Pada Kolam Lele
Blogroll
Matahari Sakti
Joglo Abang
Agriculture magazine
Benih Lele Paiton
Catfishkuliner.
Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT)
“first feeding”: ‘bottle neck’ proses produksi akuakultur Tingkat survival paling rendah
pada kegiatan budidaya... fb.me/35Oz20a5d 4 hours ago
Sortir pijahan crossing masamo vs paiton, burma paket 1 lumayan hasil telurnya euyy....
2 days ago
Sedia benih lele masamo, Burma dan Indukan lele burma |085287008272| #budidayalele
http://t.co/JBY1mvdQgq 2 days ago
Hidup ini bukan hanya nenuntut kamu bisa tetap berdiri, namun menuntut kamu bangun
disaat kamu terjatuh dari banyak-nya masalah. 2 days ago
... Jangan pernah membuang waktumu pada seseorang yg hanya menjadikanmu
PILIHAN, ketika kamu menjadikannya yg UTAMA... 2 days ago
Anda Pengunjung ke
55,170
Arsip
Tag
bandung batam BBAT bekasi Benih lele benih lele bekasi benih lele berkwalitas benih lele
antara news balita
cariu benih lele cibitung benih lele cimanggis benih lele depok benih lele gunung putri benih lele jabotabek
benih lele narogong benih lele paiton benih lele setu bibit lele bogor boyolali budidaya lele catfish cibubur
import lele jakarta jual bibit lele jual bibit lele paiton
cikeas cilengsi depok gizi gunung kidul harga benih lele ibu hamil
kepanjen KKP kolam kolam terpal kompas korter kuliner lele lele bekasi lele berkwalitas Lele Import lele
jakarta lele kampung lele lokal lele mesir lele paiton lele phyton lele pink lele protein tinggi lele sangkuriang lele
sawah lele wuri makanan ibu hamil makanan sehat malaysia Media Indonesia news okezone omahtani omah tani maju
Republika SAHABAT OMAHTANI sangkuriang II suara merdeka tanggerang tehnik budidaya lele
tempo Thenik budidaya lele TNI TNI AD
Alexa
>
Fungsi Garam
Ikan , dalam hal ini ikan air tawar, di dalam air ibarat sekantung garam. Ikan harus selalu
menjaga dirinya agar garam tersebut tidak melarut, atau lolos kedalam air. Apabila hal ini terjadi
maka ikan yang bersangkutan akan mengalami masalah. Secara umum kulit ikan merupakan
lapisan kedap, sehingga garam didalam tubuhya tidak mudah “bocor” kedalam air. Satu-satunya
bagian ikan yang berinteraksi dengan air adalah insang.
Air secara terus menerus masuk kedalam tubuh ikan melalui insang. Proses ini secara pasif
berlangsung melalui suatu proses osmosis yaitu, terjadi sebagai akibat dari kadar garam dalam
tubuh ikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan lingkungannya. Sebaliknya garam akan
cenderung keluar. Dalam keadaan normal proses ini berlangsung secara seimbang. Peristiwa
pengaturan proses osmosis dalam tubuh ikan ini dikenal dengan sebutan osmoregulasi. Tujuan
utama osmoregulasi adalah untuk mengontrol konsentrasi larutan dalam tubuh ikan. Apabila ikan
tidak mampu mengontrol proses osmosis yang terjadi, ikan yang bersangkutan akan mati., karena
akan terjadi ketidak seimbangan konsentrasi larutan tubuh, yang akan berada diluar batas
toleransinya.
Pada saat ikan sakit, luka, atau stress proses osmosis akan terganggu sehingga air akan lebih
banyak masuk kedalam tubuh ikan, dan garam lebih banyak keluar dari tubuh, akibatnya beban
kerja ginjal ikan untuk memompa air keluar dari dalam tubuhnya meningkat. Bila hal ini terus
berlangsung, bisa sampai menyebabkan ginjal menjadi rusak (gagal ginjal) sehingga ikan
tersebut tewas. Selain itu, hal ini juga akan diperparah oleh luka dan atau penyakitnya itu sendiri.
Dalam keadaan normal ikan mampu memompa keluar air kurang lebih 1/3 dari berat total
tubuhnya setiap hari. Penambahan garam kedalam air diharapkan dapat membantu menjaga
ketidak seimbangan ini, sehingga ikan dapat tetap bertahan hidup dan mempunyai kesempatan
untuk memulihkan dirinya dari luka, atau penyakitnya. Tentu saja dosisnya harus diatur
sedemikan rupa sehingga kadar garamnya tidak lebih tinggi dari pada kadar garam dalam darah
ikan. Apabila kadar garam dalam air lebih tinggi dari kadar garam darah, efek sebaliknya akan
terjadi, air akan keluar dari tubuh ikan, dan garam masuk kedalam darah, akibatnya ikan menjadi
terdehidrasi dan akhirnya mati.
Pada kadar yang tinggi garam sendiri dapat berfungsi untuk mematikan penyakit terutama yang
diakibatkan oleh jamur dan bakteri. Meskipun demikian lama pemberiannya harus diperhatikan
dengan seksama agar jangan sampai ikan mengalami dehidrasi.
Sampai tahap tertentu diketahui garam mampu memblokir efek nitrit. Nitrit dalam air dapat
terserap kedalam system peredaran darah ikan, sehingga darah berubah menjadi kecoklatan.
Kehadiran nitrit akan menyebabkan kemampuannya untuk membawa oksigen menjadi menurun,
sehingga pada kondisi kelebihan nitrit sering terjadi “penyakit darah coklat”. Dengan adanya
garam kejadian demikian bisa dihindari.
Garam mampu membunuh parasit-parasit bersel tunggal seperti Ich (white spot), jamur dan
bakteri lainnya. Terakhir garam mudah didapat dan mudah dibeli, sehingga bisa tersedia setiap
saat pada waktu diperlukan.
Garam sudah lama digunakan sebagai antiseptik pada akuarium, selain itu juga kerap digunakan
sebagai anti jamur (fungisida). Meskipun demikian akhir-akhir ini penggunaan garam sebagai
fungisida relatif jarang dilakukan karena banyaknya anti jamur lain yang telah dibuat khusus
untuk ikan.
Sebagai profilaktik:
Sebagai profilaktik, atau sebagai tonik, atau dalam bahasa umum sebagai “jamu” dianjurkan
untuk menggunakan garam sebanyak 1 – 2 sendok teh garam per 4 liter air, atau sebanyak 1 – 2
gram per liter. Atau dengan kata lain sebanyak 0.1 – 0.2 persen. Sebelumnya garam disiapkan di
suatu wadah. Kemudian dibuat larutan dalam wadah tersebut sesuai dengan dosis. Setelah garam
melarut baru dimasukan kedalam akuarium. Dosis sebagai “jamu” ini digunakan apabila kita
belum tahu persis penyakit apa yang sebenarnya menjangkiti ikan, atau bisa juga digunakan
apabila ikan terluka, stress dan sejenisnya. Dengan demikian sistem osmoregulasi ikan tetap
prima sehingga ikan mudah melakukan pemulihan.
Untuk keperluan ini diperlukan larutan garam dengan konsentrasi 1 %, atau larutan 10 g garam
dan 1 liter air. Pemberian larutan ini hendaknya diberikan secara sedikit demi sedikit sehingga
konsentrasi tersebut akan tercapai setelah 24 – 48 jam. Jadi jangan diberikan sekaligus sebanyak
1 %, tapi diberikan secara perlahan-lahan. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya
kejutan osmotic, atau stress pada ikan yang bersangkutan.
Pada awalnya konsentrasi larutan dapat dimulai pada tingkat 0.1 – 0.2 %. Kemudian secara
teratur garam ditambahkan pada selang waktu tertentu, misalnya setiap 3-4 jam sekali. Apabila
pada saat peningkatan konsentrasi garam ini ikan mengalami stress, hentikan segera perlakuan,
kemudian ganti air sebagian sehingga konsentrasi garam turun ketingkat semula.
Untuk mengurangi pengaruh nitrit dosis yang dianjurkan adalah 1 gram perliter air.
Dapat dilakukan dengan merendam ikan yang bersangkutan secara singkat dalam larutan garam
2.5 %. Perendaman pada dosis demikian akan menyebabkan lintah melepaskan diri dari tubuh
ikan. Meskipun demikian larutan ini tidak akan membunuh lintah itu sendiri.
Perhitungan
Untuk memberikan perlakuan garam yang tepat pertama kali harus diketahui volume air dari
akuarium yang akan diberi perlakuan. Sebagai contoh apabila anda mempunyai akuarium dengan
ukuran 100 cm x 50 cm x 50 cm tapi diisi air setinggai 40 cm saja, maka volume airnya adalah
100 x 50 x 40 cm3 = 2.000.000 cm3 atau sama dengan 200 liter air atau sama dengan 200 kg.
Apabila dosis garam yang diperlukan adalah 1 % maka garam yang diperlukan adalah 1 % (0.01)
x 200 kg = 2 kg . Sedangkan bila dosis garam yang diperlukan adalah 0.1 % maka yang
diperlukan adalah 0.1 % (0.001) x 200 kg = 0.2 kg atau kurang lebih 2 ons atau 200 gram.
Perlu diperhatikan bahwa tidak semua ikan air tawar tahan terhadap pemberian garam. Oleh
karena itu, sebelum melakukan perlakuan pemberian garam, yakinlah terlebih dahulu bahwa ikan
yang dipelihara bukan termasuk ikan yang peka terhadap garam.
10 fungsi garam
Garam (Sodium Klorida) yang sudah sangat kita kenal adalah bahan kimia yang paling mudah
didapatkan dan sangat murah.
Pembuatanya pun dilakukan oleh orang-orang dengan teknologi sangat sederhana dipinggir-
pinggir pantai dan bahkan ada dipedalaman daratan seperti di Beleduk, Jawa tengah.
Beberapa manfaat garam diuraikan sebagai berikut :
1. Kendali Parasit.
Perendaman ikan dalam air dengan kadar garam 2,0% sampai 5% selama beberapa jam pada
kolam atau bak karantina yang disirkulasi dengan putaran (trun over) 1-2 kali per jam, sangat
manjur dalam menggendalikan parasit yang menyerang tubuh ikan .
Yang tergolong parasit antara lain adalah :
Setiap ikan memiliki ketahanan tubuh yang berbeda terhadap larutan garam, oleh karena itu sejak
mulai perendaman harus selalu diperhatikan perubahan yang terjadi pada ikan.
Bila ikan tampak lemas, Melayamg-layang, segera pidahkan ke air non garam dan berikan aerasi
penuh untuk pengembalian kesengaran.
2. kendali kolmnaris
Penambahan garam dalam kolam sangat efektif mencegah serangan bakteri
fexibactercolumnaris, yang bila menginfeksi ikan akan muncul tanda putih di mulut koi seperti
terserang jamur.
Perawatan secara rutin minimal sebulan sekali sangat baik bagi ikan koi kita, bahkan dalam
cuaca panas seharian yang rata-rata diatas 300 C, perlakuan dapat dilakukan seminggu sekali.
Kadang tampak tanda yang lebih parah , yakni ada semacam luka di ingsang bila sudah demikian
garam saja tak akan cukup. Segera beri pakan yang telah di campur dengan teramicin (1,5 gram
per 20kg berat ikan )untuk 10 hari.
Perendaman kedalam air dengan air garam 2-3% selama 15% hari sekali sangat efektif dalam
mencegah pertumbuhan telur saprolegnia. Bila jamur sudah menyerang, maka perendaman lebih
lama diperlukan.
Ketika kondisi semacam ini terlihat setelah air garam akan sangat mengurangi stress pada ikan.
Bila keasaman air kolam meningkat maka pemberian air garam berlanjut sampai 3 hari.
Pada kasus tertentu dimana tingkat keasaman tidak kunjung normal, maka diperlukan
penambahan buffer untuk menurunkan keasaman, seperti hydrated time yang dapat diperoleh di
toko ikan.
5. Pembersihan Kotoran Akibat Air Keruh
Jika air menjadi keruh setelah hujan lebat terjadi atau syndrom pasca pembersihan filter chamber
yang menyebab kan banyak padatan melayang-layang di kolam, penambahan garam akan
membantu dalam pelepasan partikel-partikel yang melekat pada ingsang ikan.
Garam akan membebaskan ingsan dari kelebihan air merangsang pelepasan amoiak dan nitrat
dari dalam darah.Ini terutama membantu menciptakan keseimbangan kadar darah dan jaringan
tubuh lainya.
Konsentrasi setinggi 0,8% dapat digunakan secara aman dalam kurun waktu yang agak lama,
sesampai di-tempat tujuan, garam juga masihdiperlukan untuk kepentingan yang sama,
mengurangi stress dan relak sasi bagi otot- otot tubuh ikan.
Kondisi semacam inilah yang sering mengundang problem kesehatan ingsang.Pemberian garam
secara rutin, sedikitnya semingu sekali akan membersihkan ingsang dan juga kulit tubuh dari
kelebihan lendir yang berisi `tamu-tamu` asing dan partikel /organisme lain yang menempel.
10 Kendali Alga
Garam akan menyatu di filamen alga yang licin dipingir-pingir kolam dan akan mengontrol
pertumbuhan alga. Tidak seperti perlakuan kimiawi garam dapat dengan aman digunakan tanpa
dipengaruhi suhu kolam.
Meskipun demikian, pengunaan garam tidak dapat mengantikan peranan lain yang mesti
kita perhatikan dalam pemeliharaan kolam seperti pembersihan filter, mengatur
kepadatan ikan dalam kolam dan juga menghundari pemberian pakan berlebihan
Teknik ini menjamin tidak adanya virus/bakteri/jamur yang merugikan bagi ikan. karena yang
berkembang adalah bakteri positif yang terkandung dalam probiotik.
FISH HATCHERY MASSAMO
PUSAT PENJUALAN:
- BIBIT LELE HIBRID
- PAKAN IKAN, VITAMIN, PROBIOTIX, OBAT-OBATAN
- PERLENGKAPAN BUDIDAYA
- JUAL BELI LELE KONSUMSI
- BIMBINGAN BUDIDAYA
Telp:
- 08156921760
- 085725050210
http://juallelemasamo.blogspot.com/
DOLOMIT :
Pajang Kolam X Lebar X Tinggi Air = ...m3 X 300 gram/m3 Dolomit = ....gram.
UREA :
Pajang Kolam X Lebar X Tinggi Air = ...m3 X 8 gram/m3 Urea = ....gram
GARAM KROSOK :
Pajang Kolam X Lebar X Tinggi Air = ...m3 X 350 gram/m3 Garam = ....gram