Disusun oleh:
Kelompok 5
KELAS 3C
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Intervensi Epidemiologi Terhadap Penyakit
Tidak Menular Ginjal Kronis (PGK)” dengan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas dosen pada bidang
epidemiologi penyakit tidak menular. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan ilmu tentang “Intervensi Epidemiologi Terhadap Penyakit Tidak Menular Ginjal
Kronis (PGK)” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muh. Fauzi, S.K.M., Ph.D., selaku dosen
bidang epidemiologi penyakit tidak menular yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan ilmu sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Serta semua pihak yang membantu kami dalam mencari data untuk memenuhi makalah ini.
Kami menyadari jika makalah yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB V KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
METODE DISKUSI KELOMPOK
2.3. Intervensi Gerakan Minggu Sehat (Jalan Sehat, Senam Sehat, dan Cek
Kesehatan)
a. Gambaran umum
Aktivitas fisik dapat mempengaruhi penyebab tidak langsung dari penyakit
tidak menular seperti Penyakit Ginjal Kronis (PGK). Orang dengan aktivitas fisik
yang rendah mempunyai resiko lebih tinggi gagal ginjal tingkat akhir dibandingkan
orang dengan aktivitas fisik yang tinggi.
Program Gerakan Minggu Sehat adalah program yang dilaksanakan untuk
mencegah penyakit ginjal kronis. Program gerakan minggu sehat terdiri dari
rangkaian jalan sehat, senam sehat kemudian dilanjutkan dengan pengecekan
kesehatan seperti cek tensi dan cek gula darah. Program gerakan minggu sehat
dilaksanakan setiap 2 minggu sekali setiap hari minggu Pagi.
b. Sasaran
Sasaran dari intervensi gerakan minggu sehat yaitu seluruh masyarakat umum.
2.4. Hydro Time: Inovasi Smart Watch sebagai Pengingat Minum Air Putih
a. Gambaran umum
Konsumsi air putih selain bermanfaat untuk menjaga keseimbangan cairan
tubuh juga berguna untuk membantu menjaga kesehatan fungsi ginjal. Inovasi
smart watch dengan nama “Hydro Time” ini dapat memberikan pengingat dan
mengatur waktu penggunanya untuk mengonsumsi air putih sekitar 2 liter air atau
8 gelas per hari. Smart watch ini nantinya akan mengingatkan para pengguna
melalui bunyi sirine pada jam-jam krusial. Selain itu, smart watch ini juga didesain
untuk memiliki fitur pendeteksi lokasi, sehingga setiap akan keluar rumah para
pengguna akan diingatkan untuk membawa air minum sendiri sebagai persediaan
pribadi.
b. Sasaran
Sasaran untuk inovasi smart watch ini adalah orang-orang dengan rentang usia
produktif atau sekitar usia 21-40 tahun. Hal ini karena pada usia tersebut umumnya
orang akan memiliki aktivitas yang padat waktu, sehingga terkadang lupa untuk
mengkonsumsi air putih.
2.5. Menciptakan Program MBMA (Makan Buah Minum Air) untuk Anak Sekolah
a. Gambaran umum
Menjaga kesehatan ginjal penting untuk dilakukan sejak usia dini. Salah satu
cara menjaga kesehatan ginjal adalah dengan mengonsumsi makanan yang sehat
dan bergizi, seperti makan buah. Selain itu minum air yang cukup juga bermanfaat
untuk menjaga fungsi ginjal agar bekerja secara optimal. Program MBMA ini
diharapkan dapat meningkatkan kesadaran anak-anak usia sekolah untuk dapat
menjaga kesehatan ginjal. Selain itu pada program ini nantinya juga akan diberikan
sosialisasi bagi anak-anak sekolah untuk mengurangi konsumsi makanan manis,
berminyak, dan berlemak. Hal ini karena selain untuk mengurangi risiko terjangkit
PGK diharapkan juga anak usia sekolah dapat mengurangi risiko terjangkit
penyakit tidak menular lainnya, seperti diabetes melitus, penyakit jantung koroner,
hingga penyakit stroke.
b. Sasaran
Sasaran dari adanya program MBMA ini adalah anak-anak usia sekolah mulai
dari SD hingga SMA. Hal ini karena diharapkan pada rentang usia tersebut, anak-
anak dapat lebih paham dan waspada pada makanan dan minuman yang
dikonsumsi. Sehingga sedari dini anak-anak sudah sadar untuk mempertahankan
kesehatan ginjalnya.
BAB III
ANALISIS SWOT
Strengths Weaknesses
Opportunities Threats
3.2. Penerapan Teknik Slow Deep Breathing untuk Menurunkan Tekanan Darah
Strengths Weaknesses
Opportunities Threats
3.3. Gerakan Minggu Sehat (Jalan Sehat, Senam Sehat, dan Cek Kesehatan)
Strengths Weaknesses
1. Adanya dukungan dari tokoh 1. Rasa malas dari para peserta
masyarakat untuk mengikutinya
2. Mudah dijangkau oleh 2. Faktor kelelahan dari peserta yang
masyarakat luas mengikuti seluruh rangkaian
3. Pelaksanaan yang tidak dipungut kegiatan
biaya
4. Mudah dilakukan karena tidak
menggunakan alat-alat
Opportunities Threats
3.4. Hydro Time: Inovasi Smart Watch sebagai Pengingat Minum Air Putih
Strengths Weaknesses
Opportunities Threats
1. Perkembangan revolusi industri 1. Rentan terkena peretasan data
4.0 dan maraknya aplikasi atau alat 2. Kurangnya permintaan pasar
mengenai healthcare
2. Membuat peluang investasi yang
menarik terutama di bidang
kesehatan dan teknologi
3.5. Menciptakan Program MBMA (Makan Buah Minum Air) untuk Anak Sekolah
Strengths Weaknesses
Opportunities Threats
18 Total Skor 12
GAP = 6
Program Konseling Berhenti Merokok Goes to School memperoleh total skor
18 pada faktor pendorong dan total skor 12 pada faktor penghambat. Selisih antara
faktor pendorong dan faktor penghambat adalah +6.
4.3. Penerapan Teknik Slow Deep Breathing untuk Menurunkan Tekanan Darah
24 Total Skor 14
GAP = 10
Program penerapan teknik slow deep breathing untuk menurunkan tekanan darah,
pada faktor pendorong mendapatkan total skor sebesar 24 dan faktor penghambat
mendapatkan total skor sebesar 14. Selisih antara faktor pendorong dan faktor
penghambat adalah +10.
4.4. Gerakan Minggu Sehat (Jalan Sehat, Senam Sehat, dan Cek Kesehatan)
Skor Faktor Pendorong Faktor Penghambat Skor
5 Adanya dukungan dari tokoh Rasa malas dari para peserta 5
masyarakat untuk mengikutinya
3 Mudah dijangkau oleh Faktor kelelahan dari peserta 3
masyarakat luas yang mengikuti seluruh
rangkaian kegiatan
4 Pelaksanaan yang tidak Pergantian cuaca seperti hujan di 4
dipungut biaya pagi hari sehingga menyebabkan
program tidak dijalankan
3 Mudah dilakukan karena tidak
menggunakan alat-alat
4 Tersedianya lapangan atau
ruang terbuka di setiap daerah
sehingga bisa dijadikan untuk
kegiatan gerakan minggu sehat
19 Total Skor 12
GAP = 7
Program penerapan gerakan minggu sehat (jalan sehat, senam sehat, dan cek
kesehatan), pada faktor pendorong mendapatkan total skor sebesar 19 dan faktor
penghambat mendapatkan total skor sebesar 12. Selisih antara faktor pendorong dan
faktor penghambat adalah +7.
4.5. Hydro Time: Inovasi Smart Watch sebagai Pengingat Minum Air Putih
21 Total Skor 18
GAP = 3
Program inovasi smart watch pengingat minum air putih dengan nama “Hydro
Time”, pada faktor pendorong mendapatkan total skor sebesar 21 dan faktor
penghambat mendapatkan total skor sebesar 18. Selisih antara faktor pendorong dan
faktor penghambat adalah +3.
4.6. Menciptakan Program MBMA (Makan Buah Minum Air) untuk Anak Sekolah
16 Total Skor 11
GAP = 5
Program MBMA (Makan Buah Minum Air) untuk anak sekolah, pada faktor
pendorong mendapatkan total skor sebesar 16 dan faktor penghambat mendapatkan
total skor sebesar 11. Selisih antara faktor pendorong dan faktor penghambat adalah +5.
BAB V
KESIMPULAN
Penyakit ginjal kronis adalah suatu penyakit yang berjalan progresif dan lambat
(berlangsung dalam beberapa tahun), dimulai dengan penurunan cadangan ginjal, insufisiensi
ginjal, gagal ginjal, penyakit ginjal tingkat akhir yang disertai dengan komplikasi-komplikasi
target organ, dan akhirnya menyebabkan kematian. Dengan mengetahui permasalahan
penyakit ginjal kronis ini, masyarakat diharapkan menjadi lebih berhati-hati dan menghindari
berbagai penyebab dari penyakit tersebut dengan menjaga kesehatan. Berbagai intervensi
dapat dilakukan untuk mencegah penyakit ginjal kronis seperti program Konseling Berhenti
Merokok Goes to School, penerapan teknik slow deep breathing untuk menurunkan tekanan
darah, Gerakan Minggu Sehat (jalan sehat, senam sehat, dan cek kesehatan), Hydro Time:
inovasi smart watch sebagai pengingat minum air putih, dan program MBMA (Makan Buah
Minum Air) untuk anak sekolah.
Dari kelima analisis tersebut, setelah dilakukan analisis SWOT dan penilaian dengan
metode FFA yang bertujuan untuk menentukan intervensi yang efektif dilaksanakan dapat
diketahui bahwa program prioritas yang dapat diterapkan merupakan teknik slow deep
breathing untuk menurunkan tekanan darah. Penerapan program tersebut diharapkan dapat
mengurangi risiko menderita Penyakit Ginjal Kronis (PGK).
DAFTAR PUSTAKA