CACINGAN DI INDONESIA
Cacing Tambang
Necator americanus Ancylostoma duodenale
SIKLUS CACINGAN
Approximately 1.5 billion people are infected with soil-transmitted helminths worldwide
PREVALENSI CACINGAN PADA ANAK SD DI INDONESIA,
SURVEI TAHUN 2002 - 2013
Lemas ANEMIA
GIZI BURUK
mengantuk
Produktivitas menurun
Sosek rendah
DAMPAK KERUGIAN CACINGAN
1. AKIBAT CACING GELANG
Kehilangan Karbohidrat :
((35,59% x 265.015.313 x 28,25% x 6 x 0,14 gr x 365 hr) : 1000)
x Rp. 11.000,- = Rp. 89.863.275.544
Kerugian = Rp 89,6 M/tahun
Kehilangan Protein:
((35,39% x 265.015.313 x 28,25% x 6 x 0,035 gr x 365 hr) :
1000) x Rp 110.000,- = Rp. 223.395.709.574
Kerugian = Rp. 223,3 M/tahun
*(% anak sekolah x Jml Penduduk x Prevalensi x Rata-rata Jml Cacing/orang x
*Kehilangan Karbohidrat /protein oleh 1 ekor cacing / harix 1 tahun 365 hari)
*Rp. 11000 : harga 1 Kg beras rate tahun 2018
*Rp. 110.000 : harga 1 Kg Daging rate tahun 2018
DAMPAK KERUGIAN CACINGAN
2. AKIBAT CACING TAMBANG
Kehilangan Darah :
(35,59% x 265.015.313 x 28,25% x 50 x 0,2 cc x 365 hr) : 1000 =
Kerugian 97.254.627 Liter/tahun
(% anak sekolah x Jml Penduduk x Prevalensi x Jumlah darah dihisap seekor cacing per harix Rata-rata Jml
Cacing dalam tubuh perorang x1 tahun 365 hari )
Sumber : FKM-UI
Bagaimana
Penanggulangan
Cacingan
PENANGGULANGAN CACINGAN
DI INDONESIA
15
DUKUNGAN LEGAL PENANGGULANGAN
CACINGAN DI INDONESIA
16
KEBIJAKAN
PELAKSANAAN PROGRAM KECACINGAN
17
TUJUAN DAN SASARAN
PELAKSANAAN PROGRAM KECACINGAN
TUJUAN :
1. menurunkan prevalensi cacingan pada anak usia balita, anak
usia pra sekolah dan anak usia sekolah dasar atau madrasah
ibtidaiyah sebesar 10% secara bertahap,
2. meningkatkan cakupan POPM Cacingan minimal 75%
18
Mengapa ANAK USIA SEKOLAH DASAR, USIA PRA
SEKOLAH DAN ANAK BALITA Perlu Minum Obat Cacing?
TARGET DAN STRATEGI PERCEPATAN
PELAKSANAAN PROGRAM KECACINGAN
TARGET :
Indonesia reduksi cacingan tahun 2019
Penurunan prevalensi cacingan sampai dengan di bawah 10%
(sepuluh persen) di setiap kabupaten/kota
STRATEGI :
meningkatkan komitmen Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
untuk menjadikan program penanggulangan cacingan sebagai
program prioritas;
meningkatkan koordinasi lintas program, lintas sektor, dan peran
sertamasyarakat dengan mendorong kemitraan baik dengan
kelompok usaha maupun lembaga swadaya masyarakat;
20
TARGET DAN STRATEGI PERCEPATAN
PELAKSANAAN PROGRAM KECACINGAN
STRATEGI :
mengintegrasikan kegiatan Penanggulangan Cacingan dengan
kegiatan POPM Filariasis, kegiatan penjaringan anak sekolah serta
pemberian vitamin A di posyandu dan pendidikan anak usia dini;
mendorong program Penanggulangan Cacingan masuk dalam rencana
perbaikan kualitas air serta berkoordinasi dengan kementerian yang
bertanggung jawab dalam penyediaan sarana air bersih;
melakukan sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat di pendidikan
anak usia dini dan sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah; dan
melakukan pembinaan dan evaluasi dalam pelaksanaan
Penanggulangan Cacingan di daerah.
21
KOORDINASI DAN INTEGRASI DALAM
PELAKSANAAN PROGRAM KECACINGAN
Direktorat B/BTKL-PP, Puslitbang Biomedis
P2PTVZ, Kemkes dan Teknologi Dasar
Direktorat Gizi
Kemkes Kesehatan, Kemkes
Masyarakat, Kemkes
Direktorat Pembinaan
Direktorat Kesehatan Pendidikan Keluarga,
Keluarga, Kemkes Kemendikbud
1. Promosi Kesehatan
2. Surveilans Cacingan
Penemuan Kasus Cacingan
Survei Faktor Risiko
Survei Prevalensi Cacingan
3. Pengendalian Faktor Risiko
Menjaga Kebersihan Perorangan
Menjaga Kebersihan Lingkungan
4. Penanganan Penderita
Pengobatan Penderita
Penanganan Komplikasi
Konseling Penderita dan Keluarga
5. Pemberian Obat Pencegahan Massal Cacingan
28
CAPAIAN & TARGET POPM CACINGAN
2016-2019
MASALAH DALAM
PELAKSANAAN PROGRAM KECACINGAN
- Sampai 2013 Survei pada anak Sekolah Dasar
menunjukkan Prevalensi cacingan antara 0,5 – 85,9%
(survei di 174 kab/kota)
- Rata-rata prevalensi 28,25%
- Cakupan pengobatan rendah
- Pengetahuan masyarakat tentang cacingan masih rendah
- Kemampuan petugas utk penanggulangan cacingan
belum optimal
- Komitmen masih kurang
30
Bagaimana
Terbebas dari
Cacingan
Pencegahan Cacingan
1. Kebersihan Perorangan
- cuci tangan pakai sabun pada 5 waktu penting
(setelah BAB, membersihkan anak yang BAB, sebelum
menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah
memegang/menyentuh hewan)
- menggunakan air bersih utk mandi & mencuci
- memotong dan membersihkan kuku
- memakai alas kaki
- menutup makanan
Pencegahan Cacingan
2. Kebersihan Lingkungan
Buang air besar di jamban; membuang
sampah pada tempatnya; drainase air
limbah rumah tangga; menjaga
kebersihan rumah & sekolah.
Keuntungan
Minum Obat
Cacing
Manfaat Program Pengendalian
Kecacingan
20,0
0%
10,0
0%
0,00
%
7
Pemilihan 100 Kabupaten/Kota dan
1000 Desa
Indikator Pemilihan 100 Kabupaten/Kota Indikator Pemilihan 1000 Desa
1. Jumlah Balita Stunting: jumlah balita 1. Jumlah Penduduk Desa: merupakan jumlah
pendek dan sangat pendek. Sumber data populasi dalam satu
Riskesdas 2013 desa pada tahun 2015. Sumber data BPS dan Kemendagri
2. Prevalensi Stunting: Persentase jumlah 2. Jumlah Penduduk Miskin Desa: merupakan 25%
balita pendek dan sangat pendek. Sumber
penduduk dengan kondisi sosial ekonomi terendah.
data Riskesdas 2013
Sumber data Basis Data Terpadu BPS/TNP2K.
3. Tingkat Kemiskinan: merupakan
persentase jumlah penduduk miskin 3. Tingkat Kemiskinan Desa: merupakan persentase
Kabupaten/Kota. Sumber data Susenas 2013 jumlah penduduk miskin desa terhadap jumlah
penduduk dalam satu desa. Data tersebut merupakan
hasil perhitungan BPS dan TNP2K secara proporsional
terhadap tingkat kemiskinan kabupaten/kota tahun
2014.
41
Intervensi Gizi Sensitif
Intervensi Gizi Sensitif meliputi :
1. Akses air bersih
2. Akses sanitasi
3. Fortifikasi bahan pangan
4. Pelayanan kesehatan dan keluarga berencana
5. JKN
6. Jampersal
7. Pendidikan pengasuhan pada orang tua
8. PAUD Universal
9. Pendidikan Gizi Masyarakat
10. Pendidikan Seksual dan Reproduksi pada Remaja
11. Bantuan dan Jaminan Sosial untuk warga miskin
12. Ketahanan Pangan
Intervensi Gizi Spesifik
Intervensi Gizi Spesifik pada sasaran :
1.Ibu hamil
Pemberian makanan tambahan, mengatasi kekurangan zat
besi dan asam folat, mengatasi kekurangan iodium, menanggulangi
cacingan, melindungi ibu hamil dari malaria.
2. Ibu menyusui dan balita 0-6 bulan
Mendorong inisiasi menyusui dini dan pemberian ASI
Eksklusif
3.Ibu menyusui dan balita 7-23 bulan
Mendorong meneruskan pemberian ASI hingga 23 bulan,
penyediaan obat cacing dan suplementasi zink, fortifikasi zat besi
pada makanan, perlindungan pada malaria, pemberian imunisasi
lengkap, danpencegahan dan pengobatan diare.
Tidak Berperilaku
Hidup
Bersih dan Sehat
Stunting/
Anemia/
Tidak Pertumbuha
Minum Cacinga n Balita
Obat n /Anak
Cacing Terhambat
Akses Air
Bersih Sulit /
Linkungan
Tidak Sehat
Kebijakan Penanggulangan Cacingan di
100 Kab/Kota Intervensi Stunting
DAERAH
NON
ENDEMIS Pemberian Obat Cacing
FILARIASIS
pada usia 1-12 tahun
berintegrasi dengan
kegiatan: bulan Vit. A &
UKS
Daerah Penanggulangan Stunting
49
Mari Bersama Wujudkan
Generasi Indonesia Bebas Cacingan
TERIMA KASIH