i
LEMBAR PERSETUJUAN
sembuh pada pasien rawat inap di Ruang Anggrek RSUD Prof. Dr.
W. Z Johannes Kupang.
Mengetahui
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
skripsi ini dengan judul “Hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan motivasi
untuk sembuh pada pasien rawat inap di ruang Anggrek RSUD Prof. Dr. W. Z
Johannes Kupang”.
dan kendala karena keterbatasan penulis yang dimiliki, Namun menyadari bahwa itu
tak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik secara moril maupun secara materil. Pada
1. Rudizon B. Doko Patty, SE, M.MKes, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
5. Direktur RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang yang telah memberikan ijin
v
6. Pasien Ruang Anggrek RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang yang telah
7. Dosen dan staf Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Kupang yang telah
8. Keluarga besarku (Bapa, Mama, Kakak, Adik serta semua keluarga) khusus utk
mama Theresia Telik Bria dan Sr. Helga PRR yang telah memberikan dukungan
doa, dan materi beserta cinta kasih kepada penulis selama mengikuti pendidikan
9. Spesial untuk keluarga kecilku tercinta (suami Anselmus B. Nahak dan anak
kasihsayang yang tulus yang mendorong penulis menjadi orang yang lebih baik.
10. Teman-teman seangkatan KPN 14 1B, yang telah banyak memberikan bantuan
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, baik secara
skripsi ini. .
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
skripsi ini.
Penulis
vi
MOTTO
Oleh :
ANISIA ERITA RIKA
ABSTRAK
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN
MOTIVASI UNTUK SEMBUH PADA PADA PASIEN RAWAT
vii
INAP DI RUANG ANGGREK RSUD PROF. DR. W.Z
JOHANNES KUPANG
Anisia Erita Rika 1, Syahrir, S.Kep.,M.Si 2
PROGRAM STUDI S-1 KEPERWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NUSANTARA KUPANG
TAHUN 2017
Banyak persoalan yang muncul ketika seseorang menderita penyakit tertentu
tetapi tidak memiliki motivasi untuk sembuh terhadap dirinya sendiri. Hambatan ini
terjadi karena kurangnya dukungan dari lingkungan pasien. Kemampuan komunikasi
therapeutik perawat dapat memberikan dukungan dan semangat bagi pasien untuk
menerima keadaan yang dialami dan mampu mengadakan perubahan yang dapat
meningkatkan kesehatan pasien.
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui hubungan komunikasi
therapeutic perawat dengan motivasi sembuh pasien rawat inap di ruang Ruang
Anggrek RSUD Prof. Dr. W.Z Johannes Kupang.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, dengan mengambil
desain penelitian adalah cross sectional dengan menggunakan kuesioner berisi 20
pertanyaan komunikasi terapeutik perawat dan 10 pertanyaan motivasi sembuh yang
diberikan kepada 36 responden yang pengambilan sampelnya menggunakan teknik
purposive sampling padapasien rawat inap di Ruang Anggrek RSUD Prof. Dr. W. Z.
Johannes Kupang pada bulan Desember 2017. Selanjutnya data yang terkumpul
dengan menggunakan kuisioner dan pengolahan data dengan SPSS 16 dengan uji
Korelasi Spearman Rank.
Hasil pengolahan data dan uji Korelasi Spearman Rank menunjukkan korelasi
antara komunikasi therapeutic perawat dengan motivasi sembuh pasien rawat inap
diperoleh koefisien korelasi = 0,632 dengan signifikansi atau P=0,000 < 0,05 artinya
bahwa komunikasi terapeutik perawat berhubungan dengan motivasi sembuh pasien
rawat inap.
Simpulan dari penelitian ini membuktikan bahwa terdapat hubungan antara
komunikasi terapeutik perawat dengan motivasi sembuh pasien rawat inap, dimana
komunikasi terapeutik perawat berhubungan dengan meningkatnya motivasi sembuh
pasien rawat inap.
Kata Kunci : Komunikasi Therapeutik, Motivasi Sembuh
ABSTRACT
NURSING THERAPEUTIC COMMUNICATION LINK WITH THE
MOTIVATION TO RECOVER ON PATIENT CARESTAY AT THE ORCHID
viii
ROOM PROVINCIAL HOSPITAL, PROF. DR. W. Z
JOHANNES KUPANG
Anisia Erita Rika 1, Syahrir, s. Kep., M. Si 2
NURSING STUDY PROGRAMSHIGH SCHOOL HEALTH SCIENCE
NUSANTARA KUPANG
YEAR 2017
Many of the issues that arise when a person is suffering from a particular
disease but have no motivations to recover against himself. These barriers occur due
to lack of support from the patient's environment. Therapeutik communication skills
nurses can provide support and encouragement for patients to receive the State
experienced and able to hold the changes that can improve the health of patients.
The goal of the research is to know the communication link with the
motivation of nurses therapeutic cured patients hospitalization in Hospitals Orchid
Room, Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang.
This research is a type of quantitative research, by taking the research design
is cross sectional by using the questionnaire contains 20 questions the therapeutic
communication nurses and 10 questions the motivation of cured given to 36
respondents that capture sampelnya using purposive sampling technique in patients
hospitalised in the Orchid Provincial Hospital, Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang in
December 2017. Furthermore the data collected by using questionnaire and data
processing with SPSS 16 wirh Spearman Rank Correlation Test.
The results of the data processing and correlation of Spearman Rank test
showed a correlation between communication therapeutic nurse with the motivation
of cured patients of inpatient care obtained correlation coefficient = 0.632 with
significance or P = 0.000 < 0.05 means that communication nurse related therapeutic
motivation cured patient hospitalization.
A summary of this research proves that there is a relationship between
therapeutic communication the nurse with the motivation of cured patients of
inpatient care, therapeutic communication where nurses relate to increasing the
motivation of cured patients hospitalization.
Keywords: Communication Therapeutic , Motivation Cured
DAFTAR ISI
ix
HALAMAN JUDUL .......................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN………..............................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................iii
KATA PENGANTAR......................................................................................iv
MOTO………………………………………………………………………...v
ABSTRAK…………………............................................................................vi
ABSTRACK……………………….................................................................viii
DAFTAR ISI .......................................................................................x
DAFTAR TABEL .......................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xiv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.........................................................................1
1.2. Rumusan Masalah....................................................................4
1.3. Tujuan Penelitian ....................................................................4
1.4. Manfaat Penelitian...................................................................5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORITIK
2.1. Tinjauan Pustaka......................................................................7
2.2. Landasan Teori........................................................................10
2.2.1. Konsepmotivasisembuh..................................................10
2.2.2. Konsepkomunikasitherapeutik........................................25
2.2.3. Hubungan komunikasi terapeutic perawat dengan
Motivasi utuk sembuh.........................................................46
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konseptual..............................................................49
3.2. Hipotesis .................................................................................51
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian........................................................................52
4.2. Rancangan Penelitian...............................................................42
4.3. Lokasi dan Waktu Penelitian...................................................42
4.4. Populasi dan Sampel................................................................53
4.5. Kerangka Operasional.............................................................55
4.6. Identifikasi Variabel ...............................................................57
4.7. Teknik Dan Prosedur Pengumpulan Data................................60
4.8. Pengolahan Data dan Analisa Data..........................................62
BAB 5 HASIL PENELITIAN
5.1. GambaranUmumLokasiPenelitian……...................................65
5.2. HasilPenelitian….....................................................................66
BAB 6 PEMBAHASAN
6.1.Komunikasi Therapeutik Perawat……....................................70
6.2. Motivasi Sembuh….................................................................71
6.3.Hubungan Komunikasi Therapeutik Dengan
x
Motivasi Sembuh…..................................................................72
BAB 7 PENUTUP
7.1. Kesimpulan…..........................................................................76
7.2. Saran…………………............................................................76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
xi
Nomor Judul Tabel Halaman
DAFTAR GAMBAR
xii
Tabel 3.1 Kerangka Konseptual..........................................................................49
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
Lampiran1 Lembar Permohonan Kesediaan Menjadi Responden
Lampiran2 Surat Pernyataan Kesediaan Menjadi Responden
Lampiran3 Petunjuk Pengisian Kuisioner
Lampiran4 Kuisioner Penelitian
Lampiran5 Rekapitulasi Hasil Penelitian
Lampiran 6 Hasil Pengolahan data SPSS
Lampiran 7 Surat Pengambilan Data Awal
Lampiran 8 Surat Selesai Penelitian
Lampiran 9 Lembar Konsultasi
Lampiran 10 Jadwal Skripsi
Lampiran 11 Surat Keaslian Penelitian
Lampiran 12 Dokumentasi Penelitian
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
Motivasi merupakan suatu tenaga atau faktor yang terdapat dalam diri
pencapaian tujuan. Motivasi tidak akan terjadi jika tidak di rasakan rangsangan
hal semacam itu di atas yang akan menumbuhkan motivasi dan motivasi yang
tumbuh dapat menjadi motovasi atau dorongan untuk mencapai tujuan (Irwanto,
1996).
dukung adanya keinginan untuk sembuh dari diri pasien tersebut di pastikan akan
dengan adanya motivasi pasien akan mau melakukan pengobatan. Motivasi untuk
sembuh menjadi suatu kekuatan yang berasal dari dalam diri pasien yang
1
kesembuhannya sendiri, hambatan ini mungkin terjadi karena sebagian besar
banyak dukungan dan bantuan dari diri orang lain yang ada di sekitarnya,
sakit/dokter, perawat dan tim medis lainnnya. Perawat adalah profesi yang sangat
pengalaman belajar timbal balik dan pengalaman emosional korektif bagi pasien.
dengan kredibilitas tinggi. Dalam hal iniupaya dilakukan oleh perawat yang
2
informasi dapat menjadi salah satu jalan keluar yang positif bagi pasien untuk
menerima dengan tenang dan berani atas beban penderitaan yang di alami.
Namun saat ini hubungan perawat dengan pasien kian singkat hanya berfokus
pada fase kerja di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang menunjukan
berkomunikasi. Tidak heran pada saat melakukan tindakan tersebut pasien tampak
ketakutan, gelisah, menarik napas panjang, wajah tampak cemas, dengan di tandai
RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang, saat ini masih ditemukan perawat yang
3
Motivasi Untuk Sembuh Pada Pasien Rawat Inap Di RSUD Prof. DR. W. Z
Johannes Kupang”.
sembuh pada pasien rawat inap di Ruang Anggrek RSUD Prof. Dr. W. Z
Johannes Kupang
motivasi untuk sembuh pada pasien rawat inap di Ruang Anggek RSUD Prof.
4
1.4 Manfaat Penelitian
inap.
5
1.4.2 Manfaat Teoritis
mutu pelayanan rumah sakit dan dapat dipakai sebagai pedoman penelitian
selanjutnya.
6
BAB 2
7
kesalahan dari pengujian hipotesis ini sebesar 1% sehingga tingkat
2.1.2 Cicilia Graita Purwa (2014), dengan judul “Hubungan antara kualitas
8
2.1.3 Yuwanda Diningsih (2015), dengan judul “Hubungan Komunikasi
9
2.2 Landasan Teori
dan tujuan atau akhir dari gerakan atau perbuatan. Karena itu,
sebagainya.
10
Motivasi adalah keadaan pribadi seseorang yang
itu didorong oleh sesuatu kekuatan dari dalam diri orang itu.
maupun fisik.
11
2.2.1.2 Unsur-unsur motivasi
a) Kebutuhan
b) Tingkah laku
diinginkannya.
c) Tujuan
laku.
12
Tingkah laku yang dilatar belakangi oleh adanya
13
sedangkan motif sekunder tidak berhubungan dengan
puas.
kebutuhan.
14
sehari-hari bisa merupakan motif tunggal ataupun motif
bergabung.
(Sobur, 2003:297) .
15
f) Motivasi Biogenetis, Sosiogenetis, dan Teogenetis
16
2.2.1.4 Faktor yang mempengaruhi motivasi
eksternal.
a) Faktor internal
internal meliputi :
1) Faktor fisik
17
munculnya motivasi tersebut. Pasien dengan fungsi
4) Kematangan usia
b) Faktor Eksternal
18
Faktor eksternal adalah faktor motivasi yang berasal
eksternal meliputi :
1) Faktor lingkungan
2) Dukungan sosial
19
yang diberikan oleh keakraban sosial atau didapat
4) Media
20
informasi pengetahuan tentang penyakit, nasehat, atau
secara utuh secara fisik, mental (rohani) dan sosial, dan bukan
atau kesakitan.
21
diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sembuh adalah hal
2007).
22
2.2.1.6 Aspek-aspek motivasi kesembuhan
pada sesuatu.
23
yang dibangkitkan oleh rasa saling percaya antara dokter dan
b) dokter
24
pasien (Nurjannah, 2001). Hubungan perawat dengan pasien
2.2.2.1 Komunikasi
a) Pengertian
25
menyususun dan menghantarkan suatu pesan dengan cara yang
b) Tujuan Komunikasi
26
Berdasarkan beberapa pengertian/definisi di atas, dapat
1) Menyampaikan ide/informasi/berita
4) Memberikan pendidikan
1) Komunikasi Tertulis
di ajak berkomunikasi.
27
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi dengan
1) Komunikator
2) Komunikasi
3) Pesan
sampaikan.
4) Media komunikasi
5) Kegiatan “encoding”
6) Kegiatan “decoding”
28
Yaitu penafsiran pesan oleh komunikan pada saan menerima
pesan.
a) Pengertian
antara perawat dank lien, dalam hubungan ini perawat dan klien
29
untuk menyelesaikan masalah klien. Maksud komunikasi adalah
reaksi oang lain secara langsung, baik secara verbal maupun non
verbal.
komunikasi terapeutik.
30
1) Membantu mengatasi masalah klien untuk mengurangi beban
klien/pasien.
berikut ini:
31
Keliat dalam Sudiati (2004) menjelaskan prinsip-prinsip
dianut.
pasien.
mempertahankan konsistensinya.
32
8) Memahami betul arti simpati sebagai tindakan yang
terapeutik.
darihubungan terapeutik
10) Mampu berperan sebagai role model agar dapat menjuka dan
mengganggu.
manusiawi.
33
Telah disebutkan sebelumnya bahwa komunikasi terapeutik
1) Tahap Persiapan/Pra-Interaksi
34
cemas, dia tidak akan mampu mendengarkan apa yang dikatan
klien.
2) Tahap perkenalan/Orientasi
telah lalu
35
(3) Menggaliikiran dan perasaan serta mengidentifikasi
ini dengan baik karena tahapan ini merupakan dar bagi hubungan
3) Tahap Kerja
36
ini merupakan usaha untuk memadukan dan menegaskan hal-hal
4) Tahap Terminasi
perawat dank lien, setelah hal ini dilakukan perawat dank lien
proses keperawatannya.
37
Menyepakati tindak lanjut terhadap interaksi yang telah
secara psikologis, ada dua dimensi, yaitu dimensi respons dan dimensi
(1) Berhadapan
38
(6) Berjabat tangan.
ketidakjelasan penyampaian.
39
peran (Stuart dan Sundeen, 1998). Dimensi ini harus
(a) Konfrontasi
klien.
(b) Kesegeraan
dukungan klien.
40
Tiap klien tidak sama oleh karena itu diperlukan penerapan
2) Menunjukan penerimaan
sendiri.
5) Klarifikasi
6) Memfokuskan
8) Menawarkan informasi
9) Diam
10) Meringkas
pembicaraan.
41
15) Menetapkan kejadian secara teratur akan menolong perawat
17) Refleksi
1) Perkembangan
lancar.
2) Emosi
42
3) Jenis kelamin
5) Lingkungan
yang efektif. Suasana yang bising, tidak ada privasi yang tepat
nyamanan.
6) Jarak
43
h) Hubungan Perawat dan Klien/Helping Relationship
1) Kejujuran
44
menaruh rasa percanya pada lawan bicara yang terbuka dan
atau sikap yang tidak jujur. Sangat penting bagi perawat untuk
apabila hal tersebut tidak dilakukan maka klien akan menarik diri,
3) Bersikap positif
45
Untuk mencapai kehangatan dan ketulusan dalam hubungan yang
Hubungan antara variabel adalah hal yang penting untuk dilihat dalam
berhubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain.. Variabel bebas
46
Komunikasi merupakan komponen yang penting dalam kehidupan
motivasi untuk kesembuhan pasien dan bersifat terapi. Menurut teori dari
Perawat adalah profesi yang sangat dekat dengan pasien yang memungkinkan
47
pasien yang dapat meningkatkan pemahaman pasien sebagai manusia
48
BAB 3
49
Faktor Internal Faktor Eksternal
1. Fisik 1. Lingkungan
sendiri
5. Media
6. Pendidikn
Keterangan :
: Teliti
- - - - - - - - - - - : Tidak Diteliti
: Berpengaruh
50
3.2. Hipotesis Penelitian
Terapeutik Perawat Dengan Motivasi Untuk Sembuh Pada Pasien Rawat Inap
51
BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN
Rawat Inap Di Ruang Anggrek RSUD Prof. Dr. W.Z Johannes Kupang.
penelitian ini rancang bangun yang di gunakan adalah Cross Sectional, yang
mana dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui hubungan antara komunikasi
Terapeutik Perawat dengan Motivasi untuk Sembuh pada Pasien Rawat Inap Di
52
4.4 Populasi dan Sampel
4.4.1 Populasi
4.4.2 Sampel
53
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
semalam)
subyek yang memenuhi kriteria inklusi dan studi karena berbagai sebab
54
4.4.4 Teknik Sampling
abstrak, logika secara arti harfiah dan akan membantu peneliti dalam
55
Populasi
Seluruh pasien yang menjalani perawatan inap (opname) di ruang
Anggrek RSUD Prof. Dr. W. Z Johannes Kupang. Sebanyak 56
orang yang memenuhi kriteria pada bulan November 2017
Purposive sampling
Sampel
Jumlah sampel 36 orang
Pengambilan data
(Kuesioner)
Penyajian Hasil
Kesimpulan
56
Menurut Suryabrata (1998:72) “variabel sebagai segala sesuatu yang akan
57
Variabel Defenisi Cara Alat Skala Skor
58
Variabel Independen
Komunikasi Komunikasi Membagi Kuisioner Ordinal Pertanyaan Positif:
kesembuhan (STS): 4
Setuju (S): 2
Variabel dependen
Motivasi Motivasi sembuh Membagi Kuesione Ordinal Pertanyaan Positif:
59
mendorong, Sangat Tidak Setuju
membangkitkan, (STS): 4
mengontrol
seseorang serta
mengarahkan pada
tindakan
penyembuhan atau
dideritanya selama
membentuk suatu
sosial yang
memungkinkan
60
seseorang hidup
produktif secara
a) Data primer
b) Data Sekunder
Z Johannes Kupang.
adalah dengan menyebarkan alat ukur berupa kuesioner atau angket yang
Prof. Dr. W.Z Johannes Kupang serta kepala ruangan ruang Anggrek .
61
Peneliti memberikan informasi tentang tujuan penelitian, bagi yang setuju
sampel dengan kriteria sampel yaitu kriteria inklusi yaitu pasien dalam
terapeutik perawat dengan pasien dan motivasi untuk sembuh untuk di isi.
62
responden, yaitu memberikan kode jawaban secara angka atau kode
b. Coding, yaitu member kode jawaban secara angka atau kode tertentu
data yang sudah di entry tidak terdapat kesalahan dan siap di analisis.
telah dibuat untuk variabel yang diukur dan ditampilkan kedalam bentuk
tabel.
a. Analisa Univariat
ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel yang
terapeutik perawat dan motivasi sembuh pada pasien rawat inap, yang
63
meliputi karakteristik responden menurut usia, jenis kelamin, dan lama
di rawat inap.
b. Analisa Bivariat
intreprestasi hasil jika pada tingkat signifikan P < 0,05 maka, dapat
inap, sebaliknya jika nilai signifikan P > 0,05 maka, dapat disimpulkan
64
BAB 5
HASIL PENELITIAN
rumah sakit rujukan dari rumah sakit lain dan puskesmas terpadu di wilayah
65
provinsi NTT. Hal ini berdasarkan SK Menkes No. 9/Menkes/SK/95 tentang
RSUD. Prof. Dr. W. Z. Johannes sebagai rumah sakit Tipe B pendidikan serta
BLUD RSUD Prof. Dr. W.Z Johannes Kupang memiliki 2 unit rawat
jalan dan 14 unit rawat inap. Fasilitas layanan di unit rawat inap terdiri dari
instalasi rawat inap, instalasi rawat jalan, instalasi gawat darurat, instalasi
IGD merupakan ruang perawatan yang menjadi bagian dari instalasi rawat
Isntalasi Rawat Inap Ruang Anggek (Kelas II Wanita). Dengan jumlah kamar
lima yaitu kamar A,B,C,D masing-masing 4 tempat tidur dan kamar E hanya
dengan motivasi untuk sembuh pada pasien rawat inap di RSUD Prof. Dr. W.
66
Dari ke 36 responden yang dijadikan sampel penelitian
(11%).
67
5.2.2. Data Khusus
68
5.2.2.3 Hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan motivasi
untuk sembuh pada pasien rawat inap.
Tabel 5.5 Distribusi hubungan komunikasi terapeutik
perawat dengan motivasi untuk sembuh pada pasien
rawat inap
Motivasi Sembuh Koefisien
Total Prevalensi
Komunikasi Tinggi Sedang Kolerasi
Terapeutik
F % F % F %
Baik 12 33 0 0 12 33,3
0,632
orang (44%).
69
komunikasi terapeutik perawat dengan motivasi untuk sembuh
Z. Johannes Kupang.
BAB 6
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang meliputi
komunikasi terapeutik perawat klien, motivasi sembuh pada pasien rawat inap dan
hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan motivasi untuk sembuh pada pasien
rawat inap.
70
6.1 Komunikasi therapeutik perawat dengan motivasi untuk sembuh pada
Kupang
Hal ini di dukung oleh penelitian Cicilia Graita Purwa (2014), hasil
memiliki pengaruh positif yang kuat atau tinggi dengan motivasi pasien untuk
sembuh.
pasien.
71
6.2 Motivasi Sembuh Pada pasien Rawat Inap Di Ruang Anggek RSUD Prof.
tujuan dan kekuatan yang mendorong individu merupakan aspek penting dari
motivasi sembuh.
pasien akan selalu berpikir positif, karena dengan berpikir positif maka pasien
akan terjauh dari hal-hal negatif yang bisa menghambat semangat dan
motivasinya untuk segera sembuh dari penyakit yang diidapnya. Pada aspek
rumah sakit mempunyai satu tujuan, yaitu segera sembuh dari penyakit yang
memotivasi dirinya untuk mencapai tujuan tersebut dan pada aspek kekuatan
yang mendorong individu, kekuatan dari dalam dan luar diri pasien akan
sekitar, keluarga dan teman- teman akan semakin membantu pasien untuk
lebih memotivasi dirinya. Sedangkan kekuatan dari dalam diri pasien antara
72
lain dengan selalu berpikir positif juga akan mempengaruhi motivasi untuk
lebih umum yang menunjuk pada seluruh proses gerakan, termasuk situasi
yang mendorong, dorongan yang timbul dalam diri individu, tingkah laku
yang ditimbulkannya dan tujuan atau akhir dari gerakan atau perbuatan.
Karena itu, bisa juga dikatakan bahwa motivasi berarti membangkitkan motif,
untuk berbuat sesuatu dalam rangka mencapai suatu kepuasan atau tujuan.
Sembuh Pada Pasien Rawat Inap di Ruang Anggrek RSUD Prof. Dr.
Dilihat dari uji statistik tabulasi silang Korelasi Spearman Rank Test
terhadap staf medis dan daya tarik yang diperlihatkan akan menimbulkan
ketaatan atau kepatuhan pasien terhadap staf medis hal ini merupakan
73
Hal ini di dukung oleh penelitian Cicilia Graita Purwa (2014), hasil
memiliki pengaruh positif yang kuat atau tinggi dengan motivasi pasien untuk
sembuh.
rumah sakit sebagai tempat rujukan pasien (Istiyanto dan Syafei, 2003:1).
Komunikasi akan sangat menolong tidak saja bagi pasien tapi juga untuk staf
medis. Bagi staf medis informasi mengenai pasien sangat penting untuk
merupakan suatu bentuk pengobatan, karena tidak jarang pasien merasa puas
kesembuhan pasien juga dapat dipengaruhi oleh penciptaan suasana fisik dan
percaya terhadap staf medis dan daya tarik yang diperlihatkan akan
74
menimbulkan ketaatan atau kepatuhan pasien terhadap staf medis hal ini
memiliki sikap positif, aspek berorientasi pada pencapaian suatu tujuan, dan
semangat hidup merupakan hal yang sangat penting bagi seorang pasien yang
untuk sembuh, maka besar pula kemungkinan dirinya untuk sembuh (Uno,
2007:1).
Adanya rasa tulus dan iklas dalam memberikan perawatan pada pasien
akan membuat pasien merasa nyaman, dan dengan rasa itulah dapat
sembuh.
75
mempengaruhi perilaku orang lain, sehingga keberhasilan dari motivasi
BAB 7
PENUTUP
76
7.1 Kesimpulan
pada bab sebelumnya, maka pada bagian ini akan diuraikan beberapa
7.1.2. Motivasi untuk sembuh pada pasien rawat inap dari 36 responden
7.2 Saran
verbal maupun non verbal agar tetap tercipta hubungan yang benar-
penyakitnya.
77
7.2.2. Bagi Peneliti Selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
78
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik edisi
Revisi. Jakarta: PT Rineka Pustaka.
Azwar, Syaifudin. 2002. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
------------------------ 2003. Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya. Cetakan
keenam. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Baradero, dkk. (2006). Seri Asuhan keperawatan : Klien Gangguan Sistem
Reproduksi dan Seksualitas, Jakarta: ECG
Citthy, R.T ( 1997). Profesional Nursing for Consept and Challenges. W.B. Sounders
: Company Philadelphia
DeVito, J.A. 1997. Komunikasi Antarmanusia, penj. Agus Maulana. Jakarta:
Professional Book
Efeendy, O. U. 2004. Jurnal : Dinamika Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya
Friedman, H. S, Schustack, M. W. 2006. Kepribadian (Teori Klasik dan Riset
Modern). Jakarta : Erlangga
Gerungan, W. A. 2010. Psikologi Sosial. Cetakan ketiga. Bandung : PT Refika
Aditama
Hermawan, A. H. 2009. Jurnal : Persepsi Pasien Tentang Pelaksanaan Komunikasi
Terapeutik Perawat Dalam Asuhan Keperawatan Pada Pasien Di Unit Gawat
Darurat RS Mardi Rahayu Kudus. 2009
Irmwanto. 1997. Psikologi Umum. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Istiyanto, S.B dan Syafei M. 2003. Jurnal : Studi Komparatif Strategi Komunikasi
Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas dan Rumah Sakit Margono Soekarjo
Purwokerto Terhadap Penyembuhan Pasien.
Keliat, B. A. 2003. Hubungan Terapeutik Perawat-Klien. EGC: Jakarta
Kozier dan Erb. 1999. Fundamental of Nursing: Concept and Practice. St. Louis:
Mosby.
Kurniawan. 2011. Skripsi : Hubungan Antara Komunikasi Terapeutik Oleh Perawat
Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Keperawatan Di
Ruang Rawat Inap Kenanga RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Muhamadiyah Pekajangan Kabupaten Pekalongan
Latipun, Moeljono Notosoedirdjo. 1999. Kesehatan Mental. Cetakan ketiga. Malang :
UMM Malang
79
Liliweri, Alo. 2008. Dasar-Dasar Komunikasi Kesehatan. Cetakan kedua.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar
-------------------. 2011. Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Cetakan ke-1. Jakarta :
Kencana Prenada Media Group
Machfoedz, M. 2009. Komunikasi Keperawatan (Komunikasi Terapeutik).
Yogyakarta : Penerbit Ganbika
Mundakir. 2006. Komunikasi Keperawatan Aplikasi Dalam Pelayanan. Graha Ilmu:
Yogyakarta
Notoatmodjo. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta : Jakarta
Nursalam, 2007. Manajemen Keperawatan Edisi 2. Salema Medica: Jakarta
Nurhayati. 2011. Tesis : Hubungan Pola komunikasi dan Kekuatan Keluarga Dengan
Perilaku Seksual Beresiko Pada Remaja di Desa Tridaya Sakti Kecamatan
Tambun Selatan Kabupaten Bekasi. Depok : Universitas Indonesia : Fakultas
Ilmu Keperawatan Program Megister Ilmu Keperawatan
Nurjannah, Intansari. 2001. Hubungan Terapeutik Perawat dan Pasien. FK UGM.
Yogyakarta
Nurjannah, Intansari. 2005. Komunikasi Terapeutik (Dasar-dasar Komunikasi Bagi
Perawat). Yogyakarta : Mocomedia
Perry A. G, Potter P. A. 2005. Fundamental Keperawatan (Konseo, Proses, dan
Praktik). Penerbit Buku Kedokteran EGC
Purba, J. M. 2003. Jurnal : Komunikasi Dalam Keperawatan. Digital Library
Universitas Sumatra Utara
Rachmawati T dan Turniani. 2002. Jurnal : Pengaruh Dukungan Sosial dan
Pengetahuan Penyakit TBC Terhadap Motivasi Untuk Sembuh Penderita
Tubercolosis Paru Yang Berobat Di Puskesmas. Peneliti Puslitbang Sistem
dan Kebijakan Kesehatan : Surabaya
Rakhmat, Jalaluddin. 2007. Psikologi Komunikasi edisi revisi. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya
Setiawa, Tanjung M. S. 2005. Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatera Utara : Efek
Komunikasi Terapeutik Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Di
Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan. Volume I
80
Smet, Bart. 1994. Psikologi Kesehatan. Jakarta : PT Gramedia Widiarsarana
Indonesia
Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia
Stuart, WG & Sundeen. 15.Buku Saku Keperawatan Edisi III .ECG: Jakarta
Stuard, G.W., dan M.L. Laraia. 1998. Principle and Practice of Psychiatric Nursing.
Edisi keenam. St. Louis: Mosby.
Sugiyo. 2005. Komunikasi Antarpribadi. Semarang : UNNES PRESS
Suryabrata, Sumadi. 1998. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Pustaka
-------------------------. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers
Taylor, C.; C. Lillis; dan P. LeMone. 1989. Fundamental of Nursing : The Art and
Science of Nursing Care. Philadelphia: J.B. Lippincott.
V. Wiratna Sujarweni, 2008). Belajar Mudah SPSS Untuk Penelitian. Global Media
Informasi
Uno, B.H. 2007. Jurnal : Teori Motivasi Dan Pengukurannya. Jakarta. Vol.1
81
LAMPIRAN I
1
LAMPIRAN II
PENELITIAN
Yang dilakukan oleh Anisia Erita Rika, Mahasiswa Stikes Nusantara pada
Tanda tangan saya ini menunjukkan bahwa saya telah diberi informasi dan
2
LAMPIRAN III
1. Anda tidak perlu tulis nama lengkap pada lembar kuisioner ini. Cukup dengan
inisial.
penelitian ini.
3. Anda dipersilahkan memberi tanda chek list( ) pada jawaban yang telah di
sediakan.
5. Dalam hal ini tidak ada penilaian yang buruk, juga tidak ada benar atau salah.
3
LAMPIRAN IV
LEMBAR KUESIONER
I. Identitas
Umur : Tahun
Jenis Kelamin :
Lama Sakit :
anda dengan memberikan tanda check list ( ) pada kotak yang telah
disediakan.
2. Tidak Setuju
3. Setuju
4. Sangat Setuju
4
II. Skala Komunikasi Therapeutik
No Pertanyaan STS TS S SS
5
13 Perawat selalu memberikan kesempatan
kepada saya untuk bercerita dan bertanya
tentang penyakit saya.
14. Perawat berbicara dengan bahasa yang
sulit saya mengerti.
15. Perawat selalu menjelaskan tentang
informasi untuk penyakit yang saya idap.
6
III. Skala Motivasi Sembuh
No Pertanyaan STS TS S SS
1. Saya pasti sembuh dari penyakit ini.
2. Saya harus segera sembuh dari penyakit
ini.
3. Saya merasa lelah menghadapi penyakit
ini.
4. Saya takut bila penyakit saya ini tidak
bisa sembuh.
5. Perawat selalu memotivasi saya untuk
segera sembuh dari penyakit ini
6 Lingkungan rumah sakit membuat saya
merasa nyaman menjalani proses
penyembuhan ini.
7. Dukungan dari keluarga membuat saya
ingin segera sembuh dari penyakit ini.
8. Minum obat akan mempercepat
kesembuhan.
9. Saya merasa tidak kunjung sembuh dari
penyakit ini.
10. Setelah di rawat dirumah sakit ini, saya
pasti akan pulih seperti semula.
7
LAMPIRAN 6
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
8
Komunikasi Therapeutik
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Motivasi Sembuh
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
9
Correlations
Komunikasi
Terapheutik Motivasi Sembuh
N 36 36
N 36 36
10
11
12
13
LAMPIRAN 9
PRODI : S1 KEPERAWATAN
PerawatDenganMotivasiUntukSembuhPadaPasienRaw
JohanesKupang
BAB 1
3 13/11/2012 Revisi
15
5 16/11/2012 BAB 2 Revisi
LAMPIRAN 12
16
Gambar 1 Pengisian Lembar Kuisioner
17
Gambar 3. Penjelasan Kuisioner Gambar 4. Pengisian Biodata
18
Nama : Anisia Erita Rika
Agama : Katolik
Email : erynahak@gmail.com
PENDIDIKAN FORMAL
19