Anda di halaman 1dari 12

BAB III

ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1.identifikasi Permasalahan Yang Dihadapis

Berdasarkan gambaran kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan

diidentifikasi beberapa permasalahan Puskesmas dan pengelolaannya. Hasil

identifikasi masalah ini akan digunakan untuk mendukung justifikasi penetapan

tujuan, sasaran, kebijakan dan program sesuai dengan visi dan misi yang telah

ditetapkan.

Hasil analisa permasalahan pada saat ini di wilayah kerja Puskesmas adalah:

A. Masalah Sosial :

– Disiplin dan budaya masyarakat

– Partisifasi dan kesadaran masyarakat dalam keikutsertaan pembangunan

masih rendah

– Kelembagaan masyarakat belum optimal

– Tingkat pendidikan masyarakat masih rendah

B. Masalah Ekonomi

– Tingkat kesejahteraan masyarakat masih rendah

| Rencana Strategis UPTD Puskesmas Rawat Inap Rrejo Katon 2016- 2020 48
– Lapangan kerja masih sempit

– Pemilikan lahan terbatas

– Produktifitas kerja rendah

3.2. Telaah Visi,Misi, Sasaran,Kebijakan dan Kegiatan

3.2.1.VISI

Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang

berisikan cita- cita / target yang ingin diwujudkan. Visi berkaitan dengan

pandangan ke depan UPTD Puskesmas diarahkan agar dapat berkarya secara

produktif, inovatif, antisipatif sebagai rujukan pelayanan kesehatan pertama

masyarakat.Untuk mencapai sasaran pembangunan kesehatan dan dengan

mempertimbangkan perkembangan masalah serta kecenderungan masalah

kesehatan ke depan maka ditetapkanlah Visi UPTD Puskesmas.

3.2.2. MISI

Misi adalah langkah - langkah yang harus dilakukan atau dilaksanakan untuk
mencapai visi yang telah ditetapkan. Misi merupakan suatu pernyataan yang
menetapkan tujuan organisasi dan sasaran yang ingin dicapai. Dengan adanya misi
berarti membawa organisasi pada suatu fokus dan diharapkan seluruh karyawan
UPTD Puskesmas dan pihak lain yang berkepentingan dapat mengenal institusi
UPTD Puskesmas dan mengetahui program – program serta hasil yang akan
diperoleh pada masa yang akan datang.
3.2.3.TATA NILAI
Tata Nilai adalah nilai-nilai moral yang terkandung dalam tata nilai dan harus
| Rencana Strategis UPTD Puskesmas Rawat Inap Rrejo Katon 2016- 2020 49
menjadikan pegangan dalam setiap langkah kegiatan.

3.2.3.SASARAN
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang akan dicapai
atau dihasilkan oleh UPTD Puskesmas dalam jangka waktu dua tahun terakhir.
Sasaran merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategis. Sasaran
harus bersifat spesifik, dapat dinilai, diukur dan menantang namun dapat dicapai.
Berdasarkan hal tersebut diatas, UPTD Puskesmas Kabupaten Lampung Timur
menetapkan sasaran sebagai berikut:
1. Turunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit serta KLB
2. Terciptanya lingkungan hidup yang sehat
3. Terciptanya kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup sehat
dalam rangka mengatasi masalah kesehatan.
4. Terwujudnya peningkatan gizi masyarakat.
5. Terwujudnya manajemen pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan
yang baik.
6. Terwujudnya peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang bermutu, merata terutama permasalahan kesehatan
pada masyarakat miskin dan masyarakat rentan.
7. Terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya
kesehatan di Puskesmas melalui pengembangan dan implementasi
regulasi dan pengembangan profesionalisme.
8. Terwujudnya sistem informasi kesehatan yang terpadu dan akurat
untuk pemanfaatan pengambilan keputusan.
9. Meningkatnya cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat
khususnya bagi masyarakat miskin dan rentan melalui Jaminan
Kesehatan nasional.
10. Terwujudnya pelayanan kesehatan berbasis kinerja .

| Rencana Strategis UPTD Puskesmas Rawat Inap Rrejo Katon 2016- 2020 50
3.2.4.KEBIJAKAN
Kebijakan merupakan arah yang diambil dalam menentukan bentuk program dan
kegiatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Kebijakan tersebut
adalah :
1. Peningkatan kegiatan Promosi Kesehatan melalui peningkatan
kesadaran masyarakat dalam rangka berperilaku hidup bersih dan
sehat
2. Peningkatan kualitas sanitasi dasar.
3. Peningkatan pembinaan sanitasi di TPM, TTU dan institusi.
4. Peningkatan dan penguatan peran serta masyarakat melalui
pendampingan dalam pengembangan UKBM dan desa siaga
5. Peningkatan kompetensi tenaga kesehatan.
6. Melakukan penjaringan dan pemeriksaan kesehatan secara berkala
pada siswa sekolah.
7. Peningkatan kualitas dan akses pelayanan kesehatan masyarakat
8. Pemenuhan alat kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan pada
Puskesmas dan jaringannya sesuai dengan kebutuhan.
9. Penerapan penggunaan obat rasional di sarana kesehatan.
10. Menurunkan angka kematian ibu, bayi melalui peningkatan pelayanan
kesehatan ibu dan anak.
11. Melakukan rujukan pada ibu hamil resiko tinggi
12. Peningkatan gizi keluarga dan masyarakat melalui pemberian PMT,
vitamin pada balita, ibu hamil dan ibu nifas.
13. Melakukan penyuluhan dan pemberdayaan keluarga dalam
membiasakan konsumsi aneka ragam makanan, pemantauan
pertumbuhan balita, pemberian ASI eksklusif, penggunaan garam
yodium dan suplemen zat gizi.

| Rencana Strategis UPTD Puskesmas Rawat Inap Rrejo Katon 2016- 2020 51
14. Pencapaian UCI
15. Peningkatan kegiatan surveilans sebagai upaya pencegahan dan
penanggulangan penyakit menular dan KLB.
16. Peningkatan koordinasi lintas sektor melalui pertemuan di tingkat
Kecamatan.
17. Peningkatan manajemen Puskesmas ( Perencenaan, Pelaksanaan,
Penilaian / Evaluasi ) dan kualitas informasi kesehatan.

3.2.5. Program dan Kegiatan

Kinerja yang diharapkan akan tercapai pada tahun 2020 adalah sebagai
berikut :
1) Kesehatan Ibu dan Anak
 Persentase Pertolongan Persalinan oleh nakes sebesar 100 %
 Kunjungan Neonatal pertama (KN 1) sebesar 100 %
 Persentase ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai
standar sebesar 100 %.
 Persentase ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai
standar sebesar 100 %.
 Persentase bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar sebesar 100 %.
 Persentase balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
sebesar 80 %.
 Persentase anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar sebesar 100 %.
 Persentase warga wilayah kerja UPTD Puskesmas Rajabasa Lama
usia 15 s.d 59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai
standar sebesar 100 %.
2) Gizi Masyarakat

| Rencana Strategis UPTD Puskesmas Rawat Inap Rrejo Katon 2016- 2020 52
 Persentase Balita ditimbang berat badannya (D/S) sebesar 85 %.
 Persentase Kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan
sebesar 100 %.
 Persentase ibu hamil KEK yang mendapat makanan tambahan
sebesar 50 %
 Persentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan
sebesar 65 %.
3) Penanggulangan Penyakit
a. Persentase Penemuan penderita TB paru + 100 %.
b. Persentase orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang mendapat
ARV sebesar 100 %.
c. Insiden rate kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) per
100.000 penduduk sebesar < 41.
d. Persentase penatalaksanaan kasus kronis Filariasis sebesar 100
%
e. Persentase kasus TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar
sebesar 95 %.
f. Persentase orang beresiko terinfeksi HIV (ibu hamil, pasien
TB, pasien IMS, waria/ transgender, pengguna napza, dan
warga binaan lembaga pemasyarakatan) yang mendapatkan
pemeriksaan HIV sesuai standar sebesar 100 %.
4) Pencegahan & Penanganan Penyakit
 Persentase bayi yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap
(IDL) sebesar 100 %.
 Prevalensi Hipertensi sebesar 14,5 %.
a. Persentase penderita hipertensi mendapatkan pelayanan
secondary prevention sesuai standar sebesar 100 %.

| Rencana Strategis UPTD Puskesmas Rawat Inap Rrejo Katon 2016- 2020 53
b. Persentase penderita Diabetes Melitus mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar sebesar 100 %.
c. Persentase orang dengan jiwa (ODGJ) berat mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar sebesar 100 %.
5) Pelayanan Penyehatan Lingkungan
 Persentase penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air
minum berkualitas (layak) sebesar 100 %
6) Pelayanan Kesehatan Dasar
 Persentase kunjungan rawat jalan puskesmas sebesar 50 %
 Persentase warga diwilayah kerja UPTD Puskesmas Rajabasa
Lama usia 60 tahun ke atas yang mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar sebesar 100 %.
7) Pelayanan Obat dan Perbekalan Kesehatan
 Ketersediaan obat dan vaksin sebesar 100 %
8) Makanan Minuman
 Persentase Jajanan Anak Sekolah (JAS) yang memenuhi syarat
kesehatan sebesar 85 %.
 Persentase Tempat Pengelolaan Makanan yang memenuhi syarat
sebesar 90 %.
9) Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat
 Persentase Desa Siaga Aktif dengan strata purnama mandiri
sebesar 30 %.

3.3. Penentuan Isu – Isu Strategis

Berdasarkan analisis gambaran pelayanan Puskesmas kajian hasil

evaluasi pelaksanaan kegiatan, serta kajian terhadap pencapaian kinerja Renstra,

| Rencana Strategis UPTD Puskesmas Rawat Inap Rrejo Katon 2016- 2020 54
maka dapat dirumuskan isu-isu penting yang terkait dengan penyelenggaraan

tugas dan fungsi Puskesmas . Perumusan isu-isu penting penyelenggaraan tugas

dan fungsi Puskesmas , dimaksudkan untuk menentukan permasalahan, hambatan

atas pelaksanaan program dan kegiatan penyelenggaraan tugas dan fungsi

Puskesmas Rajabsa Lama berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Renja tahun

sebelumnya, serta capaian kinerja Renstra. Isu-isu penting yang dirumuskan

berkaitan dengan sejauh mana tingkat kinerja pelayanan dan hal kritis yang terkait

dengan pelayanan Puskesmas . Kinerja Dinas Kesehatan pada tahun 2015 yang

diukur dengan indikator-indikator sebagian sudah mencapai target kinerja yang

ditetapkan, namun demikian masih ada kendala maupun hambatan terutama yang

menyangkut pelayanan langsung kepada masyarakat. Berikut diuraikan isu-isu

dalam penyelenggaraan kesehatan.

a. Masih adanya kasus kematian bayi yaitu kasus pada tahun 2015

dengan Penyebab tertinggi BBLR dan Asfiksia.

b. Masih adanya kasus kematian ibu (1 kasus) pada tahun 2015 dengan

penyebab kematian tertinggi Perdarahan dan Hipertensi dalam

kehamilan.

c. Masih adanya balita BGM di Wilayah kerja Puskesmas 13 kasus.

d. Masih adanya ibu hamil KEK di Puskesmas sebanyak 6 kasus

e. Akses dan kualitas pelayanan kesehatan

| Rencana Strategis UPTD Puskesmas Rawat Inap Rrejo Katon 2016- 2020 55
Pada era reformasi dan desentralisasi ini, keterbukaan public terhadap pelayanan

kesehatan sudah menjadi suatu tuntutan yang harus dipenuhi oleh UPTD

penyelenggara pelayanaan kesehatan. Beberapa hal yang muncul terkait dengan

isu pemenuhan akses dan kualitas pelayanan kesehatan muncul dalam pelaksanaan

penjaringan aspirasi masyarakat yang telah dilaksanakan, diantaranya yaitu :

 Peningkatan akses pelayanan kesehatan melalui pembangunan

sarana kesehatan di tingkat desa, pemenuhan ambulance dan

puskesmas keliling juga pemenuhan sarana kesehatan rujukan.

 Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan melalui peningkatan

performance, ketrampilan petugas pelayanan dan melalui penilaian

kualitas pelayanan dengan akreditasi puskesmas.

 Peningkatan pemerataan petugas kesehatan ke seluruh desa

khususnya daerah rawan disertai dengan peningkatan pengawasan

dan pembinaannya.

f. Pelayanan kesehatan masyarakat miskin

Upaya peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin terus

ditingkatkan oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Timur baik dari

sisi pembiayaannya maupun kemudahan dalam pemberian pelayanan

melalui program Jamkesda sebagai pendamping dari program

Jamkesmas, namun cakupan jaminan kesehatan di baru mencapai 38

%.

| Rencana Strategis UPTD Puskesmas Rawat Inap Rrejo Katon 2016- 2020 56
g. Pemberdayaan Masyarakat dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Komponen perilaku dan lingkungan sehat merupakan garapan utama

promosi kesehatan. Promosi kesehatan adalah upaya untuk

memberdayakan masyarakat agar dapat memelihara, meningkatkan

dan melindungi kesehatannya (WHO). Pelaksanaan kegiatan promosi

kesehatan bukanlah pekerjaan yang mudah, karena menyangkut

aspek, perilaku yang erat kaitannya dengan sikap, kebiasaan,

pengetahuan, pendidikan, kemampuan, potensi dan faktor-faktor

budaya pada umumnya yang dapat berdampak positif atau negatif

tehadap kesehatan. Perilaku masyarakat yang dimungkinkan

dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan kondisi lingkungan menjadi

faktor yang cukup besar untuk mempengaruhi status kesehatan

masyarakat di suatu wilayah. Tingkat pendidikan masyarakatdi

wilayah yang paling banyak ditamatkan adalah pendidikan SMP, hal

ini dimungkinkan berpengaruh pada kebiasaan dan perilaku

masyarakat itu sendiri selain dari budaya hidup atau adat istiadat yang

turun temurun sering menjadi kendala bagi kelompok masyarakat

untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, diantaranya yaitu kebiasaan

merokok dan budaya tidak berperilaku hidup bersih dan sehat.

h. Pengendalian penyakit berbasis lingkungan

| Rencana Strategis UPTD Puskesmas Rawat Inap Rrejo Katon 2016- 2020 57
Peningkatan lingkungan sehat merupakan hal yang sangat penting

dalam peningkatan derajat kesehatan dimana menurut teori HL.

Bloom, lingkungan merupakan 40% penyebab dari masalah-masalah

kesehatan. Hal ini didukung dengan adanya keinginan masyarakat

agar ada upaya-upaya yang prioritas dilakukan untuk peningkatan

pemenuhan sarana sanitasi dasar dan kualitas lingkungan ini, sehingga

penyakit-penyakit yang berbasis lingkungan dapat dieliminir. Faktor

lingkungan yang berpengaruh terhadap masalah kesehatan

diantaranya yaitu ketersediaan air bersih bagi masyarakat baik dari

segi kuantitas maupun kualitas, penyediaan jamban keluarga dan juga

rumah sehat. Terbatasnya kemampuan masyarakat wilayah

Puskesmas Rajabsa Lama untuk mendapatkan akses air minum yang

layak dan berkelanjutan yang hanya mencapai 77,6 % menunjukkan

bahwa faktor lingkungan masih menjadi masalah terhadap tingginya

kasus penyakit berbasis lingkungan. Cakupan program Sanitasi Total

Berbasis Masyarakat yang menjadi salah satu upaya untuk merubah

perilaku masyarakat ber PHBS juga masih rendah, dari 11 desa,

belum ada desa yang melaksanakan 5 pilar STBM.

i. Masih rendahnya penemuan kasus baru TB Paru BTA Positif (9,3 %)

pada tahun 2015 (target 65 %)

| Rencana Strategis UPTD Puskesmas Rawat Inap Rrejo Katon 2016- 2020 58
j. Masih ditemukannya makanan Industri Rumah tangga Pangan (IRTP)

dan jajanan anak sekolah yang mengandung bahan berbahaya

(cakupan Industri Rumah tangga Pangan yang memenuhi syarat baru

mencapai 60,3 % (target 90 %).

| Rencana Strategis UPTD Puskesmas Rawat Inap Rrejo Katon 2016- 2020 59

Anda mungkin juga menyukai