JUDUL PROGRAM :
BIDANG KEGIATAN:
PROMOSI KESEHATAN KEPADA MASYARAKAT
Diusulkan oleh:
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2021
FLASH SUMMARY
I. LATAR BELAKANG
Usia lanjut merupakan kelompok orang yang sedang mengalami suatu proses
perubahan secara bertahap dalam jangka waktu tertentu. Pada usia lanjut akan
terjadi banyak perubahan seiring dengan proses penuaanya salah satu dari
perubahan tersebut adalah perubahan pada system gastrointestinal. Keluhan yang
sering dijumpai ialah sembelit atau konstipasi, yang disebabkan kurangnya kadar
selulosa, insiden ini mencapai puncak pada usia 60-70 tahun (Lilik, 2011). Salah
satu masalah yang banyak diderita para lansia adalah sembelit atau konstipasi
(susah BAB). Konstipasi atau sembelit sering dikeluhkan oleh usia lanjut, yang
dapat disebabkan karena usia lanjut kurang aktifitas, kurang masukan air (kurang
dari delapan gelas/1.600 cc per hari) serta diet kurang serat (kurang dari 20 gram
serat per hari) cendrung mudah mengalami konstipasi (Supartondo, dkk. 2000).
Pada umumnya, lansia menganggap konstipasi sebagai hal yang biasa.Sekitar
30–40% orang diatas usia 65 tahun di Inggris mengeluh konstipasi, 30% penduduk
diatas usia 60 tahun merupakan konsumen yang teratur menggunakan obat
pencahar. Sekitar 20% populasi diatas 65 tahun di Australia, mengeluh menderita
konstipasi (Siswono, 2003). Namun jika tidak diatasi, konstipasi dapat
menimbulkan situasi yang lebih serius seperti impaksi (feses menjadi keras dan
kering) dan obstruksi. Konstipasi kronis dapat mengakibatkan divertikulosis,
kanker kolon dan terjadinya hemoroid (Sudoyo, dkk, 2006 dalam Mulyani 2012).
Kejadian kanker kolon menempati urutan ke-4, dan menempati peringkat ke-2
penyebab kematian karena kanker di dunia. Di Indonesia, karsinoma kolon
termasuk dalam sepuluh jenis kanker terbanyak dan menempati urutan keenam dari
penyakit keganasan yang ada. Menurut penelitian Hastuti (2010) di RSUP dr.
Kariadi Semarang terdapat 101 kasus kanker kolon dan rektum. Menurut hasil
penelitian Zendrato (2009) proporsi penderita kanker colorectal terbanyak pada
kelompok umur ≥ 40 tahun yaitu 73,2%.
IV. MANFAAT
Promosi Kesehatan apabila dilakukan secara kontinyu dan berkesinambungan
akan bermanfaat dalam hal merubah perilaku masyarakat dari yang kurang baik
menjadi lebih baik. Dengan adanya promosi kesehatan ini akan meningkatkan
pengetahuan mengenai bagaimana cara mencegah Konstipasi.
Sebagaimana tujuan Promosi Kesehatan adalah “Knowledge, Attitude,
Practice” agar tahu, mau dan mampu melaksanakan program kesehatan dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini jajaran atau praktisi kesehatan dituntut untuk
tidak bosan-bosannya melakukan Promosi Kesehatan kepada masyarakat dimanapun
dan kapanpun.
VII. PESERTA
Adapun peserta yang mengikuti pelaksanaan penyuluhan ini adalah keluarga klien dan
klien.
XI. PENUTUP
Demikian proposal ini kami susun sebagai acuan terselenggaranya kegiatan ini
dengan baik. Semoga segala apa yang kita susun, rencanakan, dan laksanakan dapat
benar terwujud dengan baik sebagai bentuk aplikasi dari usaha nyata. Atas dukungan
dan partisipasi aktif dari segala pihak, kami sampaikan terima kasih.
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL
KEGIATAN
“PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KONSTIPASI”
Nama Mahasiswa
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
1. Tujuan
1.1 Tujuan Instruksional Umum
2. Sasaran
Adapun yang menjadi sasaran dalam program penyuluhan ini adalah keluarga klien dan
klien.
3. Materi
Pengertian, Pencegahan, Tanda dan Gejala Konstipasi, serta pencegahan Konstipasi.
4. Media
1) Videografis
5. Kegiatan Penyuluhan
No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA
1. 3 Menit Pembukaan :
2. 15 menit Pelaksanaan :
3. 10 Menit Terminasi :
Keterangan:
: Pemateri
: Peserta
8. Materi Penyuluhan
A. Pengertian Konstipasi
Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi pergerakan usus yang disertai dengan
perpanjangan waktu dan kesulitan pergerakan feses (Stanley, 2007). Konstipasi merupakan
kondisi di mana feses mengeras sehingga susah dikeluarkan melalui anus, dan
menimbulkan rasa terganggu atau tidak nyaman pada rektum. Konstipasi dapat terjadi
pada semua lapisan usia, yang pada umumnya ditandai dengan frekuensi buang air besar
yang rendah (kurang dari 3 kali dalam satuminggu) (Lilik, 2011).
B. Penyebab Konstipasi
a. Pola makan yang buruk, misalnya kurang mengonsumsi serat atau kurang
minum.
PENYULUHAN