Anda di halaman 1dari 93

DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP STATUS

KESEHATAN IBU HAMILAN

DI WILAYAH KOTA MANADO

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Keperawatan Pada Program Studi Ilmu Keperawatan

Universitas Katolik De La Salle Manado

MARTINUS RATUANAK

17061011

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE

MANADO

2021

1
2
3
4
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena
Kasih, Anugerah, serta penyertaanNya yang tidak terhingga kepada saya sehingga
saya dapat menyelesaikan skripsi saya dengan judul “Dampak Pandemi COVID-
19 terhadap Status Kesehatan Ibu Hamil di Wilayah Kota Manado”.

Dengan rasa hormat saya ucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Prof. Johanis Ohoitimur, MSC. Sebagai rector Universitas Katolik De La


Salle Manado.
2. Wahyuni Langelo, BSN., M. Kes. Selaku dekan Fakultas Keperawatan
Universitas Katolik De La Salle Manado
3. Natalia Rakinaung, S.Kep.,Ns.,MNS. Sebagai wakil dekan Fakultas
Keperawatan Universitas Katolik De La Salle Manado.
4. Helly Budiawan, S.Kep.,Ns.,M.Kes. sebagai ketua program studi ilmu
keperawatan Universitas Katolik De La Salle Manado.
5. Dr. Indriani Yauri, MN. Sebagai dosen pembimbing I dan juga sebagai
dosen pembimbing akademik yang selalu sabar dalam membimbing,
mengarahkan dan juga memberikan semangat kepada saya selama
berkuliah di Universitas Katolik De La Salle Manado, terlebih khusus
pada saat proses penyusunan skripsi.
6. Fillia V. Tiwatu, S. Kep., Ns., Sp. Kep. Mat. Selaku dosen pembimbing II
yang selalu dengan sabar dalam membimbing, serta memberikan semangat
kepada saya selama proses penyusunan skripsi.
7. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La
Salle Manado yang sudah mengambil peran yang sangat penting yaitu
mendidik, membagikan ilmu pengetahuan, serta semangat selama
menempuh Pendidikan di Universitas Katolik De La Salle Manado.
8. Dinas Kesehatan Kota Manado yang telah membantu dalam proses
pengambilan data penelitian.
9. Keluarga khususnya Mama dan Papa, yang selalu setia, sabar, memberikan
dukungan Doa, serta bimbingan dalam proses Pendidikan hingga bisa
terselesaikannya skripsi.

5
6
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP STATUS
KESEHATAN IBU HAMIL DI KOTA MANADO
Ratuanak. M1, Yauri. I2, Tiwatu. F3.
Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La Salle Manado
Email: ramanratuanak19@gmail.com

Abstrak
Latar Belakang: Kebijakan pembatasan sosial berskala besar merupakan
upaya untuk mencegah penularan Covid-19. Kebijakan tersebut membatasi
ibu hamil untuk tidak melakukan kunjungan ke klinik atau Puskesmas untuk
melakukan pemeriksaan. Kurangnya kunjungan ibu hamil ke tempat
pelayanan kesehatan mebuat deteksi risiko yang terjadi pada ibu hamil
menjadi berkurang. Hal ini juga berpengaru pada jumlah rujukan yang akan di
lakukan. Beberapa studi melaporkan terjadinya peningkatan jumlah kehamilan
di masa pandemi Covid-19, penurunan yang terjadi pada deteksi risiko tinggi
kehamilan dan rujukan risiko tinggi kehamilan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara kejadian
komplikasi pada wanita hamil sebelum dan sesudah masa Covid-19 di
Wilayah Kota Manado.
Metode: Desain deskriptif komparatif digunakan untuk mencapai tujuan
penelitian ini, menggunakan data sekunder yang bersumber dari Laporan
Kesehatan Ibu Dinas Kesehatan tahun 2019 dan 2020. Data dikumpulkan
menggunakan lembar observasi yang dikembangkan oleh peneliti. Analisis
data menggunakan uji beda non-parametric Wilcoxon sign signed rank test,
dengan tingkat kepercayaan 95% dan alpha ≤0.05.
Hasil: Penelitian ini menunjukan hasil bahwa adanya perbedaan terhadap
tingkat kehamilan pada tahun 2019 dan 2020 dengan nilai p ≤ 0,05. Untuk
deteksi risiko tinggi kehamilan menunjukan terjadinya penurunan deteksi
risiko tinggi kehamilan pada 2020 dimana nilai p ≥ 0,05. Penelitian juga
menunjukan adanya penurunan jumlah rujukan risiko tinggi kehamilan di
tahun 2020 dimana nilai p ≥ 0,05.
Kesimpulan: Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
dampak COVID-19 mempengaruhi status kesehatan ibu hamil.
Kata Kunci: Covid-19, Deteksi Risiko Tinggi, dan Rujukan kehamilan

7
THE IMPACT OF THE COVID-19 PANDEMIC ON THE HEALTH
STATUS OF PREGNANT WOMEN IN MANADO CITY
Ratuanak. M1, Yauri. I2, Tiwatu. F3.
Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La Salle Manado
Email: ramanratuanak19@gmail.com

Abstract
Background: The large-scale social restriction policy is an effort to prevent
the transmission of Covid-19. And this was proven effective in reducing the
disease transmission including the transmission to the pregnant women,
thereby limiting themselves not to be exposed to the outside environment
especially when making visits to clinics or health centers for examinations.
The lack of visits of pregnant women to health services has reduced the risk
detection for pregnant women. This also affects the number of referrals that
will be made. Several studies have reported an increase in the number of
pregnancies during the Covid-19 pandemic and a decrease in the detection of
high-risk pregnancies and referrals to high-risk pregnancies.
Purpose: This study aimed to determine the difference between the incidence
of complications in pregnant women before and after the Covid-19 period in
Manado.
Method: A comparative descriptive design was used to achieve the
objectives of this study by using secondary data sources taken from the 2019
and 2020 Maternal Health Office Health Reports. The data was collected
using observation sheets developed by the researcher. The data was analyzed
using a non-parametric Wilcoxon sign signed rank test, with a confidence
level of 95% and alpha ≤0.05.
Results: This study indicated that there were differences in pregnancy rates
in 2019 and 2020 with a p value ≤ 0.05. The detection of high-risk
pregnancies showed a decrease in the detection of high-risk pregnancies in
2020 where the p value ≥ 0.05. This study also showed a decrease in the
number of high-risk pregnancy referrals in 2020 where the p value ≥ 0.05.
Conclusion: From this study it can be concluded that the COVID-19 affected
the health status of pregnant women.
Keywords: Covid-19, High Risk Detection, and Pregnancy Referral

This translation has been checked and


proven accurate.

Rafael H. Y. Sengkey,
S.S., M.Pd. Head of
Language Development
OfficeUniversitas Katolik
De La Salle Manado

8
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI...................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI.................................................................ii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI.........................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
ABSTRAK..............................................................................................................vi
DAFTAR ISI..........................................................................................................vii
DAFTAR TABEL................................................................................................viii
DAFTAR BAGAN.................................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................x
DAFTAR SINGKATAN........................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Pertanyaan Penelitian................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................7
2.1 Corona Virus Disease (COVID-19)...............................................................7
2.2 Kehamilan....................................................................................................10
2. 3 Penelitian Terkait........................................................................................18
2.4 Aplikasi Konsep Teori Keperawatan Lawrence Green................................23
BAB III KERANGKA KONSEP..........................................................................26
3.2 Hipotesis.......................................................................................................27
3.3 Defenisi Operasional...................................................................................28
BAB IV METODE PENELITIAN........................................................................29
4.1 Desain Penelitian..........................................................................................29
4.2 Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian.....................................................29
4.3 Populasi dan Sampel....................................................................................30
4.4 Instrumen Penelitian.....................................................................................30
4.5 Pengumpulan Data.......................................................................................31
4.6 Analisa Data.................................................................................................32
4.7 Etika Penelitian.............................................................................................33

9
BAB V HASIL PENELITIAN..............................................................................34
5.1 Analisa Univariat..........................................................................................34
5.2 Analisa Bivariat............................................................................................38
BAB VI PEMBAHASAN......................................................................................41
6.1. Gambaran Tingkat KehamilanSebelum dan Sesudah Pandemi Covid-19. .41
6.2 Gambaran Deteksi Risiko Oleh Nakes Sebelum dan Sesudah Pandemi
Covid-19.............................................................................................................42
6.3 Gambaran Rujukan Risiko Tinggi Pada Maternal Sebelum dan Selama
Masa Pandemi Covid-19....................................................................................42
6.4 Status Kesehatan Ibu Hamil Sebelum dan Selama Pandemi Covid-............43
6.5 Keterbatasan Penelitian...............................................................................48
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................49
7.1 Kesimpulan...................................................................................................49
7.2 Saran.............................................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................51
LAMPIRAN...........................................................................................................57

10
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Penelitian Terkait ………………………………………...17

Tabel 3.1 : Definisi Operasional ……………………………………... 28

Tabel 5.1 : Distribusi Tingkat Kehamilan……………………………..35

Tabel 5.2 : Distribusi Deteksi Risiko Oleh Nakes……………………. 36

Tabel 5.3 : Distribusi Rujukan Risiko Tinggi Maternal……………… 37

Tabel 5.4 : Perbedaan Tingkat Kehamilan 2019 dan 2020………….... 38

Tabel 5.5 : Perbedaan Deteksi Risiko Oleh Nakes 2019 dan 2020…...39

Tabel 5.6 : Perbedaan Rujukan Resti Maternal 2019 dan 2020……....40

11
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 : Kerangka Konsep Lawrence W. Green…………………... 24

Bagan 3.1 : Aplikasi Kerangka Konsep Lawrence Green ……………..26


Bagan 4.1 : Pengumpulan Data………………………………………...31

12
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Curriculum Vitae ………………………………………… 58

Lampiran 2 : Surat Pengumpulan Data Awal Penelitian………………. 60

Lampiran 3 : Lembar Persetujuan Pengumpulan data.............................. 61

Lampiran 4 : Surat Pengumpulan Data Penelitian …………………….. 62

Lampiran 5 : Lembar Persetujuan Ujian Proposal ................................... 63

Lampiran 6 : Lembar Revisi Proposal …………………………………. 64

Lampiran 7 : Lembar Persetujuan Penelitian …………………………... 65

Lampiran 8 : Lembar Konsultasi Pembimbing 1….................................. 66

Lampiran 9 : Lembar Konsultasi Pembimbing 2…...................................70

Lampiran 10 : Lembar Persetujuan Ujian Skripsi ………………….......... 72

Lampiran 11 : Lembar Revisi Skripsi .........................................................73

Lampiran 12 : Tabel Observasi ...................................................................74

Lampiran 13 : Tabel Hasil Uji Statistik non-parametric Wilcoxon.............76

Lampiran 14 : Timline Penelitian Skripai....................................................78

13
DAFTAR SINGKATAN

ANC : Antenatal Care

ALC : Absolute Lymphocyte Count

COVID-19 : Coronavirus Disease 2019

DIC : Diseminata Intravascular Coagulas

DNA : Deoxyribo Nucleic Acid

DHIS : District Health Information System

FCMC : Family Centered Maternity Care

FAE : Fetal Alcohol Effect

HCG : Human Chorionic Gonadotropin

ICM : International Confederation of Midwives

ICU : Intensive Care Unit

IMS : Infeksi menular seksual

KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia

LMWH : Low Molecular Weight Heparin

NICU : Neonatal Intensive Care Unit

PPI : Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

PSBB : Pembatasan Sosial Berskala Besar

RNA : Ribonucleic Acid

RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat

RT-PCR : Real Time - Polymerase Chain Reaction

14
SARS-COV2 : Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2

UGD : Unit Gawat Darurat

WHO : World Health Organization

ZP3 :Pellucida-3

15
BAB1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ibu hamil dan bayinya merupakan populasi berisiko tinggi. Menurut


Dashraath, dkk. (2020), ibu yang hamil memiliki risiko kematian karena penyakit-
penyakit infeksi akibat meningkatnya kerentanan pathogen intraseluler, termasuk
virus. Ibu hamil yang menderita penyakit Covid-19 memiliki risiko tinggi
mengalami komplikasi kehamilan sehingga memerlukan penanganan yang ketat
(Rasmussen, dkk. 2020). Infeksi Severe Acute Respiratory Syndrome-2 (SARS-
CoV-2) selama kehamilan juga diketahui menyebabkan komplikasi pada ibu saat
hamil dimana bisa terjadi ketuban pecah dini, preeklamsia, diabetes gestasional,
hipertensi, dan komplikasi neonatal seperti gangguan pernapasan, pneumonia,
infeksi awal dan akhir, berat badan lahir rendah, ruam, Diseminata Intravascular
Coagulas (DIC), asfiksia, dan kematian perinatal (Oncel, dkk. 2020) . Penanganan
yang baik pada ibu hamil untuk mencegah penularan Covid-19 sangat diperlukan.

Secara global, jumlah ibu hamil yang terinfeksi Covid-19 telah dilaporkan
oleh beberapa studi. Menurut Ellington, dkk. (2020) dalam studinya mengatakan
bahwa sejak tanggal 22 Januari – 7 Juni, petugas pengawasan Covid-19, Centers
for Disease Control (CDC) menerima laporan bahwa dari 326.335 ibu di Negara
Amerika Serikat yang berusia subur (15-44 tahun) positif SARS-CoV-2, yang
disebabkan oleh virus Covid-19. Sedangkan untuk data tentang status kehamilan
tersedia adalah 91.412 (28,0%) di dalamnya terdapat 8.207 (9,0%) sedang hamil
yang dikonfirmasi bahwa terinfeksi Covid-19. Di antara ibu dengan Covid-19,
sekitar sepertiga (31,5%) wanita hamil dilaporkan dirawat di rumah sakit dan
mendapat perawatan yang intensif Intensive Care Unit (ICU). Dan enam belas
(0,2%) diantaranya meninggal akibat Covid-19 yang bukan lain adalah ibu hamil
berusia 15-44 tahun, Penelitian yang lain juga melaporkan tentang kasus COVID-
19 pada ibu hamil. Tekbali, dkk.(2020), melaporkan bahwa pada bulan Maret
2020 di kota New York terjadi peningkatan jumlah ibu hamil yang positif Covid-

16
19 dimana pada minggu 1 bulan Maret terdapat 1,08% kasus ibu hamil yang
positif Covid-19, kasus ini meningkat di minggu ke 4 bulan Maret dimana
terdapat 49,79% wanita hamil yang terpapar Covid-19. Beberapa studi di negara
lain juga melaporkan kasus ibu hamil yang terinfeksi Covid-19. Dalam penelitian
Takemoto, dkk. (2020), yang berjudul “The tragedy of COVID‐19 in Brazil: 124
maternal deaths and counting”. Mengatakan pada saat menulis artikel ini telah
terdapat 124 wanita hamil atau melahirkan meninggl akibat Covid-19. Dari 978
kasus positif, 207 (21,2%) dirawat di ICU (134 kasus pulih dan 73 kasus lainnya
fatal) perlu dicatat bahwa 22,6% ibu yang meninggal dan tidak dirawat di ICU,
dan hanya 64,0% memiliki ventilasi invasif. Takemoto, dkk juga mengatakan
bahwa sejauh ini, jumlah kematian ibu akibat Covid-19 mewakili hampir 10%
dari kematian ibu tahunan di brazil. Dari data di atas, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa kurangnya tingkat pelayanan kesehatan pada ibu hamil
yang terpapar Covid-19.

Di benua Asia tepatnya di Negara China yang merupakan pencetus Covid-


19 juga dilaporkan kasus wanita hamil yang positif Covid-19. Liu, dkk. (2020)
melaporkan bahwa antara 8 Desember 2019, dan 25 Februari 2020, berjumlah 13
wanita hamil di China dengan SARS-CoV-2 yang berasal dari berbagai daerah di
dirawat di rumah sakit di luar Wuhan. Dari 13 ibu hamil yang terpapar Covid-19
hanya 3 (23%) diantaranya yang mengeluh dispnea.Sedangkan 10 pasien lainnya
(77%) menjalani operasi caesar. Lima dari 10 pasien dilakukan operasi Caesar
secara darurat karena komplikasi kehamilan termasuk gawat janin, ketuban pecah
dini dan kematian bayi baru lahir. Dari 13 pasien enam diantaranya (46%)
mengalami persalinan prematur dengan usia kehamilan antara 32-36 minggu.
Penelitian lain juga melaporkan beberapa kasus tentang ibu hamil yang terpapar
COVID-19 di China. Selain di Negara China ada juga Negra Turki yang
melaporkan jumlah ibu hamil yang terpapar Covid-19 oleh beberapa sudi. Sejak 9
maret 2020 di Negara Turki telah terdeteksi sebagai zona merah, dimana terdapat
125 ibu yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari berbagai kota, delapan dari 125
ibu (6,4%) dirawat di unit perawatan intensif untuk ventilasi mekanis, sedangkan
enam di antaranya meninggal (4,8%). Akibat dari terpaparnya Covid-19 maka 125
ibu hamil harus mengikuti proses persalinan caesar dengan angka kelahiran

17
caesar 71,2%, prematuritas 71,2%, dan berat lahir rendah 12,8%. Empat (3,3%) di
antara 120 bayi baru lahir yang dites memiliki hasil Real Time-Polymerase Chain
Reaction (RT-PCR) positif, sehingga mendapat bantuan pernapasan dan
perawatan kusus di rumah sakit yang lebih lama di Neonatal Intensive Care Unit
(NICU) (Oncel, dkk. 2020). Dapat di simpulkan bahwa komplikasi pada ibu hamil
akibat Covid-19 bisa menyebabkan kematian pada ibu serta terjadinya pneumonia
neonatal dan kelahiran premature pada bayi.

Jumlah penderita Covid-19 juga dilaporkan di Indonesia. Hasil penelitian


menunjukkan Januari sampai dengan Oktober 2020 terdapat 461.000 ibu
terinfeksi Corona virus dengan usia 15-44 tahun, 10,5 per 1000 ibu hamil harus
dilakukan perawatan di ruang ICU, 1,5 per 1000 wanita hamil mengalami
kematian karena virus tersebut (Irawati, dkk. 2021). Pradana & Casman (2020)
juga melaporkan bahwa terdapat 38 kasus ibu hamil yang tertular Covid-19,
dengan usia kehamilan 30-40 minggu, 37 di antaranya positif berdasarkan hasil
tes PCR. Dari data diatas dapat menunjukan bahwa munculnya penyakit Covid-19
di Indonesia sangat mempengaruhi kesehatan ibu hamil.

Di Sulawesi Utara juga, terdapat beberapa laporan mengenai kasus ibu


hamil yang positif Covid-19. Berdasarkan data rekam medis mulai dari bulan Juli
- bulan September tahun 2020 di temukan 26 ibu hamil trimester tiga yang positif
SARS-CoV-2 26 ibu yang hamil telah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit
Umum Pusat (RSUP) Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Sebanyak 22 pasien
(85%) memiliki kadar ALC normal, sedangkan empat pasien (15%) lainnya
mengalami penurunan pada Absolute Lymphocyte Count (ALC) (Ibrahim, 2021).
Peneliti lain juga mengatakan bahwa berdasarkan data dari Puskesmas Tikala dan
Ranomuut tercatat 155 kasus terkonfirmasi Covid-19 dari 155 kasus tersebut
terdapat sekitar 2 orang wanita hamil yang merupakan suspek Covid-19 yang
sudah di rujuk ke rumah sakit (Nelwan &Musa, 2020). Dari data diatas
menunjukan bahwastatus kesehatan ibu hamil di Sulawesi Utara menjadi
terganggu karena munculnya Covid-19.

18
Meningkatnya penularan Covid-19 di Indonesia membuat pemerintah
menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia termasuk kelompok yang
rentan terkena Covid-19 agar menjaga jarak Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB) yang bertujuan untuk memutuskan rantai penularan Covid-19. Ada juga
beberapa upaya pencegahan Covid-19 pada wanita hamil seperti pendidikan
kesehatan dan pembagian masker gratis kepada ibu hamil sebagai upaya
meningkatkan kesadaran ibu hamil terhadap pemakaian masker dan cara menjaga
jarak, cuci tangan menggunakan sabun serta dirumah saja (Irawati, dkk. 2021).
Selain itu ada juga upaya untuk meminimalkan penyebaran Covid-19, dengan
mengurangi kontak langsung antara penyedia layanan dengan ibu hamil dalam
situasi yang tidak mendesak. Pengaturan jadwal kunjungan antenatal sesuai
standar melalui telehealth dengan melakukan perjanjian pertemuan sebelumnya
secara virtual melalui telepon atau obrolan video (kontak jarak jauh), untuk
memastikan bahwa tidak ada gangguan dalam layanan asuhan maternitas
(Abdullah, 2021). Dapat di simpulkan bahwa pemerintah melakukan beberepa
upayah untuk mengurangi penularan Covid-19 pada ibu hamil, namun belum
terlalu efektif dikarenakan adanya pandemi Covid-19 membuat kunjungan ibu
hamil ke puskesmas menjadi terhambat, sehingga deteksi risiko komplikasi Alan
semakin sulit di temukan oleh tenaga kesehatan.

Berdasarkan data di atas, penelti menyimpulkan bahwa di masa pandemi


Covid-19, sangat berpengaruh pada status kesehatan ibu hamil yang mana dapat
menyebabkan komplikasi seperti bisa terjadi ketuban pecah dini, preeklamsia,
diabetes gestasional, hipertensi, dan komplikasi neonatal seperti gangguan
pernapasan, pneumonia, infeksi awal dan akhir, berat badan lahir rendah, ruam,
DIC, asfiksia, dan kematian perinatal. Maka peneliti melakukan penelitian guna
melihat perbedaan status kesehatan ibu hamil sebelum dan sesudah pandemi
Covid-19 di Wilayah Kota Manado.

19
1.2 Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimanakah gambaran jumlah kehamilan pada masa sebelum dan selama


pandemi Covid-19 di Kota Manado?
2. Bagaimanakah gambaran deteksi risiko kehamilan sebelum dan selama masa
pandemi Covid-19 Wilayah Kota Manado?
3. Apakah ada perbedan yang signifikan antara rujukan risiko tinggi kehamilan
sebelum dan selama Covid-19 di Wilayah Kota Manado?
1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum


Untuk mengetahui dampak Covid-19 terhadap status satatus kesehatan ibu
hamildi Wilayah Kota Manado.
1.3.2 Tujuan Khusus
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetauhi gambaran jumlah kehamilan pada masa sebelum dan selama pandemi
Covid-19 di Wilyh Kot Mndo
2. Mengetahui gambaran deteksi risiko tinggi kehamilan sebelum dan selama masa
pandemi Covid-19 Wilayah Kota Manado
3. Mengetahui perbedaan antara rujukan risiko tinggi kehamilan sebelum dan selama
masa Covid-19 di Wilayah Kota Manado

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Teoritis
Diharapkan penelitian ini bisa menjadi sumber informasiyang
bergunauntuk penelitian-penelitian terkait selanjutnya.
1.4.2 Praktis
Penelitian ini diharapkan bias memberikan manfaat bagi beberapa pihak
diantaranya:
(1) Bagi Tenaga Kesehatan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi penting terkait pelayanan
kesehatan untuk peningkatan status kesehatan ibu hamil di masa pandemi Covid-
19

20
(2) Bagi Masyarakat
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna
bagiseluruh masyarakat dan mengambil kebijakan (stakeholders) dalam menyusun
kebijakan atau program-program kesehatan yang berguna untuk pencegahan
komplikasi kehamilan di masa pandemik Covid-19.

21
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini peneliti akan menjelaskan mengenai konsep teori,dengan
variabel independen yaitu dampak Covid-19 dan variabel dependen yaitu
kehamilan. Yang mana sumbernya berasal dari jurnal penelitian dan buku. Bab ini
juga akan membahas mengenai beberapa penelitian terkait dari penelitian
sebelumnya serta kerangka konsep teori keperawatan yang digunakan pada
penelitian ini.

2.1 Corona Virus Disease (COVID-19)

2.1.1 Pengertian Covid-19

Terdapat beberapa pengertian mengenai Covid-19 oleh beberapa penelitih


sebelumnya. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan suatu penyakit
menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome 2 (SARS-
CoV-2) yang merupakan corona virus yang baru yang belum pernah diteliti oleh
manusia (Kemenkes, 2020). Menurut Tandara, (2020), Covid-19 merupakan virus
baru yang pertama kali diidentifikasikan di tengah menularnya kasus penyakit
infeksi paru atau pneumonia di kota Wuhan, provinsi Hubei, China. Kemudian
ditetapkan sebagai kondisi darurat dunia (pandemi) atau global outbreak oleh
World Health Organization (WHO) pada 30 januari 2020. Covid-19 adalah
keluarga besar virus yang dapat menyebabkan infeksi ringan dan sedang di bagian
saluran pernapasan atas (Marzuki, dkk. 2021). Menurut Yuliana (2020), Covid-19
merupakan virus Ribonucleic Acid (RNA) renggangan tunggal positif, yang tidak
bersegmen dan berkapsul, yang mana virus ini tergolong dalam ordo Nidrovirales.
Dari beberapa pengertian diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa Covid-19
adalah penyakit baru yang menyerang system pernapasan manusia dengan cepat.

22
2.1.2 Cara Penularan COVID-19

Penyebaran dari virus ini sendiri sangatlah cepat hingga mencapai


beberapa benua. Pada tanggal 29 maret 2020, teridentifikasi 475.444 kasus Covid-
19 dengan 26.654 orang yang meninggal dunia. Virus ini telah menyebar di lima
benua dan dan telah masuk di 202 Negara. Penyakit menular ini memiliki masa
inkubasi yang berlangsung selama 2 hari atau 2 minggu. Di Wuhan sendiri, masa
inkubasi rata-rata 5-7 hari yang mana penularan diyakini terjadi melalui droplet,
air liur, tetesan saluran pernapasan akibat batuk dan bersin. Penyakit ini memeiliki
kemiripan dengan flu atau influenza,yang disebabkan olah kuman Hemophilus
influenza dan rhinovirus. (Tandara, 2020). Covid-19 ditularkan dari manusia ke
manusia melalui batuk/bersin. Orang yang memiliki kontak erat dengn pasien
yang positif Covid-19 berisiko terkena penyakit ini termasuk orang yang merawat
pasien tersebut (Kemenkes, 2020). Dapat disimpulkan bahwa penyakit Covid-19,
merupakan jenis pemyakit yang proses penularannya sangat cepat melalui
percikan yang keluar dari hidung atau mulut seseorang.

2.1.3 Upaya Pencegahan COVID-19

Adanya upaya pemerintah dalam mencegah penularan Covid-19. Pada


tanggal 7 Maret 2020 (WHO) menerbitkan pedoman sementara yaitu
“Menanggapi penyebaran komunitas Covid-19,” menyatakan bahwa untuk
memutuskann penyebaran Covid-19 diperluklan adanya kerja sama tidak hanya di
bidang kesehatan, tetapi di berbagai bidang. Maka dari itu strategi yang paling
penting dilakukan oleh penduduk adalah dengan menjaga jarak, cuci tangan yang
sering, dan menggunakan pembersih tangan. Selain strategi yang diterapkan ke
masyarakaat individu juga harus rajin mencuci tangan, menghindari keramaian
dan kontak dekat dengan individu yang sakit, untuk mengurangi risiko penularan
di masyarakat (Guner, dkk. 2020). Pemerintah Indonesia sendiri memberi respons
merebaknya Covid-19 dengan melakukan langkah-langkah antipasi untuk
mencegah Covid-19 masuk ke Indonesia, salah satunya adalah dengan
menyiapkan rujukan rumah sakit sebanyak 132 dalam penanganan dan perawatan
pasien yang mengalami infeksi virus korona. Kebijakan kedua adalah untuk
sementara bebas visa bagi warga negara Tiongkok dihentikan. Bentuk keseriusan

23
pemerintah dalam mencegah masuknya virus korona ini ke Indonesia dengan
adanya tindakan evakuasi warga Negara Indonesia dari Wuhan dan diharuskan
mengikuti isolasi selama 14 hari, yang mana sesuai dengan masa inkubasi Covid-
19 ini diantara 1-14 sebagaimana yang ditetapkan oleh WHO (Marzuki, dkk.
2021).‘Ada pula rekomendasi pencegahan penyebaran Covid-19, yaitu dengan
sering mencuci tangan, terapkan etika batuk dan bersin, jangann menyatuh hewan
liar sertahindari kontak dengan orang yang menunjukan gejala penyakit
pernapasan. Selain itu selalu terapkan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
selama berada di fasilitas kesehatan khususnya di unit gawat darurat’(Kemenkes,
2020). Dapat disimpulkan bahwa pemerintah telah berusah untuk menffghindari
penyebaran Covid-19 dengan mengeluarkan beberapa upaya di atas.

2.1.4 Perawatan penderita Covid-19

Sampai saat ini belum ada obat khusus yang direkomendasikan untuk
pasien yang positif Covid-19, namun terdapat beberapa jenis terapi yang di
anjurkan oleh beberapa peneliti sebelumnya dalam merawat pasien Covid-19.
Menurut Rusdiana & Akbar (2020), efektivitas penggunaan terapi heparin,
terutama Low Molecular Weight Heparin (LMWH) dalam penanganan Covid-19,
telah direkomendasikan oleh beberapa ahli. Penggunaan terapi heparin pada kasus
Covid-19 yang lebih parah, telah terbukti menurunkan angka kematian.
Kementrian Kesehatan Iran telah menerbitkan pedoman versi terbaru mengenai
pemberian antikoagulan kepada pasien Covid-19 dengan kondisi sebagai berikut:
terapi yang diberikan kepada semua pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit,
dengan enoxaparin 40 mg setiap hari melalui subkutan atau heparin 5000 unit
subkutan dua sampai tiga kali sehari. Pada bulan Maret 2020, WHO
mengeluarkan pedoman manajemen pengobatan untuk pasien Covid-19. Berikut
ini adalah prosedur pengobatan: (1) terapi simtomatik, seperti: antipiretik untuk
demam; (2) pendidikan pasien tentang memburuknya gejala yang membutuhkan
perawatan medis lebih lanjut; (3) umumnya pasien dengan derajat keparahan
ringan, tidak memerlukan rawat inap(Setiadi, dkk 2020). Dapat disimpulkan
bahwa walaupun belum ada obat khusus untuk pasen dengan Covid-19, namun
masih ada alternative lain seperti terapi-terapi yang telah di anjurkan pemerintah.

24
2.2 Kehamilan

2.2.1 Pengertian Kehamilan

Kehamilan merupakan proses alami yang terjadi pada seorang perempuan.


Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) “hamil merupakan peristiwa
keberadaan janin di dalam rahim”. Kehamilan merupakan periode transisi, yaitu
periode antara sebelum memiliki anak dimana sekarang telah berada dalam
kandungan (Sukarmi, 2013). Kehamilan adalah terjadinya penbuahan, yang mana
tumbuhlah sebua janin didalam rahim wanita, yang berlagsunng selama 24
minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir (Fatmayanti,
dkk 2020). Dari beberapa pengertian di atas peneliti menyimpilkan bahwa
kehamilan merupakan suatu proses biologis yang cukup panjang yang mana harus
melewati beberapa proses dalam kehamilan.

2.2.2 Dampak Kehamilan Di masa Pandemi Covid-19

Ibu hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan terinfeksi Covid-19.
Menurut Arisanti, (2021) kehamilan pada masa pandemi Covid-19, meningkatkan
kecemasan ibu hamil terhadap janinnya dan dirinya sendiri jika tertular saat
melakukan pemeriksaan di tempat pelayanan kesehatan. Kehamilan yang di sertai
dengan kecemasan dapat menurunkan imunitas ibu hamil yang mana dapat
membuat ibu hamil semakin rentan terinfeksi Covid-19. Menurunya imunitas
pada ibu hamil di masa pandemi Covid-19, dapat menyebabkan terjadinya
komplikasi seperti persalinan dengan operasi sesar, persalinan prematur, ibu hamil
yang memerlukan perawatan intensif, kematian ibu, dan aborsi spontan, serta
sebagian besar ibu hamil menunjukan gejala klinis ringan seperti demam dan
batuk (Rumfabe, dkk 2020). Dapat di simpulkan bahwa kehamilan di masa
pandemi Covid-19 dapat meningkatkan kecemasan ibu hamil sehingga
mempengaruhi imunitas ibu hamil sehingga mengakibatkan ibu hamil menjadi
rentan terkena Covid-19.

25
2.2.3 Perawatan Kehamilan pada masa pandemi Covid-19

Penularan Covid-19 begitu cepat membuat semua aktifitas menjadi


terhambat terutama pada bidang pelayanan kesehatan untuk ibu hamil.Namun
pada masa pandemic Covid-19 pemeriksaan kehamilan tetap dilakukan secara
professional pada semua ibu hamil termasuk ibu hamil yang dicurigai terinfeksi
Covid-19.Berdasarkan rekomendasi terbaru WHO, ibu hamil dengan risiko rendah
minimal harus mendapatkan asuhan antenatal sebanyak delapan kali. Kunjungan
Antenatal care (ANC) sangat penting karena ibu hamil akan mendapatkan
berbagai informasi terkait kehamilannya. Pemeriksaan antenatal dilakukan mulai
dari trimester 1 sampai dengan trimester III. Hal ini didasarkan atas hak
perempuan yang telah di tetapkan oleh International Confederation of Midwives
(ICM) tahun 2017 terkait hak untuk bebas dari segala bentuk diskriminasi dan hak
mendapatkan pelayanan yang berkualitas tinggi (Abdullah, 2021). Selain itu
kelompok yang lebih rentan terinfeksi Covid-19 salah satunya adalah kelompok
ibu hamil. Desebabkan karena perubahan fisiologi yang terjadi selama kehamilan
membuat sistem kekebalan tubuh ibu cenderung menjadi lemah. Oleh karena itu
aktivitas dari ibu hamil dibatasi untuk menghindari terjadinya penyebaran
COVID-19. Meski demikian, tetap penting untuk memeriksakan ibu hamil secara
rutin untuk memantau kesehatan bayi dalam kandungan (Jayanti & Mayasari,
2020). Dapat disimpulkan bahwa pelayanan kesehatan ibu hamil akan tetap
berjalan namun menyesuaikan dengan protokol kesehatan yang telah di terapkan
pemerintah.

Terdapat beberapa pendapat mengenai pelayanan kesehatan ibu hamil pada


masa pandemi. Menurut Abdullah, (2021) rekomendasi yang di keluarkan oleh
WHO tentang menjaga kesehatan pada masa kehamilan, ibu hamil dengan risiko
rendah minimal harus mendapatkan asuhan antenatal sebanyak 8x. Maka dari
itudiperlukan beberapa intervensi yang dapat dilakukan atau diterapkan oleh ibu
hamil pada masa pandemi diantaranya adalah: (1) menjaga pola makan pada masa
kehamilan serta asupan energi, protein, vitamin dan mineral yang cukup untuk
untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin; (2) suplemen besi dan asam folat ibu
hamil disarankan perbanyak minum suplemen zat besi sebanyak 30-60 mg / hari

26
dan asam 0,4 mg folat (vitamin B9); (4) suplemen vitamin A kekurangan vitamin
A dapat mempengaruhi sekitar 19 juta wanita hmil sebagian besar di Afrika dan
Asia Tenggara dan menyebabkan terjadinya rabun senja. Khusus Ibu hamil yang
tinggal di daerah dengan kasus defsiense vitamin A yang tinggi, maka di anjurkan
untuk mengkonsumsi suplemen vitmin A; (5) suplemen zinc dapat diberikan pada
ibu hamil ketka telah melewati uji pendahuluan dan mendapatkan layak etik.
Sementara itu, suplemen mikronutrien, vitamin B6, vitamin C, dan viamin D tidak
dianjurkan untuk ibu hamil; (6) asupan kafein beberapa studi sudah membuktikan
terkait asupan kafein pada ibu hamil, untuk konsumsi kafein yang dianjurkan
tidak lebih dari 300 mg/hari. Sedangkan menurut Jayanti & Mayasari (2020),
sebagai alternatif dalam pemberikan asuhan memerlukan inovasi dalam
pemberian pelayanan kesehatan sehingga diterapkan Family Centered Maternity
Care (FCMC), Sebagai edukasi bagi ibu hamil dalam menghadapi kehamilannya
dengan menggunakan aplikasi mobile. Diharapkan keluarga atau ibu hamil dapat
mengakses dan menggunakan model pelayanan kesehatan untuk mengurangi
keluhan atau masalah selama kehamilan selama pandemi Covid-19 melalui
smartphone. Dapat disimpulkan bahwa keselamatan seorang ibu dan janinnya
sangat penting dan membutukan perhatian khusus dari pemerinta maupun
keluarga.

2.2.4 Deteksi Risiko Tinggi Kehamilan

Deteksi risiko tinggi kehamilan adalah serangkayan kegiatan yang


dilakukan untuk menemukan kemungkinan akan terjadi komplikasi pada ibu
hamil. Menurut Rochjati, (2011) menyatakan bahwa untuk mendeteksi adanya
kasus kehamilan risiko tinggi, di perlukan penggunaan sistem skoring dikarenakan
hal ini cukup sensitif, cepat, sederhana dan mudah dalam melakukan skrining
antenal dan KIE. Kehamilan dengan faktor risiko merupakan kehamilan dengan
beberapa kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya bahaya dan komplikasi
yang lebih besar baik pada ibu maupun janin dalam kandungan dan dapat
menyebabkan kematian, kesakitan, kecacatan, ketidaknyamanan dan
ketidakpuasan (Sulyastini, dkk. 2020). Menurut Nuraisya, (2018) meyatakan
bahwa, untuk menurunkan angka kematian ibu diantaranya adalah melalui

27
pelayanan antenatal terpadu yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala
selama masa kehamilan. Pelayanan antenatal terpadu menuntun tenaga kesehatan
harus dapat memastikan bahwa kehamilan berlangsung normal, mampu
mendeteksi dini masalah dan penyakit yang dialami ibu hamil. Dapat di
simpulkan bahwa untuk mencegah terjadinya angka kemaitian ibu maka, di
perlukan beberapa upaya untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya komplkasi
pada ibu hamil danjaninnya.

2.2.5 Rujukan Risiko Tinggi Kehamilan

Angka kematian ibu hamil dapat di cegah apabila mendapat penanganan


yang adekuat di fasilitas pelayanan kesehatan. Menurut Permenks RI No. 001
Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan, sistem
rujukan pelayan kesehatan adalah penyelengaraan pelayanan kesehatan yang
mengatur pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas kasus penyakit atau
masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik secara vertikal
maupun secara horisontal. Sistem rujukan merupakan alur darimana dan harus
kemana seseorang yang mempunyai masalah kesehatan tertentu untuk
memeriksakan masalah kesehatannya (Listyorini, & Wijananto, 2019). Untuk
melakukan suatu rujukan memerlukan waktu dan transportasi dimana merupakan
hal yang sangat menentukan dalam melakukan rujukan kasus risiko tinggi. Oleh
karena itu penempatan bidan di desa memungkinkan penanganan dan rujukan ibu
hamil berisiko sejak dini, serta identifikasi tempat persalinan yang tepat bagi ibu
hamil sesuai dengan risiko kehamilan yang dialaminya (Nuraisya, 2018). Dapat di
simpulkan bahwa untuk mencegah terjadinya komplikasi pda ibu hamil maka
diperlukan adanya penanganan yang adekuat di fasilitas pelayanan kesehatan,
sehingga dapat mencegah terjadinya komplikasi pada ibu hamil dan janinnya.

28
2. 3 Penelitian Terkait

Terdapat 6 penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini.Jurnal-juurnal


yang di gunakan diambil dari website Google Schoolar dalam keywordsstatus
kesehatan ibu hamil pada masa pandemi Covid-19.

Penelitan pertama yang dilakukan oleh Wu, Yanting, dkk tahun 2020
“Gejala depresi dan kecemasan perinatal pada wanita hamil selama wabah
penyakit Covid-19 di Cina”. Bertujuan untuk mengetahui dampak wabah penyakit
COVID-19 terhadap prevalensi gejala depresi dan kecemasan serta faktor risiko
yang terkait pada ibu hamil di China. Desain penelitian yang digunakan adalah
sebuah studi multisenter, Cross-Sectional. Populasi penelitian ini adalah sebanyak
4124 ibu hamil selama trimester ketiga dari 25 rumah sakit di 10 provinsi di
China. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa ibu hamil yang dinilai setelah
deklarasi penyakit Covid-19 memiliki tingkat gejala depresi yang lebih tinggi
secara signifikan (26,0% vs 29,6%, P = .02) daripada ibu yang dinilai sebelum
deklarasi epidemi.

Penelitian kedua yang dilakukan oleh Sahin, Berrak Mizrak, dan Esra Nur
Kabakci tahun 2021 “Pengalaman ibu hamil selama pandemi Covid-19 di Turki”.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetauhi perhatian, masalah, dan
sikap ibu hamil terkait penyakit Covid-19. Desain penelitian menggunakan
metode Analisis isi digunakan sebagai pola studi kualitatif. Akibat aturan isolasi
sosial selama pandemi Covid-19, wawancara dengan ibu hamil rencananya akan
dilakukan melalui telepon genggam. Populasi penelitian ini adalah 15 ibu hamil.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 berpotensi signifikan
menimbulkan kecemasan, kesulitan, dan ketakutan, yang berdampak negatif pada
emosi orang hamil.

Penelitian ketiga yang dilakukan oleh Parra‐Saavedra, Miguel, dkk tahun


2020 “Sikap dan efek psikologis jaminan Covid-19 pada ibu hamil di Kolombia”.
Tujuan dalampenelitian ini untuk menilai dampak klinis, efek psikologis, dan
pengetahuan ibu hamil selama wabah Covid-19 di tujuh kota di Kolombia, desain
penelitian yang digunakan adalah sebuah survei web Cross-Sectional. Populasi

29
dalam penelitian ini sebanyak 1.021 pasien, dengan hasil penelitian ditemukan
tingkat konsekuensi psikologis pandemi jauh lebih besar daripada jumlah pasien
yang secara klinis terkena Covid-19, dengan 50,4% dari seluruh kelompok
melaporkan gejala kecemasan, 49,1% insomnia, dan 25% melaporkan gejala
depresi.

Penelitian keempat yang dilakukan oleh Nurrizka, Rahmah Hida, dkk


tahun 2021 “Hasil psikologis pandemi Covid-19 pada ibu hamil di
Indonesia”.Bertujuanuntuk menganalisis Outcome psikologis ibu hamil selama
pandemi penyakit Covid-19 di Indonesia. Desain yang digunakan dalam
penelitian ini adalah studi Cross-Sectional menggunakan data yang diperoleh dari
survei online. Populasi dalam penelitian adalahsebanyak 120 ibu hamil, dengan
hasil penelitian ditemukan proporsi responden yang merasa cemas sebanyak
53,3% dan proporsi responden yang tidak merasa cemas atau normal sebanyak
46,7%. Kecemasan paling sering terjadi pada ibu hamil dengan tingkat pendidikan
tinggi, usia kehamilan <19 minggu, dan ibu hamil yang bekerja. Analisis univariat
menunjukkan 35,8% responden tinggal di Jakarta, 14,2% di Bogor, 25,0% di
Depok, 10,0% di Tangerang, dan 15,0% di Bekasi. Berdasarkan usia, 30,0%
responden berusia <25 tahun, 22,5% antara ≥25 dan <27 tahun, 25,8% antara ≥27
dan <30 tahun, dan 21,7% ≥30 tahun.

Penelitian kelima yang dilakukan oleh Tekbali, Asma, tahun 2020“ Pasien
hamil dan tidak hamil, yang mengalami sindrom pernapasan akut parah dan
penyakit Covid-19 yang masuk rumah sakit tahun 2019: 4 minggu pertama di
New York”. Bertujuan untuk mengetahui jumlah kasus SARS-CoV-2 hamil dan
tidak hamil serta penyakit Covid-19 selama masuk rumah sakit di negara bagian
New York, dengan menggunakan metode penelitian menggunakan data yang
dikumpulkan di sebuah kelompok rumah sakit besar di negara bagian New York.
Sampel yang digunakan sebanyak 14 Rumah Sakit, dengan hasil penelitian
menunjukkan kasus SARS-CoV-2-positif menurut status kehamilan dan minggu.
Sebanyak 21.980 penerimaan di 14 rumah sakit selama periode 4 minggu dicatat.
Di antara penerimaan tersebut, 3.064 adalah pasien hamil atau postpartum, dan
18.916 adalah pasien tidak hamil.

30
Penelitian keenam yang dilakukan oleh Lokken, Erica M, tahun 2020
“Karakteristik klinis dari 46 ibu hamil dengan infeksi sindrom pernafasan akut
yang parah di Washington State” Bertujuan untuk menggambarkan penyakit ibu
dan hasil kebidanan terkait dengan penyakit coronavirus 2019 pada kehamilan
untuk menginformasikan perawatan klinis dengan cepat. Desain yang digunakan
adalah studi retrospektif, dengan sampel 6 sistem rumah sakit. Hasil penelitian
menunjukan Sebanyak 46 ibu hamil dengan infeksi Coronavirus 2 sindrom
pernapasan akut parah diidentifikasi dari sistem rumah sakit yang menangkap
40% kelahiran di Negara Bagian Washington. Hampir semua ibu hamil dengan
infeksi virus corona 2 sindrom pernapasan akut bergejala (93,5%, n = 43) dan
mayoritas berada di trimester kedua atau ketiga (43,5% n = 20 dan
50,0%n=23,masing-masin

31
Tabel 2.1 Penelitian Terkait

N Penulis Tempat Tahu Tujuan Desain/ Populasi/ Hasil Manfaat dan/ atau
o n metode/ Sampling limitasi dari
Statistik tes / Sampel penelitian
1. Wu Di China 2020 Bertujuan Menggunaka Sebanyak Hasil dari penelitian ini Untuk mengetahui
Zhang untuk n desain 4124 menunjukan bahwa Ibu dampak wabah
Liu mengetahui penelitian wanita hamil yang dinilai penyakit coronavirus
Duan dampak wabah Sebuah studi hamil setelah deklarasi 2019 terhadap
Fan penyakit Covi- multisenter, selama penyakit Covid-19 prevalensi gejala
Huang 19 terhadap Cross- trimester memiliki tingkat gejala depresi dan
prevalensi Sectional. ketiga dari depresi yang lebih kecemasan serta
gejala depresi 25 rumah tinggi secara signifikan faktor risiko yang
dan kecemasan sakit di 10 (26,0% vs 29,6%, P terkait pada ibu
serta faktor provinsi = .02) daripada ibu yang hamil di seluruh
risiko yang di seluruh dinilai sebelum China.
terkait pada China deklarasi epidemi.
ibu hamil di

32
China.
2. Sahin di Turki 2021 Tujuan dalam Desain 15 ibu Hasil penelitian Manfaat penelitian
penelitian ini penelitian hamil. menunjukkan bahwa ini adalah untuk
Kabakci adalah untuk menggunaka pandemi virus corona menegtauhi
mengetauhi n metode berpotensi signifikan perhatian, masalah,
perhatian, Analisis isi menimbulkan dan sikap ibu hamil
masalah, dan digunakan kecemasan, kesulitan, terkait penyakit
sikap ibu hamil sebagai pola dan ketakutan, yang Covid-19.
terkait studi berdampak negatif pada
penyakit kualitatif. emosi orang hamil.
Covid-19.
3. Saavedr Di 2020 Bertujuan Metode yang Populasi Hasil penelitian ini Untuk menilai
a Kolombi untuk menilai digunakan Sebanyak ditemukan Tingkat dampak klinis, efek
Villa a dampak klinis, adalah 1.021 konsekuensi psikologis psikologis, dan
Olivo efek Sebuah pasien. pandemi jauh lebih pengetahuan ibu
Polania psikologis, dan survei web besar daripada jumlah hamil selama wabah
Centuri pengetahuan cross- pasien yang secara Covid-19 di tujuh
on ibu hamil sectional. klinis terkena virus, kota di Kolombia.
Romero selama wabah dengan 50,4% dari

33
Miranda Covid-19 di seluruh kelompok
tujuh kota di melaporkan gejala
Kolombia. kecemasan, 49,1%
insomnia, dan 25%
melaporkan gejala
depresi.
4. Nurrizk Di 2021 Penelitian ini Menggunaka Populasi Hasil analisis ROC Manfaat penelitian
a Indonesi bertujuan n desain sebanyak menghasilkan skor ini adalah untuk
Nurdian a untuk penelitian 120 ibu cutoff 3,56. Proporsi menganalisis
tami menganalisis cross- hamil responden yang merasa outcome psikologis
Makkiy outcome sectional. cemas sebanyak 53,3% ibu hamil selama
ah psikologis ibu dan proporsi responden pandemi penyakit
hamil selama yang tidak merasa coronavirus 2019
pandemi cemas atau normal (COVID-19) di
penyakit sebanyak 46,7%. Indonesia.
Covid-19di Kecemasan paling
Indonesia. sering terjadi pada ibu
hamil dengan tingkat
pendidikan tinggi, usia

34
kehamilan <19 minggu,
dan ibu hamil yang
bekerja. Analisis
univariat menunjukkan
35,8% responden
tinggal di Jakarta,
14,2% di Bogor, 25,0%
di Depok, 10,0% di
Tangerang, dan 15,0%
di Bekasi. Berdasarkan
usia, 30,0% responden
berusia <25 tahun,
22,5% antara ≥25 dan
<27 tahun, 25,8% antara
≥27 dan <30 tahun, dan
21,7% ≥30 tahun.
5. Tekbali Di New 2020 Penelitian ini Desain Sampel Hasil penelitian Manfaat penelitian
Grüneba York bertujuan Penelitian ini sebanyak menunjukkan kasus ini adakah untuk
um untuk menggunaka 14 Rumah SARS-CoV-2-positif mengetahui jumlah

35
Saraya mengetahui n data yang Sakit menurut status kasus SARS-CoV-2
McCull jumlah kasus dikumpulkan kehamilan dan minggu. hamil dan tidak
ou SARS-CoV-2 di sebuah Sebanyak 21.980 hamil serta penyakit
Bornstei hamil dan kelompok penerimaan di 14 rumah coronavirus 2019
n tidak hamil rumah sakit sakit selama periode 4 (COVID-19) selama
Cherven serta penyakit besar di minggu dicatat. Di masuk rumah sakit
a coronavirus negara bagian antara penerimaan di negara bagian
2019 (COVID- New York. tersebut, 3.064 adalah New York.
19) selama pasien hamil atau
masuk rumah postpartum, dan 18.916
sakit di negara adalah pasien tidak
bagian New hamil.
York.
6. Lokken di 2020 Tujuan Menggunaka Sampel 6 Hasil penelitian Manfaat penelitian
Walker Negara penelitian ini n metode sistem menunjukan Sebanyak ini adalah Untuk
Delaney Bagian adalah Untuk desain studi rumah 46 pasien hamil dengan menggambarkan
Kachiki Washing menggambarka retrospektif sakit infeksi Coronavirus 2 penyakit ibu dan
s ton n penyakit ibu sindrom pernapasan hasil kebidanan
Kretzer dan hasil akut parah diidentifikasi terkait dengan

36
Erickso kebidanan dari sistem rumah sakit penyakit coronavirus
n terkait dengan yang menangkap 40% 2019 pada kehamilan
Waldorf penyakit kelahiran di Negara untuk
coronavirus Bagian Washington. menginformasikan
2019 pada Hampir semua ibu perawatan klinis
kehamilan hamil dengan infeksi dengan cepat.
untuk virus corona 2 sindrom
menginformasi pernapasan akut
kan perawatan bergejala (93,5%, n =
klinis dengan 43) dan mayoritas
cepat. berada di trimester
kedua atau ketiga
(43,5% [n = 20] dan
50,0% [n = 23], masing-
masing).

37
2.4 Aplikasi Konsep Teori Keperawatan Lawrence Green

2.4.1 Asumsi Utama

Model konsep teori dari Lawrence Green menganalisis masalah perilaku


individu dari tingkat kesehatannya, dimana tingkat kesehatan individu atau
masyarakat dapat dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yaitu faktor perilaku
(behaviour causes) dan faktor diluar perilaku (non-behaviour causes). Perilaku
sendiri ditentukan dan dibentuk dari 3 faktor yaitu: faktor predisposisi: merupakan
faktor internal yang ada dalam diri individu, keluarga, kelompok, atau komunitas
yang di wujudkan dalam kepercayaan, pengetahuan, sikap, keyakinan dan nilai;
faktor pendukung, seperti:ketersediaan fasilitas atau fasilitas kesehatan dan
lingkungan fisik; faktor pendorong merupakan faktor-faktor yang memperkuat
perilaku yang diwujudkan dalam sikap dan perilaku teman sebaya, petugas
kesehatan dan orang tua yang menjadi acuan bagi perilaku masyarakat (Pefbrianti,
2014). Dapat disimpulkan bahwa perilaku memegang peranan penting dalam
kesehatan setiap individu yang dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor
predisposisi, pendukung dan pendorong.

Model Predisposing, Reinforcing, Enabling, Constructs in,


Educational/Ecological, Diagnosis, Evaluation (PRECEDE) pertama kali
dikembangkan oleh Lawrence Green pada tahun 1974 kemudian pada tahun 1991
Green dan Kreuter menambahkan Policy, Regulatory, Organizational, Contructs
in, Educational, Enviromental, Development (PROCEEDE). Hingga saat ini
model PRECEDE – PROCEEDE, tetap yang paling komprehensif dan satu-
satunya dari pendekatan yang paling banyak digunakan untuk mempromosikan
kesehatan, serta memberikan panduan moral dan praktis di bidang pendidikan
kesehatan dan promosi kesehatan. Menuut Green dan Kreuter (2005) terdapat 8
fase dalam teori PRECEDE-PROCEED yaitu: fase 1 (penilaian sosial dan analisis
situasi), fase2 (penilaian epidemiologi), fase 3 (penilaian pendidikan dan ekologi),
fase 4 (penilaian kebijakan administratif dan penyelarasan intervensi), fase 5
(implementasi), fase 6 (proses evaluasi), fase 7 (evaluasi dampak) dan fase 8
(evaluasi hasil) (Porter, 2016).

38
2.4.3 Konsep Dasar

Bagan 2.1Kerangka Konsep Precede Proceed Model Menurut Green dan


Kreuter 1991 (dalam Porter, 2016)

Teori dari Green telah digunakan oleh beberapa peneliti di antaranya,


penelitian Eksplorasi Presepsi Remaja Tentang Pernikahan Usia Dini di
Lingkungan Malalayang 1 Barat Manado, oleh Koilam, Yauri & Rumokoy. Serta
penelitian mengenai Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Ibu Balita ke
Posyandu di Desa Tatelu Rondor Kecamatan Dimambe, oleh Adipati, Langelo &
Kerangan.

39
Dari beberapa penelitian di atas maka, peneliti juga mengadopsi teori
Lawrence Green sebagai landasan dalam penelitian mengenai Dampak Covid-19
Terhadap Status Kesehatan Ibu Hamil di Wilayah Kota Manado. Dihubungkan
dengan teori diatas, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi Status
Kesehatan Ibu Hamil yaitu faktor pendukung: dimana adanya kebijakan
pemerintah dalam upaya pencegahan Covid-19, yang mempengaruhi sikap ibu
hamil sehingga cenderung tidak mau melakukan pemeriksaan di puskesmas atau
rumah sakit karena takut terinfeksi Covid-19; faktor predisposisi: pengetahuan,
sikap, nilai, keyakinan, demografi; faktor pendorong:Lingkungan, keluarga, teman
sebaya.

40
BAB III

KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFENISI OPERASIONAL

Pada bab III menjelaskan tentang kerangka konseptual, hipotesis, dan


definisi operasional dalam mendukung dan mendukung penelitian. Peneliti
menggunakan kerangka konseptual menurut Lawrence Green.
3.1 Kerangka Konsep

Keterangan :

= Variabel Independen
= Variabel Dependen
= Tidak di Teliti

41
3.2 Hipotesis

Berikut ini beberapa pengertian hipotesis dari beberapa ahli. Menurut Ansori
(2020), dimana Arikunto menuliskan pengertiannya mengenai hipotesis, hipotesis
diartikan sebagai jawaban sementara atas masalah tersebut, kemudian dijelaskan
bahwa secara umum hipotesis dirumuskan untuk menggambarkan hubungan
antara dua variabel yaitu variabel penyebab dan variabel pengaruh, dan ada pula
yang mendeskripsikan perbandingan satu variabel dari dua sampel. Nazir
mendefinisikan hipotesis sebagai jawaban sementara untuk masalah penelitian,
yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Hipotesis adalah deskripsi
sementara dari hubungan fenomena kompleks. Menurut Putri, (2018) hipotesis
direksional adalah jawaban sementara hasil penyelidikan dalam penelitian dengan
arah lebih spesifik. Hipotesis nondireksional adalah prediksi jawaban/hasil
penelitian dengan cara lebih sederhana menyatakan bahwa terdapat perbedaan
antara dua kelompok.

HO:

1. Tidak ada perbedaan dampak Covid-19 terhadap tingkat kehamilan di


wilayah Kota Manado.
2. Tidak ada perbedaan dampak Covid-19 terhadap deteksi risiko tinggi
kehamilan di wilayah Kota Manado.
3. Tidak ada perbedaan dampak Covid-19 terhadap rujukan risiko tinggi
kehailan di wilayah Kota Manado.

Ha:

1. Adanya perbedaan dampak Covid-19 terhadap tingkat kehamilan di


wilayah Kota Manado.
2. Adanya perbedaan dampak Covid-19 terhadap deteksi risiko tinggi
kehamilan di wilayah Kota Manado.
3. Adanya perbedaan dampak Covid-19 terhadap rujukan risiko tinggi
kehailan di wilayah Kota Manado.

42
3.3 Defenisi Operasional

Table 3.1 Defenisi Operasional

No Variabel Defininisi Definisi Skala Alat Hasil


Konseptual Operasional Ukur Ukur
1. Independ Coronavirus Keadaan
en: Disease 2019 sebelum
Dampak (Covid-19) munculnya
COVID- merupakan Covid-19 di
19 suatu penyakit tahun 2019 dan
infeksi yang keadaan setelah
disebabkan munculnya
oleh Severe Covid-19 di
- - -
Acute tahun 2020.
Respiratory
Syndrome 2
(SARS-CoV-
2) yang
merupakan
jenis virus
corona baru
yang belum
pernah
teridentifikasi
oleh manusia
(Kemenkes,
2020).
2. Dependen Kehamilan Status kesehatan Interv Lembar Responde
: dapat terjadi ibu hamil yang Observas n
al
Status jika terdapat yang meliputi i diberikan
kesehatan pertenuan 1. Tingkat Status kode F
Ibu hamil antara sel telur kehamila Kesehata untuk
diwilayah dan sel n n Ibu tingkat
kota sperma, yang 2. Deteksi Hamil kehamilan,
Manado. merupakan risiko Tahun deteksi
awal dari tinggi 2019 dan risiko
suatu kehamila 2020 di tinggi
kehamilan n Wilayah kehamilan
(Sukarmi, 3. Rujukan Kota dan
2013). risiko Manado rujukan
tinggi risiko
kehailan tinggi
kehamilan

43
BAB IV

METODE PENELITIAN

Pada bab ini Peneliti akan menjelaskan desain penelitian, tempat dan
waktu penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian, data, analisis dan
etika penelitian.

4.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif. Tujuan dari


penelitian ini adalah untuk menguji perbedaan dampak pandemi Covid-19
terhadap Status Kesehatan Ibu hamil di Kota Wilayah Manado menggunakan data
sekunder Data Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kota Manado tahun
2019-2020. Tujuan dari desain ini untuk menggambarkan fenomena yang sedang
terjadi pada saat ini atau saat lampau (Hamdi & Bahruddin, 2015). Dalam hal ini
untuk mengetauhi apakah adanya dampak dari fenomena pandemi Covid-19
terhadap Status Kesehatan Ibu Hamil di Kota Manado.

4.2 Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian

4.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Manado, yang mencakup 16 Puskesmas


diantaranya adalah: Puskesmas Tongkaina, Bailang, Tuminting, Kombos,
Wawonasa, Paniki bawah, Bengkol, Ranomuut, Tikala baru, Wenang, Teling atas,
Ranotanaw, Sario, Bahu, Minanga dan Puskesmas Bunaken.

4.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian merupakan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk


melakukan penelitian mulai dari perumusan masalah sampai pengesahan hasil
penelitian. Penelitian ini di lakukan dari bulan Februari - Juli 2020. Pengumpulan
data dapat dilihat dari lampiran 14.
4.3 Populasi dan Sampel

4.3.1 Populasi

Wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang mempunyai


besaran dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian menarik kesimpulan disebut populasi (Siyoto & Sodik,
2015). Populasi yang digunakan adalah jumlah ibu hamil tahun 2019 f= 7.352;
tahun 2020 f= 7.272 yang di laporkan pada data tahunan Kesehatan Keluarga dan
Gizi Dinas Kesehatan Kota Manado di tahun 2019-2020 dari 16 Puskesmas.

4.3.2 Sampel Penelitian

Menurut Siyoto & Sodik, (2015) bagian dari jumlah dan ciri-ciri yang
dimiliki oleh penduduk, atau sebagian kecil anggota penduduk diambil menurut
prosedur tertentu agar dapat mewakilipopilasinya, disebut sebagai sampel. Sampel
diperoleh dengan cara Convenience Smpling adapun jumlahnya mengikuti jumlah
ibu hamil (total sampling) : tahun 2019 f= 7.352; tahun 2020 f= 7.272. Sampel
kriteria Inklusi dalam penelitian ini yaitu semua akseptor yang tercatat di Data
Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kota Manado.

4.4 Instrumen Penelitian

Instrument dalam penelitian ini menggunakan daftar observasi yang


dikembangkan oleh peneliti dan pembimbing lihat lampiran 12.

45
4.5 Pengumpulan Data

Pada bagian ini peneliti menjelaskan dan mendeskripsikan alur


pengumpulan data yang dilakukan peneliti.

Pengurusan Surat Izin Penelitian dari Fakultas


Keperawatan Universitas Katolik Delasalle
Manado (Dekan)

Pengurusan Surat Izin Penelitian dari Kesatuan


Bangsa dan Politik Kota Manado.

Penentuan Populasi dan Sampel F=f sesuai jumlah Ibu hamil


tahun 2019 f= 7.352; tahun 2020 f= 7.272, Deteksi risiko tinggi
kehamilan tahun 2019 f=1488; tahun 2020 f= 1010 dan Rujukan risiko
tinggi kehamilan tahun 2019 f=760; tahun 2020 f= 422 pada Data
Tahunan Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kota
Manado di tahun 2019-2020

Pengumpulan dan pengolahan data


melalui table/lembar observasi

Bagan 4.1 Alur Proses Pengumpulan Data

Pengumpulan data dimulai dri pengurusan surat izin dari Fakultas


Keperawatan Uiversitas Katolik De La Salle Manado dalam hal ini Dekan
Fakultas Keperawatan. Setelah mendapat surat izin dari fakultas, peneliti
mengurus surat izin dari Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Manado dan Dinas
Kesehatan Kota Manado. Setelah mendapatkan surat izin peneliti baru bisa
menetukan populasi dan sampel, mengumpulkan data melalui table observasi.

46
4.6 Analisa Data

4.6.1 Pengolahan Data

1. Editing
Pengeditan (editing) merupakan proses pengecekan kembali data yang
dikumpulkan apakah sudah sesuai, kemungkinan adanya kesalahan, atau
melihat apakah ada informasi yang tidak sesuai.
2. Coding
Pengkodean merupakan tahap pengolahan data menyusun dan
memberikan kode terhadap data agar mudah pada saat ke SPSS, dan juga
merupakan tahap mengubah variabel dari bentuk kata ke bentuk angka.
3. Tabulating
Memasukan data dalam tabel (tabulating) merupakan tahap pengolahan
data dengan cara membuat dalam bentuk tabel berdasarkan klasifikasinya, dan
menghitung frekuensi dan presentase risiko tinggi kehamilan ke dalam bentuk
tabel.
4. Processing
Pemasukan data dalam SPSS (Processing)merupakan tahap masukkan
data yang ada ke dalam program komputer dalam hal ini program SPSS agar
dapat dianalisis.

4.6,2 Analisis Unitivariat dan Bivariat

Pada penelitian ini akan dilakukan analisis bivariat dan univariat. Analisi
univraiat dilakukan untuk memperoleh jumlah dengan persentase karakteristik
demografi dan variable yang diukur. Analisa bivariat menggunakan uji beda non-
parametric Wilcoxon sign signed rank test dengan tingkat kepercayaan 95 %.α ≤
= 0,05 untuk menguji perbedaan risiko tinggi yang ditemukan oleh nakes dan
rujukan risiko tinggi komplikasi pada maternal dari tahun 2019 dan 2020.

47
4.7 Etika Penelitian

Terdapat tiga prinsip etika penelitian yaitu: baik, hormat dan adil yang
harus dipahami oleh peneliti dalam melakukan penelitian.

4.7.1 Baik

Pada prinsip baik ini penelitian yang dilakukan memiliki tinjauan dan
manfaat yang baik bagi ilmu pengetahuan tenaga kesehatan ataupun masyarakat.
Peneliti menggunakan prinsip beneficience karena diharapkan penelitian ini
memiliki dampak positif secara tidak langsung kepada responden. Peneliti juga
menggunakan prinsip nonmalaficience supaya penelitian ini tidak hanya baik
tetapi juga tidak merugikan individu yang membacanya. Pada penelitian ini
menggunakan penelitian data sekunder, sehingga peneliti tidak langsung
berhubungan dengan responden tetapi melakukan prinsip ini dalam pengolahan
data.

4.7.2 Hormat

Pada penelitian ini tidak menggunakan informed consent karena peneliti


tidak akan kontrak dengan responden atau hanya menggunakan data yang telah
ada. Peneliti akan menghormati setiap data yang ada dan tidak akan mengubah isi
atau hasil dari data yang diperoleh. Peneliti akan tetap menghormati setiap data
yang ada walaupun peneliti tidak kontak langsung dengan responden.

4.7.3 Adil

Peneliti akan menggunakan setiap data yang ada, tanpa membedakan atau
menghilangkan data yang ada. Dalam pengambilan data, peneliti berusaha sebaik
mungkin untuk dengan seadil-adilnya tanpa membedakan tempat, ras, atau suku
(justice). Peneliti tetap menggunakan semua data yang ada dari Data Kesehatan
Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kota Manado tahun 2019-2020.

48
BAB V

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini memuat hasil penelitian dan pembahasan yang telah
dilakukan besertaanalisa univariat dan bivariat. Penelitian dilakukan di Kota
Manado mulai dari Februari- Juli 2021. Penelitian ini menggunakan data sekunder
dari tabel observasi yang telah di buat yang di peroleh dari Data Kesehatan
Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kota Manado tahun 2019 dan 2020 yang
mencakup 16 puskesmas. Data yang di peroleh adalah data tingkat kehamilan,
deteksi risiko tinggi kehamilan dan rujukan risiko tinggi kehamilan tahun 2019
dan 2020. Selanjutnya data yang sudah di buat dalam bentuk tabel observasi yang
akan di olah dan di analisis melalui uji univariat dan uji bivariat dengan
menggunakan non-parametric test Wilcoxon.

5.1 Analisa Univariat

Analisis univariat digunakan untuk memperoleh gambaran dan menjelskn


distribusi frekuensi dri varibel yang diteliti. Berikut ini gambaran distribusi
tingkat kehmilan, deteksi risiko tinggi kehamilan dan rujukan risiko tinggi
kehamilan di Wilayah Kota Manado.

Tabel 5.1 Distribusi Tingkat Kehamilan

49
Tabel 5.1 merupakan nilai presentase tingkat kehamilan di Kota Manado
tahun 2019 dan 2020. Data di atas menunjukan adanya peningkatan tingkat
kehamilan di tahun 2020. Puskesmas yang mengalami peningkatan jumlah
kehamilan tertinggi yaitu Puskesmas Bengkol dengan presentase 2.39%. Selain
Puskesmas Bengkol yang mengalami peningkatan kehamilan, ada juga beberapa
Puskesmas yang memiliki nilai presentase yang menurun di tahun 2020 yaitu
Puskesmas Tongkaina 0.57% dan Puskesmas Bunaken 1.18%. Dapat di simpulkan
bahwa tidak terdapat peningkatan tingkat kehamilan yang signifikan antara tahun
2019 dan tahun 2020.

50
Tabel 5.2 Distribusi Deteksi Risiko Tinggi Kehamilan

Tabel 5.2 merupakan nilai presentase deteksi risiko tinggi kehamilan di


Kota Manado tahun 2019 dan 2020. Data di atas menunjukan adanya penurunan
deteksi risiko tinggi kehamilan di tahun 2020. Puskesmas yang mengalami
penurunan deteksi risiko tinggi kehamilan terendah yaitu Puskesmas Tikala Baru
dengan presentase 2.42%, Puskesmas Tuminting 3.10% dan Puskesmas
Tongkaina 4.34%. Selain ada juga beberapa Puskesmas yang memiliki nilai
presentase yang meningkat di tahun 2020 yaitu Puskesmas Kombos 32.77% dan
Puskesmas Bengkol 29.91%. Dapat di simpulkan bahwa adanya penurunan
deteksi risiko tinggii kehamilan antara tahun 2019 dan tahun 2020 namun tidak
terlalu signifikan.

51
Tabel 5.3 Distribusi Rujukan Risiko Tinggi Kehamilan

Tabel 5.3 merupakan nilai presentase rujukan risiko tinggi kehamilan di


Kota Manado tahun 2019 dan 2020. Data di atas menunjukan adanya penurunan
rujukan risiko tinggi kehamilan di tahun 2020. Puskesmas yang mengalami
penurunan rujukan risiko tinggi kehamilan terendah yaitu Puskesmas Kombos
dengan presentase 0.21%, Puskesmas Tuminting 0.64%. Selain ada juga beberapa
Puskesmas yang melakukan rujukan risiko tinggi kehamilan di tahun 2020 yang
memiliki nilai presentase tidak mencapai 50% yaitu Puskesmas Ranomuut
16.51% dan puskesmas Teling Atas 13.31%. Dapat di simpulkan bahwa adanya
penurunan rujukan risiko tinggi kehamilan antara tahun 2019 dan tahun 2020.

52
5.2 Analisa Bivariat

Analisa bivariat digunakan untuk mengetauhi apakah adanya perubahan


yang signifikan pada tingkat kehamilan, deteksi risiko tinggi kehmilan dan
rujukan risiko tinggi kehamilan sebelum pandemi Covid-19 (2019) dan sesudah
terjadinya pandemic Covid-19 (2020), menggunakan uji bedah non-parametric
test Wilcoxon.

Tabel 5.4 Perbedaan Tingkat Kehamilan 2019 dan 2020

Berdasrakan hasil dari tabel di atas menggunakan uji Wilcoxon yang


bertujuan untuk melihat perbedaan tingkat kehamilan sebelum pandemi Covid-19
(2019) dan sesudah terjadinya pandemi Covid-19 (2020). Uji Wilcoxon digunakan
karena hasil dari uji normalitas menunjukan nilai p ≥ 0,05. Hasil analisis
menunjukan bahwa terdapat perbedaan antara jumlah tingkat kehamilan (2019)
dan jumlah tingkat kehamilan (2020). Dimana nilai Z = -1,968 dan nilai p= 0,049
yang menunjukan hasil α ≤ 0,05 sehingga Ha di terima. Hasil ini menunjukan
effect size yang sedang (r= 0,49). Hal ini di tunjukan dengan nilai negative ranks
yang menunjukan adanya 2 puskesmas yang mengalami penurunan tingkat
kehamilan (negative ranks=12,75) di Kota Manado dari tahun 2019-2020. Nilai
positive ranks juga menunjukan bahwa terdapat 13 puskesmas yang mengalami
peningkatan jumlah ibu hamil (positive ranks=7,27) dan nilai ties menunjukan
ada 1 puskesmas yang jumlah ibu hamil tingkat kehamilannya tidak meningkat
atau menurun di tahun 2019 dan 2020. Maka dapat di simpulkan bahwa
munculnya pandemi Covid-19 menyebabkan terjadinya peningkatan dalam
kehamilan.

53
Tabel 5.5 Perbedaan Deteksi Risiko Tingi Kehamilan 2019 dan 2020

Berdasrakan hasil dari tabel di atas menggunakan uji Wilcoxon yang


bertujuan untuk melihat perbedaan deteksi risiko oleh nakes di 16 puskesmas.
Alasan peneliti menggunakanuji Wilcoxon karena pada saat uji normalitas
menunjukan nilai p ≥ 0,05 yang mana nilai tersebut berdistribusi tidak normal.
Hasil analisis menunjukan bahwa nilai Z = -1,706 dan nilai p= 0,088 yang nolai p
> 0,05 sehingga Ha ditolak dan Ho di terima dimana tidak terdapat perbedaan
yang signifikan terhadap deteksi risiko oleh nakes sebelum dan sesudah pandemi
Covid-19.Selain itu nilai r= 0,42 dimana terdapat pengaruh sedang pada deteksi
risiko tinggi kehamilan. Hal ini di tunjukan dengan nilai negative ranks yang
menunjukan bahwa adanya 6 Puskesmas yang mengalami penurunan deteksi
risiko oleh nakes (negative ranks=5.83) di Kota Manado dari tahun 2019-2020.
Nilai daripositive ranks juga menunjukan bahwa terdapat 10 puskesmas yang
mengalami peningkatan deteksi risiko oleh nakes (positive ranks=10.10). Dengan
demikian dapat di simpulkan bahwa pandemi Covid-19 tidak memberikan
dampak yang signifikan pada deteksi risiko tinggi kehamilan di Wilayah Kota
Manado.

Tabel 5.6 Rujukan Risiko Tinggi Kehamilan 2019 dan 2020

54
Tabel 5.6 menunjkan hasil analisa uji Wilcoxon mengenai perbedaan
rujukan risiko tinggi pada maternal di tahun 2019 dan 2020. Uji Wilcoxon
dilakkan karena hasil uju normalitas menunjukan data tidak berdistribusi normal.
Tabel di atas juga menjelaskan nilai Z= 1,782 dan nilai p= 0,075 yang mana p >

0,05 sehingga Ha ditolak dan Ho diterima dimana tidak ada perbedaan yang
signifikan pada jumlah rujukan risiko tinggi pada maternaldi tahun 2019 dan
2020. Nilai effect sizemenunjukan r= 0,44 yang menunjukan terdapat pengaruh
sedang pada rujukan risiko tinggi kehamilan. Hal tersebut bisa di lihat dri hasil
negative ranks yang menunjukan terdapat 3 puskesmas yang mengalami
peningkatan jumlah rujukan risiko tinggi pada maternal dari tahun 2019-2020
(negative ranks 6.67). Positive ranks menunjukan terdapat 10 puskesmas yang
mengalami peningkatan jumlah ruukan risiko tinggi kehamilan dari tahun 2019-
2020 (positive raks 7.10) dan nilai ties menunjukan terdapat 3 puskesmas yang
memiliki jumlah rujukan risiko tinggi kehamilan yang sama di tahun 2019 dan
tahun 2020. Sehingga dapat di simpulkan bahwa pandemi Covid-19 tidak
memberikan dampak yang signifikan terhadapa rujukan risiko tinggi kehamilan di
Wilayah Kota Manado.

55
BAB VI

PEMBAHASAN

Pada bab ini akan di jelaskan mengenai hasil penelitian yang di peroleh
serta membandingkan dengan hasil penelitian yang sebelumnya, serta akan
menjelaskan perbedaan yang signifikan yang terdapat pada hasil penelitian, serta
dikaitkan dengan teori keperawatan yang digunakan. Pada bab ini peneliti juga
akan membahas tentang keterbatasan dalam penelitian ini sehingga dapat
membantu atau menjadi saran bagi orang lain yang akan melakukan penelitian
selanjutnya.

6.1. Gambaran Tingkat Kehamilan Sebelum dan Sesudah Pandemi Covid-19

Gambaran tingkat kehamilan di Wilayah Kota Manado mengalami


perubahan dari tahun 2019 ke tahun 2020. Terdapat sebanyak 12,5% Puskesmas
yang mengalami penurunan tingkat kehamilan, 81,25% Puskesmas yang
mengalami peningkatan dan 6,25% puskesmas yang memiliki jumlah yang sama
dari tahun 2019 ke tahun 2020.

Ada beberapa gambaran pemelitian lain yang mendukung penelitian ini.


Antara lain penelitian yang dilakukan oleh Fitri, (2021) dalam penelitiannya
mengatakan bahwa dampak pandemi Covid-19 menyebabkan terjadinya
penurunan peserta Keluarga Berencana (KB) karena keterbatasan akses. Sehingga
mengakibatkan angka kehamilan yang tidak direncanakan dimasa Covid-19

meningkat yaitu lebih dari 400.000. Ada juga penelitian lain yang di lakukan oleh
Du, Yang, dkk (2021) di Beijing, China mulai dari 20 Mei-30 November 2019
dan 20 Januari-31 Juni 2020, ditemukan 4.511 wanita hamil dan 3.188 wanita
hamil. Berdasarkan beberapa penelitian di atas menunjukan meningkatnya
meningkatnya kehamilan di karenakan adanya pandemi Covid-19.

56
6.2 Gambaran Deteksi Risiko Tinggi Kehamilan Sebelum dan Sesudah
Pandemi Covid-19

Gambaran deteksi risiko tinggi kehamilan di Kota Manado sebelum dan


selama pandemi Covid-19 mengalami perubahan tentunya jika di bandingkan
dengan tahun 2019 dan tahun 2020.Terdapat sebanyak 62,5% Puskesmas yang
mengalami penurunan deteksi risiko oleh di tahun 2020, dan 37,5% Puskesmas
yang mengalami peningkatan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Gabrieli, dkk. (2021) dalam


penelitianya menjelaskan bahwa di Rumah Sakit Hadrassah, Israel ditemukaan
kejadian tromboemboli pada kehamilan sebanyak 0,16% di tahun 2020 lebih
tinggi dari tahun 2019 yang hanya mencapai 0,06%. Penelitian lain yang
dilakukan oleh Du, Yang, dkk (2021) dalam penelitiannya yang di lakukan di
Beijing, China mulai dari 20 Mei-30 November 2019 dan 20 Januari-31 Juni
2020, di temukan sebanyak 33,59% komplikasi ketuban pecah dini di tahun 2020
lebih tinggi di tahun 2019 sebanyak 30,72%.Penelitian lain yang di lakukan oleh
Goyal, dkk. (2021) di Institusi kedokteran Jodhpur, India menggunakan data
komplikasi pada kehamilan dari bulan April-Agustus 2020 dan di bandingkan
dengan data dari bulan Oktober 2019 - Februari 2020 di temukan 44,7%
komplikasi kehamilan. Dapat di simpulkan bahwa lebih banyak komplikasi yang
terjadi di masa pandemi Covid-9.

6.3 Gambaran Rujukan Risiko Tinggi Kehamilan Sebelum dan Selama Masa
Pandemi Covid-19

Gambaran rujukan risiko tinggi pada maternal sebelum dan selama masa
pandemi Covid-19 di Kota Manado mengalami perubahan dari tahun 2019 ke
tahun 2020. Terdapat sebanyak 62,5% Puskesmas yang mengalami penurunan
jumlah rujukan risiko tinggi pada maternal, 18,75% Puskesmas yang mengalami
peningkatan dan 18,75% puskesmas yang memiliki jumlah rujukan yang sama
dari tahun 2019 ke tahun 2020.

Penelitian yang lain juga dilakukan oleh Khazaeipour, dkk. (2021) dalam
penelitiannya menjelaskan bahwa di tiga klinik yang berada di Iran (Onkologi,

57
Perinatologi, dan Ginekologi ginekologi) ditemukan bahwa terjadi penurunan
jumlah rujukan ibu hamil yang di lakukan oleh tiga klinik tersebut selama periode
2020 dari tanggal 20 Februari hingga 20 Mei 2020, dibandingkan dengan periode
yang sama di tahun 2019. Di temukan sebanyak 5627 di tahun 2019 dan 2092 di
tahun 2020. Penelitian lain juga di lakukan oleh Meyer, dkk. (2020) yang di
lakukan di Rumah Sakit Sheba Israel. Ditemukan bahwa selama bulan Februari-
Maret 2020 sebanyak 3.897 ibu hamil di rujuk ke UGD, sedangkan di tahun 2019
sebanyak 4.067. Munculnya pandemi Covid-19 mengakibatkan jumlah rujukan ke
Rumah Sakit semakin berkurang.

6.4 Status Kesehatan Ibu Hamil Sebelum dan Selama Pandemi Covid-19
(Tingkat Kehamilan, Deteksi Risiko Tinggi Kehamilan dan Rujukan Risiko
Tinggi Kehamilan)

6.4.1 Tingkat Kehamilan

Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan oleh peneliti di temukan


bahwa, munculnya pandemi Covid-19 mempengaruhi status kesehatan ibu hamil
di Wilayah Kota Manado. Dimana pada penelitian ini di temukan adanya
peningkatan tingkat kehamilan di tahun 2020 namun, tidak mengalami
peningkatan yang signifikan dengan hasil penelitian menunjukan adanya dampak
sedang pada tingkat kehamilan di masa pandemi Covid-19 dengan nilai (r = 0,49).
Hasil penelitian ini juga menunjukan nilai P = 0,49 dimana nilai P ≤ 0,05.
Penelitian ini di dukung oleh teori dari Widiastuti, & Arini, (2021) dalam
penelitiannya mengatakan adanya kebijakan pemerintah tentang Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB). Kebijakan ini secara tidak langsung berdampak
pada semua aspek kehidupan salah satunya adalah dalam pelayanan KB. Hal ini
dapat menimbulkan berbagai masalah diantaranya terjadi peningkatan angka
kehamilan yang tidak diinginkan (unwanted pregnancy) dan baby boom atau
peningkatan angka kelahiran.

Penelitian tentang tingkat kehamilan ini sejalan dengan penelitian yang


dilakukan oleh Kugelman, dkk (2020) dalam penelitiannya di temukan bahwa
selama periode Covid-19 ibu hamil yang mengunjungi UGD obsterti di Haifa,

58
Israel. Ditemukan hasil usia kehmilan 3,7% di periode 2020 dan 4,6% di periode
2019 dengn nili P= .001. Peneliti mengatakan, pendemi Covid-19 menyebakan
perubahan perilaku ibu hamil utuk melakukan pemeriksaan ke rumah sakit selama
masa pandemi Covid-19.

Adapun hasil penelitian yang tidak sejalan dengan penelitian terhadap


tingkat kehamilan ini. Seperti penelitian yang di lakukan oleh Oladeji, dkk (2020).
Dalam penelitiannya menggunakan data review dari District Health Information
System (DHIS) bulanan di fasilitas kesehatan di Farfarn, Somalia. Analisis yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan uji T-test untuk melihat
perbandingan tingkat kehamilan pada saat sebelum terjadi pandemi Covid-19 dan
setelah adanya pandemi Covid-19. Hasil yang ditemukan bahwa terjadi
peningkatan kunjungan antenatal care (ANC) sebanyak 14,43% selama pandemi
Covid-19 dimana nilai P ≥ 0.05 (P = 0.816). Dari hasil penelitian ini dapat di
simpulakan bahwa tingkat kehamilan dipengaruhi oleh pandemi Covid-19.

6.4.2 Deteksi Risiko Tinggi Kehamilan

Pandemi Covid-19 mengakibatkan samua aktiftas manusia menjadi terbatas


terutama pada pelayanan kesehatan ibu hamil. Sehingga mengakibatkan
kurangnya deteksi risiko tinggi kehailan yang akan terjadi pda ibu hamil. Hal ini
di buktikan dari hasil penelitian yang di lakukan oleh peneliti dimana menunjukan
adanya dampak sedang pada deteksi risiko tinggi kehamilan dengan nilai (r=
0.42). Hasil penelitian ini juga menunjukan tidak adanya penurunan yang
signifikan terhadap deteksi risiko tinggi kehamilan dengan nilai P = 0,088 dimana
nilai P ≥ 0.05. Hasil penelitian ini di dukung oleh teori dari Pradana & Casman
(2020) yang mengatakan bahwa di masa pandemi Covid-19, langkah-langkah
soscial distancing telah terbukti efektif, mengurangi penularan penyakit yang
mana berlaku juga pada ibu hamil, sehingga membatasi diri untuk tidak banyak
terpapar dengan lingkungan luar dalam hal ini melakukan kunjungan ke klinik
atau Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan.

Penelitian terhadap deteksi risiko tinggi kehamilan merupakan penelitian


yang sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Du, Yang, dkk (2021)

59
penelitian ini menggunakan analisis retrospektif pada dua kohort yang terdiri
dariibu hamil di Beijing, Cina, dan di bandingkan dengan hasil kehamilan antara
kohort pra-Covid-19 tahun 2019. Hasil yang di temukan bahwa terjadi
peningkatan 27,38%di tahun 2020dengan nilaiP= 0,556, dimana pada data
penelitian terdapat 27,19% komplikasi pada ibu hamil di tahun 2019
dibandingkan dengan tahun 2020 terdapat 27,38%.

Adapun hasil penelitian yang tidak sejalan dilakukan oleh Kugelman, dkk
(2020) di temukan bahwa adanya perubahan profil gawat darurat obstetri selama
pandemi Covid-19. Peneliti melakukan analisis retrospektif pada dua kohort yang
terdiri dari 7699 wanita hamil di Beijing, Cina, dan membandingkan hasil
kehamilan antara kohort pra-COVID-2019 dari 20 Mei 2019 hingga 30 November
2019. Hasil peneitian di temukan bahwa nilai P < .001 yang mana pada data
penelitiannya terdapat 20,6% komplikasi pada ibu hamil di tahun 2020 sedangkan
di tahun 2019 di temukan 11,05%.

6.4.3 Rujukan Risiko Tinggi Kehamilan

Kurangnya kunjungan ibu hamil ke Puskesmas di karenakan adanya


pandemi Covid-19 serta kebijakan pemerinth mengenai pembatasan sosial
berskala besar mengakibatkan terjadinya penurunan jumlah rujukan risiko tinggi
kehamilan. Hal ini di buktikan dari hasil penelitian yang di lakukan oleh peneliti
dengan nilai effect size (r= 0.44) nilai ini menunjukan bahwa munculnya pandemi
Covid-19 memberikan dampak sedang pada rujukan risiko tinggi kehamilan di
Wilayah Kota Manado. Hasil penelitian juga menunjukan nilai P= 0.075 yang
mana nilai P ≥ 0,05. Maka dapat di simpulkan bahwa munculnya pandemi Covid-
19 membuat perubahan pada tingkat kehamilan, deteksi risiko tinggi kehamilan
dan rujukan risiko tinggi kehamilan di Wilayah Kota Manado.

Hasil penelitian rujukan risiko tinggi maternal sejalan dengan penelitian


yang dilakukan oleh Meyer, dkk (2020) penelitian ini menggunakan data dari
bulan Februari-Maret 2020 dan di bandingkan dengan periode yang sama di tahun
2019 yang di lakukan di Rumah Sakit Sheba Israel. Dalam penelitiannya di
temukan nilai (P ≥ 0,05) P= 0,83 dimana pada data penelitian ini di temukan

60
58,8% rujukan mendesak di tahun 2020 dan 59,2%, di tahun 2019. Peneliti
mengatakan bahwa kurangnya rujukan yangdilakukan disebabkan karena
ketakutan pasien untuk mencari perawatan berbasis Rumah Sakit.

Berbeda dengan hasil penelitian yang di lakukan oleh Khazaeipour, dkk


(2021) di temukan adanya efek tidak langsung Covid-19 dalam melakukan
merujukan ibu hamil dari klinik onkologi, perinatologi, dan ginekologi ginekologi
di Iran dengan nilai P < 0,001 yang mana di temukan 72,9% rujukan yang di
lakukan di tahun 2019 sedangkan di tahun 2020 sebanyak 27,1%. Peneliti
mengatakan bahwa penurunan jumlah rujukan untuk ibu hamil di sebabkan karena
adanya pandemi Covid-19 dan jarak untuk ke tempat pelayanan kesehatan yang
jauh.

Munculnya pandemi Covid-19 membuat status kesehatan ibu hamil


mengalami perubahan.Menurut Fuadi, dkk (2020) mengatakan adanya kebijakan
PSBB yang diambil oleh pemerintah setidaknya telah memberikan pengaruh
terhadap peningkatan pada angka kehamilan. Menurut Du, Yang dkk (2021)
selama masa pandemi Covid-19, lebih banyak ibu hamil yang menunjukkan risiko
komplikasi seperti ketuban pecah dini dan gawat janin. Hal ini terjadi karena
kurangnya kunjungan ibu hamil ke puskesmas atau ke rumah sakit untuk
melakukan pemeriksaan. Menurut Khazaeipour, dkk (2021) di situasi pandemi
saat ini membuat pasien ragu untuk pergi ke rumah sakit karena takut terinfeksi
Covid-19 sehingga lebih cenderung memilih untuk melahirkan di rumah. Hal ini
sejalan dengan teori Kugelman, dkk (2020) menjelaskan bahwa dampak Covid-19
menyebabkan perubahan perilaku ibu hamil untuk melakukan kunjungan ke Unit
Gawat Darurat (UGD).

Perubahan perilaku tersebut dikaitkan dengan teori kesehatan Laurence


Green yang mengatakan bahwa terdapat tiga faktor utama yang dapat
mempengaruhi perilaku salah satunya yaitu faktor pendukung, dimana adanya
kebijakan pemerintah dalam upaya pencegahan Covid-19, sehingga
mempengaruhi sikap ibu hamil yang mana cenderung tidak mau melakukan
pemeriksaan di puskesmas atau rumah sakit karena takut terinfeksi Covid-19 hal
tersebut membuat tenaga kesehatan pun sulit mendeteksi risiko komplikasi yang

61
terjadi pada ibu hamil dan janinnya. Pandemi Covid-19 secara tidak langsung
berdampak buruk pada kesehatan ibu dan janinnya.

Faktor predisposisi yang mempengaruhi tingkat kehamilan, deteksi risiko


oleh nakes dan rujukan risiko tinggi pada maternal yaitu dimana kurangnya
kesadaran dan pengetahuan mengenai pentingnya pelayanan kesehtan ibu hamil di
masa pandemi sehingga dapat membentuk sikap seorang ibu hamil. Dalam
penelitian oleh Budiarti, dkk (2018) didapatkan bahwa kunjungan ANC yang
kurang membuat ibu hamil tidak tahu resiko kehamilan sehingga pengetahuan ibu
yang kurang tentang tanda bahaya kehamilan akan membuat ibu kurang waspada
terhadap tanda bahaya kehamilan.

Faktor yang kedua yang mempengaruhi status kesehtan ibu hamil yaitu
faktor penunjang.Adanya langkah-langkah social distancingyang di terapkan oleh
pemerintah dalam membatasi ibu hamil untuk tidak banyak terpapar dengan
lingkungan luar, apalagi melakukan perjalanan ke daerah pandemi Covid-19
(Pradana & Casman 2020). Selin itu dukungan keluarga sangat mempengaruhi
perilaku ibu hamil dalam meningkatkan pelayanan antenatal (Ariyanti &
Kartasurya, 2017). Sehingga dapat disimpulkan bahwa kebijakan pemerintah
dalam pembatasan sosial serta dukungan dari keluarga berpengaruh dalam
pelayanan kesehatan bagi ibu hamil.

Faktor yang ketiga yaitu faktor pendukung. Dalam hal ini faktor
pendukungnya yaitu mengenai fasilitas kesehatan ataupun sarana pelayanan
kesehatan. Menurut Bohari & Gaffar (2021), beberapa fasilitas umum di tutup
untuk sementara waktu karena munculnya pandemi Covid-19 diantaranya adalah
fasilitas kesehatan salah satunya Pusksmas Caile yang berada di Kabupaten
Bulukumba. Sedangkan menurut Soewondo, dkk (2020) mengatakan bahwa
pandemi Covid-19 telah mengganggu layanan kesehatan masyarakat di tingkat
dasar dan tingkat komunitas. Terdapat sebanyak 76% posyandu tutup, 41%
layanan kunjungan rumah di tunda dan 7% pelayanan puskesmas di tutup.Dapat di
simpulkan bahwa sarana prasarana yang menunjang, dapat membantu
meningkatkan pelayanan dan mencegah terjadinya komplikasi pada ibu hamil.

62
Berdasarkan temuan pada penelitian ini diperoleh informasi bahwa dampak
Covid-19 berpengaruh pada status kesehatan ibu hamil dan janinya.Munculnya
pandemi Covid-19 membuat perubahan sikap ibu hamil yang mana cenderung
tidak mau melakukan pemeriksaan ke puskesmas atau rumah sakit karena takut
terinfeksi Covid-19 dan lebih memilih untuk melahirkan di rumah.Kurangnya
kunjungan ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan ke puskesmas atau rumah
sakit, yang mana dapat menyulitkan tenaga kesehatan untuk mendeteksi terjadinya
komplikasi pada ibu dan janinnya. Maka dari itu diperlukan pelayanan antenatal
care (ANC) yang merupakan layanan penting yang harus dilanjutkan dengan
kesadaran masyarakat dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan
oleh pemerintah dengan menjaga jarak, mencuci tangan dan menggunakan
masker.

6.5 Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini peneliti mengalami keterbatasan dalam hal ini pada
proses pengumpulan data. Data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan Data Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kota Manado
tahun 2019-2020. Akan tetapi, terdapat keterbatasan atau kelemahan dalam
penelitian ini yang dimana data tersebut dikumpulkan oleh pihak lain sehingga
tingkat akurasinya tidak terjamin, dan peneliti harus mengkonfirmasi kembali data
yang ada apabila ada data yang tidak relevan. Selain kelemahan di yang temukan
ada juga kelebihan dalam penggunaan data sekunder, yang mana pengumpulan
data sekunder lebih menghemat waktu, biaya, dan mudah untuk didapatkan
dibanding data primer, dan juga kerahasiaan terjaga karena tidak menunjukan
identitas responden (Ernawati,2020).

63
BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab bagian ini akan berisikan tentang kesimpulan dari dari seluruh
rangkaian penelitian yang di dalamnya terdapat kesimpulan dan saran dari
penelitian yang telah selesai di lakukan oleh peneliti.

7.1 Kesimpulan

7.1.1.Terjadi perubahan status kesehatan ibu hamil selama masa pandemi


Covid-19 (2020) di 16 puskesmas yang berada di wilayah Kota Manado.
Terdapat peningkatan pada jumlah kehamilan di tahun 2020, sedangkan
terjadi penurunan jumlah deteksi risiko oleh nakes dan rujukan risiko
tinggi pada maternal.Namun tidak terdapat penurunan yang signifikan.

7.1.2.Upayah pencegahan penularan Covid-19, maka pemerintah mengeluarkan


aturan berupa PSBB demi mencegah penularan Covid-19, penutupan
fasilitas kesehatan juga di lakukan guna untuk memutus rantai penyebaran
Covid-19 serta perubahan perilaku pada ibu hamil yang mana takut
melakukan pemeriksaan ke Puskesmas atau Rumah Sakit karena takut
terinfeksi Covid-19. Beberapa hal tersebut mempengaruhi pelayanan
kesehatan ibu hamilyang mana mulai berkurang.Kurangnya pelayanan
kesehatan tersebut dapat mempersulit ibu untuk mengetauhi apakah
kehmilannya beresiko atau tidak. Selain itu, tenaga kesehatan juga sulit
mendeteksi kemungkinan terjadinya risiko komplikasi pada ibu hamil,
kesulitan ini berpengaruh pada jumlah rujukan maternal.Sehingga dapat di
simpulkan bahwa munculnya Covid-19berdampak pada status kesehatan
ibu hamil.

7.2 Saran

64
7.1.2Pengembangan ilmu keperawatan

Penelitian ini diharapkan bisa digunakan sebagai sumber informasi


untuk penelitian terkait dengan dampak pandemi covid-19 terhadap status
kesehatan ibu hamil. Data Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan
Kota Manado tahun 2019-2020 bisa digunakan untuk melihat hubungan
deteksi risko oleh masyarakat terhadap jumlah rujukan resiko tinggi pada
neonatal.Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumber informasi
mengenai dampak pandemi Covid-19 terhadap status kesehatan ibu hamil,
khususnya di Kota Manado.

7.2.2 Pengembangan praktik keperawatan

7.2.2.1Bagi masyarakat

Diharapkan kepada masyarakat agar tetap mematuhi protokol


kesehatan yang telah di anjurkan oleh pemerintah guna mencegah
terjadinya penyebaran Covid-19 terutama pada kelompok yang rentan
terkena Covid-19 seperti ibu hamil. Diharapkan juga kepada ibu hamil
agar tetap melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur sesuai
dengan anjuran dari Badan Organisasi Kesehatan Dunia dan tetap
mematuhi protokol yang ada. Sehingga dapat mengurangi terjadinya
komplikasi kehamilan di masa pandemi Covid-19.

7.2.2.2 Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan dari penelitian ini bisa menjadi penunjang dasar dan


menjadi panduan serta sumber informasi bagi peneliti dalam
melakukan penelitian selanjutnya, serda dapat menjadi sumber bacaan
untuk menambah wawasan bagi peneliti yang ingin melakukan
penelitian tentang dampak Covid-19 terhadap status kesehatan ibu
hamil.

65
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, V. I. (2021). TETAP SEHAT DAN BUGAR SELAMA HAMIL DI MASA


PANDEMI COVID-19. TETAP KREATIF DAN INOVATIF DI TENGAH
PANDEMI COVID-19, 1, 13.

Ansori, M. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif Edisi 2. Airlangga University


Press.

Albattat, H. S., Alahmed, A. A., Alkadi, F. A., & Aldrees, O. S. (2021).


Knowledge, attitude, and barriers of seasonal influenza vaccination among
pregnant women visiting primary healthcare centers in Al-Ahsa, Saudi
Arabia. 2019/2020. Journal of Family Medicine and Primary Care, 10(2),
783.

Ariyanti, L., & Kartasurya, M. I. (2017). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu
serta Dukungan Keluarga Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Antenatal. Jurnal
Farmasi (Journal of Pharmacy), 6(1, Oktober), 28-31.

Arisanti, A. Z. (2021). Dampak Psikologis Ibu Hamil pada Masa Pandemi


COVID-19 (Literature Review). Sehat Masada, 15(2), 241-250.

Dashraath, P., Wong, J. L. J., Lim, M. X. K., Lim, L. M., Li, S., Biswas, A., ... &
Su, L. L. (2020). Coronavirus disease 2019 (COVID-19) pandemic and
pregnancy. American journal of obstetrics and gynecology, 222(6), 521-531.

Du, M., Yang, J., Han, N., Liu, M., & Liu, J. (2021). Association between the
COVID-19 pandemic and the risk for adverse pregnancy outcomes: a cohort
study. BMJ open, 11(2), e047900.

Ellington, S., Strid, P., Tong, V. T., Woodworth, K., Galang, R. R., Zambrano, L.
D., ... & Gilboa, S. M. (2020). Characteristics of women of reproductive age
with laboratory-confirmed SARS-CoV-2 infection by pregnancy status—
United States, January 22–June 7, 2020. Morbidity and Mortality Weekly
Report, 69(25), 769.

66
Ernawati, N. (2020). Buku Ajar Mata Kuliah Metodologi Riset Penelitian Data
Sekunder.

Fatmayanti, A., Ulfiana, Q., Ani, M., Dewi, R. K., Amalia, R., Astuti, A., ... &
Sudra, R. I. (2020). Konsep Dasar Keperawatan Maternitas. Yayasan Kita
Menulis.

Fitri, L. (2021). GAMBARAN PREVALENSI KEHAMILAN SELAMA PANDEMIC


COVID-19 DAN FAKTOR PENYEBABNYA TAHUN 2020. Jurnal Endurance:
Kajian Ilmiah Problema Kesehatan, 6(2), 419-426.

Fuadi, T. M. (2020). Covid 19: Antara Angka Kematian dan Angka


Kelahiran. Jurnal Sosiologi Agama Indonesia (JSAI), 1(3), 199-211.

GÜNER, H. R., Hasanoğlu, I., & Aktaş, F. (2020). COVID-19: Prevention and
control measures in community. Turkish Journal of medical sciences, 50(SI-
1), 571-577.

Goyal, M., Singh, P., Singh, K., Shekhar, S., Agrawal, N., & Misra, S. (2021).
The effect of the COVID‐19 pandemic on maternal health due to delay in
seeking health care: experience from a tertiary center. International Journal
of Gynecology & Obstetrics, 152(2), 231-235.

Gabrieli, D., Cahen‐Peretz, A., Shimonovitz, T., Marks‐Garber, K., Amsalem, H.,
Kalish, Y., ... & Walfisch, A. (2021). Thromboembolic events in pregnant
and puerperal women after COVID‐19 lockdowns: A retrospective cohort
study. International Journal of Gynecology & Obstetrics.

Handayani, L. T. (2018). Kajian Etik Penelitian Dalam Bidang Kesehatan Dengan


Melibatkan Manusia Sebagai Subyek. The Indonesian Journal of Health
Science, 10(1).

Hamdi, A. S., & Bahruddin, E. (2015). Metode penelitian kuantitatif aplikasi


dalam pendidikan.

Indonesia, K. R. (2020). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus


Disease (COVID-19). Direktorat Jenderal Pencegah dan Pengendali Penyakit.

67
Irawati, D., Priyanti, S., & Syalfina, A. D. (2021). Upaya Pencegahan Penularan
COVID-19 pada Ibu Hamil melalui Pendidikan Kesehatan dan Pemberian
Masker secara Gratis. Jurnal Abdimas Mahakam, 5(01), 92-98.

Ibrahim, T. M., Rambert, G., & Berhimpon, S. (2021). Gambaran ALC dan NLR
pada Wanita Hamil Trimester 3 yang Terkonfirmasi Positif SARS-CoV-2 di
RSUP Prof. RD Kandou Periode Juli–September 2020. eBiomedik, 9(1).

Jayanti, N. D., & Mayasari, S. I. (2020). FCMC MOBILE APPLICATION


SEBAGAI METODE EDUKASI TERHADAP PENURUNAN
KECEMASAN IBU HAMIL DI MASA PANDEMI COVID-19. In
Conference on Innovation and Application of Science and Technology
(CIASTECH) (Vol. 3, No. 1, pp. 973-980).

Joyce Y. Jhonson, PhD, RN. (2014). Keperawatan Maternitas Edisi 1.


Yogyakarta: Rapha Publishing.

Liu, Y., Chen, H., Tang, K., & Guo, Y. (2020). Clinical manifestations and
outcome of SARS-CoV-2 infection during pregnancy. The Journal of
infection.

Listyorini, P. I., & Wijananto, D. A. (2019). Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan


Ibu dan Anak di Puskesmas Jayengan Kota Surakarta. Infokes: Jurnal Ilmiah
Rekam Medis dan Informatika Kesehatan, 9(1), 10-23.

Kugelman, N., Lavie, O., Assaf, W., Cohen, N., Sagi-Dain, L., Bardicef, M., ... &
Segev, Y. (2020). Changes in the obstetrical emergency department profile
during the COVID-19 pandemic. The Journal of Maternal-Fetal & Neonatal
Medicine, 1-7.

Khazaeipour, Z., Razavi, E., & Pahlevan-Fallahy, M. T. (2021). Indirect effects of


COVID-19 in referring women to gynecologic oncology, perinatology and
gynecology clinics in Iran. Archives of Gynecology and Obstetrics, 1-8.

68
Marzuki, I., Bachtiar, E., Zuhriyatun, F., Purba, A. M. V., Kurniasih, H., Purba,
D. H., ... & Tandra, H. (2021). VIRUS CORONA BARU COVID-19: Kenali,
Cegah, Lindungi Diri Sendiri & Orang Lain.

Marmi, S. (2014). Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas ‘Peuperium Care.’.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Meyer, R., Levin, G., Hendin, N., & Katorza, E. (2020). Impact of the COVID-19
outbreak on routine obstetrical management: A cohort study. Authorea
Preprints.

Naviri, T. (2011). Buku Pintar Ibu Hamil. Elex Media Komputindo.

Nelwan, J. E., & Musa, E. C. (2020). Persepsi Masyarakat tentang Pelaksanaan


Kebijakan Pemerintah tentang Pencegahan Corona Virus Disease 2019 di
Kecamatan Tikala Kota Manado. Sam Ratulangi Journal of Public Health,
1(2).

Novieastari, E. Ibrahin, K. Deswani & Ramdaniati, S. (2019). Dasar-dasar


Keperawatan, Volume 1, Edisi Indonesia Ke-9. Elsevier.

Nuraisya, W. (2018). Deteksi risiko tinggi kehamilan pada pelayanan ANC


terpadu di Puskesmas Bendo Kabupaten Kediri. Jurnal Kesehatan Andalas,
7(2), 240-245.

Nugroho Taufan, U. B. (2014). Masalah kesehatan reproduksi wanita.

Oncel, M. Y., Akın, I. M., Kanburoglu, M. K., Tayman, C., Coskun, S., Narter, F.,
... & Koc, E. (2020). A multicenter study on epidemiological and clinical
characteristics of 125 newborns born to women infected with COVID-19 by
Turkish Neonatal Society. European journal of pediatrics, 1-10.

Putri, D. M. P. (2018). Pengantar Riset Keperawatan; Konsep dan Aplikasi Riset


dalam Keperawatan. Jogyakarta: Pustaka Baru Prss

Porter, C. M. (2016). Revisiting Precede–Proceed: A leading model for ecological


and ethical health promotion. Health Education Journal, 75(6), 753-764.

69
Pradana, A. A., & Casman, C. (2020). Pengaruh Kebijakan Social Distancing
pada Wabah COVID-19 terhadap Kelompok Rentan di Indonesia. Jurnal
Kebijakan Kesehatan Indonesia: JKKI, 9(2), 61-67.

Pefbrianti, D. (2014). ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


PEMILIHAN METODE PERSALINAN DI RUMAH SAKIT PELITA INSANI
MARTAPURA

Penyusun, T. BUKU AJAR ASUHAN KEHAMILAN DISERTAI DAFTAR TILIK.

Pradana, A. A., & Casman, C. (2020). Pengaruh Kebijakan Social Distancing


pada Wabah COVID-19 terhadap Kelompok Rentan di Indonesia. Jurnal
Kebijakan Kesehatan Indonesia: JKKI, 9(2), 61-67.

Rasmussen, S. A., Smulian, J. C., Lednicky, J. A., Wen, T. S., & Jamieson, D. J.
(2020). Coronavirus disease 2019 (COVID-19) and pregnancy: what
obstetricians need to know. American journal of obstetrics and gynecology,
222(5), 415-426.

Rochjati, P. (2011). Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil (Edisi 2): Pengenalan
Faktor Risiko Deteksi Dini Ibu Hamil Risiko Tinggi. Airlangga university
press.

Rusdiana, T., & Akbar, R. (2020). Perkembangan Terkini Terapi Antikoagulan


Pada Pasien Covid-19 Bergejala Berat. Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 7(3),
244-250.

Rumfabe, S. S., Herlina, Y., & Pande, M. D. A. (2020). Dampak Coronavirus


Disease 2019 (Covid-19) Pada Kehamilan Sejak Desember 2019 Hingga
Agustus 2020 Melalui Tinjauan Literatur. Wal'afiat Hospital Journal, 1(2),
14-22.

Setiadi, A. A. P., Wibowo, Y. I., Halim, S. V., Brata, C., Presley, B., & Setiawan,
E. (2020). Tata Laksana Terapi Pasien dengan COVID-19: Sebuah Kajian
Naratif. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, 9(1), 70-94.

70
Siyoto, S., & Sodik, M. A. (2015). Dasar metodologi penelitian. Literasi Media
Publishing.

Soewondo, P., Sakti, G. M. K., Irawati, D. O., Pujisubekti, R., Rahmayanti, N. M.,
Sumartono, A. H. I., & Nurfitriyani, M. (2020). Potret Adaptasi Dan Inovasi
Layanan Gizi Di Masa Pandemi Covid-19: Studi Kasus Di 8 Kabupaten/Kota
Di Indonesia. In Prosiding Forum Ilmiah Tahunan (FIT) IAKMI.

Sulyastini, N. K., ST, S., Armini, L. N., & Giri, K. E. PELATIHAN KADER
TENTANG SKRINING KEHAMILAN RESIKO TINGGI DENGAN
MENGGUNAKAN KARTU SKOR POEDJI ROCHJATI DI DESA PATAS
KECAMATAN GEROKGAK KABUPATEN BULELENG.

Sukarni, I. (2013). Buku ajar keperawatan maternitas.

Syaiful, Y., Ns, S. K., Kep, M., Fatmawati, L., & ST, S. (2019). Asuhan
Keperawatan Kehamilan. Jakad Media Publishing.

Tekbali, A., Grünebaum, A., Saraya, A., McCullough, L., Bornstein, E., &
Chervenak, F. A. (2020). Pregnant versus non-pregnant SARS-CoV-2 and
COVID-19 Hospital Admissions: The first 4 weeks in New York. American
Journal of Obstetrics and Gynecology.

Takemoto, M. L., Menezes, M. D. O., Andreucci, C. B., Nakamura ‐Pereira, M.,


Amorim, M. M., Katz, L., & Knobel, R. (2020). The tragedy of COVID‐19 in
Brazil: 124 maternal deaths and counting. International Journal of
Gynecology & Obstetrics, 151(1), 154-156.

Tandra, H. (2021). VIRUS CORONA BARU COVID-19: Kenali, Cegah,


Lindungi Diri Sendiri & Orang Lain.

Yuliana. (2020). Corona Virus Disease (Covid-19); Sebuah tinjauan literature.


Wellness and Healthy Magazine. Vol. 2, No. 1, February 2020, p. 187-192.

Widiastuti, N. M. R., & Arini, K. N. (2021). Perilaku penggunaan Kontrasepsi


Pada pus Selama Pandemi Covid-19 Di wilayah kerja Kuta Utara. JOMIS
(Journal of Midwifery Science), 5(2), 137-147.

71
LAMPIRAN

72
LMPIRAN 1

Curriculum Vitae

I. Identitas Peneliti
Nama : Mrtinus Ratuanak

Tempat, Tanggal Lahir : Ambon, 19 Oktober 1998

Jenis Kelamin : Laki-laki

Suku Bangsa : Indonesia

Agama : Katolik

Alamat : Jl. Kompleks Unika De La Salle, Kairagi 1,


Kombos, Manado

Fakultas/Program Studi : Keperawatan/Ilmu Keperawatan

Nama Ayah : Jacobus Masriat

Nama Ibu : Vitaliana Ratuanak

Motto : Bersabar Dalam Penderitaan (Yakobus 5:7-11)

Email : ramanratuanak19@gmail.com

73
II. Riwayat Pendidikan
Tahun 2004 : Lulus dari TK Katolik St. Theresia Sangliat Dol

Tahun 2011 : Lulus dari SD Naskat Yosudarso Sangliat Dol

Tahun 2013 : Lulus dari SMP Katolik St. Agustinus Sangliat Dol

Tahun 2016 : Lulus dari SMAKSt. Paulus Saumlaki

Tahun 2017 - Sekarang : Universitas Katolik De La Salle Manado

III. Riwayat Organisasi


1. Panitia Santa Claus semester 1 Fakultas Keperawatan Universitas
Katolik De La Salle Manado Tahun 2017
2. Panitia Lasalle Feast Universitas Katolik De La Salle Manado Tahun
2018
3. Panitia Lasalle Health Day Fakultas Keperawatan Universitas Katolik
De Lasalle Manado Tahun 2018
4. Panitia Dies Natalis Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De
Lasalle Manado Tahun 2019
5. Anggota KSR PMI Universitas Katolik De La Salle Manado
6. Panitia Orientasi dan Pendidikan Dasar KSR PMI Universitas Katolik
De La Salle Manado
7. Anggota FCLCU Universitas Katolik De La Salle Manado
8. Panitia Seminar Perawatan luka Fakultas Keperawatan Universitas
Katolik De Lasalle Manado 2020
9. Panitia COMDAY Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La
Salle Manado Tahun 2020/2021

74
LAMPIRAN 2

Surat Pengumpulan Data Awal

75
LAMPIRAN 3

Surat Rekomendasi Pengumpulan data Dari BKB Manado

76
LAMPIRAN 4

Surat Ijin Pengumpulan Data Penelitian

77
78
79
80
LAMPIRAN 8

Lembar Konsultasi Dosen Pembimbing 1

81
82
83
84
LAMPIRAN 9

Lembar Konsultasi Dosen Pembimbing 2

85
86
87
88
LAMPIRAN 12

Table Observasi Status Kesehatan Ibu Hamil di Kota Manado Tahun 2019

Jumlah Deteksi Risiko Rujukan Risiko


N Nama Penduduk Tingkat Kehamilan Tinggi Kehamilan
o Puskesmas Kehamila F % F %
n
1 Tongkaina 8,177 108 6 5.56 13 12.04
2 Bailang 13,123 220 103 46.82 0 0.00
3 Tuminting 54,750 940 334 35.53 189 20.11
4 Kombos 28,666 476 133 27.94 4 0.84
5 Wawonasa 20,724 349 39 11.17 15 4.30
6 Paniki bawah 41,150 705 134 19.01 74 10.50
7 Bengkol 9,948 189 79 41.8 64 33.86
8 Ranomuut 36,958 630 153 24.29 103 16.35
9 Tikala baru 36,553 624 47 7.53 61 9.78
10 Wenang 34,612 601 60 9.98 27 4.49
11 Teling atas 30,013 513 88 17.15 41 7.99
12 Ranotanaw 30,155 517 85 16.44 65 12.57
13 Sario 24,521 415 78 18.8 0 0.00
14 Bahu 27,906 475 28 5.89 0 0.00
15 Minanga 30,192 510 104 20.39 104 20.39
16 Bunaken 6,187 80 17 21.25 0 0.00
17 Jumlah 433,635 7352 1488 20.23 760 10.33

89
Table Observasi Status Kesehatan Ibu Hamil di Kota Manado Tahun 2020

Deteksi Risiko Rujukan Risiko


N Nama Jumlah Tingkat Tinggi Kehamilan
o Puskesmas Pendudu Kehamilan F % F %
k
1 Tongkaina 8,115 46 2 4.34 4 8.70
2 Bailang 13,123 220 37 16.81 0 0.00
3 Tuminting 54,856 935 29 3.10 6 0.64
4 Kombos 28,775 476 156 32.77 1 0.21
5 Wawonasa 20,828 348 65 18.67 11 3.16
6 Paniki bawah 41,256 698 123 17.62 9 1.29
7 Bengkol 10,221 244 73 29.91 28 11.48
8 Ranomuut 37,064 624 154 24.67 103 16.51
9 Tikala baru 36,660 618 15 2.42 51 8.25
10 Wenang 34,719 596 70 11.74 18 3.02
11 Teling atas 30,120 496 86 17.33 66 13.31
12 Ranotanaw 30,261 509 52 10.21 50 9.82
13 Sario 24,331 426 46 10.80 0 0.00
14 Bahu 28,017 464 23 4.95 0 0.00
15 Minanga 30,297 498 62 12.44 62 12.45
16 Bunaken 6,294 74 17 22.97 13 17.57
17 Jumlah 434,937 7272 1010 13.88 422 5.80

90
LAMPIRAN 13

Tabel Hasil Uji Statistik

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Tingkat Kehamilan Negative Ranks 2a 12.75 25.50


2019 - Tingkat
Kehamilan 2020 Positive Ranks 13b 7.27 94.50

Ties 1c

Total 16

Presentasi Deteksi Negative Ranks 6d 5.83 35.00


Risiko Tinggi
Kehamilan 2019 - Positive Ranks 10e 10.10 101.00
Presentasi Deteksi
Risiko Tinggi Ties 0f
Kehamilan 2020
Total 16

Presentase Rujukan Negative Ranks 3g 6.67 20.00


Risiko Tinggi
Kehamilan 2019 - Positive Ranks 10h 7.10 71.00
Presentase Rujukan
Risiko Tinggi Ties 3i
Kehamilan 2020
Total 16

a. Tingkat Kehamilan 2019 < Tingkat Kehamilan 2020

b. Tingkat Kehamilan 2019 > Tingkat Kehamilan 2020

c. Tingkat Kehamilan 2019 = Tingkat Kehamilan 2020

d. Presentasi Deteksi Risiko Tinggi Kehamilan 2019 < Presentasi Deteksi


Risiko Tinggi Kehamilan 2020

91
e. Presentasi Deteksi Risiko Tinggi Kehamilan 2019 > Presentasi Deteksi
Risiko Tinggi Kehamilan 2020

f. Presentasi Deteksi Risiko Tinggi Kehamilan 2019 = Presentasi Deteksi


Risiko Tinggi Kehamilan 2020

g. Presentase Rujukan Risiko Tinggi Kehamilan 2019 < Presentase Rujukan


Risiko Tinggi Kehamilan 2020

h. Presentase Rujukan Risiko Tinggi Kehamilan 2019 > Presentase Rujukan


Risiko Tinggi Kehamilan 2020

i. Presentase Rujukan Risiko Tinggi Kehamilan 2019 = Presentase Rujukan


Risiko Tinggi Kehamilan 2020

Test Statisticsb

Presentasi Presentase
Deteksi Rujukan
Risiko Tinggi Risiko Tinggi
Kehamilan Kehamilan
Tingkat 2019 - 2019 -
Kehamilan Presentasi Presentase
2019 - Deteksi Rujukan
Tingkat Risiko Tinggi Risiko Tinggi
Kehamilan Kehamilan Kehamilan
2020 2020 2020

Z -1.968a -1.706a -1.782a

Asymp. Sig. (2-


.049 .088 .075
tailed)

a. Based on negative ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

92
LAMPIRAN 14

Lampiran Tim-line Penyusunan Proposal-Skripsi

93

Anda mungkin juga menyukai