Anda di halaman 1dari 3

 

Bahan pangan hewani merupakan bahan-bahan makanan yang berasal dari hewan
atau olahan yang bahan dasarnya dari hasil hewan. Kedua bahan pangan ini memiliki
karakteristik yang berbeda sehingga memerlukan penanganan dan pengolahan yang
berbeda pula,dalam hal ini yang diuraikan adalah bahan pangan hewani. Bahan pangan
hewani meliputi susu, telur, daging dan ikan serta produk-produk olahannya yang
bahan dasarnya berasal dari hasil hewani.Bahan pangan hewani memiliki karakteristik
yang membedakan dengan bahan pangan nabati. Beberapa diantaranya adalah:

a)      Bahan pangan hewani memiliki daya simpan yang jauh lebih pendek daripada
bahan pangan nabati bila dalam keadaan segar (kecuali telur). Pendeknya daya simpan
ini terkait dengan struktur jaringan hasil hewani dimana bahan pangan hewani tidak
memiliki jaringan pelindung yang kuat dan kokoh sebagaimana pada hasil tanaman.
b)      Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi
oleh faktor tekanan dari luar.
c)      Karakteristik masing-masing bahan pangan hewani sangat spesifik sehingga tidak
bisa digeneralisasi. Sifat pada daging sangatlah berbeda dengan sifat telur. Berbeda
dengan pangan nabati yang memiliki kesamaan dalam hal jaringan-jaringan atau
komponen-komponen penyusunnya. Pada bahan pangan hewani, lemak pada daging
terletak pada jaringan lemak, pada susu terletak pada globula-globula lemak dan pada
telur terdapat pada kuning telur.
d)     Bahan pangan hewani pada umumnya merupakan sumber protein dan lemak dan
bahan pangan nabati merupakan sumber karbohidrat, vitamin, mineral, lemak dan
protein.
Berdasarkan hal di atas maka pengolahan menjadi penting. Pengolahan penting karena
dapat memperpanjang masa simpan, meningkatkandaya tahan, meningkatkan kualitas,
nilai tambah dan sebagai sarana diversifikasi produk. Dengan demikian maka suatu
roduk menjadi memiliki daya ekonomi yang lebih setelah mendapat sentuhan teknologi
pengolahan.

Proses pengawetan adalah suatu cara untuk menjadikan hasil peternakan dan pertanian yang
awalnya bersifat rusak menjadi produk makanan atau minuman (pangan) yang lebih awet dengan
tetap mempertahankan sifat fisik, tekstur, warna, dan zat gizinya.

Jenis jenis bahan pangan hewani:


1.    Susu, yaitu produk berupa cairan putih yang dihasilkan oleh hewan ternak mamalia
dan diperoleh dengan cara perasan.
2.    Ikan, dalam arti luas adalah makhluk hidup yang hidup di air. Baik ar tawar, air
payau maupun yang layak dan bisa dimakan. Ikan dalam arti sempit adalah semua
jenis ikan sungai, ikan danau, ikan rawa, ikan yang dipelihara di empang dan
sebagainya. Yang termasuk dalam kategori ikan (hasil perikanan) ini adalah hasil
perikanan lainnya seperti kerang, teripang, abalone, dan lain-lain
3.    Daging, yaitu produk yang diperoleh dengan cara pemotongan ternak (mamalia
dan unggas) . contohnya daging ayam ,kuda,kertbau,sapi
4.    Produk-produk olahan dari bahan pangan tersebut diatas misalnya produk-produk
seperti krim, keju, susu bubuk, dan sebagainya. Produk olahan daging seperti sosis,
dendeng, dan lain-lain.
Berikut beberapa bahan pengawet alami yang bisa dijadikan pengawet makanan :
1. Garam
Inilah pengawet makanan tertua di dunia, produk yang menggunakan garam sebagai pengawet
umumnya memiliki kondisi yang baik dan tahan selama beberapa tahun. Garam mampu menyerap
air, tempat tumbuhnya mikroorganisme dan mencegah mereka tumbuh merusak makanan. Selain
itu garam juga mampu membunuh bakteri yang menyebabkan makanan menjadi basi, serta
menjaga makanan tetap kering sehingga mencegah tumbuhnya ragi dan jamur.
2. Larutan Cuka
Larutan Cuka dibuat dari fermentasi gula dan air serta mengandung kadar asam asetat yang tinggi.
Penggunaannya selain untuk mengawetkan makanan, juga untuk membunuh mikroba yang
membuat makanan cepat busuk. Umumnya digunakan untuk mengawetkan makanan kaleng dan
acar, selain itu dipakai untuk mencuci ikan, ayam dan daging sebelum disimpan dalam lemari es,
dan masa simpan di dalam lemari es menjadi lebih lama.
3. Gula
Gula mampu mengawetkan makanan dengan menyerap kelebihan air dan mencegah pertumbuhan
bakteri dan mikroorganisme yang berkontribusi terhadap dekomposisi. Dikenal sebagai bahan
pengawet sejak ribuan tahun lalu, gula juga bisa menjadikan bunga dalam vas terlihat segar lebih
lama. Gula pula yang membuat selai dan jeli tak basi setelah kemasannya dibuka. Bahkan bangsa
Mesir kuno diketahui selalu mengawetkan makanan dalam toples madu.
4. Jeruk Lemon
Vitamin C dosis tinggi terkandung dalam buah jeruk lemon, yang diketahui mampu membunuh
mikroorganisme perusak gizi makanan. Oksidasi makanan dapat dicegah dengan zat antioksidan
yang ada dalam jeruk lemon. Sangat dianjurkan sebelum disimpan dalam lemari es, sebaiknya ikan,
daging atau sayuran terlebih dahulu dilumuri perasan Jeruk Lemon.
5. Minyak
Minyak diketahui memiliki kemampuan untuk memperlambat proses oksidasi dan membunuh
mikroorganisme lebih cepat. Makanan yang digoreng atau diolah dengan minyak akan menjadi lebih
tahan lama.
6. Cengkeh
Bangsa Cina dan India sejak dahulu telah menggunakan cengkeh untuk mencegah tumbuhnya
jamur serta bakteri pada makanan. Karena cengkeh juga banyak tumbuh di Indonesia, selain
digunakan untuk rempah,-rempah, tak ada salahnya bisa digunakan juga sebagai pengawet alami
makanan sebagaimana penggunaannya oleh bangsa Cina dan India.
7. Kunyit
Kunyit bisa digunakan untuk menekan laju pertumbuhan mikroba, umumnya digunakan pada
produksi makanan seperti tahu. Caranya adalah dengan mengolesinya pada permukaan kulit tahu.
Selain itu kunyit juga digunakan untuk pembuatan nasi kuning.Kayu Manis
8. Kayu manis, selain mengandung asam benzoate, juga memiliki aroma rempah khas juga
mengandung antioksidan yang tinggi. Selain kayu manis bisa juga digunakan untuk mencegah
pertumbuhan jamur, namun jamur-jamurnya harus spesifik karena tidak semua jamur bisa diatasi
oleh kayu manis.
9. Air Kelapa
Air kelapa yang diberi mikroba akan menjadi pengawet alami bernama Asam sitrat (citric acid).
Asam sitrat sekarang banyak dijual bebas ditoko kimia, namun bisa juga membuatnya sendiri bahan
dan harganya bisa menjadi lebih murah.
10. Bawang Putih
Bawang putih diketahui mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Kandungan allicin-nya juga
sangat efektif mematikan gram positif dan gram negatif. Selain itu bawang putih bersifat antimikroba
E.coli, aerobacter aeroganes, sigella sonnei, dan staphylococcus sureus. Bawang putih juga
bermanfaat untuk mengurangi jumlah bakteri aerob, kaliform dan mikrooganisme lainya sehingga
bahan makanan yang ditambahkan bawang putih akan menjadi lebih tahan lama.
,VVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVV/KLLLLLLLLLKKLOKP;.

Anda mungkin juga menyukai