Anda di halaman 1dari 6

7 Cara Merawat Ikan Lele agar Tidak Mati

Cara merawat ikan lele agar tidak mati cukup mudah dan bisa diimplementasikan langsung dalam
keseharian budidaya. Cara ini harus diperhatikan dengan cermat oleh agar lele tidak mati dan
Pembudidaya terhindar dari risiko kegagalan budidaya akibat kematian lele atau bibit lele tersebut.

Hama dan virus masih menjadi penyebab utama lele bisa sakit hingga mati. Kendati demikian, ada
faktor-faktor lain yang mempengaruhi kegagalan budidaya ikan lele, antara lain karena seluruh ikan lele
terserang penyakit secara bersamaan, seluruh bibit dan ikan lele mati, kualitas benih kurang bagus,
hingga perbandingan antara harga pakan dan harga jual lele yang turun.

Artikel ini akan berfokus pada penyebab kegagalan budidaya yang disebabkan benih dan ikan lele mati
secara serempak atau kata lainnya kematian massal hingga cara merawat lele agar tidak mati.

Daftar Isi

Penyebab Ikan Lele Mati

Gejala dan Tanda Akan Terjadi Kematian Massal

1. Kumis Ikan Lele Keriting

2. Kulit Ikan Lele Memerah

3. Sirip Lele Mengalami Pendarahan

4. Mata Lele Lebih Menonjol

5. Ikan Lele Menggantung

6. Ikan Lele Berenang Tidak Menentu

7. Ikan Lele Kehilangan Nafsu Makan

8. Terdapat Totol Putih pada Tubuh Lele

9. Perut Ikan Lele Kembung

Cara Merawat Ikan Lele agar Tidak Mati

1. Proses Membersihkan Kolam Sebelum Dipakai

2. Jaga Kebersihan dan Kualitas Air Kolam

3. Buat Ruangan Gelap Di Dalam Kolam

4. Pemberian Pakan dan Suplemen


5. Pemberian Probiotik

6. Pemilihan Bibit Lele Berkualitas Unggulan

7. Memiliki Alat Aerator

Cegah Kematian Ikan Lele dengan eFisheryKu!

Pertanyaan Seputar Cara Merawat Ikan Lele Agar Tidak Mati

Penyebab Ikan Lele Mati

Ada beberapa faktor penyebab lele mati sehingga menciptakan kondisi kegagalan budidaya ikan lele,
antara lain:

Terdapat lumut dan ganggang rumput di dalam kolam ikan.

Jarang membersihkan kolam sehingga ada banyak kotoran yang dapat menimbulkan virus, hama, dan
bakteri penyakit.

Luas lahan kolam dan padat tebar yang tidak sesuai sehingga populasi ikan terlalu padat dan
menyebabkan suhu kolam terlalu panas.

Lokasi kolam dekat dengan pembuangan limbah kimia dan berdampak buruk pada kualitas air kolam.

Zat kimia tercampur di dalam air kolam yang dapat berasal dari air atau udara.

Sistem keamanan kolam yang minim sehingga kebisingan di sekitar kolam dapat membuat lele kurang
nyaman.

Sistem keamanan kolam yang minim juga memungkinkan predator seperti ular, burung, kelelawar,
ataupun unggas lainnya mudah masuk.

Gejala dan Tanda Akan Terjadi Kematian Massal

Saat tingkat stres ikan lele atau benih lele mengalami peningkatan, kondisi tubuhnya menjadi kurang
stabil. Hama dan virus akan mudah masuk dan berakibat fatal hingga menyebabkan kematian pada lele.

Sebelum terlambat, kenali gejala ikan lele yang sedang stres di bawah ini.

1. Kumis Ikan Lele Keriting

Gejala pertama ikan lele stres adalah kumisnya terlihat lebih keriting dari biasanya. Kondisi normal
kumis ikan lele adalah lurus dan memanjang. Namun, saat lele merasa stres, bagian kumisnya tersebut
akan mengembang dan mengeriting. Bapak/Ibu dapat memperhatikan perubahan yang cukup signifikan
tersebut saat memberi pakan. Penyebab kumis lele keriting bisa karena kualitas air yang buruk sehingga
rentan menyimpan bakteri sampai virus.
2. Kulit Ikan Lele Memerah

Bila menemukan warna kulit lele memerah dan tidak seperti warna kulit normal pada umumnya, lantas
hal tersebut tak bisa Bapak/Ibu anggap sepele. Memerahnya kulit lele tersebut disebabkan lele kurang
cocok beradaptasi dengan kondisi air.

3. Sirip Lele Mengalami Pendarahan

Penyebab sirip lele mengalami pendarahan adalah karena ikan tersebut telah terpapar virus herpes.
Oleh karena itu, saat melihat sisip lele mengalami pendarahan, segera angkat lele dan pisahkan dengan
ikan lainnya supaya tidak terjadi penyebaran virus.

4. Mata Lele Lebih Menonjol

Secara spesifik belum ada penyebab utama mengapa mata lele lebih menonjol. Akan tetapi, saat lele
terinfeksi virus atau bakteri tertentu dan merasa sakit dalam waktu yang lama, maka respons tubuh
yang terlihat adalah bagian mata yang lebih menonjol. Gejala tersebut menandakan bahwa lele sedang
stres dan sakit.

Sulit melihat secara sepintas mana lele yang memiliki mata lebih menonjol. Bapak/Ibu perlu melakukan
pemeriksaan dengan detail dan satu per satu untuk melihat secara langsung adakah mata lele yang lebih
menonjol. Saat menemukan lele dengan mata menonjol, segera pisahkan dan rawat di kolam
pengobatan terpisah.

5. Ikan Lele Menggantung

Gejala selanjutnya adalah saat ikan lele berenang atau mengapung dengan posisi menggantung atau
seperti terlihat sedang mengambang. Jika menemukan kondisis lele menggantung maka segera pisahkan
dan obati sebelum akhirnya mati.

6. Ikan Lele Berenang Tidak Menentu

Ikan lele memiliki sifat perenang aktif dan lincah. Hal ini berbeda bila Bapak/Ibu menemukan lele
berenang dengan arah yang tidak jelas atau berenang tidak menentu. Tak jarang juga ikan yang
berenang asal-asalan ini akan menabrak lele lainnya. Kondisi tersebut bukanlah karena lele memiliki sifat
aktif dan lincah, melainkan lele sedang stres sehingga Bapak/Ibu perlu memeriksakan lebih rinci.

7. Ikan Lele Kehilangan Nafsu Makan


Faktor penyebab ikan lele kehilangan nafsu makan adalah karena ikan tersebut keracunan amonia.
Amonia merupakan sisa pakan yang mengendap di dasar kolam atau mengambang di permukaan kolam
dalam waktu yang cukup lama. Aroma yang kurang sedap dari sisa pakan tersebut tidak disukai oleh ikan
lele sehingga lele mudah stres saat menghirupnya. Karenanya lele jadi kehilangan nafsu makan.
Sekalipun Bapak/Ibu memberikan pakan pelet berkualitas, lele tetap enggan untuk memakannya.

8. Terdapat Totol Putih pada Tubuh Lele

Totol-totol atau bintik putih yang terlihat pada bagian tubuh ikan lele menandakan ikan lele sedang
stres. Bila menemukan lele dengan gejala tersebut maka lakukan pemeriksaan mendalam secara detail.
Cari tahu virus atau bakteri apa yang bersarang di tubuh lele serta lakukan pengobatan sebelum lele
tersebut mati.

9. Perut Ikan Lele Kembung

Gejala akan terjadinya kematian massal yang terakhir adalah saat perut lele terlihat membesar atau
kembung. Gejala ini cukup jelas terlihat karena lele akan berenang tidak seperti biasanya. Penyebabnya
bisa dikarenakan bakteri atau terjadinya perubahan kualitas air dan suhu air.

Cara Merawat Ikan Lele agar Tidak Mati

Setelah mengetahui penyebab lele mati dan gejalanya, selanjutnya mari ketahui bagaimana cara
merawat lele agar tidak mati. Cara-cara ini juga bisa Bapak/Ibu terapkan sebagai cara merawat bibit ikan
lele agar tidak mati.

1. Proses Membersihkan Kolam Sebelum Dipakai

Sebelum kolam dipakai untuk berbudidaya ikan lele, sebaiknya disterilkan terlebih dulu dengan cara
dibersihkan menggunakan sabun atau air cucian yang diendapkan dan dikuras. Saat proses pengurasan
pastikan tidak ada sabun atau detergen yang tersisa, lalu jemur kolam untuk beberapa waktu.

2. Jaga Kebersihan dan Kualitas Air Kolam

Untuk menjaga kebersihkan dan kualitas air kolam, Bapak/Ibu wajib membersihkan kolam dan
mengganti airnya setiap seminggu sekali atau 2 minggu sekali. Caranya dengan menguras air sebanyak
30-50% dari total volume air. Jangan membuang seluruh air pada kolam budidaya karena bila Bapak/Ibu
mengganti air kolam secara menyeluruh, terdapat risiko lele jadi sulit beradaptasi kembali. Lebih cermat
dalam membersihkan dasar kolam supaya kotoran atau sisa pakan yang mengendap ikut terbuang
melalui saluran pembuangan air.
3. Buat Ruangan Gelap Di Dalam Kolam

Ikan lele termasuk ke dalam kategori hewan nokturnal, yakni hewan yang aktif di malam hari dan pasif di
siang hari. Untuk menambah rasa nyaman dan aman ikan selama di kolam budidaya, Bapak/Ibu bisa
membuat ruangan khusus yang lebih gelap di dalam kolam. Misalnya saja dengan menambah beberapa
ornamen yang menyerupai goa yang terbuat dari daun kering atau kresek. Dengan begitu, lele akan
lebih nyaman berenang saat berada di tempat gelap.

4. Pemberian Pakan dan Suplemen

Proses pembesaran benih jadi ikan dewasa merupakan proses yang cukup krusial. Faktor utama yang
mendukung kesuksesan proses pembesaran adalah pemberian pakan dan suplemen yang sesuai dengan
kebutuhan nutrisi dan gizi ikan lele. Ada banyak rekomendasi pelet alami maupun buatan yang bisa
Bapak/Ibu gunakan untuk memberi pakan lele. Selain itu, pastikan juga untuk mengontrol banyaknya
pakan yang diberikan dan juga waktu pemberian pakan yang rutin.

5. Pemberian Probiotik

Penggunaan probiotik memiliki fungsi ganda antara lain membantu pencernaan ikan, membantu
metabolisme tubuh. Bahkan ada jenis probiotik yang dapat menekan laju pertumbuhan bakteri
merugikan di dalam kolam budidaya. Dengan menggunakan probiotik daya tahan tubuh lele makin
bagus dan tahan terhadap jenis virus, bakteri, dan penyakit lain yang bisa membuat lele stres.

6. Pemilihan Bibit Lele Berkualitas Unggulan

Pemilihan bibit ikan lele juga bisa menjadi cara terbaik untuk merawat lele agar tidak mati. Sebab bila
sedari awal Bapak/Ibu telah menggunakan bibit berkualitas unggulan dan terbaik, maka DNA yang ada di
dalam bibit tersebut mampu memberikan proteksi mandiri terhadap virus dan bakteri.

Namun, selain memperhatikan ciri-ciri bibit ikan lele berkualitas, Pembudidaya juga perlu
memperhatikan padat tebar kolam budidaya. Ada aturan tersendiri yang mengatur berapa bibit yang
bisa ditebar dalam ukuran kolam tertentu sehingga lele tidak akan menumpuk. Dampak bila Bapak/Ibu
memaksakan padat tebar dalam jumlah banyak adalah kematian massal akibat kekurangan oksigen
terlarut.

7. Memiliki Alat Aerator

Cara merawat ikan lele agar tidak mati yang terakhir adalah dengan menggunakan aerator. Aerator
merupakan alat yang dapat memproduksi gelembung oksigen yang dibutuhkan ikan lele. Dengan begitu,
Bapak/Ibu tak perlu khawatir saat lele kurang mendapatkan oksigen karena aerator akan
memproduksinya.
Cegah Kematian Ikan Lele dengan eFisheryKu!

Apabila Bapak/Ibu adalah seorang Pembudidaya ikan yang membudidayakan ikan lele, Bapak/Ibu bisa
mendapatkan berbagai fasilitas pendukung budidaya ikan di eFisheryKu!

Bapak/Ibu bisa mendapatkan pakan dan bibit ikan berkualitas, akses ke lembaga keuangan terpercaya
untuk mendukung bisnis budidaya Bapak/Ibu, dan tempat menjual ikan hasil panen Bapak/Ibu. Selain
itu, di dalam eFisheryKu sering juga ada diskusi budidaya ikan melalui webinar dengan ahli budidaya.

Tunggu apalagi? Yuk, download eFisheryKu sekarang dengan klik tombol di bawah ini!

Anda mungkin juga menyukai