Oleh :
Mutia Rahmah, S.Kep
NPM. 2014901110056
Oleh :
Mutia Rahmah, S.Kep
NIM : 2014901110056
HALAMAN SAMPUL
i
ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
iii
PERNYATAAN ORISINALITAS
iv
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
Abstrak
Lanjut Usia merupakan kelompok penduduk yang berumur 60 tahun keatas atau
lebih. Para Lansia rentan terhadap penyakit karena daya tahan tubuh yang
menurun sistem kekebalan tubuh melambat sehingga memicu risiko terjadinya
beragam penyakit. Masalah penyakit pada lansia yang tercantum di Infodatin
lansia bahwa, penyakit hipertensi menempati urutan pertama sebagai penyakit
lansia secara umumnya. Penatalaksanaan pada penyakit hipertensi yaitu ada 2
dengan farmakologis dan non farmakologis. terapi farmakologis menggunakan
obat atau senyawa yang dalam kerjanya dapat menurunkan tekanan darah pasien.
Pemberian terapi non farmakologis diantaranya adalah Massage dapat diartikan
sebagai pijat yang telah disempurnakan dengan ilmu-ilmu tentang tubuh manusia.
Aromaterapi adalah salah satu bagian dari pengobatan alternatif yang
menggunakan bahan cairan tanaman yang mudah menguap dikenal sebagai
minyak esensial dan senyawa aromatik lainnya yang dapat mempengaruhi jiwa,
emosi dan kesehatan seseorang. Hand Massage dengan kombinasi aroma terapi
lavender berguna untuk menurunkan tekanan darah pada lansia, hasil yang
didapatkan adalah dalam penerapan teknik hand massage dengan kombinasi
aroma terapi lavender ini dipilih menjadi intervensi unggulan karena dapat di
implementasikan atau dilakukan secara mandiri oleh keluarga dan klien dirumah
untuk mencegah terjadinya peningkatan tekanan darah dan membuat tubuh
menjadi rileks. Dan manfaat kepada keluarga, klien, petugas kesehatan, fasilitas
kesehatan, dan masyrakat umum untuk menerapkan teknik hand massage
kombinasi aroma terapi lavender dalam tindakan non farmokologi terhadap
hipertensi.
v
KATA PENGANTAR
Segala puji hanyalah milik Allah SWT, atas segala limpahan kasih sayangNya.
Shalawat serta salam mudah-mudahan senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW. Alhamdulillahirobbil ‘alamin Puji dan Syukur kehadirat Allah
SWT, atas anugerah dan petunjuk yang diberikan. Karena izin Allah penulis dapat
menyusun Karya Ilmiah Akhir Program Profesi Ners ini dengan judul
“Penerapan Teknik Hand Massage Kombinasi Aroma Terapi Lavender Sebagai
Intervensi Unggulan Pada Ny.S Dengan Diagnosa Medis Hipertensi Diwilayah
Kelayan Timur”.
Penulis menyadari bahwa Karya Ilmiah Akhir Program Profesi Ners ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat membangun agar pelaksanaan penelitian ini
nantinya menjadi lebih baik dan dapat bermanfaat. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Solikin, Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.MB selaku Dekan Fakultas Keperawatan
dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin beserta para
Wakil Dekan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
mengenyam pendidikan di Program Studi Profesi Ners
2. Ibu Evy Noorhasanah, S.Kep.,Ns., M.Imun selaku Ketua Program Studi
Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Banjarmasin yang telah
memfasilitasi jalannya karya ilmiah akhir profesi ners ini.
3. Bapa M. Fahrin Azhari, Ns, M.Kep selaku pembimbing pendamping
sekaligus penguji 1 yang telah memberikan bimbingan, saran dan masukan
selama penulisan karya ilmiah akhir profesi ners ini.
4. Bapak Yustan Azidin, Ns., M.Kep selaku pembimbing pendamping sekaligus
penguji 2 yang telah memberikan bimbingan, saran dan masukan selama
penulisan karya ilmiah akhir profesi ners ini
5. Ibu Yenny Okvitasari, S.Kep.,Ns., selaku pembimbing pendamping sekaligus
penguji 3 yang telah memberikan bimbingan, saran dan masukan selama
vi
penulisan karya ilmiah akhir profesi ners ini.
6. Pasien dan Keluarga pasien yang telah bersedia memberikan informasi dan
meluangkan waktu untuk terlibat dalam karya ilmiah akhir profesi ners ini.
7. Civitas akademika dan teman-teman Program Profesi Ners Universitas
Muhammadiyah Banjarmasin, yang selalu berbagi pengetahuan dan
motivasi.
8. Orang tua serta saudara yang kucintai yang telah memberikan dukungan baik
moril maupun materil.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya ilmiah akhir
profesi ners ini, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Akhirnya penulis berharap semoga karya ilmiah akhir profesi ners ini dapat
bermanfaat tidak hanya untuk penulis, tetapi juga rekan-rekan mahasiswa serta
pembaca lainnya demi menambah ilmu pengetahuan. Amin Ya Robbal’Alamin
Penulis
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..........................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI................................................................iii
PERNYATAAN ORISINALITAS......................................................................iv
Abstrak..................................................................................................................v
KATA PENGANTAR.........................................................................................vi
DAFTAR ISI.....................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................x
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Tujuan.................................................................................................3
1.3 Manfaat...............................................................................................4
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS............................................................................5
2.1 Konsep Dasar Proses Menua..............................................................5
2.2 Hipertensi............................................................................................9
2.3 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan.................................................19
2.4 Mekanisme Hand Massage Kombinasi dengan Aroma Terapi
Lavender.................................................................................................27
BAB 3 KASUS KELOLAAN UTAMA.............................................................28
3.1 Pengkajian.........................................................................................28
3.2 Diagnosa Keperawatana....................................................................35
3.3 Intervensi Keperawatan....................................................................36
3.4 Implementasi dan Evaluasi Keperawatan.........................................37
3.5 Evaluasi.............................................................................................38
3.6 Rencana Tindak Lanjut.....................................................................42
BAB 4 PEMBAHASAN.....................................................................................43
4.1 Profil Lahan Praktik..........................................................................43
4.2 Analisa Masalah Keperawatan Terkait Kasus Hipertensi Dan
Konsep Kasus Terkait.............................................................................44
viii
4.3 Analisa Terkait Pelaksanaan Tindakan Pemberian Hand
Massage kombinasi aromaterapi lavender dan Penelitian Terkait.........46
4.4 Alternatif Pemecahan Yang Dilakukan............................................50
BAB 5 PENUTUP...............................................................................................51
5.1 Kesimpulan.......................................................................................51
5.2 Saran.................................................................................................52
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................53
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
Berdasarkan data di atas, penulis tertarik untuk menyusun sebuah Karya Tulis
Ilmiah dengan judul “Penerapan Teknik Hand Massage terhadap Asuhan
Keperawatan Gerontik pada Ny. S dengan diagnosa medis Hipertensi di
wilayah kelayan timur”.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Menggambarkan Penerapan Teknik Hand Massage Kombinasi Aroma
Terapi Lavender terhadap Asuhan Keperawatan Gerontik pada Ny. S
dengan diagnosa medis Hipertensi.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mampu megidentifikasi pengkajian pada Ny. S.
2. Mampu merumuskan diagnosa keperwatan pada Ny. S.
3. Menggambarkan intervensi keperawatan Penerapan Teknik Hand
Massage Kombinasi Aroma Terapi Lavender terhadap Asuhan
Keperawatan Gerontik pada Ny. S dengan diagnosa medis
Hipertensi.
4. Melaksanakan Implementasi Penerapan Teknik Hand Massage
4
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Aplikatif
1. Meningkatkan tingkat kemandirian Ny. S dalam upaya mencegah
terjadinya masalah tekanan darah tinggi.
2. Meningkatkan kemampuan Ny. S dalam penatalaksanaan terapi
nonfarmakologis hipertensi untuk pencegahan masalah tekanan
darah tinggi.
1.3.2 Manfaat Keilmuan
1. Meningkatkan wawasan pelaksanaan asuhan keperawatan tentang
terapi nonfarmakologi untuk mengatasi masalah hipertensi.
2. Memberikan kontribusi terhadap pengembangan profesionalisme
perawat dalam asuhan keperawatan gerontik dalam bentuk aplikasi
tindakan keperawatan nonfarmakologi di masyarakat.
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
Penuaan adalah normal, dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang
dapat diramalkan yang terjadi pada semua orang pada saat mereka
mencapai usia tahap perkembangan kronologis tertentu (Stanley and
Patricia, 2006).
5
6
c. Teori imunologi
Teori ini menekankan bahwa lansia mengalami
pengurangan kemampuan mengenali diri sendiri dan sel –
sel asing atau pengganggu, sehingga tubuh tidak dapat
membedakan sel – sel normal dan tidak normal, dan
akibatnya antibodi menyerang kedua jenis sel tersebut
sehingga muncul penyakit – penyakit degeneratif
(Fatimah, 2010)
2.2 Hipertensi
2.2.1 Pengertian
Hipertensi adalah keadaan seseorang yang mengalami peningkatan
tekanan darah diatas normal sehingga mengakibatkan peningkatan
angka morbiditas maupun mortalitas, tekanan darah fase sistolik 140
mmHg menunjukkan fase darah yang sedang dipompa oleh jantung
dan fase diastolik 90 mmHg menunjukkan fase darah yang kembali ke
jantung (Triyanto, 2014).
2.2.2 Klasifikasi
Krisis hipertensi dapat diklasifikasikan menjadi 2 (Tanto, 2014),
yaitu :
2.2.2.1 Hipertensi Urgensi
Hipertensi urgensi adalah naiknya tekanan darah secara
mendadak (tekanan darah sistolik > 180 mmHg, dan atau
diastolik >120 mmHg) tanpa disertai kerusakan organ target.
Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus
dilaksanakan dalam kurun waktu 24-48 jam.
2.2.2.2 Hipertensi Emergensi
Hipertensi emergensi adalah naiknya tekanan darah secara
mendadak (tekanan darah sistolik > 180 mmHg, dan atau
diastolik >120 mmHg) disertai kerusakan organ target yang
10
2.2.5 Pathway
Riwayat Hipertensi
Krisis Hipertensi
Vasokonstriksi
Gangguan sirkulasi
Ruptur pembuluh
Vasokonstriksi Penyempitan
darah otak Afterload
pembuluh darah ginjal arteri kroner
ventrikel kiri ↑
Edema cerebral,
Suplai O2 ke ginjal Hipertropi Suplai O2 ke
peningkatan TIK
ventrikel kiri jantung
menurun
menurun
Iskemia – hipoksia
Risiko ketidakefektifan Akut Miokard
jaringan cerebral perfusi ginjal Gagal jantung kiri
Infark
Risiko ketidakefektifan
Cardiac output Penurunan
perfusi jaringan otak
menurun curah jantung
Metabolisme anaerob
↑ Ketidakefektifan
Back failure
pola napas
Asam laktat ↑
Tekanan vena
c. Kardiologi
1) Nyeri dada
2) Edema paru
d. Ginjal
1) Azotemia
2) Proteinuria
3) Oliguria
2.2.7 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan dilakukan dengan memperhatikan penyakit dasarnya,
penyakit penyerta, dan kerusakan target organ. Pemeriksaan yang
sering dilakukan antara lain:
2.2.7.1 Pemeriksaan tekanan darah :
Biasanya tekanan darah sistolik > 180 mmHg, dan atau
diastolic >120 mmHg
2.2.7.2 Pemeriksaan Laboratorium
1. Hb/Ht : untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap
volumecairan (viskositas) dan dapat mengindikasikan
factor resiko seperti : hipokoagulabilitas, anemia.
2. BUN / SC : memberikan informasi tentang perfusi /
fungsi ginjal.
3. Glucosa : Hiperglikemi (DM) adalah pencetus hipertensi,
dapat diakibatkan oleh pengeluaran kadar ketokolamin.
4. Urinalisa : darah, protein,dan glukosa mengindikasikan
disfungsi ginjal dan adanya penyakit DM.
2.2.7.3 CT Scan :
Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati
20
2.2.7.4 EKG:
Dapat menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian
gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung
hipertensi.
2.2.7.5 IUP:
Mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti: Batu ginjal,
perbaikan ginjal.
2.2.7.6 Foto rontgen thorax:
Menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup,
pembesaran jantung.
2.3 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
Menurut Triyanto (2014):
2.3.1 Pengkajian Keperawatan
2.3.1.1 Identitas Pasien
Meliputi: Nama, umur, jenis kelamin, alamat, pendidikan,
agama, bangsa.
2.3.1.2 Pengkajian Primer
a. Airway
1) Bersihan jalan nafas
2) Distres pernafasan
3) Tanda – tanda perdarahan di jalan nafas, muntahan,
edema laring
b. Breathing
1) Frekuensi nafas, usaha dan pergerakan dinding dada
2) Suara nafas melalui hidung atau mulut
3) Udara yang dikeluarkan dari jalan nafas
4) Kelainan dinding thoraks
c. Circulation
1) Denyut nadi karotis
2) Tekanan darah
21
Tekanan Darah
Meningkat
Intervensi Unggulan
Hand Massage Kombinasi
aromaterapi lavender
Aroma terapi
Hand Massage memberikan efek
respon relaksasi menenangkan dan
sehingga dapat memiliki efek langsung
memperbaiki tekanan dan berkelanjutn pada
darah tekanan darah
Indikator tercapaianya :
- turunnya tekanan darah
- rileks
- mengurangi kecemasan
- pengurangan stress
BAB 3
KASUS KELOLAAN UTAMA
3.1 Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 20 Januari 2021 jam 09.00 s/d 10.00
WIB. Ny. S (72 tahun) bertempat tinggal di Kelayan Timur, Komplek 10 RT
01 RW 01. Klien tinggal dengan suami klien bersama dengan anaknya.
Dimana untuk kasus yang diambil adalah penyakit hipertensi yang diderita
oleh Ny. S. Pada saat pengkajian didapatkan hasil pemeriksaan fisik yaitu
tekanan darah Ny. S 160/100, suhu 36,8°C, respirasi 20x/menit dan nadi
91x/menit, klien mengeluh sakit kepala bagian belakang, Status kesehatan
umum selama lima tahun yang lalu Ny. S tidak pernah dirawat di rumah
sakit.
Keluhan utama Ny. S mengatakan tekanan darah naik, disaat tekanan darah
beliau naik Ny. S mengeluh sakit kepala bagian belakang dan hanya bisa
berbaring disaat sakit kepala. Ny. S takut untuk memeriksa penyakitnya
kepelayanan kesehatan terdekat untuk mengatasi penyakitnya, klien hanya
meminum obat. Dari kasus yang ditemukan, peneliti tertarik untuk
memberikan terapi hand massage kombinasi dengan aroma terapi lavender
untuk menurunkan tekanan darah klien. Pengkajian kesehatan pada Karya
Ilmiah Akhir Profesi (KIAP) ini difokuskan pada pada Ny. S yang menderita
Hipertensi dan diberikan terapi hand massage kombinasi dengan aroma terapi
lavender untuk menurunkan tekanan darah klien.
29
30
Keterangan :
: Perempuan X: Meninggal
: Hubungan : Cerai
: Serumah
TB : 155 cm
BB : 60 kg.
3.1.11 Pemeriksaan Fisik
1. Kepala dan Leher
Pada pemeriksaan kepala tidak ditemukan kelainan, bentuk kepala
normal.Pada leher tidak nampak adanya peningkatan tekanan vena
jugularis dan arteri carotis, tidak teraba adanya pembesaran
kelenjar tiroid.
2. Mata
Konjungtiva tidak terlihat anemis, kelopak mata tidak terdapat
edema.
3. Telinga
Pendengaran Ny. S masih baik
4. Hidung
Tidak ada kelainan yang ditemukan pada Hidung
5. Mulut
Tidak ada kelainan yang ditemukan pada mulut
6. Dada
Pergerakan dada terlihat simetris, suara jantung S1 dan S2 tunggal,
suara mur – mur tidak ada, ronchi tidak ada, wheezing tidak ada,
nafas cuping hidung tidak ada.
7. Abdomen
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran
hepar, tidak kembung, pergerakan peristaltik usus baik ± 12
x/menit
8. Ekstremitas atas dan bawah
Pada ektrimitas atas dan bawah tidak terdapat udema, tidak terjadi
kelumpuhan, dari ke-4 ektrimitas mampu menggerakan persendian,
mampu mengangkat dan melipat persendian secara sempurna.
9. Sistem imun
Klien mengatakan jarang sakit, atau sistem imun baik.
36
10. Genetalia
Jenis kelamin perempuan
11. Reproduksi
Klien mempunyai 2 orang anak
12. Persarafan
tidak ada kelainan pada persyarafan
13. Pengecapan
Fungsi pengecapan baik
3.1.12 Psikososial Budaya dan Spiritual
1. Psiko Sosio
Perasaan Ny. S saat menghadapi masalah dengan bertawakal
kepada Allah SWT. Karena setiap masalah pasti ada jalan
keluarnya
2. Budaya
Budaya yang diikuti Ny. S adalah budaya Jawa, Ny. S tidak
keberatan akan budaya tersebut karena sudah turun temurun dari
keluarga
3. Spiritual
Aktivitas ibadah yang dilakukan Ny. S sehari hari yaitu sholat 5
waktu dan sudah tidak mengikuti pengajian rutin lagi.
3.2 Diagnosa Keperawatana
No Data (sign/symptom) Etiologi Masalah (problem)
1. Data subyektif : Faktor hipertensi Ketidakefektifan perfusi
Ny. S mengeluh tekanan jaringan serebral
darah naik, sakit kepala
bagian belakang.
Data obyektif:
Ny. S tampak lelah dan
kurang waktu istirahat.
Kondisi terkait :
Td: 160/100 mmhg.
Nadi: 91 x/m
Respirasi: 20x/m
37
Tujuan : Melancarkan peredaran darah, Memberikan rasa nyaman, segar dan kehangatan
pada tubuh, Menyembuhkan atau meringankan berbagai gangguan penyakit.
N Tindakan
o
1 PRA INTERAKSI
1.1 Siapkan lingkungan : jaga privasi Klien
1.2 Persiapan pasien
2 PERSIAPAN ALAT
2.1 Oil aromaterapi lavender
2.2 Humidifier
2.3 Tensimeter
2.4 Stetoskop
3 ORIENTASI
3.1 Beri salam
(Assalamu'alaikum,memperkenalkan diri,
memanggil nama klien yang disukai)
3.2 Kontrak waktu prosedur
3.3 Jelaskan tujuan prosedur
3.4 Memberi klien / keluarga kesempatan untuk bertanya
3.5 Meminta persetujuan klien / keluarga
3.6 Meyiapkan lingkungan dengan menjaga privacy klien
3.7 Mendekatkan alat ke dekat klien
4 TAHAP KERJA
4.1 Baca basmallah
4.2 Mencuci tangan dengan 6 langkah
4.3 Pasang sarung tangan
39
5 TAHAP TERMINASI
5.1 Evaluasi respon pasien (Subjektif & Objektif
(Tekanan darah)
5.2 Simpulkan kegiatan
5.3 Kontrak waktu selanjutnya
5.4 Mengucapkan Hamdalah dan mendoakan
kesembuhan pasien
Dengan mengucapkan Syafakallah/syafakillah
6 DOKUMENTASI
Mencatat hasil tindakan
(SOP Rini 2020 dan Lisa S, 2015)
3.5 Evaluasi
3.5.1 Evaluasi I : Jum’at, 05 Februari 2021, jam 11:30 wita sebelum
dilakukan implementasi terapi hand massage kombinasi aroma terapi
lavender.
Data Subjektif :
Klien mengeluh sakit kepala Klien menyatakan mengerti tentang
40
Data Objektif :
Muka klien tampak meringis. Tanda –tanda vital tekanan darah
150/90 mmHg, nadi 80 x/m, respirasi 20 x/m, suhu 36 0C.
Data Subjektif :
Klien mengatakan sakit kepala berkurang Klien menyatakan mengerti
tentang pengertian, manfaat dan cara pelaksanaan tindakan pemberian
hand massage dengan aromaterapi lavender.
Data Objektif :
Klien tampak rileks. Tanda –tanda vital klien tekanan darah 140/90
mmHg, nadi 83 x/m, respirasi 20 x/m, suhu 36,4 0C,
Analisa :
Implementasi intervennsi unggulan Penerapan Teknik Hand Massage
Kombinasi Aroma Terapi Lavender terhadap Asuhan Keperawatan
Gerontik pada Ny. S dengan diagnosa medis Hipertensi tercapai
dengan indikator turunnya tekanan darah, klien menjadi rileks, cemasa
berkurang, dan pengurangan stress
Planning :
Rencana tindak lanjut kepada Ny. S untuk konsisten rutin
melaksanakan tindakan pemberian hand massage dengan aromaterapi
lavender. Selain itu, mahasiswa akan melakukan kunjungan kembali
dan memantau praktik tindakan pemberian hand massage dengan
aromaterapi lavender yang telah diajarkan.
41
Data Subjektif :
Klien sakit kepala Klien menyatakan mengerti cara pelaksanaan
tindakan pemberian hand massage dengan aromaterapi lavender.
Data Objektif :
Muka klien tampak meringis. Klien mampu mendemonstrasikan
hand massage dengan aromaterapi lavender. Tanda –tanda vital
tekanan darah 150/100 mmHg, nadi 88 x/m, respirasi 24 x/m, suhu
36 0C.
Data Subjektif :
Klien mengatakan sakit kepala berkurang Klien mengatakan lebih
rileks. Klien menyatakan mengerti tentang pengertian, manfaat dan
cara pelaksanaan tindakan pemberian hand massage dengan
aromaterapi lavender.
Data Objektif :
Klien tampak rileks.. Tanda –tanda vital klien tekanan darah 150/90
mmHg, nadi 83 x/m, respirasi 20 x/m, suhu 36,4 0C,
Analisa :
Implementasi intervennsi unggulan Penerapan Teknik Hand
Massage Kombinasi Aroma Terapi Lavender terhadap Asuhan
Keperawatan Gerontik pada Ny. S dengan diagnosa medis
42
Planning :
Rencana tindak lanjut kepada Ny. S untuk konsisten rutin
melaksanakan tindakan pemberian hand massage dengan
aromaterapi lavender. Selain itu, mahasiswa akan melakukan
kunjungan kembali dan memantau praktik tindakan pemberian hand
massage dengan aromaterapi lavender yang telah diajarkan.
Data Subjektif :
Klien mengeluh sakit kepala Klien menyatakan mengerti cara
pelaksanaan tindakan pemberian hand massage dengan aromaterapi
lavender.
Data Objektif :
Muka klien tampak meringis. Klien mampu mendemonstrasikan
hand massage dengan aromaterapi lavender. Tanda –tanda vital
tekanan darah 140/100 mmHg, nadi 88 x/m, respirasi 24 x/m, suhu
36 0C.
Data Subjektif :
Klien mengatakan berasa lebih segar saat menghirup aromaterapi
lavender. Klien menyatakan mengerti tentang pengertian, manfaat
dan cara pelaksanaan tindakan pemberian hand massage dengan
aromaterapi lavender.
43
Data Objektif :
Klien tampak rileks. Tanda –tanda vital klien tekanan darah 130/90
mmHg, nadi 83 x/m, respirasi 20 x/m, suhu 36,4 0C,
Analisa :
Implementasi intervennsi unggulan Penerapan Teknik Hand
Massage Kombinasi Aroma Terapi Lavender terhadap Asuhan
Keperawatan Gerontik pada Ny. S dengan diagnosa medis
Hipertensi tercapai dengan indikator turunnya tekanan darah, klien
menjadi rileks, cemasa berkurang, dan pengurangan stress.
Planning :
Rencana tindak lanjut kepada Ny. S untuk konsisten rutin
melaksanakan tindakan pemberian hand massage dengan
aromaterapi lavender. Selain itu, mahasiswa akan melakukan
kunjungan kembali dan memantau praktik tindakan pemberian hand
massage dengan aromaterapi lavender yang telah diajarkan.
Wilayah puskesmas kelayan timur berada disebelah selatan dari wilayah kota
banjarmasin, dengan luas wilayah 1,73 km, dengan batas-batas wilayah
sebagai berikut :
4.1.1 Wilayah puskesmas kelayan timur sebelah utara berbatasan dengan
kelurahan kelayan barat
4.1.2 Wilayah puskesmas kelayan timur sebelah Selatan berbatasan dengan
kelurahan Tanjung Pagar
4.1.3 Wilayah puskesmas kelayan timur sebelah Barat berbatasan dengan
kelurahan Kelayan Selatan
4.1.4 Wilayah puskesmas kelayan timur sebelah timur berbatasan dengan
kelurahan kelayan dalam
Puskesmas Kelayan Timur terdiri dari 2 kelurahan dengan 60 rukun tetangga,
yakni :
4.1.5 Kelurahan Kelayan Timur
4.1.6 Kelurahan Kelayan Tengah
4.1.7 Visi dan Misi
4.1.7.1 Visi Puskesmas Kelayan Timur
44
45
sakit. Keluhan utama Ny. S mengeluh sakit kepala bagian belakang. Ny. S
takut untuk memeriksa penyakitnya kepelayanan kesehatan terdekat untuk
mengatasi penyakitnya.
Dengan jenis kelamin dan usia Ny. S memasuki masa yang paling berisiko
untuk menderita penyakit hipertensi. Analisis lebih lanjut menunjukan bahwa
perempuan akan mengalami peningkatan resiko tekanan darah tinggi
(hipertensi) setelah menopouse yaitu usia diatas 45 tahun.
Pada pemeriksaan fisik didapat data tanda-tanda vital tekanan darah 160/100,
suhu 36,8°C, respirasi 20x/menit dan nadi 91x/menit. Tekanan darah 160/100
mmHg menunjukan bahawa Ny. S menderita penyakit hipertensi. Dimana
menurut Tanto (2014), Pada pengkajian fungsional kenyaman didapatkan
47
hasil jika Ny. S mengatakan tidak nyaman karena sakit kepala. Menurut
penelitian Raras (2019), Gejala yang sering muncul pada hipertensi salah
satunya adalah nyeri kepala. Nyeri kepala disebabkan karena kerusakan
vaskuler akibat dari hipertensi tampak jelas pada seluruh pembuluh perifer.
Perubahan struktur dalam arteri kecil dan arteriola menyebabkan
penyumbatan pembuluh darah. Bila pembuluh darah menyempit maka aliran
arteri akan terganggu. Pada jaringan yang terganggu akan terjadi penurunan
O2 (oksigen) dan peningkatan CO2 (karbondioksida) kemudian terjadi
metabolisme anaerob dalam tubuh yang meningkatkan asam laktat dan
menstimulasi peka nyeri kapiler pada otak.
Hasil data pengkajian riwayat kesehatan pada Ny. S didapat data klien
menderita penyakit hipertensi kurang lebih sekitar 4 tahun yang lalu dan Ny.
S berumur 72 tahun dan berjenis kelamin perempuan. Menurut Smeltzer and
Bare (2013), mengatakan bahwa hipertensi lebih banyak menyerang
perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Analisis lebih lanjut menunjukan
bahwa perempuan akan mengalami peningkatan resiko tekanan darah tinggi
(hipertensi) setelah menopouse yaitu usia diatas 45 tahun. Sebuah penelitian
menunjukkan prevalensi hipertensi pada orang dewasa di Afrika sekitar 2
hingga 4 kali lebih banyak dibandingkan pada remaja (Bosu et al., 2019).
Menurut Setyawan (2014), gejala klasik yang diderita pasien hipertensi
antara lain nyeri kepala, epitaksis, pusing dan tinnitus yang berhubungan
dengan naiknya tekanan darah .
Menurut Rini (2020), terapi hand massage bisa membantu tubuh kita menjadi
rileks, memperlancar aliran darah, tekanan darah bisa menggerakkan darah
melalui area yang tersumbat, mengurangi rasa sakit atau nyeri, membantu
tubuh memompa lebih banyak oksigen dan nutrisi kejaringan serta organ-
organ vital dengan meningkatkan sirkulasi dan mereksasikan otot-otot.
Aromaterapi dapat memberikan efek menenangkan.
hubungan pribadi dengan orang lain, hand massage ini dapat berguna untuak
mengurangi rasa sakit karena memiliki efek relaksasi dan mengurangi
kecemasan. Menghirup minyak esensial memiliki efek langsung dan
berkelanjutan pada tekanan darah di siang hari, dan pengurangan stres.
Minyak esensial oil memiliki efek relaksasi untuk mengendalikan hipertensi.
Pada Pasien hipertensi yang mendapatkan kombinasi aromaterapi lavender
dan hand massage terdapat penurunan pada kecemasan, tekanan darah sistol,
tekanan darah diastol dan MAP dan kortisol yang signifikan.
5.1 Kesimpulan
Ny. S (72 Tahun) memiliki masalah kesehatan yaitu hipertensi. Terkait
hipertensi yang diderita Ny. S dipengaruhi lama menderita hipertensi dengan
ketidakepatuhan minum obat. Pada pengkajian fungsional kenyaman
didapatkan hasil jika Ny. S mengatakan tidak nyaman karena sakit pada
kepala. Masalah keperawatan yang ditemukan pada Ny. S adalah
Ketidakefektifan jaringan serebral berkaitan dengan faktor hipertensi.
Perencanaan yang dilakukan penulis pemberian hand massage dengan
aromaterapi lavender sebagai intervensi ungulan untuk mengatasi hipertensi
pada Ny. S. Intervensi ini dilakukan sebagai upaya untuk membantu tubuh
menjadi rileks, memperlancar aliran darah, tekanan darah bisa menggerakkan
darah melalui area yang tersumbat, mengurangi rasa sakit atau nyeri,
membantu tubuh memompa lebih banyak oksigen dan nutrisi kejaringan serta
organ-organ vital dengan meningkatkan sirkulasi dan mereksasikan otot-otot.
Implementasi intervensi unggulan yang dilakukan selama 30 menit sebanyak
3 kali selama 3 hari.
52
53
5.2 Saran
5.2.1 Untuk Klien
Saran untuk klien adalah diharapkan klien dapat melaksanakan secara
rutin tindakan pemberian hand massage dengan aromaterapi lavender
yang telah diajarkan secara mandiri untuk mencegah terjadinya
Ketidakefektifan jaringan serebral berkaitan dengan faktor hipertensi
5.2.2 Untuk Keluarga
Saran untuk keluarga adalah diharapkan keluarga untuk memberikan
dukungan dan motivasi untuk melaksanakan tindakan pemberian hand
massage dengan aromaterapi lavender. Serta keluarga juga diharapkan
dapat mengingatkan klien untuk melakukan tindakan tersebut.
5.2.3 Untuk Perawat
Saran untuk perawat dapat memberikan penyuluhan dan mengajarkan
tentang pemberian hand massage dengan aromaterapi lavender kepada
masyarakat sebagai tindakan nonfarmakologi dalam mengatasi
masalah hipertensi khususnya masalah keperawatan yang dialami
klien.
5.2.4 Untuk Institusi Kesehatan
Saran untuk institusi kesehatan diharapkan dapat mengembangkan dan
mengaplikasikan sebagai kajian khusus keilmuan dalam keperwatan di
masyarakat sehingga dapat membantu mencegah terjadinya masalah
Ketidakefektifan jaringan serebral berkaitan dengan faktor hipertensi
pada klien.
DAFTAR PUSTAKA
AHA. (2014). Know Your Risk Factors for High Blood Pressure. Amerika:
American Heart Association (AHA). Retrieved from
http://heart.org/en/health-topics/highbloodpressure/whyhighbloodpressure-
is-a-silent-killer/know-your-risk-factors-for-highblood-pressure
AHA. (2016). Managing Stress to Control High Blood Pressure. American Heart
Association(AHA).Retrievedfromhttps://www.heart.org/en/healthtopics/hi
ghbloodpressure/changesyoucanmaketomanagehighbloodpressure/managi
ng stress-to-control-high-blood-pressure
Awaliyah, R., Aini, F., & Wakhid, A. (2020). Hubungan Antara Tingkat Stress
Dengan Kejadian Hipertensi Di Klinik Gracia Ungaran Kabupaten
Semarang. Skripsi. Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan
Universitas Ngudi Waluyo.
Bilqis, Siti. (2018). Hubungan Lama Sakit Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada
Pasien Hipertensi Di Dusun Depok Ambarketawang Gamping Sleman
Yogyakarta. Skripsi. Jurusan Program Studi Keperawatan Universitas
Aisyiyah Yogyakarta.
Bosu, W. K., Reilly, S. T., Aheto, J. M. K., & Zucchelli, E. (2019). Hypertension
in older adults in Africa: A systematic review and meta-analysis. PLOS
ONE, 14(4).
CDC. (2019). Family Health History. USA: Center for Disease Control and
Prevention(CDC).Retrievedfromhttps://www.cdc.gov/genomic/famhistory
/famhist_basic.htl
54
55
Grillo, A., Salvi, L., Coruzzi, P., Salvi, P., & Parati, G. (2019). Sodium Intake and
Hypertension. Nutrients, 11(1970).
https://doi.org/doi:10.3390/nu11091970
Liu, M., He, Y., Jiang, B., Wang, J., Wu, L., Wang, Y., … Yao, Y. (2015).
Association Between Family History and Hypertension Among Chinese
Elderly. Medicine, 94(48). https://doi.org/DOI:
10.1097/MD.0000000000002226
Manik, L.A., & Wulandari, I.S.M. (2020). Hubungan Pola Makan Dengan
Kejadian Hipertensi Pada Anggota Prolanis Di Wilayah Kerja Puskesmas
Parongpong. Chmk Nursing Scientific Journal. Volume 4, Nomor 2.