OLEH
OBAY SYAEFUL MILAH
NIM:21292031007
OLEH
OBAY SYAEFUL MILAH
NIM:21292031007
Karya ilmiah akhir Ners ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua
sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan
benar
NIM : 21292031007
Tanda Tangan :
Mengetahui
Pembimbing I Pembimbing II
DEWAN PENGUJI
Mengetahui
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Karya Ilmiah Akhir Ners ini dengan
baik. Penulisan KIAN ini dilakukan dalam rangka memenuhi satu syarat untuk
mencapai gelar Ners. Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak, sangat sulit bagi saya menyelesaikan Karya Ilmiah ini. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada:
dukungannya.
Faathir Husada
penyusunan proposal.
proposal.
5. Ns. Marwan Tonni Putra Kase, M.Kes.,M.M, dan Ns. Mizwar Taupiq
kritis.
11. Kedua orang tua saya, saudara-saudara dan keluarga besar yang senantiasa
memberikan dukungannya.
13. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Akhir kata saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa
Tangerang, 21 November
2022
Penulis:
(Obay Syaeful Milah)
Sebagai sivitas akademik STIKes Faathir Husada, saya yang bertanda tangan di
bawah ini
NIM : 21292031007
Dibuat di : Tangerang
2022
Yang Menyatakan
(Obay Syaeful Milah)
ABSTRAK
Latar Belakang: ISPA adalah infeksi saluran pernapasan atas adalah infeksi yang
terjadi pada saluran pernapasan bagian atas yang meliputi mulut, hidung,
tenggorokan, laring (kotak suara), dan trakea ( batang tenggorokan). Menurut
WHO (2016) kasus ISPA di seluruh dunia sebanyak 18,8 miliar dan kematian
sebanyak 4 juta orang per tahun. Tingkat mortalitas penyakit ISPA sangat tinggi
pada balita, anak-anak, dan orang lanjut usia terutama di negara-negara dengan
pendapatan per kapital rendah dan menengah. Kasus ISPA di Indonesia pada
tahun 2015 menempati urutan pertama sebanyak 25.000 jiwa se-Asia Tenggara
pada tahun 2015 Tujuan: Mampu mengelola asuhan keperawatan gangguan
sistem pernafasan: ISPA dengan intervensi menggunakan perasan air jeruk nipis
untuk meredakan batuk pada An.A di desa Blukbuk Kec. Kronjo-Tangerang 2022
.
Metode: metode yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan media
perasan air jeruk nipis di campur kecap atau madu.
Hasil: hasil dari enam artikel yang diambil dari data base google scholar
diperoleh bahwa ada pengaruh yang bermakna antara usia, jenis kelamin, dan
tingkat pendidikan dengan pengetahuan terhadap kepatuhan minum obat.
Kesimpulan dan saran: dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh yang bermakna antara usia, jenis kelamin dan tingkat pendidikan
dengan pengetahuan terhadap kepatuhan minum obat. Saran bagi peneliti
senajutnya diharapkan mampu melakukan penelitian lebih lanjut mengenai
pengaruh tingkat pengetahuan terhadap kepatuhan minum obat pada lansia
penderita hipertensi.
HALAMAN JUDUL..............................................................................................ii
PERNYATAAN ORISINALITAS......................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................
iv
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................v
KATA PENGANTAR..........................................................................................vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI........................vii
ABSTRAK...........................................................................................................viii
ABSTRACT..........................................................................................................ix
DAFTAR ISI..........................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xi
DAFTAR TABEL................................................................................................xii
1. BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................5
1.3. Tujuan Penelitian.........................................................................................5
1.4. Manfaat Penelitian.......................................................................................6
1.5. Keaslian
Penelitian.......................................................................................7
2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Hipertesi..........................................................................................9
2.2. Konsep Lansia............................................................................................24
2.3. Konsep Kepatuhan.....................................................................................28
2.4. Konsep Pengetahuan..................................................................................32
2.5. Kerangka teori............................................................................................36
3. BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Kerangaka konsep......................................................................................37
3.2. Hipotesis
Penelitian....................................................................................38
3.3. Desain penelitian........................................................................................39
3.4. Strategi pencaerian
literature......................................................................39
3.5. Kriteria Inklusi dan
Ekslusi........................................................................40
4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil penelitan..........................................................................................46
4.2.
Pembahasan...............................................................................................58
5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan.................................................................................................63
5.2. Saran...........................................................................................................64
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
disebabkan oleh virus atau bakteri (Kemenkes RI, 2013) dalam (Sri Mulyani,
2021)
ISPA adalah infeksi saluran pernapasan atas adalah infeksi yang terjadi
Menurut WHO (2016) kasus ISPA di seluruh dunia sebanyak 18,8 miliar
dan kematian sebanyak 4 juta orang per tahun. Tingkat mortalitas penyakit
ISPA sangat tinggi pada balita, anak-anak, dan orang lanjut usia terutama di
25.000 jiwa se-Asia Tenggara pada tahun 2015 (WHO, 2016) dalam (Zulfikar
penduduk dengan ISPA tertinggi di Indonesia terjadi pada kelompok umur 1-4
tahun (25,80%). Penyakit ini lebih banyak dialami pada kelompok masyarakat
Sukriyadi, 2021)
Penyakit ISPA bisa menyerang orang dewasa maupun anak balita dan
balita yaitu dengan memberikan obat batuk yang aman yaitu dengan
dengan kecap atau madu ½ sendok teh yang diberikan tiga kali sehari.
Air perasan jeruk nipis dicampur dengan madu manis juga menjadi
Caranya adalah dengan memotong satu buah jeruk nipis, peras airnya, taruh
untuk anak, 3 kali sendok teh per hari.(Tersania, 2016) dalam (Indriyani &
Trismiyana, 2021).
Tangerang
pasien ISPA
dan praktik
TINJAUAN PUSTAKA
ISPA adalah radang akut saluran pernapasan atas maupun bawah yang
disebabkan oleh infeksi jasad renik atau bakteri, virus, tanpa atau disertai
penyakit lain. Penyakit ISPA sering terjadi pada anak-anak, hal tersebut
kota cenderung lebih lebih besar dari pada didesa. Hal tersebut mungkin
lingkungan di kota yang lebih tinggi dari pada didesa (Masriadi, 2014)
berikut:
a. Virus utama: Rino virus, Corona Virus, Adeno Virus, Antero Virus.
staphylococcus aureus.
c. Pada neonatus dan bayi muda: chalamidia trachomatis, dan pada anak
refleks spasmus oleh laring. Jika refleks tersebut gagal maka virus
dan Chernik, 1983). Iritasi kulit pada kedua lapisan tersebut menyebabkan
menimbulkan gangguan gisi akut pada bayi dan anak (Tyrell, 1980). Virus
yang lain di dalam tubuh sehingga menyebabkan kejang, demam dan dapat
(Sibarani, 2020)
2.1.5. Manifestasi Klinis
a. Demam
b. Meningismus
c. Anoreksia
d. Vomiting
e. Diare
f. Abdominal pain
h. Batuk
a. Pengkajian utama pada jalan napas: pola, kedalaman, usaha, serta irama
dari pernapasan.
rongga abdomen.
pernapasan.
b. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan kultur atau biakan kuman (swab): hasil yang didapat
c. Diagnosis banding
1) Difteri
2) Mononukleosis infeksius
a. Perawatan
3) Bila demam beri kompres hangat dan banyak minum air putih.
menyerap keringat
6) Bila terserang pada anak atau bayi berikan makanan bergizi dan
ASI.
b. Pengobatan
2.2.1. Pengkajian
a. Identitas
2018)
antar lain Demam dan pilek akibat infeksi pertama dan peradangan pada
(Wahid,2018)
e. Riwayat penyakit sekarang : Pada klien penyakit ISPA keluhan yang ada
pada klien saat ini, pernahkah klien menderita Asma, pneumonia dan
yang pernah mengalami sakit seperti penyakit klien. Salah satu anggota
lalu dan riwayat alergi, catat adanya efek samping yang terjadi dimasa
lalu. Klien minum jeruk nipis dan kecap saat mengalami batuk dan sakit
tenggorokan.
i. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan Umum
2013, hal. 4)
3) Tanda- tanda vital TD : pada pasien ISPA tensi meningkat Suhu :
4) Sistem pernafasan
Infeksi :
Palpasi
o Adanya demam.
Auskultasi
5) Sistem kardiovaskuler
Inspeksi
o Didapatkan adanya kelemahan fisik secara umum
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
perkemihan.
tidak, turgor kulit kelihatan kering, panas dan nyeri saat ditekan.
12) Sistem reproduksi : Tidak ada kelainan pada bentuk alat kelamin
14) Sistem imun : Biasanya gejala terjadi saat kekebalan tubuh menurun.
j. Pemeriksaan penunjang
pemeriksaan.
k. Penatalaksanaan
dan obat batuk yang kurang tepat pada pengobatan penyakit ISPA.
obat batuk lain yang tidak mengandung zat yang merugikan. Bila
Diagnosa Keperawatan yang bisa muncul dari pasien ISPA adalah sebagai
berikut :
1 Bersihan Jalan Nafas Kriteria hasil untuk mengukur penyelesaian dari 1. Monitoring batuk :
hipersekresi Jalan jam, diharapkan status pernafasan: bersihan jalan Monitor adanya retensi
kering)
warna, aroma)
3. Pemantauan Respirasi:
efektif
sputum
Monitor adanya Sumbatan
jalan napas
2 Hipertermia b/d proses Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 1. Manajemen Hipertermia
2. Kulit memerah menurun 3. Suhu kulit klien teraba Monitor haluan urine
hipertermia
hipertermia
dingin
permukaan tubuh
Kolaborasi dalam
3 Nyeri berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 A. Manajemen Nyeri (I.
dengan agen pencedera jam diharapkan status nutrisi membaik Dengan 08238)
frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
• Identifikasi skala nyeri
non verbal
memperberat dan
memperingan nyeri
• Identifikasi pengetahuan
nyeri
• Identifikasi pengaruh
nyeri
diberikan
penggunaan analgetik
2. Terapeutik
Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
pencahayaan, kebisingan)
pemilihan strategi
meredakan nyeri
3. Edukasi
Jelaskan penyebab,
4 Defisit nutrisi Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 Manajemen gangguan makan
berhubungan dengan jam diharapkan status nutrisi membaik Dengan Monitor asupan dan
kesulitan menelan. kriteria hasil : 1. Frekuensi makan membaik keluarnya makanan dan
lembab kalori
secara rutin
yang tepat
gizi
Manajemen Nutrisi
(I.03119)
disukai
sesuai
Anak (I.12396)
kemampuan menerima
informasi
kesehatan
bertanya
Anjurkan menghindari
tidak sehat
2.2.3. Tujuan
c. Bernafas efektif
2.2.4. Implementasi
2.2.5. Evaluasi Merupakan tahap akhir dari suatu proses keperawatan yang
1. (Indriyani & Trismiyana, 2021) “Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif Dengan
keluarga Tn.S dan Tn.I dengan masalah keperawatan bersihan jalan nafas
yang aman yaitu ramuan tradisional yaitu jeruk nipis ½ sendok teh
dicampur dengan Madu atau Madu ½ sendok teh, diberikan tiga kali
sehari. Hasil yang didapat Keluarga dengan masalah ISPA teratasi dengan
Jeruk nipis dan madu dengan hasil efektif pada kedua pasien
seperti 6 irisan jahe, 2 sendok madu dan 2 tetes jeruk nipis Hasil
ASUHAN KEPERAWATAN
FORMAT PENGKAJIAN
Tgl/Jam MRS :-
A. Identitas Klien
Nama : An.A
Umur : 10 th
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Bahasa : Indonesia
Pekerjaan : Pelajar
Penanggung Jawab
Orang tua Nama : Ny. J
Umur : 34 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Ds. Blukbuk
B. Alasan Masuk
Saat melakukan kunjungan rumah di dapatkan anak demam sejak 4 hari yang
lalu disertai batuk dan pilek, ibu klien juga mengatakan nafas anaknya sesak.
Ibu klien mengatakan anaknya juga sering terbangun tengah malam karena
sering batuk
Klien tampak batuk dan pilek, klien tampak sesak Suhu 38°C, Nadi :
cuping hidung, tampak dahak berwarna hijau kental, ibu klien terlihat cemas
Ibu klien mengatakan klien belum pernah mengalami sakit seperti sekarang
E. Genogram
Keterangan :
Klien
Ibu klien mengatakan An.A tidak pernah diberikan obat-obat warung ketika
sakit.
I. Pola Nutrisi/Metabolisme
J. Pola Eliminasi
Kebiasaan Defekasi, An.A BAB pada pagi hari, Ibu klien mengatakan BAB
lancar, konsistensi padat. Klien BAK 5-6 kali sehari, tidak ada gangguan
eliminasi.
K. Pola Aktivitas/Olahraga
L. Pola Istirahat/Tidur
Sebelum sakit : ibu klien mengatakan anaknya tidur siang kurang lebih 3 jam
Selama sakit : ibu klien mengatakan anaknya tidur siang kurang lebih 1 jam
dan tidur malam kurang lebih 5 jam dan kadang sering terbangun
M. Pola Kognitif-Persepsi
kacamata.
Ibu klien mengatakan anaknya bermain dan berteman baik dengan anak-anak
seuasianya
An. A beragama islam, ketika sesudah magrib Ibu klien mengatakan anaknya
Q. Pemeriksaan Penunjang
R. THERAPI
Ibu klien mengatakan tidak ad
S. PEMERIKSAAN FISIK
S : 38 C
N : 100x/menit
RR : 30x/menit
Kepala:
terlihat edema
Mata
Hidung
Mulut
neyri tekan
Dada
adanyan edema
Perkusi Pekak
S2 dub
Pulmonal
pembengkakan
Perkusi Sonor
Auskultasi
Ronchi
Abdomen
Perkusi Tympani
Neurologi
Data Objektif
a. Klien tampak sesak
b. Klien tampak batuk
c. Klien menggunakan
pernafasan cuping
hidung
d. Klien tampak rewel
e. RR 28x/menit
f. Dahak berwarna hijau
kental
g. Mukosa bibir tampak
kering
h. Ronchi (+)
Data Objektif
a. Anak tampak rewel
b. Suhu 38ºC
c. Akral teraba hangat
d. Klien tampak pucat
e. Klien tampak lemas
f. Mukosa bibir tampak
kering
3 Data subjektif Gangguan pola tidur Batuk berdahak
a. ibu klien
mengatakan anaknya
tidur siang 3 jam,
tetapi selama sakit
hanya 1 jam
b. ibu klien
mengatakan anaknya
biasa tidur malam
selama 8 jam tetapi
selama sakit menjadi
5 jam dan sering
terbangun
Data Objektif
a. Klien tampak lemah
b. Klien tampak batuk
berdahak
c. RR 28x/menit
d. Suhu 38ºC
e. Nadi 80x/menit
U. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pemantauan Respirasi:
a. Monitor kemampuan batuk
efektif
b. Monitor adanya produksi
sputum
c. Monitor adanya Sumbatan
jalan napas
2 Hipertermia b/d proses Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam 1. Manajemen Hipertermia
penyakit diharapkan termoregulasi membaik (I.15506)
Dengan kriteria hasil : a. Monitor suhu tubuh
b. Identifikasi penyebab
a. Suhu tubuh klien membaik
hipertermia
b. Kulit memerah menurun
c. Monitor komplikasi akibat
c. Suhu kulit klien teraba membaik
hipertermia
d. Ventilasi membaik
d. Sediakan lingkungan yang
nyaman
e. Longgarkan pakaian atau
lepaskan pakaian
f. Anjurkan banyak minum
g. Anjurkan kompres hangat
3 Gangguan pola tidur b/d Kriteria hasil untuk mengukur penyelesaian dari diagnosis a. Bina hubungan saling
batuk berdahak setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 12 jam, percaya
diharapkan kebutuhan tidur terpenuhi. b. Kaji pola tidur klien
c. Ciptakan lingkungan yang
Dengan kriteria hasil:
nyaman
a. Keluhan sulit tidur berkurang d. Jelaskan pentingnya tidur
b. Keluhan sering terjaga tidak ada yang adekuat kepada klien
c. Keluhan pola tidur berubah dan ibu klien
d. Keluhan istirahat tidak cukup tidak ada e. Anjurkan klien minum air
e. Jam tidur dalam batas normal hangat sebelum tidur
No Diagnose Hari/ Implementasi Evaluasi Paraf
Keperawatan Tgl/Jam
W. IMPLEMENTASI HARI 1
1 Bersihan jalan Senin-21- 1. Monitor Batuk S:
nafas tidak efektif 2022/jam a. Membina hubungan saling Ibu klien mengatakan An.A masih sulit
berhubungan 10:20 wib percaya bernafas
dengan b. Mengidentifikasi batuk Ibu klien mengatakan An.A masih batuk
Hipersekresi jalan Hasil ( Klien masih batuk berdahak
nafas dan sering ) Ibu klien mengatakan An. A masih
c. Memonitor adanya retensi menangis
sputum Hasil ( Klien
O:
tampak kesulitan
mengeluarkan dahak dari Klien tampak masih sesak
hidung dan tenggorokan ) Klien tampak masih batuk
d. Mengatur posisi semi Klien menggunakan cuping hidung
fowler atau fowler Hasil Posisi klien semi fowler
( Posisi klien semi fowler ) Klien tampak menangis
e. Memberikan perasan air Ibu klien bertanya tentang apa tujuan
jeruk nipis Hasil ( Dahak dan manfaat pemberian perasan air jeruk
masih sulit keluar ) nipis
f. Menjelaskan tujuan dan RR 28x/menit
prosedur pemberian Dahak berwarna hijau kental
perasan air jeruk nipis Mukosa bibir tampak kering Ronchi (+)
Hasil ( Ibu klien cukup A:
mengerti ) Masalah keperawatan poin 1 ( b, c, e dan
g. Menjelaskan manfaat f ) belum teratasi
perasan air jeruk nipis Masalah keperawatan poin 2 ( a, b )
Hasil ( ibu klien cukup tahu belum teratasi
tentang manfaat dari
Masalah keperawatan poin 3 ( a, b, c )
pemberian perasan air jeruk
belum teratasi
nipis)
P:
2. Manajemen jalan napas:
Masalah keperawatan poin 1 ( b, c, e dan
a. Memonitor bunyi napas
f ) dilanjutkan
tambahan Hasil ( ronkhi
Masalah keperawatan poin 2 ( a, b )
+)
dilanjutkan
b. Memonitor sputum
Masalah keperawatan poin 3 ( a, b, c )
Hasil (sputum berwarna
hijau dan kental) dilanjutkan
3. Pemantauan Respirasi:
a. Memonitor batuk
Hasil ( klien masih
tampak batuk )
b. Memonitor adanya
produksi sputum
Hasil ( tampak adanya
sputum )
c. Memonitor adanya
Sumbatan jalan nafas
Hasil (Tampak adanya
sumbatan jalan nafas )
3. Pemantauan Respirasi:
a. Memonitor batuk
Hasil (batuk klien masih
tampak)
b. Memonitor adanya
produksi sputum
Hasil ( tampak adanya
sputum )
c. Memonitor adanya
Sumbatan jalan napas
Hasil ( tidak tampak
sumbatan jalan nafas )
2 Hipertermia b/d proses 1. Manajemen Hipertermia S:
penyakit a. Memonitor suhu tubuh Ibu klien mengatakan
Hasil (38 C) anaknya masih rewel
b. Mengidentifikasi penyebab Ibu klien mengatakan
hipertermia badan anaknya masih panas
Hasil ( proses penyakit)
c. Memonitor komplikasi O:
akibat hipertermia Anak tampak rewel
Hasil ( tidak ada Suhu 38ºC
komplikasi ) Akral teraba hangat
d. Menciptakan lingkungan Klien tampak masih pucat
yang nyaman Klien tampak masih lemas
Hasil ( lingkungan cukup Mukosa bibir tampak
nyaman ) kering
e. Melonggarkan pakaian atau
lepaskan pakaian A:
Hasil ( melonggarkan Masalah keperawatan poin
pakaian klien ) 1 ( a, b, f, g ) belum
f. Menganjurkan banyak teratasi
minum
Hasil ( klien tampak terus
minum )
g. Menganjurkan kompres air P. :
hangat
Intervensi keperawatan
Hasil ( mengompres dahi
poin 1 (a, b, f, g ) di
dan lipatan tubuh klien )
lanjutkan
No Diagnose Keperawatan
IMPLEMENTASI Hari/ Implementasi Evaluasi Paraf
Tgl/Jam
HARI 3
1 Bersihan jalan nafas 1. Monitor Batuk S:
tidak efektif a. Membina hubungan saling Ibu klien mengatakan
berhubungan dengan percaya An.A sudah tidak sesak
Hipersekresi jalan nafas b. Mengidentifikasi batuk lagi
Hasil ( batuk klien sudah Ibu klien mengatakan
berkurang ) An.A batuknya sudah
c. Monitor adanya retensi berkurang
sputum
Hasil ( klien sudah bisa O:
mengeluarkan dahak ) Klien tidak sesak lagi
d. Mengatur posisi semi fowler Klien tampak masih batuk
atau fowler sedikit
Hasil ( klien posisi semi Posisi klien semi fowler
fowler )
RR 22x/menit
e. Memberikan perasan air
jeruk nipis
A:
Hasil ( dahak sudah bisa
Masalah keperawatan
keluar )
teratasi
f. Menjelaskan tujuan dan
prosedur pemberian perasan P:
air jeruk nipis
Hasil ( ibu klien sudah Intervensi dihentikan
mengerti )
g. Menjelaskan manfaat perasan
air jeruk nipis
Hasil ( ibu klien sudah tahu
manfaat air perasan jeruk
nipis )
3. Pemantauan Respirasi:
a. Memonitor batuk (batuk
klien sudah tidak tampak)
b. Memonitor adanya produksi
sputum
Hasil ( tampak sedikit
sputum )
c. Memonitor adanya Sumbatan
jalan napas
Hasil ( tidak tampak
sumbatan jalan nafas)
2 Hipertermia b/d proses 1. Manajemen Hipertermia S:
penyakit a. Memonitor suhu tubuh Ibu klien mengatakan panas
Hasil ( 36,7 C ) anaknya sudah turun
b. Mengidentifikasi penyebab Ibu klien mengatakan
hipertermia anaknya sudah tidak rewel
Hasil (proses penyakit) lagi
c. Memonitor komplikasi akibat
O:
hipertermia
Hasil ( tidak ada komplikasi) Klien sudah tampak segar
d. Menciptakan lingkungan Suhu 36,7ºC
yang nyaman Akral teraba hangat
Hasil ( lingkungan cukup Mukosa bibir lembab
nyaman) A:
e. Melonggarkan pakaian atau
Masalah keperawatan a, b,
lepaskan pakaian
c, d, e, f, g teratasi
Hasil (melongarkan pakaian
P. :
klien )
Intervensi dihentikan
f. Menganjurkan banyak
minum
Hasil (klien menghabiskan
minumnya )
g. Menganjurkan kompres air
hangat
Hasil (klien sudah tidak
demam lagi)
3 Gangguan pola tidur 1. Dukungan Tidur S:
b/d batuk berdahak a. Membina hubungan saling Ibu klien mengatakan
percaya anaknya sudah dapat tidur
b. Mengkaji pola tidur klien nyenyak
Hasil ( klien sudah bisa tidur Ibu klien mengatakan
nyenyak ) anaknya tidur 8 jam pada
c. Menciptakan lingkungan malam hari, dan 2 jam
yang nyaman siang hari
Hasil ( lingkungan cukup
nyaman ) O:
d. Menjelaskan pentingnya Klien tampak sudah segar
tidur yang adekuat kepada RR 22x/menit
klien dan ibu klien Suhu 37,3 C
Hasil ( ibu klien mengerti )
Klien menghabiskan
e. Menganjurkan klien minum
minum air hangatnya
air hangat sebelum tidur
A:
Hasil (klien menghabiskan
Masalah keperawatan
minumnya )
teratasi
P:
Intervensi dihentikan
BAB IV
PEMBAHASAN
keperawatan pada An. A dengan diagnosa ISPA sesuai fase dalam proses
batas sebelah timur desa blukbuk adalah desa bakung, sebelah selatan desa
kemuning, sebelah barat desa gandaria dan sebelah utara desa pagenjahan.
klien adalah, ibu klien mengatakan An.A sesak dan batuk berdahak.
demam sejak 4 hari yang lalu, anaknya rewel dan Ibu klien mengatakan
3. Ibu klien mengatakan anaknya tidur siang 3 jam, tetapi selama sakit hanya
1 jam ibu klien mengatakan anaknya biasa tidur malam selama 8 jam
keperawatan yang ketiga adalah Gangguan pola tidur b/d Batuk berdahak.
Dari beberapa keluhan dan tanda dan gejala yang muncul pada An. A salah
yaitu dengan buah jeruk nipis dengan menggunakan perasan air jeruk nipis
Cara pembuatannya adalah dengan memotong satu buah jeruk nipis, peras
minum untuk anak, 3 kali sendok teh per hari. Cara lain, Madu manis bisa
Intervensi pemberian perasan air jeruk nipis pada An. A dilakukan selama 3
Diagnosa 1: klien tampak masih sesak, klien tampak masih batuk dan
pilek, RR : 28x/menit,
Pada hari ke 2
24x/menit
Pada hari ke 3
22x/menit.
menunjukan hasil yang signifikan klien sudah tidak sesak lagi dan batuk
sudah berkurang
Hal ini juga di tinjau dari penelitian yang dilakukan oleh (Indriyani &
nipis dan madu dengan hasil efektif pada kedua pasien hanya saja kadar
baik
yang muncul pada pasien ISPA. Sosialisasi oleh perawat tentang terapi
nonfarmakologis dengan menggunakan perasan air jeruk nipis dicampur
pasien untuk meningkatkan asuhan keperawatan yang lebih efektif dan efisien.
BAB V
PENUTUP
Keperawatan pada An.A dengan menggunakan media perasan air jeruk nipis pada
5.1. Kesimpulan
1. Pengkajian
Hasil pengkajian pada An. A dengan ISPA berbeda dengan yang terdapat
batuk dan pilek, sesak. sering terbangun tengah malam karena sering
batuk
2. Analisa data
Dari ketiga diagnose yang muncul pada An. A dengan ISPA, diagnose
4. Intervensi
a. Identifikasi batuk
5. Implementasi
a. Monitoring Batuk
semi fowler atau fowler, Berikan perasan air jeruk nipis ( 3 x sendok
c. Pemantauan Respirasi:
6. Evaluasi
Penyakit, hasil yang di dapat adalah : Suhu tubuh klien membaik, Suhu
diagnosa ketiga Gangguan pola tidur b/d Batuk berdahak hasil yang
didapat adalah, klien dapat tidur dengan nyenyak, dan tidak sering
5.2. Saran