Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN I

HASIL PELAKSANAAN PROGRAM DI PUSKESMAS


MAJASEM KOTA CIREBON TAHUN 2017

Disusun Oleh :
Firda Agustina
M. Wahyu Nur.I
Puji Melati
Latar Belakang
Dalam program pembangunan kesehatan
puskesmas mempunyai upaya kesehatan
wajib dan upaya kesehatan pengembangan.
Yang termasuk dalam program upaya
kesehatan wajib di puskesmas yakni :
1. Program Promosi Kesehatan
2. Program Kesehatan Lingkungan
3. Program Kesehatan Ibu dan Anak serta
Keluarga Berencana
4. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
5. Program Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit Menular
6. Program Pengobatan Dasar.
Adapun upaya kesehatan
pengembangan puskesmas yakni
: Upaya Kesehatan Sekolah,
Upaya Kesehatan Olahraga,
Upaya Kesehatan Masyrakat,
Upaya Kesehatan Kerja, Upaya
Kesehatan Gigi dan Mulut, Upaya
Kesehatan Jiwa, Upaya Kesehatan
Mata, Upaya Kesehatan Usia
Lanjut, dan sebagainya
Tujuan
Tujuan Umum
Mengetahui Hasil Pelaksanaan Program
Upaya Kesehatan di Puskesmas Majasem
Kota Cirebon tahun 2016.
Tujuan Khusus
Mengetahui hasil pelaksanaan kegiatan Program
Promosi Kesehatan di Puskesmas Majasem Kota
Cirebon 2016.
Mengetahui hasil pelaksanaan kegiatan Program
Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Majasem
Kota Cirebon pada tahun 2016.
Mengetahui hasil pelaksanaan kegiatan Program
KIA dan KB di Puskesmas Majasem Kota Cirebon
pada tahun 2016.
Mengetahui hasil pelaksanaan kegiatan Program
Perbaikan Gizi di Puskesmas Majasem Kota
Cirebon pada tahun 2016.
Mengetahui hasil pelaksanaan kegiatan Program
Pencegahan Penyakit Menular di Puskesmas
Majasem kota Cirebon pada tahun 2016.
Hasil dan Pembahasan

Visi Terwujudnya masyarakat sehat yang mandiri


melalui pelayanan prima menuju Kelurahan
Karyamulya yang ramah
Misi Puskesmas Majasem
1. Mendorong kemandirian individu dalam keluarga
dan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya
peningkatan kesehatan .
2. Mengupayakan peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan menuju pencapaian, tujuan bersama
yaitu
1) Menurunnya AKI dan AKB
2) Tercapainya Desa UCI
3) Meningkatnya PHBS di masyarakat
4) Mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat
Identifikasi Masalah
Program Promosi Kesehatan
Belum tercapainya kegiatan penyuluhan dalam gedung dari
target 100% pencapainnya 12,50% maka deviasinya 87,50%.
Belum tercapainya kegiatan penyuluhan luar gedung dari
target 100% pencapainnya 16,67% maka deviasinya 83,33%.
Belum tercapainya PHBS rumah tangga dari target 65%
pencapainnya 49,59% maka deviasinya 15,41%.
Program Kesehatan Lingkungan
Belum tercapainya TPM yang memenuhi syarat dari
target 91% pencapainya 75,5% maka deviasinya 15,5%.
Belum tercapainya cakupan jamban keluarga yang
memenuhi syarat dari target 100% pencapainya 95,7%
maka deviasinya 4,3%.
Program Kesehatan Ibu dan Anak
Belum tercapainya pertolongan persalinan oleh
nakes dari target 95% pencapainya 85% maka
deviasinya 10%.
Belum tercapainya kegiatan kunjungan bayi dari
target 90% pencapainya 86% maka deviasinya 4%.
Belum tercapainya pelayanan nifas dari target 90%
pencapainya 82% maka deviasinya 8%.

Program Gizi Masyarakat


Belum tercapainya tingkat partisipasi masyarakat
(D/S) dari target 95% pencapainya 92,44% maka
deviasinya 2,56%.
Belum tercapainya pemberian kapsul Vitamin A
pada bayi dari target 100% pencapainya 95,9%
maka deviasinya.
Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Menular
Kurangnya cakupan TT1 Bumil dari target 90%
pencapainya 26,86% maka deviasinya 63,14%
Adanya peningkatan angka kesakitan penderita
DBD yang sebelumnya 25 kasus menjadi 36
kasus di tahun 2016
Belum tercapainya ABJ oleh kader dari target
100% pencapainya 94,2% maka deviasinya 5,8%.
Prioritas Masalah
Pembahasan 5W1H
Alternative Pemecahan Masalah
Simpulan

Program Promosi Kesehatan


Dari hasil pelaksanaan program Promosi Kesehatan
penyuluhan kelompok dalam gedung terlaksana
12,50% dari target 100%,maka deviasinya 87,50%.
Dari hasil pelaksanaan program Promosi Kesehatan
penyuluhan kelompok luar gedung terlaksana
16,67% dari target 100%, maka deviasinya 83,33%.
Dari hasil pelaksanaan program promosi kesehatan
cakupan PHBS keluarga menunjukan bahwa
pencapaian 49,59% dari target 69%, masih
terdapat deviasinya15,41%.
Program Kesehatan Lingkungan
Dari hasil pelaksanaan Program Kesehatan
Lingkungan pada tahun 2016 ada 2 faktor yang
belum tercapai target yang pertama Tempat
Pengolahan Makanan Pencapaiannya 75% dari
target 91% jadi deviasinya 15,5% .
Jamban keluarga yang tercapai 95,7% dari target
100%, maka deviasinya 4,3%.
Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
pada pertolongan persalinan oleh Nakes dari target
95% pencapaiannya 85% maka deviasinya 10%,
kegiatan kunjungan bayi dari target 90%
pencapaiannya 86% maka deviasinya 4%,
pelayanan nifas dari target 90% pencapaiannya 82%
maka deviasinya 8%.
Program Perbaikan Gizi
Dari hasil pelaksanaan Program Perbaikan Gizi ada
beberapa jenis kegiatan gizi yang belum mencapai
target, seperti tingkat partisipasi masyarakat (D/S)
pencapaiannya sebesar 92.44% dari target 95% maka
deviasinya 2,56%,
pada kegiatan pemberian kapsul Vitamin A pada bayi
pencapaianya sebesar 95.9% dari target 100% maka
devisiasinya 4,1%.
Program Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit Menular
pada program imunisasi, masih kurangnya cakupan
TT1 pada ibu hamil yang pencapaianya 26,86% dari
target 90% maka devisiasinya 63,14%.
peningkatan dari 25 kasus pada 2015 menjadi 36
kasus di tahun 2016.
Pencapaian Angka BebasJentik oleh Kader yang
belum mencapai target 100%, pencapaiannya baru
94.2% maka deviasinya 5,8%.
Saran
1. Saran Untuk Dinas Kesehatan
Perlu meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan
kerjasama dengan petugas promosi kesehatan
sehingga dapat lebih intensif memberikan
pemahaman kepada masyarakat tentang perlunya
PHBS serta penyuluhan tentang upaya pengendalian
dan penanggulangan DBD melalui gerakan PSN DBD
secara rutin. Dinas Kesehatan perlu melakukan
evaluasi kegiatan surveilans vektor penyakit DBD
2. Saran
yang Untuk
telah Puskesmas
dilaksanakan
Puskesmas meningkatkan kembali sistem
surveilans DBD berbasis masyarakat dan
pengamatan vektor terutama pada daerah
pemukiman padat penduduk. Lebih sering
melalakukan penyuluhan dan pelatihan kepada
kader jumantik.
Lanjutan...

3. Saran Untuk Masyarakat


Ikut aktif berpartisipasi pada setiap kegiatan
di lingkunganya.
Siaga dan tanggap apabila disekitar
lingkungan terdapat kasus maupun diduga
kasus DBD baru agar segera melaporkan ke
puskesmas atau dinas kesehatan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai