Anda di halaman 1dari 38

MANAJEMEN

POPM KECACINGAN
TUJUAN DAN SASARAN
PELAKSANAAN PROGRAM KECACINGAN

TUJUAN :
1. menurunkan prevalensi cacingan pada anak usia balita, anak
usia pra sekolah dan anak usia sekolah dasar atau madrasah
ibtidaiyah sebesar 10% secara bertahap,
2. meningkatkan cakupan POPM Cacingan minimal 75%

KELOMPOK UMUR SASARAN :


3. Usia balita (12-59 bulan),
4. Usia pra sekolah (5-6 tahun), dan
5. Usia sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah (7-12 tahun).
TARGET PELAKSANAAN PROGRAM KECACINGAN

TARGET :
 Indonesia reduksi cacingan tahun 2019
 Penurunan prevalensi cacingan sampai dengan di
bawah 10% (sepuluh persen) di setiap
kabupaten/kota
Panduan Program Pengendalian Kecacingan (WHO)

Masyarakat Berisiko

Angka Prevalensi Dasar

Angka Prevalensi 20 – <50% Angka Prevalensi > 50%


Angka Prevalensi < 20% Pengobatan Masal 2 x
Pengobatan Masal 1 x
Pengobatan Selektif pertahun
pertahun

Pemberian Obat Pemberian Obat


Pencegahan Massal Pencegahan Massal

Evaluasi angka prevalensi dilakukan setelah pemberian


obat secara massal selama 5-6 tahun
Jenis Obat & Frekuensi
Pemberian Obat Cacing
 Obat yang digunakan : Albendazole tablet
kunyah
dosis tunggal
 Frekuensi POPM Cacingan :
• Prevalensi ≥ 20% - 50% : 1 kali/tahun
• Prevalensi ≥ 50% : 2 kali/tahun
 Dosis obat :
• 12 – 23 bulan : 200 mg atau ½ tablet
• 2 – 12 tahun : 400 mg atau 1 tablet
Pelaksanaan Pemberian Obat Cacing

Daerah Endemis Filariasis Daerah non endemis filariasis


TARGET
Prev: 20%-<50% Prev: ≥50% Prev: 20%-<50% Prev: ≥50%

1x setahun 2x setahun 1x setahun 2x setahun


Anak balita
(POMP filariasis) (POMP filariasis + 1x stlh 6 bln) (vit A) (vit A)

Anak usia pra


1x setahun 2x setahun 1x setahun 2x setahun
sekolah dan
(POMP filariasis) (POMP filariasis + 1x stlh 6 bln) (di sekolah) (di sekolah)
sekolah

- Pelaksanaan pemberian obat pencegahan massal harus diikuti dengan penyuluhan


tentang PHBS
- Obat harus diminum di depan petugas/kader/guru satu per satu (berurutan)
- Sebaiknya minum obat sesudah makan
- Peserta didik yang tidak hadir, dapat diberikan pada hari berikutnya
TEHNIK POPM

 
PERSIAP PELAKSAN
LORUM IPSUM DOLOR LORUM IPSUM DOLOR
Lorem ip sum dolo r sit amet, consectetur adip iscin g Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing

AN AAN
8

PERSIAPAN

3
2 MOBILISASI
1 ADVOKASI / MASYARAKAT

SOSIALISASI
LOGISTIK
PENYUSUNAN
RENCANA
KERJA
1. Penyusunan Rencana Kerja
a. Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota
 Petugas kabupaten/kota bertanggungjawab untuk menyediakan obat cacing
(Albendazole), logistik lainnya, bahan-bahan KIE, format pencatatan dan pelaporan
sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing puskesmas.
b. Tingkat Puskesmas
Menyusun rencana kerja, terdiri dari :
Menentukan waktu pemberian obat cacing
- Terintegrasi dengan Vit A dan UKS
- Terintegrasi dengan kegiatan lainnya
Menentukan jumlah sasaran, Puskesmas mendapatkan jumlah sasarannya berdasarkan
data riil atau data proyeksi dari sasaran kabupaten/kota.
Tempat Pelaksanaan : di Posyandu, PAUD, TK, SD, MI, Pesantren
Tenaga Pelaksana : Untuk memberikan obat, menggerakkan masyarakat, mengatur
alur layanan, mencatat hasil
Jadwal Pelaksanaan : Disesuaikan dengan program yang diintegrasikan atau sesuai
kesepakatan dengan sekolah
Logistik : Obat harus ada sebelum kegiatan dilaksanakan, obat yang harus digerus
(usia 1-5 th) sebaiknya digerus di Puskesmas sebelum dibawa ke tempat pelaksanaan.
2. LOGISTIK

Perencanaan Kebutuhan Obat Cacing

 Jumlah sasaran anak 1-12 tahun dihitung berdasarkan data


Penduduk Sasaran Program Pembangunan Kesehatan tahun
2015-2019 (Kepmenkes Nomor HK.02.02/Menkes/117/2015)
atau jumlah penduduk proyeksi BPS.
 Jika tidak terdapat data riil dapat menggunakan estimasi
sebesar 22,7% dari total penduduk

Jumlah Obat Cacing =


Jumlah Anak usia 1-12 thn x 1,1 tablet

 Permintaan obat cacing tahun berikutnya akan dikurangi sisa


obat di tahun sebelumnya
Penyimpanan Obat Cacing

 Disimpan dalam instalasi


farmasi
 Suhu dibawah 30˚C
 Dalam keadaan kering dan
tidak lembab
 Terlindung dari sinar
matahari
 Jangan digunakan setelah
melewati tanggal kadaluarsa
Distribusi Obat Cacing

Obat cacing (Albendazole) dibawa ke tempat pelayanan


pada hari yang sama dengan pelayanan
Satu hari sebelum pelaksanaan, untuk balita usia 12-23
bulan harus dipersiapkan obat Albendazole 200 mg atau
setengah tablet yang telah digerus sampai halus dan
dibungkus dalam kertas puyer.
Posyandu, Puskesmas dan RS atau fasyankes lainnya yang
menjadi pos pemberian obat dapat menyiapkan air minum
atau masyarakat yang datang ke posyandu dianjurkan untuk
membawa minum.
3. Advokasi/Sosialisasi

Advokasi/Sosialisasi kepada Kepala Pemerintah


Daerah (Bupati/Walikota), lintas sektor terkait
yaitu Diknas, Kemenag, TP-UKS, Kepala Sekolah,
guru, peserta didik dan orangtuanya.
Diseminasi informasi juga perlu dilakukan kepada
lintas sektor (Diknas, Kemenag, TP-UKS, Kepala
Sekolah, guru) dan lintas program.
4. Mobilisasi Masyarakat
1. Oleh Kader
 Memberitahukan kepada ibu/keluarga balita tentang hari, tanggal,
serta tempat dimana balita bisa mendapatkan obat cacing.
 Kegiatan penggerakan sasaran mulai dilaksanakan dua minggu
sebelum pelaksanaan.
 Dua hari menjelang pelaksanaan kegiatan, kader kembali
mengingatkan sasaran dan orang tua/pengasuh untuk datang ke pos
pelayanan, dengan mengunakan surat undangan.
2. Pemberitahuan kepada tokoh agama, tokoh masyarakat
3. Pengumuman langsung melalui tempat-tempat ibadah (Mesjid, Gereja,
Pura, Kelenteng dll)
4. Pemasangan spanduk ditempat-tempat yang strategis (di
Posyandu/puskesmas, sekolah)
PELAKSANAAN
1. DI POSYANDU

2. DI PAUD, TK, SD DAN MI


ATAU PESANTREN
I. DI POSYANDU
Memastikan obat cacing (Albendazole) tersedia
untuk semua sasaran.
Memastikan bahwa satu hari sebelum pelaksanaan,
untuk balita harus dipersiapkan obat Albendazole
200 mg atau setengah tablet yang telah digerus
sampai halus dan dibungkus dalam kertas puyer dan
akan diminum dengan melarutkannya dalam air.
Posyandu dapat menyiapkan air minum atau
masyarakat yang datang ke posyandu dianjurkan
untuk membawa minum.
Pemberian Obat Cacing di Posyandu
Alur Pelayanan di Posyandu
Balita dan orang tua
mendatangi meja 1
untuk melakukan
pendaftaran
Sasaran yang datang
ke Pos Pelayanan
dicatat dalam buku
register oleh kader
Balita di timbang berat
badannya dan diukur
panjang badannya
(tinggi badan)
Balita diukur suhu
tubuhnya
Hasil
penimbangan dan
pengukuran
dicatat di buku KIA
Kader menyampaikan
informasi kepada orang tua
mengenai :
 manfaat pemberian kapsul
vitamin A, obat cacing dan
imunisasi campak bagi
kesehatan balita
 jadwal pemberian kapsul
vitamin A dan obat cacing
Meja 5 (Pemberian kapsul vitamin A)
 Petugas harus mencuci tangan
sebelum memberikan pelayanan
 Potong ujung kapsul dengan
menggunakan gunting yang bersih
 Pencet kapsul dan pastikan balita
menelan semua isi kapsul dan tidak
membuang sedikitpun isi kapsul
 Untuk anak yang sudah bisa
menelan isi kapsul dapat diberikan
langsung satu kapsul untuk
diminum
Meja 6 (Pemberian Obat Cacing)
 Petugas harus mencuci
tangan sebelum
memberikan pelayanan
 Anak balita umur 12-23
bulan diberikan ½ tablet
Albendazole digerus dan
dilarutkan dalam air
 Anak balita umur 24 – 59
bulan diberikan 1 tablet
kunyah Albendazole
Meja 7 (Pencatatan)

Petugas mencatat semua pelayanan yang diberikan


REGISTER PEMERIKSAAN DAN PENGOBATAN CACINGAN PADA BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH DI POSYANDU,

DAN ANAK SEKOLAH DI SD MI MENURUT DESA/KELURAHAN

Kode Puskesmas Bulan Tahun

Puskesmas

Jumlah Sasaran Diperiksa Cacing Jumlah Sasaran Mendapat Albendazole I Jumlah Sasaran Mendapat Albendazole II
Nama
Nama Desa
No Posyandu / 1-4 thn 5-6 thn SD/MI Jml (+) 1-4 thn 5-6 thn SD/MI Cak (%) 1-4 thn 5-6 thn SD/MI Cak (%)
/Kelurahan
Sekolah B B B B
L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
2. Di TK, PAUD, SD, MI, Pesantren
Memastikan obat cacing (Albendazole) tersedia
untuk semua sasaran.
Memastikan 95% Peserta Didik masuk sekolah
Sekolah dapat menyiapkan air minum atau Peserta
Didik dianjurkan untuk membawa minum.
Memastikan makan pagi sebelum minum obat
cacing.
Mencatat di buku register anak yang minum obat
cacing.
Alur Pelayanan
di PAUD dan Sekolah Dasar
• Meja Pendaftaran
• Guru/Petugas mendata siswa yang akan diberikan obat cacing
Meja 1

• Meja Pemberian Obat Cacing


• Guru/Petugas memberikan obat cacing sesuai dosis
Meja 2

• Meja Pencatatan
• Guru/Petugas mencatat semua pelayanan yang diberikan di buku register
Meja 3
Pemantauan Pelaksanaan
1. Membuat daftar/checklist supervisi sebelum
pelaksanaan untuk
memantau persiapan pelaksanaan.
2. Membuat daftar/checklist supervisi saat
pelaksanaan untuk :
- Mengidentifikasi kendala di lapangan
- Menentukan langkah tindak lanjut yang
harus segera dilakukan.
Evaluasi Pelaksanaan
a. Input b. Proses
Logistik (jumlah dan • Jumlah sasaran yang datang dan
menerima obat
ketersediaan obat dan • Kecepatan sasaran menerima dosis
formulir pencatatan- yang sesuai
pelaporan) • Ketepatan pencatatan
SDM (Petugas • Ketepatan pelaporan
kesehatan, kader dan • Ketepatan jadwal sosialisasi
• Koordinasi dalam pencatatan dan
guru) pelaporan
Dana operasional
Sarana dan prasarana c. Output
• Cakupan pemberian obat cacing
sesuai sasaran.
Peran Kemenag dan Diknas
1. Melakukan sosialisasi/advokasi di jajarannya
2. Berkoordinasi dengan Dinkes dalam
pelaksanaan pemberian obat cacing kepada
seluruh peserta didik
3. Memberikan data peserta didik yang terbaru
4. Mensosialisasikan kegiatan pemberian obat
cacing kepada peserta didik dan orang
tuanya
ALUR PELAPORAN
PUSAT

Kegiatan pemantauan dan PROVINSI


evaluasi pemberian obat
cacing dilakukan di Posyandu, KABUPATEN/KOTA
PAUD, SD/MI, Puskesmas,
Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Hasilnya PUSKESMA
dilaporkan secara berjenjang. S

POSYANDU PAUD SD/MI


REKAPITULASI HASIL POPM KECACINGAN PADA ANAK BALITA, PRA SEKOLAH DAN ANAK SEKOLAH
PUSKESMAS: ……………………………………………
KABUPATEN: ……………………………………………
TAHUN:
Jumlah
Obat Jumlah Obat
yang yang
Obat diterima digunakan Sisa
Albendazole 400 mg 0

Posyandu SD/MI Sasaran Jumlah Sasaran yang Mendapat Obat Cacing Cakupan
Posyandu Jumlah Total Pemberian
No Nama Desa Jumlah Jumlah Total SD/MI Yang Jumlah Total 1 - 4 tahun 5 - 6 tahun 7 - 12 tahun Sasaran yang 1 - 4 tahun 5 - 6 tahun 7 - 12 tahun
Yang Dapat Dapat Obat Obat Cacing
Total SD/MI Sasaran Total L P Total L P Total L P Dapat Obat Total L P Total L P Total L P
Obat Cacing Cacing (%)*
1
2
3
4
5
dst
Jumlah
* Cakupan pemberian obat cacing = Jumlah total sasaran yang dapat obat / Jumlah total sasaran

Tanggai, ...............................................
Mengetahui Melaporkan
Kepala Puskesmas Tanda tangan penanggung jawab kegiatan

………………………………… ………………………………………………………………
REKAPITULASI HASIL POPM KECACINGAN PADA ANAK BALITA, PRA SEKOLAH DAN ANAK SEKOLAH
KABUPATEN/KOTA: ……………………………………………
PROVINSI: ……………………………………………
TAHUN:
Jumlah
Obat Jumlah Obat
yang yang
Obat diterima digunakan Sisa
Albendazole 400 mg 0

Posyandu SD/MI Sasaran Jumlah Sasaran yang Mendapat Obat Cacing Cakupan
Jumlah Total Pemberian
No Nama Puskesmas Jumlah Posyandu Jumlah Total SD/MI Yang Jumlah Total 1 - 4 tahun 5 - 6 tahun 7 - 12 tahun Sasaran yang 1 - 4 tahun 5 - 6 tahun 7 - 12 tahun
Yang Dapat Dapat Obat Obat Cacing
Total SD/MI Sasaran Total L P Total L P Total L P Dapat Obat Total L P Total L P Total L P
Obat Cacing Cacing (%)
1
2
3
4
5
dst
Jumlah
* Cakupan pemberian obat cacing = Jumlah total sasaran yang dapat obat / Jumlah total sasaran

Tanggai, ...............................................
Mengetahui Melaporkan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanda tangan penanggung jawab kegiatan

………………………………. ……………………………………………………………….
Penundaan Pemberian Obat Cacing

• Demam atau sakit


• Penderita epilepsi yang sedang dalam serangan
akut
• Kondisi gizi buruk dengan gejala klinis
• Gangguan fungsi ginjal dan hati
Reaksi Pemberian Obat Cacing

Hampir bebas dari efek samping, kalaupun ada


biasanya sangat ringan, seperti :
• Rasa tidak nyaman di lambung
• Mual dan/atau muntah
• Diare
• Nyeri kepala atau pusing
• Keluar cacing
Mari Bersama Wujudkan
Generasi Indonesia Bebas Cacingan

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai