A. Persiapan
1. Sebelum pelaksanaan penyuluhan mahasiswa telah lebih dahulu menelaah
data – data yang menunjang untuk dilakukan penyuluhan kesehatan.
2. Mahasiswa mengadakan koordinasi kepada ketua Yayasan Pelita Hati dan
Aparat desa yang telah terbentuk untuk tekhnis pelaksanaan penyuluhan
yang akan dilaksanakan.
3. Mahasiswa sebelumnya juga menyiapkan materi yang akan disampaikan
dan menyiapkan juga peralatan/keperluan yang dibutuhkan.
4. Mahasiswa membuat pre planning kegiatan penyuluhan tersebut.
5. Mahasiswa membuat undangan dan menyampaikan maksud tersebut
kepada masyarakat melalui informasi langsung dan tak langsung.
B. Pelaksanaan
Penyuluhan kesehatan yang dilakukan mahasiswa program pendidikan Profesi
Ners yang sementara menjalani praktek keperawatan Gerontik telah selesai
dilaksanakan yaitu : Pada tanggal 29 Januari 2023 mulai dari pukul 08.00
Wita-Selesai, bertempat di desa Loru Kab Sigi telah dilaksanakan penyuluhan
kesehatan tentang Perawatan Jangka Panjang pada Lansia (PJP).
Lampiran

Dokumentasi Bersama Lansia

Dokumentasi Pemeriksaan Tekanan Darah


Dokumentasi Penerimaan Materi Penyuluhan

Dokumentasi Penerimaan Materi Penyuluhan

Anda mungkin juga menyukai