PROPOSAL SKRIPSI
Disusun oleh :
FITRI SOLEHATI
NIM. P2.0625119015
Terwujudnya proposal skripsi ini tiada lain berkat arahan dan bimbingan
semua pihak maka penulis sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan
selulus tulusnya kepada semua pihak yang telah membantu, terutama kepada yang
terhormat :
6. drg Cahyo Nugroho, MDSc sebagai dosen pembimbing akademik tahun ajaran
2019-2020 yang telah memberikan araha dan bimbingannya selama penyusunan
proposal skipsi ini.
7. Seluruh dosen dan staf tata usaha Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik
Kesehatan Tasikmalaya yang telah memberi dorongan moril, membekali ilmu
selama pendidikan sehingga mempermudah penulis dalam penyususan proposal
skipsi ini.
9. Terimakasih kepada kedua orang tua yang tiada hentinya dalam sujud
panangnya slalu menyisipkan doa untuk anak anaknya
10. Terimakasih kepada suami yang telah memberikan ijin, dukungan moril dan
materi serta semangat untuk penyusunan proposal skripsi ini.
Semoga amal baik semua dibalas dengan pahala yang berlipat ganda dari
Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal skripsi ini
masih ada dalam keterbatasan kemampuan, pengetahuan maupun sumber yang
didapat.Penulis harapkan kritik dan saran yang bersipat membangun demi
kebaikan dimasa yang akan datang.Penulis berharap emoga proposal skripsi ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Adapun tanda dan gejala umum infeksi COVID 19 antara lain gangguan
pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-
6 hari dengan masa inkubasi terpanjang hingga 14 hari. Pada kasus Covid 19 yang
akut menyebabkan pnemonia, sindrom pernapasan akut,gagal ginjal bahkan
kematian. Tanda- tanda dan gejala klinis yang dilaporkan pada sebagian besar
kasus adalah demam, kesulitan bernapas, dan hasil rongent menunjukan infiltrat
pnemonia luas dikedua paru. (Safrizal, 2020)
Dari data yang didapat dari Dirjen Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit
pada tanggal 25 Maret 2020 sudah dilaporkan 790 kasus Covid 19 dari 24
propinsi, dan tentunya angka kasus yang positif dengan angka kematian yang
terus meningkat. Perkembangan terakhir terdapat 3000 lebih kasus yang positif
dengan kematian yang terus meningkat yaitu diatas 300 orang selama 3 minggu
terahir. Tentunya penyebaran ini sangatlah cepat dan meluas,sehingga diperlukan
pencegahan dan penanganan yang lebih serius.
1.4.2 Bagi Rumah Sakit Dan Petugas Kesehatan Gigi dan Mulut.
Konsep negara hukum berakar dari paham kedaulatan hukum yang pada
hakikatnya berprinsip bahwa kekuasaan tertinggi di dalam suatu negara
adalah berdasarkan atas hukum. Negara hukum merupakan substansi dasar
dari kontrak sosial setiap negara hukum. (Hamidi Jazim at.al, Hukum
Lembaga Kepresidenan Indone sia, Alumni, Malang, 2002, hlm 9)
Fungsi negara dalam arti materiil menjadikan yang utama bagi sebuah
negara adalah bertindak sebagai pelayan bagi masyarakat (public service),
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat tersebut. (Cipto B.
Hestu, Hukum Tata Negara Indonesia, Universitas Atmajaya, Yogyakarta,
2009, hlm 20)
c. Legalitas pemerintahan;
d. Peradilan Administrasi yang bebas dan tidak memihak; dan
Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/ atau tempat yang di
gunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif,
preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah,
pemrintah daerah, dan/ atau masyarakat.
a. Harus ada pelayanan rawat inap dengan fasilitas diagnostik dan terapeutik.
Berbagai jenis spesialisasi, baik bedah maupun non bedah harus tersedia.
Pelayanan rawat inap ini juga meliputi pelayanan keperawatan gigi, farmasi,
laboratorium, radiologi, dan berbagai pelayanan diagnostik serta terapeutik
lainnya;
i. Menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak antara lain sarana
ibadah, parkir ruang tunggu, sarana untuk orang cacat, wanita menyusui, anak-
anak dan lanjut usia;
Menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika
serta peraturan perundang-undangan;
i. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai hak dan
kewajiban pasien;
q. Membuat daftar harga medis yang melakukan praktik kedokteran gigi dan
tenaha kesehatan lainnya;
i. Mendapatkan insentif pajak bagi Rumah Sakit Publik dan Rumah Sakit yang
ditetapkan sebagai Rumah Sakit pendidikan.
Rumah Sakit umum Kelas A adalah rumah sakit umum yang mempunyai
fasilitas dan kemampuan pelayanan medik palik sedikit 4 (empat) spesialis
dasar, 5 (lima) spesialis medik, 12 (dua belas) spesialis lain dan 13 (tiga
belas) subspesialis.
Rumah Sakit umum Kelas B adalah rumah sakit umum yang empunyai
fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 (empat) spesialis
dasar, 4 (empat) spesialis panjang medik, 8 (delapan) spesialis lain dan 2
(dua) subspesialis dasar.
Rumah Sakit umum Kelas C adalah rumah sakit umum yang mempunyai
fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 (empat) spesialis
dasar dan 4 (empat) spesialis panjang medik.
Rumah sakit umum kelas D adalah rumah sakit umum yang mempunyai
fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 2 (dua) spesialis
dasar.
Klasifikasi rumah sakit khusus menurut Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit,
rumah sakit khusus terdiri dari rumah sakit kelas A, kelas B, kelas C. Untuk
fasilitas dan pelayanannya sama dengan rumah sakit umum tetapi yang
membedakan adalah pelayanan yang paling diutamakan dalam rumah sakit.
Jenis rumah sakit khusus antara lain rumah sakit khusus ibu, anak, jantung,
kanker, orthopedi, paru, jiwa, kusta mata, ketergantungan obat, stroke,
penyakit infeksi, bersalin, gigi dan mulut, rehabilitasi medik, telinga hidung
tenggorokan, bedah, ginjal, kulit, dan kelamin.
Rumah sakit secara garis besar dibagi dua, yaitu rumah sakit swasta dan
rumah sakit pemerintah. Rumah sakit swasta dalah rumah sakit yang didirikan
pihak swasta atau non pemerintah, yaitu beberapa orang (persoon) sepakat
untuk mendirikan badan hukum (rechtpersoon) dan badan hukum ini
melakukan kegiatan dalam bidang pendirian dalam menjalankan rumah sakit.
Rumah sakit pemerintah memiliki arti yaitu rumah sakit yang didirikan oleh
pemrintah yang peraturannya adalah diatur dalam perundang-undangan.
(Kusuma Endang, Transaksi Terapeutik Dalam Pelayanan Medid di Rumah
Sakit, Citra Adititya Bakti, Bandung, 2009, hlm, 53)
Adapun bentuk badan hukum rumah sakit yang didirikan oleh pihak
swasta lazimnya digunakan oleh yayasan (stichiting). (Iskandar Dalmy,
Hukum Rumah Sakit dan tenaga Kesehatan , Sinar Grafika, Jakarta, 1998,
hlm 7
Pandemi adalah adalah epidemi yang terjadi diseluruh dunia atau pada
daerah yang sangat luas, yang melintasi perbatasan beberapa negara, dan
biasanya mempengaruhi banyak orang. Epidemi adalah penyakit menular
yang berjangkit dengan cepat di daerah yang luas dan menimbulkan banyak
korban. Berikut adalah karakteristik patogenik dan klinis menurut
KEMENDAGRI dalam buku pedoman umum menghadapi pandemi COVID 19
Corona virus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian luar
biasa muncul di Wuhan China, pada Desember 2019, kemudian diberi nama
Severe Acute Respiratory Syndrom Coronavirus(SARS-COV2) dan
menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19). COVID 19
termasuk dalam 140 nm. Virus ini secara genetik sangat berbeda dari virus
SARS –CoV dan MERS-CoV. Penelitian saat ini menunjukan bahwa homologi
antara COVID-19 dan memiliki karakteristik DNA coronavirus pada kelelawar
SARS yaitu dengan kemiripan lebih dari 85%. Ketika dikutur pada vitro,
COVID-19 dapat ditemukan dalam sel epitel pernapasan manusia setelah 96
jam. Sementara itu untuk mengisolasi dan mengkultur vero E6 dan Huh-7 garis
sel dibutuhkan waktu sekitar 6 hari.
2.3.2.Karakteristik epidemiologi
2.3.2.1. Orang Dalam Pemantauan (ODP)
Ataupun seseorang dengan demam >38 C atau ada riwayat demam atau
ISPA ringan sampai berat dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala
memiliki salah satu paparan sebagai berikut : riwayat kontak dengan kasus
kontak dengan kasus konfirmasi COVID 19, bekerja atau mengunjungi fasilitas
kesehatan yang berhubungan dengan pasien konfirmasi COVID-19 , memiliki
riwayat perjalanan ke negara terjangkit atau jona merah, atau memiliki sejarah
kontak dengan orang yang memiliki riwayat perjalanan pada 14 hari terakhir ke
jona merah.
- Standar APD
2.4.2.1. Identitas
Identitas adalah label yang diberikan untuk suatu penyakit atau diagnosisi
medik dan pengalaman symtom. Komponen penting dari skor indentitas yaitu
subjek biasanya mengiterpretasikan simptom yang berhubungan dengan
penyakit berbeda dengan interpretasi medis. Hal ini biasanya berhubungan
dengan bagaimana staf medis melakukan treatment kepada pasen.
2.4.2.3 Sebab
3.2 Hipotesis
a. Teknik sampling
b. Besar sampling
n =n
1+N(d)2
Keterangan :
N = Besar sampel
N = Besar populasi
n =.........
n =..............
c. Kriteria sampel
4. Tidak memiliki riwayat kontak dengan pasen positif COVID 19 atau dari
daerah jona merah
2) Kriteria Eklusi
Kriteria eklusi adalah batasan subjek penelitian mewakili sampel yang
tidak memenuhi syarat sampel penelitian. Dalam penelitian ini tidak ada
kriteria ekslusi.
Tempat penelitian dalam penelitian ini adalah di rawat jalan poli gigi
RSUD Cililin Kabupaten Bandung Barat.
Data primer adalah data yang berasal dari responden penelitian secara
langsung melalui pemberian lembar kuesioner atau angket
(Notoatmodjo,2002). Data primer dalam peneliian ini adalah data yang
diperoleh langsung dari hasil dari hasil penilaian persepsi penyakit dengan
menggunakan kuesioner B- IPQ secara online melalui Geogle form.
Geogle form adalah aplikasi Geogle yang tersedia di Geogle Drive yang
berguna membantu untuk merencanakan acara, pengiriman survai, memberikan
siswa kuis atau mengumpulkan informasi lainnya dengan mudah dan efisien
(Rizal, Muhammad 2014). Pada penelitian ini Geogle form yang dimaksud
adalah sebuah Form atau soal pertanyaan yang akan diberikan pada pasien
dalam bentuk visual memanfaatkan handpone atau komputer dengan jaringan
internet yang tersambung. Dalam penelitian ini soal berbentuk pilihan ganda
(Multiple Choise).
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat oleh peneliti berdasarkan sumber
lain (Notoatmodjo,2010). Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang
didapat dari Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Umum Daerah Cililin
mengenai jumlah kunjungan pasien.
b. Confidentially (Kerahasiaan)
DAFTAR PUSTAKA
Eka, Ratih. (2017). Pengaruh Kepuasan Pasien Terhadap Minat Kunjungan Ulang
Poli Bedah Di RSUD Kota Madiun. Skripsi, Madiun: Stikes Bakti Husada
Madiun.repostrory.stikes.bhm.ac.id (diakses 25 Mei 2020)
Hidayat, A.A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.
Salemba Medika.
Safrizal, Z., dkk., (2020). Pedoman Umum Menghadapi Pandemi Covid 19.
Jakarta : Kemendagri. https:www.kemendagri.go.id (diakses 11 Mei 2020)
Yuliana, (2020). Corona Virus Disease Covid 19. Jurnal, Lampung : Fakultas
Kedokteran Lampung, Volume 2 Nomor 1 Februari 2020 P.187-192.
Welness.journalpress.id (diakses 25 Mei 2020)
LEMBAR PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)
Responden
(..................................)
KUESIONER
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
SLTP SLTA
Diploma Lain-lain
PNS/TNI/POLRI Lain-lain
b. Sedikit berpengaruh
c. Cukup berpengaruh
2. Menurut pendapat anda berapa lama pandemi COVID 19 ini akan terjadi
c. Ragu-ragu
d. Selamanya
a. Tidak terkontrol
b.Cukup terkontrol
c.Terkontrol
4. Menurut pendapat anda bagaimana penilaian atau manfaat dari perawatan dan
pengobatan untuk pasien yang positif terjangkit COVID 19 akan membantu pada
penyembuhan pasien
a. Sedikit membantu
b. Ragu-Ragu
c. Membantu
d. Sangat membantu
5.Menurut pendapat anda seberapa berat gejala yang timbul dari pandemi Corona
Virus yang akan mengganggu kegiatan sehari-hari
a. tidak mengganggu
b. Sedikit menganggu
c. Mengganggu
d.Sangat mengganggu
b. Sedikit khawatir
c. khawatir
d. Sangat khawatir
7. Menurut pendapat anda, seberapa baik anda memahami penyakit Corona Virus
yang sedang terjadi sekarang
a. Sangat Paham
b. Paham
c. Sedikit paham
c. Emosi/ kesal
1).
2).
3).
10. Pada situasi pandemi/wabah penyakit Corona Virus 19 apakah anda berminat
untuk melakukan kunjungan ulang ke Poli Gigi RSUD cililin
a. YA
b. TIDAK