Anda di halaman 1dari 7

10 jenis umbi-umbian

Di bawah ini adalah 10 jenis tanaman umbi-umbian

Ganyong(canna edulis ker)

  Ganyong cukup berpotensi sebagai sumber hidrat arang. Data Direktorat Gizi Depkes RI
menyebutkan bahwa kandungan gizi Ganyong tiap 100 gram secara lengkap terdiri dari kalori
95,00 kal; protein 1,00 g; lemak 0,11 g; karbohidrat 22,60 g; kalsium 21,00 g; fosfor 70,00 g;
zat besi 1,90 mg; vitamin B1 0,10 mg; vitamin C 10,00 mg; air 75,00 g. Oleh karena itu ubi
ganyong dapat menyembuhkan beberapa penyakit seperti :
Panas dalam,
Umbi ganyong 30 g; Rimpang temu lawak 30 g; Air 700 ml, Direbus sampai mendidih
selama 15 menit, Diminum hangat-hangat 2 kali sehari
Radang saluran kencing:
Umbi ganyong 40 g; Daun kumis kucing 30 g; Akar alang-alang 20 g; Air 600 ml, Direbus
sampai mendidih selama 15 menit, Diminum hangat-hangat pagi dan sore

Suweg/porang(Amorphophallus campanulatus)
Kelebihan umbi suweg adalah kandungan serat pangan, protein dan karbohidratnya yang
cukup tinggi dengan kadar lemak yang rendah. Nilai Indeks Glikemik (IG) tepung umbi
suweg tergolong rendah yaitu 42 sehingga dapat menekan kadar gula darah, dapat digunakan
untuk terapi penderita diabetes mellitus. Konsumsi serat pangan dalam jumlah tinggi akan
memberi pertahanan pada manusia terhadap timbulnya berbagai penyakit seperti kanker usus
besar, divertikular, kardiovaskular, kegemukan, kolesterol tinggi dalam darah dan kencing
manis. 
Manfaat suweg banyak sekali terutama dalam industri obat dan suplemen makanan, hal ini
terutama karena sifat kimia tepung suweg sebagai pengental (thickening agent), gelling
agent dan pengikat air. Glukomannan saat ini dijadikan suplemen pangan yang dikonsumsi
penderita diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, sembelit, dan penurun berat badan.
Di Jepang umbi diolah dengan cara dimasak dan dilumatkan untuk mendapatkan pati,
kemudian dipadatkan menggunakan air kapur menjadi gel yang disebut ‘Konnyaku’, maupun
olahan berbentuk lempengan nata de coco, dan shirataki (seperti mi). Kedua penganan
tersebut merupakan menu utama yang disebut shabu-shabu. Shirataki dan konyaku dapat
dikombinasikan dengan hidangan laut, daging, atau sayuran. Karena kemampuannya
membersihkan saluran pencernaan tanpa bersifat laksatif, memiliki kandungan air tinggi serta
rendah kalori, porang digunakan sebagai diet food di Amerika.  Manfaat lain porang adalah
sebagai lem, film, penguat kertas, pembungkus kapsul, perekat 

Uwi(Discorea alata
Terdapat lima jenis uwi yang dikenal, yaitu: uwi wulung, uwi beras, uwi bangkulit, uwi
jengking, dan uwi rondo sluku.
Kandungan karbohidrat uwi lajer relatif lebih tinggi jika dibanding dengan uwi kelapa atau
uwi jawa yang rasanya manis. Masyarakat akhirnya menyeleksi secara alam hanya uwi yang
enak dengan produktivitas tinggi dan budidaya normal yang mereka kembangkan.
dipanen langsung ditaruh dalam lubang tersebut dan kemudian ditimbun. Nanti apabila
musim hujan tiba, potongan umbi itu akan bertunas dan menjadi tanaman baru.
Di desa-desa uwi dianggap sebagai sumber pangan minor, biasanya dipotong-potong lalu
direbus dan dimakan bersama-sama teh atau kopi. Dapat pula dihaluskan lalu dijadikan isi
bakpia. Di Filipina ia dimasak dengan gula dan dijadikan dessert atau selai yang
dinamakan ube halaya. Uwi juga menjadi bahan baku utama dessert yang dinamakan halo-
halo. Penggunaan masa kini bahkan dipakai sebagai komponen rasa bagi es krim, susu, kue
tar, serta cake yang berharga tinggi.

 Gadung(Discorea hispida) tergolong tanaman umbi-umbian yang cukup populer walaupun


kurang mendapat perhatian. Gadung menghasilkan umbi yang dapat dimakan, namun
mengandung racun yang dapat mengakibatkan pusing dan muntah apabila kurang benar
pengolahannya.
Umbi gadung dikenal sangat beracun. Umbi ini digunakan sebagai racun ikan atau mata
panah. Sepotong umbi sebesar apel cukup untuk membunuh seorang pria dalam waktu 6 jam.
Efek pertama berupa rasa tidak nyaman di tenggorokan, yang berangsur menjadi rasa
terbakar, diikuti oleh pusing, muntah darah, rasa tercekik, mengantuk dan kelelahan. Meski
demikian di Indonesia dan Cina, parutan umbi gadung ini digunakan untuk mengobati
penyakit kusta tahap awal, kutil, kapalan dan mata ikan. Bersama dengan gadung
cina (Smilax china L.), umbi gadung dipakai untuk mengobati luka-luka akibat sifilis.
Di Thailand, irisan dari umbi gadung dioleskan untuk mengurangi kejang perut dan kolik,
dan untuk menghilangkan nanah dari luka-luka. Di Filipina dan Cina, umbi ini digunakan
untuk meringankan arthritis dan rematik, dan untuk membersihkan luka binatang yang
dipenuhi belatung. Meskipun Umbi Gadung ini berbahaya apabila tidak mengetahui cara
pengolahannya, ada banyak manfaat dan kegunaannya untuk pengobatan beberapa penyakit
antara lain:
Keputihan, Kencing manis, Kusta, Mulas, Nyeri empedu, Nyeri haid, Radang kandung
empedu, Rematik (nyeri persendian), Kapalan (obat luar).
Cara menanam umbi gadung sangat mudah kita bisa menggunakan batangnya ataupun
buahnya untuk dijadikan bibit. Hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkan tiang
penyangga bagi tumbuhnya umbi, karena umbi ini hidupnya menjalar dan melilit melawan
arah jarum jam. Potong 20-30 cm batang umbi kemudian tancapkan disebelah tiang yang
sudah disediakan, cara lain adalah potong buah umbi gadung sesuai keinginan, semakin besar
potongan semakin besar buah yang akan dihasilkan. kemudian tanam tapi jangan terlalu
dalam jika terlalu dalam,buah akan busuk.
Karena kaya karbohidrat dan manfaat bagi kesehatan, umbi gadung sering diperjualbelikan
sebagai pangan maupun obat-obatan herba, yang harganya puun cukup mahal. Hal ini bisa
dijadikan sebagai sumber penghasilan bagi masyarakat. Namun di indonesia umbi gadung
kurang diperhatikan, justru di negara-negara asinglah yang sering memanfaatkannya. Cara
Pertama :Manfaat Umbi Gadung
  Ambil umbi gadung secara hati hati agar tidak terluka
  Potong  umbi  menjadi  beberapa  potong  dengan menggunakan pisau yang tajam.
  Lumuri  luka  bekas  potongan  tersebut  dengan  abu  dapur, dan biarkan atau simpan selama
24 jam.
  Kemudian  kupas  kulit  potongan  umbi  gadung  tersebut hingga bersih.
  Cuci  potongan  gadung  yang  telah  dikupas  dalam  air mengalir.
  Masukkan  potongan  umbi  gadung  ke  dalam  keranjang dan segera rendam dalam air garam
selama 2 – 4 hari.
  Angkatlah  dan  tiriskan  potonganpotongan  umbi  gadung tersebut dari air garam, lalu cuci
dengan air gula.
  Selanjutnya, jemur potonganpotongan  umbi  gadung  di bawah sinar matahari.
  Ulangi perendaman dalam air garam, pencucian dengan air gula dan penjemuran hingga 2 3
kali agar racun dioscorin benarbenar hilang.
Cara Kedua :Manfaat Umbi Gadung
  Kupas kulit umbi Gadung yang masih segar sehingga bersih.
  Potong umbi gadung tipistipis, lalu lumuri dengan abu kayu (abu dapur)
  Jemur umbi gadung yang telah dilumuri abu kayu tersebut hingga benarbenar kering.
  Rendam umbi gadung tersebut dengan air bersih yang mengalir selama 3 – 4 hari.
  Tiriskan umbi gadung tersebut, lalu cuci lagi dengan air garam.
  Angkat dan jemur umbi gadung hingga benarbenar kering.
Untuk mendapatkan kepastian bahwa umbi gadung sudah tidak beracun, dapat dicobakan
kepada ternak. Apabila ternak yang memakan umbi gadung tersebut tidak menunjukkan
gejala apaapa, berarti umbi gadung tersebut sudah tidak mengandung racun. Namun
sebaliknya apabila ternak yang memakannya menunjukkan gejala pusingpusing berarti umbi
gadung tersebut masih mengandung racun, oleh karena itu prosesnya perlu diulang kembali
mulai dari perendaman diair hingga terakhir.Manfaat Umbi Gadung

Kentang ireng/kentang kleci(Solenostemon rotundifolius) adalah umbi yang berupa


kentang, kentang ini ukurannya lebih kecil lojong dan ada pula yang bulat dari pada kentang
biasanya. Kentang ini kulitnya berwarna hitam, namun pada  beberapa jenis ada yang isinya
juga berwarna hitam.
kentang kleci ternyata selain sebagai sumber karbohidrat, juga mengandung senyawa-
senyawa antioksidan dan antiproliferasi (antiperbanyakan sel kanker) golongan triterpenic
acid.

Perbanyakan bibit Kentang Hitam dilakukan dengan menggunakan stek batang berukuran 10
cm yang dibibitkan pada polibag yang berisi campuran tanah mineral dan kompos. Tanaman
muda berumur 2 minggu dipindahkan ke lahan tanam yang telah disiapkan terlebih dahulu.
Pada lahan tersebut disiapkan tiga blok yang dipisahkan dengan jarak antar blok 1 m dan
jarak antar petak 0,5 m. Tiap blok terdiri atas 16 petak, setiap petak berukuran 2,0 m x 1,5 m
dan satu petak berisi 12 tanaman. Sebagai pupuk dasar pupuk N dengan dosis 30 kg ha-1
yang diberikan 2 kali yaitu 1/3 saat tanam dan 2/3 pada saat empat minggu setelah tanam, 50
kg ha-1 P2O5 dan 60 kg ha-1 K2O. Setiap lobang tanam diberi pupuk kompos sampah
organik kota sebanyak 0.5 kg dengan kandungan N, P, K, Ca, dan Mg berturut-turut 1.19,
0.63, 0.10, 0.10, dan 0.12 g kg-1. Panen dilakukan setelah umur tanaman mencapai 3 bulan
setelah tanam.

Bagi masyarakat kentang kleci bisa dijadikan pengganti kentang biasa. Budidaya kentang
kleci bisa memberikan keuntungan, karena kentang kleci sangat laku dipasaran,apalagi pasar
internasional.

Akar garut/umbi Garut(Marantha arrundinacea) adalah suatu jenis herba, tegak,


berumpun dan merupakan tanaman tahunan. Tinggi tanaman mencapai 0,5-1,5 m, dengan
batang berdaun dan mempunyai percabangan menggarpu. Tanaman garut dapat tumbuh pada
berbagai jenis tanah dan ketinggian tempat serta di bawah naungan. Tanaman ini berwarna
putih, panjang mencapai 10-30 cm, diameter 2-5 cm dan dibungkus oleh daun-daun sisik
yang berwarna kecoklatan.
Umbi garut termasuk tanaman umbi-umbian yang mempunyai kandungan protein cukup
tinggi. Umbi garut mempunyai kandungan protein 2-5%, pati 10-20%, lemak 0,1-0,3% dan
serat 1-3%.
Cara tanam umbi garut ada dua cara yaitu:
Perbanyakan dengan Umbi
Umbi yang masih utuh diambil ujungnya (beberapa ruas) untuk dijadikan benih dengan syarat
mata tunas tidak terluka, kemudian dipotong setiap satu ruas dan disemaikan di tempat
persemaian yang sudah disiapkan. Setelah 20-30 hari akan terbentuk 3-5 helai daun dan benih
tersebut siap untuk ditanam di areal yang sudah tersedia.
Perbanyakan dengan Anakan
Pada umur 4 bulan setelah tanam batang induk akan membentuk anakan (rumpun). Untuk
memperoleh anakan yang baik dibutuhkan perawatan pada tanaman induk. Untuk
memperoleh benih anakan, pemisahan anakan dari batang induk sebaiknya dilakukan setelah
jumlah anakan 3-5 atau batang induk telah mencapai umur 4-5 bulan setelah tanam.
 Persiapan Lahan
Persiapan lahan bertujuan untuk mengolah dan menggemburkan lahan (dengan kedalaman
bajakan 20-30 cm) memperbaiki struktur tanah, memperbaiki aerasi tanah, memperbaiki
sistem drainase serta membunuh sumber penyakit dalam tanah. Setelah pengolahan, dibuat
bedengan dengan panjang 10 m, lebar 1 m dan tinggi 30 cm. Bedengan ini dapat menampung
35-40 batang.
 Tanaman garut juga dapat ditanam pada lahan yang tanpa diolah terlebih dulu. Caranya
adalah dengan membuat lubang dengan ukuran 20 x 20 cm. Sebelum ditanam, lubang diberi
dulu pupuk kandang. Jarak tanam yang dianjurkan adalah 40 x 40 cm.
 Penanaman
Tanaman Naungan Jenis tanaman naungan yang baik adalah tanaman yang berakar lunak,
seperti pisang, pepaya, dsb. Tetapi tanaman garut juga dapat beradaptasi dengan tanaman
keras/tahunan seperti karet, rambutan, kelapa sawit, jati, dsb.
 Jarak tanaman naungan berakar lunak (pisang, pepaya) 3 x 3 m, sehingga tanaman garut
masih dapat menyerap sinar matahari 40-50%. Sedangkan jarak tanaman keras/tahunan
tergantung pada kondisi di lapangan, terutama pada pertumbuhan akar tanaman keras/tahunan
tersebut.
 Penanaman Lahan yang telah diolah atau tanpa olah dibuatkan lubang tanam 20 x 20 cm
dengan jarak tanam 40 x 40 cm. Benih dari persemaian (telah berdaun 3-5 helai) dicabut, lalu
ditanam dalam lubang yang telah disiapkan. Bila benih berasal dari anakan, maka jumlah
daun dikurangi lebih dulu (dengan dipotong), lalu ditanam dalam lubang.
Umbinya mulai dapat dimakan saat umur tanaman 3-4 bulan. Tanaman garut banyak
dikenal di seluruh Indonesia dengan beberapa nama lokal seperti lerut (Pekalongan), angkrik
(Betawi), patat (Sunda), sagu (Ciamis dan Tasikmalaya), tarigu (Banten), sagu Belanda
(Padang, Ambon dan Aceh) atau larut, pirut, kirut (Jawa Timur).Tepung pati garut dapat
digunakan sebagai alternatif untuk pengganti atau substitusi tepung terigu sebagai bahan baku
pembuatan kue, mie, roti kering, bubur bayi, makanan diet pengganti nasi, disamping
digunakan di industri kimia, kosmetik, pupuk, gula cair dan obat-obatan. Tetapi pemanfaatan
tepung garut masih menghadapi beberapa kendala, terutama pemasaran dan kontinuitas
pasokan bahan baku.

Lobak(Raphanus sativus) adalah tanaman yang menyerupai wortel, tapi isi dan kulitnya
berwarna putih. Tanaman lobak berasal dari negeri Cina, tapi, telah banyak diusahakan di
Indonesia. Tanaman mudah ditanam baik di dataran rendah maupun tinggi (pegunungan).
Lobak dapat digunakan sebagai obat gangguan ginjal dan demam, bronkhitis, wasir, reumatik
bahkan penetral racun rokok dalam tubuh.. Di samping itu, dapat pula menghasilkan lender
dalam kerongkongan sehingga baik sekali untuk obat batuk. Lobak, terutama umbinya dapat
dimakan mentah atau dibuat acar (asinan), tetapi umumnya dibuat sebagai campuran soto.
Lobak ditanam dari bijinya. Bibit lobak tidak perlu didatamgkan dari luar negeri (impor),
cukup dari hasil biji sendiri karena tanaman ini mudah berbunga dan berbiji. Biji-biji tersebut
dapat ditanam langsung di kebun tanpa disemai terlebih dulu. Untuk penanaman seluas 1 ha
diperlukan biji sebanyak 5 kg.
Menurut teori, untuk lahan seluas 1 ha diperlukan 4 kg biji dengan daya kecambah 75%.
Sebelum biji ditanam, lahan yang akan ditanami diolah terlebih dulu dengan dicangkul
sedalam 30-40 cm, kemudian diberi pupuk kandang atau kompos 10 ton/ha. Setelah tanah
diratakan, dibuat alur dengan jarak antaralur 30 cm.
Sebaiknya alur tersebut dibuat membujur dari arah barat ke timur agar sinar matahari masuk
ke tanaman sebanyak-banyaknya. Selanjutnya biji-biji tersebut ditaburkan tipis merata
sepanjang alur, kemudian ditutup tanah dengan tipis-tipis. Biji akan tumbuh setelah 4 hari
kemudian.
Setelah umur 2-3 minggu, tanaman mulai disiang sanmbil dibuat guludan. Guludan dibuat
dengan cara tanah di sepanjang barisan tanaman ditinggikan. Sambil tanah didangir, tanaman
diperjarang. Caranya tanaman yang tumbuh kerdil dicabut dan yang subur ditinggalkan.
Setelah diperjarang, jarak tanaman menjadi 10-20 cm. Pada umumnya petani jarang
memberikan pupuk buatan. Akan tetapi agar diperoleh hasil yang memuaskan, tanaman lobak
sebenarnya perlu diberikan pupuk buatan.
Bagi masyarakat yang berjualan makanan di warung-warung atau restoran, bisa
menggunakan lobak sebagai bahannya. Lobak juga memiliki nilai jual yang cukup tinggi di
passaran.

 Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-
rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas
tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron.
Di masyarakat barat, ginger ale merupakan produk yang digemari. Sementara Jepang dan
Tiongkok sangat menyukai asinan jahe. Sirup jahe disenangi masyarakat Tiongkok, Eropa
dan Jepang.
Di Indonesia, sekoteng, bandrek, dan wedang jahe merupakan minuman yang digemari
karena mampu memberikan rasa hangat di malam hari, terutama di daerah pegunungan.
Adapun manfaat secara pharmakologi antara lain adalah sebagai karminatif (peluruh kentut),
anti muntah, pereda kejang, anti pengerasan pembuluh darah, peluruh keringat, anti inflamasi,
anti mikroba dan parasit, anti piretik, anti rematik, serta merangsang pengeluaran getah
lambung dan getah empedu.

Penyiapan Bibit
Bibit bisa di dapat dari rimpang yang sudah bertunas yang kemudian dipatah-patah dengan
tangan.
Sebelum ditanam, bibit harus dibebaskan dari ancaman penyakit dengan cara bibit tersebut
dimasukkan ke dalam karung dan dicelupkan ke dalam larutan fungisida sekitar 8 jam.
Kemudian bibit dijemur 2-4 jam, barulah ditanam.
Persiapan Lahan Budidaya Jahe
Pembukaan Lahan
Pengolahan tanah diawali dengan dibajak sedalam kurang lebih dari 30 cm dengan tujuan
untuk mendapatkan kondisi tanah yang gembur atau remah dan membersihkan tanaman
pengganggu. Setelah itu tanah dibiarkan 2-4 minggu agar gas-gas beracun menguap serta
bibit penyakit dan hama akan mati terkena sinar matahari. Apabila pada pengolahan tanah
pertama dirasakan belum juga gembur, maka dapat dilakukan pengolahan tanah yang kedua
sekitar 2-3 minggu sebelum tanam dan sekaligus diberikan pupuk kandang dengan dosis
1.500-2.500 kg/Ha.
Pembentukan Bedengan
Pada daerah-daerah yang kondisi air tanahnya jelek dan sekaligus untuk encegah terjadinya
genangan air, sebaiknya tanah diolah menjadi bedengan-bedengan engan ukuran tinggi 20-30
cm, lebar 80-100 cm, sedangkan anjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan.
Pengapuran
Pengapuran dilakukan pada saat pembentukan bedengan. Pada tanah dengan pH rendah,
sebagian besar unsur-unsur hara didalamnya, Terutama fosfor (p) dan calcium (Ca) dalam
keadaan tidak tersedia atau sulit diserap. Kondisi tanah yang masam ini dapat menjadi media
perkembangan beberapa cendawan penyebab penyakit fusarium sp dan pythium sp.
Pengapuran juga berfungsi menambah unsur kalium yang sangat diperlukan tanaman untuk
mengeraskan bagian tanaman yang berkayu, merangsang pembentukan bulu-bulu akar,
mempertebal dinding sel buah dan merangsang pembentukan biji.
Rimpang jahe dapat digunakan sebagai bumbu masak, pemberi aroma dan rasa pada makanan
seperti roti, kue, biskuit, kembang gula dan berbagai minuman. Jahe juga dapat digunakan
pada industri obat, minyak wangi, industri jamu tradisional, diolah menjadi asinan jahe,
dibuat acar, lalap, bandrek, sekoteng dan sirup. Dewasa ini para petani cabe menggunakan
jahe sebagai pestisida alami. Dalam perdagangan jahe dijual dalam bentuk segar, kering, jahe
bubuk dan awetan jahe. Disamping itu terdapat hasil olahan jahe seperti: minyak astiri dan
koresin yang diperoleh dengan cara penyulingan yang berguna sebagai bahan pencampur
dalam minuman beralkohol, es krim, campuran sosis dan lain-lain.

 Bengkuang atau bengkoang (Pachyrhizus erosus) dikenal dari umbi (cormus) putihnya


yang bisa dimakan sebagai komponen rujak dan asinan atau dijadikanmasker untuk
menyegarkan wajah dan memutihkan kulit. Tumbuhan yang berasal dari Amerika tropis ini
termasuk dalam suku polong-polongan atau Fabaceae. Tumbuhan ini akan membentuk akar
yang berbentuk melingkar dan beratnya bisa mencepai 5 kilogram. Kulit luarnya berwarna
agak kekuningan, sedangkan daging buahnya berwarna putih. Kandungan utama dari buah ini
adalah gula, pati, kalsium, dan fosfor.
Tumbuhan ini membentuk umbi akar (cormus) berbentuk bulat atau membulat
seperti gasing dengan berat dapat mencapai 5 kg. Kulit umbinya tipis berwarna kuning pucat
dan bagian dalamnya berwarna putih dengan cairan segar agak manis. Umbinya
mengandung gula dan pati serta fosfor dan kalsium. Umbi ini juga memiliki efek pendingin
karena mengandung kadar air 86-90%. Rasa manis berasal dari suatu oligosakarida yang
disebut inulin (bukan insulin!), yang tidak bisa dicerna tubuh manusia. Sifat ini berguna bagi
penderita diabetes atau orang yang berdiet rendah kalori.
Walaupun umbinya dapat dimakan, bagian bengkuang yang lain sangat beracun karena
mengandung rotenon, sama seperti tuba. Racun ini sering dipakai untuk membunuh serangga
atau menangkap ikan, terutama yang diambil dari biji-bijinya.[2]
Meski beracun, biji bengkuang pun dapat dijadikan bahan obat. Biji yang ditumbuk dan
dicampur dengan belerang digunakan untuk menyembuhkan sejenis kudis. Sementara,
di Jawa Tengah, setengah butir biji bengkuang dapat digunakan sebagai obat urus-urus.
Keracunan biji bengkuang biasanya diatasi dengan meminum airkelapa hijau dan dapat
digunakan untuk mempelancar buang air besar karena bengkuang mengandung serat yang
lebih tinggi daripada mangga.
Persiapan.lahan
Lahan yang akan diusahakan tanaman Bengkuang terlebih dahulu diolah, yaitu dengan cara
dicangkul. Cangkulan tanah harus baik dan halus, kemudian dibuat bedengan.Bedengan yang
disbuat disesuaikan dengan keadaan lahan yangb ada, namun biasanya bedengan dibuat
dengan lebar 1 meter, panjang 15 meter sampai 20 meter atau disesuaikan dengan keadaan
lahan yang ada, tinggi bedengan 25 cm, jarak antar bedengan 50 cm. Bedengan yang telah
dibuat kemudian diberkan pupuk kandang (pupuk organik) sebanyak 4 karung. Cara
pemberian pupuk kandang yaitu diletakan atau dipasang pada barisan yang akan ditanami
bengkuang dengan tujuan agar lebih hemat dan efisien.
Penanaman
Tanaman bengkuang diperbanyak dengan biji. Sebelum ditanam biji bengkuang sebaiknya
diperlakukan, yaitu benih direndam selam 6 – 12 jam, selanjutnya benih yang telah direndam
diangkat dan ditiriskan kedalam wadah atau bakul yang terlebih dahulu diberi alas dengan
daun, dan diletakkan diruang yang lembab atau basah, kemudian dibiarkan selama satu
malam atau sampai berkecambah.
Setelah berkecambah benih dapat ditanam pada lahan yang telah dipersiapkan. Penanaman
bengkuang dengan cara menugalkan benih pada barisan dengan kedalaman 5 cm. Jarak tanam
15 x 15 cm yang setiap lubang tanam 1 biji benih bengkuang. Kebutuhan benih untuk lahan 1
ha adalah 25 – 30 kg.
Umbi bengkuang biasa dijual orang untuk dijadikan bahan rujak, asinan, manisan, atau
dicampurkan dalam masakan tradisional seperti tekwan. Umbi bengkuang sebaiknya
disimpan pada tempat kering bersuhu 12 °C hingga 16 °C. Suhu lebih rendah mengakibatkan
kerusakan. Penyimpanan yang baik dapat membuat umbi bertahan hingga 2 bulan.

Gembili (Dioscorea,esculenta L., suku gadung-gadungan atau Dioscoreaceae) merupakan


tanaman umbi-umbian yang sekarang sudah sulit dijumpai di pasar. Penanamannya masih
cukup luas di pedesaan walaupun juga semakin terancam kelestariannya. Gembili
menghasilkan umbi yang dapat dimakan. Umbi biasanya direbus dan bertekstur kenyal. Umbi
gembili serupa dengan umbi gembolo, namun berukuran lebih kecil.
Tumbuhan gembili merambat dan rambatannya berputar ke arah kanan (searah jarum jam jika
dilihat dari atas). Batangnya agak berduri.
Cara menanam gembili sama dengan cara menanam umbi jenis discorea lain, seperti uwi dan
gadung.
Manfaat gembili adalah bisa dijadikan bahan pangan pengganti beras. Bisa dijadikan bahan
makanan lain seperti roti. Dan bila dijual pun harganya lumayan.

Anda mungkin juga menyukai