Anda di halaman 1dari 5

INOVASI PELAYANAN PUBLIK PUSKESMAS SUKARAJA TAHUN 2019

I. JUDUL
Sebaris Raja (Stop Penyebaran Tuberculosis Sukaraja)

II. RINGKASAN
Skrining kontak serumah untuk pasien TB. Kegiatannya berupa kunjungan
kader TB ke rumah pasien TB dan rumah dilingkungan sekitarnya untuk
dilakukan skrining. Kader mendapatkan data dari puskesmas mengenai kasus
TB, kemudian kader melakukan kunjungan rumah dan memberikan rujukan
untuk skrining di Puskesmas / jika kader menemukan orang dengan tanda dan
gejala TB dapat menyarankan untuk melakukan skrining di Puskesmas).

III. ANALISIS MASALAH


Banyak pasien TB (yang berobat) keluarganya tidak melakukan skrining ke
puskesmas.

IV. PENDEKATAN STRATEGIS


Dengan adanya pendekatan kader yang merupakan bagian dari masyarakat,
terdapat keluarga pasien yang akhirnya melakukan skrining di Puskesmas
walaupun belum efektif (belum semua keluarga pasien yang melakukan
skrining).

V. KREATIF DAN INOVATIF


Kegiatan ini melibatkan kader TB yang sudah dibekali pelatihan dan
pendidikan kesehatan oleh Puskesmas / Lembaga lain terkait TB. Telah
dibentuk 5 orang kader pendamping (yang sudah diberi pelatihan) yang
mendampingi 28 kader (2 orang dari tiap posyandu) yang sudah diberikan
pendidikan kesehatan dan dipilih melalui kegiatan Refreshing Kader TB serta
dibuatkan Surat Keputusan Kelurahan.

VI. PELAKSANAAN DAN PENERAPAN


Jika terdapat kasus TB, pihak puskesmas memberitahukan kepada kader
sesuai dengan wilayahnya kemudian kader itu mengunjungi rumah penderita
TB, memberikan konseling, serta rujukan agar semua anggota keluarganya
melakukan skrining. Kader dibekali pot dahak sehingga dapat langsung
diberikan ke keluarga penderita TB. Kader konfirmasi ke pihak Puskesmas
untuk menyiapkan pemeriksaan dahak / pemeriksaan lain sesuai kondisi dan
usia keluarga pasien / jika kader menemukan orang dengan tanda dan gejala
TB dapat menyarankan untuk melakukan skrining di Puskesmas.

VII. PEMANGKU KEPENTINGAN


Yang berkontribusi dalam kegiatan ini adalah :
1. Lurah Sukaraja (Penetapan Surat Keputusan Kader TB dan Kader
Pendamping TB)
2. LKNU (memberikan reward pada kader yang menemukan kasus TB atau
melakukan kunjungan rumah)

VIII. SUMBER DAYA


1. Anggaran dana dalam kegiatan ini berasal dari LKNU berupa honor kader
dan anggaran BOK untuk pengadaan Media Penyuluhan, form, dan pot
dahak.
2. Sumber daya manusia yang terlibat meliputi Petugas Puskesmas, kader
TB, kader Pendamping TB, serta pihak lain yang terkait (RT/RW, Dinas
Kesehatan)
3. Kegiatan ini dilaporkan setiap bulan melalui form TB 16 dari kader
kemudian direkap oleh petugas TB Puskesmas dan dilaporkan ke Dinas
Kesehatan.
4. Perlengkapan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pot dahak, form
TB 16, form rujukan ke Puskesmas, dan Media Penyuluhan.

IX. KELUARAN/OUTPUT
• Lebih dekat dengan masyarakat
• Memudahkan masyarakat
• Melibatkan masyarakat
• Meningkatkan cakupan kasus TB
• Mengurangi angka putus obat atau pengobatan tidak sesuai standar

X. PEMANTAUAN DAN EVALUASI


Melalui pelaporan kader tiap bulan (TB 16 ) dan pencatatan kasus TB di
Puskesmas (form TB 06 suspek untuk kasus baru atau TB 03 untuk kasus
pindahan)
XI. KENDALA DAN SOLUSI
• Tidak ada honor kader (jika LKNU tidak mendanai lagi) : pengajuan
perjadin kader pada anggaran BOK / APBD
• Tidak semua pasien / keluarga pasien kooperatif dan melakukan skrining
TB di puskesmas : melibatkan lintas sektor (RT / RW / Kelurahan /
Organisasi TB) atau penandatanganan surat penolakan (pilihan terakhir)
• Fasilitas di Puskesmas belum lengkap, terutama untuk pemeriksaan
suspek TB bagi anak ≤ 5 tahun (Mantoux tes) : Pengajuan ke Dinas
Kesehatan / UPT Puskesmas Pasirkaliki

XII. MANFAAT
Peningkatan temuan kasus / pelacakan kontak serumah, peningkatan angka
kesembuhan TB lengkap atau sesuai standar serta menurunkan angka putus
obat atau gagal pengobatan.

XIII. DOKUMENTASI
o Refreshing Kader TB dan Pembentukkan Kader TB

o Pembinaan Kader Pembimbing oleh LKNU


o Pembinaan Kader TB oleh Kader Pembimbing (Teknis
Pelaksanaan Pelacakan Kasus Kontak TB)

o Pelacakan Kasus Kontak TB

XIV. SEBELUM DAN SESUDAH


• Sebelum : Banyak pasien yang belum memeriksakan anggota
keluarganya
• Sesudah : Peningkatan angka pemeriksaan kontak serumah pasien TB

INVESTIGASI KONTAK KASUS TB


SEBELUM SESUDAH
TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 TW 1 TW 2 TW 3 TW 4
0 0 9 0 0 0 9 6
XV. KESELARASAN
Dalam kegiatan inovasi ini puskesmas memberitahukan kepada kader sesuai
dengan wilayahnya kemudian kader itu mengunjungi rumah penderita TB,
memberikan konseling, serta rujukan agar semua anggota keluarganya melakukan
skrining. Kader dibekali pot dahak sehingga dapat langsung diberikan ke keluarga
penderita TB. Kader konfirmasi ke pihak Puskesmas untuk menyiapkan pemeriksaan
dahak / pemeriksaan lain sesuai kondisi dan usia keluarga pasien / jika kader
menemukan orang dengan tanda dan gejala TB dapat menyarankan untuk melakukan
skrining di Puskesmas, kegiatan – kegiatan tersebut merupakan kegiatan preventif
yang dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Hal ini selaras dengan
tujuan nomor 3 yaitu menggalakkan hidup sehat dan mendukung kesejahteraan
untuk semua usia. Selain itu, jika masyarakat hidup sehat akan lebih produktif. Hal
ini selaras dengan tujuan pembangunan nomor 8 yaitu pekerjaan layak dan
pertumbuhan ekonomi.

XVI. PEMBELAJARAN
Dalam kegiatan ini belum ada anggaran untuk perjadin kader (reward kader
dibiayai LKNU) sehingga untuk ke depan perlu dianggarkan. Selain itu,
fasilitas laboratorium juga harus dimaksimalkan (khususnya penyediaan
mantox tes) agar pelayanan lebih efektif.

XVII. KELANJUTAN DAN REPLIKASI


Saat ini, program inovasi ini baru dilaksanakan ditingkat Puskesmas Sukaraja.

Anda mungkin juga menyukai