Anda di halaman 1dari 28

Keputihan

Fluor
Albus/Leukorrhea
Yoshua Adhinugraha M
(030.10.284)
Devina Cahyani W
(030.11.071)

Pendahuluan
Banyak

dikeluhkan wanita dari segala usia: > 1/3


penderita klinik-klinik ginekologi di Indonesia
(80% diantaranya merupakan patologis)
Sangat mengganggu baik dalam kehidupannya
sehari-hari maupun dalam hubungan dengan
suami.

Rasa tidak nyaman


ketidaktentraman bekerja
rasa rendah diri
cemas akan kemungkinan kanker

Definisi
Keluarnya

cairan berlebihan bukan


darah dari liang senggama (vagina),
yang disertai oleh perasaan gatal, nyeri,
rasa terbakar di bibir kemaluan atau
kerap juga disertai bau busuk dan rasa
nyeri
sewaktu
berkemih
atau
senggama.
Leukorrhea bukanlah suatu penyakit
melainkan suatu gejala

Epidemiologi
Penyebab

tersering: vaginosis bakterial yang


kejadiannya dua kali lebih sering dari
kandidiasis vaginal. 50% kasus asimtomatik
Penyebab infeksi tersering adalah
kandidiasis vulvovaginal yang menyerang
sekitar 75% wanita selama masa reproduksi
mereka.
Frekuensi leukorea di bagian Ginekologi
RSCM Jakarta adalah 2,2% dan di RS Sutomo
Surabaya adalah 5,3%.

Klasifikasi
Leukorrhea

Fisiologis
Leukorrhea Patologis

Hubungan Leukorea dan


Siklus Haid

Etiologi

Fluor albus Patologis

Infeksi
Bakteri

(gonokokus, klamidia trakomatis, gardanerella


vaginalis, treponema pallidum)
Jamur (candida albicans)
Parasit (trichomonas vaginalis)
Virus (herpes, HPV)

Iritasi
Tumor/jar abnormal
Benda Asing
Radiasi/Fistula/Psikologis/Idiopatik

Patogenesis
Vagina

(N): hubungan dinamis Lactobacillus


acidophilus dengan flora endogen lain, estrogen,
glikogen, pH vagina dan hasil metabolit lain.
Lactobacillus acidophilus menghasilkan endogen
peroksida yang toksik terhadap bakteri patogen.
pH vagina yang rendah sampai 3,8-4,5 dan pada
level ini dapat menghambat pertumbuhan
bakteri lain.
Perubahan keseimbangan ini Keputihan

Gejala
Keputihan

yang disertai rasa gatal,


ruam kulit dan nyeri.
Sekret vagina yang bertambah banyak
Rasa panas saat kencing
Sekret vagina berwarna putih dan
menggumpal
Berwarna putih kerabu-abuan atau
kuning dengan bau yang menusuk

Pemeriksaan Fisik
PF

Umum
PF Khusus

Inspeksi dan palpasi genitalia eksterna


Pemeriksaan spekulum untuk melihat
vagina dan serviks
Pemeriksaan pelvis bimanual

Pemeriksaan Penunjang
Pengukuran pH
Penentuan pH dengan kertas indicator (N: 3.0-4.5)
Hasil pengukuran pH cairan vagina

Pada pH vagina 6.8-8.5 sering disebabkan


Gonokokus
Pada pH vagina 5.0-6.5 sering disebabkan
Gardanerrella vaginalis
Pada pH vagina 4.0-6.8 sering disebabkan
albican
Pada pH vagina 4,0-7.5 sering disebabkan
trichomoniasis tetapi tidak cukup spesifik.

oleh
oleh
candida
oleh

Pemeriksaan Penunjang
Penilaian sedian basah
KOH 10% dan garam fisiologis (NaCl 0.9%). Cairan dapat diperiksa
dengan melarutkan sampel dengan 2 tetes larutan NaCl 0,9% diatas
objek glass dan sampel kedua di larutkan dalam KOH 10%. Penutup
objek glass ditutup dan diperiksa dibawah mikroskop.
Trikomonas vaginalis akan terlihat jelas dengan NaCl 0.9% sebagai
parasit berbentuk lonjong dengan flagelanya dan gerakannya yang
cepat.
Candida albicans akan terlihat jelas degan KOH 10% tampak sel ragi
(blastospora) atau hifa semu.
Vaginitis non spesifik yang disebabkan oleh Gardnerella vaginalis
pada sediaan dapat ditemukan beberapa kelompok basil, lekosit yang
tidak seberapa banyak dan banyak sel-sel epitel yang sebagian besar
permukannya berbintik-bintik. Sel-sel ini disebut clue cell yang
merupakan ciri khas infeksi Gardnerella vaginalis.

Pemeriksaan Penunjang
Perwarnaan Gram
Neisseria Gonorhoea memberikan
gambaran adanya gonokokus intra dan
ekstra seluler.
Gardnerella vaginalis memberikan
gambaran batang-batang berukuran kecil
gram negative yang tidak dapat dihitung
jumlahnya dan banyak sel epitel dengan
kokobasil, tanpa ditemukan laktobasil.

Pemeriksaan Penunjang
Kultur
Dengan kultur akan dapat ditemukan kuman penyebab
secara pasti, tetapi seringkali kuman tidak tumbuh
sehingga harus hati-hati dalam penafsiran.
Pemeriksaan serologis
Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk mendeteksi
Herpes Genitalis dan Human Papiloma Virus dengan
pemeriksaan ELISA.
Tes Pap Smear
Pemeriksaan ini ditujukan untuk mendeteksi adanya
keganasan pada serviks, infeksi Human Papiloma Virus,
peradangan, sitologi hormonal, dan evaluasi hasil terapi.

Diagnosis
Anamnesis
Fisiologis atau patologis
Kemungkinan adanya benda asing
Neoplasma

Diagnosis
Pemeriksaan klinis
Pada pemeriksaan spekulum harus
diperhatikan sifat cairan

kekentalan
warna
bau serbenda asing
ulkus dan neoplasma (kelompok khusus)

Pemeriksaan dalam dilakukan setelah


pengambilan sediaan untuk lab

Diagnosis
Laboratorium
Dibuat sediaan basah NaCl 0,9% fisiologis untuk
trikomoniasis, KOH 10% untuk kandidias, dan
pengecatan gram untuk bakteri penyebab gonore.
Pemeriksaan tambahan dilakukan bila ada
kecurigaan keganasan.
Kultur dilakukan pada keadaan klinis ke arah
gonore tetapi hasil pemeriksaan gram negatif.
Pemeriksaan serologis dilakukan bila kecurigaan
ke arah klamidia.

Diagnosis
Pengobatan
Pasien dan pasangannya pada waktu
bersamaan
Penyuluhan/ konseling: obat (anjuran), tdk
hubungan selama pengobatan dan harus
pemeriksaan ulang
Pengawasan
Pemeriksaan klinis dan laboratorium untuk
menilai keberhasilan terapi dan menentukan
langkah selanjutnya

Diagnosa Banding
Kanker Serviks
Kanker serviks adalah kanker leher
rahim / kanker mulut rahim tumor ganas
yang tumbuh di dalam serviks yang
disebabkan oleh Human Papiloma Virus
(HPV).

Diagnosa Banding
Infeksi Klamidia
Disebabkan oleh bakteri Chlamydia
trachomatis, yang dapat merusak organ
reproduksi wanita
Gejala klamidia biasanya ringan atau
tidak ada, komplikasi serius dapat
menyebabkan kerusakan ireversibel,
termasuk infertilitas.

Diagnosa Banding
Vaginitis atrofik
Vaginitis tidak menular yang biasanya
disebabkan oleh penurunan hormon karena
menopause, operasi pengangkatan indung
telur, terapi radiasi, atau bahkan setelah
melahirkan terutama pada wanita menyusui.
Kurangnya estrogen menyebabkan jaringan
vagina mengering dan menipis dan juga
dapat menyebabkan bercak.

Diagnosa Banding
Gonorrhea
Gonore (gonorrhea) adalah sebuah penyakit
menular seksual umum yang disebabkan
oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae, bakteri
yang dapat tumbuh dan berkembang biak
dengan mudah di daerah yang hangat
lembab
saluran
reproduksi,
termasuk
serviks, uterus, dan tuba falopi pada wanita,
dan pada uretra pada wanita dan pria.

Tatalaksana (Preventif)
Alat

pelindung
Pemakaian obat/profilaksis
Pemeriksaan dini
Pola hidup baik: diet seimbang, OR
rutin, setia pd pasangan, jaga higiene,
membasuh vagina dengan benar

Tatalaksana (Kuratif)
Fisiologis:

penerangan, hilangkan
kecemasan
Patologis:

Bakteri Antibiotik
Jamur Obat topikal dan sistemik
Parasit Metronidazol peroral
Virus Herpes: Asiklovir
Penyebab lain: psikoterapi, kortikosteroid

Komplikasi
Radang

panggul
Kemandulan
Perlengketan organ-organ genitalia

Prognosis
Biasanya

kondisi-kondisi yang
menyebabkan fluor albus memberikan
respon terhadap pengobatan dalam
beberapa hari
Kadang-kadang infeksi akan berulang
Dengan perawatan kesehatan akan
menentukan pengobatan yang lebih
efektif

TERIMAKASIH

Pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai