Anda di halaman 1dari 9

MINI RISET

PERKEMBANGAN KASUS POSITIF COVID-19


DI SUMATERA UTARA
Dosen Pengampu Mata Kuliah :
Ahmad Syafwan Pulungan, S.Pd, M.Si

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

Nama : Aslinda Sinambela


Nim : 4212451006
Kelas : Pendidikan IPA A 2021
Strata : S1
Mata Kuliah : Teknologi Informasi & Literasi Data

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dimana atas
berkat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Laporan Mini Riset ini
dengan baik. Dan tidak lupa juga saya berterima kasih kepada Dosen mata kuliah
Teknologi Informasi dan Literasi Data yang telah membimbing saya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Penulis sangat berharap tugas laporan mini riset ini bermanfaat bagi
siapapun yang membacanya dalam rangka menambah wawasan dan pengetahuan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa didalam tugas ini terdapat kekurangan dan
jauh dari yang diharapkan. Untuk itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan di masa yang akan datang.

Medan, Oktober 2021

Aslinda Sinambela
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.................................................................................................................................


1.2 Tujuan.................................................................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka.................................................................................................................................

BAB III PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat..........................................................................................................................

3.2 Instrumen Penelitian......................................................................................................................

3.3 Jenis Penelitian.................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Coronavirus (Covid-19) merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit


infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East
Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernapasan Akut Berat/ Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS). Penyakit ini terutama menyebar di antara orang-orang
melalui tetesan pernapasan dari batuk dan bersin. Virus ini dapat tetap bertahan hingga
tiga hari dengan plastik dan stainless steel SARS CoV-2 dapat bertahan hingga tiga hari atau
dalam aerosol selama tiga jam (Kemendagri, 2020:3). Sesuai hal tersebut, coronavirus
hanya bisa berpindah melalui perantara dengan media tangan, baju ataupun lainnya yang
terkena tetesan batuk dan bersin.

Indonesia menjadi salah satu negara positif virus corona (Covid-19). Kasus pertama
yang terjadi di Indonesia dialami oleh dua warga Depok, Jawa Barat. Hal tersebut
diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta pada hari
senin, 2 maret 2020. Menurut Bapak Joko Widodo, kedua warga tersebut merupakan
seorang ibu usia 64 tahun dan putrinya yang berusia 31 tahun. Keduanya diduga tertular
virus corona karena adanya kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.
Warga Jepang tersebut terdeteksi Corona setelah meninggalkan Indonesia dan tiba di
Malaysia. Tim Kementrian Kesehatan (Kemenkes) melakukan penelusuran terhadap warga
lainnya yang sebelumnya melakukan interaksi dengan warga negara Jepang tersebut
selama di Indonesia.Menurut Kementerian Kesehatan anak tersebut diperkirakan tertular
virus corona saat berdansa dengan warga negara Jepang di sebuah klub di Jakarta pada
tanggal 14 Februari 2020. Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto (Yuri) menyebutkan bahwa jumlah orang yang
mengikuti acara tersebut ada 50 orang. Pada tanggal 16 Februari 2020, anak tersebut
mengeluh batuk dan agak panas, kemudian berobat ke dokter. Setelah peristiwa tersebut,
Kemenkes berupaya untuk melakukan tracking kepada semua orang yang ikut berdansa
pada acara tersebut (Kompas.com, 2020).Setelah mengumumkan kasus pertama virus
corona di DepokMenurut Kementerian Kesehatan anak tersebut diperkirakan tertular virus
coronaCovid-19 atau yang sering kita dengar virus corona beberapa tahun belakangan ini
menjadi perbincangan publik. Wabah yang dikabarkan berasal dari Tiongkok ini dalam
kurun waktu tidak lama telah menyebar ke berbagai negara termasuk Indonesia. Sejak
tahun 2020 penyebaran covid-19 ini cukup signifikan karena penyebarannya sangat begitu
cepat dan berdampak secara global.

Karena penyebarannya yang sangat signifikan dan dampaknya sangat besar bagi
sektor kehidupan. Banyak yang sudah menjadi korban Covid-19 di dunia termasuk
Indonesia. Wabah Covid-19 tidak hanya merupakan masalah nasional dalam suatu Negara,
tapi sudah merupakan masalah global. Penyebaran Covid -19 begitu cepat dan mematikan.
Covid-19 berdampak kepada kehidupan sosial dan melemahnya ekonomi masyarakat. Oleh
karenanya, Pemerintah Indonesia melakukan upaya atau memberi kebijakan baru terkait
memutus rantai penyebaran Covid-19 secara nasional, serta kesembuhan masyarakat yang
sudah terinfeksi sangat begitu diharapkan.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari laporan ini adalah:

1. Memberikan Informasi dan pengetahuan mengenai penyebaran covid-19


2. Memberikan Informasi informasi tentang peraturan yang dibuat pemerintah diera
pandemi covid-19
3. Memberikan informasi bahwa pentingnya mematuhi protokol kesehatan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka

Sumatera Utara masuk ke dalam 5 besar provinsi sebagai peyumbang kasus positif
Covid -19 terbanyak di Indonesia.Hal ini karena masih banyak masyarakat yang belum
mematuhi protokol kesehatan.Dan padatnya penduduk juga menjadi dampak tingginya
kasus positif cobid-19.Terutama di kota Medan.Kota Medan merupakan ibukota dari
provinsi Sumatera Utara,yang menjadi kota ketiga terbesar di Indonesia setelah Jakarta
dan Surabaya.Besarnya kota Medan ini menjadi padatnya penduduk yang menyebabkan
banyak mobilitas masyarakat setiap harinya.

Untuk mengurangi penyebaran covid -19 di Sumatera Utara, pemerintah membuat


peraturan,yaitu:

 Sekolah ditutup(Belajar dari rumah)


 Beribadah dirumah
 Ditiadakannya pesta adat
 saat hari-hari besar tidak diperkenankan untuk berkerumun dengan banyak orang
 Harus mematuhi protokol kesehatan (5M)
 Menutup tempat wisata terutama kawasan Danau Toba

Peraturan tersebut dibuat untuk kebaikan dan upaya untuk mengurangi penyebaran covid-
19.

Ternyata peraturan yang dibuat setelah berjalan hampir 1 tahun lebih hasilnya masih
jauh dari harapan.Hal ini dikarenakan masih banyak masyarakat yang masih tidak
mematuhi protokol kesehatan.

Contohnya :

Seseorang dari desa pergi ke kota Medan, tetapi tidak melaksanakan protokol kesehatan
seperti memakai masker, walaupun seseorang tersebut tidak terkena covid 19 tetapi kita
tidak tahu bahwa dia sudah terpapar di perjalanan ataupun sampai di kota Medan karena
adanya kontak fisik atau komunikasi kepada orang lain yang tidak kita ketahui bahwa
orang tersebut adalah orang yang terpapar covid 19.Contoh seperti itulah yang
menyebabkan masih banyak kasus positif covid 19 di Sumatera Utara.
Dan pada bulan Juli pemerintah pusat mengeluarkan peraturan PPKM(Pemberlakuan
Pembatan kegiatan Masyarakat)Darurat dan PPKM level 1-4 yang diterapkan di pulau
Jawa.Ternyata penyumbang kasus positif covid 19 terbanyak ada juga di pulau Sumatera
Kalimantan dan Sulawesi.Akhirnya pemerintah pusat mengeluarkan peraturan untuk
diberlakukannya PPKM level 1-4 di setiap Provinsi.Penerapan aturan PPKM Level 3 dan
PPKMLevel 4 diserahkan kepada pemerintahDaerah dan disesuaikan dengan kriteria level
Situasi pandemi berdasarkan hasil Assesment atau penilaian. Untuk daerahPPKM Level 3
memiliki beberapa kelonggaran dibandingkan aturan PPKM Level 4. PPKM Level 3 berlaku
untuk kondisi catatan 50 hingga 150 kasus Covid-19 per 100.000 Penduduk, 10 hingga 30
kasus yang dirawat di rumah sakit per 100.000 penduduk, dan 2 hingga 5 kasus meninggal
per 100.000 Penduduk di daerah tersebut.

Dari peraturan tersebut provinsi Sumatera Utara masuk pada PPKM Level 4.Pada
pertengahan Agustus - September PPKM level 4 diberlakukan di 12 Kabupaten/kota.Yaitu:
Medan, Binjai, Tebingtinggi, Pematangsiantar, Kabupaten Deliserdang, Serdangbedagai,
Simalungun, Langkat, Karo, Dairi,Padang Sidempuan,Sibolga.

Peraturan yang dilakukannya pada wilayah level 4 ini ,ialah:

PPKM Level 4:

 Pemerintah memperbolehkan makan di tempat, namun waktunya dibatasi hanya


sampai maksimal 20 menit.
 Pedagang di luar makanan seperti kelontong, agen, binatu, pangkas rambut, cuci
mobil, vocher pulsa, asongan, dan sebagainya diizinkan buka sampai pukul 20.00.
 Pasar rakyat kebutuhan pokok beroperasi 100 persen. Untuk pasar rakyat non
kebutuhan pokok kapasitas maksimum 50 persen dengan jam buka terbatas sampai
pukul 15.00 WIB.
 Pemerintah melarang operasional pusat perbelanjaan atau mal.
 Pemerintah memperbolehkan akses untuk pembelian deliveryatau take away di
restoran serta supermarket untuk melayani hal kritikal.
 Kegiatan belajar mengajar masih dilakukan tetapi dilakukan secara daring.
 Tidak mengadakan peribadatan atau Keagamaan berjamaah
 Angkutan umum termasuk taksi dan Angkutan masal hanya boleh 50 persen Dari
kapasitas.
 Pemerintah melarang adanya kegiatan Resepsi pernikahan.

Setelah diberlakukannya PPKM level 4 ini di Sumatera Utara sekitar 1 bulan lebih akhirnya
kasus positif covid 19 di Sumatera Utara menurun drastis pada bulan Oktober.Dan tidak
hanya provinsi Sumatera saja yang mengalami penurunan kasus positif ccovid-19.Seluruh
provinsi yang ada di Indonesia juga mengalami penurunan kasus positif covid 19
BAB III

PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu Penelitian: 19-26 Oktober 2021

Tempat Penelitian: Medan, Sumatra Utara, Indonesia

3.2 Instrumen Penelitian

Penulis memperoleh data sebagai sumber penelitian melaui website resmi Covid-19
di Indonesia; covid19.go.id. Pemprov Sumut-info Covid-19 Serta melalui Jurnal mengenai
Covid-19 yang sudah ber-ISSN.

3.3 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif untuk memperoleh data


serta informasi mengenai perkembangan kasus positif Covid-19 di Indonesia mulai akhir
bulan september sampai bulan oktober 2021. Dalam penelitian ini data yang dipaparkan
yaitu mengenai menurunnya angka kasus positif covid -19 di Sumatera Utara .Dalam
penelitian ini, penulis juga akan memberikan ide atau saran mengenai kasus yang dibahas.
DAFTAR PUSTAKA

covid19.go.id

Pemprov Sumut- Info Covid-19

Kristhy,Evi dkk. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Untuk Mematuhi Protokol


kesehatan di Era PPKM dengan Media Poster Melalui Wagram (Whatsapp, Instagram Dan
Youtube) Jurnal Pendidikan Indonesia.Vol.1, No.4 September 2021 (Hlm 601-609)

Anda mungkin juga menyukai