Anda di halaman 1dari 5

2.

1 Jelaskan Definisi Kebencanaan


1. Definisi Kebencanaan
A. Bencana Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam
dan/atau non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
 Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Pasal 10 ayat 2: Badan Nasional Penanggulangan Bencana merupakan Lembaga
Pemerintah Nondepartemen setingkat menteri.
Pasal 15: BNPB mempunyai fungsi koordinasi, komando dan pelaksana dalam
penyelenggaraan penanggulangan bencana.
 Azaz Penanggulangan Bencana
- Kemanusiaan;
- Keadilan;
- Kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan;
- Keseimbangan, keselarasan, dan keserasian;
- Ketertiban dan kepastian hukum;
- Kebersamaan;
- Kelestarian lingkungan hidup; dan
- Ilmu pengetahuan dan teknologi.
 Prinsip Penanggulangan Bencana
- Cepat dan tepat;
- Prioritas;
- Koordinasi dan keterpaduan;
- Berdaya guna dan berhasil guna;
- Transparansi dan akuntabilitas;
- Kemitraan;
- Pemberdayaan;
- Nondiskriminatif; dan
- Nonproletisi.
 Tujuan Penanggulangan Bencana
- Memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana;
- Menyelaraskan peraturan perundang-undangan yang sudah ada;
- Menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana, terpadu,
terkoordinasi, dan menyeluruh;
- Menghargai budaya lokal;
- Membangun partisipasi dan kemitraan publik serta swasta;
- Mendorong semangat gotong royong, kesetiakawanan, dan kedermawanan; dan
- Menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

B. Klasifikasi Bencana

 Bencana Alam :
Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan
oleh alam antara lain berupa gempabumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin
topan, dan tanah longsor
 Bencana non-Alam :
Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang
antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.
 Bencana Sosial :
Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa yang diakibatkan
oleh manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat,
dan teror.
Ancaman bahaya dan kerentanan merupakan aspek penting pada resiko bencana di
suatu tempat, apabila ada sebuah pemicu maka akan terjadi bencana pada daerah tersebut
C. Penanggulangan Bencana
Serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko
timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, rehabilitasi dan
rekonstruksi (UU 24/2007).

 Siklus Manajemen Bencana:

Manajemen penanggulangan bencana dapat didefinisikan sebagai segala upaya atau


kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka upaya pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan,
tanggap darurat dan pemulihan berkaitan dengan bencana yang dilakukan pada tahapan
sebelum, saat dan setelah bencana.
Manajemen penanggulangan bencana merupakan suatu proses yang dinamis, yang
dikembangkan dari fungsi manajemen klasik yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pembagian tugas, pengendalian dan pengawasan. Proses tersebut juga melibatkan berbagai
macam organisasi yang harus bekerjasama untuk melakukan pencegahan. mitigasi,
kesiapsiagaan, tanggap darurat. dan pemulihan akibat bencana.
Secara umum kegiatan manajemen bencana dapat dibagi dalam kedalam 3 (tiga) kegiatan
utama, yaitu:
- Kegiatan prabencana yang mencakup kegiatan pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan,
serta peringatan dini;
Kegiatan pada tahap pra bencana ini selama ini banyak dilupakan, padahal justru kegiatan
pada tahap pra bencana ini sangatlah penting karena apa yang sudah dipersiapkan pada tahap
ini merupakan modal dalam menghadapi bencana dan pasca bencana. Sedikit sekali
pemerintah bersama masyarakat maupun swasta memikirkan tentang langkah-langkah atau
kegiatan-kegiatan apa yang perlu dilakukan didalam menghadapi bencana atau bagaimana
memperkecil dampak bencana.
- Kegiatan saat terjadi bencana yang mencakup kegiatan tanggap darurat untuk
meringankan penderitaan sementara, seperti kegiatan Search And Rescuem(SAR), bantuan
darurat dan pengungsian;
Kegiatan saat terjadi bencana yang dilakukan segera pada saat kejadian bencana, untuk
menanggulangi dampak yang ditimbulkan, terutama berupa penyelamatan korban dan harta
benda, evakuasi dan pengungsian, akan mendapatkan perhatian penuh baik dari pemerintah
bersama swasta maupun masyarakatnya. Pada saat terjadinya bencana biasanya begitu
banyak pihak yang menaruh perhatian dan mengulurkan tangan memberikan bantuan tenaga,
moril material. Banyaknya bantuan yang datang sebenarnya merupakan sebuah keuntungan
yang harus dikelola dengan baik.
- Kegiatan pasca bencana yang mencakup kegiatan pemulihan, rehabilitasi dan
rekonstruksi.
Kegiatan pada tahap pasca bencana, terjadi proses perbaikan kondisi masyarakat yang terkena
bencana, dengan memfungsikan kembali prasarana dan sarana pada keadaan semula. Pada
tahap ini yang perlu diperhatikan adalah bahwa rehabilitasi dan rekonstruksi yang akan
dilaksanakan harus memenuhi kaidah-kaidah kebencanaan serta tidak hanya melakukan
rehabilitasi fisik, tetapi juga perlu rehabilitasi psikis yang terjadi seperti trauma. Dari uraian
di atas, terlihat bahwa titik lemah dalam Siklus Manajemen Bencana adalah pada tahapan
sebelum/pra bencana, sehingga hal inilah yang perlu diperbaiki untuk menghindari atau
meminimalisasi dampak bencana yang terjadi.
DP

1. Wisner B, Adams J, World Health Organization. Environmental health in emergencies and


disasters: A practical guide. WHO; 2002.
2. Karadag CO, Hakan AK. Ethical dilemmas in disaster medicine. Iran Red Crescent Med J.
2012; 14(10):602-12.

Anda mungkin juga menyukai