Anda di halaman 1dari 30

Manajemen Pemberian Obat

Cacing

Subdit Filariasis dan Kecacingan


Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Tahun 2017
TUJUAN DAN SASARAN
PELAKSANAAN PROGRAM KECACINGAN
TUJUAN :
1. menurunkan prevalensi cacingan pada anak usia balita, anak
usia pra sekolah dan anak usia sekolah dasar atau madrasah
ibtidaiyah sebesar 10% secara bertahap,
2. meningkatkan cakupan POPM Cacingan minimal 75%

KELOMPOK UMUR SASARAN :


1. Usia balita (12-59 bulan),
2. Usia pra sekolah (5-6 tahun), dan
3. Usia sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah (7-12 tahun).
TARGET PELAKSANAAN PROGRAM
KECACINGAN

TARGET :
Indonesia reduksi cacingan tahun 2019
Penurunan prevalensi cacingan sampai dengan di bawah 10%
(sepuluh persen) di setiap kabupaten/kota
KOORDINASI DAN INTEGRASI DALAM
PELAKSANAAN PROGRAM
KECACINGAN
Direktorat B/BTKL-PP, Puslitbang Biomedis
P2PTVZ, Kemkes dan Teknologi Dasar
Direktorat Gizi
Kemkes Kesehatan, Kemkes
Masyarakat, Kemkes
Direktorat Pembinaan
Direktorat Kesehatan Pendidikan Keluarga,
Keluarga, Kemkes Kemendikbud

Direktorat Kesehatan Direktorat Pembinaan


Lingkungan, Kemkes CACINGAN Sekolah Dasar atau MI,
Kemendikbud
Direktorat Promosi
Kesehatan dan Direktorat Pembinaan
Pemberdayaan Pendidikan Anak Usia
Masyarakat, Kemkes Dini, Kemendikbud

Direktorat Pondok Direktorat Pendidikan


Pesantren Kemenag Perguruan LSM Madrasah, Kemenag
Tinggi
Panduan Program Pengendalian Kecacingan (WHO)

Masyarakat Berisiko

Angka Prevalensi Dasar

Angka Prevalensi 20 – <50% Angka Prevalensi > 50%


Angka Prevalensi < 20% Pengobatan Masal 2 x
Pengobatan Masal 1 x
Pengobatan Selektif pertahun
pertahun

Pemberian Obat Pemberian Obat


Pencegahan Massal Pencegahan Massal

Evaluasi angka prevalensi dilakukan setelah pemberian


obat secara massal selama 5-6 tahun
Evaluasi Prevalensi Cacingan dan Tindaklanjutnya (WHO)
Unit evaluasi adalah Kab/Kota
Survei Evaluasi Terdiri 30-40 cluster @ 10 anak usia 9-12 tahun
Metode Kato Katz
Spesimen diperiksa langsung di Puskesmas setempat

Angka Prevalensi Pasca POPM Cacingan 5-6 tahun

Prevalensi Prevalensi Prevalensi Prevalensi Prevalensi


<1% ≥1% - <10% ≥10% - <20% ≥20% - <50% ≥50%

Tidak Perlu
POPM 1x / 2 thn POPM 1x / thn POPM 2x / thn POPM 3x / thn
Pengobatan

Evaluasi angka prevalensi dilakukan 5-6 tahun kemudian


Jenis Obat & Frekuensi
Pemberian Obat Cacing
 Obat yang digunakan : Albendazole tablet kunyah
dosis tunggal
 Frekuensi POPM Cacingan :
• Prevalensi ≥ 20% - 50% : 1 kali/tahun
• Prevalensi ≥ 50% : 2 kali/tahun
 Dosis obat :
• 12 – 23 bulan : 200 mg atau ½ tablet
• 2 – 12 tahun : 400 mg atau 1 tablet
Pelaksanaan Pemberian Obat Cacing

Daerah Endemis Filariasis Daerah non endemis filariasis


TARGET
Prev: 20%-<50% Prev: ≥50% Prev: 20%-<50% Prev: ≥50%

1x setahun 2x setahun 1x setahun 2x setahun


Anak balita
(POMP filariasis) (POMP filariasis + 1x stlh 6 bln) (vit A) (vit A)

Anak usia pra


1x setahun 2x setahun 1x setahun 2x setahun
sekolah dan
(POMP filariasis) (POMP filariasis + 1x stlh 6 bln) (di sekolah) (di sekolah)
sekolah

- Pelaksanaan pemberian obat pencegahan massal harus diikuti dengan penyuluhan


tentang PHBS
- Obat harus diminum di depan petugas/kader/guru satu per satu (berurutan)
- Sebaiknya minum obat sesudah makan
- Peserta didik yang tidak hadir, dapat diberikan pada hari berikutnya
Perencanaan Kebutuhan Obat Cacing
 Jumlah anak usia 1-12 tahun berdasarkan data riil di
kabupaten/kota atau laporan puskesmas.
 Jika tidak terdapat data riil dapat menggunakan
estimasi sebesar 22,7% dari total penduduk

Jumlah Obat Cacing =


Jumlah Anak usia 1-12 thn x 1,1 tablet

 Permintaan obat cacing tahun berikutnya akan


dikurangi sisa obat di tahun sebelumnya
Penyimpanan Obat Cacing

 Disimpan dalam instalasi


farmasi
 Suhu dibawah 30˚C
 Dalam keadaan kering dan
tidak lembab
 Terlindung dari sinar
matahari
 Jangan digunakan setelah
melewati tanggal kadaluarsa
Distribusi Obat Cacing
Obat cacing (Albendazole) dibawa ke tempat pelayanan pada
hari yang sama dengan pelayanan
Satu hari sebelum pelaksanaan, untuk balita usia 12-23 bulan
harus dipersiapkan obat Albendazole 200 mg atau setengah
tablet yang telah digerus sampai halus dan dibungkus dalam
kertas puyer.
Posyandu, Puskesmas dan RS atau fasyankes lainnya yang
menjadi pos pemberian obat dapat menyiapkan air minum
atau masyarakat yang datang ke posyandu dianjurkan untuk
membawa minum.
Pemberian Obat Cacing
di PAUD dan Sekolah Dasar
Alur Pelayanan
di PAUD dan Sekolah Dasar
Pemberian Obat Cacing di Posyandu
Alur Pelayanan di Posyandu
Balita dan orang tua
mendatangi meja 1
untuk melakukan
pendaftaran
Sasaran yang datang ke
Pos Pelayanan dicatat
dalam buku register
oleh kader
Balita di timbang berat
badannya dan diukur
panjang badannya (tinggi
badan)
Balita diukur suhu
tubuhnya
Hasil penimbangan
dan pengukuran
dicatat di buku KIA
Kader menyampaikan
informasi kepada orang tua
mengenai :
 manfaat pemberian kapsul
vitamin A dan obat cacing
bagi kesehatan balita
 jadwal pemberian kapsul
vitamin A dan obat cacing
Meja 5 (Pemberian kapsul vitamin A)
Petugas harus mencuci tangan
sebelum memberikan pelayanan
Potong ujung kapsul dengan
menggunakan gunting yang bersih
Pencet kapsul dan pastikan balita
menelan semua isi kapsul dan tidak
membuang sedikitpun isi kapsul
Untuk anak yang sudah bisa menelan
isi kapsul dapat diberikan langsung
satu kapsul untuk diminum
Meja 6 (Pemberian Obat Cacing)
Petugas harus mencuci tangan
sebelum memberikan
pelayanan
Anak balita umur 12-23 bulan
diberikan ½ tablet
Albendazole digerus dan
dilarutkan dalam air
Anak balita umur 24 – 59
bulan diberikan 1 tablet
kunyah Albendazole
Meja 7 (Pencatatan)

Petugas mencatat semua pelayanan yang


diberikan
REGISTER PEMERIKSAAN DAN PENGOBATAN CACINGAN PADA BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH DI POSYANDU,

DAN ANAK SEKOLAH DI SD MI MENURUT DESA/KELURAHAN

Kode Puskesmas Bulan Tahun

Puskesmas

Jumlah Sasaran Diperiksa Cacing Jumlah Sasaran Mendapat Albendazole I Jumlah Sasaran Mendapat Albendazole II
Nama
Nama Desa
No Posyandu / 1-4 thn 5-6 thn SD/MI Jml (+) 1-4 thn 5-6 thn SD/MI Cak (%) 1-4 thn 5-6 thn SD/MI Cak (%)
/Kelurahan
Sekolah B B B B
L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
ALUR PELAPORAN
PUSAT

Kegiatan pemantauan dan PROVINSI


evaluasi pemberian obat
cacing dilakukan di Posyandu, KABUPATEN/KOTA
PAUD, SD/MI, Puskesmas,
Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Hasilnya PUSKESMA
dilaporkan secara berjenjang. S

POSYANDU PAUD SD/MI


REKAPITULASI HASIL POPM KECACINGAN PADA ANAK BALITA, PRA SEKOLAH DAN ANAK SEKOLAH
PUSKESMAS: ……………………………………………
KABUPATEN: ……………………………………………
TAHUN:
Jumlah
Obat Jumlah Obat
yang yang
Obat diterima digunakan Sisa
Albendazole 400 mg 0

Posyandu SD/MI Sasaran Jumlah Sasaran yang Mendapat Obat Cacing Cakupan
Posyandu Jumlah Total Pemberian
No Nama Desa Jumlah Jumlah Total SD/MI Yang Jumlah Total 1 - 4 tahun 5 - 6 tahun 7 - 12 tahun Sasaran yang 1 - 4 tahun 5 - 6 tahun 7 - 12 tahun
Yang Dapat Dapat Obat Obat Cacing
Total SD/MI Sasaran Total L P Total L P Total L P Dapat Obat Total L P Total L P Total L P
Obat Cacing Cacing (%)*
1
2
3
4
5
dst
Jumlah
* Cakupan pemberian obat cacing = Jumlah total sasaran yang dapat obat / Jumlah total sasaran

Tanggai, ...............................................
Mengetahui Melaporkan
Kepala Puskesmas Tanda tangan penanggung jawab kegiatan

………………………………… ………………………………………………………………
REKAPITULASI HASIL POPM KECACINGAN PADA ANAK BALITA, PRA SEKOLAH DAN ANAK SEKOLAH
KABUPATEN/KOTA: ……………………………………………
PROVINSI: ……………………………………………
TAHUN:
Jumlah
Obat Jumlah Obat
yang yang
Obat diterima digunakan Sisa
Albendazole 400 mg 0

Posyandu SD/MI Sasaran Jumlah Sasaran yang Mendapat Obat Cacing Cakupan
Jumlah Total Pemberian
No Nama Puskesmas Jumlah Posyandu Jumlah Total SD/MI Yang Jumlah Total 1 - 4 tahun 5 - 6 tahun 7 - 12 tahun Sasaran yang 1 - 4 tahun 5 - 6 tahun 7 - 12 tahun
Yang Dapat Dapat Obat Obat Cacing
Total SD/MI Sasaran Total L P Total L P Total L P Dapat Obat Total L P Total L P Total L P
Obat Cacing Cacing (%)
1
2
3
4
5
dst
Jumlah
* Cakupan pemberian obat cacing = Jumlah total sasaran yang dapat obat / Jumlah total sasaran

Tanggai, ...............................................
Mengetahui Melaporkan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanda tangan penanggung jawab kegiatan

………………………………. ……………………………………………………………….
Penundaan Pemberian Obat
Cacing
• Demam atau sakit
• Penderita epilepsi yang sedang dalam serangan
akut
• Kondisi gizi buruk dengan gejala klinis
• Gangguan fungsi ginjal dan hati
Reaksi Pemberian Obat Cacing
Hampir bebas dari efek samping, kalaupun ada
biasanya sangat ringan, seperti :
•Rasa tidak nyaman di lambung
•Mual dan/atau muntah
•Diare
•Nyeri kepala atau pusing
•Keluar cacing
Anak dengan reaksi alergi obat cacing dikeluarkan dari
sasaran pada POPM Cacingan tahun berikutnya
Mari Bersama Wujudkan
Generasi Indonesia Bebas Cacingan

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai