Anda di halaman 1dari 10

PELAKSANAAN KEGIATAN POSYANDU PADA MASA PANDEMI COVID-19

SEBAGAI UPAYA PEMENUHAN HAK BALITA DAN IBU HAMIL SESUAI


DENGAN REKOMENDASI KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA DI DESA NOKO KECAMATAN WAWONII TIMUR LAUT
KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN

oleh

Ni Ketut Mendri
Dinas Kesehatan Puskesmas Wawonii Timur laut

Email
niketutmendri279@gmail.com

KEGIATAN POSYANDU 2021


DINAS KESEHATAN PUSKESMAS WAWONII TIMUR LAUT
Abstrak
Penelitian ini mengkaji tentang Pelaksanaan Posyandu Pada Masa Pandemi Covid- 19
sebagai upaya Pemenuhan Hak Balita dan Ibu Hamil sesuai dengan Rekomendasi Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia di Desa Noko Kecamatan Wawonii Timur Laut Kabupaten Konawe
Kepualauan yang bertujuan untuk (1) mendeskripsikan pelaksanaan posyandu dalam
pandemi covid-19 di desa Noko, (2) mendeskripsikan upaya pemenuhan hak balita dan
ibu hamil sesuai dengan rekomendassi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Kajian
ini menggunakan metode kualitatif dan teknik pengumpulan data wawancara dan
observasi. Responden dalam penelitian ini adalah para kader posyandu, tenaga medis dan
para anggota posyandu. Hasil penelitian ini menunjukan pelaksanaan posyandu di Desa
Noko sesuai dengan protokol kesehatan. Namun, kurangnya kesadaran masyarakat untuk
mematuhi protokol kesehatan seperti tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak.
Respon masyarakat sangat mengharapkan agar posyandu tetap diadakan di tengah
pandemi COVID- 19 dengan mematuhi protokol kesehatan agar orang tua dapat
memantau perkembangan balita dan ibu hamil.

Kata Kunci : Kegiatan Posyandu, Pandemi Covid-19, Hak Balita, Ibu Hamil dan
Rekomendasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

PENDAHULUAN guna memberdayakan masyarakat dan


Indonesia merupakan salah satu memberikan kemudahan kepada
negara yang sangat memperhatikan masyarakat dalam memperoleh
kesehatan masyarakat. Dalam hal ini pelayanan kesehatan dasar untuk
maka Kementrian Kesehatan Republik menurunkan Angka Kematian Ibu dan
Indonesia mewajibkan adanya Posyandu Bayi (Departemen Kesehatan RI. 2006).
yang diadakan disetiap Desa dan Dusun. Dengan demikian Posyandu merupakan
Posyandu sudah dikenal sejak lama kegiatan kesehatan dasar yang
sebagai pusat pelayanan kesehatan dasar diselenggarakan oleh masyarakat dan
bagi ibu hamil, orang tua dan balita. untuk masyarakat yang dibantu oleh
Kini, Posyandu dituntut untuk mampu petugas kesehatan (Cessnasari. 2005).
menyediakan informasi kesehatan secara Berdasarkan hal tersebut, tujuan
lengkap sehingga menjadi sentra didirikannya Posyandu adalah untuk
kegiatan kesehatan masyarakat. Posyandu menurunkan angka kematian bayi dan
merupakan salah satu bentuk Upaya anak balita, angka kelahiran agar terwujud
Kesehatan Berbasis Masyarakat keluarga kecil bahagia dan sejahtera, Pos
(UKBM) yang dikelola dan pelayanan terpadu (Posyandu) ini
diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan merupakan wadah titik temu antara
bersama masyarakat dalam pelayanan professional dari petugas
penyelanggraan pembangunan kesehatan kesehatan dan peran serta masyarakat
dalam menanggulangi masalah kesehatan bantuan dari petugas kesehatan terutama
masyarakat, terutama dalam upaya pada kegiatan yang mereka tidak
penurunan angka kematian bayi dan angka kompeten memberikannya.
kelahiran. Maka penulis tertarik untuk
Namun, akhir-akhir ini beberapa
melakukan penelitian pelaksanaan
posyandu terpaksa harus dihentikan agar
posyandu dalam pandemi covid-19 di desa
meminimalkan penyebaran virus Covid-
Noko yang bertujuan untuk: (1)
19. Virus Covid-19 adalah virus jenis
mendeskripsikan pelaksanaan posyandu
baru dari coronavirus (kelompok virus
dalam pandemi covid-19 di desa Noko, (2)
yang menginfeksi sistem pernapasan).
mendeskripsikan upaya pemenuhan hak
Infeksi virus Corona bisa menyebabkan
balita dan ibu hamil sesuai dengan
infeksi pernapasan ringan sampai sedang,
rekomendassi Kementrian Kesehatan
seperti flu, atau infeksi sistem
Republik Indonesia.
pernapasan dan paru-paru, seperti
Penelitian ini diharapkan dapat pneumonia. Covid-19 awalnya ditularkan
memberikan manfaat bagi pemerintah dari hewan ke manusia. Setelah itu,
desa, puskesmas, kecamatan, lintas sektor diketahui bahwa infeksi ini juga bisa
dan dinas terkait dalam meningkatkan menular dari manusia ke manusia.
pelaksanaan posyandu dan dapat Dengan penularannya yang sangat
bermanfaat bagi pengembangan ilmu mudah maka hal tersebut juga
Kebijakan Publik, Pelayanan Publik, dan menghambat kegiatan umum salah
pengembangan ilmu lainnya. satunya Posyandu.
Program pelaksanaan Posyandu Berdasarkan Keputusan Mentri
di Desa Noko dilaksanakan oleh kader Kesehatan Nomor 1529 tahun 2010
yang telah dilatih di bidang kesehatan tentang Pedoman Umum Pengembangan
dan Keluarga berencana. Anggota Desa dan Keluarga Siaga Aktif bahwa
Posyandu berasal dari anggota PKK, keaktifan posyandu merupakan salah satu
tokoh masyarakat dan para kader kriteria untuk mencapai Desa dan
masyarakat. Kader kesehatan merupakan Kelurahan yang siaga aktif. Maka
perwujutan peran serta aktif masyarakat Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
dalam pelayanan terpadu, dengan harus memiliki solusi agar tetap
adanya kader yang dipilih oleh dilaksanakan posyandu dimasa pandemi
masyarakat, kegiatan diperioritaskan covid-19. Salah satu solusi dalam
pada lima program dan mendapat permasalahan ini yaitu adanya Petunjuk
Teknis Posyandu rekomendasi Kementrian Penelitian deskriptif tersebut dimaksud
Republik Indonesia agar tetap berjalannya untuk memotret situasi yang apa adanya
Posyandu dengan mematuhi protokol atau riilnya. Penelitian tersebut berusaha
kesehatan. (1) mendeskripsikan potret keadaan dan

Menyikapi hal tersebut maka situasi pada bagaimana pelayanan pada

Mentri Kesehatan mengeluarkan implementasi Kegiatan Posyandu pada

petunjuk teknis pelayanan imunisasi pada masa Pandemi Covid-19, (2) Menilai

masa pandemi covid-19 pada tanggal 20 apakah hak balita dan ibu hamil sudah

Agustus 2021 yang menjadi acuan bagi terpenuhi dalam kegiatan Posyandu di

petugas kesehatan di lapangan, sehingga masa Pandemi Covid-19, dan (3)

keragu- raguan petugas dan masyarakat Mendeskripsikan kendala pelayanan

akibat tidak adanya pedoman dalam dalam pelaksanaan Kegiatan Posyandu di

pelayanan imunisasi ditengah pandemi Desa Noko, Kecamatan Wawonii Timur

covid-19 tidak lagi dijadikan alasan laut Kabupaten Konawe Kepulauan.

adanya anak yang tidak di imunisasi. Teknik yang digunakan dalam proses
pengumpulan data dilakukan dengan
Berdasarkan uraian diatas, penulis
Observasi, Indepth Interview (Wawancara
tertarik untuk membuat artikel dengan
Mendalam), Focus Group Discussion, dan
judul “Pelaksanaan Posyandu Pada Masa
Studi Dokumentasi. Teknik Analisis Data
Pandemi Covid-19 sebagai upaya
Data Reduction (Reduksi Data), Data
Pemenuhan Hak Balita dan Ibu Hamil
Display (Penyajian Data), Conclusion
sesuai dengan Rekomendasi Kementrian
Drawing/Verification (Penarikan
Kesehatan Republik Indonesia di Desa
Kesimpulan/Verifikasi).
Noko Kecamatan Wawonii Timur Laut
Responden dalam penelitian ini adalah
Kabupaten Konawe Kepulauan”.
para kader posyandu, ibu hamil, dan balita
METODE di desa Noko, anggota posyandu, tenaga
Penelitian ini menggunakan Kesehatan.
pendekatan kualitatif. Pendekatan ini HASIL DAN PEMBAHASAN
dipilih untuk memperoleh gambaran detail
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
dan mendalam mengenai informasi atau
Posyandu di Desa Noko
suatu gejala sosial tertentu yang bersifat
fenomenologis. Penelitian ini termasuk Desa Noko memiliki 5 Posyandu yang

dalam kategori penelitian deskriptif, terbagi di beberapa dusun. Pembagian


dusun tersebut terjadi dikarenakan suatu
upaya untuk memudahkan masyarakat Kementrian Kesehatan Republik
desa Noko menerima pelayanan Indonesia. Adapun pembagian wilayah
Posyandu sebagai pemenuhan hak balita posyandu tersebut, yaitu :
dan ibu hamil sesuai dengan rekomendasi

Tabel 1. Pembagian Wilayah Posyandu di Desa Noko


No. Nama Wilayah Tempat
Posyandu
1. Posyandu I RW 1 Rumah
Muhajir

2. Posyandu II RW II Rumah
Riswan

3. Posyandu RW III Rumah


III Yusuf

(Sumber : PKK Desa Noko)

Alur Pelaksanaan Posyandu di Desa Noko Sesuai Rekomendasi Kementrian


Kesehatan Republik Indonesia

Mencuci tangan/memakai
hand sanitizer

Pengecekan Suhu Badan

Pendaftaran

Penimbangan

Pencatatan

Pelayanan Kesehatan

Penyuluhan

Gambar 1. Susunan Pelaksanaan Posyandu Desa Noko


Berdasarkan data baik yang diperoleh pada Masa Pandemi Covid-19 yang

dari Observasi ataupun dari wawancara direkomendasikan oleh Kementrian

dapat disimpulkan bahwa posyandu yang Kesehatan Republik Indonesia. Terkait

dilakukan di Desa Noko telah memenuhi hal tersebut alur pelaksanaan posyandu

Protokol Kesehatan sesuai arahan dapat dideskripsikan sebagai berikut:

Petunjuk Teknis Pelayanan Imunisasi

Tabel 2. Pelaksanaan Posyandu DesaNoko

No. Pelaksanaan Keterangan Pelaksana

1 Mencuci tangan Melakukan kegiatan cuci tangan 6 langkah Orang tua, balita
dengan sabun dan didampingi kader dan ibu hamil
posyandu

2 Pengecekan suhu 1. Pengecekan suhu tubuh dilakukan oleh Kader Posyandu


tubuh kader

2. Jika suhu tubuh lebih dari 37˚C maka


orang terkait di sarankan untuk pulang

3 Pendaftaran Mengisi dan menanda tangani buku daftar Orang tua, balita
hadir 2. Menyerahkan buku KIA dan ibu hamil

4 Penimbangan 1. Pelaksanaan penimbangan bayi yang Kader Posyandu


masih dibawah 1 tahun menggunakan
timbangan gantung (sarung timbang)
atau timbangan meja

2. Pelaksanaan penimbangan bayi yang


sudah diatas 1 tahun menggunakan
timbangan gantung (celana timbang)
atau timbangan berdiri

3. Penimbangan ibu hamil menggunakan


timbangan berdiri

5 Pencatatan 1. Pencatatan berat badan penimbangan Kader Posyandu


di KMS (Kartu Menuju Sehat) yang
ada di Buku KIA dan pencatatan di
buku rekapan Posyandu.

6 Pelayanan 1. Imunisasi (dicatat di buku KIA) Kader Posyandu


kesehatan 2. Pemeriksaan Kesehatan untuk ibu
Hamil (dicatat di buku KIA) 3. PMT
(pemberian makanan tambahan) 4.
Vitamin A (dicatat di buku KIA)

7 Penyuluhan Penyuluhan Bidan Desa, Tamu,


Kader Posyandu

Gambar 6. Pelayanan Kesehatan

Berdasarkan data Observasi dan


Gambar 2. Mencuci Tangan
Wawancara yang dilakukan dengan orang
tua balita terdapat perbedaan dalam
pengisian terkait kelengkapan dalam
mematuhi protokol kesehatan baik itu dari
Gambar 3. Pendaftaran fasilitas posyandu maupun dari
pengunjung posyandu.
Beberapa orang tua yang memiliki
pendapat kurangnya kelengkapan dalam
penerapan protokol Kesehatan dikarenakan
beberapa dari pengunjung tidak memakai
masker, Adapun untuk fasilitas dari
posyandu yang sudah memenuhi kriteria
Gambar 4. Penimbangan Petunjuk Teknis Pelayanan Imunisasi Pada
Masa Pandemi Covid-19 Rekomendasi
Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.
Maka bisa disimpulkan bahwa
pelaksanaan posyandu yang mematuhi
protokol Kesehatan sudah diterapkan di
Gambar 5. Pengukuran tinggi badan dan
lingkar kepala Posyandu Desa Noko dengan fasilitas
diantaranya tempat cuci tangan /
penyediaan Hand Sanitizer, alat pengukur tempat pelaksanaan yang kurang memadai
suhu tubuh, Face Shield dan APD, namun dalam segi luas dan kurang terfasilitasi
kurangnya kesadaran pengunjung seperti kursi untuk antrean.
posyandu yang sangat susah untuk diatur Peserta Kegiatan Posyandu
jarak sekitar 1 - 1,5 M satu sama lain dan Berdasarkan hasil observasi
juga beberapa yang tidak memakai masker. penilitan menunjukan bahwa peserta
sehingga dalam hal ini perlu adanya kegiatan Posyandu masih belum bisa
kesadaran dari masyarakat untuk lebih mematuhi protokol Kesehatan dengan baik
baik lagi dalam menyikapi penyebaran seperti tidak menggunakan masker dan
virus covid-19. tidak menghiraukan jaga jarak.
Terkait hal tersebut maka Kajian Pelaksanaan Posyandu Di Desa
pemenuhan hak balita dan ibu hamil sesuai Noko Yang Sesuai Protokol Kesehatan
dengan Peraturan Mentri Kesehatan Di Masa Pandemic Covid-19
Republik Indonesia nomor 25 tahun 2014 Menurut peneliti berdasarkan
Tentang Upaya Kesehatan Anak dimana program posyandu yang telah dilaksanakan
adanya pelayanan Kesehatan tingkat desa di Desa Noko sudah tergolong lengkap dan
atau dusun yang dilakukan satu bulan sesuai Rekomendasi Kementrian
sekali dapat tetap dilaksanakan dengan Kesehatan Republik Indonesia karena
mengacu pada buku petunjuk teknis yang dalam pelaksanaanya terdapat fasilitas
menjadi solusi tetap terlaksanya posyandu penunjang penerapan protokol Kesehatan
dengan tanda kutip disesuaikan dengan yang meliputi tempat cuci tangan atau
Protokol Kesehatan guna meminimalisir hand sanitizer, alat ukur suhu tubuh, face
penyebaran virus Covid-19. shield, dan APD yang digunakan oleh
Kendala Pelaksanaan Posyandu Desa bidan atau petugas Kesehatan.
Noko pada Masa Pandemi Covid-19 Menurut Buku Petunjuk Teknis
Tempat Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi Pada Masa Pandemi
Hasil dari observasi penilitian Covid-19 (2020) Rekomendasi
menunjukan bahwa, hampir disetiap Kementrian Kesehatan Republik
pelaksanaan kegiatan Posyandu Indonesia. Kegiatan Posyandu di masa
masyarakat desa Noko terutama orang tua, pandemi Covid-19 dimana Posyandu harus
balita, dan ibu hamil masih belum bisa sesuai dengan halhal berikut :
menerapkan protokol kesehatan dengan 1. Menggunakan ruang/tempat
baik. Seperti menjaga jaga jarak 1-1,5M pelayanan yang cukup besar dengan
disetiap antrean, hal tersebut terjadi karena sirkulasi udara yang baik
2. Jika ruang pelayanan terdapat kipas untuk mematuhi protokol kesehatan seperti
angin maka kipas angin harus tidak memakai masker dan tidak menjaga
diletakan di belakang kader atau jarak. Pelaksanaan posyandu sudah sesuai
petugas Kesehatan sehingga arus dengan prosedur pelayanan program pokok
udara lancer dan memenuhi sistem 5 langkah yaitu:
3. Ruang pelayanan imunisasi tidak pendaftaran penimbangan, pencatatan,
berdekatan pelayanan kesehatan dan penyuluhan.
4. Ruangan Bersih Dalam pelaksanaan pengunjung sangat
5. Terdapat tempat cuci tangan dan banyak sehingga sulit dikondisikan, oleh
disediakannya sabun karena itu penambahan kader posyandu
6. Atur jarak pelayanan sekitar 1-2 perlu dilakukan. Respon masyarakat
meter. sangat mengharapkan agar posyandu tetap
7. Ruang pelayanan imunisasi hanya diadakan di tengah pandemi COVID-19
untuk melayani bayi dan anak sehat dengan mematuhi protokol kesehatan agar
8. Jalan masuk dan jalan keluar yang orang tua dapat memantau perkembangan
terpisah balita dan ibu hamil.
9. Adanya tempat duduk untuk SARAN
menunggu giliran agar tetap ada jarak Diharapkan para kader posyandu
baik petugas, orang tua, dan balita agar pelaksanaan posyandu lebih
Posyandu yang dilaksanakan memperhatikan protokol kesehatan sesuai
Sesuai dengan Buku Petunjuk Teknis dengan petunjuk teknis pelayanan
Pelayanan Imunisasi Pada Masa Pandemi imunisasi pada masa pandemi COVID-19.
Covid-19 merupakan usaha tercapainya Untuk pemerintah desa dan dinas
pemenuhan hak balita dan ibu hamil yang kesehatan diharapkan dapat
harus didapatkan satu bulan satu kali guna memaksimalkan fasilitas sarana dan
mengurangi angka kematian pada bayi dan prasarana yang menunjang pelaksanaan
balita yang merupakan tujuan dari posyandu seperti menyediakan APD (Alat
diterapkannya posyandu. Pelindung Diri), menyediakan masker,
PENUTUP face shile dan termogun. Untuk lintas
KESIMPULAN sektor lebih maksimal lagi dalam
Berdasarkan hasil wawancara dan memberikan dukungan pelaksanaan
observasi pelaksanaan posyandu di Desa posyandu. Untuk masyarakat perlu
Noko sesuai dengan protokol kesehatan. ditingkatkan lagi antusias dan
Namun, kurangnya kesadaran masyarakat partisipasinya dalam mengunjungi
posyandu. Undang-undang Republik Indonesia pasal
1 nomor 25 tahun 2009 tentang
DAFTAR PUSTAKA
Pelayanan Publik.
Dirjen Pemberdayaan Masyarakat dan
Lukman, sampara. 2000. Manajemen
Desa. 2011. Pedoman Umum
Kualitas Pelayanan. Jakarta :
Pengelolaan Posyandu. Blitar:
STIA LAN Press.
Badan Pemberdayaan Masyarakat
Kabupaten Blitar.
Badudu, J.S. & Zain, S.M. 2001. Kamus
Bahasa Indonesia. Jakarta :
Sekretariat Jenderal MPR RI, 2015.
Pustaka Sinar Harapan.
Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945,
Sinambela, L.J. 2006. Reformasi
Jakarta : MPR RI.
Pelayanan Publik, Teori,
Kebijakan dan Implementasi.
Menteri Pemberdayaan Perempuan. 2012.
Bandung : Bumi Aksara.
Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 23 tahun 2002
Barata, Atep. 2004. Dasar- dasar
tentang Perlindungan Anak, Blitar
Pelayanan Prima. Jakarta : Elex
: Badan Pemberdayaan
Media. Komputindo.
Perempuan dan Keluarga
Berencana.
Kasmir. 2006. Manajemen Perbankan.
Jakarta : PT. Raja Grafindo
Dirjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan
Persada.
Anak. 2011. Buku Panduan Kader
Posyandu Menuju Keluarga Sadar
Ratminto & Atik Septi Winarsih. 2006.
Gizi. Jakarta: Kementerian
Manajemen Pelayanan. Jakarta:
Kesehatan Republik Indonesia.
Pustaka Pelajar.
Nita Astriani Nainggolan, Sumardi dan
Ridwan, Juniarso dan Sodik Sudrajat,
Jasfar Jas. 2014. “(Efektivitas
achmad. 2009. Hukum
pelaksanaan kegiatan Posyandu
Administrasi Negara dan
Harum Sari RT.01/ RW.05
Kebijakan Pelayanan Publik.
Kelurahan Tangkerang Selatan
Bandung: Nuansa.
Kecamatan Bukit Raya
Pekanbaru)”, Jurnal Program
Dwiyanto, Agus. 2005. Mewujudkan Good
Studi Pendidikan luar sekolah
Governance melalui Pelayanan
FKIP Universitas Riau,
Publik. Yogyakarta : Gajah Mada
Pekanbaru.
University Press.
Wa Ode Asma Isra, dkk. 2004. (Jurnal
Lexy J. Moleong. 2007. Metodologi
Evaluasi Pelaksanaan Revitalisasi
Penelitian Kualitatif. Bandung :
Posyandu dalam Penurunan
Rosdakarya.
Prevalensi Balita Gizi Buruk di
Kota Baubau Provinsi Sulawesi
Kementrian Kesehatan.2020.PETUNJUK
Tenggara), Politeknik Kesehatan
TEKNIS PELAYANAN
Kementrian Kesehatan Kendari,
IMUNISASI PADA MASA
Fakultas Kesehatan Masyarakat
PANDEMI
Universitas Diponegoro.
COVID19.Jakarta.Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai