Anda di halaman 1dari 14

A.

PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG

Singkong merupakan salah satu bahan pangan lokal yang patut mendapat perhatian
untuk pengembangan petani Indonesia. Pasalnya tanaman ini dapat tumbuh di tempat dan
kondisi yang berbeda-beda dan seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan. Bahkan,
beberapa daerah menjadikan singkong atau turunannya sebagai makanan pokok setelah nasi
dan jagung. Kandungan karbohidratnya juga cukup tinggi dibandingkan jenis umbi-umbian
lainnya. Daun singkong dapat diolah menjadi berbagai jenis sayuran dan makanan. Selain itu
daun singkong dapat dimanfaatkan sebagai pakan ikan, larvasida, antioksidan dan obat luka.
Batang singkong juga memiliki banyak keunggulan selain sebagai biji untuk menanam
singkong dan bahan baku pembuatan plastik biodegradable dan pembuatan selulosa asetat.

Mencapai hasil terbaik membutuhkan cara budidaya yang tepat, pengendalian hama,
dan perawatan pasca panen untuk meningkatkan nilai ekonomi ubi kayu. Buku ini membahas
tentang teknik budidaya ubi kayu, mulai dari sejarah ubi kayu, jenis ubi kayu, morfologi dan
fisiologi ubi kayu, persyaratan budidaya dan perawatan ubi kayu, serta hama dan penyakit
penting ubi kayu serta pengendaliannya. Selain itu, untuk memperpanjang masa simpan ubi
kayu dan meningkatkan nilai ekonomisnya, buku ini memperkenalkan pekerjaan pascapanen
ubi kayu menjadi berbagai produk yang diminati masyarakat. Melihat besarnya kemungkinan
pemanfaatan ubi kayu di berbagai sektor di Indonesia, dapat disimpulkan bahwa pangsa pasar
ubi kayu masih sangat besar. Singkong dapat digunakan sebagai pilihan petani. Apalagi
dengan cuaca yang tidak stabil saat ini, karena singkong merupakan tanaman yang bisa hidup
di berbagai kondisi.  

Kandungan Nutrisi Singkong


Seperti halnya dengan ubi jalar, singkong juga sangat tinggi mengandung nutrisi yang
sangat bermanfaat bagi kesehatan kita. Singkong menyediakan Energi sebesar 160 Kcal,
jumlah Karbohidrat 38.06 g, Protein 1,36 g 2,5, Total Lemak 0.28 g, Kolesterol 0 mg, dan
Serat 1,8 g. Berikut kandungan gizi per 100g singkong mentah menurut USDA:
1. Vitamin: Kandungan vitamin tertinggi ubi kayu adalah Folat (vitamin B9) 27 mg,
2. Vitamin C 20,6 mg, dan Vitamin K 1,9 mg. Selebihnya adalah Niacin 0.854 mg,
Pyridoxine 0.088 mg, Riboflavin 0.048 mg, Thiamin 0,087 mg, Vitamin A 13 IU <, dan
Vitamin E 0,19 mg.
3. Mineral: Sodium 14 mg, Kalium 271 mg, Kalsium 16 mg 1,6, Zat Besi 0,27 mg,
Magnesium 21 mg, Mangan 0,383 mg, Fosfor 27 mg, dan Zinc 0.34 mg.

Manfaat Singkong
Singkong juga memiliki banyak manfaat bagi manusia terutama berkaitan dengan
kesehatan tubuh. Beberapa manfaat singkong adalah sebagai berikut.
1. Sumber energi
Singkong merupakan tanaman yang kaya akan karbohidrat. Kandungan karbohidrat dalam
singkong melebihi 2 kali lipat dari kentang. Karena kandungan karbohidrat yang sangat
tinggi maka banyak sekali daerah yang menjadikan singkong menjadi makanan pokok
penggganti nasi. Oleh karena itu, singkong dapat menjadi sumber enegi bagi manusia.
Dengan mengonsumsi singkong kebutuhan energi manusia dapat terpenuhi dengan baik.
2. Mengobati sakit kepala
Sakit kepala merupakan penyakit yang sering sekali ditemui di lingkungan kita. Kepala
pusing sebenarnya dapat diobati dengan menggunakan daun singkong. Cara mengolah daun
singkong menjadi obat sakit kepala sangat mudah sekali.
Ambil beberapa daun singkong lalu bersihkan dengan air. Setelah bersih, tumbuk daun
singkong sampai halus. Kemudian letakkan tumbukan daun singkong tadi ke bagian kepala
yang sakit.
3. Melancarkan pencernaan
Singkong merupakan tanaman yang banyak sekali mengandung insoluble fiber atau serat
yang tidak larut dalam air. Serat jenis ini dapat dimanfaatkan untuk memperlancar proses
buang air besar, serta mampu menyerap dan membuang toksin dalam usus, sehingga
pencernaan tubuh menjadi sehat. Oleh karena itu, dengan mengkonsumsi singkong tubuh
dapat terhindar dari masalah gangguan pencernaan seperti wazir, susah buang air, dan lain-
lain.
4. Mengobati diare
Manfaat lain dari daun singkong adalah daun singkong mampu mengobati diare. Cara
pengolahan daun singkong menjadi obat diare yaitu rebuslah daun singkong di air sekitar 900
cc, kemudian biarkan volume air tinggal setengahnya atau 450 cc. Kemudian saring daun
tersebut lalu biarkan kembali hingga volume air tinggal setengahnya atau 225 cc. Air tersebut
diminum 2 kali sehari saat pagi dan sore.
5. Mengobati luka bernanah dan terbakar
Singkong juga dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk luka bernanah, luka akibat garukan,
dan luka terbakar. Cara mengobati luka bernanah adalah ambil batang pohon singkong yang
masih segar. Kemudian batang pohon singkong tersebut ditumbuk menjadi halus dan
ditempelkan kebagian tubuh yang terasa sakit.
Kemudian cara mengobati luka akibat garukan adalah parut singkong sampai halus.
kemudian tempelkan kebagian tubuh yang sakit. Setelah itu tutup rapat dengan perban.
Lalu cara mengobati luka terbakar adalah siapkan singkong lalu diparut dan diperas.
Kemudiaan biarkan airnya beberapa saat hingga sari patinya mengendap. Setelah itu oleskan
pati tersebut kedalam tubuh yang terasa sakit.
6. Mengobati cacingan
Singkong dapat digunakan sebagai obat cacingan.Cara mengolah singkong menjadi obat
cacing adalah ambil 60 gram kulit batang singkong dan 30 gram daun ketepeng cina.
Keduanya direbus dengan 600 cc air. Kemudian biarkan hingga volume air menjadi
setengahnya yaitu tersisa 300 cc. Saring air tersebut kemudian minum ketika menjelang tidur.
7. Mengatasi Rematik
Kita juga dapat memanfaatkan singkong untuk
mengatasi penyakit rematik. Ada dua proses dalam mengatasi rematik, yaitu pengobatan luar
dan dalam. Pengobatan luar dilakukan dengan mengambil 5 kembar daun singkong, 15 gram
jahe merah, dan kapur sirih secukupnya. Ketiga bahan tersebut dihaluskan dan ditambahkan
air secukupnya. Kemudian diaduk ramuan tersebut lalu dioleskan pada bagian tubuh yang
sakit.
Pengobatan dalam dilakukan dengan mengambil 100 gram batang singkong, satu batang
sereh, dan 15 gram jahe. Ketiga bahan tersebut direbus dengan 1.000 cc air lalu biarkan
hingga volume air tersisa 400 cc. Lalu, ramuan tersebut disaring. Minum air terebut sebanyak
dua kali pagi dan sore hari sebanyak 200 cc.

Sosis sudah dikenal sejak lama, yaitu sekitar 3.500 tahun yang lalu di Babilonia, Irak.
Saat itu, sosis dibuat dengan cara mencampur daging cincang dengan bumbu-bumbu,
kemudian dimasukkan ke dalam usus hewan. Sebelum disantap, sosis dibakar atau direbus
terlebih dahulu.Selain di Babilonia, orang Yunani kuno juga mengenal sosis, yang
disebutorya. Kelezatan orya tertulis dalam kisahOdysseykarangan Homerus yang hidup
sekitar 28 abad yang lalu. Bangsa Romawi yang berhasil menaklukkan bangsa Yunani
menyebut sosis dengansalsus. Salsus yang berarti“diasinkan” iniah yang menjadi asal
katasausage (Inggris) dansaucijs(Belanda).

Sosis masuk ke Indonesia melalui perantaraan penjajah Belanda.Saucijspun dilafalkan


menjadi sosis. Sosis di Indonesia umumnya berukuran kecil. Namun, di Eropa, pada mulanya
sosis dibuat dalam ukuran sangat besar, bahkan melebihi ukuran lengan orang dewasa.
Setelah itu, barulah mereka membuat sosis dalam berbagai ukuran.

Jenis-Jenis Sosis

Perlu diketahui, pada dasarnya bahan utama untuk adonan sosis adalah daging bebas
lemak, minyak kelapa, dan es, dengan perbandingan takaran 2:1:1. Daging yang digunakan
untuk membuat sosis bisa daging sapi, babi, unggas, ikan dan sebagainya. Sebagai bahan
campurannya, bisa digunakan tepung, sereal, atau bahan lainnya. Banyaknya garam yang
ditambahkan pada adonan adalah kurang lebih 2% dari total berat adonan. Takaran inilah
yang dianggap paling pas untuk menghasilkan sosis yang lezat sekaligus berfungsi untuk
mengawetkan sosis. Bumbu dan cara mengolahnya pun tidak sama, ada yang dijual mentah,
direbus lalu diasapi, diasinkan dengan direndam air garam, dan sebagainya.Tahapan
pengolahan daging untuk sosis biasanya adalah memotong, mendinginkan, dan
menggilingnya. Barula setelah itu daging dicampur dengan bumbu, dicetak, dan dimasak.
Sosis memiliki bentuk khas yang sama di manapun, Untuk mencetaknya, adonan dimasukkan
ke dalam selongsong berbentuk bulat panjang untuk diolah lebih lanjut.Pada mulanya,
pengolahan sosis yang berasal dari negara 4 musim ini bertujuan untuk mengawetkan daging,
khususnya agar mereka tidak kekurangan bahan makanan sepanjang musim dingin. Secara
umum, sosis diolah dengan lima cara berikut:

1. Sosis mentah ataufresh sausage,yaitu sosis yang diolah tanpa dipanaskan. Contohnya
adalahpolish sausage.
2. Sosis yang dimasak dan diasap, misalnyaknackwurst, frankfurter, bolognese,
3. Sosis yang dimasak tanpa diasap, sepertiliver sausage dan beer salami,
4. Sosis kering dan semi-kering atau sosis fermentasi, misalnyapepperoni, summer
sausage, dry salami,dan
5. Produk sosis yang sudah dimasak, contohnyameatloaf.

Dari kelima jenis sosis tersebut, sosis yang dimasak atau sosis yang diasap adalah dua
jenis yang paling sering ditemui di Indonesia.Saat ini, dikenal juga sosis yang langsung bisa
dimakan tanpa dipanaskan lebih dulua. Sosis jenis ini dikemas dalam selongsong yang
hermetis dan melalui proses sterilisasi. Kandungan patinya lebih tinggi karena berfungsi
sebagai pembentuk tekstur.

2.Tujuan
1.Untuk memperbaiki gizi seseorang dengan olahan pangan dari singkong dan sosis
2.Mengetahui manfaat dari singkong dan sosis bagi kesehatan tubuh manusia
3.Kegunaan singkong dan sosis dalam makanan dapat mengindarkan dari penyakit apa saja

3.Manfaat
Adapun manfaat dari olahan pangan singkong dan sosis ini antara lain
a.Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai eksperimen singkong gulung
sosis terhadap kesehatan gizi tubuh manusia sebagai bahan makanan yang layak untuk
dikonsumsi yang dapat menghindarkan dari beberapa penyakit
b.Dapat diolah sendiri dirumah agar lebih praktis dan terpercaya bahan apa saja yang menjadi
bahan dasar untuk pembuatan singkong gulung sosis.

B. PEMBAHASAN

1.LANDASAN TEORI

Singkong (mocaf) adalah makanan utama ketiga di Indonesia setelah beras dan
jagung. Singkong tidak memiliki periode panen yang khas, karena periode panen dapat
bervariasi dan menghasilkan perbedaan fisik dan sifat kimia. Tingkat produksi dan fisik dan
sifat kimia akan bervariasi karena kesuburan tanah kebun singkong.
Untuk pembuatan tepung mocaf, singkong akan di bersihkan terlebih dahulu. Kemudian di
giling sehingga membentuk potongan-potongan kecil yang bernama chip. Chip akan
melewati proses fermentasi sebelum di jemur. Setelah di jemur proses selanjutnya adalah
menggiling chip yang telah kering tersebut menjadi tepung.
Proses penjemuran tersebut masih mengalami kendala. Untuk menghindari itu,
diperlukan sebuah alat yang akan mengeringkan singkong tersebut secara otomatis tanpa
harus di jemur terlebih dahulu. Bagaimakan sebuah alat tersebut dapat menggantikan sinar
matahari ketika cuaca sedang tidak mendukung, maka alat yang dibuat harus sesuai dengan
kebutuhan yang dapat menggantikan sinar matahari serta mempercepat proses pengeringan.
Sehingga tidak akan terjadi kendala saat proses pembuatan tepung mocaf walaupun sedang
hujan.
Waktu yang dibutuhkan pada cara kerja alat ini sangat penting. Karena semakin cepat proses
pengeringannyam, maka alat ini semakin efektif untuk digunakan. Selain waktu, ada tiga
parameter penting yang harus di perhatikan yaitu suhu, kelembaban dan kapasitas karena
semakin panas suhu terhadap singkong maka akan mempengaruhi kelembaban udara yang
ada dalam ruangan pengering, kelembaban udara sangat mempengaruhi waktu proses
pengeringan. Semakin tinggi suhu dan semakin rendah kelembaban akan semakin cepat
proses pengeringan. Sedangkan semakin tinggi suhu dan tinggi nya kelembaban udara akan
semakin lama proses pengeringannya.Menurut Lingga (1986), singkong dapat dibagi dua
berdasarkan umur panennya yakni singkong berumur pendek dan singkong berumur Panjang.
Akibatnya, periode panen dapat beragam sehingga dihasilkan singkong yang memiliki sifat
fisik dan karakteristik yang berbeda.
Singkong kaya akan kandungan zat karbohidrat, Daun singkong kaya akan protein
mentah yang cukup tinggi. Selain kaya akan protein, daun singkong juga mengandung jumlah
serat yang cukup tinggi. Kandungan gizi singkong atau umbi kayu per 100gr cukup bagus,
seperti berikut:
1. Karbohidrat 34,00 gram
2. Kalori 121 kal
3. Air 62,50 gram
4. Fosfor 40,00 gram
5. Kalsium 33,00 miligram
6. Vitamin C 30,00 miligran
7. Protein 1,20 gram
8. Besi 0,70 miligram
9. Lemak 0,30 gram
10. Vitamin B1 0,01 miligram

Sosis Ayam
Sosis merupakan produk daging yang digaram dan dibumbui, berasal dari bahasa latin
Salsus (garam). Sosis yang dibuat dari daging segar yang mempunyai tingakat kekenyalan
yang tinggi dibanding bila dibuat dari daging yang dilayukan terlebih dahulu (Raharjo, 2002).
Komponen utama sosis terdiri dari daging, lemak dan air. Sosis yang baik harus mengandung
protein minimal 13%, lemak maksimal 25% dan karbohidrat maksimal 8%. (SNI 01-3820-
1995)Jenis daging yang digunakan pada prodak sosis terdiri dari beberapa jenis yaitu sosis
ayam, sosis sapi dan sosis babi (Made, 2007). Salah satu yang banyak digemari masyarakat
adalah sosis ayam. Sosis ayam merupakan daging ayam giling yang didalamnya telah
ditambahkan bahan, seperti minyak, bumbu, tepung sebagai bahan pengikat dan kemudian
dikemas dalam casing.
Sosis dibagi menjadi 3 jenis yaitu Sosis mentah (rohwurst), dibuat dari daging sapi
mentah yang digiling (tanpa proses pemasakan).Sosis
matang (brunchwurst), dibuat dari daging mentah digiling, diolah, lalu dimasak. Sosis jenis
Brunchwurst merupakan jenis sosis yang paling banyak beredar di Indonesia. Sosis masak
(kochwurst), biasanya dibuat dari daging tetelan atau hati yang direbus, diolah, dan dimasak
lagi. Jika di negara lain sosis mengunakan merek dagang sesuai dengan nama negara atau
daerah disuatu negara tersebut, seperti Daging ayam yang digunakan untuk pembuatan sosis
ayam memiliki kualitas baik sebagai berikut :
1. karkas masi utuh dan dalam keadaan bersih dari kotoran dan bulu-bulu ayam.
2. Warna daging putih dan agak mengkilap, tidak pucat pada kulit ayam.
3. Serat otot halus berwarna putih agak mengkilap
4. Kedua paha normal dan simetris serta bila ditekan akan kenyal.
5. Dada ayam penuh daging dan tulang dada tidak menonjol kedepan.
6. Bagian dalam karkas berwarna putih dan bau khas daging
Mutu daging yang rendah disebabkan karena terjadi kerusakan pada bulu ayam, biasanya
didaerah sekitar dada. (william, 1990).Protein pada daging ayam yang tidak tahan lama maka
lebih baik
disegerakan di olah menjadi makanan cepat saji salah satunya sosis ayam. Agar masa simpan
lebih lama dan menjaga kandungan gizinya

2.Cara pembuatan produk Singkong gulung sosis.

cara/tahapan pembuatan tepung singkong

1.Kupas kulit singkong.

2.Bersihkan lendir pada permukaan singkong dengan air dan di gosok- gosok.

3.Potong-potong tipis singkong dengan pisau atau alat pencacah hingga berbentuk seperti
keripik atau chips.

4.Rendam dalam air bersih selama 3 hari. Ganti air setiap 24 jam.

5.Angkat rendaman, tiriskan.

6.Jemur chips sampai kering, kadar air 10-12%.

7.Tumbuk atau giling chips kering.


8.Ayak dengan ayakan ukuran butiran mesh 60 atau 80. Yang masih kasar bisa digiling
kembali.

9.Simpan mocaf dalam wadah plastik yang tertutup rapat/ dipacking dalam plastic berlabel
pada kemasan mulai dari 0,25 kg s/d 1 kg.

Bahan Pembuatan Sosis Ayam


Pada pembuatan sosis ayam yang paling terpenting dilihat dari hasil akhirnya, seperti warna,
aroma, rasa, dan kekenyalan. Berbagai macam bahan pendukung dibagi menjadi 3, seperti :

1. Bahan tambahan, Peraturan pemerintah nomor 28 tahun 2004 tentang keamanan, mutu,
dan gizi pangan pada bab 1 pasal 1 menyebutkan, yang dimaksud dengan bahan tambahan
pangan adalah bahan yang ditambahkan kedalam makanan untuk mempengaruhi sifat atau
bentuk pangan atau produk pangan. Pada pembuatan sosis ayam bertujuan untuk
meningkatkan nilai gizi, cita rasa, mengendalikan kemasan Edible dan Non Edible
casingyang digunakan untuk sosis ayam. Serat memantapkan bentuk dan rupa. Bahan tambah
yang digunakan dalam pembuatan sosis ayam, seperti garam, bawang putih, merica, dan
gula.Pengunaan garam pada pembuatan sosis ayam berfungsi menambahan cita rasa pada
sosis ayam, penggunaan yang berlebihan akan membuat rasa sosis menjadi asin. Konsentrasi
yang digunakan biasakan 2- 3% dari berat bahan utama yang digunakan. Garam dapat
meningkatkan tekanan osmotik medium pada konsentrasi 2%, sejumlah bakteri terhambat
pertumbuhannya, sehingga masa simpan menjadi lebih lama (Soejoetu, 2006).
Gula dapat berfungsi sebagai flavouring agent (pencita rasa). Gula dapat juga membuat
produk menjadi lunak dengan menekan efek pengerasan yang disebabkan oleh garam. Selain
itu gula dalam pembuatan sosis ayam adalah untuk memodifikasi rasa, menurunkan kadar air,
dan sebagai pengawet. Jumlah penambahan gula sekitar 1% (Yati, 2013).
SNI 01-3717-1995 menyatakan bahwa merica atau lada putih bubuk adalah lada putih Piper
ningrumlinn yang dihaluskan, mempunyai aroma dan rasa khas lada. Merica berfungsi untuk
mengurangi aroma tajam pada bahan makanan dan memperpanjang masa simpan sosis ayam.
Rasa pedas Merica mengandung minyak atsiri, pinena, kariofilena, filandrena, alkaloid,
piperina, kavisina, piperitina, zat pahit dan minyak lemak (Rismunandar, 1993)
Bawang putih merupakan bahan alami yang ditambahkan kesuatu makanan agar
meningkatkan selera makan dan memperpanjang masa simpan makanan. Pada pembuatan
sosis ayam bawang putih berfungsi menambah cita rasa. Aroma khas bawang putih berasal
dari minyak volatil yang mngandung kompunen sulfur (Palungkun dkk, 1992)

2. Bahan pengikat, Penambahan bahan pengikat bertujuan untuk meningkatkan stabilitas


emulsi, meningkatkan daya mengikat air, meningkatkan citarasa, mengurangi pengerutan
selama pemasakan serta mengurangi biaya formulasi. Bahan pengikat adalah material bukan
ayam
cincang yang dapat meningkatkan daya mengikat air ayam cincang dan emulsifikasi lemak.
Bahan pengikat mempunyai protein yang tinggi. Contoh dari bahan pengikat adalah tepung
tapioka, tepung terigu, tepung maizena, tepung beras, dan susu skim bubuk.
(Soeparno,1994).Es serut biasanya ditambahkan sebanyak 20-30% (Kramlich, 1971). Es juga
berfungsi untuk mencegah agar suhu adonan tetap rendah selama penggilingan sehingga
kestabilan emulsi dapat terjaga (Wilson etal, 1981).
3. Bahan pengemulsi,
suatu dispersi cairan atau senyawa yang tidak dapat bercampur, yang satu terdispersi pada
yang lain. Cairan yang berbentuk globula- globula kecil disebut fase dispersi atau fase
diskontinu, dan cairan tempat terdispersinya globula-globula tersebut disebut fase kontinu.
Protein-protein ayam giling yang terlarut bertindak sebagai pengemulsi dengan membungkus
atau menyelimuti semua permukaan partikel yang terdispersi (Soeparno,1994).
Emulsi adalah suatu sistem dua fase yang terdiri atas Lemak berperan sebagai fase diskontinu
pada emulsi sosis. Kadar lemak berpengaruh pada keempukan danjuice (sari minyak) daging.
Emulsi dari lemak sapi cenderung lebih stabil karena lemak sapi mengandung lebih banyak
asam lemak jenuh. Sosis masak harus mengandung lemak tidak lebih dari 30 % (Daulan,
1992). Air dingin merupakan bahan pengemulsi yang diguanakan untuk pembuatan sosis.
Kandungan air sosis bervariasi tergantung pada jumlah air yang ditambahkan dan macam
ayam giling yang digunakan. Fungsi air adalah untuk meningkatkan keempukan dan juice
(sari minyak) ayam giling, menggantikan sebagian air yang hilang selama proses pembuatan,
melarutkan protein yang mudah larut dalam air, membentuk larutan garam yang diperlukan
untuk melarutkan protein larut garam, berperan sebagai fase kontinu dari emulsi, menjaga
temperatur produk serta mempermudahpenetrasi bahan-bahan curing (Soeparno,1994).
a.Proses Pembuatan Sosis Ayam
Proses pembuatan sosis siap saji, yang masuk dalam jenis emulsi, dan siap saji, yaitu sosis
yang telah melalui proses pemanggangan, kukus dan rebus. Selain sudah dimasak dan dalam
kondisi matang, sosis siap telah disterilisasi dan dikemas dalam casing yang hermetis
(pengemasan yang sangat rapat, sehingga tidak tertembus oleh mikroorganisme, air, dan
udara).Pembuatan sosis ayam memalui 4 tahapan dengan casing Edible dan Non Edible :
1. Tahapan Persiapan
a. Persiapan alat dan bahan, pada tahapan awal sesuaikan alat dan bahan agar memudahkan
dalam proses pengolahan.
b. Pemilihan bahan, sosis ayam edible dan non edible casing menggunakan bahan yang
berkualitas, seperti bahan utama, bahan pengikat, dan bahan pengemulsi
c. Penimbangan bahan, seperti ayam, putih telur, es, minyak, tepung sagu, bawang putih,
merica, garam, dan gula. Proses penimbangan bertujuan agar mendapat hasil sosis ayam
edible dan non edible casing yang konsisten pada aspek warna, rasa, aroma, dan tekstur.
2. Tahapan Pengolahan
a. Menggiling ayam, daging ayam yang digunakan memalui proses penggilingan agar
mendapat tekstur lembut ketika di konsumsi.
b. Mencampurkan bumbu pelengkap, proses pengolahan dengan menambahkan cita rasa pada
sosis ayam.
c. Mengistirahatkan adonan selama 15 menit di ciller, penanganaan adonan setelah
penggiligan agar suhu adonan stabil
d. Pengisian adonan ke dalam sosis ayam Edible dan Non Ediblecasing, plastik segitiga
membatun pada proses stuffing kedalam Edible dan Non Ediblecasing sebagai wadah atau
kemasan primer.
e. Pengikatan Edible dan Non Edible casing dengan benang, mengikat menggunakan tali
untuk menetukan ukuran sosis ayam. Casing kolagen dengan ukuran 7 cm menyusut menjadi
6 cm, sedangkan casing plastik 6 cm tidak mengalami penyusutan.
f. Pengovenan dan pengukusan Edible Casing (kolagen), proses pengolahan melalui dua kali
tahapan agar edible casing melekat pada adonan sosis ayam.
g. Perebusan Non EdibleCasing (plastik) agar adonan sosis ayam matang dengan baik.
3. Tahapan penyelesaian
a. Perendaman air es, Edible Casing (kolagen) melalui proses merendam sosis ayam yang
telah di kukus dengan air es agar proses pematangan terhenti.
b. Pendinginan, Non Edible Casing(plastik) hasil sosis ayam proses pendinginannya dengan
meenggantung dengan suhu ruang (30°C)
c. Pemotongan, sosis ayam edible dan non edible casing dipotong sesuai dengan ikatan dan
ukuran yang ditentukan.
d. Pengemasan, penggunaan Edible Casing (kolagen) dan Non Edible Casing(plastik)
kemasan primer. Maka, untuk menjaga kualitas sosis ayam dikemas dengan plastik pada
setiap sosis ayam yang dihasilkan.
4. Masa Simpan
a. Masa simpan sosis ayam Edible casing dan Non Edible Casing satu hari hingga tiga hari
pada suhu ruang 30°C
b. Masa simpan sosis ayam Edible casing dan Non Edible Casing satu hari hingga tiga hari
pada suhu dingin 2°C (Refrigator)
c. Masa simpan sosis ayam Edible casing dan Non Edible Casing suhu beku - 10°C (freezer)
peroide nol minggu, satu minggu, dua minggu, dan tiga minggu.

3.PROSES PEMBUATAN PRODUK SINGKONG GULUNG SOSIS


Alat dan bahan
-kuali
- mangkok
-plastik alas gulung
-spatula
-pisau
-sarung tangan plastik
- pengukus

BAHAN
1 kg singkong
10 sosis
1 kg minyak makan
1 tangkai daun sop
2 daun seledri
½ SM garam
½ SM penyedap
1 butir telur
½ kg tepung panir

Cara pembuatannya
1.singkong yang telah dikukus hingga lembut diadon dengan irisan daun sop hingga
merata,kemudian berikan garam secukupnya dan penyedap setelah itu kembali diadon
2.setelah selesai diadon hingga merata,ambil sedikit beberapa adonan kemudian dipipihkan
atau digiling membentuk panjang dan melebar untuk memasukan sosisnya

3.setelah itu gulung adonan singkong hingga menutupi seluruh bagian sosis

4. Kemudian potong kecil bagian tersebut sesuai selera

5.Baluri dengan telur potongan tersebut


6.kemudian baluri dengan tepung panir

7.setelah seluruh bagian telah tertutupi masukan kedalam minyak goreng yang telah
dipanaskan
8. Angkat dan tiriskan
9. Siap disajikan

4.PERANAN DALAM GIZI


Kandungan nutrisi dalam singkong

Singkong mengandung berbagai nutrisi penting untuk tubuh. Pada 100 gram singkong rebus,
terdapat kalori yang 98 persennya berasal dari karbohidrat, sisanya berasal dari protein dan
lemak. Dalam takaran yang sama, singkong juga mengandung serat, vitamin, dan mineral.Di
bawah ini merupakan kandungan gizi yang terdapat dalam 100 gram singkong.
 Air: 61,4 gram
 Karbohidrat: 36,8 gram
 Energi: 154 kalori
 Protein: 1,0 gram
 Serat: 0,9 gram
 Lemak: 0,3 gram
 Kalium: 394 miligram
 Kalsium: 77 miligram
 Vitamin C: 31 miligram
 Fosfor: 24 miligram

Adapun manfaat dari singkong yakni:

1. Penambah energi

Setiap 100 gram singkong mengandung 38 gram karbohidrat. Karenanya, singkong menjadi
sumber energi yang baik bagi Anda yang akan menjalani aktivitas fisik berat.
Aktivitas fisik akan menguras glikogen, bentuk glukosa yang disimpan sebagai cadangan
energi. Ketika Anda makan singkong, karbohidrat akan diubah menjadi glukosa, kemudian
diubah lagi menjadi glikogen dan disimpan dalam otot. Jadi, manfaat singkong untuk
menambah energi tak bisa disepelekan.

2. Bantu cegah sembelit

Singkong mengandung pati resistan dalam jumlah yang cukup tinggi. Pati resistan termasuk
ke dalam jenis serat tidak larut yang kaya akan selulosa.

Jenis serat ini sangat berguna untuk membantu kelancaran pencernaan sehingga dapat
mencegah sembelit. Keberadaaannya juga dapat mendorong pertumbuhan bakteri baik yang
akan melindungi usus Anda dari peradangan.
Serat juga membantu Anda menurunkan berat badan karena bisa membuat Anda kenyang
lebih lama.

3. Bantu mengendalikan kadar gula darah

Manfaat singkong untuk penderita diabetesi tak perlu diragukan lagi. Makan singkong dapat
membantu menurunkan kadar gula darah. Hal ini karena serat memperlambat penyerapan
gula ke dalam aliran darah.

Selain itu, kandungan serat mendatangkan manfaat singkong untuk bantu menurunkan
tekanan darah, mengurangi kadar kolesterol, menurunkan risiko obesitas, dan menurunkan
risiko penyakit jantung.

Kandungan Gizi Sosis

Sosis sangat digemari, terutama oleh anak-anak. Apalagi, dagingayamatau dagin sapi
memiliki nilai gizi yang baik, terutama kandungan proteinnya. Namun, tidak berarti sosis
baik untuk dijadikan sebagai menu rutin, apalagi untuk anak-anak. Tingginya kadar lemak
dan kolesterol pada sosis bisa menyebabkan masalah obesitas dan penyakit yang
mengikutinya kelak di kemudian hari.

Komponen utama sosis yang dijual di pasaran terdiri dari daging, lemak, dan air. Selain itu,
terdapat juga bahan tambahan seperti garam, fosfat, pengawet (biasanya yang digunakan
adalah nitrit atau nitrat), pewarna, asam askorbat, isolat protein, dan karbohidrat.

Karena itu, haruslah berhati-hati saat akan memilih produk sosis dengan memeriksa tabel
kandungan nutrisinya. Pilihlah sosis yang kandungan kandungan lemaknya kurang dari 10%.
Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI 01-3820-1995), sosis yang baik harus memiliki
kandungan protein minimal 13%, lemak maksimal 25%, dan karbohidrat maksimal 8%.

Protein dibutuhkan sebagai elemen pembangun tubuh. Protein juga merupakan zat
pengangkut mineral yang sangat baik ke seluruh jaringan tubuh. Manfaat lain dari protein
adalah untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mempermudah kerja proses cerna,
sumsum tulang, dan jaringan syaraf.

manfaat sosis bagi kesehatan kita.

1. Mencegah Kanker
Manfaat sosis ayam yang pertama adalah bisa membantu anda dalam mencegah kanker.
Makanan ini juga mampu mencegah tumbuhnya sel kanker seperti kanker paru-paru, kanker
payu darah, kanker prostat serta kanker usus besar. Jadi sangat di sarankan bagi anda untuk
mengonsumsi makanan ini untuk mencegah kanker pada organ tubuh.
2. Menjaga Kesehatan Kulit
Sosis ayam juga sangat begitu penting perannya untuk menjaga kesehatan kulit, kuku serta
rambut. Hal ini terjadi karena makanan ini memilki kandungan vitamin b12 yang membantu
proses regenerasi sel kulit baru menjadi lebih baik sehingga kulit akan lebih sehat serta cerah.

3. Mencegah Penyakit Jantung, Manfaat Sosis Ayam


Kandungan yang terdapat di dalam sosis ayam sangatlah baik bagi kesehatan jantung karena
makanan ini dapat mencegah terjadinya penumpukan kolesterol jahat
yanga ada didalam tubuh. Jadi dengan konsumsi makanan ini dengan cukup maka, secara
tidak langsung anda juga sedang mencegah berbagai jenis penyakit seperti serangan jantung.

4. Membantu Memproduksi Energi, Manfaat Sosis Ayam


Manfaat sosis ayam di dalam tubuh adalah untuk mengubah karbohidrat menjadi glukosa
dimana glukosa ini adalah sumber energi utama yang ada di dalam tubuh. Oleh karena itu,
jika anda kekurangan energi maka sudah di pastikan anda akan mengalami kelelahan.
5. Mengatur Sistem Syaraf
Selain dapat membantu memproduksi energi, sosis ayam ini mempunyai beberapa manfaat
lain. salah satunya adalah dapat membantu untuk mengatur sistem syaraf supaya tidak tegang
sehingga mampu mencegah terjadinya penyusutan otak.

6. Menjaga Kesehatan Mata


Menurut berbagai penelitian menyatakan dengan mengonsumsi sosis ayam yang mempunyai
dosis tinggi dapat mencegah seseorang terserang amd. Amd adalah salah satu penyakit mata
yang bisa mengakibatkan seseorang kehilangan penglihatanya.
7. Menjaga Kesehatan Rambut
Kesehatan rambut sangatlah penting untuk di jaga. Maka untuk itu anda sangat di sarankan
utuk mengonsumsi sosis ayam untuk mencegah dari penuan dini yang di tandai dengan
kerontokan pada rambut.. dari berbagai macam manfaat makanan ini berarti anda sudah
mengetahui bahwa makanan ini juga sangat penting di konsumsi untuk keseharian anda.

8. Melindungi Sistem Saraf


Sosis ayam mempunyai kandungan senyawa selubung myelin yang dapat melindungi sistem
syaraf anda. jika myelin ini rusak, maka saraf pun akan terganggu. Oleh karena itu, anda
sangat di sarankan untuk mengonsumsi makanan ini sebagai pelindung saraf.

9. Sebagai Metabolisme
Ternyata sosis ayam juga mempunyai peran penting dalam metabolisme pada tubuh manusia.
Makanan ini berperan dalam menormalkan fungsi saraf dan otak, selain itu, pembentukan sel
darah merah dalam tubuh. Jadi makanan ini berperan dalam metabolisme yaitu metabolisme
sel-sel tubuh.

C.KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa produk makanan berbahan dasar singkong yang telah diolah
menjadi singkong gulung sosis dapat dikonsumsi semua orang dirumah. Tidak hanya yang
membuatnya praktis murah dan cepat olahan singkong gulung sosis ini sangat bermanfaat
bagi kesehatan tubuh seperti yang telah dipaparkan diatas manfaat-manfaat dari singkong dan
sosis. Selain itu,singkong dan sosis dapat menghindarkan dari beberapa penyakit
tertentu.sosis juga merupakan makanan yang sangat digemari anak-anak sehingga sangat
mudah untuk memberikan asupan sosis begitu pula dengan singkong. Bukan berarti makanan
tersebut dapat dikonsumsi setiap hari. Singkong dan sosis memiliki kandungan gizi yang baik
untuk dikonsumsi semua orang terkecuali masih bayi.

DAFTAR PUSTAKA

Buku singkong MAN-vs GADUNG-MAN,penerbit Aseni(Anggota IKAPI pusat,2018,oleh


yoga alif Kurnia utama,S.S.T.M.T,Martinus rukismonoS.E.M.M

Buku Prospek Budidaya Singkong di Indonesia Teknik Budidaya, Pengendalian Hama


Penyakit, dan Pengolahan Pascapanen,penulis Juniaty Arruan Bulawan Fitrianti Handayani
Essa Annisa Syadiah,tahun 2022,ISBN 978-623-02-5202-0

BUKU PANDUAN PENGEMBANGAN PRODUK OLAHAN PANGAN SINGKONG


November 30, 2022,Penulis,Nisywa Dwiza Reihan,Atika Silma Daima,Dwi Lestari
Lukviana,Muhammad Rasyid Ridha,Lathifah Apriana Putri,Hafidz Izzulhaq,Hadian,Fatma
Dwi Kusuma,Fani Melani,Indah Sinawang Cahyani,Yunda Maymanah Rahmadewi,ISBN
978-623-174-051-9

Literatur : Widyaiswara Balai Besar Pelatihan Batu : “Buku Pintar Peternakan. Media Nusa
Creative. 2015
Buku Dampak Pengawet Nitrit pada Daging Olahan Sosis terhadap Kesehatan
Manusia,penulis Ainil fithri pulungan,tahun 2020,ISBN 978-623-209-818-3

Anda mungkin juga menyukai