Anda di halaman 1dari 89

OPTIMALISASI PENCATATAN IMUNISASI BALITA

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEBERANG PADANG

2040312115 Amriyani Binti Junaidi


2140312094 Verli Fajriati Nofli
2140312185 Muhammad Dzakwan Fadhil
2140312209 Andira Rachmatika

Preseptor :
Dr.dr.Yuniar Lestari, M.Kes

Seminar Proposal
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang

Imunisasi merupakan salah satu mengacu pada konsep Paradigma


prioritas Kementerian Kesehatan Sehat, yaitu pembangunan kesehatan
untuk mencegah terjadinya yang memberikan prioritas utama pada
penyakit menular upaya promotif dan preventif

Di Indonesia, setiap bayi usia 0-11 bulan


wajib mendapatkan imunisasi dasar
lengkap yang terdiri dari 1 dosis
Hepatitis B, 1 dosis BCG, 3 dosis DPT-
HB- HiB, 4 dosis polio tetes (OPV), 1
dosis polio suntik (IPV) dan 1 dosis
campak rubela. 3
Latar Belakang

Sejak Indonesia melaporkan


kasus COVID-19 pertama kali
pada bulan Maret 2020, cakupan
imunisasi semakin menurun
Gangguan dalam layanan imunisasi sangat
besar dan langsung dirasakan, dengan
beberapa hambatan seperti hambatan akses
akibat penghentian layanan disertai dengan
menurunnya permintaan disebabkan
masyarakat takut tertular COVID-19

Efek pandemi COVID-19 ini terhadap


imunisasi menurut penilaian cepat
Kementerian Kesehatan dan UNICEF
menunjukkan bahwa 84% dari semua fasilitas
kesehatan melaporkan layanan imunisasi
terganggu di kedua level yaitu Puskesmas
dan Posyandu 4
Latar Belakang

Puskesmas Seberang Padang


sebagai salah satu pusat
pelayanan kesehatan tingkat
pertama di Kota Padang
Berdasarkan cakupan imunisasi tahun 2022,
capaian imunisasi dasar lengkap pada bayi
pada seluruh jenis imunisasi belum mencapai
target, yaitu masih dalam pencapaian rata rata
74 %, jauh dari target yaitu 95%

Permasalahan ini juga diperkuat melalui


identifikasi dan analisis masalah melalui
metode USG, didapatkan imunisasi dasar
lengkap memiliki skoring tertinggi dari segi
keurgensian masalah, keseriusan masalah
dan pola pekembangan masalah
5
Rumusan Masalah

▰ Bagaimana pelaksanaan imunisasi di Puskesmas Seberang Padang?


▰ Apa saja kendala-kendala dalam pelaksanaan imunisasi di Puskesmas
Seberang Padang?
▰ Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala dalam
pelaksanaan imunisasi di Puskesmas Seberang padang?

6
Tujuan Umum

▰ Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah


untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan
imunisasi di Puskesmas Seberang Padang.

7
Tujuan Khusus

▰ Mengetahui cakupan dan capaian imunisasi bayi dan


balitadi Wilayah kerja Puskesmas Seberang Padang
▰ Mengetahui kendala dalam pelaksanaan imunisasi di
Puskesmas Seberang Padang
▰ Mengetahui upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
kendala dalam pelaksanaan imunisasi di wilayah kerja
Puskesmas Seberang Padang.

8
Metode Penulisan

▰ Metode penulisan makalah ini adalah tinjauan pustaka yang merujuk


pada berbagai literatur, laporan tahunan Puskesmas Seberang Padang
tahun 2022, capaian program Imunisasi Puskesmas Seberang Padang
tahun 2022, dan diskusi bersama pemegang program Imunisasi di
Puskesmas Seberang Padang.

9
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Landasan Posyandu

▰ RPJMN 2020-2024 tengah mengutamakan Sustainable Development Goals (SDGs)


▰ Terdapat 5 (lima) Tujuan Strategis, yang dijabarkan menjadi 8 (delapan) Sasaran Strategis,
dalam menjalankan pembangunan kesehatan 2020-2024. Beberapa dari 8 Sasaran
Strategis tersebut adalah
▻ meningkatnya kesehatan ibu, anak dan gizi masyarakat;
▻ meningkatnya ketersediaan dan mutu fasyankes dasar dan rujukan.
▰ Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2011 telah mengamanatkan
pengintegrasian layanan sosial dasar ke dalam Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), salah
satunya mencakup pembinaan gizi dan kesehatan bayi dan balita.

11
Gambaran Umum Posyandu

▰ Posyandu diselenggarakan secara rutin setiap bulan oleh petugas kesehatan


dari pemerintah yang bekerjasama dengan kader
▰ Layanan kesehatan yang bisa didapatkan pada Posyandu meliputi;
Kesehatan bayi dan balita, Keluarga Berencana (KB), Imunisasi, Pemberian
Gizi Balita serta Pencegahan dan Penanggulangan Diare.

12
Gambaran Umum Posyandu

▰ Data profil kesehatan Indonesia 2019, jumlah Posyandu yang ada


di Indonesia saat ini adalah sebanyak 188.855 atau 63,6%,
Posyandu aktif adalah posyandu yang mampu melaksanakan
kegiatan utamanya secara rutin setiap bulan

13
Gambaran Umum Posyandu

▰ Pada tahun 2019, Kota Padang mempunyai Posyandu sebanyak 919 pos, jumlah
ini bertambah dibandingkan tahun 2018 (914 pos).
▰ Berdasarkan stratanya, Posyandu Pratama berjumlah 7 buah, Posyandu Madya
140 buah, Posyandu Purnama 600 buah dan Posyandu Mandiri 172 buah.

14
Tujuan Posyandu

▰ Tujuan Umum Posyandu


▻ Penyelenggaraan posyandu adalah untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan bayi, balita, ibu dan pasangan usia subur serta menunjang percepatan
penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka
Kematian Anak Balita (AKABA) di Indonesia melalui upaya pemberdayaan
masyarakat.

15
Tujuan Khusus Posyandu

▰ Meningkatnya peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan upaya


kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan
AKABA.
▰ Meningkatknya peran lintas sektor dalam penyelenggaraan Posyandu,
terutama berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.
▰ Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar, terutama
yang berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.

16
Sasaran Posyandu

▰ Bayi berusia kurang dari 1 tahun


▰ Anak balita usia 1-5 tahun.
▰ Ibu hamil, ibu menyusui dan ibu nifas
▰ Pasangan usia subur

17
Fungsi Posyandu

▰ Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan


keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama
masyarakat dalam rangka mempercepat penurunan AKI, AKB dan
AKABA.
▰ Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar,
berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA

18
Manfaat Posyandu

Bagi masyarakat Bagi kader


▰ Memperoleh kemudahan untuk ▰ Mendapatkan informasi terdahulu tentang
mendapatkan informasi kesehatan dasar upaya kesehatan yang terkait dengan
berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan penurunan AKABA
AKABA
▰ Dapat mewujudkan aktualisasi dirinya
▰ Memperoleh bantuan secara profesional dalam membantu masyarakat
dalam pemecahan masalah kesehatan menyelesaikan masalah kesehatan terkait
terutama anak balita. dengan penurunan AKABA.
▰ Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan
terpadu kesehatan dan sektor lain terkait.

19
Manfaat Posyandu

▰ Bagi Puskesmas
▻ Optimalisasi fungsi Puskesmas sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan
▻ Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan
masalah kesehatan
▻ Meningkatkan efisiensi waktu, tenaga dan dana

20
Waktu dan Lokasi Posyandu

▰ Posyandu berada di setiap desa/kelurahan


▰ Penyelenggaraan Posyandu sekurang-kurangnya
satu kali dalam sebulan. Jika diperlukan, hari buka
Posyandu dapat lebih dari satu kali dalam sebulan.

21
Kedudukan Posyandu

▰ Kedudukan Posyandu Terhadap Pemerintahan Desa/Kelurahan


▻ Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan dan sosial dasar lainnya yang secara kelembagaan
dibina oleh pemerintahan desa/kelurahan.

▰ Kedudukan Posyandu Terhadap Kelompok Kerja (Pokja) .


▻ sebagai satuan organisasi yang mendapat binaan aspek
administratif, keuangan, dan program dari Pokja.

22
Kedudukan Posyandu

▰ Kedudukan Posyandu Terhadap Berbagai UKBM


▻ Sebagai mitra

▰ Kedudukan Posyandu Terhadap Forum Peduli Kesehatan


Kecamatan
▻ sebagai satuan organisasi yang mendapat arahan dan
dukungan sumberdaya dari Forum Peduli Kesehatan
Kecamatan

23
Pembentukan Posyandu

▰ Pendekatan Internal
▻ Tujuan pendekatan internal adalah mempersiapkan para petugas/aparat,
sehingga bersedia dan memiliki kemampuan mengelola serta membina
Posyandu.
▰ Pendekatan Eksternal
▻ Tujuan pendekatan eksternal adalah mempersiapkan masyarakat,
krususnya tokoh masyarakat, sehingga bersedia mendukung
penyelenggaraan Posyandu.

24
▰ Survei Mawas Diri (SMD)
▻ Tujuan SMD adalah menimbulkan rasa memiliki masyarakat (sense of
belonging) melalui penemuan sendiri masalah yang cihadapi serta
potensi yang dimiliki

▰ Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)


▻ Hasil yang diharapkan dari MMD adalah ditetapkannya daftar urutan
masalah dan upaya Kesehatan yang dilakukan

25
▰ Pembentukan dan Pemantauan Kegiatan Posyandu
▻ Pemilihan Pengurus dan Kader Posyandu
▻ Orientasi Pengurus dan Pelatihan Kader Posyandu
▻ Pembentukan dan Peresmian Posyandu
▻ Penyelenggaraan dan Pemantauan Kegiatan Posyandu

26
Kegiatan Posyandu

▰ Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan


pengembangan/pilhan.
▰ Kegiatan Utama terdiri atas
▻ Kesehatan bayi dan balita (KIA),
▻ Keluarga berencana (KB),
▻ Imunisasi,
▻ Gizi,
▻ Pencegahan dan Penanggulangan Diare.

27
Imunisasi

Imunisasi Wajib
Imunisasi Rutin
▻ Imunisasi rutin terdiri atas imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan.
Imunisasi dasar diberikan pada bayi sebelum berusia 1 tahun.
Sedangkan Imunisasi lanjutan merupakan imunisasi ulangan untuk
mempertahankan tingkat kekebalan
Imunisasi Tambahan
▻ Imunisasi tambahan merupakan imunisasi yang diberikan pada
kelompok umur tertentu yang paling berisiko terkena penyakit pada
periode waktu tertentu sesuai kajian epidemiologis

28
Imunisasi

▰ Imunisasi khusus
▻ Imunisasi khusus merupakan kegiatan imunisasi yang dilaksanakan
untuk melindungi masyarakat terhadap penyakit tertentu pada situasi
tertentu, seperti persiapan keberangkatan calonjemaah umroh/haji,

29
Imunisasi Pilihan

▰ Imunisasi pilihan merupakan imunisasi yang dapat


diberikan kepada seseorang sesuai dengan kebutuhannya
dalam rangka melindungi yang bersangkutan dari penyakit
menular tertentu

30
Tabel 1 Jenis Vaksin Berdasarkan umur

Umur jenis
0 Bulan Hepatitis B0
1 Bulan BCG, Polio 1
2 Bulan DPT-HB-Hib 1, Polio 2
3 Bulan DPT-HB-Hib2, Polio 3
4 Bulan DPT-HB-Hib 3, Polio 4
9-15 Bulan Campak

▰ Imunisasi dasar diberikan pada bayi sebelum berusia 1 (satu) tahun. Jenis imunisasi dasar yang diberikan ada 5 macam yaitu:
Bacillus Calmette Guerin (BCG); Diphtheria Pertusis Tetanus- Hepatitis B (DPT- HB) atau Diphtheria Pertusis Tetanus-Hepatitis B-
Hemophilus Influenza type B (DPT-HB-Hib); Hepatitis B pada bayi baru lahir; Polio; dan Campak

31
Penyelenggaraan Posyandu
Penyelenggaraan sistem lima meja

▰ Meja I. Pendaftaran balita


▻ Balita didaftar dalam formulir pencacatan balita denganmenyertakan
KMS atau Buku KIA.
▰ Meja II. Penimbangan anak dan balita
▻ Hasil penimbangan berat anak dicatat pada kertas terselip di KMS.
▰ Meja III. Buka KMS ( Kartu Menuju Sehat )
▻ Balita yang bersangkutan Pindahkan hasil penimbangan anak dari
kertas ke KMS nya.
▰ Meja IV. Pemberian PMT dan Penyuluhan/Konseling

33
▰ Meja V. Pelayanan Kesehatan
▻ Kegiatan di meja lima adalah kegiatan pelayanan kesehatan dan pelayanan KB, imunusasi
serta pojok oralit
▰ Kegiatan ini dipimpin dan dilaksanakan oleh petugas dari Puskesmas. Indikator pelayanan di
posyandu atau di Pos Penimbangan Balita menggunakan indikator- indikator SKDN dimana:
▻ S adalah jumlah seluruh
▻ K adalah jumlah balita yang mempunyai KMS (Kartu Menuju Sehat).
▻ D adalah jumlah balita yang datang di posyandu dan menimbang berat badannya.
▻ N adalah jumlah balita yang ditimbang berat badannya mengalami peningkatan berat
badan dibanding bulan sebelumnya.

34
Peran kader

▰ Melakukan persiapan penyelenggaraan kegiatan Posyandu


▰ Menyebarluaskan informasi tentang hari buka Posyandu.
▰ Melakukan pembagian tugas antar kader, meliputi pendaftaran, penimbangan, pencatatan, penyuluhan,
pemberian makanan tambahan,
▰ Melakukan koordinasi dengan petugas kesehatan dan petugas lainnya terkait dengan jenis layanan yang akan
diselenggarakan.
▰ Menyiapkan bahan penyuluhan dan pemberian makanan tambahan. Bahan- bahan penyuluhan sesuai
permasalahan yang di dihadapi para

35
Peran Lurah/ Kepala Desa

▰ Memberikan dukungan kebijakan, sarana dan dana untuk penyelenggaraan


Posyandu.
▰ Mengkoordinasikan penggerakan masyarakat untuk dapat hadir pada hari
buka posyandu.
▰ Mengkoordinasikan peran kader Posyandu, pengurus Posyandu dantokoh
masyarakat untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan Posyandu.
▰ Menindaklanjuti hasil kegiatan Posyandu bersamaLKMD/LPM/LKD atau
sebutan lainnya.
▰ Melakukan pembinaan untuk terselenggaranya kegiatan Posyandu secara
teratur.

36
Peran Tim Penggerak PKK

▰ Berperan aktif dalam penyelenggaraan posyandu.


▰ Penggerakkan peran serta masyarakat dalam kegiatan Posyandu.
▰ Penyuluhan, baik di Posyandu maupun di luar Posyandu.
▰ Melengkapi data sesuai dengan Sistem Informasi Posyandu (SIP)
atau Sistem Informasi Manajemen (SIM).

37
Pencatatan dan Pelaporan Imunisasi

Jenis Jenis Laporan Imunisasi


Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2017, ada lima komponen
yang harus dicatat dan dilaporkan dalam pelaksanaan imunisasi, yaitu:
▰ Cakupan imunisasi
▰ Logistik imunisasi (vaksin, auto disable syringe (ADS) dan safety box)
▰ Monitoring suhu
▰ Peralatan cold chain, serta
▰ Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)

38
Instrumen pencatatan hasil pelayanan
imunisasi

▰ Pencatatan cakupan imunisasi pada bayi dan baduta


▻ Pencatatan cakupan imunisasi pada bayi dan baduta didapatkan dari hasil
kegiatan pelayanan imunisasi dasar dan lanjutan baduta. Pencatatan di
Puskesmas dilakukan menggunakan buku KIA dan register kohort bayi atau
register kohort balita dan anak pra-sekolah

39
40
Penggunaan teknologi di perangkat lunak
sebagai sarana penunjang dalam kegiatan
Posyandu.

▰ Terdapat tiga fungsi utama penggunaan teknologi informasi melalui


smartphone di masyarakat, yaitu : 19
▻ Sebagai alat pendidikan, memperbaiki pendidikan kesehatan
dan perilaku gaya hidup;
▻ Mengoptimalkan penggunaan sumberdaya yang terbatas,
mengatasi hambatan geografis dan keuangan;
▻ Memperbaiki penggunaan layanan kesehatan, perawatan
dirumah dan manajemen diri untuk memperbaiki pencegahan
dan penanganan penyakit

41
Pelaporan Kesehatan Balita oleh Puskesmas

▰ Jenis register yang dipakai oleh pelaksana program untuk pencatatan hasil
kegiatan. registrasi yang berlaku sesuai ketentuan dan kebutuhan program dalam
pemantauan danevaluasi.
▰ Data yang diterima masing-masing pelaksana kegiatan:
▻ Puskesmas (dalam maupun luar gedung);
▻ BP, BKIA swasta
▻ petugas
▻ W1 dan W2 (KLB) : dicatat dalam buku register masing-
masing program
▰ Masing-masing pelaksana program merekapitulasi data ke lembar transformasi
dan dipindahkan ke format laporan SP3 standard.
42
▰ Rekapitulasi bentuk laporan dikirim :
▻ Koordinator SP3 - 2 lembar dan rangkap 2: arsip dan dikirim ke
koordinator SP3 Dati II
▻ Masing-masing pengelola program terkait di Dati I.
▰ Pengolahan di Pemerintah Daerah (Dati lI dan Dati )
▻ Pengolahan data dari hasil laporan tingkat Puskesmas dilakukan Dati
Il dan hasil entry data dikirimkan ke Koordinator SP3 Dati I
▻ Pengolahan data dari hasil laporan tingkat Dati Il dan untuk pengelola
program mengolah data sesuai kebutuhan masing- masing program.

43
Frekuensi dan alur pelaporan

▰ Laporan bulanan : LB1 (laporan bulanan data kesakitan); LB3 (Laporan bulanan
Gizi, KIA, KB, Imunisasi, P2M); LB2/LPLPO (laporan bulanan data obat-
obatan); LB4 (laporan kegiatan Puskesmas),
▰ laporan tersebut dikirim setiap bulan ke Dinkes Dati I paling lambat tgl 5 bulan
berikutnya, untuk laporan dari masing-masing Pustu, BP,
▰ KIA swasta paling lambat gl 2 bulan berikutnya ke pelaksana program di
Puskesmas.

44
BAB 3
ANALISIS SITUASI
Gambaran Umum dan Kondisi Geografis

• Salah satu dari tiga puskesmas yang berada di kecamatan Padang Selatan
• Puskesmas Seberang Padang membawahi 4 Kelurahan:
• Seberang Padang
• Alang Laweh
• Ranah Parak Rumbio
• Belakang Pondok
• Luas wilayah kerja +2,37 km2
Kondisi Demografis

▰ Jumlah penduduk yang menjadi tanggung jawab wilayah


Puskesmas Seberang Padang selama tahun 2022 adalah
15.767 jiwa.

Total
Kelurahan Laki-Laki Perempuan
Penduduk
Seberang Padang 7247 3072 4175

Alang Laweh 3098 1803 1295


Ranah 4348 2441 1907

Belakang Pondok 1074 564 510

Puskesmas 15767 7880 7887


Sarana dan Prasarana

Sarana Kesehatan Sarana Pendidikan


TK/ SMP/ SLT SL Dr
Sarana Kesehatan Jumlah Kelurahan SD PT
PAUD MTS A B Kecil
Puskesmas 1
Seberang 2 4 2 1 1 1 60
Pustu 1
Padang
Poskeskel 3 Alang Laweh 1 6 1 - - 1 90
Rumah Sakit Swasta 1 Ranah Parak - 1 1 3 - - 15
Rumbio
Klinik Swasta 5
Dokter 6 Belakang 2 3 1 1 - - 30
Praktek Pondok
Umum Puskesmas 5 14 5 5 1 2 195
Data UKBM di Puskesmas Seberang Padang :
Bidan Praktek 5
a. Posyandu Balita : 23 unit
Mandiri
b. Posyandu Lansia : 4 unit
c. Batra : 2 unit
d. Kelurahan Siaga : 3 unit
Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
▰ Berdasarkan hasil rekapitulasi capaian upaya
kesehatan masyarakat esensial Puskesmas Seberang
Padang, terdapat 50 kegiatan sebanyak 30 kegiatan
tidak tercapai sesuai target (60%).
Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
▰ Berdasarkan hasil rekapitulasi capaian upaya kesehatan
masyarakat pengembangan Puskesmas Seberang Padang,
terdapat 18 kegiatan dan sebanyak 5 kegiatan tidak tercapai
sesuai target (27,8%) dan 1 kegiatan tidak ada datanya (5,6%).
Upaya Kesehatan Perorangan
▰ Berdasarkan hasil rekapitulasi capaian
upaya kesehatan perorangan Puskesmas
Seberang Padang, terdapat 13 kegiatan dan
semua kegiatan tercapai sesuai target
(100%).
Capaian SPM Bidang Kesehatan
▰ Berdasarkan hasil capaian SPM Puskesmas
Seberang Padang, terdapat 12 jenis layanan
dasar dan sebanyak 5 program tidak tercapai
sesuai target (41,7%).
Capaian Imunisasi Dasar Lengkap

▰ Dari grafik didapatkan semua kelurahan belum mencapai UCI.


Pencapaian Imunisasi Dasar Lengkapnya (IDL) Puskesmas
Seberang Padang sebanyak 179/71,6 % dari target 213/95%
PEMBAHASAN
Identifikasi Masalah

▰ Proses ini dilakukan dengan melihat data


sekunder berupa laporan tahunan Puskesmas
Seberang Padang dari bulan Januari-Desember
2022.

64
Prioritas Masalah

Metode USG adalah salah satu


alat untuk menyusun urutan
prioritas isu yang harus
diselesaikan. Caranya dengan
menentukan tingkat urgensi,
keseriusan, dan perkembangan isu

65
Imunisasi Dasar Lengkap

Urgency : 3 (cukup mendesak)

▰ Banyaknya orang tua yang bekerja bersamaan dengan jadwal imunisasi. Hal
ini disebabkan karena mayoritas masyarakat berada pada kelas menengah ke
bawah yang bekerja sebagai pedagang.

▰ Kendala lain dimana balita tidak diizinkan dilakukan imunisasi oleh orang
tua karena stigma negatif terhadap imunisasi. Ini menunjukkan rendahnya
pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya imunisasi

▰ Sebagian masyarakat yang sudah melakukan imunisasi di dokter spesialis


tidak terdata

66
Imunisasi Dasar Lengkap

Seriousness : 4 (serius)

▰Jika cakupan imunisasi terhadap bayi meningkat, maka dapat terjadi


perbaikan mutu kesehatan masyarakat, terutama bayi yang rentan tertular
berbagai penyakit menjadi sudah terproteksi dengan imunisasi. Dengan
cakupan imunisasi yang luas, dapat mengeleminasi penyakit-penyakit
menular yang bisa menimbulkan kesakitan dan kecacatan pada anak, seperti
polio, difteri, tetanus, pertussis, dan lainnya.

67
Imunisasi Dasar Lengkap

Growth : 4 (cepat berkembang)


▰ Pada tahun 2022, pelaksanaan posyandu balita mengalami kendala
karena adanya pandemi COVID-19 menyebabkan tidak dapat
berjalannya kegiatan posyandu. Sebagai gantinya, untuk tetap bisa
mendapatkan imunisasi, para orang tua harus membawa bayinya ke
puskesmas dengan kesadaran sendiri. Hal ini salah satu penyebab
tidak tercapainya target imunisasi balita di tahun 2022.

68
Ibu Hamil Risiko Tinggi (Bumil Resti)

Urgency : 3 (cukup mendesak)

▰Penyebab kematian ibu terbanyak adalah komplikasi obstetri yaitu


perdarahan, infeksi, dan eklampsia. Bumil resti indikatornya umur ibu < 20 tahun, >
35 tahun, jarak anak kurang 2 tahun, jumlah anak lebih dari 4, Hb < 10,5 gr %, LiLA
< 23,5 cm dan tinggi badan < 145 cm. Resiko ibu hamil yang paling banyak adalah
LILA <23 cm (19 kasus/7,3%). Penyuluhan terkait kesehatan ibu sudah dilakukan
sebanyak 5 kali. Target penemuan bumil resti adalah 80 %. Hanya kelurahan
Kelurahan Seberang Padang yang mencapai target sebanyak 83,3 %. Ibu hamil
mendapatkan pelayanan antenatal sesuai SPM 116 dari 304 (38% dari 100%)

69
Ibu Hamil Risiko Tinggi (Bumil Resti)

Seriousness : 4 (Serius)

▰Hubungan yang erat antara bidan dan ibu hamil, dianggap prasyarat
utama untuk memungkinkan konseling berjalan mulus.

70
Ibu Hamil Risiko Tinggi (Bumil Resti)

Growth : 3 (cukup cepat berkembang)

▰Manfaat utama yang didapatkan adalah menurunkan angka


kematian ibu dan bayi. Meningkatkan kesehatan ibu dan bayi adalah tujuan
Sustainable Development Goals (SDGs) yang harus dicapai. Dengan
meningkatkan kesehatan ibu dan bayi maka derajat kesehatan suatu bangsa
juga akan meningkat.

71
Pelayanan Hipertensi

Urgency : 3 (cukup mendesak)

▰Berdasarkan data wilayah kerja Puskesmas Seberang Padang,


pelayanan hipertensi sesuai standar di tahun 2022 diestimasikan sebanyak
2671 orang, namun pencapaian yang didapatkan adalah 523 orang (20%).
Capaian masih jauh dari target yang ditetapkan, yaitu sebesar 100% untuk
hipertensi sesuai pelayanan standar. Hal ini tentunya akan meningkatkan
resiko komplikasi akibat hipertensi dan penanganan yang terlambat.

72
Pelayanan Hipertensi

Seriousness : 4 (serius)

▰Di wilayah kerja Puskesmas Seberang Padang telah dilakukan


pelayanan hipertensi sesuai standar di tahun 2022 dengan estimasi 2617
orang, namun pencapaian yang didapatkan adalah 523 orang (20%). Oleh
karena itu hal ini masih jauh dari target yang ditetapkan, yaitu sebesar 100%
untuk hipertensi sesuai pelayanan standar.

73
Pelayanan Hipertensi

Growth : 4 (cepat berkembang)

▰Pada tahun 2022, dari 2617 orang dengan kasus hipertensi terdapat 523 orang
yang mendapatkan pelayanan hipertensi sesuai standar. Disamping itu, dilihat dari
faktor risiko, genetik memiliki peran sebagai salah satu faktor risiko PTM yang tidak
dapat dimodifikasi. Dengan adanya faktor risiko ini, kemungkinan penderita
hipertensi akan semakin banyak sehingga diperlukan pencegahan dan penanganan
yang tepat.

74
Skrinning Lansia

Urgency : 2 (tidak mendesak)

▰Pencapaian kegiatan pelayanan kesehatan pada kelompok usia


lanjut (program lansia) di Puskesmas Pauh tahun 2022 belum mencapai
target yang diharapkan yaitu 79,25% dari target 100%.

75
Skrinning Lansia

Seriousness : 4 (serius)

▰Indonesia mengalami peningkatan jumlah penduduk lansia dari 18


juta jiwa (7,56%) pada tahun 2010, menjadi 25,9 juta jiwa (9,7%) pada
tahun 2019, dan diperkirakan akan terus meningkat dimana tahun 2035
menjadi 48,2 juta jiwa (15,77%). Pada lansia tidak jarang terjadi gangguan
multiorgan akibat lambatnya deteksi faktor risiko ataupun penyakit yang
sedang diderita oleh lansia tersebut, terutama penyakit kronis.

76
Skrinning Lansia

Growth : 3 (Berkembang)
▰ Capaian skrining yang masih rendah pada lansia dapat menyebabkan
deteksi dini faktor risiko ataupun penyakit yang dapat terjadi juga akan
rendah. Sehingga pencegahan terhadap penyakit ataupun pengendalian
faktor risiko yang dapat menyebabkan penyakit tersebut akan terbatas dan
terlambat dilakukan. Hal ini dapat menyebabkan perkembangan.

77
Pelayanan TB

Urgency : 3 ( Cukup Mendesak)

▰ Menurut laporan tahunan Puskesmas S e b e r a n g P a d a n g , angka pencapaian


penjaringan suspek TB tahun 2022 adalah 24,76% Capaian ini belum memenuhi
target program (100%). Penjaringan kasus suspek TB harus dilakukan untuk
mencegah terjadinya penularan penyakit yang meningkatkan angka morbiditas dan
motalitas.

78
Pelayanan TB

Seriousness : 5 (Sangat serius)


▰ Dengan distribusi jumlah penduduk yang banyak serta
kepadatan yang cukup tinggi maka permasalahan ini cukup penting dalam
upaya intervensi terhadap penjaringan suspek TB paru di wilayah kerja
Puskesmas Seberang Padang. Selain itu, risiko ODHA untuk menderita TB
adalah 10% pertahun, sedangkan pada non-ODHA risiko menderita TB
hanya 10% seumur hidup

79
Pelayanan TB

▰ Growth : 3 (Cukup cepat berkembang)


▰Melalui program ini diharapkan dapat meningkatkan capaian
program penjaringan suspek TB yang merupakan bagian dari indikator
standar pelayanan minimal puskesmas. Selain itu, penemuan kasus baru
melalui penjaringan suspek TB dapat mencegah terjadinya penularan serta
menurunkan angka morbiditas dan mortalitas akibat TB.

80
Analisis Sebab Masalah

▰ Berdasarkan penilaian prioritas, masalah utama di wilayah


kerja Puskesmas Seberang Padang adalah masih rendahnya
capaian Imunisasi Dasar Lengkap di Puskesmas Seberang
Padang.

81
Analisis Sebab Masalah

Manusia

▰ Banyaknya orang tua yang bekerja bersamaan dengan jadwal imunisasi. Hal ini
disebabkan karena mayoritas masyarakat berada pada kelas mengengah ke bawah yang
bekerja sebagai pedagang. Kendala lain dimana balita tidak diizinkan dilakukan imunisasi
oleh orang tua karena stigma negative terhadap imunisasi. Ini menunjukkan rendahnya
pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya dilakukan imunisasi. Ada pula sebagian
masyarakat yang sudah melakukan imunisasi di dokter spesialis.

▰ Rendahnya pengetahuan masyarakat ini juga bisa disebabkan oleh kurangnya edukasi
dari petugas puskesmas melalui penyuluhan.

82
Analisis Sebab Masalah

Metode

▰ Kendala metode yang ditemukan adalah masih kurang optimalnya


pendataan mengenai imunisasi pada masyarakat seberang padang.
Pendataan dilakukan secara secara manual oleh petugas ke dalam buku
pencatatan. Pengumpulan data imunisasi yang dilakukan secara manual ini
memungkinkan terdapatnya beberapa miss atau kesalahan dalam pencatatan
data imunisasi pasien.

83
Analisis Sebab Masalah

Lingkungan
▰ Wilayah kerja yang terlalu luas untuk masing-masing posyandu per kelurahan.

Material

▰ Kurangnya media informasi yang dapat mengedukasi dan meningkatkan inisiatif


masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan imunisasi dasar lengkap. Selaras dengan
kurangya media informasi tadi, hal ini disebabkan oleh kurangnya anggaran
penyelenggaraan dana untuk media sehingga kurang terlaksananya edukasi dengan
optimal.

84
Diagram Ishikawa

85
RENCANA
PELAKSANAAN
PROGRAM PDCA
• Identifikasi • Survey awal
Prioritas • Pembuatan
Masalah aplikasi
• Rancangan • Sosialisasi
Kegiatan Aplikasi

Plan Do

Action Check • Pengetahun ortu  IDL


• Pamleft  • Jumlah cakupan data balita
Dipublikasikan • Terlaksananya  aplikasi
• Aplikasi
• Grup social
media
Plan of Act

Rancangan Kegiatan Tujuan Sasaran


Memberikan penyuluhan Meningkatkan pengetahuan tentang kader, tenaga kesehatan
mengenai pencatatan dan pentingnya pencatatan dan perlaporan puskesmas, klinik, dan orangtua
pelaporan imunisasi di imunisasi dasar lengkap balita balita
wilayah kerja Puskesmas
Seberang Padang
Pembuatan aplikasi untuk Meningkatkan kualitas dan kuantitas Kader, tenaga kesehatan
pencatatan dan pelaporan pelayanan kesehatan balita serta puskesmas, klinik
imunisasi pencatatan dan pelaporan data terutama
pada pencatatan imunisasi dasar lengkap
Melakukan pembuatan Meningkatkan pengetahuan masyarakat
video edukasi mengenai pelayanan kesehatan balita
terutama imunisasi dasar lengkap.
Melakukan pembuatan Meningkatkan pengetahuan masyarakat Tenaga kesehatan puskesmas,
pamflet mengenai pelayanan kesehatan balita klinik, dan orangtua balita
terutama imunisasi dasar lengkap.
Melakukan Sosialisasi Meningkatkan pemahaman dalam
penggunaan aplikasi penggunaan aplikasi online
online 88
• Identifikasi • Survey awal
Prioritas • Pembuatan
Masalah aplikasi
• Rancangan • Sosialisasi
Kegiatan Aplikasi

Plan Do

Action Check • Pengetahun ortu  IDL


• Pamleft  • Jumlah cakupan data balita
Dipublikasikan • Terlaksananya  aplikasi
• Aplikasi
• Grup social
media

Anda mungkin juga menyukai