Anda di halaman 1dari 11

PROGRAM PENGENDALIAN

KECACINGAN
PROVINSI JAWA TIMUR
PENDAHULUAN
Sampai 2013 Survei pada anak Sekolah Dasar
menunjukkan Prevalensi cacingan antara 0 – 85,9%,
survei di 175 kab/kota. Rata-rata prevalensi 28,12% (
Angka Nasional)
Kegiatan POPM di Jawa Timur telah di mulai pada tahun
2015 dan akan dilaksanakan selama 5 tahun sampai saat
ini memasuki tahun ke 3 ( tiga ). Berdasarkan data
capian tahun 2016 di kabupaten / kota sudah memenuhi
standart Nasional ( > 75 % sasaran ) yaitu sebesar 96 %
tetapi kegiatan ini perlu terus berkelanjutan untuk
mempertahankan kualitas dan capaian program
KEBIJAKAN
 Sesuai rencana Strategis Kemenkes 
mencapai derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya, mendahulukan kepentingan rakyat.

 Diselenggarakan oleh Pemerintah


Kabupaten/Kota.
Tujuan Umum
Meningkatkan cakupan program pada anak usia Sekolah
Dasar/MI dan anak usia dini sehingga menurunkan angka
kecacingan dan tidak menjadi masalah kesehatan di
Masyarakat.

Tujuan Khusus
a. Meningkatkan cakupan program pengendalian
kecacingan minimal 75% sasaran anak SD/MI dan pra
sekolah di semua daerah endemis pada tahun 2020.

b. Meningkatkan kemitraan dalam pengendalian cacingan


di masyarakat dengan seluruh pemangku kebijakan,
lintas sektor, pengusaha, organisasi masyarakat.
SASARAN

Anak Usia Dini (1-6 tahun)  di Posyandu, PAUD

Anak Usia Sekolah (7-12 tahun)  di SD/MI


Panduan Program Pengendalian Kecacingan (WHO)
Masyarakat
Berisiko
Angka Prevalensi Dasar

Angka Prevalensi 20 – Angka Prevalensi > 50%


Angka Prevalensi < 20%
<50% Pengobatan Masal 2 x
Pengobatan Masal 1 x per tahun
Pengobatan Selektif
pertahun

Pemberian Pengobatan Pemberian Pengobatan


Masal Masal

Evaluasi angka prevalensi setelah dilakukan


pengobatan massal selama 5-6 tahun
STRATEGI
1. Meningkatkan Komitmen Politik (memastikan
masuk dalam Rencana Perbaikan Kualitas Air dan
Perencanaan sektor Pendidikan)
2. Harmonisasi Koordinasi Lintas Program dan Lintas
Sektor dan PSM (a.l program pengendalian
filariasis, UKS, Posyandu, PAUD)
3. Membangun kapasitas teknis dan penyediaan
petunjuk teknis
4. Meningkatkan kesinambungan dan fasilitasi
tanggung jawab pemerintah
5. Meningkatkan kapasitas Monev
Upaya Integrasi Pemberian Obat Cacing

Integrasi pemberian obat cacing pada anak usia dini


dengan pemberian Vitamin A

Integrasi pemberian obat cacing pada anak usia


sekolah dengan kegiatan penjaringan anak sekolah di
SD/MI
Integrasi kegiatan POMP filariasis yang juga mencakup
pemberian obat cacing pada anak sekolah dan pra
sekolah

Integrasi dengan distribusi kelambu di daerah


endemis malaria
KEGIATAN
1. Sosialisasi Integrasi Pemberian Obat
Massal Cacing di Provinsi dan
Kabupaten/Kota
2. Pemberian Obat Massal Cacingan
pada Sasaran satu kali setahun
3. Evaluasi Cakupan
4. Evaluasi Prevalensi sesudah 5 tahun
5. Pencatatan Pelaporan
Manfaat Program Pengendalian
Kecacingan
• Sumber Daya Manusia yang berkualitas – produktif ;
jangka pendek dan jangka panjang
• Menurunkan prevalensi kecacingan, melalui pengobatan,
untuk mencegah dampak kecacingan (Persistent
Malnourish  Stunting (menghambat pertumbuhan)
• Meningkatnya PHBS-Cuci Tangan Pakai Sabun melalui
promosi program akan mengurangi infeksi cacingan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai